Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
“KETIDAKNYAMANAN PASCA PARTUM “
DI RUANG PONED UPTD PUSKESMAS KROYA I

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pembelajaran


Praktek Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh:
Ragil Andriyani
2022030181

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa “ Asuhan


Keperawatan Pada Ny. E Dengan Masalah Keperawatan Utama
Ketidaknyamanan Pasca Partum di Ruang Poned UPTD Puskesmas Kroya I”

Disusun Oleh

Ragil Andriyani

2022030181

Telah disetujui pada tanggal

: November 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Eka Riyanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat ) ( Lutfi Istiana, S.Kep., Ners )

i
ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN……………………………………………………………i

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN...........................................................1

A. PENGERTIAN...................................................................................1
B. ETIOLOGI..........................................................................................1
C. TANDA DAN GEJALA.....................................................................1
D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN................2
E. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL................3
F. INTERVENSI KEPERAWATAN.....................................................4

BAB II TINJAUAN KASUS..........................................................................7

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

iii
ii
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Ketidaknyaman pasca partum adalah perasaan tidak nyaman yang
berhubungan dengan kondisi setelah melahirkan (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017).

B. ETIOLOGI
Menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017), etiologi
Ketidaknyaman pasca partum sebagai berikut:
1. Trauma perinium selama persalinan dan kelahiran
2. Involusi uterus, proses pengembalian ukuran rahim ke ukuran semula
3. Pembengkakan payudara dimana mulai terisi ASI
4. Kekurangan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan
5. Ketidaktepatan posisi duduk
6. Faktor budaya

C. TANDA DAN GEJALA

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif : Objektif :
Mengeluh tidak nyaman 1.Tampak meringis
2.Terdapat kontraksi uterus
3. Luka episiotomy
4.Payudara bengkak

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif : Objektif
(tidak tersedia) 1.Tekanan darah meningkat

1
2.Frekuensi nadi meningkat
3.Berkeringat berlebihan
4.Menangis/merintih
5.Hemoroid

D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN


1. Patofisiologi
Ketuban pecah dini dapat terjadi karena berkurangnya kekuatan
membran atau penambahan tekanan intrauteri atau disebabkan
keduanya. Penyebab independen dari ketuban pecah dini karena
tekanan intrauteri yang kuat sedangkan selaput ketuban yang tidak
kuat disebabkan kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi sehingga
mudah rapuh dan mudah mengeluarkan air ketuban (Norma, 2013).
Selaput ketuban dapat pecah disebabkan adanya kontraksi dari
uterus dan peregangan berulang yang menyebabkan selaput ketuban
inferior mudah rapuh sehingga ketuban menjadi pecah. Salah satu
faktor risiko dari ketuban pecah dini adalah kurangnya asam karbonat
yang merupakan komponen dari kolagen. Pada ibu hamil dengan
trimester awal selaput ketuban masih kuat. Namum pada trimester
selanjutnya terutama trimester ketiga selaput ketuban menjadi mudah
rapuh dan dapat pecah, hal ini berkaitan dengan pembesaran uterus,
kontraksi rahim dan gerakan janin. Ketuban pecah dini pada kehamilan
prematur disebabkan karena infeksi dari vagina, polihidramnion,
inkompeten serviks dan penyebab lainnya (Tanto, 2014).

2
2. Pathway

POST PARTUM SPONTAN

Perubahan fisiologis
Trauma perineum selama Perubahan fisiologis
persalinan Proses involusi

kontraksi uterus
Progesteron dan estrogen
menurun

Ejeksi ASI
MK : Ketidaknyamanan
Pasca Partum
Ketidakadekuatan
pengeluaran ASI

MK : Menyusui Tidak
Efektif

Adanya luka saat


persalinan

MK : Nyeri Akut

E. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL


1. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI
2. Nyeri akut b.d post persalinan spontan

3
F. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa SLKI SIKI


1 Ketidaknyamanan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kenyamanan
pasca partum b.d keperawatan selama ...x 24 (I.08245)
trauma perinium jam diharapkan masalah a. Observasi
selama persalinan keperawatan - Monitor TTV
(D.0075) Ketidaknyamanan pasca (TD, N, S, RR)
partum b.d trauma - Monitor keadaan
perinium selama lochea, involusi,
persalinan dapat diatasi dan tanda REEDA
dengan kriteria hasil Status - Monitor tanda
Kenyamanan Pasca Partum homan
(L.07061) b. Terapeutik
Keluhan tidak -Berikan posisi
nyaman menuun nyaman pada ibu
Perdarahan pasca -Fasilitasi ibu
partum menurun berkemih secara
Mobilitas meningkat normal 3 jam
sekali
-Dukung ibu untuk
melakukan
ambulasi dini.
-Berikan relaksasi
nafas dalam jika
ibu merasa nyeri
pasca persalinan
-Dukung kebutuhan
istirahat ibu
selama masa post
partum
c. Edukasi
- Edukasi perawatan
perinium yang
tepat dirumah
- Motivasi keluarga
untuk
memberikan
dukungan
- Edukasi perubahan
fisik dan
psikologis ibu
post partum dan

4
penggunaan alat
kontrasepsi
2 Menyusui tidak Setelah dilakukan tindakan Edukasi Menyusui
efektif b.d keperawatan selama…x 24 (I.12393)
ketidakadekuatan jam diharapkan masalah a. Observasi
pengeluaran ASI keperawatan Menyusui - Observasi pengeluaran
tidak efektif b.d ASI
ketidakadekuatan b. Terapeutik
pengeluaran ASI dapat - Lakukan pijat lakstasi
diatasi dengan kriteria dan perawatan payudara
hasil Status Menyusui untuk memperlancar ASI
(L.03029) - Ajarkan cara pijat
 Tetesan/pancaran oksitosin
ASI meningkat. - Bantu ibu memposisikan
 Suplai ASI adekuat bayi ketika menyusui
meningkat - Dukung ibu untuk
 Perlekatan bayi pada memberikan ASI ketika
payudara ibu penuh untuk menghindari
meningkat payudara bengkak
 Kemampuan ibu c. Edukasi
memposisikan bayi - Motivasi ibu untuk
dengan benar makan tinggi protein
meningkat (daging, telur, ikan) dan
buah seperti alpukat.
3 Nyeri akut b.d post Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
persalinan spontan keperawatan selama…x 24 (I.08238) :
jam diharapkan masalah
keperawatan nyeri akut a.Observasi
b.d agen pencedera fisik - Identifikasi lokasi,
(prosedur pembedahan SC) karakteristik,
dapat diatasi dengan durasi,frekuensi, kualitas,
kriteria hasil itensitas nyeri
Kontrol Nyeri (L.08063) : - Identifikasi skala nyeri
- Kemampuan mengenali - Identifikasi skala nyeri
onset nyeri dari cukup non verbal
menurun menjadi - Identifikasi faktor yang
meningkat memperberat dan
- Kemampuan mengenali meringan nyeri
penyebab nyeri dari b.Terapeutik
cukup menurun menjadi - Berikan teknik
meningkat nonfarmakologis untuk
- Kemampuan mengurangi rasa nyeri
menggunakan teknik c.Edukasi
non-farmakologis dari - Jelaskan penyebab,

5
menurun menjadi periode, dan pemicu nyeri
meningkat - Ajarkan teknik
- Keluhan nyeri dari nonfarmakologi untuk
meningkat menjadi mengurangi rasa nyeri
menurun d.Kolaborasi
- Melaporkan nyeri - Kolaborasi pemberian
terkontrol dari menurun analgetik, jika perlu
menjadi meningkat

6
BAB II

TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : 25 November 2022


Nama Pengkaji : Ragil Andriyani
Ruang : Poned
Waktu Pengkajian : 13.00 WIB
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. E
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ayamalas 1/4, Kroya
Status : Menikah
Agama : islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 24 November 2022
No RM : 02xx
Diagnosa Medik : Post Partum
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. S
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ayamalas 1/4, Kroya
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan Klien : Suami

7
C. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan perih dan tidak nyaman pada jalan lahir.
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien datang ke Puskesmas Kroya I hari Kamis tanggal 24 November
2022 pukul 16.00 WIB dengan G2 P1 A0, umur 32 tahun , hamil 41+3
minggu. Pasien mengatakan kenceng-kenceng dari 1 hari sebelumnya dan
keluar lendir coklat kemerahan sejak jam 12.30 WIB. Pasien dibantu
persalinan spontan di Ruang Poned pukul 21.00 WIB. Hasil pemeriksaan
didapatkan kondisi umum cukup, kesadaran composments GCS 15 (E4 V5
M6). Kondisi TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi rahim keras, PPV lokhea
rubra dalam batas normal. Pasien terpadang infus RL 20 tpm. Hasil tanda
vital didapatkan TD 122/66, Nadi 92, RR 20x/menit, Suhu 36,8‫ ﹾ‬C. Pasien
terpasang IUD setelah melahirkan. Pasien mengatakan masih terasa perih di
jalan lahir. Pasien mengatakan asinya belum keluar.
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat sakit atau dirawat di rumah
sakit selama kehamilan.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat sakit menurun
seperti maupun penyakit menular.
G. GENOGRAM

8
Keterangan :

: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal bersama

H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Pasien mengatakan mulai mengalami menstruasi pada umur 14 tahun.
Pasien mengatakan menstruasi teratur satu bulan sekali. Nyeri menstruasi
dirasakan ketika hari pertama sampai hari ketiga. Lama menstruasi dikatakan
5-7 hari dengan pengeluaran darah yang banyak di hari pertama dan mulai
berkurang sampai selesai. Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam siklus
menstruasinya.
I. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan sebelumnya menggunakan KB susuk.
J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
BB Keadaan
Jenis Lahir Bayi Masalah
No Tahun Penolong JK
Persalinan Waktu Kehamilan
Lahir
1. 2019 Spontan Bidan Perempuan 3900 Normal Tidak ada
gram masalah
Pengalaman menyusui : Ya Berapa lama : 2 th 2 bulan
K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
1. Berapa kali periksa saat hamil
Pasien mengatakan selama hamil melakukan pemeriksaan kehamilan
sebanyak 6 kali, 4 kali ke bidan dan 2 kali ke dokter kandungan.
2. Masalah kehamilan
Tidak ada
L. RIWAYAT PERSALINAN
1. Jenis persalinan : Spontan (letkep)
2. Tgl / jam : 24 November 2022/21.00 WIB
3. Jenis kelamin bayi : L, BB / PB : 3700 gram/51 cm
4. Perdarahan : 150 cc
5. Masalah dalam persalinan : Tidak ada

9
M. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1. Pola Persepsi-Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu sangat penting untuk pasien
sehingga selalu memeriksakan kehamilannya di pelayanan kesehatan
terdekat untuk mengetahui kesehatannya.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Pasien dapat menghabiskan ½ porsi makan dari yang disediakan oleh
Puskesmas dan minum sebanyak 6-8 gelas sehari. Pasien mengatakan
untuk mempercepat pemulihan harus makan-makanan yang bergizi. Pasien
juga rajin makan putih telor.
3. Pola Eliminasi
Pasien menggatakan sebelum masuk puskesmas BAK sebanyak 5-7 kali
sehari dengan warna kuning jernih dan klien belum BAB sejak masuk
Puskesmas. Klien sudah tidak menggunakan selang kateter.
4. Pola Latihan-Aktivitas
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari di rumah saja sebagai ibu rumah
tangga.
5. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan bahwa pasien percaya dengan mengikuti terapi yang
diberikan di puskesmas pasti pasien akan segera pulih. Klien mengeluh
tidak nyaman dan perih di dareah jalan lahir.
6. Pola Istirahat-Tidur
Pasien mengatakan setelah persalinan normal dapat tidur dengan nyenyak
dan cukup.
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Pasien mengatakan senang karena bayinya sudah lahir.
8. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan hubunganya dengan keluarga harmonis, dan saling
membutuhkan satu sama lain.
9. Pola reproduksi atau Seksual

10
Pasien mengatakan tidak ada masalah reproduksi dan belm dapat
melakukan hubungan seksual karena masih dalam masa nifas.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres)
Pasien mengatakan jika sedang mengalami banyak pikiran pasien bercerita
kepada suami dan keluarga.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Pasien mengatakan dirinya beragama islam, dan meyakini Allah itu ada.
Pasien menjalankan sholat 5 waktu dan terkadang mengikuti pengajian di
lingkungan rumah.
N. PEMERIKSAAN FISIK
Satus obstetric : NH P2 A0 Bayi Rawat gabung: Ya
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
BB / TB : 55.2 Kg / 155 cm
Tanda vital
Tekanan Darah : 122/66mmHg
Nadi : 902 x/menit
Suhu : 36,8ºC
RR : 20 x/menit
Kepala leher
Kepala : Rambut bersih dan hitam lurus, tidak ada benjolan, kulit kepala
sedikit lembab.
Mata : Kedua mata simetris, konjungtiva ananemis, sclera anikterik,
pupil isokhor, fungsi penglihatan baik
Hidung : Hidung bersih dan tidak ada sekret, fungsi penciuman baik
Mulut : Mulut bersih, tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat karies gigi,
tidak terdapat gigi berlubang, fungsi perasa baik
Telinga : Telinga bersih, fungsi pendengaran baik
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran vena
jugularis, terdapat benjolan di clavicula dextra
Masalah khusus : tidak ada

11
Dada
Jantung
I : Dada simetris, Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba di ICS 5 mind clavicula sinistra
P : Pekak
A : S1- S2 reguler, tidak ada suara tambahan
Paru :
I : Bentuk dada simetris kanan kiri, tidak ada retraksi dinding dada
P : Pergerakan dada simetris, vocal fremitus teraba
P: Sonor
A : Vesikuler, tidak ada suara tambahan
Payudara : Simetris, bersih, tidak ada iritasi, tidak ada mastitis
Puting susu : Puting susu menonjol
Pengeluaran ASI : ASI tidak keluar
Masalah khusus : ASI tidak keluar
Abdomen
Involusi uterus : FU…….kontraksi………posisi……..
Fundus uterus : 1 jari dibawah pusat
Kandung kemih : Kosong
Diastasis rektus abdomis……...cm………cm
Fungsi pencernaan : Baik, Bising usus 14x/mnt
Masalah khusus : Tidak ada
Perineum dan genital
Vagina : Memakai pembalut
Integritas kulit : Baik
Perineum : Utuh
Tanda REEDA
R : kemerahan : Tidak
E : bengkak : Tidak
E : echimosis : Tidak
D : discharge : Tidak

12
A : aproximate : Baik
Kebersihan : Bersih
Lokia Jumlah : 20 cc
Jenis / warna : Lokia rubra / merah gelap
Konsistensi : Lebih kental
Bau : Menyengat seperti darah menstruasi
Hemoroid :Tidak ada
Ekstremitas

Ekstremitas atas : Tidak ada edema, terpasang infus RL 20 tpm di


tangan kiri, tidak terdapat varises.
Ekstremias bawah : Tidak ada edema , tidak terdapat farises, tanda
homan negative.

O. KEADAAN MENTAL
Adaptasi psikologis : Pasien mengatakan kelahiran anak keduanya memang
sudah diinginkan.
Penerimaan terhadap bayi : Pasien mengatakan sangat menerima dan bahagia
dengan kelahiran anak keduanya.
Masalah khusus : Tidak ada
P. KEMAMPUAN MENYUSUI
Pasien mengatakan sudah berusaha menyusui anaknya tetapi ASInya yang
belum keluar.
Q. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium tanggal 25 November 2022

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 10.7 10.9-14.9 g/dL
Leukosit 5820 4700-11000 /uL
Hematokrit 31 35-47 %
Eritrosit 3.83 3.80-5.20 10^6/uL

13
Trombosit 214000 150000-440000 /uL
MCV 89 80-100 fL
MCH 30.9 26-34 pg/cell
MCHC 34.7 32-36 %
RDW 13.8 11.5-14.5 %
MPV 9.9 9.4-12.3 fL
R. PROGRAM TERAPI
Terapi tanggal 25 November 2022
No Nama Obat Dosis Kegunaan
1 Amoxillin 3 x 500 Menurangi infeksi pada ibu hamil
Asam Mengurangi rasa nyeri ringan-
2 3 x 500
mefenamat sedang
Fe Suplemen zat besi untuk
3 1 x 1 tab
mengurangi anemia

S. ANALISA DATA
TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
25/11/2022 DS : Ketidaknyamanan Trauma perinEum
13.30  Ibu mengatakan perih Pasca Partum selama persalinan
dan tidak nyaman pada
jalan lahir
 Ibu mengatakan habis
melahirkan spontan
DO :
 Kondisi TFU 1 jari
dibawah pusat, kontraksi
rahim keras, PPV lokhea
rubra dalam batas
normal.
 Pasien tampak masih
lemas

14
 Tidak terdapat luka jahit
episiotomi
 Hasil tanda vital
didapatkan TD 122/66,
Nadi 92, RR 20x/menit,
Suhu 36,8‫ ﹾ‬C.
 Hemoroid (-)

25/11/2022 DS: Menyusui tidak Ketidakadekuatan


13.30 - Pasien mengatakan ASI efektif Suplai ASI
nya belum keluar
- Pasien mengatakan
payudaranya belum
mengeras

DO:
- ASI belum produktif
- Pasien terlihat masih
lemah setelah melahirkan

T. DIAGNOSA PRIORITAS
1. Ketidaknyamanan pasca partum b.d trauma perineum selama persalinan
d.d pasien tampak meringis.
2. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI d.d ASI tidak
menetes.
U. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.E
Ruang : Poned
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Ketidaknyamanan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kenyamanan
pasca partum b.d keperawatan selama 1 x 24 (I.08245)
trauma perinium jam diharapkan masalah a. Observasi
selama persalinan keperawatan - Monitor TTV
Ketidaknyamanan pasca (TD, N, S, RR)
partum b.d trauma - Monitor keadaan
perinium selama lochea, involusi,
persalinan dapat diatasi dan tanda REEDA

15
dengan kriteria hasil - Monitor tanda
(L.07061) homan
Keluhan tidak b. Terapeutik
nyaman cukup -Berikan posisi
menurun nyaman pada ibu
Perdarahan pasca -Berikan relaksasi
partum cukup nafas dalam dan
menurun genggam jari jika
Mobilitas cukup ibu merasa nyeri
meningkat pasca persalinan
c. Edukasi
- Edukasi perawatan
perineum yang
tepat dirumah
- Motivasi keluarga
untuk
memberikan
dukungan
2 Menyusui tidak Setelah dilakukan tindakan Edukasi Menyusui
efektif b.d keperawatan selama 1 x 24 (I.12393)
ketidakadekuatan jam diharapkan masalah a. Observasi
pengeluaran ASI keperawatan Menyusui - Observasi pengeluaran
tidak efektif b.d ASI
ketidakadekuatan b. Terapeutik
pengeluaran ASI dapat - Ajarkan perawatan
diatasi dengan kriteria payudara untuk
hasil Status Menyusui memperlancar ASI
(L.03029) - Lakukan pijat
 Tetesan/pancaran oksitosin
ASI cukup - Bantu ibu
meningkat memposisikan bayi
 Suplai ASI adekuat ketika menyusui
cukup meningkat - Dukung ibu untuk
memberikan ASI
ketika penuh untuk
menghindari
payudara bengkak
c. Edukasi
- Motivasi ibu untuk
makan tinggi protein
(daging, telur, ikan)
dan buah seperti
alpukat.

16
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. E
Ruang : Poned
No.
Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
DP
25/11/2022 1 Mengajarkan teknik DS: -
13.35 relaksasi nafas dalam dan DO:
genggam jari - Pasien mempraktikan
tehnik relaksasi yang
diajarkan perawat
- Pasien terlihat lebih rileks
13.45 1 Mengobservasi TFU, DS :
PPV, kontraksi ance dan  Pasien mengatakan
eliminasi belum BAB BAK
DO :
 TFU 1 jari di bawah
pusar, PPV lokhea rubra
dalam batas normal,
kontraksi ance keras,
BAB belum sejak
masuk Puskesmas.
 Pasien dimotivasi untuk
makan makanan tinggi
serat agar BAB ancer.
13.50 1 Membantu memposisikan DS :-
ibu senyaman mungkin DO :
 Pasien di posisikan
semifowler 30 derajat
13.53 1 Memotivasi istirahat, dan DS :
mobilisasi secara  Pasien mengatakan tidur
bertahap ketika bayinya tidur
 Pasien mengatakan
sudah duduk dan berdiri
DO :
 Pasien tampak masih
lemas.
13.55 2 Memotivasi diit tinggi DS :
protein (daging, ikan,  Pasien dan keluarga
telur), perbanyak buah mengatakan paham
sayur. DO

17
 Pasien makan hanya
habis ½ porsi
 Pasien tidak mual
muntah
 Pasien makan putih telur
6-8 butir/hari
14.00 1 Memberikan obat oral DS :
Amoxillin dan Asam DO :Pasien diberikan obat
Mefenamat amoxillin dan Asam
Mefenamat
14.30 2 Mengajarkan cara breast DS :
care  Pasien dan keluarga
mengatakan paham
DO :
 Pasien dan keluarga
kooperatif
14.35 2 Melakukan pijat oksitosin DS :
DO :
- Pasien kooperatif
15.00 1 Melakukan mengukuran DS :
TTV pasien  Pasien mengatakan
tidak pusing
DO :
 TD 118/78, Nadi 88, RR
20x/menit, Suhu 36,8 C.
- Pasien tampak lemas
15.10 2 Memotivasi keluarga DS :
untuk sering melakukan  Pasien mengatakan asi
breast care dan pijat mulai keluar sedikit.
oksitosin yang sudah
DO :
diajarkan supaya ASI
lancar. - ASI menetes.

W. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.E
Ruang : Poned
TTD
No.
Tgl/Jam SOAP &
DP
Nama
25/11/2022 1 S:
16.30  Pasien mengatakan rasa tidak nyaman dan perih
berkurang.

18
 Pasien mengatakan merasa lebih baik dari
sebelumnya.
 Perdarahan sudah berkurang.
O:
 TD 109/65, Nadi 84x/menit, RR 18 x/menit, 36,5‫ﹾ‬C
 TFU 1 jari di bawah pusar, PPV lokhea rubra dalam
batas normal, kontraksi keras.Pasien sudah BAK
tapi belum BAB
 Tanda REEDA (-), tanda Homan (-)
A:
 Masalah keperawatan ketidaknyamanan pasca
partum b.d trauma perinium selama persalinan
teratasi.
 Keluhan tidak nyaman cukup menurun
 Perdarahan pasca partum cukup menurun
 Mobilitas cukup meningkat
P:
 Pasien rencana pulang Jum’at 25-11-2022 pukul
17.00 WIB
 Lakukan tehnik nafas dalam dan genggam jari
secara mandiri di rumah.

25/11/2022 2 S:
16.30  Ibu mengatakan asinya keluar sudah lebih lancar
dari sebelumnya.
 Pasien mengatakan bayinya mau menyusu.
O:
 ASI keluar
 Bayi menyusu
A:
 Masalah keperawatan menyusui tiadak efektif b.d
ketidakadekuatan suplai asi teratasi .
 Tetesan/pancaran ASI cukup meningkat
 Suplai ASI adekuat cukup meningkat

P:
 Lakukan breast care dan pijat oksitosin secara
mandiri oleh keluarga dirumah.

19
BAB III

PEMBAHASAN

Pengkajian yang dilakukan pada pasien post partum spontan yang dilakukan
pada hari Jumat, 25 November 2022 didapatkan hasil data subyektif ibu
mengatakan perih dan tidak nyaman pada jalan lahir, ibu mengatakan habis
melahirkan spontan jam 21.00 WIB di Ruang Poned, pasien mengatakan masih
terasa perih di jalan lahir. Data obyektif kondisi TFU 1 jari di bawah pusat,
kontraksi rahim keras, PPV lokhea rubra dalam batas normal. pasien berposisi
nyaman, pasien tampak masih lemas, pasien mengatakan aktivitas masih terbatas,
pasien mengatakan tidak ada luka jahit epis, hasil tanda vital didapatkan TD
122/66, Nadi 92, RR 20x/menit, Suhu 36,8‫ ﹾ‬C, hemoroid (-).
Pada kasus ini adalah post partus spontan, persalinan normal adalah
proses kelahiran bayi yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (lebih dari 37
minggu) tanpa adanya penyulit, yaitu dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan
alat-alat serta tidak melukai bayi dan ibu. Partus spontan umumnya berlangsung
24 jam (Mutmainnah et al., 2017).
Diagnosa keperawatan utama yang muncul pada kasus tersebut adalah
ketidaknyamanan pasca partum b.d trauma perinium selama persalinan d.d pasien
tampak meringis. Untuk mengatasi ketidaknyamanan pasca partum salah satu
tindakan keperawatan mandiri adalah dengan relaksasi genggam jari. Setelah
dilakukan tehnik relaksasi genggam jari keluhan ketiaknyaman pasca partum
menurun hal ini sesuai dengan penelitian Febry Mutiara Dahlan (2021) dengan
judul Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Nyeri Luka Perineum Pada Ibu
Post Partum dan hasil penelitian ada pengaruh relaksasi genggam jari terhadap
nyeri luka perineum ibu post partum di PMB Rita Marningsih Bekasi.
Selain itu diagnosa lain yang muncul pada penelitian ini adalah menyusui
tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI d.d ASI tidak menetes dimana
tindakan keperawatan untuk mengatasi suplai asi yang tidak adekuat adalah
dengan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang

20
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam untuk merangsang
hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. (Rahayu dan Yunarsih, 2018).
Setelah dilakukan pijat oksitosin tetesan/pancaran ASI cukup meningkat hal ini
sesuai dengan penelitian Anni Suciawati (2018) dengan judul Efektifitas
PijatOksitosin terhadap Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas dan hasil penelitian yang
menunjukan bahwa bahwa dari 30 ibu dalam masa nifas terdapat 16 (53,3%) ibu
yang dinyatakan lancar dalam memproduksi ASI. Hasil bivariat menunjukan
mean kelancaran dalam produksi ASI dari ibu yang mendapat pijat oksitosin.
Disamping itu uji statistik didapatkan bahwa ada hubunganterkait
pelaksanaan pijat oksitosin dengan pengeluaran ASI pada ibu dalam masa
nifas.

21
DAFTAR PUSTAKA

Mutiara Dahlan, Febry. (2021). Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap


Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Post Partum. Prodi Kebidanan,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nasional.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standard Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1: Cetakan II. Jakarta : DPP
PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2018). Standard Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Suciawati, Anni. (2018). Efektifitas PijatOksitosin terhadap Pengeluaran ASI
pada Ibu Nifas. Fakultas Kesehatan Prodi DIV Kebidanan, Universitas
Nasional.

22

Anda mungkin juga menyukai