Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN PADA NY.

M DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT DI RUANG VK
RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Praktik Keperawatan Klinik (PKK)


Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

DISUSUN OLEH :

Nurulfadhilah Azzahro
(A12020087 / 3B)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN PADA NY. M DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT DI RUANG VK
RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Telah disahkan
Hari :
Tanggal :

Pembimbing Lahan Mahasiswa

(Melisa Dwi A, Amd. Keb) (Nurulfadhilah Azzahro)

Pembimbing Akademik

(Ning Ismawati, M.Kep)


BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu
atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami
perubahan seperti sebelum hamil. Selama masa nifas perlu mendapat perhatian lebih
dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas. Dalam angka kematian ibu
(AKI) adalah penyebab banyaknya wanita meninggal dari suatu penyebab adalah kurangnya
perhatian pada wanita post partum (Maritalia, 2012).
Proses persalinan merupakan proses yang fisiologis dialami oleh hampir semua
wanita, begitu pula masa nifas. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah
lahirnya plasenta sampai enam minggu setelah melahirkan. Masa setelah seorang ibu
melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Nugroho et al., 2014).
Post partum atau masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerpurium
dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
Tahapan masa nifas ada 3 tahapan yaitu : puerpurium dini, puerperium intermedial dan
remote puerpurium. Adapun kebijakan program nasional masa nifas yaitu paling sedikit
empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas. (Walyani et al,2015).

B. ETIOLOGI
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa kehamilan dan persalinan menyebabkan
terjadinya proses adaptasi organ-organ tubuh untuk kembali ke keadaan sebelum hamil.
1. Proses pengeluaran sisa persalinan guna involusi uterus.
2. Pemulihan kembali jaringan- jaringan endometrium yang telah rusak akibat persalinan.
3. Terjadi guna pemulihan kembali jaringan organ panggul dan lebih penting lagi guna
pemulihan fisisk psikologis dari segala awitan yang telah terjadi (Sarwono, 2013)
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Menurut Masriroh (2013) tanda dan gejala masa post partum adalah sebagai berikut:
1. Organ-organ reproduksi kembali normal pada posisi sebelum kehamilan.
2. Perubahan-perubahan psikologis lain yang terjadi selama kehamilan berbalik
(kerumitan).
3. Masa menyusui anak dimulai.
4. Penyembuhan ibu dari stress kehamilan dan persalinan di asumsikan sebagai tanggung
jawab untuk menjaga dan mengasuh bayinya.

D. FOKUS PENGKAJIAN
1. Menimbang berat badan
2. Memeriksa tanda - tanda vital
3. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kandungan
4. Pemeriksaan Leopold

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes golongan darah
Tes golongan darah bertujuan untuk mengetahui golongan darah dan rhesus ibu
hamil, guna mengantisipasi kemungkinan adanya perbedaan rhesus antara ibu hamil
dengan janin.
2. Hemoglobin (Hb)
Setiap ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan Hb untuk mendeteksi apakah terdapat
penyakit anemia atau kurang darah.
Anemia perlu dicegah dan diobati karena dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.
Anemia juga dapat meningkatan risiko terjadinya kelahiran prematur, keguguran, berat
badan lahir rendah, dan perdarahan postpartum.
3. Tes gula darah
Tes gula darah adalah bagian dalam pemeriksaan kehamilan rutin. Pemeriksaan ini
penting untuk mendeteksi apakah ibu hamil mengalami diabetes kehamilan (diabetes
gestasional).
4. Skrining penyakit infeksi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit infeksi pada
ibu hamil. Skrining penyakit infeksi termasuk hepatitis B, sifilis, HIV, dan TORCH.
5. Pemeriksaan genetic
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki kelainan
genetik, seperti thalasemia, yang berisiko diturunkan kepada janin. Pemeriksaan genetik
juga bisa dilakukan pada janin dengan mengambil sampel cairan ketuban (amniocentesis)
dan sampel darah janin (fetal blood sampling).
6. Tes urine antenatal
Pemeriksaan ini dilakukan terhadap sampel urine ibu hamil. Tujuannya adalah untuk
mendeteksi apakah ibu hamil mengalami gangguan tertentu, seperti preeklamsia, infeksi
saluran kemih, atau diabetes.
7. Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG dilakukan setidaknya 3 kali selama masa kehamilan, yaitu:
a. Trimester pertama
Pemeriksaan USG pada trimester pertama atau usia kandungan 10–14 minggu
bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan mendeteksi kemungkinan hamil
kembar atau kelainan pada janin, misalnya sindrom Down.
b. Trimester kedua
Pemeriksaan USG pada trimester kedua (minggu 18–20) bertujuan untuk
menentukan apakah terdapat kelainan bawaan atau kongenital pada janin, misalnya
kelainan jantung bawaan dan cacat tabung saraf.
c. Trimester ketiga
Pemeriksaan USG di kehamilan minggu ke-32 atau memasuki trimester ketiga
dilakukan bila plasenta berada di atas tulang serviks. Pemeriksaan USG bertujuan
untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kondisi plasenta previa. Selain itu, USG
juga digunakan untuk mengetahui berat badan bayi, jenis kelamin, posisi bayi, dan
menilai jumlah air ketuban.
F. PATOFISIOLOGIS DAN PATHWAY
1. Patofisiologis
Pada kasus post partus spontan akan terjadi trauma pada jalan lahir, sehingga
dapat menyebabkan terganggunya aktivitas, aktivitas yang terganggu dapat menurunkan
gerakan peristaltik pada usus yang berakibat konstipasi. Pengeluaran janin dengan cara
episiotomi menyebabkan terputusnya jaringan pada perineum sehingga merangsang area
sensorik untuk mengeluarkan hormon bradikinin, histamin dan seritinus yang kemudian
diteruskan oleh medulla spinalis ke batang otak, diteruskan ke thalamus sehingga
merangsang nyeri di korteks serebri, kemudian timbul gangguan rasa nyaman yang
mengakibatkan nyeri akut.
Pembuluh darah yang rusak menyebabkan genetalia menjadi kotor dan terjadi
juga perdarahan dan proteksi pada luka kurang, dapat terjadi invasi bakteri sehingga
muncul masalah keperawatan resiko infeksi. Pengeluaran janin dapat memicu terjadinya
trauma kandung kemih sehingga terjadilah edema dan memar di uretra, mengakibatkan
penurunan sensitivitas berdapak pada sensasi kandung kemih sehingga muncul masalah
keperawatan gangguan eliminasi urin.
Laktasi dipengaruhi oleh hormon estrogen dan peningkatan prolaktin, sehingga
terjadi pembentukan asi, tetapi terkadang terjadi juga aliran darah dipayudara berurai dari
uterus (involusi) dan retensi darah di pembuluh payudara maka akan terjadi bengkak dan
penyempitan pada duktus intiverus. Sehingga asi tidak keluar dan muncul masalah
keperawatan menyusui tidak efektif (Nurarif & Kusumua, 2015).
Pathway
Persalinan Spontan

Pengeluaran Janin

Episiotomi (0-3 hari)


ASI belum keluar

Jaringan Terputus
Menyusui tidak
Proteksi kurang Efektif
Merangsang Area
Sensorik
Invasi bakteri Kurang pengetahuan
Gangguan rasa
nyaman
Resiko Infeksi
Defisit Pengetahuan

Nyeri Akut

G. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL


1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik (trauma jahitan luka)
2. Menyusui tidak efektif b.d Kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyusui dan
atau metode menyusui
3. Resiko Infeksi b/d kerusakan integritas kulit/jaringan

H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl. Jam Tujuan dan Hasil yang Intervensi TTD/
diharapkan / Kriteria hasil Nama
19 Januari Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Nyeri
2023/ Jam keperawatan 1x24 jam, (I.08238)
01 00 WIB diharapkan kontrol nyeri Observasi :
meningkat dengan kriteria - Identifikasi lokasi,
hasil : karakteristik, durasi,
frekuensi kualitas, skala dan
Kontrol Nyeri (L.08063) intensitas
1. Melaporkan nyeri - Nyeri
terkontrol cukup - Identifikasi faktor yang
meningkat memperberat dan
2. Kemampuan mengenali memperingan nyeri
onset meningkat Teraupetik :
3. Keluhan nyeri menurun - Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri (relaksasi
distraksi dan relaksasi otot
progresif)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
- Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
analgetik
BAB II
TINJAUAN KASUS

Nama Mahasiswa :
Tanggal Pengkajian :
NIM :
Ruangan/RS :
A. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Status :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal masuk RS:
No. RM :
Diagnosa Medik :

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
C. KELUHAN UTAMA

D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

G. GENOGRAM
H. RIWAYAT GINEKOLOGI

I. RIWAYAT KB

J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU


No Tahun Jenis Penolong JK Keadaan Bayi Masalah Kehamilan
Persalinan Waktu Lahir

Pengalaman menyusui : Berapa lama :

K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


1. Berapa kali periksa saat hamil :
2. Masalah kehamilan :

L. RIWAYAT PERSALINAN
1. Jenis persalinan :
2. Jenis kelamin bayi :
3. BB/PB :
LK/LD/LL :
4. Perdarahan :
5. Masalah dalam persalinan :
M. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

2. Pola Nurtisi –Metabolik


Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

3. Pola Eliminasi
Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

4. Pola Latihan-Aktivitas
Sebelum Persalinan :

Saat Ini :
5. Pola Kognitif Perseptual
Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

6. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

7. Pola Konsep Diri-persepsi Diri


Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

8. Pola Peran dan Hubungan


Sebelum Persalinan :

Saat Ini :
9. Pola Reproduksi/Seksual
Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )


Sebelum Persalinan :

Saat Ini :

11. Pola Keyakinan Dan Nilai


Sebelum Persalinan :

Saat Ini :
N. PEMERIKSAAN FISIK
Status obstetric :
Keadaan umum :
Kesadaran :
BB/TB :
Tanda vital :
TD : Nadi :
Suhu : Pernafasan :

Kepala leher
- Kepala

- Mata

- Hidung

- Mulut

- Telinga

- Leher

- Masalah khusus :

Dada
- Jantung
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
- Paru
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
- Payudara :

- Puting susu :
- Pengeluaran ASI :
- Masalah khusus :
Abdomen
Uterus
Involusi uterus :
Fundus uterus :
Kandung kemih :
Diastetis rektus abdominus :
Fungsi pencernaan :
Masalah kusus :
Pigmentasi
Lineanigra :
Striac :
Fungsi pencernaan :
Masalah khusus :
Perinium dan Genetalia
Vagina :
Perinium :
Tanda REEDA
R : kemerahan : Ya/Tidak
E : bengkak : Ya/Tidak
E : echimosis : Ya/Tidak
D : discharge : serum/pus/darah/Tidak ada
A : aproximate : Baik/tidak
Kebersihan :
Lokia Jumlah
Jenis / warna :
Konsistensi :
Bau :
Hemorrhoid : derajat
lokasi :
Berapa lama :
Nyeri : Ya/Tidak
Masalah khusus :
Ekstremitas
Ekstremitas atas :

Edema :
Varises :
Ektremitas bawah :

Edema :
Varises :
Masalah khusus :

O. KEADAAN MENTAL
1. Adaptasi psikologi :
2. Penerimaan terhadap bayi :
3. Masalah khusus :
P. KEMAMPUAN MENYUSUI

Q. OBAT-OBATAN
-
R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin g/dl P : 12.0-16.0
Eritosit x10^6/ul 4.0-5.0
Leukosit x10^3/ul 5.00-10.00
Trombosit /ul 150.000-500.000
Hematokrit % 31.00-48.00
MCV Fl 83.90-99.10
MCH Pikogram 27.80-33.80
MCHC g/dl 32.00-35.50
RDW % 10.00-15.00
Hitung jenis lekosit
basofil % 0-1
Eosinofil % 1-4
Batang % 2-5
Segmen % 40-70
Limfosit % 19-48
Monosit % 3-9
Sel lain
Golongan Darah
CT 9-15
BT 1-3
KIMIA KLINIK
GULA DARAH
Gula darah sewaktu mg/dl <200
IMUNOSEROLOGI
HBsAg Negatif
Rapid test antigen
Antigen SARS-Cov2 Negatif
S. PROGRAM TERAPI
Obat Yang Cara
Dosis Indikasi
diberikan Pemberian

T. ANALISA DATA
Nama Klien :
Ruang :
TGL/ DATA PROBLEM ETIOLOGI
JAM
U. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hari/ tanggal :
1.
2.
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien :
Ruang :
Tgl. Jam No. Tujuan dan Hasil yang Intervensi TTD/
DP diharapkan / Kriteria hasil Nama
W. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien :
Ruang :
Tgl. jam No. Tindakan/ Respon TTD/
DP implementasi Nama
-
X. EVALUASI
Nama klien :
Ruang :
Tgl. jam No. Perkembangan/ SOAP TTD/
DP Nama
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pojka SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia ((cetakan III) 1
ed.). Jakarta : Dewan Pengurus Dewan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pojka SIKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia ((cetakan II) 1
ed.). Jakarta : Dewan Pengurus Dewan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pojka SLKI DPP PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia ((cetakan II) 1 ed.).
Jakarta : Dewan Pengurus Dewan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai