Disusun oleh:
Nurhikmah (A12020086)
Hari :
Tanggal :
DISUSUN OLEH :
Nurhikmah
A12020086
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 PENGERTIAN..............................................................................................................2
1.2 ETIOLOGI.....................................................................................................................
1.3 BATASAN KARAKTERISTIK...................................................................................
1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG..................................................................................
1.5 FOKUS PENGKAJIAN................................................................................................
1.6 PATHWAY KEPERAWATAN....................................................................................
1.7 MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL...........................................
1.8 INTERVENSI KEPERAWATAN................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekret atau
obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten (PPNI,2016). Bersihan
jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan
nafas untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas (Nanda International.2016). Bersihan
jalan napas tidak efektif adalah penyakit yang ditandai dengan adanya penumpukkan sekret
pada jalan nafas yang menyebabkan ketidakpatenan jalan nafas. Bersihan jalan napas tidak
efektif merupakan ketidakmampuan untuk membersihkan sekret ataupun obstruksi dari
saluran napas guna mempertahankan jalan napas yang bersih (Walkinson,2016).
Broncopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh
bakteri,virus,jamur, atau benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi , gelisah,
dispnea, napas cepat dan dangkal, muntah,diare,serta batuk kering dan produktif
1.2 ETIOLOGI
Fisiologis :
1. Spasme jalan napas.
2. Hipersekresi jalan napas.
3. Disfungsi neuromuskuler.
4. Benda asing dalam jalan napas.
5. Adanya jalan napas buatan.
6. Sekresi yang tertahan.
7. Hiperplasia dinding jalan napas.
8. Proses infeksi .
9. Respon alergi.
10. Efek agen farmakologis (mis. anastesi).
Situasional :
1. Merokok aktif.
2. Merokok pasif.
3. Terpajan polutan
1.3 BATASAN KARAKTERISTIK
Objektif :
3. sputum berlebih.
Subjektif :
1. Dispnea.
2. Sulit bicara.
3. Ortopnea.
Objektif :
1. Gelisah.
2. Sianosis.
3. Bunyi napas menurun.
4. Frekuensi napas berubah.
5. Pola napas berubah.
1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan rontgen
Foto asimetris dan kurang inspirasi
1.5 FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian
a. Identitas klien dan penanggung jawab Nama klien dan penanggung jawab, usia klien
bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis
dan, agama,alamat.
b. Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien. Keluhan utama akan
menentukan prioritas intervensi dan mengkaji pengetahuan klien tentang kondisinya
saat ini. Klien dengan bersihan jalan napas tidak efektif antara lain batuk,
peningkatan produksi sputum, dyspnea, hemoptisis, mengi dan chest pain. Keluhan
utama yang biasa muncul :
o Batuk (Cough)
Batuk merupakan gejala utama pada klien dengan gangguan sistem
pernapasan. Tanyakan berapa lama klien mengalami batuk dan bagaimana hal
tersebut timbul dengan waktu yang spesifik atau hubungannya dengan
aktifitas fisik. Tentukan apakah batuk produktif atau non produktif.
o Peningkatan Produksi Sputum
Sputum merupakan suatu substansi yang keluar bersama dengan batuk atau
bersihan tenggorokan. Produksi sputum akibat batuk adalah tidak normal.
Tanyakan dan catat warna, konsistensi, bau, dan jumlah dari sputum. Jika
terjadi infeksi, sputum dapat berwarna kuning atau hijau, putih dan jernih
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Bronchopneumonia Virus
Biasanya didahului oleh gejala-gejala infeksi saluran napas, termasuk rinitis dan
batuk, serta suhu badan lebih rendah dari pada pneumonia bakteri.
Bronchopneumonia virus tidak dapat dibedakan dengan Bronchopneumonia
bakteri dan mukuplasma.
b) Bronchopneumonia Stafilokokus (bakteri) Biasanya didahului oleh infeksi saluran
pernapasan bagian atas atau bawah dalam beberapa hari hingga 1 minggu, kondisi
suhu tinggi, batuk dan mengalami kesulitan pernapasan.
d. Riwayat kesehatan saat ini
Pengkajian riwayat penyakit sekarang pada klien yang mengalami bersihan jalan
nafas tidak efektif dimulai dengan perawat menanyakan tentang perjalanan penyakit
sejak timbul keluhan hingga keluarga klien meminta pertolongan dan dilakukan
pengkajian saat itu
2) Riwayat Kesehatan Dahulu: Biasanya anak sering menderita penyakit saluran pernapasan
bagian atas.
Jamur,Bakteri,Virus,Protozoa
Merasa bingung
Saluran pernafasan atas
Peningkatan suhu
tubuh
Merasa khawatir
Kuman berlebih
Hipertermia di bronkus Ansietas
Proses
peradangan
Akumulasi secret
di bronkus
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
1.7 MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan (D.0149)
2. Hipertermi b.d proses penyakit (D.0130)
3. Ansietas b.d krisis situasional (D.0080)
1.8 INTERVENSI KEPERAWATAN
Pratiwi, P. Y., & Adimayanti, E. (2021). Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada
Anak dengan ISPA di Desa Kebondowo Banyubiru. Journal of Holistics and Health
Sciences (JHHS), 3(2), 132-142.
PPNI (2018).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi
1, Jakarta: DPP PPNI.