Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


UTAMA BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN
BRONKOPNEUMONIA DI RUANG AR.FAHRUDIN
RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Disusun oleh:

Nurhikmah (A12020086)

KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


UTAMA BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN
BRONKOPNEUMONIA DI RUANG AR.FAHRUDIN
RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

DISUSUN OLEH :

Nurhikmah

A12020086

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ning Iswati,M.Kep.Ns Ida Sri Setiyani, S.Kep.Ns


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 PENGERTIAN..............................................................................................................2
1.2 ETIOLOGI.....................................................................................................................
1.3 BATASAN KARAKTERISTIK...................................................................................
1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG..................................................................................
1.5 FOKUS PENGKAJIAN................................................................................................
1.6 PATHWAY KEPERAWATAN....................................................................................
1.7 MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL...........................................
1.8 INTERVENSI KEPERAWATAN................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekret atau
obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten (PPNI,2016). Bersihan
jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan
nafas untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas (Nanda International.2016). Bersihan
jalan napas tidak efektif adalah penyakit yang ditandai dengan adanya penumpukkan sekret
pada jalan nafas yang menyebabkan ketidakpatenan jalan nafas. Bersihan jalan napas tidak
efektif merupakan ketidakmampuan untuk membersihkan sekret ataupun obstruksi dari
saluran napas guna mempertahankan jalan napas yang bersih (Walkinson,2016).
Broncopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh
bakteri,virus,jamur, atau benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi , gelisah,
dispnea, napas cepat dan dangkal, muntah,diare,serta batuk kering dan produktif
1.2 ETIOLOGI
Fisiologis :
1. Spasme jalan napas.
2. Hipersekresi jalan napas.
3. Disfungsi neuromuskuler.
4. Benda asing dalam jalan napas.
5. Adanya jalan napas buatan.
6. Sekresi yang tertahan.
7. Hiperplasia dinding jalan napas.
8. Proses infeksi .
9. Respon alergi.
10. Efek agen farmakologis (mis. anastesi).
Situasional :
1. Merokok aktif.
2. Merokok pasif.
3. Terpajan polutan
1.3 BATASAN KARAKTERISTIK

Gejala dan tanda mayor :

Subjektif : tidak tersedia.

Objektif :

1. batuk tidak efektif

2. tidak mampu batuk.

3. sputum berlebih.

4. Mengi, wheezing dan / atau ronkhi kering.

5. Mekonium di jalan nafas pada Neonatus.

Gejala dan Tanda Minor.

Subjektif :

1. Dispnea.
2. Sulit bicara.
3. Ortopnea.

Objektif :

1. Gelisah.
2. Sianosis.
3. Bunyi napas menurun.
4. Frekuensi napas berubah.
5. Pola napas berubah.
1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan darah lengkap
 Pemeriksaan radiologi
 Pemeriksaan rontgen
Foto asimetris dan kurang inspirasi
1.5 FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian
a. Identitas klien dan penanggung jawab Nama klien dan penanggung jawab, usia klien
bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis
dan, agama,alamat.
b. Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien. Keluhan utama akan
menentukan prioritas intervensi dan mengkaji pengetahuan klien tentang kondisinya
saat ini. Klien dengan bersihan jalan napas tidak efektif antara lain batuk,
peningkatan produksi sputum, dyspnea, hemoptisis, mengi dan chest pain. Keluhan
utama yang biasa muncul :
o Batuk (Cough)
Batuk merupakan gejala utama pada klien dengan gangguan sistem
pernapasan. Tanyakan berapa lama klien mengalami batuk dan bagaimana hal
tersebut timbul dengan waktu yang spesifik atau hubungannya dengan
aktifitas fisik. Tentukan apakah batuk produktif atau non produktif.
o Peningkatan Produksi Sputum
Sputum merupakan suatu substansi yang keluar bersama dengan batuk atau
bersihan tenggorokan. Produksi sputum akibat batuk adalah tidak normal.
Tanyakan dan catat warna, konsistensi, bau, dan jumlah dari sputum. Jika
terjadi infeksi, sputum dapat berwarna kuning atau hijau, putih dan jernih
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Bronchopneumonia Virus
Biasanya didahului oleh gejala-gejala infeksi saluran napas, termasuk rinitis dan
batuk, serta suhu badan lebih rendah dari pada pneumonia bakteri.
Bronchopneumonia virus tidak dapat dibedakan dengan Bronchopneumonia
bakteri dan mukuplasma.
b) Bronchopneumonia Stafilokokus (bakteri) Biasanya didahului oleh infeksi saluran
pernapasan bagian atas atau bawah dalam beberapa hari hingga 1 minggu, kondisi
suhu tinggi, batuk dan mengalami kesulitan pernapasan.
d. Riwayat kesehatan saat ini
Pengkajian riwayat penyakit sekarang pada klien yang mengalami bersihan jalan
nafas tidak efektif dimulai dengan perawat menanyakan tentang perjalanan penyakit
sejak timbul keluhan hingga keluarga klien meminta pertolongan dan dilakukan
pengkajian saat itu

2) Riwayat Kesehatan Dahulu: Biasanya anak sering menderita penyakit saluran pernapasan
bagian atas.

1.6 PATHWAY KEPERAWATAN


Broncopneumonia

Jamur,Bakteri,Virus,Protozoa

Merasa bingung
Saluran pernafasan atas
Peningkatan suhu
tubuh
Merasa khawatir

Kuman berlebih
Hipertermia di bronkus Ansietas

Proses
peradangan

Akumulasi secret
di bronkus

Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
1.7 MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan (D.0149)
2. Hipertermi b.d proses penyakit (D.0130)
3. Ansietas b.d krisis situasional (D.0080)
1.8 INTERVENSI KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI


D.0149 L.01001 I.01011
Bersihan jalan nafas tidak Bersihan Jalan Napas Manajemen jalan napas
efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
selama 3 × 24 jam 1. Monitor pola napas
diharapkan hasil meningkat (frekuensi,
dengan kriteria hasil: kedalaman, usaha
1. Batuk efektif cukup napas)
meningkat 2. Monitor bunyi napas
2. Produksi sputum tambahan (mis.
cukup meningkat Gurgling, mengi,
3. Frekuensi napas weezing, ronkhi
cukup meningkat kering)
3. Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik
1. Posisikan semi
Fowler atau Fowler
2. Berikan minum
hangat
3. Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
4. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi.
2. Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
D.0130 L.14134 I.15506
Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia
Setelah dilakukan tindakan Observasi
selama 2 × 24 jam 1. Identifikasi penyebab
diharapkan hasil membaik hipertermia (mis:
dengan kriteria hasil: dehidrasi, terpapar
Kriteria awal tujuan lingkungan panas,
hasil penggunaan
Suhu 1 4 inkubator)
tubuh 2. Monitor suhu tubuh
Suhu 1 4 Terapeutik
kulit 1. Lakukan
Tekana 1 4 pendinginan
n darah eksternal (mis:
selimut hipotermia
Ket: atau kompres dingin
1:meningkat pada dahi, leher,
2:cukup meningkat dada, abdomen,
3:sedang aksila)
4:cukup membaik Edukasi
5:membaik 1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena,
jika perlu
D.0080 L.09093 I.09314
Ansietas Tingkat ansietas Reduksi Ansietas
Setelah dilakukan tindakan Observasi
selama 2 × 24 jam 1. Identifikasi saat
diharapkan hasil menurun tingkat ansietas
dengan kriteria hasil: berubah (mis:
Kriteria awal tujuan kondisi, waktu,
hasil stresor)
Frekuensi 1 5 2. Identifikasi
nadi kemampuan
Perilaku 1 5 mengambil
gelisah keputusan
Frekuensi 1 4 3. Monitor tanda-tanda
pernafasa ansietas (verbal dan
n nonverbal)
Ket: Terapeutik
1: meningkat 1. Ciptakan suasana
2:cukup meningkat terapeutik untuk
3:sedang menumbuhkan
4:cukup menurun kepercayaan
5: menurun 2. Temani pasien untuk
mengurangi
kecemasan, jika
memungkinkan
3. Pahami situasi yang
membuat ansietas
Edukasi
1. Latih Teknik
relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas, jika
perlu
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, P. Y., & Adimayanti, E. (2021). Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada
Anak dengan ISPA di Desa Kebondowo Banyubiru. Journal of Holistics and Health
Sciences (JHHS), 3(2), 132-142.

PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,


Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi
1, Jakarta: DPP PPNI.

A.Aziz Alimul.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.Penerbit Salemba.

Saraswati, L. P. M. (2022). ASUHAN KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK


EFEKTIF PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN ACTIVE CYCLE OF
BREATHING TECHNICQUE DI RUANG BONI RSUD KABUPATEN
KLUNGKUNG (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan
Keperawatan 2022).

Anda mungkin juga menyukai