Disusun Oleh :
A12020081
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
UTAMA HIPOVOLEMIA DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE AKUT DI
RUANG AR FAKHRUDIN RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG
Telah disahkan
Hari :…………………
Tanggal :…………………
Pembimbing Akademik
ii
DAFTAR ISI
A. Pengertian ............................................................................................................ 2
B. Etiologi .............................................................................................................. 2-3
C. Batasan Karakteristik ......................................................................................... 3-4
D. Pemeriksaan Penunjang ....................................................................................... 4
E. Fokus Pengkajian ................................................................................................. 5
F. Patway Keperawatan ............................................................................................ 5
G. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul ........................................................... 6
H. Intervensi Keperawatan ....................................................................................... 7
iii
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi dan / atau ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat (SDKI, 2016, D.0005).
Pola nafas tidak efektif adalah ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau
ekspirasi tidak adekuat (Santoso, 2016).
Pola napas tidak efektif adalah suatu keadaan dimana inspirasi dan atau ekspirasi
yang tidak memberikan ventilasi adekuat (PPNI,2016).
2. Etiologi
Pola napas tidak efektif dapat disebabkan oleh beberapa hal menurut (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016) yaitu:
4
n) Efek agen farmakologis
o) Kecemasan
3. Batasan Karakteristik
Pola napas tidak efektif terdiri dari gejala dan tanda mayor serta gejala dan
tanda Gejala minor (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
➢ Subjektif
1. Dispnea
➢ Objektif
➢ Subjektif
1. Ortopnea
➢ Objektif
1. Pernafasan pursed-lip
4. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah lengkap
5
- Pemeriksaan Ro. Thorax
5. Focus Pengkajian
1) Identitas klien
2) Riwayat Kesehatan
- Riwayat Kesehatan sekarang
- Riwayat Kesehatan dahulu
- Riwayat Kesehatan keluarga
- Riwayat kehamilan dan kelahiran
3) Riwayat Kesehatan lingkungan
4) Pemeriksaan tanda-tanda vital
5) Pola pengkajian fungsional menurut Gordon
6) Pemeriksaan fisik
7) Pemeriksaan penunjang
6. Pathway keperawatan
Snake Bite
(Gigitan Ular)
Krisis situasi
Inflamasi
Gangguan
respirasi
Terlihat
gemetar dan
Penurunan Hematom pada
gelisah
sistem imun tangan
hiperventilasi
6
7. Masalah keperawatan lain yang muncul
1) Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (mis.kelemahan otot
pernafasan) (D.0005)
2) Risiko infeksi b.d agen prosedur invasive (D.0142)
8. Intervensi keperawatan
NO DX SLKI SIKI
1. Pola nafas Polanafas (L.01004) Manajemenjalan nafas (I.01011)
tidak Setelah dilakukan Observasi
efektif b.d tindakan 2x24
- Monitor pola napas (frekuensi,
hambatan diharapkan pola nafas
kedalaman, usaha napas)
upaya membaik dengan
- Monitor bunyi napas tambahan
nafas (mis. kriteria hasil :
(mis. Gurgling, mengi, weezing,
Kelemahan 1. Dispnea menurun
ronkhi kering)
otot (5)
- Monitor sputum (jumlah, warna,
pernafasan) 2. Penggunaan otot
aroma)
(D.0005) bantu napas
menurun (5)
Terapeutik
3. Pemajangan fase
ekspirasi menurun - Pertahankan kepatenan jalan napas
(5) dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
4. Ortopnea menurun thrust jika curiga trauma cervical)
(5) - Posisikan semi-Fowler atau Fowler
5. Pernapasanpursed- - Berikan minum hangat
lip menurun (5) - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
6. Pernapasan cuping
- Lakukan penghisapan lendir
hidung menurun
kurang dari 15 detik
(5)
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum
7. Ventilasi semenit
- Penghisapan endotrakeal
meningkat (5)
- Keluarkan sumbatan benda padat
8. Kapasitas vital
dengan forsepMcGill
meningkat (5)
7
9. Diameterthorax - Berikan oksigen, jika perlu
anterior- posterior Edukasi
meningkat (5) -
o Anjurkan asupan cairan
10. Tekanan ekspirasi
2000 ml/hari, jika tidak
meningkat (5)
kontraindikasi.
11. Tekanan inspirasi
o Ajarkan teknik batuk
meningkat (5)
efektif
12. Frekuensi napas
-
membaik (5)
Kolaborasi
13. Kedalaman napas
membaik (5) - Kolaborasi pemberian
14. Ekskresi dada bronkodilator, ekspektoran,
membaik(5) mukolitik, jika perlu.
8
10. Periode • Anjurkan meningkatkan asupan cairan
menggigil 4 Kolaborasi
11. Letargi 4 • Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
12. Gangguan perlu
kognitif
13. Kadar sel darah
putih 4
14. Kultur darah4
15. Kultur urin 4
16. Kultur sputum 4
17. Kultur area luka
4
18. Kultur feses 4
9
DAFTAR PUSTAKA
PPNI, T. P. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Pola nafas tidak
efektif , Edisi 1, Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
ARI , NIKEN YUNITA (2012) Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Diagnosa Medis
Snake Bite Di IRD RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2011. Diploma
thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
10