OLEH :
WIRDA SOFIAH LUMBAN TOBING
NIM : 1941134
PEMBIMBING AKADEMIK :
Ns. AWALUDDIN, S.Kep, M.Kep
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bangun Purba
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Tgl masuk RS : 18 November 2020
1. Pengkajian Primer
a. Airway
Terpasang Oksigen nasal kanul 4 liter/menit, nafas cepat
b. Breathing
Dada simetris, terdapat jejas, tidak menggunakan otot bantu nafas, terpasang
Oksigen nasal kanul 4 liter/menit, RR 32x/menit , auskultasi paru vesikuler,
perkusi sonor.
c. Circulation
Muntah cairan berwarna hijau, warna kulit putih pucat dan dingin CRT<2 detik,
TD 90/60 mmHg, N 57x/mnit, RR 36x/mnit, SB 36,40C.
d. Disability
Kesadaran somnolen, GCS 11 E3 M4 V4, pupil anisokor 3mm/4mm, reflek
cahaya +/+ klien muntah cairan warna hijau, meracau dan gelisah.
2. Pengkajian Sekunder
a. Pemeriksaan fisik head to toe
1) Kepala :
Bentuk mesocepal, rambut hitam, kulit kepala bersih.
2) Mata : Palpebra edema (-/-), Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-)
3) Telinga : simetris, Otore (-/-), nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)
4) Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-)
b. Pemeriksaan Leher :
c. Pemerikasaan dada :
d. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi : Bentuk bulat, defans muskular (-), venektasi (-), sikatrik (-)
- Perkusi : Timpani, nyeri ketok kostovertebra (-), pekak beralih (-), undulasi (-)
- Palpasi: Nyeri tekan abdomen (+) bagian epidastrik dan umbilikalis, abdomen
kiri, nyeri lepas tekan (-), massa (-), Nyeri tekan suprapubik (-)
e. Extremitas atas edema (-/-), nadi lemah (-), akral dingin (+).
f. Extremitas bawah: edema (-/-), nadi lemah (-), akral hangat (+).
B. TERAPI
Motivasi keluarga
O2 2 liter/ menit (kp)
IVFD RL loading 2 liter ( 2 Line ) TD 110/80 mmHg
Inj omeprazole 1 ampul/ 24 jam iv
Pasang NGT
Observasi tanda tanda vital dan KU
C. ANALISA DATA
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Risiko Aspirasi berhubungan dengan Intoksikasi gramokson
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Standar Diagnosa
Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
Keperawatan
No Indonesia Indonesia
Indonesia
(SLKI) (SIKI)
(SDKI)
1 Risiko Aspirasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Peningkatan
keperawatan selama…x…jam Tekanan Intrakranial
Faktor Resiko : tingkat aspirasi menurun 1. Observasi
1. Penurunan tingkat - Monitor pola napas
kesadaran Kriteria hasil: (frekuensi, kedalaman, usaha
2. Penurunan reflek tingkat kesadaran napas)
muntah dan/atau meningkat - Monitor bunyi napas
batuk kemampuan menelan tambahan (mis. Gurgling,
3. Gangguan menelan meningkat mengi, wheezing, ronkhi)
4. Disfagia dyspnea menurun - Monitor sputum (jumlah,
5. Kerusakan kelemahan otot warna, aroma)
mobilitas fisik
6. Peningkatan residu menurun
lambung akumulasi secret 2. Terapeutik
7. Peningkatan menurun - Pertahankan kepatenan jalan
tekanan napas
intragastrik - Posisikan semi fowler atau
8. Penurunan fawler
bobilitas - Berikan minum hangat
gastrointestinal - Lakukan fisioterapi dada jika
9. Sfingter esophagus perlu
bawah inkompeten - Lakukan pengisapan lender
10. Perlambatan kurang dari 15 detik
pengosongan - Lakukan hieroksigenasi
lambung - Lakukan sumbatan dengan
11. Terpasang slang forcep McGil
nasogastric - Berikan oksigen bila perlu
12. Efek agen
farmakologis 3. Edukasi
13. Ketidak matangan - Ajarkan asupan cairan 2000
koordinasi
ml/hari, jika tidak
menghisap,
kontraindikasi
menelan dan
- Ajarkan teknik batuk efektif
bernapas
F. IMPLEMENTASI
Hari/
No Jam Tindakan
Tanggal
1. Rabu, 14.00 wib - Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
18/11/2020 usaha napas)
- Memonitor bunyi napas tambahan (mis.
Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi)
- Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- Anjur keluarga memberikan minum hangat
- Memberikan oksigen
G. EVALUASI
Nama dan
Hari/ Diagnosa
No Evaluasi TT
Tanggal Keperawatan
Perawat
1. Rabu, Risiko Aspirasi S : Keluarga mengatakan klien masih
18/11/2020 berhubungan gelisah
Pkl : 16.00 dengan O : Klien tampak gelisah Wirda
intoksikasi
gramokson TTV :
TD : 70/50 mmHg
N 56x/mnit
RR 25x/mnit
SB 36,10C
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan