Anda di halaman 1dari 11

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

TUBERCULOSIS PARU

OLEH :

ERIKKA AGUSPINA
NIM : 19.20.3033

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
TUBERCULOSIS PARU

OLEH :
ERIKKA AGUSPINA
NIM : 19.20.3033

Banjarmasin,
Mengetahui,

Preseptor Akademik

(..................................)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU

I. Pengkajian
A. Identitas Klien
1. Nama
- Tn. M
2. Umur
- Faktor resiko terjadinya TB paru paling banyak menyerang usia
produktif (15-49 tahun) di Indonesia.
3. Jenis Kelamin
- Laki- laki beresiko lebih besar untuk terkena penyakit TB paru
dibanding perempuan, karena laki-laki lebih banyak yang
merokok dan minum alcohol.
4. Pendidikan
- Pendidikan yang tinggi akan memudahkan masyarakat
menyerap informasi dan pengetahuan untuk penyakit TB
paru.
5. Pekerjaan
- Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan akan
mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan.
6. Diagnosa Medis
- Tuberculosis Paru

B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
- Batuk berdahak
2. Riwayat Penyakit Sekarang
- Umumnya pasien mengeluh batuk lebih dari 2 minggu
atau berbulan- bulan disertai sesak napas dan kurang nafsu
makan,akibatnya berat badan pasien turun drastic.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
- Faktor dapat berupa berbagai hal yang mempengaruhi daya tahan tubuh
individu seperti adanya riwayat penyakit seperti, HIV/AIDS, malnutrisi,
Diabetes mellitus (DM).
4. Riwayat Penyakit Keluarga
- Resiko berupa adanya keluarga yang menderita penyakit yang sama
seperti pasien atau lingkungan yang dapat menjadi pemicu tertularnya
penyakit seperti kurangnya ventilasi, kepadatan, serta pencahayaan

C. Riwayat Aktivitas Sehari-hari


1. Pola aktivitas / Istirahat

Kelelahan umum dan kelemahan, napas pendek karena kerja, takikardia,


takipnea/dyspnea pada kerja, kelelahan otot, nyeri dan sesak.

2. Makanan dan cairan


Kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, turgor kulit.
3. Pernapasan
Batuk produktif atau tidak, napas pendek, riwayat Tb atau tertular pada
individu terenfeksi, peningkatan frekuensi pernafasan, karakteristik sputum.

D. Data Psikologis
- Pasien pengidap penyakit kronis dan menular seperti TB paru pasti
mengalami permasalahan seperti kehilangan orientasi diri, pasrah, dan
terkadang tidak punya motivasi untuk sembuh (Syasra, 2010 dalam Wati,
2015).

E. Data Sosial
- Pasien menjalin hubungan dengan baik dengan tim medis maupun dengan
keluarganya, akan tetapi pasien dengan penyakit TB paru cendrung lebih
dijauhi karena takutnya akan tertular penyakit seperti pasien.

F. Data Spiritual
- Dukungan spiritual keluarga dalam kepatuhan minum obat pasien TB paru
dapat mendorong pasien untuk patuh minum obat dan meringankan kondisi
psikologis pasien seperti takut, syok, putus asa, marah, cemas, dan depresi.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
- Umumnya keadaan pasien TB paru yaitu mengeluh sesak napas akibat
adanya penumpukan secret, batuk berdahak.
2. Tanda vital pasien
- Hasil pemeriksaan tanda- tanda vital klien biasanya didapatkan
peningkatan suhu tubuh secara signifikan, frekuensi napas meningkat
disertai sesak napas, denyut nadi meningkat seirama dengan peningkatan
suhu tubuh dan frekuensi pernapasan dan tekanan darah biasanya sesuai
dengan adanya penyakit penyulit seperti hipertensi.
3. Kesadaran
- Kesadaran pasien compos mentis (sadar penuh)
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi : simetris, tidak ada bekas luka, pengembangan dada kanan kiri
sama
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi : Terdapat suara ronchi di paru kiri
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi : Tidak ada kelainan
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : pekak, tidak ada pembesaran jantung
d. Auskultasi : Bunyi jantung teratur.
6. Sistem pencernaan
a. Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka, dinding perut sejajar dengan
dada.
b. Auskultasi : Bising usus 18x/menit
c. Perkusi : Timpani
d. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
7. Sistem musculoskeletal
- Bagian kaki susah digerakkan kerena kelamahan fisik.
8. Sistem integument
- Crt kurang dari 2 detik
9. Sistem endokrin
- Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri tekan
10. Sistem genitourinaria
- Jenis kelamin laki-laki tidak terpasang DC, tidak ada nyeri tekan.

H. Data Penunjang
No Nama Hasil Normal Satuan

1 Gula darah sewaktu 94 75-115 Mg/dl


2 SGOT *72 <31 u/l (37o)
3 SGPT 32 <32 u/l (37o)
4 Ureum *26 10-15 mg/dl
5 Kreatinin 0,73 0,5 – 0,9 mg/dl
6 HbsAg - -
7 Golongan Darah B -
8 WBC 0,8 - k/ul
9 Lym 0,9 13,3 M
10 MID 0,4 6,4 L

II. Analisa Data


No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif Adanya penumpukan sekret Akibat dari
- Umumnya pasien penumpukan secret
akan mengeluh pada jalan napas dapat
batuk berdahak menyebabkan
atau dalam kasus Ketidakefektifan jalan
yang lebih parah napas.
batuk disertai
darah.

Data Objektif
- Dapat dilihat
pasien tampak
batuk berdahak

- Pasien tampak
sesak napas.

- Suara napas
ronchi

2. Data Subjektif Hiperventilasi Ketidakefektifan pola


- Umumnya napas
pasien akan
mengeluh sesak
napas.

Data Objektif
- SpO2 90%
- Terpasang terapi
oksigen
- Pasien akan
terlihat gelisah.

3. Data Subjektif Ketidakedekuatan intake Ketidakseimbangan


- Pasien nutrisi. nutrisi kurang dari
mengatakan tidak kebutuhan tubuh
nafsu makan
- Pasien
mengatakan tidak
mau makan.

Data Objektif
- Berat badan
pasien akan turu
minimal 10 %
dibawah rentan
ideal
- Bising usus
hiperaktif
(18x/menit)

4. Data Subjektif Dypnea Intoleransi aktivitas


- Pasien mengeluh
cepat lelah.
- Sulit melakukan
aktivitas

Data Objektif
- Keadaan umum
pasien tampak
lemah dan hanya
berbaring
ditempat tidur

III. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas Masalah)


1. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan penumpukan
secret.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan ketidakedekuatan intake nutrisi.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan dyspnea.

IV. NURSING CARE PLANNING (NURSING CARE PLANNING (NCP)


No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan a. Monitor status
napas tidak efektif keperawatan selama 1x 24 pernapasan.
berhubungan jam diharapkan : b. Auskultasi suara

dengan a. Tidak ada suara napas, dan adanya

peningkatan napas tambahan. suara napas

b. Tidak ada tambahan.


produksi sputum.
pernapasan c. Posisikan pasien

takipnea. untuk

c. Mampu untuk memaksimalkan

mengeluarkan ventilasi.

secret. d. Ajarkan bagaimana

d. Frekuensi napas cara batuk efektif

normal. e. Buang secret dengan


memotivasi pasien
untuk melakukan
batuk
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan a. Monitor status
pola napas keperawatan selama 1x 24 pernafasan dan
berhubungan jam diharapkan : oksigenasi
dengan a. Saturasi dalam b. Posisikan pasien
hiperventilasi batas normal. untuk

b. Tidak ada Dispnea memaksimalkan

saat istirahat. ventilasi.

c. Tidak ada sianosis. c. Auskultasi suara


nafas.
d. Bersihkan jalan napas
e. Lakukan fisioterapi
dada
3. Ketidakseimbanga Setelah dilakukan tindakan a. Tentukan status gizi
n nutrisi kurang keperawatan selama 1x 24 dan kemampuan
dari kebutuhan jam diharapkan : untuk memenuhi

tubuh a. Asupan nutrisi kebutuhan gizi.

berhubungan terpenuhi. b. Tentukan jumlah

b. Nafsu makan kalori dan jenis


dengan
bertambah. nutrisi yang
ketidakadekuatan
c. Dapat dibutuhkan
intake nutrisi.
menghabiskan porsi c. Anjurkan makan

makanan yang sedikit tapi sering

disediakan. dengan tinggi kalori


dan protein.
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan a. Bantu pasien untuk
dengan dyspnea. keperawatan selama 1x 24 identifikasi pilihan
jam diharapkan : aktivitas yang akan

a. Frekuensi terhadap dilakukan.

aktivitas b. Tentukan banyaknya

meningkat. aktivitas yang

b. Frekuensi nadi dibutuhkan.

ketika beraktivitas c. Bantu pasien untuk

normal. menjadwalkan jam

c. Kemudahan istirahat.

bernapas ketika
beraktivitas.

DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda Nurrarif, S. Kep, Ns, Hardhi kusuma, S. Kep, Ns. 2016. Asuhan
Keperawatan Praktis Berdasarkan penerapan Diagnosa Nanda, Nic, Noc
Dalam Berbagai Kasus. Edisi Revisi Jilid 1, Yogyakarta : Mediaction.
https://www.academia.edu/40432350/Laporan_Pendahuluan_TB_Paru

Anda mungkin juga menyukai