DENGAN GANGGUAN
BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh:
1
Di Ruang Anak Lt. II Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Tanggal 30 Januari – 01 Pebruari 2002
A. Pengkajian.
Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 Januari 2002 pukul 08.00
1. Identitas.
2. Riwayat Keperawatan.
2
tidak dibawa pelayanan kesehatan baru kali ini menderita sakit. Orang tua
belum memahami pentingnya anak diimunisasi.
g. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
Anak berkembang sesuai dengan anak lain seusia dia.
h. Nutrisi.
Anak sejak lahir sampai sekarang hanya diberi ASI. Tetapi sejak tanggal 22-01
anak malas minum ASI dan rewel, BB 5,6 kg.
3. Pemeriksaan fisik.
3
4. Pemeriksaan diagnostik dan hasil.
4
3. Subyektif : mengatakan sesak sejak 4 hari Gangguan pertukaran Perubahan membran
yang lalu. gas alveolar
Obyektif : sesak, retraksi subcostal dan
intracosta, capillary refill lambat, RR
50 X/menit, Hb 9,3 g/dl, X-ray
bronkopneumonia
5
(mampu dilakukan.
mengeluarkan -Berikan O2 dengan
sputum, mampu menggunakan nasal
bernafas dengan untuk memfasilitasi
mudah, tidak ada suksion nasotrakeal
pursed lips) -Gunakan alat yang steril
-Menunjukkan jalan sitiap melakukan
nafas yang paten tindakan
(klien tidak merasa -Anjurkan pasien untuk
tercekik, irama istirahat dan napas dalam
nafas, frekuensi setelah kateter
pernafasan dalam dikeluarkan dari
rentang normal, tidak nasotrakeal
ada suara nafas -Monitor status oksigen
abnormal) pasien
-Mampu -Ajarkan keluarga
mengidentifikasikan bagaimana cara
dan mencegah factor melakukan suksion
yang dapat -Hentikan suksion dan
menghambat jalan berikan oksigen apabila
nafas pasien menunjukkan
bradikardi, peningkatan
saturasi O2, dll.
Airway Management
-Buka jalan nafas,
guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
-Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
-Identifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
-Pasang mayo bila perlu
6
-Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
-Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
-Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
-Lakukan suction pada
mayo
-Berikan bronkodilator
bila perlu
-Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl
Lembab
-Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
-Monitor respirasi dan
status O2
D. Implementasi Keperawatan
No Hari/tanggal Dx keperawatan Implementasi TTD
1. Senin/30 Gangguan pertukaran gas 1. Memoniotr pernapasan :
januari 2002 berhubungan dengan -irama teratur, frekuensi 50 X/emnit,
08.30 adanya perubahan -ronki dan wheezing kedua paru,
membrane alveolar -retraksi subcosta dan intracosta
2. Memberi posisi kepala lebih tinggi
yaitu dialasi selimut.
3. Melakukan injeksi Ampisilin 225 mg
dan Cloxa. 110 mg per iv
4. Melakukan nebulizer, fisioterapi napas
dan suction.
Senin/30 nutrisi kurang dari - Memonitor tanda-tanda
7
januari 2002 kebutuhan tubuh kekurangan nutrisi dan
10.00 berhubungan dengan kemampuan anak untuk intake
intake inadekuat. nutrisi
- Memonitor berat badan 5,6 kg.
- Mengajarkan pada orang tua cara
pemberian ASI/PASI per sonde.
- Menganjurkan orang tua untuk
segera lapor petugas bila anak
tiba-tiba biru, muntah atau
tersedak saat memberi ASI/PASI
terjadi aspirasi.
- Memberikan diet pada anak 20 cc
PASI LLM per sonde
- Mempertahankan tetesan infus D5
%, NaCl 0,225 % 15 tts/mmnt
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/tanggal Dx keperawatan Evaluasi TTD
1. Senin/30 Gangguan pertukaran gas S : mengatakan anak sesak.
januari 2002 berhubungan dengan O: sesak, RR 45 X/menit, retraksi
13.00 adanya perubahan subcosta, batuk non produktif, ronki dan
membrane alveolar. wheeing
A : masalah belum teratasi
P: tindakan keperawatan dipertahankan
2. Selasa/1 nutrisi kurang dari S : --
februari 2002 kebutuhan tubuh O: tidak muntah, BB 5,6 kg, lemah,
13.00 berhubungan dengan pucat.
intake inadekuat. A : masalah tidak terjadi
P: tindakan keperawatan dipertahankan