Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI.

Ny F DENGAN SEPSIS
NEONATORUM DI RUANGAN PERINATOLOGI
RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

Nama : Rahma Devi Syah Putri


NIM : P07520120025
Kelas : 2A D-III Keperawatan
Dosen Pembimbing : Dina Indarsita, SST,M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN D-III KEPERAWATAN
T.A 2022/2023
KEPERAWATAN ANAK
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN

NAMA MAHASISWA : RAHMA DEVI SYAH PUTRI


TEMPAT PRAKTEK : RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN
HARI/TANGGAL : RABU/18 MEI 2022
RUANG : R. PERINATOLOGI
MINGGU KE : PERTAMA (1)
DIAGNOSA MEDIS : SEPSIS NEONATORUM

PENGKAJIAN BAYI DI RUANG PERINATOLOGI

1. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA


Nama Anak : By Ny.F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/ Tanggal lahir : Medan, 02-05-2022
Nama Ibu : Fadilla lubis
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Nama Ayah : Ilham Marhama
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pelita G Gg.Gebis No.24 Medan

2. PENGKAJIAN
A. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya sesak napas dan merintih, tidak menangis saat lahir dan tidak bisa
menyusu.
O. FUNGSI NEUROLOGI DAN REFLEKS (Deskripsikan cara mengkaji dan hasilnya)

Rooting dan menghisap

Refleks menghisap ( suckling reflex ) Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika anda
menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks menghisap terjadi ketika bayi yang baru lahir secara
otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refelks menghisap memudahkan bayi yang
baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.
Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan
akan makanan. Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda-beda. Dan hasilnya Bayi Ny. F adalah
normal bayi dapat menghisap asi ataupun dot secara baik dan daya hisap kuat.

Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di
sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.Refleks digantikan dengan makan secara sukarela..
Dan hasilnya Bayi Ny F dapat secara tiba-tiba atau reflex ketika ada seseorang yang menyetuk kulit disekitar
pipi dan pinggir mulut.

Menggenggam (palmar dan plantar)

Refleks Menggenggam ( palmar grasp reflex ) Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari – jari tangan
mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syaraf berkembang normal hilang setelah 3 –
4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek
menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan cara
menggenggamnya kuat kuat.Dan hasilnya reflex menggenggam bayi Ny.F masih lemah.

Tonik Leher

Refleks Tonic Neck, Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan
menghilang pada sekitar usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan pada sisi tersebut akan
lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk ( kadang – kadang pergerakan akan sangat halus atau lemah
). Dan hasilnya bayi Ny.F belum mampu untuk melakukan posisi ini.

Moro

Refleks Moro ( moro refleks ) refleks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir
yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Dan hasilnya reflex kejut bayi normal ketika
pemeriksa menepuk tangan bayi Ny. F membuka dan merentang kedua kaki dan tangannya.
Babinski

Refleks Babinski akan muncul ketika Bunda menggoreskan jari bunda ke telapak kaki Si bayi dari
tumit, ke sisi luar telapak kaki, hingga ke bawah ibu jarinya. Ibu jari kakinya akan mengarah ke atas dan jari-
jari lainnya akan terbuka. Dan hasilnya reflex Babinski Bayi Ny. Normal ketika pemeriksa memberikan
sentuhan pada kakai si bayi maka otomatis Ibu jari kakinya akan mengarah ke atas dan jari-jari lainnya akan
terbuka.

P. NUTRISI (ASI, PASI, JUMLAH DAN WAKTU PEMBERIAN )

Pemberian ASI Eksklusif pada bayi Ny.F Diberikan dalam jumlah 5 cc dengan waktu pemberiannya yaitu
setiap 3 jam/hari . Dan pemberian PASI diberikan jumlah 5 cc setiap 3 jam/hari.

Q. Medikasi dan Terapi

Obat-obatan yang diberikan :

IVD : Dio % → 8 gtt/I mikro

Obat injeksi : - Inj.meropenem 130 mg/iv

- Inj. Anitasin 25 mg/18 jam


- Inj. Phenoorbital 60 mg →12 jam kemudian MD 8 mg/iv

Diet: Tf Asi/Pasi 5 cc/3 jam

R. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada bayi Ny.F yaitu rongten,EGG, dan laboratorium pemeriksaan
darah lengkap.

S. Ringkasan Riwayat Keperawatan

Pengkajian pada kasus didapaatkan data subyektif dari By.F adalah ibu mengatakan bayinya sesak napas dan
merintih, tidak menangis saat lahir dan tidak bisa menyusu. Data obyektif dari By.F adalah Syanosis
,Menangis(-), Muntah(-), N: 180 x/menit , RR: 60x/menit , S : 36,80C.
3. ANALISA DATA

No Data/symptom Etiologi Problem


1 Ds:
Ibu mengatakan bayinya sesak Hipoventilasi Pola nafas tidak efektif
napas dan merintih, tidak
menangis saat lahir
DO:
 bayi tampak sesak dan
merintih
 syanosis
 N: 180 x/menit
 RR: 60x/menit
 S : 36,80C
 Kejang(+)
 Menangis (-)

2 DS:
Ibu mengatakan bayinya tidak Ketidakmampuan daya hisap Ketidakseimbangan nutrisi
menangis saat lahir dan tidak kurang dari kebutuhan tubuh
bisa menyusu.

DO:
 Daya hisap lemah
 Syanosis
 Menangis(-)
 Muntah(-)
 N: 180 x/menit
 RR: 60x/menit
 S : 36,80C
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b/d hipoventilasi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Ketidakmampuan daya hisap

5. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

1 Pola nafas tidak efektif b/d NOC: NIC:


hipoventilasi Setelah dilakukan asuhan  Pantau TTV
keperawatan selama 2x24 jam  Pantau tanda-tanda
diharapkan pasien menunjukkan kejang
keefektifan jalan nafas dengan  Auskultasi suara
Kriteria hasil: nafas, catat adanya
 Tidak ada sianosis dan suara nafas tambahan
dyspnea , bernafas dengan monitor respirasi dan
mudah status O2
 Menunjukkan jalan nafas  Kolaborasi
yang paten, irama nafas, pemberian O2 sesuai
frekuensi nafas normal, dengan kebutuhan
tidak ada suara nafas melalui masker
abnormal
 Saturasi O2 dalam batas
normal

2 Ketidakseimbangan nutrisi NOC: NIC:


kurang dari kebutuhan tubuh b/d Setelah dilakukan asuhan  Monitor TTV
Ketidakmampuan daya hisap keperawatan selama 2x24 jam  Monitor muntah
diharapkan kebutuhan nutrisi  Monitor turgor kulit
teratasi  Pantau intake dan
Kriteria hasil: output nutrisi
 Daya hisap kuat  Kolaborasi
 Muntah (-) pemasangan infus
6. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

18/05/2022 Pola nafas tidak efektif b/d  Memantau TTV S: Ibu klien mengatakan
hipoventilasi  Memantau tanda-tanda bayinya masih tampak sesak
12.30 WIB kejang dan meirntih
 Mengauskultasi suara O:
nafas, catat adanya suara  -Klien tampak sesak
nafas tambahan monitor  N: 180 x/menit
respirasi dan status O2  RR: 60x/menit
 Mengkolaborasi  S : 36,80C
pemberian O2 sesuai A: Masalah belum teratasi
dengan kebutuhan P: Lanjutkan intervensi
melalui masker  Memantau TTV
 Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya
suara nafas tambahan
monitor respirasi dan
status O2

18/05/2022 Ketidakseimbangan nutrisi  Memonitor TTV S: ibu klien mengatakan


kurang dari kebutuhan tubuh  Memonitor muntah bayinya tidak mau menyusu
13.00 WIB b/d Ketidakmampuan daya  Memonitor turgor kulit O:
hisap  Memantau intake dan  Daya hisap lemah
output nutrisi  Menangis(-)
 Kolaborasi pemasangan  Muntah(-)
infus  N: 180 x/menit
 RR: 60x/menit
 S : 36,80C

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi

19/05/2022 Pola nafas tidak efektif b/d  Memantau TTV S: Ibu klien mengatakan
hipoventilasi bayinya sudah tidak sesak
15.00 WIB O:
Pola nafas tidak efektif b/d  Memantau tanda-tanda  Gerak aktif
hipoventilasi kejang  Kejang (-)
 Mengauskultasi suara  Menangis kuat
nafas, catat adanya suara  N: 130 x/menit
nafas tambahan monitor  RR: 44x/menit
respirasi dan status O2  S : 36,90C
A: Masalah sudah teratasi
P: Intervensi dihentikan

19/05/2022 Ketidakseimbangan nutrisi S: ibu klien mengatakan


kurang dari kebutuhan tubuh bayinya sudah mau menyusu
15.30 WIB b/d Ketidakmampuan daya O:
hisap  Menangis kuat
 Menghisap kuat
 Muntah(-)
A: masalah sudah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai