I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An W
Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta/ 16 Agustus 2010
Nama ayah/ibu : Ny. A/ Tn. U
Pekerjaan ayah : Swasta
Pendidikan ayah : Lulus SMA
Pekerjaan ibu : Swasta
Pendidikan ibu : Lulus SMA
Alamat orang tua : Gondokusuman Sleman
Suku : Jawa
Agama : Islam
Diagnosa Prioritas
1. Pola nafas tidak efektis berhubungan dengan immaturitas organ paru-paru
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan denganimmaturitas paru-paru
3. Resiko hipotermia berhubungan dengan immaturitas termoregulasi
4. Resiko tidak seimbangan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh berhubungan
dengan immaturitas digesti
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Berikan oksigenasi head box Memenuhi kebutuhan oksigen
efektis selama 3x24 jam masalah pola nafas todak sesuai dengan order dokter bayi
berhubungan efektif dapat teratasi dengan kriteria hasil: Berikan oksigen sesuai Mengetahui respirasi rate pada
dengan immaturitas Kebutuhan oksigen menurun dengan kebutuhan bayi
organ paru-paru Nafas spontan, adekuat Monitor RR, saturasi O2
Tidak ada retraksi/tarikan dinding dada
Kecepatan respirasi dalam batas normal
yaitu antara 30-60x/menit
2. Bersihan jalan Setelah dilakukan tidakan keperawatan Auskultasi suara nafas bayi Untuk mengetahui ada suara
nafas tidak efektif selama 3x24 jam masalah bersihan jalan nafas sebelum dilakukan suction tambahan dalam paru-paru atau
berhubungan dapat diatasi dengan kriteria hasil : Bersikhan daerah sumbatan tidak
dengan lendir sisa Tidak ada bunyi nafas tambahan jalan nafas Untuk membebaskan jalan
mekonium Jalan nafas bersih, tidak ada sisa Beri O2 nafas
mekonium Untuk memenuhi kebutuhan O2
3. Resiko hipotermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan Rawat bayi dalam ingkubator Menjaga suhu tuhub bayi agar
berhubungan selama 3x24 jam masalah resiko hipotermia dengan pengaturan suhu tetap hangat
dengan immaturitas dapat diatasi dengan kriteria hasil : inkubator 34,00 C Mengetahui perubahan-
termoregulasi Suhu tubuh bayi stabil dengan rentan Monitor suhu tibuh pada bayi perubahan yang dialami pada
36,50 C - 37,20 C tiap 3 jamganti popok basah rentan 3 jam
Akral hangat
4. Resiko tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Timbang berat badan bayi Untuk engetahui kenaikan,
seimbangan nutrisi selama 3x24 jam, masalah nutrisi tidak setiap hari penurunan berat badan bayi
sesuai dengan seimbang dapat teratasi dengan kriteria hasil Catat intake dan output Jika gaster sudah siap, tidak
kebutuhan tubuh Berat abdan bayi tidak turun > 10 % Kaji kesiapan gaster bayi berwarna kemerahan dan atau
berhubungan Berat badan naik 20-30 gram setiap hari dalam menerima ASI kecoklatan maka bayi sudah
dengan immaturitas Tidak ada edema bisa diberi makan ASI
digesti
TTD Monitor RR, saturasi O2, pola nafas tiap 3 jam sekali
TTD
Army
Army
2. Bersihan jalan Tanggal 17 Agustus 2010 Jam 08.15 WIB Tanggal 17 Agustus 2010 Jam 10.00 WIB
nafas tidak efektif Mengauskultasi suara nafas bayi sebelum S:-
berhubungan dilakukan suction O: tidak ada suara abnormal, terdapat secret di nasal, noenanus
dengan lendir sisa Membersihkan daerah sumbatan jalan nafas bernafas dengan menggunakan cuping hidung, bibir mengkerut
mekonium Memberi O2 head box A: masalah belum teratasi
Army
Army
3. Resiko hipotermia Tanggal 17 Agustus 2010 Jam 08.50 WIB Tanggal 17 Agustus 2010
berhubungan Merawat bayi dalam ingkubator dengan S:-
dengan immaturitas pengaturan suhu inkubator 34,00 C O : jam 10.00 WIB Suhu tubuh 370C, akral hangat, suhu ruangan
termoregulasi Mengukur suhu tubuh pada bayi dalam inkubator cukup untuk menghangatkan badan bayi.
Mengganti popok yang basah A : masalah teratasi, neonatus tidak hipotermi
Army
4. Resiko tidak Tanggal 17 Agustus 2010 Jam 09.10 Tanggal 17 Agustus 2010
seimbangan nutrisi Memonitor berat badan bayi S :-
sesuai dengan Mencatat output O : Jam 10.45 WIB : BB 1360 gram, BAK +, Residu kecoklatan,
kebutuhan tubuh Mengkaji kesiapan gaster bayi dalam menerima stop pemberian ASI (puasa).
berhubungan ASI Jam 13.00 WIB : cairan infus yang masuk D 10 % 25 cc
dengan immaturitas Jam 12. 20 WIB kebutuhan cairan 108 c/24 jam, BAB + dan BAK +, residu
digesti Mencatat intake serta output kemerahan.
Army
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 2
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Pola nafas tidak Tanggal 18Agustus 2010 Jam 14.30 WIB Tanggal 18 Agustus 2010
efektis Memberikan oksigenasi head box sesuai dengan S:-
berhubungan order dokter O : Jam 15.00 WIB oksigenasi head box 5 lt, RR 50x/m, saturasi
dengan immaturitas Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan O2 99%, tarikan dinding dada kedalam
organ paru-paru Memonitor RR, saturasi O2 Jam 18.30 WIB oksigensi head box, RR 55x/m, saturasi O2
Memonitor RR, saturasi O2 Jam 21.00 WIB oksigenasi head box, RR 50 x/m, saturasai
Army
Army
2. Bersihan jalan Tanggal 18 Agustus 2010 Jam 14.45 WIB Tanggal 18 Agustus 2010 Jam 15.45 WIB
nafas tidak efektif Mengauskultasi suara nafas bayi S:-
berhubungan Membersihkan daerah sumbatan jalan nafas O: Tidak ada suara nafas abnormal, secret di nasal sudah
dengan lendir sisa Memberi O2 head box berkurang dan dibersihkan menggunakan tisu, noenanus
mekonium bernafas dengan menggunakan cuping hidung, bibir sudah
tidak mengkerut, oksigenasi head box
A: Masalah teratasi sebagian
Army
Army
3. Resiko hipotermia Tanggal 18 Agustus 2010 Jam 14.50 WIB Tanggal 18 Agustus 2010
berhubungan Mengukur suhu tubuh pada bayi S:-
dengan immaturitas Mengganti popok yang basah O : Jam 15.45 WIB Suhu tubuh 36,80C, akral hangat, suhu
termoregulasi Jam 18.10 WIB ruangan dalam inkubator cukup untuk menghangatkan badan
Mengganti popok yang basah Jam 18.30 WIB Suhu tubuh 36,90C, akral hangat
Army Army
4. Resiko tidak Tanggal 18 Agustus 2010 Jam 15.10 Tanggal 18 Agustus 2010
seimbangan nutrisi Memonitor berat badan bayi S :-
sesuai dengan Mencatat output O : Jam 15.45 WIB : BB 1400 gram, BAK +, Residu
kebutuhan tubuh Mengkaji kesiapan gaster bayi dalam menerima kemerahan, puasa pemberian ASI .
berhubungan ASI Jam 18.30 WIB : BAK +, residu kecoklatan.
dengan immaturitas Jam 18. 30 WIB Jam 21.00 WIB : residu kecoklatan, Cairan infus yang masuk
digesti Mencatat intake serta output D 10 % 52 cc kebutuhan cairan 108/24 jam
Army
Army
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 3
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Pola nafas tidak Tanggal 20 Agustus 2010 Jam 00.30 WIB Tanggal 20 Agustus 2010
efektis Memberikan oksigenasi head box sesuai dengan S:-
berhubungan order dokter O : Jam 15.00 WIB oksigenasi nasal 1 lt, RR 70x/m, saturasi O2
dengan immaturitas Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan 987
organ paru-paru Memonitor RR, saturasi O2 Jam 13.30 WIB oksigensi nasal, RR 64x/m, saturasi O2 94
Memonitor RR, saturasi O2 Jam 06.00 WIB oksigenasi nasal, saturasai O2 99%
Army
Army
2. Bersihan jalan Tanggal 20 Agustus 2010 Jam 00.15 WIB Tanggal 18 Agustus 2010 Jam 00.45 WIB
nafas tidak efektif Mengauskultasi suara nafas bayi S:-
berhubungan Memberi O2 nasal O: Tidak ada suara nafas abnormal, tidak ada secret di nasal dan,
dengan lendir sisa noenanus bernafas dengan menggunakan cuping hidung,
mekonium bibir sudah tidak mengkerut, oksigenasi nasal.
A: Masalah teratasi sebagian
TTD P : Lanjutkan intervensi
Lanjutkan pemberian O2
TTD
Army
Army
3. Resiko hipotermia Tanggal 19 Agustus 2010 Jam 23.50 WIB Tanggal 18 Agustus 2010
berhubungan Mengukur suhu tubuh pada bayi S:-
dengan immaturitas Mengganti popok yang basah O : Jam 12.15 WIB Suhu tubuh 36,60C, akral hangat, suhu
termoregulasi Jam 03.20 WIB ruangan dalam inkubator cukup untuk menghangatkan badan
Mengganti popok yang basah Jam 13.30 WIB Suhu tubuh 36,20C, akral hangat
Army
Army
4. Resiko tidak Tanggal 19 Agustus 2010 Jam 23.35 WIB Tanggal 18 Agustus 2010
seimbangan nutrisi Mencatat output S :-
sesuai dengan Mengkaji kesiapan gaster bayi dalam menerima O : Jam 00.15 WIB : BAK +, BAB +, Residu kecoklatan, puasa
kebutuhan tubuh ASI pemberian ASI . 135 cc dalam 25 jam. Program baru
berhubungan Jam 03. 30 WIB pemberian cairan infus pump
dengan immaturitas Mencatat intake serta output Jam 18.30 WIB : BAK +, residu keruh.
digesti Jam 05.15 WIB Jam 06.10 WIB : BB 1340 gram residu keruh, ASI 2,5 cc
Menimbang berat badan bayi Cairan infus yang masuk D 10 % 43 cc kebutuhan cairan
Army
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. W DENGAN BBLR
RUANG KAMAR BAYI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Disusun oleh:
ARMY NAJMUNA
0902 06 124