Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

BAYI BARU LAHIR ( BBL )

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Stase Maternitas Asuhan Keperawatan

Ruang Nuri Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang

Dosen Pembimbing Evy Apriani, M.Kep., Ns

Disusun Oleh :
Lutfiatul Aminah
108118061

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR (BBL)

A. DEFINISI
Bayi baru lahir adalah bayi yang pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan
2.500-4.000 gram (Vivian, N. L. D, 2010).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).
Neonatus (bayi baru lahir) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu lahir
biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu (Wong, D,L, 2003).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang
diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu
dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

B. ETIOLOGI
1. His(Kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Lahir aterm antara 37-42 minggu


2. Berat badan 2500 – 4000 gram
3. Panjang lahir 48 – 52 cm
4. Lingkar dada 30 – 38 cm
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
6. Lingkar lengan 11-12
7. Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit
8. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup.
9. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
10. Kuku agak panjang dan lemas
11. Nilai APGAR >7
12. Gerakan aktif
13. Bayi lahir langsung menangis kuat
14. Genetalia :
a. Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum
dan penis yang berlubang.
b. Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang
berlubang ,serta labia mayora menutupi labia minora.
15. Refleks rooting ( mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah
mulut)sudah terbentuk dengan baik.
16. Refleks sucking sudah terbentuk dengan baik.
17. Refleks grasping sudah baik
18. Refleks morro
19. Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama

D. PATOFISIOLOGI
Adaptasi Fisiologis
Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:
1. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta.Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat
dipotong).Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat adanya tekanan
mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan tekanan oksigen dan
peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus karotis.
2. Jantung dan Sirkulasi Darah
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta
masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke vena
kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang miskin
oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke
plasenta melalui umbilikalis, demikian seterusnya.
3. Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak.Absorpsi air ketuban terjadi
melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat dibuktikan
dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium merupakan
tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam pertama.
4. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir simpanan
glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam hepar.
5. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada hari
kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme lemak
sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
6. Produksi Panas
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu
terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan pembakaran
“Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi daripada lemak
biasa.
7. Sistem Integumen
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua struktur kulit
ada pada saat lahir tetapi tidak matur.Epidermis dan dermis tidak terikat dengan erat
dan sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu dengan epidermis dan bertindak sebagai
tutup pelindung dan warna kulit bayi berwarna merah muda.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis, tingkat
rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara 43% sampai 61%.
3. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya kompleks antigen-
antibodi pada membran sel darah merah yang menunjukkan kondisi hemolitik.
4. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1 sampai 2
hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.
5.
F. PENATALAKSANAAN
Menurut Prawirohardjo, (2005) tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir,
adalah:
1. Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir,
apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas.
2. Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta
lahir.
3. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap
suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.
Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
4. Memberi Vitamin K Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir normal dan
cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi
resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 1 mg I.M
5. Memberi Obat Tetes / Salep Mata
6. Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan pasien, di kamar
bersalin dan di ruang rawat bayi.
b. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai, tidak
mudah sobek dan tidak mudah lepas.
c. Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya) tanggal lahir,
nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu. d. Di setiap tempat tidur harus
diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi.
7. Pemantauan Bayi Baru Lahir Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas
bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas
kesehatan. Pemantauan 2 jam pertama sesudah lahir meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru

G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama Ayah : Tn.A
Nama Ibu : Ny.S
b. Pengkajian terhadap factor resiko
1) Antenatal, informasi prenatal maternal health (DM,jantung)
2) Intra Partum event :
a) Usia gestasi : Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
b) Lama dan karakteristik persalinan : KPD 10 jam.
c) Kondisi ibu : Normal.
d) Penggunaan analgesic
e) Metode meahirkan : Sectio Caesaria,(SC) Cyto
c. Pengkajian Fisik
1) Dada
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi untuk
menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada setiap dada.
a) Abdomen : normal, tali pusar juga normal
b) Neurologis : Tonus otot kuat, dan reflek aktif
d. Pemeriksaan Penunjang :-
e. Nilai APGAR :8

f. Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Bayi menangis dengan keras, dan tidur namun sebentar –sebentar.
2) Pernapasan dan Peredaran Darah
Tidak ada suara nafas tambahan dan peredaran darahnya lancar.
3) Suhu Tubuh : 36,50C
4) Kulit : Lembut dan berwarna merah
5) Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Ekstremitas bergerak aktif, simetris, dan lengkap

6) Tali Pusat
Keadaan tali pusat kering, tidak ada perdarahan, tidak ada
kemerahan di sekitarnya.
7) Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang
mengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang
akan memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak
kaki dirangsang akan memberi reaksi.
c) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang
datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh
kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
e) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap.
8) Berat Badan : 3,740 gram
9) Mekonium
Mekonium kental berwarna gelap hitam kehijauan dan lengket.
10) Antropometri
Panjang Badan : 49 cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 35 cm
11) Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan, tanda
vagina/himen dapat terlihat.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko ketidakefektifan termoregulasi b/d fluktuasi suhu lingkungan
b. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d refleks hisap tidak adekuat

3. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa 1 : Resiko ketidakefektifan termoregulasi b/d fluktuasi suhu
lingkungan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1x8 jam diharapkan
ketidakefektifan termoregulasi dapat teatasi.

Kriteria Hasil :
- Suhu diharapkan stabil
- Napas dapat teratur
- Tidak gelisah
Rencana Tindakan :
- Monitor suhu bayi baru lahir
- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat
- Selimuti bayi baru lahir
b. Diagnosa 2 : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d refleks hisap tidak
adekuat
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam
diharapkan kebutuhan nutrisi dapat tercukupi.
Kriteria Hasil :
- Intake nutrisi dapat tercukupi
- Adanya pertumbuhan
- Toleransi makanan (ASI) yang diberikan
Rencana Tindakan :
- Auskultasi bising usus
- Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5-10 menit.
4. Implementasi
1. Diagnosa 1 : Resiko ketidakefektifan termoregulasi b/d fluktuasi suhu lingkungan.
Tindakan yang dilakukan :
- Monitor suhu bayi baru lahir
- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat
- Selimuti bayi baru lahir
2. Diagnosa 2 : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d refleks hisap tidak
adekuat
Tindakan yang dilakukan :
- Auskultasi bising usus
- Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5-10 menit.

5. Evaluasi
1. Diagnosa 1 : Resiko ketidakefektifan termoregulasi b/d fluktuasi suhu lingkungan.
S:-
O : Bayi tampak sedikit kedinginan ketika suhu ruangannya dingin namun
ketika suhu ruangannya normal bayi tampak tenang, dan bayi tampak memakai
selimut S : 36,6°C
A : Masalah sudah teratasi
P : Hentikan intervensi
2. Diagnosa 2 : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d refleks hisap tidak
adekuat
S:-
O : Bayi tampak menyusu ibunya namun asi yang keluar masih seidikit
A : Masalah sudah teratasi
P : Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2011. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta :
EGC.
MNH, JNPK-KR dan DepKes. 2010. Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta : DepKes
NANDA. 2012. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC
RI DepKes. 2014. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : DepKes.
Saifuddin, abdul bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai