Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PEMBAHASAN

Distres pernapasan pada neonatus adalah bayi baru lahir yang bernafas
spontan, namun mengalami gangguan nafas atau bernafas cepat.

1. Batas gangguan
Satu atau lebih dari gejala :
a. Frek nafas >60x/menit
b. Frek nafas <30x/menit
c. Henti nafas >20 detik
d. Sianosis sentral
2. Prinsip dasar
a. Gangguan nafas => kegawat perinatal => kematian/ atau gejala sisa
atau sekuele bila dapat bertahan hidup.
b. Bila terjadi apnea, ini merupakan salah satu tanda bahaya atau “Danger
Sign” yang harus segera ditangani di manapun BBL tersebut berada.
c. Gangguan nafas => banyak faktor penyebab, namun penanganan awal
kegawatan => hal yang sangat penting.
3. Penyebab gangguan nafas
a. Kelain paru : pnemonia
b. Kelainan jantung : penyakit jantung bawaan, disfungsi
miokardium
c. Kelainan susunan syaraf pusat akibat : asfiksia, perdarahan otak
d. Kelainan metabolik : hipoglikemia, asidosis metabolik
e. Kelainan bedah : pneumotoraks, fistel trakheoesofageal, hernia
diafragmatika
f. Kelainan lain : sindrom aspirasi mekonium, “ transient
tachypnea of the newborn” penyakit membra hialin
4. Gangguan nafas menurut gestasi
a. Pada bayi kurang bulan:
1) Penyakit membran hialin
2) Pneumonia
3) Asfiksia
4) Kelainan atau malformasi kongenital

5. Sindrom gangguan pernapasan terbagi menjadi tiga yaitu :


a. Gangguan napas berat
Dikatakan gangguan napas berat bila :
Frekuensi napas dari 60 kali/menit dengan sianosis sentral dan tarikan
dinding dada atau merintih saat ekspirasi
b. Gangguan napas sedang
Dikatakan gangguan napas sedang apabila :
Pemeriksaan dengan tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi
tetapi tanpa sianosis sentral
c. Gangguan napas ringan
Dikatakan gangguan napas ringan apabila :
Frekuensi napas 60-90 kali/menit tanda tarikan dinding tanpa merintih
saat ekspirasi atau sianosis sentral
6. Manajemen awal
a. Beri oksigen dengan kecepatan sedang ( lihat terap oksigen)
b. Bila bayi apnu
1) Beri rangsangan taktil
2) Bila tetap tidak bernapas atau mengalami seinosis sentral,
nafas megap-megap, frekuensi jantung kurang dari
100x/menit lakukan resusitasi dengan balon dan sungkup.
c. Kaji ulang anmnesis dan pemeriksaan fisiknya
d. Periksa kadar gula darah bila kurang dari 45 mg/dL tangani hipoglikemia
e. Tentukan klasifikasi gangguan nafasnya dan berikan pertolongan yang
sesuai
7. Manajemen spesifik
a. Gangguan nafas berat
1) Pemberian O2 aliran sedang
2) Tangani sebagai kemungkinan besar sepsis
3) Bila ada perburukan atau sianosis sentral berikan O2 aliran
tinggi
4) Bila gejala menetap dalam 2 jam pasang pipa lambung untuk
mengosongkan udara dan cairan lambung
5) Bila gejala membaik kurangi konsentrasi O2 mulai
pemberian minum
6) Pantau setiap 3 jam frek nafas, adanya tarikan dinding dada
atau merintih, episode apnea
b. Gangguan nafas berat
1) Teruskan O2 aliran sedang
2) Jangan beri minum
3) Jika ada tanda di bawah ini, ambil darah untuk kultur dan
berikan antibiotik
4) Suhu < 34oC atau >39oC
5) Ketuban bercampur mekonium
6) Riwayat infeksi intrauterin, curiga infeksi berat
7) Jika suhu 34-36,5 atau 37,5-39, tangani untuk suhu
abnormal dan ulangi penilaian 2 jam
8) Bila suhu normal lanjutkan pengamatan
9) Jika tidak ada tanda sepsis amati tiap 2 jam
10) Bila kondisi membaik kurangi aliran O2 dabn mulai
memberi minum
c. Gangguan nafas ringan
1) Hitung nafas setiap 2 jam selama 6 jam berikutnya.
2) Bila memburuk tangani sesuai dg gangguan nafas sedang atau
berat
3) Berikan minum
4) Kurangi O2 bertahap

Sindrom gangguan pernapasan adalah kumpulan gejala yang terdiri dari


dispnu atau hiperpnu, dengan frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali/menit,
sianosi, ‘ expiratory grunting’,retraksi di daerah epigastrium, supraternal,
interkostal pada saat inspirasi dan terdapat penurunan ‘air entry’ dalam paru (FK
UNIVERSITAS INDONESIA,1997).

Respiratory Distress Syndrome (RDS) di dapatkan sekitar 5-10 persen pada


bayi kurang bulan, 50 persen pada bayi dengan berat 501-1500 gram. Angka
kejadian berhubungan dengan umur kehamilan dan berat badan lahir. RDS
disebut juga Hyaile Membrane Disease (HMD) adalah sindrom gawat napas yang
disebabkan difisiensasi surfaktan terutama pada bayi baru lahir dengan masa
gestasi kurang.
. PENGKAJIAN

Hari/Tanggal : Rabu,26-04-2012 No Reg : ---

Jam : 02.00 WIB

A. Data Subyektif

a) Biodata

· Anak

Nama anak

Nama : By. Ny.”R”

Usia : 4 hari

Jenis kelamin : Perempuan

Anak ke : I

· Orang Tua

Nama : Ny ”R” Nama Suami : Tn.”A”

Umur : 19 th Umur : 37 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 600.000/ bln

Alamat : Dsn -- Alamat : Dsn ---

2. Keluhan Utama

Tangan dan kaki bayi teraba dingin,bayi tidak mau menetek


dan lemas.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Bayi lahir normal di bidan cukup bulan,umur 10 jam bayi


muntah 2x berwarna coklat lalu dikirim ke rumah sakit A,di
Rumah sakit A di rawat selama 3 hari karena masih terjadi
muntah-muntah,lalu di kirim ke Rumah sakit B.

4. Riwayat Perinatal dan Neonatal

Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya di bidan saat


hamil tua ibu mengalami darah tinggi,Ibu mengatakan
melahirkan di bidan bayi langsung menangis berat 3100 gram
lahir tanggal 22-04-2012 jenis kelamin perempuan jam
setengah dua belas siang.ibu mengatakan bayinya muntah 2x
berwarna coklat tetapi tidak batuk dan kejang.

5. Riwayat Imunisasi

Ibu mengatakan bayinya sudah di suntik hepatitis B oleh bu


bidan.

6. Riwayat Psikososial Budaya

- Psikologi : Ibu mengatakan ibu sedih melihat kondisi


bayinya yang sedang sakit.

- Sosial : pengambilan keputusan dalam keluarga


dilakukan secara musyawarah.

- Budaya : ibu masih menganut budaya selamatan.

7. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak ibu maupun


suami tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC,tidak pernah menderita penyakit menurun seperti asma,
ibu pernah menderita tekanan darah tinggi sewaktu hamil.

8. Pola Kebiasaan Sehari – hari

a. Pola nutrisi

Saat di kaji bayi sedang puasa nutrisi didapat dari infuse


berupa D10% 1/5 Ns 8 tetes/menit

b. Pola aktifitas
Gerakan tangan dan kaki lemas.

c. Pola eliminasi

- BAK : berwarna kuning jenih ± 10-11x/ hari

- BAB : belum BAB.

d. Pola istirahat/ tidur

Bayi banyak tidur, terbangun bila BAK, dan bila bayi lapar
atau haus.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

- Keadaan umum : lemah

- Kesadaran : Composmentis

- TTV :

- Nadi : 136 kali/menit,

- Suhu : 36,1°C

- Pernafasan : 50 kali/menit

- PB : 48 cm

- BB : 2845 gram

2. Pemeriksaan Fisik

- Kepala : Simetris,benjolan tidak ada,caput tidak ada,


chepalhematun tidak ada, lingkar kepala :
30 cm.

- Mata : Simetris, sklera tidak ikterik.

- Hidung : Bersih, tidak ada pernafasan cuping


hidung,terdapat selang oksigen nasal.

- Mulut : tidak ada labioskisis, tidak ada


labiopalatoskisis, bibir kemerahan.

- Leher : tidak sda pembesaran kelenjar tiroid,


tidak ada benjolan abnormal

- Dada :Simetris,tidak ada wheezing,tidak ada


ronchi,bunyi jantung reguler,ukuran lingakr
dada 28 cm,bentuk normal chest,puting
menonjol.

- Genetalia & Anus : Perempuan : Vagina berlubang, labia


mayora menutupi labia minora.

- Anus : Berlubang

- Abdomen : tidak ada hernia umbilikalis,tali pusat di


balut kasa kering sedikit kemerahan di
sekitar tali pusat,tidak ada benjolan
abnormal,bentuk normal,terdapat distended
abdomen,tidak ada penambahan lingkar
abdomen.

- Ekstremitas : gerakannya aktif, kaki dan tangan


simetris,tidak ada polidaktil,tidak ada
sindaktil,ukuran lingkar lengan 7 cm,di
tangan kanan terpasang selang infus.

- Kulit : Warna kemerahan,tidak ada pembekakan


atau bercak hitam,turgor kulit baik.

- Neurologi : tidak ada kaku kuduk,muntah 2x berwarna


coklat,tidak kejang,tidak demam.

- Refleks bayi :

a. Rooting : +

b. Sucking : +

c. Moro :+

d. Babynski :+

e. Grapee : +

f. Swallowing : +

c.Pemeriksaan penunjang tanggal 24-04-2012


Faal Hati

· Bilirubbin total : 32,16 mg/dl (<1,0 )

· Bilirubbin direk : 28,60 mg/dl (<0,25)

· Bilirubin indirek: 33,48 mg/dl (<0,75)

· AST/SGOT : 53 mu/dl (10-27)

· ALT/SGTP : 23 mu/dl (5-33)

· Albumin :3,19 g/dl (3,5-5,5)

Faal Ginjal

· Ureum : 59,70 mg/dl (20-40)

· Kreatin : 0,25 mg/dl (<1,2)

Hematologi

· Hemoglobin : 10,8 gr/dl (11,0-16,5)

· Eritrosit : 4,80 106/mm3 (4,0-5,5)

· Leukosit : 6000 ( 3500-10.000)

· Hematokrit : 30,5% (35,0-50,0)

· Trombosit :128.000 (150.000-390.000)

· Glukosa : 75 mg/dl ( < 140 mg/dl )

· CRP DOS :11 mg/dl nilai normal negatif

Fall Hemostatis

· PPT

o Pasien : 17,8 detik

o Kontrol : 12,7 detik

o INR : 1,55

· APPT

o Pasien : 40,8 detik


o Kontrol : 25,0 detik

· Kesimpulan : PPT memanjang.APPT memanjang

· Hasil foto

o Tampak grand glass memenuhi cairan abdomen


dengan gambar floating interst

o Tidak tampak gambaran udara bebas

o Kesimpulan acites,ec PD NEC gr III,hypoalbumin

II. Identifikasi Masalah Dan Diagnosa

DX : Bayi Ny ”R” usia 4 hari dengan sepsis neonatorum

DS :-

DO : K/U : lemah

Suhu : 36,1°C

RR : 50 kali/menit

HR : 136 kali/menit

- Abdomen : tidak ada hernia umbilikalis,tali pusat di balut kasa


kering sedikit kemerahan di sekitar tali pusat,tidak
ada benjolan abnormal,bentuk normal,terdapat
distended abdomen,tidak ada penambahan lingkar
abdomen.

- Neurologi : tidak ada kaku kuduk,muntah 2x berwarna


coklat,tidak kejang,tidak demam.

Pemeriksaan penunjang

CRP DOS :11 mg/dl nilai normal negatif

Hematologi

· Hemoglobin : 10,8 gr/dl (11,0-16,5)

· Eritrosit : 4,80 106/mm3 (4,0-5,5)

· Leukosit : 6000 ( 3500-10.000)


· Hematokrit : 30,5% (35,0-50,0)

· Trombosit :128.000 (150.000-390.000)

III. Identifikasi Masalah Potensial

DS :-

DO : K/U :lemah

Suhu : 36,1°C

RR : 50 kali/menit

HR : 136 kali/menit

- Abdomen : tidak ada hernia umbilikalis,tali pusat di balut kasa


kering sedikit kemerahan di sekitar tali pusat,tidak
ada benjolan abnormal,bentuk normal,terdapat
distended abdomen,tidak ada penambahan lingkar
abdomen.

- Neurologi : tidak ada kaku kuduk,muntah 2x berwarna


coklat,tidak kejang,tidak demam.

Pemeriksaan penunjang

CRP DOS :11 mg/dl nilai normal negatif

Hematologi

· Hemoglobin : 10,8 gr/dl (11,0-16,5)

· Eritrosit : 4,80 106/mm3 (4,0-5,5)

· Leukosit : 6000 ( 3500-10.000)

· Hematokrit : 30,5% (35,0-50,0)

· Trombosit :128.000 (150.000-390.000)

Masalah potensial terjadi Hypotermi

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera

Penempatan bayi pada inkubator

V. Intervensi
DX : By.Ny.”R” umur 4 hari dengan sepsis neonatorum.

Tujuan : Sepsis yang terjadi pada bayi teratasi dan tidak terjadi
kompliksi lanjut.

KH : K/U : Baik RR : 50 kali / menit

Pernafasan : Reguler Suhu : 36,1°C

HR : 136 kali/menit

Intervensi :

1. Observasi K/U

R/ Dapat mengetahui setiap perkembangan dan dapat menentukan


dengan tepat penanganan selanjutnya.

2. Observasi TTV

R/ TTV merupakan parameter adanya kelainan.

3. Penuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan advice dokter

R/ Nutrisi yang adekuat dapat mencegah komplikasi masalah pada


bayi.

4. Jaga bayi dan lingkungan tetap kering

R/Mencegah seminimal mungkin kehilangan panas melalui


evaporasi

5. Bersihkan tubuh bayi setiap hari

R/menekan sekecil mungkin dengan mikriorganisme pathogen

6. Kaji perubahan warna kulit dan suhu

R/mengetahui status syok yang berlanjut

7. Kolaborasi dalam pemberian obat

R/mempercepat proses penyembuhan

8. Pertahankan jalan nafas dan posisi yang nyaman

R/meningkatkan ekspansi paru


Masalah :

Hypotermi

Tujuan : Suhu tubuh bayi tetap stabil dalam batas normal

Intervensi:

a. Observasi Suhu ruangan inkubator

R : Thermoregulasi bayi belum sempurna

b. Ganti pakaian bayi yang basah dan kotor

R : Menjaga suhu tubuh tidak kehilangan panas secara evaporasi

c. Pantau suhu bayi

R : Merupakan parameter proses dalam tubuh sehinga bila


ada kelainan dapat diketahui secara dini

VI. Implementasi

Tanggal : 26 April 2012 jam 05.00 wib

1) Mengobservasi K/U dengan hasil keadaan umum cukup.

2) Mengobservasi TTV dengan hasil pernafasan 50


x/menit,suhu 36,1 celcius.nadi 136x/menit

3) Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan advice dokter


berupa pemasangan cairan infuse D10% 1/5 Ns 8
tetes/menit

4) Menjaga bayi dan lingkungan tetap kering dengan


melakukan penggantian popok jika bayi BAK/BAB

5) Membersihkan tubuh bayi setiap hari dengan di seka air


hangat.

6) Mengkaji perubahan warna kulit dan suhu dengan hasil


warna kulit kemerahan,suhu 36,1 celcius.

7) Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat berupa


ampisilin sulbacta 2 x 15 gr IV.Gentamisin 1 x 15 gr IV.

8) Mempertahankan jalan nafas dan posisi yang nyaman


yaitu member bantalan di daerah leher dan pemberian
oksigen menggunakan nasal

Masalah

Hypotermi

1) Mengobservasi Suhu ruangan inkubator dengan hasil suhu


37,8 celcius

2) Mengganti pakaian bayi yang basah dan kotor

3) Memantau suhu bayi dengan hasil 36,1 celcius

VII. Evaluasi

Tanggal : 27 April 2012 Jam : 05.00 Wib

Diagnosa : By Ny ”R” usia 5 hari dengan sepsis neonatorum

S :-

O : Keadaan umum : cukup

Demam :-

Kejang :-

Suhu : 36,8 celcius

Nadi : 146x/menit

RR :50x/menit

BB :3000 gram

PB :48 cm

P:

1) Merawat bayi dan tali pusat

2) Mengobservasi TTV

3) Mengobservasi keadaan umum bayi


4) Melanjutkan terapi hasil kolaborasi

5) Puasa

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DAN BALITA

DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN (ASFIKSIA SEDANG)

Pengkajian dilakukan pada tanggal : 18 Oktober 2011 Jam : 10.00 WIB

3.1 DATA SUBJEKTIF :

3.1.1 Biodata

1. Bayi

Nama : Bayi Ny.D

Tgl/Jam Lahir : 18 Oktober 2011

Jenis Kelamin : laki-laki

2. Orang Tua

Nama Istri : Ny. D Nama Suami : Tn.S

Umur : 25 th Umur : 30 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Makassar Suku : Jawa

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Dagang


Alamat : Tulungagung Alamat : Tulungagung

3. Keluhan utama : bayi lahir dengan sesak di karenakan adanya lendir


pada hidung.

4. Riwayat keluhan utama : Bayi lahir pada tanggal 18 Oktober 2011 pukul
10.00 WIB, bayi sesak, nafas 24 x/ menit, disertai badan panas suhu tubuh
35,8oC.

3.1.2 Riwayat Kehamilan, Persalian dan Nifas yang Sekarang

1. Pemeriksaan Kehamilan

a. Pemeriksaan Kehamilan

GI PO AO

1) Trimester I : 1 kali

Tempat Periksa : Bidan

Keluhan : mual dan sering BAK

2) Trimester II : 2 kali

Tempat Periksa : Bidan

Keluhan : tidak ada

3) Trimester III : 2 kali

Tempat Periksa : Bidan

Keluhan : cemas, sulit tidur, sering BAK

b. Imunisasi selama kehamilan : 2 kali

c. Penyakit yang diderita selama kehamilan : tidak ada


2. Riwayat Persalinan

a. Persalinan ditolong oleh : bidan

b. Jenis persalinan : spontan pervaginam

c. Tempat persalinan : RSUD dr.Iskak Tulungagung

d. Lama persalinan :

1) Kala I : 13 jam 35 menit

2) Kala II : 30 menit

3) Kala III : 10 menit

e. A/S : 5

3. Riwayat Nifas : tidak ada

3.2 DATA OBJEKTIF

1.2.1 Pemeriksaan Umum

1. keadaan umum : baik

2. kesadaran : CM

3. Antropometri

a. Berat badan : 2000 gr

b. Panjang badan : 46 cm

c. Lingkar kepala : 33 cm
4. Tanda vital

a. Suhu : 35,80C

b. Nadi : 90 x/mnt

c. Pernapasan : 24 x/mnt

3.2.2 Pemeriksaan Fisik

1. Kepala

a. Simetris : simetris

b. Ubun-ubun besar : ada, berbentuk layang-layang

c. Ubun-ubun kecil : ada, bentuk segitiga

2. Mata

a. Posisi : simetris kanan dan kiri

b. Kotoran : tidak ada kotoran

c. Pendarahan : tidak ada perdarahan

3. Hidung

a. Lubang : ada lubang hidung

b. Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung

c. Keluaran : terdapat lendir pada lubang

4. Mulut
a. Simetris : simetris atas dan bawah

b. Pelatum : tidak labiospallatoskizis

c. Bibir : tidak labioskizis

5. Telinga

a. Simetris : simetris, kanan dan kiri

b. Daun telinga : ada kanan dan kiri

c. Lubang telinga : ada,kanan-kiri

6. Leher

a. Kelainan : tidak ada kelainan

b. Pergerakan : memutar kanan dan kiri

7. Dada

a. Pergerakan : lemah

b. Bunyi nafas : teratur, tetapi lemah

c. Bunyi jantung : lemah

8. Perut

a. Bentuk : simetris

b. Bising usus : ada

c. Kelainan : tidak ada kelainan

9. Tali Pusat

a. Pembuluh darah : terdapat 2 arteri, dan 1 vena


b. Perdarahan : tidak ada perdarahan

c. Kelainan tali pusat : baik, tidak ada kelainan

10. Kulit

a. Warna : biru pucat

b. Turgor : baik

c. Lanugo : ada, sedikit

d. Vernik caseosa : ada

11. Punggung

a. Bentuk : simetris

b. Kelainan : tidak ada kelainan

12. Ekstrimitas

a. Tangan : jari-jari tangan lengkap

b. Kaki : sama panjang, jari-jari lengkap

c. Kelainan : tidak ada kelainan

13. Genetalia (bayi laki-laki)

a. Scrotum : ada, simetris

b. Testis : ada, sudah turun mausk scrotum

c. Penis : ada, panjang 2,5 cm

d. Kelainan : tidak ada kelainan


14. Refleks

a. Moro : masih lemah

b. Rooting : masih lemah

c. Isap : masih lemah

15. Menangis : bayi menangis lemah

3.3 ASSASMENT

Diagnosa : bayi baru lahir umur 1 hari dengan sesak yang dikarenakan
adanya lendir pada hidung.

DS : Bayi lahir pada tanggal 18 Oktober 2011 pukul 10.00 WIB, bayi sesak,
nafas 24x/ menit, disertai badan panas suhu tubuh 35,8oC.

DO :

1. Tanda vital

a. Suhu : 35,80C

b. Nadi : 90 x/mnt

c. Pernapasan : 24 x/mnt
2. Hidung

a. Lubang : ada lubang hidung

b. Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung

c. Keluaran : terdapat lendir pada lubang

Masalah potensial : - bayi mengalami kesulitan bernafas karena terdapat


lender pada hidung.

- potensial terjadi asfiksia berat

Kebutuhan : - rasa hangat, karena terdapat lender pada hidung dan


suhu tubuh yg dingin 37,60C

- resusitasi

3.4 PLANNING

Tanggal 18 oktober 2011, pukul 10.00 WIB

1. Berikan suhu lingkungan yang optimal pada suhu 35 – 37oC yaitu dengan
meletakkan bayi pada inkubator

Ø R: Untuk menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat

2. Berikan cairan dan elektrolit ( glukosa 5 – 10 persen ) dengan jumlah yang


disesuaikan umur dan BB 60-125 kg BB/hari

Ø R: Untuk memberikan tambahan nutrisi pada bayi

3. Berikan oksigen secara hati-hati sebelumnya dilakukan pemeriksaan analisis


gas darah arteri bila fasilitas untuk pemeriksaan tidak ada, maka O2
diberikan dengan konsentrasi tidak lebih dari 40 atau 0,8 L / menit

Ø R: untuk membantu pernafasan bayi agar pernafasan bayi menjadi teratur


dan cukup kuat

4. Berikan antibiotik (penisilin dengan dosis 50.000-100.000 UI/kg BB/hari


atau 100 mg/kg dengan atau gentamicin 3-5) mg

Ø R: Untuk mencegah terjadinya infeksi

5. Berikan surfaktan eksogen (surfaktan dari luar)

Ø R: untuk memenuhi kadar surfaktan dan untuk meredakan tegangan


permukaan alveolus agar tidak terjadi kolaps

Anda mungkin juga menyukai