Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut perubahan


yang fisiologis, biologis, dan psikis yang mengubah hidup seorang wanita.
(Maulana, 2008). Kehamilan merupakan suatu hal yang pasti terjadi atau
merupakan suatu proses dimana sepasang suami istri setelah melakukan
hubungan. Akan tetapi di sini akan dibahas masalah tanda-tanda kehamilan
yang terjadi atau yang biasa terjadi yang pernah dialami oleh ibu-ibu hamil.
Sedangkan Pemeriksaan diagnostik kehamilan merupakan salah satu cara
untuk mengetahui hal-hal lain yang menyangkut dengan kehamilan
seseorang. Meliputi: Hamil atau tidak, Primi atau multigravida, Tuanya
kehamilan, Anak hidup atau mati, Anak tunggal atau kembar, Letak anak,
Anak intrauterin atau extrauterin, Keadaan jalan lahir, Keadaan umum
penderita.Secara garis besar alasan dilakukannya tes kehamilan ini adalah
Untuk memastikan kehamilan setelah menjalani perawatan medis (termasuk
pengobatan fertilitas) dan untuk memastikan kehamilan normal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari kehamilan ?

2. Apa saja tanda kehamilan yang pasti, kemungkinan, dan tidak pasti ?

3. Bagaimana menetapkan diagnosa kehamilan ?


C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi kehamilan.

2. Untuk mengetahui tanda kehamilan pasti, kemungkinan, dan tidak pasti.

3. Untuk dapat menetapkan diagnosa kehamilan.


BAB II

PRMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan 

Kehamilan adalah  merupakan suatu proses merantai yang


berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 2010).
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal
tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-
intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Sulistyawati, 2009). 
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam
siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan
permulaan persalinan. Selama kehamilan ini terjadi perubahan-
perubahan, baik perut, fisik maupun fsikologi ibu (Varney, 2007).
B. Tanda-tanda kehamilan

Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan


ditetapkan dengan melakukanpenilaian terhadap beberapa tanda dan gejala
kehamilan, yaitu sebagai berikut :

1. Tanda Dugaan Kehamilan

a. Amenorea 
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan
tidak terjadi pembentukan Folikel de graff dan ovulasi . Hal ini
menyebabkan terjadinya amenorea pada seorang wanita yang
sedang hamil. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir
(HPHT) dengan perhitungan Neagle dapat ditentukan hari perkiraan
lahir (HPL)nyaitu dengan menambah tujuh pada hari, mengurangi
tiga pada bulan, dan menambah satu pada tahun.

b. Mual dan Muntah 


Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Mual dan Muntah pada pagi hari disebut
morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat
diatasi. Akibat mual dan muntah  nafsu makan berkurang.

c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.

d. Sinkope atau pingsan


Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskema susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia 34
Payudara Tegang
Pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan
rasa sakit terutama pada hamil pertama.

e. Sering Miksi (Sering BAK)


Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah
menghilang.

f. Konstipasi atau Obstipasi


Pengaruh hormon progesteron  dapat menghambat peristaltik usus,
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar

g. Pigmentasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum). Pada
dinding perut terdapat striae albican,  striae livide dan linea nigra
semakin menghitam. Pada sekitar payudara terdapat hiperpigmintasi
pada bagian areola mammae, puting susu makin menonjol.

h. Epulis 
Hipertrofi gusi yang disebut epuils, dapat terjadi saat kehamilan.

i. Varices 
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah terjadi pada sekitar
genetalia, kaki, betis, dan payudara. Penampakan pembuluh darah
ini menghilang setelah persalinan.

2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan

a. Perut Membesar
b. Pada pemeriksaan dalam di temui :

1) Tanda Hegar yaitu perubahan pada rahim menjadi lebih


panjang dan lunak sehingga seolah-olah kedua jari dapat saling
bersentuhan.

2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami


peningkatan pembuluh darah sehingga makin tampak dan
kebiru-biruan karena pengaruh estrogen.

3) Tanda Piscaceks yaitu adanya pelunakan dan pembesaran pada


unilateral pada tempat implantasi (rahim).

4) Tanda Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim


yang disebabkan karena adanya rangsangan pada uterus.
c.    Pemeriksaan test kehamilan positif.

3. Tanda Pasti Kehamilan 

a. Gerakan janin dalam rahim

b. Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.

c. Denyut jantung janin 


Didengar dengan stetoskop Laenec, alat Kardiotografi, dan 
Doppler.  Dilihat dengan ultrasonografi.

C. Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan.

1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)


a. Di laksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu
minggu setelah koitus).

b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari.

2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopod dengan langkah sebagai berikut :

a. Leopod I  

1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan Bagian janin yang ada di


fundus.

2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :   

a) Pemeriksaan menghadap pasien 

b) Kedua tangan meraba fundus dan mengukur berapa tinggi


fundus uteri.

c) Meraba bagian apa yang ada di fundus, jika teraba benda


bulat, melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah
kepala. Namaun jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak
melenting, dan susah  digerakkkan, maka itu adalah
bokong janin.

b.Leopod II

1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah


kanan dan kiri perut ibu.

2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri


perut ibu 

b) Ketika memriksa sebelah kanan,  maka tangan menahan


perut sebelah kiri ke arah kanan.
c) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan
rasakan bagian apa yang ada disebelah kanan (jika teraba
benda yang rata tidak teraba bagian kecil, terasa ada
tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika
teraba bagian-bagian yang terkecil dan menonjol maka itu
adalah bagian kecil janin).

c. Leopod III

1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah


uterus.

2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a) Tangan kiri menahan fundus uteri.

b) Tangan kananmeraba bagian yang ada di bagian bawah


uterus. Jika teraba yang bulat, melenting, keras, dan dapat
digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba
bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan, maka
ini adalah bokong. Jika di bagian bawah tidak ditemukkan
kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah
janin dalam letak melintang.

c) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika


tangan kanan menggoyangkan bagian bawah,  tangan kiri
akan merasakan ballottement (pantulan dari kepala janin,
terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan),

d) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala,


goyangkan, jika masih mudah digoyangkan, berarti kepala
belum masuk panggul, namun jika tidak dapat
digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu 
lanjutkan pada pemeriksaan Leopold IV untuk
mengetahui  seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.

d.Leopold IV

1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah


dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul
atau belum.

2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

a) Pemeriksa menghadap kaki pasien 

b) Kedua tangan meraba  bagian janin yang ada di bawah

c) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah


pihak yang berlawanandi bagian bawah.

d) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu)


berarti kepala belum masuk panggul.

e) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti


kepala sudah  masuk panggul.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang bidan, kita harusmemberikan
arahan yang signifikan kepada pasien kita mengenai tanda tanda
kehamilandini atau kehamilan awal. Dan sebagai seorang ibu atau calon ibu
harus paham mengenaitanda tanda kehamilan.Pemeriksaan diagnostik
kehamilan merupakan salah satu cara untuk mengetahui hal-hal lain yang
menyangkut dengan kehamilan seseorang. Dalam pemeriksaan diagnostic
kehamilan dapat dilakukan dendiri dirumah , oleh bidan ataupun
pemeriksaan tunjangan.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat sebaik-baiknya namun kami tidak


lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan dalam menyempurnakan makalah ini. Sebagai mahasiswa
diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan lebih memahami materi definisi
kehamilan, tanda-tanda kehamilan dan menetpkan diagnosa kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai