TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan merupakan salah satu tahapan dari kehidupan wanita yang terjadi
secara alamiah. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh
dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai
42 minggu (Munir & Yusnia, 2022). Proses kehamilan terjadi sekitar 40 minggu
atau 9 bulan, dihitung dari HPHT (hari pertama haid terakhir) hingga saat bayi
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan (Lily
Yulaikhah, 2019).
sperma laki-laki dengan ovum perempuan Pertemuan antara sel telur dengan sel
sperma yang distimulasi oleh hormon estrogen ini terjadi disepertiga saluran (tuba
fallopi). Pada saat ovulasi, ovum akan didorong keluar dan folikel de Graff dan
kemudian ditangkap oleh fimbriae. Jutaan sperma harus bejalan dari vagina
menuju uterus dan masuk ke tuba fallopi. Dalam perjalanan itu, kebanyakan
sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asam di vagina, uterus, dan tuba fallopi.
6
7
Diantara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang dapat masuk
Ovum yang sudah dibuahi (zigot) memerlukan waktu 6 sampai 8 hari untuk
massa sel disebut morula kemudian terpisah menjadi dua lapisan yaitu massa sel
luar dan massa sel dalam yang disebut blastokist. Sekitar 10 hari setalah terjadi
dirasakan oleh ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk
hamil tidak dapat haid lagi. Kadang- kadang amenorhoe disebabkan oleh
sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut
Keadaan ini terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua,
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul kembali karena
kencing.
9
6) Obstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
7) Pigmentasi kulit
tampak deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan dahi
mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam, hal ini terjadi karena
kulit.
8) Epulis
Keadaan ini sering dijumpai pada triwulan terakhir dan terdapat pada
daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida,
1) Uterus membesar
Pada keadaan ini, terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim.
2) Tanda hegar
diletakkan dua jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding
perut di atas simpisis maka ithsmus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri
3) Tanda chadwick
dan agak kebiru-biruan (livide) begitupun dengan warna porsio, hal ini
4) Tanda piscaseck
karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan.
6) Goodell sign
gonadotropin (HCG) pada kehamilan muda adalah air seni pertama pada
pagi hari. Dengan tes ini, dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan
sedini mungkin.
Tanda pasti adalah tanda-tanda objektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang
kehamilan 16 minggu.
Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan:
1. Uterus
Uterus yang semula yang besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya hanya
gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim yang mengalami hiperplapsia
dan hipertropia kemudian menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti
2. Ovarium
3. Vagina
4. Payudara
member ASI pada saat proses laktasi. Pengembangan payudara tidak dapat
5. Sirkulasi darah
antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-lasenter, pengaruh hormon estrogen
6. Sistem respirasi
Pada kehamilan, terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
7. Sistem pencernaan
lambung terasa panas, terjadi mual, muntah dan pusing kepala terutama pada
8. Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
kehamilan tua, tejadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan
9. Kulit
striae gravidarum livide atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea
10. Metabolisme
b. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang. Hal ini merupakan
kabur, bengkak atau oedema pada kaki, wajah dan tangan serta nyeri
d. Demam tinggi terutama yang diikuti dengan tubuh menggigil, rasa sakit
plasenta.
dan kuku pucat, lemah dan merasa cepat lelah, berkunang-kunang, napas
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama
16
h. Keluar air ketuban sebelum waktunya. Ketuban Pecah Dini (KPD) dapat
dan bayi.
menurun dan nadi meningkat, lidah kering dan mata nampak cekung (Lily
Yulaikhah, 2019).
tenaga kesehatan dalam hal ini bidan, kepada ibu selama masa kehamilan sesuai
bila diperlukan.
8. Tes laboratorium: tes kehamilan, kadar hb darah, golongan darah, tes triple
eliminasi (hiv/aids, sifillis dan hepatitis b) serta malaria pada daerah endemic
awal kehamilan, satu diantaranya ialah terjadinya mual dan muntah (Rejeki et al.,
2022).
Mual (nausea) dan muntah atau emesis merupakan keluhan umum yang
terjadi pada trimester pertama kehamilan. Nausea normalnya terjadi pada pagi
hari atau yang biasa disebut dengan morning sickness. Dalam batas tertentu,
keadaan ini masih fisiologis, namun bila tidak mendapatkan penanganan segera,
umur kehamilan 20 minggu, muntah begitu hebat dimana segala apa yang
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, dan terdapat aseton dalam
18
urin bukan karena penyakit seperti appendisitis, dan sebagainya (Bidary et al.,
2022).
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Mual muntah
kurang lebih 6 minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu. Sekitar 60-80%
multigravida mengalami mual muntah, namun gejala ini terjadi lebih berat hanya
terjadi lebih berat hanya pada 1 diantara 1.000 kehamilan (Munir & Yusnia,
2022).
elektrolit, penurunan berat badan, dehidrasi, ketosis dan kekurangan nutrisi. Hal
tersebut mulai terjadi pada minggu keempat sampai kesepuluh kehamilan dan
pada beberapa kasus dapat terus berlanjut sampai kehamilan tahap berikutnya
a. Tingkat I (Ringan)
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan nyeri pada
epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol
19
b. Tingkat II (Sedang)
Penderita tampak lebih lemas dan apatis. Turgor kulit lebih berkurang, lidah
mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik
dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung,
aseton pada bau mulut, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat, serta
tekanan darah menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf
akibat hamil dan resistensi ibu yang menurun) serta faktor psikologi (umur,
b. Faktor organik, masuknya vili khorialis dalam siklus maternal dan perubahan
gravidarium belum diketahui secara pasti. Sebagai contoh rumah tangga yang
terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang
hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
energi karena energi yang didapat dari makanan tidak cukup, lalu karena oksidasi
lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-
asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah sehingga menimbulkan
Hal tersebut menyebabkan zat makanan dan oksigen berkurang dan juga
Menurut Kerstin, 2018 penyebab dari mual muntah adalah karena pada hamil
perubahan elektrolit sehingga pH darah menjadi lebih tinggi. Dampak dari semua
a. Liver
b. Ginjal
c. Sistem Saraf
2) Dehidrasi sistem jaringan otak dan adanya benda keton dapat merusak
K, 2019).
adanya keluhan mual muntah hebat yang dapat mengganggu pekerjaan sehari-
penurunan kesadaran.
Pada pemeriksaan fisik lengkap dapat dijumpai mata tampak cekung, tanda-
tanda dehidrasi, kulit tampak pucat, penurunan berat badan, uterus yang besarnya
sesuai dengan umur kehamilan dengan konsistensi lunak dan pada pemeriksaan
adalah:
plasenta.
c. Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar ALH (Jennings LK, 2022)
1. Medikamentosa
diingat untuk tidak memberikan obat yang teratogenik. Obat-obatan yang dapat
2. Terapi Nutrisi
saluran cerna harus digunakan. Modifikasi diet yang diberikan adalah makanan
dalam porsi kecil namun sering, diet tinggi karbohidrat, rendah protein dan
24
3. Terapi psikologi
Perlunya pemberian edukasi kepada pasien bahwa mual dan muntah adalah
gejala yang normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan menghilang setelah
menghilangkan rasa takut oleh karena kehamilan dan persalinan karena ini
konservatif seperti perubahan pola makan atau gaya hidup, obat-obatan, hingga
a. Dehidrasi berat
b. Ikterik
c. Takikardi
d. Suhu meningkat
25
e. Alkalosis
f. Gangguan emosional
sampai saat ini. Usia merupakan salah satu variabel dari model demografi yang
reproduksi. Hal ini berkaitan dengan keadaan fisiknya dari organ tubuh ibu di
terlalu muda maupun terlalu tua sering dikaitkan dengan kehamilan berisiko
tinggi. Usia ibu hamil yang rentan mengalami hiperemesis gravidarum adalah
usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, karena pada dibawah 20
tahun bukan masa yang baik untuk hamil karena organ-organ reproduksi belum
26
sempurna, hal ini tentu menyulitkan proses kehamilan dan persalinan. Sedangkan
hal ini disebabkan oleh karena belum cukupnya kematangan fisik, mental dan
fungsi sosial dari calon ibu tentu menimbulkan kurangnya perhatian terhadap
asuhan bagi anak yang akan di lahirkannya. Hal ini dipengaruhi oleh
ketidakstabilan emosi ibu sehingga terjadi konflik mental yang membuat ibu
kurang nafsu makan. Bila hal ini terjadi maka bisa mengakibatkan iritasi lambung
yang dapat memberi reaksi pada impuls motorik untuk memberi rangsangan pada
pusat muntah melalui saraf otak kesaluran cerna bagian atas dan melalui saraf
hiperemesis gravidarum yang terjadi diatas umur 35 tahun juga tidak lepas
dari faktor psikologis yang di sebabkan oleh karena ibu belum siap hamil atau
tertekan dan menimbulkan stres pada ibu. Stres mempengaruhi hipotalamus dan
memberi rangsangan pada pusat muntah otak sehingga terjadi kontraksi otot
sfingter esophagus bagian atas terbuka dan sfingter bagian bawah berelaksasi
hasil analisa data diperoleh p -value=0,023 dan OR=0,422 (Noviana et al., 2022).
2.3.2 Paritas
yang mampu hidup diluar rahim (28 mg). Paritas juga didefinisikan sebagai
jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang wanita. Paritas dapat dibedakan
multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat
berikut:
b. Multipara adalah seorang wanita yang sudah menjalani dua atau lebih
(20 minggu kehamilan) atau berat janin lebih dari 500 gram.
asam lambung meningkat, hingga munculah keluhan rasa mual. Selain itu, hal ini
berkaitan dengan tingkat stress dan usia ibu saat mengalami kehamilan pertama.
Pada ibu dengan primigravida, faktor psikologi memegang peranan penting, ibu
kiranya merasa takut terhadap kehamilan dan persalinan dan terhadap tanggung
jawab sebagai seorang ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
Faktor Predisposisi
- Primigravida;
- Mola hidatidosa;
- Kehamilan ganda.
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
Faktor Organik
- Alergi;
- Perubahan metabolik;
- Penurunan resistensi ibu.
Faktor Psikologi
- Umur ibu;
- Pendidikan;
- Pekerjaan.
Umur Ibu
Hiperemesis Gravidarum
Paritas
Keterangan :
Umur Ibu
Paritas