TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
kehamilan.
payudara.
i) Epulis
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
Uterus membesar karena terjadi perubahan dalam
membesar.
c) Tanda Hegar
lunak.
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
g) Teraba Ballotement
adalah air kencing pertama pada pagi hari. Tes ini dapat
mungkin.
janin.
a) Pemeriksaan fisik
b) Pemeriksaan panggul
c) Uji lab
d) Uji kehamilan
e) Uji urin
2018)
2. Fisiologi Kehamilan
a. Proses Kehamilan
2010:76-77)
nutrisi.
jam.
ujung tepi/marginalis.
e) Di sisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol
oleh amnion.
1) Trimester 1
2011:72)
dkk, 2011:73)
2011:74)
2) Trimester II
pencernaan.
sederhana.
3) Trimester III
Organogenesis
dan mata
eksterna terbentuk
Usia fetus
kapsularis
lanugo
bulu tampak
Usia parietal
menyempurnakan janin
proksimal
3. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan
1) Uterus
pertumbuhan janin.
PX (prosesus xifoideus).
(Manuaba, 2014)
prosesus xifoideus.
(Sarwono, 2016)
Spiegelberg
Aditama)
b) Serviks Perubahan yang penting pada serviks dalam
2. Sistem pencernaan
terjadi oedema.
menghilang.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil. Berat badan ibu hamil
meningkat.
(Prawirohardjo, 2016)
9. Sistem Muskoloskeletal
pusat gaya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang
antara 6,5 kg sampai 12,5 kg. Pada perempuan dengan gizi baik
Obesitas >29,0 ≥7
IMT = BB/(TB)2
Ket :
antara 18,7-23,8.
berat badan kurang, berat badan normal, berat badan lebih, dan
berat badan wanita hamil disebabkan oleh janin, uri, air ketuban,
a) Trimester I
1) Hiperemesis Gravidarum
2) Hamil ektopik
3) Abortus
minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
b) Trimester II
1) Perdarahan antepartum
2) Plasenta Previa
Pendarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau
abnormal.
3) Abortus
Adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500
5) Persalinan preterm
pertama haid atau antara hari ke 140 dan 259 dengan berat.
6) Mola hidatidosa
7) Preeklampsia
c) Trimester III
1) Persalinan preterm
Persalinan preterm atau kurang bulan adalah persalinan yang
pertama haid atau antara hari ke 140 dan 259 dengan berat
kehamilan premature.
3) Solusio plasenta
b. Hemoroid
dinding vena dan usus besar. Selain itu pembesaran uterus juga
mengurangi hemoroid.
Adapun tindakan yang dapat dilakukan untuk keluhan
tubuh.
otot.
dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa
kehamilan
kehamilan ini.
h) Sedang/pernah menderita penyakit kronis seperti TBC, kelainan
besar.
sebagai berikut :
daripada perdarahan
ke 25 postpartum.
(4) IUFD
lebih besar.
kejang (Eklamsia)
Preeklamsia adalah keracunan pada kehamilan
sebagai berikut:
satu kali.
ovarium)
kejadian hemodilusi
( Prawirohardjo, 2016).
secara dini keadaan risiko tinggi ibu dan janin sehingga dapat:
(Prawirohardjo, 2016)
dikendalikan.
akurat.
1. Pengertian
akan optimal.
gangguan janin.
(Pantikawati, 2010).
2012).
2) Gerakan janin
2016).
bayi.
g) Pemberian tablet besi pada ibu hamil adalah untuk
KB pascapersalinan.
tabel berikut :
Tabel 2.3
Imunisasi
Langkah awal
pembentukan
TT1 0,5 cc
kekebalan tubuh
terhadap tetanus
4 minggu setelah
T2 3 tahun 0,5 cc
TT1
>25tahun/seumuir
TT5 1 Tahun setelah TT4 0,5 cc
hidup
kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur
T5.
antenatal.
3. Kebijakan Program
minggu).
a) Pemeriksaan Umum
2. Tekanan Darah
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg
preeklamsi.
3. Nadi
jantung.
4. Suhu Badan
infeksi.
5. Tinggi Badan
Disproposion (CPD).
6. Berat Badan
b. Pemeriksaan kebidanan
1. Inspeksi
(a) Muka
(b) Mulut/gigi
(c) Jantung
(d) Payudara
(e) Abdomen
sebagainya.
2. Palpasi
(a) Leopold I
Gambar 12.5
Gambar 12.6
Gambar 12.6
Cara Melakukan
simfisis pubis
pubis
3/5 : Jika hanya tiga dari lima jari bagian kepala janin teraba
diatas simfisis
2/5: Jika hanya dua dari lima jari bagian kepala janin teraba
imfisis
(3) TBJ
TBJ: (TFU – 12) x 155, namun jika kepala janin telah masuk
4. Auskultasi
dari denyut nadi ibu dengan frekuensi normal 120-160 kali per
menit. DJJ <120 kali per menit atau >160 kali per menit
5. Pemeriksaan dalam
indikasi.
6. Pemeriksaan panggul
7. Pemeriksaan Penunjang
a) Kadar hemoglobin
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
pada Trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada Trimester II
(Prawirohardjo, 2016)
yaitu:
plasma
e. Gangguan pencernaan
Resiko anemia pada kehamilan :
selama persalinan
kedalam makanan.
K1
(Anggrita, 2015)
e) Tes HIV
4) Pemberian imunisasi TT
mg/hari.
9) Tes/periksaan HB
1. Pengertian Persalinan
2014)
(JNPK-KR, 2017).
(Tando, 2013)
2. Fisiologi Persalinan
progesteron turun.
b. Teori plasenta
plasenter.
frankenhauser
(Saifuddin, 2014).
Fisiologi persalinan menurut (Prawirohardjo, 2016), meliputi
1) Turunnya Kepala
b. Majunya kepala
ekstensi.
a. Fleksi
menimbulkan defleksi.
c. Ekstensi
e. Ekspulsi
3. Tanda-tanda Persalinan
menyebabkan:
otot rahim.
berikut:
4. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
menjadi 4 cm.
2017).
5. Pemeriksaan Abdomen
ujung pita (posisi melebar) mulai dari tepi atas simpisis pubis,
tepi atas simpisis pubis dan puncak fundus uteri adalah tinggi
fundus.
permenit.
d. Menentukan Presentasi
adalah:
simpisis pubis.
digerakkan).
2017).
Pemantauan.
Tabel 2.4
e. Periksa Dalam
2017:
scapula.
tidak.
f. Partograf
dalam.
kelahiran.
(4) Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini
2) Penggunaan Partograf
(1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan
dengan penyulit.
dll).
jam
jam
terputus.
bercampur mekonium
bercampur darah
("kering").
jantung janin < 100 atau >180 kali per menit), ibu
dapat dipisahkan.
berikut ini:
bersentuhan
dapat dipisahkan.
5) Kemajuan Persalinan
30 menit.
6) Pembukaan serviks
0-5, tertera di sisi yang sama dengan angka " pada garis
kegawatdaruratan obstetri.
(1) His menjadi lebih kuat dan lebih sering (Fetus Axis
Pressure)
kontraksi.
c. Perineum menonjol.
(JNPK-KR, 2017).
2016).
bayinya.
nyeri.
perineum.
dan catat:
AMNIOTOMI
(Saifuddin, 2014).
1) Pembukaan Lengkap
3) Akselerasi persalinan
30 menit. Kala III terdiri atas dua fase yaitu sebagai berikut:
lembut).
a. Ketebalan plasenta
(JNPK-KR, 2017).
d. Kala IV
menyusu dini.
melahirkan.
KR, 2017)
ibu.
penilaian ibu.
perineum.
digunakan.
1. Jahitan satu-satu
b. Jahitan matras
kedalam.
c. Jahitan continous
1) Jahitan jelujur
d. Jahitan subkutis
2. Jahitan dalam
Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang dren.
a. Mudah dipelajari
digunakan
4. Pencegahan Infeksi
dan setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat. Jika
selama jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak
ibu.
KR, 2017).
1. Power
diketahui adalah:
sampai 35 mmHg
a. Dominasi di fundus
sering
c. Relaksasi baik.
his palsu.
d. Durasinya pendek
1) Janin
2) Uri/Plasenta
3) Pembagian plasenta:
4) Air Ketuban
yang khas dan agak amis. Komposisi air ketuban terdiri dari
3. Passage
linea terminalis, Pelvis minor: dibatasi oleh PAP (inlet) & PBP
Bidang Hodge
Hodge I : Setinggi pintu atas panggul (PAP) yang dibentuk
4. Psikologis
5. Penolong
menolong persalinan .
6. Posisi Ibu
2014).
Bayi
tersebut adalah :
memberiaka pertolongan.
4) Pencatatan ( Dokumentasi)
5) Rujukan
para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu
kala dua :
c. Perineum menonjol
partus set.
bersih.
pemeriksaan dalam.
normal
bimbingan meneran
ada.
untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
efektif
pilihannya
kontraksi.
untuk multigravida.
mengeringkan bayi.
bokong ibu.
Lahirnya Kepala
dengan kain atau kasa yang bersih. (Langkah ini tidak harus
dilakukan).
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi.
tersebut.
secara spontan.
Lahirnya Bahu
pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem
dari arah gunting dan memotang tali pusat diantara dua klem
tersebut.
menghendakinya.
Oksitosin
kedua.
35. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu,
susu.
Mengeluarkan Plasenta
jika perlu.
berikutnya.
tertinggal.
persegi.
Pemijatan Uterus
Menilai Perdarahan
dengan baik.
kering.
klorin 0,5%
pervaginam.
a. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
uteri.
tidak normal.
kering.
Dokumentasi
KR, 2017)
2.1.3 Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, gerakan aktif, bayi
ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang
normal yaitu:
surfaktan.
Yogyakarta
bayi:
pernapasan di otak.
kali.
kardiovaskuler.
aorta.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem
pembuluh darah
dan tekanannya.
bayi.
baru lahir.
Cadangan lemak coklat akan habis dalam waktu
(glikogenolisis).
lemak (glukoneogenesis).
kekebalan alami :
cairan.
1) Reflek Moro
tinjunya.
7) Reflek merangkak
Bayi akan berusaha untuk merangkak ke depan degan
permukaan datar.
8) Refleks Galant
9) Refleks Babinski
dorso fleksi.
yang cukup
telah sempurna
baik
baik
19. Genetalia
ºC).
3. Warna kulit kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru
banyak muntah.
b. Jika bayi nya masih sering muntah dan muntah lebih dari
terdekat
sering, hijau tua, ada lendir atau darah dalam tinja. Dan
bahaya tersebut.
asuhan segera, aman dan bersih untuk bayi baru lahir ialah :
1. Pencegahan Infeksi
steril.
termometer, stetoskop
2. Melakukan penilaian
baru lahir.
a. Evaporasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
hangat
belakang.
(Apgar Score)
tinggi
yang berlawanan.
7. Memberikan vitamin K
vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu
– 1 mg IM (JNPK – KR 2017).
8. Pemberian Imunisasi
(2) Hepatitis B
(4) Polio
(5) Campak
bulan.
Tabel 2.6
Jadwal Imunisasi
0 bulan HB 0
9 bulan Campak
tetes mata (larutan petrat nitrat 1%) atau salep (salep mata
satu garis lurus, mulai dari bagian mata yang paling dekat
(Saifuddin, 2014)
(Prawirohardjo, 2016)
bayi seperti:
A. Bagi bayi
secara efektif.
antar kulit ibu dan bayi atau skin to skin contact hingga
kehidupannya.
B. Bagi ibu
sekitar 8 kali sehari dengan jarak tidak lebih dari 4 jam untuk
saja, tidak ada patokan waktu yang pasti. Menyusu dengan dua
keduanya. Oleh karena itu, jika bayi hanya menyusu dari salah
payudara.
berusia 4 minggu.
9. Rawat Gabung
anaknya.
yang baik bagi ibu dan bayi saling berhubungan dan dapat
ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant
ASI.
anak.
1. Pengertian Nifas
Prawihardjo, 2018).
2014).
(Manuaba, 2014).
2. Fisiologi Nifas
ibu
dan bayi dirawat dalam satu kamar. Bayi selalu ada ada
bayi sehat).
pemerintah.
Tujuannya:
uteri.
uteri.
hipotermi.
perdarahan abnormal.
istirahat.
2017).
dan bayi.
plasenta.
perubahan-perubahan seperti:
1) Involusi uterus
dan simpisis
2) Lochea
Akibat involusi uteri lapisan luar desidua yang
hari postpartum.
postpartum.
harian.
1) Nafsu makan
2) Motilitas
3) Pengosongan usus
(Nainaban, 2019).
lain:
1) Hemostatis internal
buang air kecil pada ibu post partum, antara lain adanya
1) Hormon plasenta
(Nainaban, 2019).
2) Hormon pituitary
3) Kadar estrogen
1) Suhu badan
Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik
2) Nadi
3) Tekanan Darah
2019).
4) Pernapasan dan pembuluh darah uteri. Penarikan
2019).
Tiga tahap perilaku ibu post partum (Febi Sukma dkk ,2017) :
c) Letting go
Dialami setelah tiba ibu dan bayi tiba dirumah. Ibu mulai
(Nainaban, 2019).
tersebut meliputi :
(halusinasi)
gangguan jiwa)
keluarga
a) Faktor fisik
1) Rahim
3) Lochea
Minum sedikitnya 3 liter/ hari, pil zat besi (Fe) diminum untuk
4.2 Mobilisasi
4.3 Eliminasi
2017).
4.2 Istirahat
(Sarwono, 2016).
dkk, 2017).
4.4 Seksual
biasa pada 6 minggu PP, secara fisik, aman, setelah darah dan
hubungan seks pada 6 minggu dan 3 bln, 40% nya rasa nyeri
2017).
a. Perdarahan pervaginam
puting susu yang lecet, BH yang terlalu ketat, ibu dengan diet
yang tidak sesuai dengan aturan, kurang istirahat dan ibu yang
1. Definisi
2017)
2. Sasaran Program KB
b. Konseling
c. Pelayanan Kontrasepsi
d. Pelayanan Infertilitas
g. Konsultasi genetik
h. Tes keganasan
a. Tanpa Alat
1) KB Alamiah
a) Metode Kalender
hari ovulasi.
2) Coitus Interuptus
b. Dengan Alat
1) Kondom
Syalfina. 2017).
3) Spermisida
c. Metode Modern
1) Kontrasepsi Hormonal
a) Oral Kontrasepsi
(1)Mencegah ovulasi.
terjadi.
Pil KB yang beredar terbagi 2 yaitu pil kombinasi dan
b) Suntikan/Injeksi
c) Subkutis/Implant
ada yang dililiti tembaga (Cu), ada pula yang tidak, ada
e. Sterilisasi
2017).
a. Kondom
berhubungan.
berhubungan,
b. Pil
lain:
c. Suntikan
Efek sampingnya:
1) Amenorea
Efek sampingnya:
1) Amenorea
2) Kram
4) Benang hilang
e. Norplant
1) Amenorea
2) Pendarahan
3) Ekspulsi
f. Tubektomi
1) Infeksi luka
4) Hematoma (subkutan)
g. Vasektomi
a. Kondom
b. Pil
Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien
tidur.
c. Suntik
kontrasepsi lain.
Syalfina. 2017).
d. AKDR
1) Amenorea Penanganan: pastikan hamil atau tidak, bila klien
banyak gizi 2 tablet pil kombinasi untuk 3–7 hari saja, atau
yang lain cukup diobati dan AKDR tidak perlu dicabut, bila
e. Implant
Penanganan:
1) Amenorea
cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada
implant.
5) Berat badan naik atau turun Penanganan: informasikan
2kg
f. Tubektomi
Penanganan:
ditemukan.
g. Vasektomi
Penanganan:
endokrin.
1997
sesudah 36 minggu).
2. Tujuan
1. Memantau kemajuan kehamilan, untuk memastikan
janin.
1. Mengumpulkan data
diperlukan.
Contoh:
minggu)
Masalah:
a. Wasir berdarah
mengantisipasi penanganannya.
Cara ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah dan
masalah potensial.
lahir.
6. Melaksanakan perencanaan
pada trimester I, satu kali pada trimester II, dua kali pad
trimester III. Kegiatan yang dilakukan pada trimester I antara
7. Evaluasi
S: Data subjektif
O : Data objektif
pemeriksaan fisik.
tindakan segera.
P: Perencanaan
Merupakan rencana tadi tindakan yang akan diberikan
1. Pengertian
2. Tujuan
Perkusi
USG, Radiologi
Contoh:
atau
potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau
pasien.
terhadap perasaannya.
dapat diberikan
kesanggupannya.
pemeriksaan.
dengan cara:
a) Gunakan kipas angin atau AC dalam kamar
keterlibatan ibu
4) Mengatur posisi ibu. Dalam membimbing mengedan dapat
mencegah dehidrasi.
hidup
kemih
episiotomi.
bersihdan kering
aman
terlaksana).
Dalam hal ini perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan
1) Diagnosa
manajemen Varney).
5. Follow up
dan lain-lain.
1. Pengertian
2. Tujuan
merencanakan asuhan.
berikut
1. Mengumpulkan data
seperti:
Perdarahan nifas
Postsectio sesaria
Dan lain-lain
Dan lain-lain
mengantisipasi penanganannya
3. Diet
4. Perawatan perineum
8. Obat pencahar
9. Dan lain-lain
b) Asuhan lanjutan
2. Perawatan payudara
3. Rencana KB
5. Dan lain-lain
6. Melaksanakan perencanaan
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
1. Pengertian
sebelumnya.
2. Tujuan
melahirkan.
a) Mengumpulkan data
seperti:
mengantisipasi penanganannya
Beberapa hasil dari interpretasi data dasar dapat digunakan
umum
f) Melaksanakan perencanaan
g) Evaluasi
S : Data Subjektif
Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesis
O : Data Objektif