TINJAUAN PUSTAKA
bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan
atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga
(Jannah, 2012).
Menurut (Yeyeh, dkk, 2011) Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
5. Pembentukan plasenta
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada
siklus menstruasi normal 28 hari siklus menstruasi berbeda pada setiap orang. Bila
masa subur terjadi hubungan seks, maka sperma akan ditampung pada liang
5
6
kromosom seks Y untuk anak laki-laki dan kromosom seks X untuk anak
tanda dan kromosom seks X. Pertemuan spermatozoa Y dan telur X menjadi zigot
dua dan seterusnya sehingga seluruh ruangan telur penuh dengan hasil
Sementara itu bagian luar dinding telur timbul rumbai-rumbai yang disebut villi
yang akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah
siap menerima dalam reaksi desidua. Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang
mempunyai rumbai (Villi Korealis) dapat menanamkan diri pada dinding rahim
melalui proses Proteolitik-Enzimatik dan disebut nidasi atau implantasi. Sejak saat
1. lama kehamilahan
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan (lunar
antara 0-12 minggu, kehamilan triwulan dua antara 12-28 minggu dan
muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan
hiperemesis gravidarum.
8
(3) Mengidam
(7) Obstipasi
hormon steroid.
yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba.
(9) Epulis
pertama.
(10) Varises
dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin
bundar bentuknya.
kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada
10
dinding perut diatas simpisis maka ismus ini tidak teraba seolah-olah
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
tersebut.
pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi
11
sedini mungkin.
bulan IV dan V janin itu kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air
(5) USG
1. Sistem Reproduksi
1) Uterus
(1) Ukuran
b) Hal ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos
Kehamilan
(Minggu)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari di bawah simfisis
24 Setinggi pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
36 1 jari di bawah prosesus xiphoideus (px)
13
(3) Berat
dinding perut.
Sumber : Jannah, 2012
(4) Vaskularisasi
14
bertambah.
pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan tanda
chadwick.
2) Ovarium
progesteron.
3) Vagina
vulva sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan,
2. Payudara
hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih
perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu.
3. Sistem Metabolisme
2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 meq per liter
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0.5 gr/kg bb atau
d) Airibu hamil memerlukan cukup air yang banyakdan dapat terjadi retensi
air.
Volume dan darah total dan volume palsma darahj naik pesar akhir
bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan
kedua dan naik lagi seperti pada prahamil. Denyut vena dalam batas
normal.
(3) Jantung
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30%. Setelah kehamilan 3 bulan dan
2) Sistem pernapasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan
Kapasitas vitasl paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil
5) Kulit
(5)Vulva
6) Kelenjar endokrin
(4)Metabolisme
2.3.1 Pengertian
hamil yang sesuai dengan 10 T yaitu Timbang berat badan, Ukuran tekanan darah,
Nilai status gizi, Tinggi fundus uteri, Denyut jantung janin, Tetanus toxoid, Tablet
serta bayi.
asiekslusif.
badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1
menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang
Disproportion).
kehamilan dan preeklamsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai
energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi
23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir
rendah (BBLR).
untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan
letak, panggul sempit atau ada masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada
kurang dari 120 kali/menit atau DJJ cepat lebih dari 160
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrinning status
hamil
Imunisasi Dasar DPT-Hb1 T1 & T2
Lengkap DPT-Hb2
DPT-Hb3
Anak Sekolah kelas 1 DT T3
SD
Kelas 2 SD Td T4
Kelas 3 SD Td T5
Calon Pengantin, Masa TT - Jika ada status T diatas
- Lanjutkan urutan T
- Perhatikan interval
pemberian
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
tambah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat minimal 90 tablet selama
pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu
9. Tatalaksana/penanganan Kasus
meliputi kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami/keluarga
dari 36 minggu).
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan
yang ditetapkan.
pencatatan data pada semua kegiatan dalam satu triwulan berjalan dan
triwulan dan tiap tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam
satu triwulan dan satu tahun berjalan serta melaporkan data tersebut dalam
bentuk rekapitulasi data kegiatan triwulan dan tahunan kepada instansi yang
Pengelolaan Pencatatan
puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus dicatat. Untuk memudahkan dapat
menggunakan formulir standar yang telah ditetapkan dalam SP2TP. Jenis formulir
Rekam kesehatan keluarga atau yang disebut family folder adalah himpunan
anggota keluarga yang mengidap salah satu penyakit atau kondisi, misalnya
24
penderita TBC paru, kusta, keluarga resiko tinggi yaitu ibu hamil resiko tinggi,
neonatus resiko tinggi (BBLR), balita kurang energi kronis (KEK). Dalam
Kartu rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medik pasien
merupakan alat untuk mencatat identitas dan status pasien rawat jalan yang
berkunjung ke puskesmas.
Kartu indeks penyakit merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pasien,
4. Kartu ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan,
5. Kartu anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan,
kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil
KMS usia lanjut merupakan alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara
kesehatan, deteksin dini penyakit, dan evaluasi kemajuan kesehatan usia lanjut.
9. Register
didalam dan di luar gedung puskesmas, yang telah dicatat di kartu dan catatan
lainnya.
2) Rawat jalan
3) Register kunjungan
9) Register imunisasi
26
Mekanisme Pencatatan
loket memegang peranan penting bagi seorang pasien yang berkunjung pertama
kali atau yang melakukan kunjungan ulang dan dapat Kartu Tanda Pengenal .
kemudian pasien disalurkan pada unit pelayanan yang akan dituju. Apabila diluar
Mekanisme Pelaporan
1) Tingkat puskesmas
gedung serta laporan yang diterima dari puskesmas ppembantu dan bidan di
2) Tingkat Dati II
Hasil rekapitulasi data setiap 3 bualn dibuta dalam rangkap 3 (dalam bentuk
soft file) untuk dikirimkan ke dinas kesehatan Dati I, kanwil depkes Provinsi
3) Tingkat Dati I
Laporan dari dinkes Dati II, diterima oleh dinas kesehatan Dati I dan Kanwil I
4) Tingkat Pusat
terkait dan Pusat Data Kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai
stiker yang ditempel di rumah ibu hamil, maka ibu hamil akan tercatat, terdata,
5. Persentase ibu hami, bersalin, dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi
tertangani.
2.4.1 Pengertian
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses
ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan
(Sulistyawati, 2012).
berikut:
29
sendiri.
2. Persalinan buatan: bila persalinan berlangsung dengan batuan tenaga dari luar.
2.4.2 Tujuan
dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Walaupun dengan intervensi
yang minimal, namun upaya yang terintegrasi dan lengkap tetap harus dijaga agar
2.4.3 Etiologi
progesterone turun.
utero plasenter.
(Rohani, 2011).
menimbulkan:
1) Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
3) Perasaan sering-sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh
4) Perasaan sakit dibagian perut dan pinggang oleh adanya kontraksiku ntraksi
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
2) Multipara, pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal
2) Fase aktif: berlangsung selama selama 6 jam dan dibagi dalam 3 subfase:
termasuk :
(1) Informasi tentang ibu: nama, umur, gravida, para, abortus, nomor
selaput ketuban.
(2) Kondisi janin: DJJ, warna dan adanya air ketuban serta
(4) Jam dan waktu: waktu mulainya fase aktif persalinan, waktu
(7) Kondisi ibu : Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh, urin
persalinan.
bahwa kala dua merupakan peristiwa yang normal yang akan diakhiri dengan
anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan yang alamiahnya, dan
posisi berdiri atau jongkok, dapat mempersingkat kala dua persalinan. Biarkan ibu
vaginanya.
tali pusat, penghisapan lendir, semua pakaian, handuk, selimut dan kain
untuk bayi dalam kondisi bersih dan hangat. timbangan, pita ukur,
3) Memakai APD
6) Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin
7) Bersihkan vulva dan perenium dari depan ke belakang dengan kapas atau
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan klorin
0,5%
11) Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baiK
12) Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
meneran
36
14) Anjurkan ibu untuk berjalan berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman
15) Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu ketika kepala sudah membuka
vulva 5-6 cm
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan dan bahan
19) Setelah kepala 5-6 cm membuka vulva letakkan satu tangan di perenium
dan satu tangan menahan kepala agar kepala bayi tidak melakukan
20) Setelah kepala bayi lahir, periksa adanya lilitan tali pusat
21) Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar pegang kepala bayi secara
23) Setelah tubuh dan lengan lahir lanjutkan penelusuran tangan yang berada
26) Bila tidak ada tanda asfiksia lanjutkan manajemen bayi baru lahir normal
27) Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak bayi lain dalam uterus
3. Kala III
37
28) Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik
30) Dengan menggunakan klem, 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat
dengan menggunakan klem. Pada sekitar 3 cm dari pusat bayi dari sisi
luar klem penjepit, dorong isi pusat urut kearah ibu dan lakukan
31) Potong dan lakukan pengingakatan benang tali pusat, lepaskan klem
33) Selimuti bayi dan ibu meggunakan kain kering, pasangnya topi pada
kepala bayi
34) Pindahkan klem pada tali pusat yang memanjang hingga 5-10 cm
didepan vulva,
35) Letakan satu tangan diatas kain yang berada diatas perut ibu tepat di tepi
atas simfisis setelah uterus berkontraksI akukan peregangan tali pusat dan
36) Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso kranial secara berhati-
hati.
37) Lakukan penegang dan dorongan dorso kranial hingga plasenta terlepas,
lalu minta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir dengan
39) Setelah plasenta dan selaput lahir, lakukan masase uterus dengan
40) Periksa kedua sisi plasenta dan pastikan bahwa selaput lengkap dan utuh.
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang
4. Kala IV
42) Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam
44) Timbang dan ukur bayi, beri bayi salep mata, suntikkan vitamin k1,
45) Satu jam setelah pemberian vitamin k1, berikan suntikkan imunisasi
pervaginam.
47) Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
49) Periksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15
dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5 – 37,5)
51) Tempatkan semua peralastan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
didekontaminasi.
53) Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Batu ibu memakai pakaian
56) Celupkan sarung tangan kotor ke dalam klorin 0,5% selama 10 menit.
57) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan
handuk.
1. Derajat satu : luka pada mukosa vagina dan kulit perineum. Penjahitan tidak
perlu dilakukan jika tidak ada perdarahan dan jika luka teraposisi secara
alamiah.
3. Derajat tiga : luka pada mukosa vagina, kulit perineum, ototperineum dan
perineum, otot spingter ani dan dinding rectum anteriol.Pada derajat tiga dan
2.5.1 Pengertian
Masa nifas (peurperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
2.5.2 Tujuan
Menurut Eka (2014) tujuan dari asuhan nifas adalah sebagai berikut :
mengobati dan merujuk bisa terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.
minggumenjadi 3,5 cm, pada minggu ke enam 2,4 cm, dan akhirnya
pulih.
3. Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh
persalinan.
5. Lochia adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
pasca persalinan.
(3)Lochia serosa: bewarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke
busuk.
Menurut Eka (2014) perawatan masa nifas meliputi mobilisasi dini, nutrisi,
1. Mobilisasi.
2. Nutrisi, makanan yang bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya makan
buahan.
43
3. Defekasi dan miksi dapat diatur sehingga kelancaran kedua system tersebut
4. Perawatan payudara
3). Dengan menggunakan telapak tangan, payudara diurut dari bagian tengah
4). Selanjutnya dari arah bawah/samping menuju ketengah. Pada saat ini
5. Laktasi
Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu merupakan ransangan psikis
Produksi air susu (ASI) akan lebih banyak. Sebagai efek positif adalah
utama bayi yang tidak ada bandingannya, menyusukan bayi sangat baik untuk
menjelmakan rasa kasih sayang antara ibu dan anaknya. Ibu dan bayi dapat
mudah menyusukan bayi, setiap saat ada kontak antara ibu dan bayi, dan
sedini mungkin ibu telah belajar mengurus bayinya. Tanda ASI cukup :
44
1) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai
kuning muda.
6) Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai
menyusui.
3) Puting yang retak-retak hal ini dapat terjadi akibat mulut bayi tidak
dan cara pompa ASI . Hal ini dilakukan jika payudara ibu terasa penuh
Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang
a. Infeksi nifas
d. Patologi menyusui
2.6.1 Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
Menurut Mitayani (2010) ciri-ciri baru lahir normal adalah sebagai berikut:
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya sudah sempurna
13. Gerakaktif
15. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
16. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik
19. Genetalia
20. Pada laki-laki ditandai dengan testis yang berada pada skrotumdan penis yang
berlubang
21. Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang
tindakan resusitasi.
2. Atresia esofagus
4. Hirschprung
5. Obstruksi billiaris
6. Omfalokel
7. Hernia diafragmatika
8. Meningokel, ensefalokel
9. Hidrosefalus
10. Fimosis
11. Hipospadia
48
mengandung arti:
S = Subyektif
dan keluarganya.
melalui anamnesa .
O = Obyektif
- Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan yang diperiksa oleh bidan
asuhan.
A=Assessment
P = Planning
dilakukan.