DISUSUN OLEH :
LIVIA THEANA PUTRI
KELAS : AQUIRA
I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian,
masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu),
trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36
dan sesudah minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa Wiknjosastro, 2009).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
1
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang
laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air
mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar
100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi)
ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi
rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran
tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih
cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari
vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel
yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan
zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa
subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan
alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami
2
pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu
sperma.
Pathway
Coitus
Implantasi di uterus
Menstruasi
3
Mencapai cavum uteri
(www.dokter.indo.net.id)
4
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody
dengan hCG sebagai antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi
hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon
steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)
5
F. Perubahan Pada Ibu Hamil
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
Elastisitas vagina bertambah
Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan
lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
6
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)
7
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa
khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama unutk bayi mereka.
8
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan kembar dankehamilan
geraham harus dikesampingkan dengan mengadakan USG.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
b. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
c. Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar sebelum
bangkit dari tempat tidur di pagi hari.
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan.
e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
f. Memakan makanan kering dengan minum di antara waktu makan.
g. Minum cairan berkarbohidrat.
h. Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak.
i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan.
j. Hindari minum the atau kopi berlebihan.
k. Hindari memakai pakaian yang ketat.
l. Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak terlalu mual.
m. Bernafas di udara segar.
n. Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna. Menghisap limau atau
permen, atau mencecap the hitam ringan kadang-kadang juga dapat
membantu.
4. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya makan/minum
dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan,
kemampuan gerak usus yang mengarah keterhambatan waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar,
dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih yang biasanya berkurang
di trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan beristirahatlah
yang cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks beberapa menit
dan berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
9
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
5. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang mandi.
Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke samping sebelum benar-benar
bangun.
6. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi terpantau.
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat.
7. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar menekan
kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk kencing.Berusahalah
membatasi minum di sore hari jika dorongan untuk kencing menggangu anda
pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
8. Leukorea
10
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi ini
bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina
menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya untuk mengatasi leukorea
adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut dan
mengganti panty berbahan katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak
melakukan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area
genetalia.
9. Meningkatnya kepekaan enosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood yang cepat dan
perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya level hormone
tertentu. Keletihan, mual dan kecemasan berkenaan dengan kehamilan. Anda
mungkin lekas terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan sayuran.
b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi anda.
c. Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil dari gusi
kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan sikat gigi yang halus dan
makanlah bua citrus segar banyak-banyak.
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan tidurlah
selama 8 jam pada malam hari.
e. Hindari kerja atau olahraga keras.
f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam kasus ada rasa
sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran di masa lalu.
g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak akan
membahayakan kehamilan.
h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi. Merokok pasif juga
membahayakan.
i. Hindari minuman beralkohol.
j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya pada
trimester pertama dan kedua.
l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
11
10. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi lebih hebat
sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan oleh dua hal-
refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke dalam esophagus dan perubahan
hormonal kehamilan. Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang
dapat merilekskan otot-otot involunter, dimana otot tersebut normalnya
mencegah asam lambung untuk mengalir kembali ke dalam esophagus dan
perubahan hormonal kehamilan. Karena otot-otot tersebut tidak melakukan
fungsi sebagimana biasanya, maka anda mengalami nyeri ulu hati. Anda munkin
akan mengalami nyeri ulu hati selama trimester ketiga terutama. Ketika rahim
yang membesar menekan lambung dan sebagian usus. Hal ini dapat
menyebabkan isi lambung masuk kembali ke dalam esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi asuhan
kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang berhubungan
dengan kehamilan. Jangan mengabaikannya dan meminumnya terlalu banyak
dalam upaya untuk mendapatkan kesembuhan.
Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering. Hindari minuman
berkarbonasi. Jangan makan makanan yang anda ketahui menyebabkan nyeri
ulu hati, seperti makan manis gurih. Hindari makan sebelum waktu tidur. Ketika
berbaring, tinggikan kepala dan bahu.
11. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan murung,
gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang pada akhirnya member
pengaruh pada perubahan pola makan (bias menjadi lebih rakus atau
sebaliknya),. Keletihan yang tidak normal dan hilangya gairah kerja pun menjadi
bagian dari yang dirasakan oleh si wanita yang depresi pada saat kehamilannya.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain:
Rasa cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin
trauma karena pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk di
masa lalu atau kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan
ekonomi.Mengalami komplikasi kehamilan. Pasangan yang
kurang member perhatian.
12
12. Guratan pada kulit tubuh
Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang naik terlalu
cepat). Guratan yang dimaksud berwarna kemerahan atau merah muda kerap
dialami oleh wanita hamil yang terkadang bias menimbulkan rasa gatal pada
perut, dada atau pinggang.
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan selama kehamilan
agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat cepat. Guratan ini akan hilang
dengan sendirinya setelah beberapa bulan melahirkan. Guratan-guratan itu
nantinya (setelah melahirkan) hanyalah garis yang sedikit mengkilap.
13
Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama. Obat salap
(urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan kesakitan
tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir, antara lain:
a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul ditinggikan.
b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokkan (posisi sim),
jika anda tidur pada malam hari.
c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan minum
banyak cairan.
d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
e. (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah pembentukan feses yang
keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat halus.
f. Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk melepas
sepatu dan meninggikan kaki.
g. Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan alcohol
pada daerah yang terkena.
h. Jangan duduk untuk waktu yang lama.
c. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran pembuluh
darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya terdapat faktor predisposisi
keturunan terhadap varises yang dapat menjadi lebih buruk selama kehamilan.
Masalah dengan varises biasanya terjadi pada tungkai tetapi juga mungkin
tampak pada jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari rahim dan perubahan
dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat varises makin memburuk.
Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat menyebabkan nyeri dan
rasa tak nyaman. Gejalanya bervariasi, sebagian wanita varises hanya berupa
noda atau bercak ungu kebiruan pada tungkai yang menyebabkan rasa tak
nyaman kecil. Pada beberapa wanita varises tampak sebagai benjolan yang
mengharuskannya ditinggikan sore hari atau diperlukan tindakan lainnya. Hindari
pakaian yang ketat dan berdiri dengan waktu yang lama.Cara mengatasi dan
pencegahan varises selama kehamilan:
a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau perubahan posisi.
b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan memutar-mutar
pergelangan kaki.
14
c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun juga
membantu.
d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan batasan normal
(antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat badan normal).
g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi bertingkat atau
penyangga.
h. Kenakan celana dalam yang longgar,
i. Gunakan sepatu yang datar.
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.
k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki dengan
perlahan setiap beberapa menit.
d. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera. Menggosokgigi dapat
menimbulkan cedera dan mengeluarkan darah.
Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
e. Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi yang
dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di daerah vagina,
dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa sakit.Hindari sabun dan pakaian dalam
dari nilon dan jagalah agar daerah itu tetap kering. Dokter akan menasihati
pengobatan tertentu. Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan cermat untuk
menghindari infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang terinfeksi dapat
menyebabkan sariawan dan berakhir dengan perdarahan.
f. Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik
sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus
yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan pergerakan janin,
terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan insomnia melalui pengaturan
waktu bias efektif bias tidak.
Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal yangdapat dilakukan:
a. Mandi air hangat.
15
b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur.
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
d. Ambil posisi relaksasi.
e. Gunakan teknik relaksasi progresif.
g. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin
banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan.
Hal ini diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan hormonal,
aktivitas kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid
yang meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang
meningkat; keringat pada telapak tangan karena aktivitas hormone
adrekortisol dan kelenjar sebasea.
Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Pakaian longgar dan titpis.
b. Banyak minum.
c. Mandi secara teratur.
h. Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam darah. Ptotein
ini membawa oksigen persyaratan vital untuk melanjutkan kehidupan dan untuk
kesejahteraan orang. Level normal berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang
dari 19 gm menjadikan seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah
lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam aktivitas ringan.
Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang lebih kecil dari normal,
kelahiran premature atau kelahiran yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan bergizi dan sehat
dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan, daging merah, dan
sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan penyebab paling umum
anemia dan makanan ini kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium
sebagmaina diresepkan oleh dokter secara teratur.
16
ketakutan dan kekhawaturan berkenaan dengan persalinan dan kelahiran anak.
Ketidaknyamanan, akibat ukuran bayi yang sedang tumbuh, mungkin sedikit
menggangu.
Beberapa perubahan lain:
1. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak rongga perut,
organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini menyebabkan orang sulit
bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja. Menjelang akhir, ketika kepala
bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai reda.
Peningkatan jumlah progesterone selama kehamilan diduga mempengaruhi
langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan
meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar oksigen dapat menguntungkan
janin. Penningkatan aktivitas metabolic yang terjadi selama kehamilan meningkatkan
peningkatan kadar karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek progesterone ini
pada awal trimester ke dua.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami selama periode ini,
uterus telah mengalami pembesaran hingga mengalami elevasi kurang lebih 4 cm
selama kehamilan. Meski mengalami diameter transversal pada rangka iga, hal ini
tidak cukup untuk mengompensasi elevasi diafragma sehingga terjadi penurunan
kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini ditambah tekanan
pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernapas
atau sesak naps. Banyak wanita cenderung merespons hal ini dengan cara
melakukan hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan kedalaman
pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia sedang mengalami
hiperventilasi.
c. Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor penyebab,
2. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat anda
merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-pelan ketika
bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke samping, kemudian
17
duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah minum air dan jangan berdiri terlalu
lama.
3. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk menghindari
bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat tidur. Saat batuk, tertawa
dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur, hindari sembelit
dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
4. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan kaki yang hilang
saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan kebas di pagi hari. Makin siang,
jari-jari kembali normal. Mengangkat tangan dan pelan-pelan melemaskan dan
meluruskan jari-jari dapat membantu mangatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar
yang tidak hilang setelah istirahat malam, periksakan ke dokter.
5. Dyspepsia
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organ-organ perut
yang mengalami kram dan muntahab kandungan makanan berasam ke dalam
bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa sakit dan sensasi panas perut
atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung merica.
Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai ganti makanan besar,
makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu hangat sebelum tidur dan bantal
tambahan pada malam hari dapat membantu. Jika diperlukan, gel antacid dapat
digunakan sebagaimana di sarankan oleh dokter.
6. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh rengangan yang
dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram tersebut begitu terasa sakit
hilang dan berjalanlah untuk melancarkan aliran darah. Minumlah suplemen kalsium
dengan teratur.
7. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul lembab dan
merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah payudara. Jika diabaikan,
daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit yang memerlukan penggunaan krim dan
salpe tertentu.
18
2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang
lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 %
primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan,
gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh
karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada
umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan
perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
19
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan pada
retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita
muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada
masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan
kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup
diluar kandungan.
Macam-macam abortus yaitu :
Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam
uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks
Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih
sering dan kuat, perdarahan bertambah
Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal
didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka
dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang
sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Abortus komplit
20
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar,
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus
sudah mulai mengecil.
Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga
fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan
antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa
janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara makroskopik
mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan
tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi
keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan
ektopik terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu.
Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba
dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan
penderita pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
2. Komplikasi pada Trimester ke II
a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual
dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2.
Namun, ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami komplikasi
kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan risiko
keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga rentan mengalami
gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika komplikasi
21
ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis untuk mengurangi
rasa mual dan muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau
radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena
kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan
ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi
yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika rongga
mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering
lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun.
Bila menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah.
Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal
ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen
pada janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara
berlarut-larut.
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
selalu ada kadang-kadang ada
22
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
Proteinurin ++
Edema paru
Proteinurin ≥ ++
23
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi karena
ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit kepala tersebut
hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kelainan yang dapat
terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat
hebat. Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala
ini adalah tanda preeklamsia.
c. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah
bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga
biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan tersebut
tidak hilang setelah beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya
disebut edema, adalah penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh.
Pembengkakan pada wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang
menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu hamil mungkin terkena gagal
jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang sedang
hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam. Pecahnya
ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan,
kaki, atau plasenta. Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila
mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit. Terlebih, cairan
ketuban sangat penting dalam proses persalinan. Ketuban yang pecah sebelum
waktunya, disebabkan karena berbagai hal. Pertama, karena selaput ketuban
kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim atau vagina.
24
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Pedoman Pelayanan
Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, 2011 : 1).
Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI, 2010 : 12)
B. Tujuan ANC
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan
kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010 : 111)
C. Pelayanan ANC
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata
antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya,
anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak
jangan dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara
untuk menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh)
dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil menurut Manuaba
(2010): Rumus IMT = BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-25,0
Kriteria IMT :
Nilai IMT < 18,5 : Status gizi kurang
Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal
Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
25
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan
gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin
berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran
LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka
panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai olekranon
Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon dengan
meteran
Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan darah
yang disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal
yaitu dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan pada
kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
26
Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus
xifoideus
27
Antigen Interval Lama Dosis
perlindungan
(selang waktu)
TT 1 - - 0,5 cc
28
akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining untuk
mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan terhadap ibu dan
janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui ada hal-hal yang tidak normal
maka diharapkan masih bisa diterapi sebelum persalinan sehingga ibu
menjalani persalinan dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga
diharapkan ibu dan bayi selamat dan sehat.
9) Tata laksana kasus.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Dinkes (1998),
standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
j. Tes reduksi urine.
k. Tes protein urine
l. Tes Hb
m. Terapi iodium
n. Terapi malaria
10) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa
berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi
biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan
konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:
29
Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil
rujukan
30
B. Jadwal kunjungan ANC ( Prawirohardjo 2010 )
Kunjungan Waktu Alasan
31
C. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen
Hasil :jikakepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong teraba tidak bulat dan
lunak
32
Gambar 2.3 Leopold II :
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak kepala.
Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.
33
Gambar 2.5 Leopold IV :
Untuk menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam
panggul.
Hasil :
- 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis pubis.
- 4/5 jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP
- 3/5 jika sebagian telah memasuki rongga panggul
- 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas simpisis
- 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian bawah janinyang
berada diatas simpisis.
- 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr pemeriksaanluar.
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
34
E. Cara menentukan umur kehamilan :
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari – jari
tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas
pintu panggul.
35
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali,
karena kepala janin masuk
ke rongga panggul.
36
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL
1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam
suatu ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35
tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama
pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
37
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya
apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis,
juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui
apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung,
darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker
ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena
itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar
harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba,
2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia
pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3
38
hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada
manusia adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama
haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta
previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan
setelah bayi lahir, BBLR.
39
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan
satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal
ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan
pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena
kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal
mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar
dan rektum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga
dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat
dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
40
untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba,
2000:140).
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan
tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang
ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan
yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
(Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya
ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan
41
keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat
dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
42
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,
puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus
uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan
satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
43
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus
Leopold III :
Leopold IV :
44
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak placenta.
6) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien
lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih
karena pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi
45
nyaman yang dirasakan klien selanjutnya
Kolaborasi
46
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah
wajah dan ekstremitas
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat
47
paru.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat
pendidikan ibu dapat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang perawatan
kehamilan
48
resiko komplikasi kehamilan, beresiko selama kehamilan
dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.
INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan
49
4. Anjurkan tidur pada posisi semi 4. Memungkinkan diafragma
fowler menurun, membantu
mengembangkan ekspansi
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah
50
4. Beri informasi pada ibu tentang 4. Menurunkan kemungkinan
kesulitan pernafasan dan gejala pernafasan yang tidak
program latihan yang realistis stabil / tidak efektif dan agar
ibu dapat mengatasi apabila
terjadi sesak tiba-tiba
Kolaborasi
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5. EVALUASI KEPERAWATAN
51
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
52
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2017), hlm. 111-116
53