Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

“ LP DAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA IBU HAMIL


DENGAN KEHAMILAN NORMAL UK 28 MINGGU ”

Disusun Oleh :
Cici Rusdiana Dewi 201804043

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
KAB. MOJOKERTO
TAHUN AJARAN
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Dasar Kehamilan Normal


1. Definisi
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan  post matur. Kehamilan Kehamilan antara 28 sampai 36
minggu disebut disebut kehamilan kehamilan premature. premature. Ditinjau dari
tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 Kehamilan trimester kedua
(antara 12 sampai 28 minggu)
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu). Janin yang
dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi (Walyani, 2015).
2. Proses Kehamilan
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah
bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari di hitung dari hari pertama menstruasi terakhir.
Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal
konsepsi (tanggal bersatunya sel sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu
setelahnya (Sulistyawati, 2010:4). Fertilisasi pada manusia ini diawali dengan
terjadinya persetubuhan (koitus).
Fertilisasi merupakan peleburan anatara inti spermatozoa dengan inti sel telur.
Proses fertilisasi ini dapat terjadi di bagian ampula tuba falopi atau uterus yang
berhasil menemukan ovum akan merusak korona radiata dan zona pelusida yang
mengelilingi membran sel ovum, lalu spermatozoa akan melepaskan enzim.
Enzim dari banyak spermatozoa akan merusak korona radiata dan zona pelusida
sehingga spermatozoa berhasil menembus membran sel ovum, konfigurasi
membran ovum langsung berubah sehingga spermatozoa lain tidak. Spermatozoa
menuju masa apa saja uang berbentuk telur yang ditemuinya, dan hanya sedikit
yang mencapai ovum sebenarnya. Spermatozoa dapat msuk. Hanya kepala
spermatozoon yang masuk ke dalam ovum, bagian ekor akan ditinggalkan. DNA
dalam nukleus spermatozoon akan dilepaskan dari kepala, memicu pembelahan
miosis akhir pada kromosom wanita. Bersatunya inti spermatozoon dan inti sel
telur akan tumbuh menjadi zigot. Zigot mengalami pertumbuhan dan
perkembangan melalui 3 tahap selama kurang lebih 280 hari. Tahap-tahap ini
meltiperiode implamantasi (7 hari pertama), periode embrionik (7minggu
berikutnya), dan periode fetus (7 bulan berikutnya). Selama 2-4 hari pertama
setelah fertilisasi, zigot berkembang dari satu sel menjadi kelompok 16 sel
(morula). Morula kemudian tumbuh dan berdiferesiasi menjadi 100 sel. Selama
periode ini zigot berjalan di sepanjang tuba falopi,setelah itu masuk ke uterus dan
tertanam dalam endomentrium uterus.
3. Fisiologi
Fisiologi Kehamilan Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar
hari ke-14 pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap
individu. Untuk menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara seperti :
a) Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh hari,
contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu
suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24  
b) Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi terjadi
pelepasan  pelepasan telur dan terjadi terjadi penurunan penurunan diikuti
diikuti dengan kenaikan kenaikan suhu 1\2 derajat derajat celcius
c) Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum
d) Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam.
Bentuk sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang lonjong dan
ekor yang panjang seperti cambuk memungkinkan sperma untuk bergerak
masuk melalui kanalis cervikalis dan kavum uteri kemudian berada dalam
tuba untuk menunggu kedatangan sel telur. Bila pada saat itu terjadi ovulasi,
maka kemungkina besar akan terjadi fertilisasi.Setelah masuknya kepala
sperma ke dalm ovum dengan meninggalkan ekornya, terjadilah pertemuan
inti masing-masing dengan kromosom mencari pasangannya. Mula-mula
terjadilah pembelahan inti menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh
ruangan ovum penuh dengan hasil pembelahan sel, yang disebut morula.
Pembelahan  berlangsung  berlangsung terus hingga bagian dalam terbentuk
terbentuk ruangan ruangan yang mengandung mengandung cairan disebut
blastokist . Sementara itu bagian luar dinding telur timbul rumbai-rumbai
yang disebut villi yang akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan
dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi decidua. Hasil
konsepsi dalam bentuk blastokist   yang mempunyai villi korealis  dapat
menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi atau implantasi.
Sejak saat terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy, sampai nidasi diperlukan
waktu 6-7 hari (Purwaningsih dkk, 2010).
4. Tanda – Tanda Kehamilan
Sesuai Umur Kehamilan Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) tanda – tanda
kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu tanda dugaan hamil (presumtif sign), tanda
tidak pasti hamil (probable sign), dan tanda pasti hamil (positive sign).
1) Tanda−tanda dugaan hamil (presumtif sign) Tanda dugaan (presumtif) yaitu
perubahan fisiologis yang dialami pada wanita namun sedikit sekali mengarah
pada kehamilan karena dapat ditemukan juga pada kondisi lain serta sebagian
besar bersifat subyektif dan hanya dirasakan oeh ibu hamil. Yang temasuk
presumtif sign adalah :
a) Amenorea Haid dapat berhenti karena konsepsi namun dapat pula terjadi
pada wanita dengan stres atau emosi, faktor hormonal, gangguan
metabolisme, serta kehamilan yang terjadi pada wanita yang tidak haid
karena menyusui ataupun sesudah kuretase. Amenorea penting dikenali
untuk mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dan hari perkiraan
lahir (HPL).
b) Nausea dan vomitus (mual dan muntah) Keluhan yang sering dirasakan
wanita hamil sering disebut dengan morning sickness yang dapat timbul
karena bau rokok, keringat, masakan, atau sesuatu yang tidak disenangi.
Keluhan ini umumnya terjadi hingga usia 8 minggu hingga 12 minggu
kehamilan.
c) Mengidam Ibu hamil ingin makanan atau minuman atau meginginkan
sesuatu. Penyebab mengidam ini belum pasti dan biasanya terjadi pada
awa kehamilan.
d) Fatique (Kelelahan) dan sinkope (pingsan) Sebagian ibu hamil dapat
mengalami kelelahan hingga pingsan terlebih lagi apabila berada di tempat
ramai. Keluhan ini akan meghilang setelah 16 minggu.
e) Mastodynia Pada awal kehamilan mamae dirasakan membesar dan sakit.
Ini karena pengaruh tingginya kadar hormon esterogen dan progesteron.
Keluhan nyeri payudara ini dapat terjadi pada kasus mastitis, ketegangan
prahaid, penggunaan pil KB.
f) Gangguan saluran kencing Keluhan rasa sakit saat kencing, atau kencing
berulang – ulang namun hanya sedikit keluarnya dapat dialami ibu hamil.
Penyebabnya selain karena progesteron yang meningkat juga karena
pembesaran uterus. Keluhan semacam ini dapat terjadi pada 8 kasus
infeksi saluran kencing, diabetes militus, tumor pevis, atau keadaan stress
mental.
g) Konstipasi Konstipasi mungkin timbul pada kehamilan awal dan sering
menetap selama kehamilan dikarenakan relaksasi otot polos akibat
pengaruh progesteron. Penyebab lainnya yaitu perubahan pola makan
selama hamil, dan pembesaran uterus yang mendesak usus serta penurunan
motilitas usus
h) Perubahan Berat Badan Berat badan meningkat pada awal kehamilan
karena perubahan pola makan dan adanya timbunan cairan berebihan
selama hamil.
i) Quickening Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang pertama kali.
Sensasi ini bisa juga karena peningkatan peristaltik usus, kontraksi otot
perut, atau pergerakan isi perut yang dirasakan seperti janin bergerak.
2) Tanda tidak pasti kehamilan (probable sign)
a) Peningkatan suhu basal tubuh Kenaikan suhu basal lebih dari 3 minggu,
kemungkinan adanya kehamilan. Kenaikan ini berkisar antara 37,20C
sampai dengan 37,80C.
b) Perubahan warna kulit Cloasma Gravidarum/topeng kehamilan berupa
berwarna kehitaman sekitar mata, hidung, dan pelipis yang umumnya
terjadi pada kehamilan mulai 16 minggu. Warna akan semakin gelap jika
terpapar sinar matahari. Perubahan kulit lainnya bisa berupa
hiperpigmentasi di sekitar aerola dan putting mamae, munculnya linea
nigra yaitu pigmentasi pada linea medialis perut yang tampak jelas mulai
dari pubis sampai umbilikus. Perubahan pada kulit terjadi karena
rangsangan Melanotropin Stimulating Hormone/MSH.9 Striae gravidarum
berupa garis−garis tidak teratur sekitar perut berwarna kecoklatan, dapat
juga berwarna hitam atau ungu tua (striae livide) atau putih (striae
albicans) yang tejadi dari jaringan koagen yang retak diduga karena
pengaruh adrenocortikosteroid. Seringkali terjadi bercak−bercak
kemerahan (spider) karena kadar esterogen yang tinggi.
c) Perubahan Payudara Pembesaran dan hipervaskularisasi mamae terjadi
sekitar kehamilan 6 sampai 8 minggu. Pelebaran aeroa dan menonjolnya
kalenjer montgomery, karena rangsangan hormon steroid. Pengeluaran
kolostrum biasanya kehamilan 16 minggu karena pengaruh prolaktin dan
progesteron.
d) Pembesaran Perut Biasanya tampak setelah 16 minggu karena pembesaran
uterus. Ini bukan tanda diagnostik pasti tapi harus dihubungkan degan
tanda kehamilan lain. Perubahan kurang dirasakan primigravida, karena
kondisi otot−otot masih baik. Pembesaran perut mungkin dapat ditemui
pada obesitas, kelemahan otot perut, tumor pelvik dan perut, ascites, hernia
perut bagian depan.
e) Epulis Hipertropi pada gusi belum diketahui penyebabnya secara jelas.
Dapat tejadi juga pada infeksi lokal, pengapuran gigi atau kekurangan
vitamin C.
f) Balotement Pada kehamilan 16 sampai 20 minggu pemeriksaan palpasi
kesan seperti ada masa yang keras, mengapung dan memantul di uterus.
Dapat terjadi pada tumor uterus, mioma, acites, dan kista ovarium.
g) Kontraksi Uterus Kontraksi uterus yang dirasakan seperti tertekan dan
kencang, disebut kontraksi brackston Hics. Uterus mudah terangsang oeh
peninggian hormon oksitosin gejala ini biasanya mulai usia 10 kehamilan
28 minggu pada primi dan semakin lanjut kehamilannya semakin sering
dan kuat.
h) Tanda Chadwick dan Goodell Terjadi perubahan warna pada vagina atau
porsio mejadi kebiruan atau ungu yang disebut tanda chadwick. Perubahan
konsistensi serviks menjadi lunak disebut tanda goodell.
3) Tanda Pasti Kehamilan (positive sign)
a) Teraba bagian−bagian janin Umumnya pada kehamilan 22 minggu janin
dapat diraba pada wanita kurus dan otot perut relaksasi. Kehamilan 28
minggu jelas bagian janin dapat diraba demikian pula gerakan janin dapat
dirasakan oleh ibu.
b) Gerakan Janin Pada kehamilan 20 minggu gerakan janin dapat dirasakan
oleh pemeriksa.
c) Terdengar Denyut Jantung Janin Dengan menggunakan ultrasound denyut
jantung janin dapat terdengar pada usia 6 sampai 7 minggu. Jika
menggunakan dopler pada usia 12 minggu sedangkan jika menggunakan
stetoskop leannec 18 minggu. Frekuensi deyut jantung janin antara 120
sampai dengan 160 kali permenit yang akan jelas terdengar bila ibu tidur
terlentang atau miring dengan punggung bayi di depan.
d) Pemeriksaan Rontgent Gambaran tulang mulai terlihat degan sinar X pada
usia kehamilan 6 minggu namun masih belum dapat dipastikan bahawa itu
adalah gambaran janin. Pada kehamilan 12 sampai 14 minggu baru dapat
dipastikan gambaran tulang janin.
e) Ultrasonografi USG dapat digunakan umur kehamilan 4 sampai 5 minggu
untuk memastikan kehamilan dengan melihat adanya kantong gestasi,
gerakan janin dan deyut jantung janin.11 f) Electrocardiography ECG
jantung janin mulai terihat pada kehamilan 12 minggu.
5. Etiologi
a. Ovum Ovum adalah suatau sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang
terdiri dari suatu nucleus yang terapung-apung dalam vitelis dilingkari oleh
zona pllusida oleh kromosom radiata
b. Spermatozoa Berbentung seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat  bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan erma
dan ovum di tuba fallofi ovum di tuba fallofi
d. Didasi  Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium
e. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.

6. Pathway

7. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
a. Hiperemisis gravidarum.
b. Hipertensi dalam kehamilan.
c. Perdarahan trimester I (abortus).
d. Perdarahan antepartum.
e. Kehamilan ektopik.
f. Kehamilan kembar.
g. Molahydatidosa.
h. Inkompatibilitas darah.
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).

8. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a. Jenis kelamin.  
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. Taksiran kelahiran, TBJ,
Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL

1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian
pengkajian pada klien
Jam :
No. RM  : Untuk : Untuk dapat membedakan an membedakan antara pasien tara
pasien
dengan pasien yang lain yang lain dalam suatu ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, mengenal, memanggil,
memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan ditanyakan untuk mengetahui mengetahui umur ibu,
dimana kehamilan kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16
tahun dan kurang dari 35 tahun.
c. Agama : ditanyakan ditanyakan untuk mengetahui mengetahui kemungkinan
kemungkinan pengaruhnya pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien / klien. Dengan diketahuinya agama  pasien,  pasien, akan memudahkan
memudahkan bidan melakukan melakukan pendekatan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui mengetahui dari suku mana ibu berasal berasal dan
menentukan menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan Pendidikan : untuk mengetahui mengetahui tingkat tingkat
pengetahuan pengetahuan sebagai sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan Pekerjaan : untuk mengetahui mengetahui bagaimana bagaimana
taraf hidup dan sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat
mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan Penghasilan : untuk mengetahui mengetahui status ekonomi
ekonomi penderita penderita dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat
mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya
apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis,
juga pernahkah pernahkah ibu menderita menderita kanker ataupun ataupun
tumor, serta untuk mengetahui mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah
sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah
tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun
tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena
itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar
harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada
usia  pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap
sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau
mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah
25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid
ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum
cukup  pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.  
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa,
pre-eklamsia,  pre-eklamsia, KPD, persalinan persalinan tidak lancar / macet,
perdarahan perdarahan setelah setelah bayi lahir, BBLR.
9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu Untuk mengetahui bagaimana
kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau
penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang
dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Berapa kali periksa dan dimana Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4
minggu
jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18
minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi
gravida.Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia
kehamilan lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval
minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu
kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan  janin
walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan diperlukan ibu kamil: kalori, kalori, protein, protein,
kalsium, kalsium, zat besi, vitamin vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B,
dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang
seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan
berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing,
hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan
pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena
kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi
aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi.Sembelit
dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu
hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum.
c) Istirahat Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil,
juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168). Jadwal istirahat dan
tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur
dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
d) Aktivitas Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah
tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air,
dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan
yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan  pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, percetakan, yang
mengeluarkan mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam
kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
1. Rambut harus sering dicuci.
2. Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
3. Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
4. Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
5. Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
6. Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
7. Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih lebih-lebih pakaian pakaian dalam seperti seperti
BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu
terhadap
kehamilannya serta  bagaiamana tanggapan suami  bagaiamana tanggapan suami
dan keluarga tentang ke dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan
hamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan ibu dan keluarga  berhubungan  berhubungan dengan kepercayaan
kepercayaan pada takhayul, takhayul, kebiasaan kebiasaan berobat berobat dan
semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
14) Pola Spiritual Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

a. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan Keadaan umum : Baik/cukup/lemah. Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen. Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari
145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum sebelum hamil :Mengetahui :Mengetahui perubahan
perubahan berat badan sebelum sebelum hamil dan saat hamil adakah
penambahan berat badan atau penurunan berat  badan.
- Berat badan sekarang sekarang :Selama :Selama kehamilan kehamilan TM II
dan III  pertambahan  pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu.
perminggu. Hinggaakhir Hinggaakhir kehamilan kehamilan  pertambahan
BB yang normal sekitar 9-13,5 kg - Lingkar Lingkar lengan atas : Normal >
23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yangkurang baik / buruk, sehingga  beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1. Kepala : bersih, bersih, tidak ada benjolan, benjolan, tidak ada luka
ataulesi
ataulesi
2. Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3. Wajah : tidak ada cloasma cloasma gravidarum, gravidarum, tidak ada
oedema, oedema, dan tidak pucat
4. Mata : konjungtiva konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus ikterus
5. Mulut dan gigi : bersih, bersih, warna bibir kemerahan, kemerahan, tidak
ada stomatitis, stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6. Leher : tidak ada bendungan bendungan vena jugularis, jugularis, tidak
ada  pembesaran  pembesaran kalenjar kalenjar limfe dan tidak
ada
pembesaran pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1. Inspeksi Inspeksi :bentuk :bentuk melingkar, melingkar, simetris,
simetris, hiperpig-mentasi hiperpig-mentasi pada areola, areola,  puting
susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2. Palpasi Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak benjolan,tidak ada nyeri
tekan, tidak ada  pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3. Abdomen
a) Inspeksi Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi operasi terdapat
linea nigradan nigradan  pembesaran uterus sesuai dengan umur
kehamilan.
b) Palpasi Leopold Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah
muka
klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri.Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat
bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting,
pada letak lintang fundus uteri kosong. Variasi menurut knebel
menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis

Leopold Leopold II :

1. Kedua tangan pindah ke samping


2. Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
3. Tentukan letak punggung anak
4. Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin Leopold II
untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil). Variasi menurut poudin : menentukan
letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus

Leopold Leopold III :

1. Dipergunakan satu tangan saja


2. Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
3. Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan Leopold III
menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian  bawah
anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold Leopold IV :

1. Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.


2. Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
bawah.
3. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga
panggul. Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
a. Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar
kepala sudah melewati pintu atas panggul)
b. Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar
kepala  belum melewati melewati pintu atas panggul). Leopold
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa
masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga panggul.
4. Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)
5. Pemeriksaan Khusus Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah perdarahan berasal dari osteum uteri osteum uteri eksternum
atau dar eksternum atau dari kelaianan cervi i kelaianan cervik dan
vagina. Apa k dan vagina. Apabila  perdarahan dari osteum uteri
eksternum, adanya plasenta harus dicurigai. USG : Untuk menentukan
menentukan letak placenta. placenta.
6. Pemeriksaan Laboratorium Hb : Jika terjadi terjadi perdarahan
perdarahan yang banyak dan keadaan keadaan umum pasien
lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia. Urin :
dicurigai dicurigai ada protein protein urin yang memperberat
memperberat kehamilan kehamilan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari  perubahan hormone.
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih
karena  pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari  perubahan hormone Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang Kriteria
Hasil :
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan
diri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji faktor pencetus Menentukan intervensi


perasaan tidak nyaman yang selanjutnya
dirasakan klien

2. Kaji TTV klien Ketidaknyamanan dapat


diakibatkan pola nafas, curah
jantung, temperature/suhu yang
tidak stabil

3. Atur posisi klien senyaman Atur posisi klien senyaman


mungkin saat dilakukan mungkin saat dilakukan
pengkajian/  pemeriksaan pengkajian/  pemeriksaan

4. Ajarkan klien /ibu untuk posisi  posisi tubuh, porsi makan,


meminimalkan dan aktivitas berlebih adalah
ketidaknyamanan saat faktor  penyebab munculnya
berada dirumah dengan ketidaknyamanan saat hamil
mengatur mengatur posisi
tubuh,  porsi makan (6 x
dengan porsi sedikit), dan
aktivitas

5. Berikan lingkungan yang Peningkatan kenyamanan bagi


nyaman  bagi klien saat klien
pengkajian/kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan pengobatan  pengobatan efektif


dokter ahli kandungan dalam efektif dan aman  pada ibu hamil
tindakan  pengobatan bila
perlu

b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena


pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada
daerah wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji kenaikan berat badan Mendeteksi penambahan BB


berlebih  berlebih dan retensi
retensi cairan yang tidak
terlihat

2. Memberi penjelasan tentang Penekan terjadi pada kandung


perubahan  perubahan sistem kemih akibat pembesaran
perkemihan perkemihan selama uterus
kehamilan.

3. Menganjurkan ibu untuk Meningkatkan perkusi ginjal


melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur

4. Anjurkan klien menghindari Posisi memungkinkan


posisi  posisi tegak atau supine terjadinya sindrom vena kava
dalam waktu yang lama dan menurunnya aliran vena.

5. Berikan info mengenai perlunya Memungkinkan diafragma


masukan cairan 6-8 gelas menurun, membantu
perhari mengembangkan ekspansi
paru

c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya


informasi. Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji tingkat pendidikan Mengetahui tingkat  pendidikan


ibu pendidikan ibu dapat memudahkan
memberikan  penjelsan  penjelsan
tentang tentang perawatan
perawatan kehamilan

2. berikan  berikan mencegah tingkat kekhawatiran


penjelasan penjelasan pada ibu selama kehamilan
tentang tentang
perubahan-perubahan
perubahan-perubahan
biologis biologis dan
psikologis normal pada
ibu hamil

3. berikan imunisasi TT 0,5 melindungi bayi pada saat lahir dari


ml IM  berikan imunisasi tempat yang tidak  bersih  bersih
TT 0,5 ml IM dan mencegah mencegah bakteri
bakteri menyerang bayi baru lahir

4. lakukan diskusi tentang Membantu ibu mengetahui tentang


penyakit-penyakit hal  –   hal yang  beresiko selama
penyakit-penyakit yang kehamilan
dapat mempengaruhi
kehamilan, resiko
komplikasi kehamilan,
dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.

5. jelaskan  jelaskan rencana Membantu ibu mengetahui hal  –  


rencana perawatan hal yang perlu dilakukan saat
pengobatan kehamilan dan  proses pengobatan
jika  proses pengobatan jika terjadi
terjadi sakit pada ibu

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri
yang tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala Klien dapat mengidentifikasi tanda /
gejala yang me yang memerlukan evaluasi/intervensi medis merlukan
evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah
wajah dan ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
DAFTAR PUSTAKA

Masriroh, S. (2013). Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.

Purwaningsih, Wahyu dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. jogjakarta : Nuha Medika.

Widatiningsih, S. dan Dewi. C.H.T (2017). Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Trans
Medika.

Rohmah, Nikmatur dkk. (2009). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai