Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep ANC


1. Pengertian Kehamilan
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode intrapartum
(Helen Varney, 2006 : 492).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2007 : 4).
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Sarwono, 2007 : 89).
Periode kehamilan berlangsung sejak dimulainya proses pembuahan (konsepsi) sampai
sebelum janin lahir (Novaria, 2009 : 89).
2. Proses kehamilan
Proses kehamilan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi, nidasi,
plasentasi, embriogenesis (Manuaba, 2010 : 75).
 Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal.
 Migrasi spermatozoa dan ovum
Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40-60
juta spermatozoa setiap cc nya. Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan
hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba falopii. Spermatozoa yang masuk ke
dalam alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga hari (Manuaba, 2010 : 76).
 Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa. Proses konsepsi :
- Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang
mengandung persediaan nutrisi.
- Pada ovum dijumpai init dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma.
- Dalam perjalanan, korona radiata makain berkurang pada zona pellusida.
- Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba.
- Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.
 Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertamnamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium yang
terjadi 3 hari setelah konsepsi (Hani, 2010 : 38).
 Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi
embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi
berlangsung sampai 12 – 18 minggu setelah fertilisasi (Sarwono, 2008 : 145).
 Pertumbuhan dan perkembangan embrio
Setelah bernidasi erat kurang lebih 10 hari setelah fertilisasi maka akan dimulai proses
pertumbuhan dan perkembangan janin. Janin yang akan berkembang dari inner cell
mass. Terdapat tiga masa dalam pertumbuhan janin, yaitu :
- Masa pre embrionik, selama 2 minggu setelah fertilisasi
- Masa embrionik, berlangsung sekitar 2 – 8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh
telah ada. Jantung menonjol dari tubuh dan berdenyut.
- Masa fetal , berlangsung setelah minggu ke 8 sampai dengan bayi lahir.
(Hani, 2010 : 40).
Menurut Stoppard, 2008 : 108, pertumbuhan fetus pada tiap trimester :
- Trimester I
Sistem pada tubuh janin sudah berkembang dengan baik, dengan banyak organ
yang bertambah lengkap. Saraf dan otot telah bekerja dan refleks sudah mulai
terbentuk. Jantung memompa sekitar 30 liter darah melewati sistem sirkulasi tiap
hari.
- Trimester II
Usia pertengahan kehamilan adalah waktu untuk dapat merasakan pergerakan
janin sekitar minggu ke – 20 dalam kehamilan pertama. Fetus akan terlihat seperti
orang sungguhan, dengan rambut, bahkan bulu mata.
- Trimester III
Minggu ke-32 : posisi kepala menghadap ke bawah menuju serviks.
Minggu ke-36 : kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang dari seluruh
tubuh
Minggu ke-40 : kulit halus dan berwarna merah muda, verniks kaseosa sedikit,
rambut sedang / banyak.
3. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign)
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan
pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
 Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graaf dan
ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amanorea dapat dikonfirmasikan
dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk
memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat
disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan.
 Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan
dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut
morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis tetapi bila terlampau
sering dapat menyebabkann gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis
gravidarum.
 Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut
ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
 Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabka iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika
berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
 Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang akan meningkat
seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
 Payudara tegang
 Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama
somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,
pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
 Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama akibat desakan
uterus terhadap kandug kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan
kembali kandung kemih.
 Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)
sehingga kesulitan untuk BAB.
 Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
- Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi
dan leher)
- Sekitar leher : tampak lebih hitam
- Dinding perut : striae liviade/gravidarum (terdapat pada seorang primigravida,
warnanya membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea
grisea/nigra)
- Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola
sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda
pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita
kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh darah
menifes sekitar payudara
- Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut.
 Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwua pertama.
 Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama
bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang setelah
persalinan.
(Hani, 2010 : 73 ; Kusumawati, 2008 : 21 ; Novaria, 2009 : 42, Varney, 2009 :187)
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
 Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke-empat kehamilan.
 Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
 Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung
sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
 Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
 Tanda Piscaceck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
 Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya actomysin di dalam
otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada
kehamilan delapan mingggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal
pada trimester ketiga. Kontraksi ini aksn terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan
kekeuatannya sampai mendekati persalinan.
 Teraba Ballotement
Kekeuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yamg dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Rupakan Hal ini harus ada
dalam pemeriksaan kehamailan karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja meriupakan mioma uteri.
 Pemeriksan Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah untuk mendeteksi adannya Humon Corionic gonadaotropin
(HCG) yang di produksi oleh sinsrotrotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi di peredaraan darah ibu (pada plasma darah) dan diekskresi oleh urine ibu.
Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat
pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari ke 60-70 usia gestasi kemudian
mennurun pada hari ke 100-130.
c. Tanda Pasti (Positif sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin yang dapat
dilihat langsung oleh pemeriksa.
 Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa gerakan janin baru
dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
 Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat Fetal
Elektrocaradiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop laenecc, DJJ baru dapat
didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
 Bagian-bagian Janin
Bagian –bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin yaitu (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester terakhir). Bagian janin ni dapat dilihat dengan sempurna lagi dengan
menggunakan USG
 Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
(Hani, 2010 : 75 ; Varney, 2009 : 187)\
4. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar seemula 30gram menjadi 1000 gram pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
o Elestisitas vagina bertambah
o Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
o Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selpaut lendirnya
berwarnakebiru- biruan (Tanda Hadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai trbentuknya uriyang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebablan perobekan selaput
elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu
biasany amembesar dan berwarnalebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua
warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesalk nafas, yamg sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapsitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamuilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2008 : 175 – 186).
5. Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil
a. Perubahan psikologis pada trimester I
o Bagi ibu yang tidak menginginkan kehamilannya, ibu akan merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan.
o Mencari tahu secara aktif apakah memang benar-benar hamil.
o Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada setiap wanita, umumnya mengalami
penurunan.
b. Perubahan psikologis pada trimester II
o Ibu sudah merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan rasa
yang tidak nyaman.
o Ibu sudah dapat menerima kehamilannya.
o Ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman.
c. Perubahan psikologis pada trimester III
o Periode menunggu dan waspada
o Timbul kembali kecemasan karena khawatir bayinya lahir sewaktu-waktu, tidak
normal, takut akan timbul bahaya fisik saat melahirkan.
o Ibu mulai merasa sedih berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil.
(Hani, 2010 : 68).
6. Ketidaknyamanan pada kehamilan dan penangannya.

TM Ketidak- Penyebab Penanganan


nyamanan
I 1.Mual muntah Peningkatan - Makan sedikit-sedikit tapi sering
hormon estrogen - Makan biskuit / roti sebelum bangkit pada
dan peningkatan pagi hari
asam lambung - Hindari makanan berminyak
- Bangun dari tempat tidur perlahan-lahan
dan jangan langsung bergerak.
2.Hipersalivasi Ibu menelan ludah - Menguyah permen
karena rasa mual
3.Nocturia Akibat penekanan - Batasi masukan cairan sebelum tidur
uterus yang - Latihan kegel
semakin membesar
4.Rasa nyeri Hipertrofi jaringan Bersihkan dengan air hangat dan jaga agar
pada payudara kelenjar tetap kering
II 1.Konstipasi Peningkatan - Banyak makan makanan yang berserat
hormon - Banyak minum air putih
progesteron - Istirahat cukup
kontraktilitas - Senam
usus melemah, shg - Segerakan BAB jika ada dorongan
penyerapan air di - BAB teratur
kolon menjadi lama
2.Kloasma / Peningkatan - Hindari sinar matahari berlebih
perubahan hormon estrogen - Gunakan bahan pelindung non alergis
pada areola dan progesteron
3.Gusi berdarah Estrogen - Berkumur dengan air hangat, asin
meningkatkan - Memeriksakan gusi secra teratur
aliran darah ke - Menjaga kebersihan gigi dengan
rongga mulut dan menggosok gigi.
mempercepat laju
pergantian sel-sel
pelapis epitel gusi
4.Nyeri pada Isi lambung yang - Menganjurkan untuk makan sedikit demi
epigastrik bersifat asam ke sedikit tapi sering
dalam esofagus - Menganjurkan untuk menghindari makanan
secara berlebihan, makanan pedas,
berlemak.
III 1.Edema mata Penurunan curah - Menganjurkan bila istirahat kaki ditinggikan.
kaki balik pada - Mengatur postur tubuh yang tepat
ekstremitas bagian
bawah
2.Nafas pendek Tekanan yang - Menggunakan bantal di bawah kepala dan
dikeluarkan pada bahu pada waktu malam
diafragma oleh
uterus yang
3.Nyeri membesar - Jangan mengangkat barang dari lantai
punggung Postur tubuh yang - Hindari berdiri terlalu lama
berhubungan - Menggunakan sepatu bertumit rendah.
dengan
peningkatan lekuk
vertebra
lumbrasakral akibat
pembesaran uterus
(Varney, 2007 : 536 – 543)

2.2 Konsep Antenatal Care (ANC)


1. Pengertian
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik optimalisasi
luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan rutin selama kehamilan (Sarwono,
2008 : 278)
2. Tujuan Pengawasan Antenatal (Manuaba, 2007 : 128-133)
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan juga bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormlaam atau komplikasi yang mungkin dapat terjadi
selama hamil
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
dan berkembang secara normal
3. Standar Asuhan Kehamilan
1) Timbang berat badan 5) Pemberian Tablet besi
2) Ukur tekanan darah 6) Tes terhadap PMS
3) Ukur tinggi fundus uteri (TFU) 7) Temu wicara dalam rangka
4) Imunisasi TT persiapan rujukan
4. Standar minimal kunjungan kehamilan
Pemeriksaan antenatal paling sedikit 4 kali kunjungan, yaitu:
1) Satu kali pada Trimester I → Sebelum minggu ke 14
2) Satu kali pada Trimester II → Pada minggu ke 14-28
3) Dua kali pada Trimester III → Antara minggu ke 28-36 dan setelah minggu ke 36.
5. Garis besar setiap kali kunjungan
a. Trimester pertama (sebelum minggu ke-14)
- Membangun hubungan salling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
- Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa
- Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi,
penggunaan praktik tradisional yang merugikan
- Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
- Mendorong perilaku sehat
b. Trimester kedua (sebelum mingu ke-28)
Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre-eklamsi (tanya ibu tentang
gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa urin untuk
mengetahui proteinuria)
c. Trimester ketiga antara minggu ke 28 – 36
Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan
ganda
d. Trimester ketiga sestelah minggu ke 36
Sama seperti diatas ditambah deteksi kelainan letak atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran dirumah sakit (Hani,2010:13)
2.3 Konsep Manajemen Kebidanan
I. Pengkajian Data
Tanggal ............. jam ............
1. Data Subjektif
a. Biodata
- Nama Ibu dan Suami : memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah kekeliruan
- Umur Ibu dan Suami : menentukan prognosa kehalinan. Dikatakan primipara muda jika
kehamilan pertama ≤ 16 tahun jika kehamilan pertama usia ibu ≥ 35 tahun maka termasuk
primipara tua. Selain itu seorang ibu dikatakan terlalu tua hamil jika usianya ≥ 35 tahun.
- Agama Ibu dan Suami : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan klien. Hal ini akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan.
- Pendidikan Ibu dan Suami : ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan seseorang
- Pekerjaan Ibu dan Suami : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
penderita agar nasihat yang diberikan sesuai. Selain itu untuk mengetahui apakah pekerjaan
ibu mengganggu kehamilannya.
- Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal ibu dan memudahkan untuk kunjungan rumah
b. Keluhan utama/alasan datang
Apakah klien datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin atau ada masalah atau keluhan lain
yang penting/ keluhan yang muncul pada kehamilan trimester III antara lain : nyeri
pinggang, konstipasi, napas pendek, nyeri kaki, kaki sering kesemutan, meningkatnya
frekuensi berkemih (Varney, 2006 : 538).
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pernah atau tidak menderita penyakit menular/menurun seperti darah tinggi, kencing
manis, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit kelamin atau HIV AIDS.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pengkajian ini memberikan informasi tentang keluarga dekat, seperti orangtua, saudara
kandung, anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi kelainan genetik dan kondisi-
kondisi yang dapat mempegaruhi status kesehatan pasien dan janinnya. Diabetes
menimbulkan predisposisi pada anggota keluarga lain terutama bila mereka hamil.
Kehamilan kembar memiliki insidensi pengulangan pada kehamilan berikutnya.
e. Riwayat kehamilan sekarang
- HPHT : Untuk mengetahui usia kehamilan, mengetahui perkiraan persalinan
- Gerakan Janin
- Mulai dirasakan pada usia 18-20 minggu pada primigravida sedangkan pada multigravida
dapat dirasakan pada usia kehamilan 16 minggu.
- Tanda Bahaya dan Masalah dalam Kehamilan
Tanda bahaya dan masalah ini dispesifikkan sesuai dengan usia kehamilan (Trimester I,
Trimester II, dan Trimester III)
- Keluhan-keluhan Fisiologis yang Lazim pada Kehamilan atau ketidaknyamanan pada
Trimester I, Trimester II, dan Trimester III
- Penggunaan obat-obatan, termasuk jamu-jamuan, merokok dan minum minuman keras.
- Gangguan psikologi seperti kehawatiran atau ketakutan terhadap bodi image menghadapi
persalinan
- Istirahat, BAB, BAK apakah ada gangguan
- Kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga apakah ada gangguan
- Sudah mendapatkan imunisasi TT atau belum
(Diktat B. Marjati. 12)
f. Riwayat Kebidanan atau Obstetri yang lalu
- hamil ke berapa
- persalinan tepat waktu, premature, imature, abortus
- jenis persalinan (normal, pakai alat, operasi), bayi lahir langsung menangis, dan BBL
- kelahiran plasenta (normal, plasenta manual)
- terjadi perdarahan tidak (kala III dan kalaIV)
- masa nifas pernahkah demam panas tinggi, perdarahan, bendungan ASI/bendungan
mamae, menyusui berapa bulan, bila tidak menyusui mengapariwayat sosial ekonomi
g. Riwayat KB
Pengkajian meliputi jenis KB yang digunakan, lama waktu pengguanaannya
h. Pola Kebiasaan Sehari-hari
 Nutrisi, berikut ini tabel kebutuhan nutrisi ibu hamil

Nutrisi Jml yg dibutuhkan Sumber-sumber makanan


Kalori 2500 gr gr Karbihidrat, lemak, protein
Protein 60 gr Daging, telur, susu. Kacang polong, tempe
Kalsium 1200 mg Susu, keju, sayuran hijau, bayam
Fosfor 1200 mg Susu, keju, daging, padi, kacang polong
Zat besi 30 mg Hati, daging, roti, bayam
Yodium 175 mg Makanan laut

Nama bahan Berat (gr) Ukuran Rumah Tangga


Beras 300 4 gelas nasi
Daging 75 3 potong sedang
Tempe/tahu 75 3 potong kecil
Sayuran 300 3 gelas
Buah 200 2 biji
Susu 200 1 gelas
Gula 10 1 sendok makan
Minyak 25 5 sendok makan
(dewi, 2008 : 95)

Pola Sebelum Hamil Saat Hamil


Kebiasaan
Eliminasi - BAK 3-4 x/hari - BAK 5-6 x/hari
- BAB 1 x/hari - BAB 1 x/hari
Istirahat 6-7 jam 7-8 jam
Kebersihan Mandi 2 x/hari, ganti celana Ganti celana dalam bisa sampai
dalam 2 x/hari,ganti baju 2 3-4 x/hari, karena ibu hamil
x/hari, gosok gigi 2 x/hari sering berkeringat dan
menyebabkan lembab pada
daerah genitalia
Kebiasaan Tidak minum jamu gendong, Tidak minum jamu, tidak
buruk tidak merokok merokok
 Psikososial
- Hubungan ibu dengan suami/keluarga
- Hubungan ibu dengan orangtua
- Hubungan ibu dengan tetangga
- Kehamilannya diinginkan atau tidak
 Pola Seksual
- Trimester I : seksual menurun karena takut abortus
- Trimester II : seksual meningkat karena ibu dapat menyesuaikan diri dengan tubuhnya
- Trimester II : seksual menurun karena perut sudah makin besar, takut bila
mempengaruhi kehamilan.
(Varney, 2006 : 37)
2. Data Objektif
a) pemeriksaan umum
- keadaan umum : baik, cukup, lemah
- kasadaran : composmentis, somnolen, apatis
- Berat badan : bertambah 0,3-0,5 kg/minggu. Jadi total pertambahan berat badan
adalah 10-13 kg. Pada trimester III tidak boleh terjadi kenaikan 1 kg/minggu atau 3
kg/bulan
- Tinggi badan : normal jika > 145 cm. Jika ≤ 145 ada kemungkinan panggul sempit
sehingga ada kemungkinan distosia saat persalinan
- LILA : minimal 23,5 cm. LILA menunjukkan status gizi seseorang
- Tanda – tanda Vital :
o tekanan darah : 90/60 – 130/90 mmHg. Pada pertengahan kehamilan tekanan sistolik
dan diastolik menurun 5-10 mmHg (Bobak, 2005 : 113)
o suhu : normalnya 36,5-37,6 °C (Dongoes, 2004 : 431)
o pernapasan : normalnya 16-24 x/menit
o nadi : normalnya 70-90 x/menit
b) Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
Waktu berdiri : normal/skoliosis/kifosis/lordosis
Waktu berjalan : normal/pincang/kaki O/ kaki X
Waktu berbaring :
o Kepala : simetris/tidak
o Rambut : warna rambut, rambut merah (seperti rambut jagung ) merupakan indikasi
kurangnya asupan nutrisi
o Muka : terdapat kloasma gravigarum/tidak (kloasma gravidarum adalah bercak-bercak
kecoklatan irreguler dengan berbagai ukuran yang terlihat di wajah) terlihat pucat/tidak
o Mata : sklera kuning/tidak
o Hidung : terdapat pernapasan cuping hidung/tidak, terdapat sekret/tidak
o Mulut : simetris/tidak, bibir lembab/kering, merah/pucat, lidah bersih/kotor, ada bercak
putih/tidak, ada karies gigi/tidak, ada pembesaran tonsil/ tidak
o Telinga : ada serumen/tidak, pendengaran normal/tidak
o Leher : simetris/tidak, terlihat benjolan abnormal/tidak
o Dada : terlihat retraksi otot dinding dada/tidak, payudara simetris/tidak, ada
hiperpigmentasi areola mamae/tidak, papilla mamae menonjol/tidak
o Abdomen : pembesaran abdomen membujur/melintang, ada striae livida/tidak, ada linea
nigra/tidak
o Ekstremitas : simetris/tidak, terlihat oedem/tidak
- Palpasi
o Kepala : ada benjolan abnormal/tidak
o Rambut : kuat/tidak, rontok/tidak
o Mata : konjungtiva merah muda/pucat
o Leher : teraba pembengkakan kelenjar tiroid/tidak, ada pembesaran vena jugularis/tidak
o Payudara : teraba benjolan abnormal/tidak, kolostrus sudah keluar/belum
o Abdomen
Leopold I :
Untuk menentukan umur kehamilan, menentukan apa yang terdapat di bagian fundus.
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong : lunak, kurang bundar, kurang melenting

Usia kehamilan TFU


Sebelum 12 minggu Belum bisa diraba
12 minggu 1-2 jari diatas simpisis
16 minggu Pertengahan simpisis dengan pusat
20 minggu 3 jari di bawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan px dan pusat
36 minggu 3 jari dibawah px
40 minggu Pertengahan px dan pusat
Leopold II : Untuk menentukan letak punggung anak pada letak memanjang dan
menentukan letak kepala pada letak lintang
Leopold III :Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah, dan bagian bawah
sudah masuk PAP/belum
Leopold IV :Untuk menentukan seberapa jauh masuknya bagian bawah janin ke
dalam rongga panggul
o Ekstremitas : oedem +/-, varises +/-
- Auskultasi
o Dada : ada bunyi pernapasan tambahan/tidak, misal : ronchi/wheezing
o Abdomen :
DJJ +/-, frekuensi reguler/irreguler, kuat/lemah
Frekuensi normal DJJ 120-160 kali/menit (varney,2007:527)
Lokasi untuk mendengarkan DJJ
 Kedudukan fleksi di daerah punggung anak
 Kedudukan defleksi di dada anak
 Letak kepala di daerah kiri/kanan bawah pusat
 Letak bokong di daerah kiri/kanan atas pusat
 Letak lintang di daerah pusat
- Perkusi
Memeriksa reflek lutut dengan memakai reflek hammer dilakukan pengetokan pada lutut
bagian depan, bila refleks lutut negatif kemungkinan ibu kekurangan vitamin B1
c) Data Penunjang
Menurut Hellen Varney, 2007 data-data penunjang dalam pengkajian:
- Pemeriksaan urine
Adanya glukosa dalam urine wanita hamil dianggap sebagai gejala penyakit diabetes
kecuali jika dapat membuktikan bahwa hal-hal lain yang menyebabkan pada akhir
kehamilan reaksi reduksi bila menjadi + oleh adanya albumin + pada retritis
- Pemeriksaan darah
Perlu ditentukan Hb, pada wanita hamil perlu dilakukan 3 bulan sekali karena wanita hamil
sering timbul anemia karena defisiensi Fe.
Klasifikasi derajat anemia :Hb 11 gr% : tidak anemia, Hb 9-10 gr% : anemia
ringan, Hb 7-8 gr% : anemia sedang, Hb 7 gr% : anemia berat
Golongan darah ditentukan supaya kita dapat memberikan tarnfusi darah yang cocok jika
ibu memerlukan
- Feses : Diperiksa atas ada atau tidaknya telur cacing
II. Identifikasi/Diagnosa Masalah
Dx : G...P...Ab... UK... minggu, intrauterine, tunggal/ganda, hidup, puka/puki dengan kehamilan
normal
Ds : ibu mengatakan ini kehamilan yang ke ... usia kehamilan ... bulan, keluhan...
Do : - Keadaan umum : composmentis/somnolen/apatis
- Tinggi badan : >145 cm, jika ≤ kemungkinan terjadi panggul sempit
- Berat badan : kenaikan berat badan pada wanita selama hamil sejak dari trimester I
sampai trimester III adalah 10-13 kg
- LILA : minimal 23,5
- Tekanan darah : 90/60 – 130/90 mmHg (Bobak,2005:113)
- Nadi : 70-90 kali/menit
- RR : 16-24 kali/menit
- Suhu : 36.5 – 37.5 °C
- Leopold I : TFU sesuai UK, teraba bokong/kepala
- Leopold II : puka/puki
- Leopold III : bagian terdahulu kepala/bokong, sudah masuk PAP/belum
- Leopold IV : kepala sudah masuk PAP, sudah seberapa jauh masuknya bagian
terdahulu kedalam rongga panggul
Kata kunci untuk membuat masalah kasus kebidanan dan kandungan
- Ketidaktahuan / defisit pengetahuan
- Ketidakmauan / ketidakpatuhan
- Ketidakmampuan terkait denga fisik dan finansial
- Gangguan psikologis (kekhawatiran, ketakutan, kecemasan, berduka)
- Ketidaknyamanan (gangguan sistem tubuh, seperti sistem integumen (kloasma gravidarum),
sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem perkembangan, kardiovaskuler).
- Keluhan nutrisi kurang terpenuhi
- Kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh (kegemukan)
- Perubahan penampilan peran (menjadi seorang ibu)
- Kelebihan volume cairan misalnya oedem fisiologi maupun patologi
- Keletihan
- Kekurangan volume cairan akibat kehilangan cairan yang berlebihan (muntah)
- Perubahan fisik / body image
III. Identifikasi Diagnosis dan Masalah potensial
Tidak dilakukan pada asuhan kebidanan yang fisiologis
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Menetapka kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
V. Intervensi
Dx : G...P...Ab... UK... minggu, intrauterine, tunggal/ganda, hidup, puka/puki dengan kehamilan
normal
Tujuan : Keadaan ibu dan janin sehat dan kehamilan berjalan normal
KH:
- Ibu tidak ada keluhan yang memerlukan perhatian khusus
- TTV dalam batas normal
- Ibu mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
R : Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kondisi ibu dan janinnya sehingga ibu menjadi lebih
kooperatif.
2. Komunikasikan dengan ibu tentang perubahan fisiologis dan ketidak nyamanan umum yang
terjadi pada masa kehamilan
R : Adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dapat mengurangi
kecemasan ibu.
3. Sarankan pada ibu untuk istirahat cukup selama hamil
R : kesejahteraan janin ditunjang oleh suplay oksigen yang cukup pada ibu.
4. Bantu ibu untuk mengidentifikasi makanan yang memenuhi gizi seimbang
R : pada masa kehamilan memerlukan asup[an nutrisi yang tinggi untuk prose perkembangan
janin selanjutnya.
5. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
R : pemantauan yang rutin dapat mendeteksi adanya kelainan pada kehamilan sehingga dapat
dilakukan tindakan segera.
6. Diskusikan dengan ibu tentang tabulin dan rencana persalinan normal
R : Persiapan yang matang menambah kesiapan ibu.
7. Jelaskan pada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang hebat, perdarahan
per vaginam.
R; dengan mengetahui yang normal dan abnormal ibu dapat segera mencari pertolongan yang
tepat dan bahaya dapat segera diatasi.

Masalah :
1. Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot-otot pinggang akibat pembesaran uterus
Tujuan : Ibu mampu beradaptaasi dengan rasa nyeri
KH : Rasa nyeri pinggang ibu berkurang, ibu tidak kesakitan lagi.
Intervensi :
a. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang adalah hal yang fisiologid bagi ibu hamil.
R : menambah pengetahuan ibu dan ibu tidak cemas.
b. Anjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi di setiap saat
R : teknik relasasi yang benar akan melancarkan oksigen ke otak dan rasa nyeri mulai
berkurang.
c. Jelaskan untuk menghindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi
R : sandal / sepatu dengan hak tinggi akan menambah sikap tubuh menjadi hiperlordosis dan
menyebabkan spasmeotot kemudian nyeri bertambah.
d. Jelaskan pada ibu tentang body mekanik
R : untuk menghindari ketegangan otot sehingga rasa nyeri berkurang.

2. Obstipasi sehubungan dengan pengaruh dari hormon progesteron.


Tujuan : ibu dapat mengerti penyebab obstipasi
KH : ibu dapat mengatasi obstipasi, kebutuhan nutrisi ibu tercukupi

Intervensi :
a. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang menyebabkan ibu obstipasi
R : Pengetahuan ibu bertambah sehingga kecemasan berkurang dan ibu lebih kooperatif
dalam menerima asuhan.
b. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dengan menu seimbang
R : Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga mempermudah
pengeluaran feses
c. Anjurkan ibu untuk minum air hangat 1 gelas tiap bangun tidur
R : minum air hangat meransang peristaltik usus sehingga dapat meransang pengosongan
kolon lebih cepat.

VI. Implementasi
Merupakan aplikasi / tindakan asuhan pada klien dan keluarga yang telah direncanakan pada
intervensi
VII. Evaluasi
Sesuai dengan hasil dan menggunakan metode SOAP. Hasil dari kegiatan atau tindakan yang
dilakukan pada klien :
S : Data subyektif klien setelah menerima asuhan
O : Data dari hasil pemeriksaan oleh petugas setelah dilakukan intervensi
A : kesimpulan dari keadaan klien saat itu
P : rencana yang dilakukan sesuai dengan keadaan klien

Anda mungkin juga menyukai