Anda di halaman 1dari 60

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY.

E DENGAN
KEHAMILAN G1 P0 A0 TRIMESTER III DI DUSUN GEGUTU
DAYAN AIK DESA KEKERI KECAMATAN GUNUGSARI
KABUPATEN LOMBOK BARAT

Oleh :
RIZMAYANTI, S.Kep
NPM : 022.021.081

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) MATARAM
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY. E DENGAN


KEHAMILAN G1 P1 A0 TRIMESTER III DI DUSUN GEGUTU
DAYAN AIK DESA KEKERI KECAMATAN GUNGSARI
KABUPATEN LOMBOK BARAT

Telah diperiksa dan disetujui pada:

Hari / tanggal :

Tempat :

Pembimbing Akademik, Mahasiswa

(Ns. NURUL ILMI , M.Pd) (RIZMAYANTI, S.Kep)


LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


I. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di
hitung dari hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2005).
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi
oleh seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang
berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi
spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu
terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai aterm. (Prawiroharjo, Sarwono, 2005).
2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
a. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-
12 (12 minggu)
b. Trimester kedua berlangsung pada  minggu ke-13 sampai minggu ke-27
(15 minggu)
c. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40
(13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
a. Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
a. Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b. Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
c. Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
1) Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
 Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
degraaf dan ovulasi.
 Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle
dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
 Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
 Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sickness.
 Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
 Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
 Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
 Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope
atau pingsan.
 Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
 Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
 Payudara membesar dan tegang
 Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
f. Sering miksi
 Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi.
 Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
 Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
 Sekitar pipi : cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
 Dinding perut
 Strie lividae
 Strie nigra
 Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
 Hiperpigmentasi areola mamae
 Puting susu makin menonjol
 Kelenjar montgomery menonjol
 Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
 Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
 Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
 Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis, dan payudara.
 Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
 Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah
dari cerviks.
 Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
 Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
 Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
 Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
 Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut / Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
4. Diagnosa Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya menjadi tanda suatu kehamilan,
sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
1) Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan
tes biologis menunjukkan kehamilan.
2)    Tumor kandungan atau mioma uteri
 Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Bentuk pembesaran tidak merata
 Perdarahan banyak saat menstruasi
3) Kista ovarium
 Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Datang bulan terus berlangsung
 Lamanya pembesaran perut dpat melampaui umur kehamilan
 Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
4) Hematometa
 Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
 Perut terasa sakit setiap bulan
 Terjadi penumpukkan darah dalam rahim
 Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
 Sebab himen in perforata
5)   Kandung kemih yang penuh
 Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan
menghilang.
5. Perubahan Pada Kehamilan
1) Perubahan dan Adaptasi Fisiologis
a. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. (Manuaba, 1998).
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng kehamilan,
adalah bercak pada kulit di derah tonjolan maksila dan dahi khususnya
pada wanita hamil berkulit hitam. (Bobak, dkk. 2005).
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubis sampai
bagian atas fundus di garis tengah tubuh dan stria gravidarum atau
tanda regangan akan terlihat di bagian bawah abdomen. (Bobak, dkk.
2005)
b. Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk
seperti leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
c. Perubahan Payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone Somatomatropin,
esterogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di
payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu dan
areola menjadi lebih berpigmen dan lebih erektil. Hipertrofi kelenjar
sebasea / lemak yang muncul di areola primer dan tdisebut Tuberkel
Montgomery. (Bobak, dkk. 2005)
d. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh
esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini
pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus.
Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu)
berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding
± 2,5 cm. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007).
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan
limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus,
servik dan istmus melunak secara progresif dan servik menjadi agak
kebiruan, yang disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005).
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus
sebagai berikut : istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar),
servik melunak (Tanda Goodell), dan fundus pada serviks mulai fleksi
(Tanda McDonald). (Bobak, dkk. 2005).
d. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda
Chadwick. Warna porsio pun tampak livide. (Wiknjosastro, Hanifa.
2007).
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH
ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan
peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan
peningkatan keinginan dan bangkitan seksual, terutama selama
trimester kedua. (Bobak, dkk. 2005).
e. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua,
sering terjadi edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena
tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan
atau kiri.
f. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar
g. Sistem sirkulasi darah
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam (1998)
adalah:
 Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat
sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah
banyak, kira – kira 20 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32
minggu, diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30 %.
 Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam
triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir
kehamilan. Beta – globulin dan fibrinogen terus meningkat.
 Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume
plasma darah. Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume
plasma yang meningkat.
 Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama
trimester kedua, dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi
biasanya naik, rata – rata 84 x / menit.
 Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3
bulan dan menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
h. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi  juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32
minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan
O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar
20 – 25% dari biasanya. (Manuaba, 1998)
i. Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan
muntah. Tonus otot saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas
dan makanan lebih lama berada dalam saluran makanan. Gejala
muntah / emesis gravidarum sering terjadi biasanya pada pagi hari,
disebut sakit pagi / morning sickness.(Mochtar, Rustam. 1998)
j. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 – 70%.  (Manuaba,
1998)
k. Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu hamil
yaitu sebagai berikut :
 Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula
 Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/liter
menjadi 145 mEq/liter
 Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur
ayam tiap hari
 Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
 BB ibu hamil bertambah
2) Perubahan dan Adaptasi Psikologis
a. Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan
ini dan arti bagi semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang
paling penting bagi dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi
ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi wanita
terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha
keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa
dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal
tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita
satu dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami
peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama
merupakan waktu terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan
komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangannya masing-
masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih saying yang besar
dan cinta kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik,
yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa
ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester
kedua dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang
terpisah , yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas
psikologis utamanya pada trimester ini yakni mengembangkan identitas
sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang
lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan
seksual mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum hamil.
Trimester kedua hamper terbebas  dari segala ketidaknyamanan fisik, dan
ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina
menjadi semakin banyak pada masa ini, kekemasan, kekhawatiran dan
masalah – masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada
wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan dari seorang
menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang pencari kasih sayang
dari pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi peningkatan
libido dan kepuasan seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang
terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam
trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran
bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala
persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas
dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya
nanti akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali dan hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia
akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu
keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya
akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin
kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek,
berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten
dari pasangannya.  Hasrat untuk melakukan hubungan seksual  akan
menghilang seiring dengan membesarnya abdomen yang menjadi
penghalang. Alternative possisi dalam berhubungan seksual dan metode
alternative  untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan
cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan
konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat penting.
II. Ante Natal Care (ANC)
1. Pengertian
Ante natal care (ANC) adalah usaha yang dilakukan pada waktu hamil dengan
tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan dan
sesudahnya dalam keadaan baik, baik ibu dan bayinya. (Sarwono, 2002)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 1998)
2. Tujuan Ante Natal Care
Menurut Manuaba (1998), secara khusus pengawasan ante natal bertujuan
sebagai berikut :
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam
kehamilan, saat persalinan dan kala nipas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan
nifas
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
3. Frekuensi Kunjungan ANC
Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal, yaitu :
1) 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28)
3) 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan
sesudah minggu ke 36)
4. Informasi Saat Kunjungan ANC
1) Trimester I (Sebelum minggu ke 14)
 Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
 Mendeteksi masalah dan menanganinya
 Melakukan tindakan pencegahan, seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
 Memulai persiapan kelahiran bayi dan persiapan menghadapi komplikasi
 Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan dan istirahat)
2) Trimester II (Sebelum minggu ke 28)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre eklamsia
(tanya ibu tentang gejala pre eklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi
edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
3) Trimester III (Sesudah minggu ke 36)
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
(Saifuddin, AB. 2002)
5. Nasehat Untuk Ibu Hamil
1) Diet
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena
kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan sebuah telur
sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15
Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu
mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.
Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg / minggu. (Manuaba, 1998)
2) Pekerjaan rumah
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.
(Manuaba, 1998)
3) Wanita bekerja di luar rumah
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan dikerjakan
dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang sedang hamil
mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang dapat diambil sebelum
menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalinan. (Manuaba,1998)
4) Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari
katun, sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian
dalam. Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang longgar dan mempunyai
kemampuan untuk menyangga payudara yang makin berkembang. Pakaian
dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan menghalangi suasana
lembab di sekitar pelipatan. (Manuaba, 1998)
5) Hubungan seksual
Menurut Manuaba (1998), hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila :
 Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas
 Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
 Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
 Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur
kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu sebelum persalinan
6) Perawatan payudara
Menurut Manuaba (1998), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan
untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng
susu, dan mengelurakan putting susu yang datar. Tehnik perawatannya
adalah :
a. Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas /
lap yang dibasahi minyak.
b. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih.
c. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam
20 kali, keluar 20 kali.
d. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari
panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.
e. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.
f. Pakailah BH yang menyokong payudara.
7) Pemberian obat – obatan dan imunisasi
Menurut Manuaba (1998), pengobatan penyakit saat hamil harus selalu
memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin. Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat
menurunkan  angka kematian bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid
tetanus dilakukan 2 kali selama hamil.
Tabel 1. Interpal dan Efektifitas Pemberian Imunisasi TT
Ant
Interval Lama Perlindungan
igen
TT1 Kunjungan pertama -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
25 tahun atau seumur
TT5 1 tahun setelah TT4
hidup
8) Persiapan persalinan dan laktasi
Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan
kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan
laktasi. Untuk dapat mencapai kesehatan optimal menjelang persalinan perlu
dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam hamil dan
mempersiapkan keadaan puyudara untuk laktasi. (Manuaba, 1998)
9) Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit
jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan,
hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 – 28 minggu.
6. Tanda Bahaya Kehamilan
 Berkaitan dengan ibu
Menurut Saifuddin (2002), tanda bahaya ibu hamil adalah :
a. Perdarahan peervaginam
b. Sakit kepala lebih dari biasa
c. Gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah dan tangan
e. Nyeri abdomen / epigastrik
 Berkaitan dengan janin
Menurut Manuaba (1998), tanda bahaya pada janin adalah :
a. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
b. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
c. Perut terasa semakin kecil
IV. Pathway
Kehamilan
(Konsepsi dan nidasi)

Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)

Metabolisme Aktifitas kelenjar Pembesaran Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
Meningkat meningkat uterus vesika urinaria pencernaan menurun psikologis

Cardiak out Produksi Hcl


put meningkat lambung dan saliva Diafragma Motilitas usus Peran baru
Frekuensi miksi
meningkat tertekan menurun dalam keluarga
meningkat

Frekuensi nadi Rangsangan Pengembangan diafragma Keterbatasan


meningkat Inhibisi refluks spingter kognitif
terhadap medula tidak optimal
menurun
vomiting center
meningkat
Intake nutrisi
Sisa pencernaan Cemas
berkurang Ekspansi paru tertahan lama pada
Mual dan muntah menurun usus
Kelemahan Gangguan pola
fisik tidur dan
Kekurangan Pola napas tidak istirahat
Aktifitas Konstipasi
volume cairan efektif
intoleras
B. DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
1. Kebutuhan Oksigenasi
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan akibat desakan pembesaran
rahim pada diafragma, mengakibatkan pergerakan diafragma pada saat
respirasi tidak optimal sehingga terjadi peningkatan respirasi yang
fisiologis sekitar 20-25%.
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Akibat pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron terjadi
peningkatan secresi Hcl lambung, mengakibatkan terjadinya mual dan
muntah dalam batas yang fisiologis. Akibat maul dan muntah intake cairan
akan berkurang.
3. Kebutuhan Sirkulasi
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal (8 – 12 minggu),
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir.
Denyut nadi meningkat 10-15 %. Murmur sistolik pendek dapat terjadi
sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema
ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester terakhir).
4. Kebutuhan Nutrisi
Terjadi peningkatan metabolisme basal 15-20%. Akibat pengaruh
peningkatan hormon estrogen dan progesteron terjadi peningkatan secresi
Hcl lambung, mengakibatkan terjadinya mual dan muntah dalam batas
yang fisiologis. Akibat maul dan muntah intake nutrisi akan berkurang.
5. Kebutuhan Eliminasi
Akibat desakan pembesaran rahim terhadap kandung kemih
mengakibatkan kandung kemih cepat terasa penuh, sehinggan
menyebabkan frekuensi miksi meningkat. Akibat peningkatan hormon
progesteron peristaltik usus menurun, sehingga menyebabkan gangguan
konstipasi.
6. Kebutuhan Aktifitas
Adanya berbagai respon adaptasi fisiologis pada kehamilan
mengakibatkan bumil cepat mengalami kelelahan pada saat beraktifitas.
7. Kebutuhan Rasa Aman
Respon adaptasi psikologis terhadap penerimaan peran baru dalam
keluarga dan keterbatasan kognitif mengakibatkan timbulnya kecemasan.

C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1) Pengkajian
1) Identitas
 Nama suami dan istri  
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat
terjalin komunikasi dengan baik.
 Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20
sampai 30 tahun
 Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat
tersebut bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan
lingkungannya
 Pekerjaan              
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien
 Agama     
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien   
 Pendidikan      
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang
 Status perkawinan 
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.       
 Lama Perkawinan 
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan
ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)  
2) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
 Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datang mencari pertolongan.
 Riwayat keluhan utama
 P  : Provokasi / paliatif (penyebab)
 Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
 R : Region / dimana gejala dirasakan
 S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
 T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
2. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan,
teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai
didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual,
muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah
bengkak di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan
lain-lain.
3. Riwayat kesehatan dahulu
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat
sakit waktu haid atau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,
sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB.
Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang
direncanakan atau tidak.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional :
a) Inspeksi
1) Muka  : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat
atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan
lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
3) Dada  : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT  : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik  : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak
atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva  : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
7) Anggota bawah   : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
b) Palpasi
Tujuan :
 Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
1) Menentukan letaknya anak dalam rahim
 Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
2) Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara
simfisis pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi
3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
1) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
2) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
3) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
4) 24 minggu – setinggi pusat
5) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
6) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
7) 36 minggu – 3 jari dibawah px
8) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)

4) Menurut leopold
1) Leopold I
 Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
 Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke
arah muka penderita.
 Rahim dibawa ke tengah
 Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari
anak yang terdapat dalam fundus
 Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan
bagian apa yang di fundus.
2) Leopold II
 Keadaan tangan pindah ke samping
 Tentukan dimama punggung anak , punggung anak
terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang
terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya
terletak bertentangan dengan pihak yang memberi
rintangan terbesar.
 Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah
letak lintang.
 Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil.
3). Leopold III
 Dipergunakan satu tangan saja.
 Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
 Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
 Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah
dan apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang
oleh pintu atas panggul.
4). Leopold IV
 Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si
penderita
 Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian
bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah
 Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari
bagian terbawah dari kepala yang masih teraba diluar:
o Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
o Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
o Divergent → sebagian besar dari kepala masuk
kedalam rongga panggul
 Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul
c). Auskultasi
 Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
 Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2).
d). Pemeriksaan panggul
 Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
- Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
- Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
- Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
- Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
- Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)
- Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
 Pengukuran panggul dalam, meliputi :
- Promotorium (N = tidak teraba)
- Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
- Sacrum ( N = cekung)
- Spina ischiadica (N = menonjol)
- Arcus pubis ( N = > 900)
e). Pemeriksaan laboratorium
 Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih,
missal : gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung
kencing

 Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat
mendeteksi penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor
risiko dalam kehamilan maupun persalinan.
 Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr
%. (normalnya : 11 gr%)
f). USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan
perkiraan persalinan.
g). Pola kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil,
apakah sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
 Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum
selama kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan
peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering
kencing merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama
dan terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh
pembesaran uterus.
 Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita
hamil.Istirahat hendaknya diadakan pula waktu siang hari
 Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya
kehamilan.
 Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan
pakaian luar dan dalam
 Sexual Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi
selama kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolik.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan
(muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan
atau pergeseran diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika
urinaria.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan
pola tingkat aktivitas, sesak.
7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
8) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme
regulator, retensi natrium/air.
9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
2). Intervensi
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis
situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari
tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam cemas
berkurang/hilang
Kriteria hasil :
- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
Intervensi :
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
b. RASIONAL : mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan
menentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi
c. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang
dalam reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
RASIONAL : dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan
ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress, membuat
keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan
d. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
RASIONAL : kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji
pemecahan situasi.
e. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
RASIONAL : dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan
metabolic.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan
nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil :
 BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
 Mengikuti diet yang dianjurkan
 Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
 Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi :
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan
kulit.
RASIONAL :  :kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu
selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan
suplemen vitaminzat besi setiap hari.
RASIONAL :  :Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet
seimbang.
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan
tingkat motivasi untuk makanannya.
RASIONAL : memakan bahan bukan makanan pada kehamilan
mungkin dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya,
respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan
nutrisi.
d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal
yang optimum.
RASIONAL : ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan
atau dibawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
RASIONAL : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak
negative pada status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis
perkembangan janin.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan
(muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam
kebutuhan volume cairan tubuh terpenuhi.
Kriteria hasil :
 Menurunkan keparahan mual dan muntah.
 Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
 Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi :
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
RASIONAL :  :peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik
(HCG) perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric
memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus
peptikum, gastritis, kolesistitis)
RASIONAL : membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain.
Untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu,
masukan/haluran.
RASIONAL : indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan
penurunan BB setiap hari.
RASIONAL : membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak
dapat dikontrol.
e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam
kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
(popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.
RASIONAL : membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.
4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penekanan/pergeseran diafragma.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam pola
napas efektif.
Kriteria hasil :
 Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
 Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafasan
Intervensi :
a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga
kesehatan)
RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada
kira-kira 60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi
pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada
inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada
sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan
tuberculosis).
RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan
program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat,
tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan
seperti berjalan.
RASIONAL : menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi
masalah : mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit
tapi lebih sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk
duduk atau tidur bila gejala berat
RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu
memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan
ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen
untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid
5. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika
urinaria.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien
dapat memahami perubahan yang terjadi.
Kriteria hasil :
 Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
 Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
 Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan
trimester ketiga.
RASIONAL : membantu klien memahami alas an fisiologi dan
frekuensi berkemih dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga
menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas
sehari.
RASIONAL : mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal
adekuat yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status
isotonic
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan
penghilangan natrium dan diet.
RASIONAL : kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator
rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia berat.
d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur,
perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
RASIONAL : meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang
mengalami edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada
kasus edema fisiologi.
e. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam
waktu yang lama.
RASIONAL : posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava
dan menurunkan aliran vena
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik,
perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
gangguan pola tidur dapat teratasi.
Kriteria hasil :
 Pola tidur teratur
Intervensi :
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan
kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
RASIONAL : membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan
pola tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih
dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur,
anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca,
mandi air hangat, dan penurunan aktivitas tepat sebelum
beristirahat.
RASIONAL : ansietas yang berlebihan, kegembiraan,
ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat
mempersulit tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan
tidur pada posisi semi fowler.
RASIONAL : pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta
organ abdomen menekan diafragma hingga membatasi ekspansi
paru, penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma
menueun, membantu mengembangkan ekspansi paru dengan
optimal. 2 jam dan dapatkan 8 jam tidur per malam.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat 
RASIONAL : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan
dan pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan
lain
7. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
nyeri hilang/berkurang.
Kriteria hasil :
 Tanda-tanda vital dalam batas normal
 Ungkapan verbal/non verbal dari kenyamanan
Intervensi :
a. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien
RASIONAL : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien.
RASIONAL : penurunan kapasitas pernapasan saat uterus
menekan diafragma, mengakibatkan dispnea khususnya pada
multigravida.
c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan
perubahan cara jalan.
RASIONAL : lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh
hormone (relaxing-progesteron) pada sambungan pelvis dan
perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.
d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk
meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam ke
posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering mengganti
posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
RASIONAL : menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan
perubahan kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau
karena tekanan dari pembesaran uterus, pada saraf yang menyuplai
ekstremitas bawah.
e. Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan
informasi mengenai fisiologi aktivitas uterus.
RASIONAL : kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan
pada multigravida pada trimester II maupun ke-III. Primigravida
biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester
akhir. Saat efek perubahan progesterone pada aktivitas uterus
menurun dan kadar oksitosin meningkat.
8. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme
regulator, retensi natrium/air.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam
kelebihan volume cairan tubuh teratasi.
Kriteria hasil :
 Klien akan mendemonstrasikan volume cairan stabil dengan
keseimbangan masukan dan pengeluaran,
 bunyi nafas bersih/jelas,
 tanda vital dalam rentang yang dapat diterima
 berat badan stabil dan tidak ada edema.
 Menyatakan pemahaman tentang pembatasan cairan individual.
Intervensi :
a. Pantau berat badan secara teratur.
RASIONAL : mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan
retensi cairan yang tidak kelihatan yang potensial patologis.
b. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau
lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.
RASIONAL : indicator edema patologis, meskipun HKK karena
retensi cairan berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir
minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada
klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal
c. Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja, menghindari makanan dan minuman
tinggi natrium).
RASIONAL : nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein
menurunkan kemungkinan HAK natrium berlebihan dapat
memperberat retensi air (terlalu sedikit natrium dapat
mengakibatkan dehidrasi)
d. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari.
RASIONAL : edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di
penghujung hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan
tindakan sederhana.

9. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
klien dapat toleransi terhadap aktifitas.
Kriteria hasil :
Klien akan berpartisipasi pada ktivitas yang diinginkan, memenuhi
perawatan diri sendiri, Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang
dapat diukur, dibuktikan oelh menurunnya kelemahan dan kelelahan.
Intervensi :
a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap
pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
RASIONAL : membantu menyusun prioritas yang realistic dan
waktu untuk menguji komitmen.
b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
RASIONAL : istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic
berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.
c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
RASIONAL : kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih
besar.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. 2001. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi. EGC : Jakarta.


Mansjoer, A. 1995. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas. EGC : jakarta.
Mochtar, R. 2002. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2.
EGC : Jakarta.
Syaifudin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Winkjosastro, H. Dkk. 2002. Ilmu kebidanan. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta.
Winkjosastro, H. Dkk. 2000. Ilmu bedah kebidanan. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta.
ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER KE III

PADA NY “F” DI KELURAHAN RABADOMPU BARAT KOTA BIMA

NAMA MAHASISWA : Rizmayanti, S,Kep

NPM : 022.021.081

TANGGAL PENGKAJIAN : Rabu , 02 November 2022

A. Biodata Klien
Nama : Ny “E”

Umur : 20 Thn.

Pekerjaan : IRT

Suku/Bangsa : Bima/Indonesia

Agama : Islam

Nama suami : Tn “S”

Umur Suami : 27 Thn

Pendidikan Suami : SMK

Pekerjaan Suami : Buruh

Lama Pernikahan : 10 bulan

B. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Keluhan Utama :
Ibu mengeluh susah tidur dan sering terbangun dimalam hari, sakit
pinggang,
2. Riwayat penyakit sekarang: Ibu mengeluh sakit pinggang dan kakinya
bengkak, susah tidur, sering terbangun kalau tidur malam, sulit terlelap,
tidur tidak puas, cepat lelah kalau beraktivitas, keluhan ini dirasakan saat
memasuki usia kehamilan trimester ke 3, pasien terlihat khawatir dan
tegang dengan persalinan yang dihadapi, pasien tampak lemas, tampak
kantung mata atau mata panda, tampak cloasma gravidarum pada daerah
wajah, TTV TD: 100/70, N: 84x/menit, S: 36,7◦C, RR: 20x/menit, BB: 58
kg, TB: 157 cm, LILA: 23cm.
3. Alasan masuk Rumah Sakit : -
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat atau
memerlukan perawatan dirumah sakit baik sebelum maupun selama
kehamilan.
D. Riwayat Penyakit Keluarga:
Menurut ibu tidak ada anggota keluarga ataupun suaminya yg mengalami
penyakit yang berat atau menahun seperti darah tinggi, penyakit gula,
hepatitis, prnyakit jantung atau penyakit lainnya.
E. Genogram

70 69 + +

34 28

27 20
37

Keterangan :

: Perempuan : informan

: Laki-laki

: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan

F. Riwayat Obstetri Yang Lalu


G:1 P:0 A:0

Jumlah Anak : -

G. Pengkajian Data Dasar Klien

No Pengkajian Sebelum Saat Hamil


Hamil
1 Aktifitas dan istirahat
1. tidur malam 1. Tidur 6-8 jam 1. Tidur 3 jam
2. tidur siang 2. Tidur 1 jam 2. Tidur 2 jam
2 Integritas ego
Perencanaan kehamilan Ny “E” tidak tau m Ny “E” Mengatakan
au punya anak bera masih menginginkan
pa mempunyai anak lagi

Peranan klien tentang kehamilan. Ny “E” Mengataka Ny “E” rutin Memeriksa


n Sebelum Hamil kan Kehamilan Nya Di P
tidak osyandu Maupun Puskes
menggunakan mas
kontrasepsi apapun

Status hubungan dengan Menikah Menikah


pasangan

Masalah keuangan dalam Berkecukupan dan Berkecukupan dan


keluarga kebutuhan terpenu kebutuhannya terpenuhi
hi

3 Nutrisi Ny.” E” Ny. “E”sudah memodifikas


Pola makan i mengatur makanan nya se
mengatakan nutrisi
keluarga tercukupi, hari-hari sesuai yang diajar
kan oleh petugas gizi, seper
makan 3x sehari
ti makan 3 kali sehari deng
dan makanan
an seporsi nasi lengkap den
selingan, dengan
menu lengkap gan lauk pauk sumber prot
seperti lauk pauk, ein hewani dan nabati ( tah

sayur-sayuran dan u tempe, ikan, telur, daging


/ayam) beserta sayur-sayur
buah-buahan
an hijau di setiap waktu ma
disertai susu untuk
kan ditambah setengah por
anak-anak nya.
si dari jumlah makan sebel
um hamil, dilengkapi maka
nan selingan berupa buah-b
uahan dan snack
6-8 gelas (1500-
Pola minum 2000ML), air, susu dan
6-8 gelas/hari jus tiap 24 jam.
Setelah hamil Ny “E“,
Sebelum hamil Ny. menambah porsi
“E” seperti biasa makannya, lebih dari 3x
makan 3xsehari porsi.
dengan porsi yang
normal. Awal-awal kehamilan
Makanan/masukan terakhir
trimester 1 klien
Tidak ada riwayat mengeluh mual muntah,
mual muntah Di trimester ke 2 dan ke
3 klien sudah tidak
mengalami mual muntah

Riwayat mual muntah Nafsu makan meningkat


Biasa 3xsehari dengan porsi lebih dari 3
dengan porsi kali sehari.
sedang.
Nafsu makan Makanan yang terlalu
Tidak ada pedas
pantangan dalam
hal makanan
Makanan yang dipantang/ apapun.
Tidak ada alergi
Alergi pada makanan tertentu
Tidak ada alergi.
Masalah menguyah dan menelan Tidak ada masalah
dalam menguyah dan
Tidak ada masalah
menelan
dalam menguyah
Berat badan dan menelan.
58 kg
49 kg
Bentuk tubuh Bentuk tubuh tidak ideal.
Bentuk tubuh
ideal.
Turgor kulit Tidak kering dan tidak
Tidak kering, tidak kusam.
kusam.
Membran mukosa mulut Lembab
lembab
Kondisi gigi/gusi Bersih, kadang
bersih, tidak ada mengeluh sakit gigi
kelainan
4 Eliminasi Ny. “E” BAB Ny. “E” BAB setiap pagi
Frekuensi defekasi setiap 1x sehari 1x konsitensi lunak
konsitensi lunak.

Frekuensi berkemih BAK 4-5 x sehari BAK 8-9 x sehari

5 Sirkulasi dan pernapasan


Tekanan darah 110/70 mmhg 120/80 mmhg

Riwayat peningkatan TD Tidak ada riwayat Tidak ada riwayat


peningkatan TD peningkatan TD

Riwayat penyakit jantung Tidak ada Tidak ada

Edema/varies Tidak ada Kaki bengkak terjadi


edema/varies pada trimester ke-3.

Pusing Tidak ada Tidak ada

Kesulitan bernafas selama hamil Tidak ada Tidak ada kesulitan saat
kesulitan saat bernapas.
bernapas.
6 Hygiene tubuh terlihat Ny. “E” mengatakan
Kebersihan tubuh bersih dan wangi. kebiasaan keluarga
mandi 2x sehari pagi dan
sore hari, mencuci
tangan sebelum dan
sesudah makan
Kebersihan gigi dan mulut Gigi terlihat bersih menyikat gigi 3x sehari.
dan tidak ada
karies gigi.

Keadaan kulit Kulit bersih dan Kulit mengalami stretch


tidak kering mark
Cara perpakaian/berpenampilan Rapih dan Rapih dan menarik
berpenampilan
menarik

vulva hygiene Bersih dan tidak Bersih dan tidak lembab.


lembab.
7 Keamanan dan keselamatan
Pergerakan Baik Baik

Penglihatan Normal Normal

Pendengaran Normal Normal

8 Seksualitas
Perubahan pola menstruasi Menstruasi lancar Tidak pernah menstruasi.
setiap bulan

Perubahan respon seksual Wanita Normal Selama hamil jarang


dan laki2 normal berhubungan karena
sudah hamil besar

Terjadi perubahan alat reproduksi Tidak terkaji Tidak terkaji

9 Intoleransi sosial Menikah Menikah


Status pernikahan
Tinggal serumah Tinggal serumah dengan
Tinggal serumah dengan dengan suami dan suami dan anaknya/
komunikasi verbal Orang terdekat anaknya/bahasa bahasa indonesia dan
indonesia dan juga juga bahasa bima.
bahasa bima.

H. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Baik

Kesadaran :CM

Tekanan darah : 120/80 mmhg

Nadi : 88x/mnt

RR : 26x/mnt

Suhu : 36,7 C

Berat badan : 66 kg
Tinggi badan : 160 cm

LILA : 23 cm

Rambut : Hitam, tidak kering, tidak berketombe

Mata : terdapat kantung mata atau mata panda

Cloasma Gravidarum : terdapat cloasma gravidarum di daerah wajah

Dada : Bentuk simetris, tidak ada parut, payudara bulat

kencang, areola lebar berwarna coklat hiperpigmentasi,

puting susu masuk ke dalam dan lebar, aerola pendek

dan warna hitam, tampak kotor oleh sisa lemak dari

cairan ASI yang sudah mulai keluar

Perut : Membesar sesuai usia kehamilan, TFU 27cm, Posisi

Punggung kiri, ballotemen +, pres kepala.

Palpasi

Leopold I : tinggi fundus uteri 27 Cm. Pada daerah

fundus uteri teraba kepala, janin belum

turun.

Leopold II : punggung kiri. bagian kecil janin teraba di

bagian kanan.

Leopold III : presentasi kepala

Leopold IV : kepala janin belum masuk pintu atas

panggul.

Ekstremitas atas : Tampak bersih, kulit tdk kering,tidak ada kelainan

bentuk
Ekstremitas bawah : Tampak bersih, kulit tdk kering, Tidak ada oedem, tidak

ada kelainan bentuk, tidak terdapat varises

I. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium Selama Kehamilan


Hb : 12,4 mg%

Urine : Protein urine negativ

Usg :-

Dll :-

ANALISIS DATA

No DATA (SIGN/SYMPTOM) ETIOLOGI MASALAH PARAF


DS: - Klien mengatakan sulit Perubahan psikologis Gangguan

tidur (insomnia)Tidur kurang, pola tidur


Peran Baru dalam
dari 4-5 jam sehari keluarga

- Klien mengatakan lemas,Lesu


Keterbatasan kognitif
- Klien mengatakan sering
Cemas
terbangun dimalam hari

- Klien mengatakan sulit untuk Gangguan pola

terlelap istrahat tidur

1 - Tidur terasa tidak puas

DO : klien tampak anemis,

terdapat kantung mata atau

mata panda

- Klien tampak lemas,Lesu

- TTV :TD :100/70 mmhg, N :

84x/menit, RR: 20x/Menit,

S:36,7C

2 DS : - klien mengatakan gelisah Perubahan psikologis Ansietas


dan tegang karena akan menjelang
kelahiran anak pertamanya
Krisis situasional
- Klien mengatakan sulit tidur

DO : - Klien terlihat bingung Kekhawatiran


- Expresi wajah tegang dan
komplikasi persalinan
gelisah

- Klien terlihat khawatir dengan Ketidakstabilan hormon


persalinan yang akan dihadapi
Ansietas

DS: - Klien mengatakan BAK 8- Kehamilan Perubahan


(Konsepsi dan eliminasi
9 x sehari nidasi) urine

Perubahan hormonal
- Klien mengatakan seperti ada (peningkatan
hormon estrogen
tekanan yang membuatnya progesteron)
sering BAK Pembesaran uterus
3
- Klien bertanya apakah tidak Penekakan pada
vesika urinaria
apa-apa kalau sering BAK
Frekuensi miksi
meningkat
DO: klien tampak bingung dan

bertanya

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Stress psikologik, perubahan pola


tingkat aktivitas, sesak.
2. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
3. Ansietas berhubungan dengan faktor-faktor risiko khusus, Krisis situasional,
Ancaman pada konsep diri, Kurang informasi
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tujuan Intervensi Rasional Paraf


Dx
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat insomnia dan respon 1. Ansietas yang berlebihan, Mutmainnah
keperawatan selama 2 x 24 klien terhadap penurunan tidur, kegembiraan, ketidaknyamanan
jam, gangguan pola tidur anjurkan teknik relaksasi, fisik, nokturia, dan aktivitas janin
teratasi, dengan kriteria hasil : membaca, mandi air hangat dan dapat mempersulit tidur
- Pola tidur teratur penurunan aktivitas tepat sebelum 2. Membantu mengidentifikasi
- Kebutuhan istirahat cukup tidur kebutuhan, menetapkan pola tidur
2. Tinjau ulang perubahan tidur yang berbeda waktu tidur malam
normal berkenaan dengan dan siang lebih dini.
kehamilan, tentukan pola tidur saat 3. Dapat mengurangi gangguan saat
ini tidur
3. Modifikasi lingkungan yang dapat 4. Pada posisi recumbent, pembesaran
mengganggu tidur dengan atur uterus serta organ abdomen
pencahayaan dan kurangi menekan/ diafragma hingga
kebisingan membatasi ekspansi paru,
4. Perhatikan keluhan kesulitan penggunaan posisi fowler
bernapas karena posisi, Anjurkan memungkinkan diafragma
tidur pada posisi semi fowler menururn, membantu
5. Evaluasi tingkat kelelahan, mengembangkan ekspansi paru
anjurkan klien untuk istirahat dengan optimal 2 jam dan dapat 8
6. Tentukan siklus tidur bangun yang jam tidur malam
normal dan komitmen terhadap 5. Peningkatan retensi
pekerjaan ,keluarga, komunitas cairan,penambahan berat badan dan
dan diri sendiri pertumbuhan janin semua
7. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 memperberat aktivitas, perasaan
jam setiap hari khususnya pada Multipara dengan
anak lain dan atau kebutuhan lain
6. Membantu menyusun prioritas yang
realistic dan waktu untuk menguji
7. Istirahat untuk memenuhi kebutuhan
metabolic berkenaan dengan
pertumbuhan jaringan ibu/janin
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi 1. Untuk mengetahui bats kemampuan
keperawatan selama 2 x 24 jam aktifitas yang mampu dilakukan fisik klen
klien dapat memahami perubahan 2. Bantu untuk memiliki aktifitas sesuai 2. Membantu klien memenuhi kebutuhan
yang terjadi dengan kemampuan fisik aktifitasnya
hari, dengan kriteria hasil : 3. Monitor respon fisik, emosi, sosial 3. Untuk mengetahui respon klien
- Mengidentifikasi perilaku yang dan spiritual terhadap aktifitas yang dilakukan
dapat menurunkan statis urine
- Menyebutkan tanda dan gejala
yang memrlukan evaluasi
intervensi
- Bebas dari tanda dan gejala
infeksi
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji sifat, sumber dan manifestasi 1. Mengidentifikasi perhatian pada bagian
keperawatan 2 x 24 jam cemas kecemasan khusus dan menentukan arah dan

berkurang/hilang, dengan 2. Berikan informasi tentang kemungkinan pilihan/intervensi


penyimpangan genetik khusus, risiko 2. Dapat menghilangkan ansietas
kriteria hasil:
yang dalam reproduksi dan berkenaan dengan ketidaktahuan dan
- Menerima tanggung jawab
ketersediaan tindakan/pilihan membantu keluarga mengenai stres,
untuk menghilangkan
diagnosa membuat keputusan, dan beradaptasi
kecemasan
3. Kembangkan sikap berbagi rasa secara secara positif terhadap pilihan
- Melaporkan hasil
terus menerus 3. Kesempatan bagi klien /pasangan untuk
penatalaksanaan kecemasan 4. Berikan bimbingan antisipasi dalam memuji pemecahan situasi
- Expresi klien tampak rileks hal perubahan fisik/psikologis 4. Dapat menghilangkan kecemasan /
dan tenang depresi pada pasangan
IMPLEMENTASI (HARI 1)
No.
Hari/Tanggal Jam Implementasi Paraf
Dx
1 Rabu, 02 November Jam 10.00 Wita 1. Mengkaji tingkat insomnia dan respon klien
2022 terhadap penururnan tidur, anjurkan teknik
relaksasi, membaca, mandi air hangat dan
penurunan aktivitas tepat sebelum tidur
2. Meninjau ulang perubahan tidur normal
berkenaan dengan kehamilan, tentukan pola
tidur saat ini
3. Memodifikasi atau mengontrol lingkungan yang
dapat mengganggu tidur dengan mengatur
pencahayaan dan kurangi kebisingan
4. Memperhatikan keluhan kesulitan bernapas
karena posisi, Anjurkan tidur pada posisi semi
fowler
5. Mengevaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien
untuk istirahat
6. Menentukan siklus tidur bangun yang normal
dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga,
komunitas dan diri sendiri
7. Menganjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap
hari
2 Rabu, 02 November Jam 10.30 Wita 1. Membantu klien untuk mengidentifikasi
2022 aktifitas yang mampu dilakukan
2. Membantu untuk memiliki aktifitas sesuai
dengan kemampuan fisik
3. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual

3 Rabu, 02 November Jam 11.00 Wita 1. Mengkaji sifat, sumber dan manifestasi
2022 kecemasan
2. Memberikan informasi tentang penyimpangan
genetik khusus, risiko yang dalam reproduksi
dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa
3. Mengembangkan sikap berbagi rasa secara terus
menerus
4. Memberikan bimbingan antisipasi dalam hal
perubahan fisik/psikologis
IMPLEMENTASI (HARI 2)

No.
Hari/Tanggal Jam Implementasi Paraf
Dx
1 Kamis, 03 November Jam 10.00 Wita 1. Mengkaji tingkat insomnia dan respon klien
2022 terhadap penururnan tidur, anjurkan teknik
relaksasi, membaca, mandi air hangat dan
penurunan aktivitas tepat sebelum tidur
2. Meninjau ulang perubahan tidur normal
berkenaan dengan kehamilan, tentukan pola
tidur saat ini
3. Memodifikasi atau mengontrol lingkungan
dengan mengatur suhu ruangan dan
menggunakan tempat tidur yang nyaman
4. Memperhatikan keluhan kesulitan bernapas
karena posisi, Anjurkan tidur pada posisi semi
fowler
5. Mengevaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien
untuk istirahat
6. Menentukan siklus tidur bangun yang normal
dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga,
komunitas dan diri sendiri
7. Menganjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap
hari
2 Kamis, 03 November Jam 10.30 Wita 1. Membantu klien untuk mengidentifikasi
2022 aktifitas yang mampu dilakukan
2. Membantu untuk memiliki aktifitas sesuai
dengan kemampuan fisik
3. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual
4. Menganjurkan untuk mengkonsumsi vitamin zat
besi tiap hari atau sesuai indikasi
3 Kamis, 03 November Jam 11.00 Wita 1. Mengkaji sifat, sumber dan manifestasi
2022 kecemasan
2. Memberikan informasi tentang penyimpangan
genetik khusus, risiko yang dalam reproduksi
dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa
3. Mengembangkan sikap berbagi rasa secara terus
menerus
4. Memberikan bimbingan antisipasi dalam hal
perubahan fisik/psikologis
EVALUASI
No.
Hari/Tanggal Jam Evaluasi Paraf
Dx
1. Kamis, 03 November 12.00 Wita S: Klien mengatakan dapat tidur nyenyak
2022 O: - Klien terlihat segar
- Klien tampak tidak Anemis
- Tampak konjungtiva tidak pucat
- TTV dalam Batas Normal: TD : 110/80
mmhg, N : 84x/menit, RR : 22x/menit ,
S : 36.5 C
A: Masalah sebagian Teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Kaji tingkat insomnia
- Tinjau ulang perubahan tidur normal
- Perhatikan keluhan kesulitan bernapas
karena posisi, Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler
- Evaluasi tingkat kelelahan
2. Kamis, 03 November 12.00 Wita S: Klien mengatakan mampu memenuhi
2022 kebutuhannnya sendiri
O; - Klien mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri sesuai dengan kemampuannya
- Kelelahan berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3. Kamis, 03 November 12.00 Wita S; Klien mengatakan cemas berkurang dan
2022 dapat tidur dengan tenang
O; Klien tampak rileks dan mengungkapkan
harapan-harapannya
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
DOKUMENTASI

PENGKAJIAN DATA IBU HAMIL


PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

Anda mungkin juga menyukai