TINJAUAN PUSTAKA
Interpretasi :
a) Nilai 1-3 asfiksia berat
b) Nilai 4-6 asfiksia sedang
c) Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal)
13) Gerak aktif.
14) Bayi lahir langsung menangis kuat.
15) Refleks mengisap (rooting)
Merupakan refleks bayi yang membuka mulut atau mencari
puting saat akan menyusui.
16) Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan
baik
17) Refleks moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah
terbentuk dengan baik
18) Refleks grasping (menggenggam) sudah baik
19) Genetalia
a) Kematangan genetalia laki-laki ditandai dengan testis
yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang
b) Kematangan genetalia perempuan ditandai dengan
vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia
minora dan mayora
20) Eliminasi
Eliminasi yang baik yang ditandai dengan keluarnya
mekoniumdalam 24 jam pertama dan berwarna hitam
kecokelatan.
b. Tujuan
Marmi (2012, hal.5), menyatakan tujuan asuhan pada BBL
adalah untuk memberikan perawatan komprehensif kepada bayi
baru lahir pada saat masih diruang rawat, untuk mengajarkan
kepada orang tua bagaimana merawat bayi mereka, dan untuk
memberi motivasi terhadap upaya pasangan menjadi orang tua,
sehingga orang tua percaya diri dan mantap.
c. Standar Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Pudiastuti (2011, hal.65), menyatakan standar pelayanan BBL
seperti berikut ini :
1) Standar 13 : Perawatan bayi baru lahir
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk
memastikan pernapasan spontan, mencegah hipoksia
sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau
merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus
mencegah atau menangani hipotermia.
2) Standar 14 : Penanganan pada Dua Jam Pertama Setelah
Persalinan
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap
terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta
melakukan tindakan yang diperlukan. Di samping itu, bidan
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang mempercepat
pulihnya kesehatan ibu dan membantu ibu untuk memulai
pemberian ASI.
3) Standar 15 : Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada Masa Nifas
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan
minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu proses
pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat dengan
benar, penemuan dini, penanganan dan rujukan komplikasi
yang mungkin terjadi masa nifas, serta memberikan
penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan
perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir,
pemberian ASI, imunisasi dan KB.
d. Manajemen Bayi Baru Lahir Normal
JNPK-KR (2012, hal.116) menyatakan bahwa manajemen bayi
baru lahir normal adalah :
PENILAIAN
1. Bayi cukup bulan
2. Bayi menangis atau bernapas/tidak
megap-megap
3. Tonus otot baik/bergerak aktif
1. Jaga kehangatan
2. Bersihkan jalan napas (jika perlu)
3. Keringkan
4. Pemantauan tanda bahaya
5. Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi
apapun
6. Lakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
7. Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuscular,
di paha kiri anterolateral setelah IMD
8. Beri salep mata antibiotic tetrasiklin 1% pada
kedua mata
9. Pemeriksaan fisik
10. Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuscular, di paha
kanan anterolateral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian
vitamin K1
Gambar 2.1 Manajemen Asuhan Bayi Baru Lahir Normal
e. Pemantauan BBL
Menurut Prawirohardjo (2010, hal.136) tujuan pemantauan
bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau
tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta
tindak lanjut petugas kesehatan, pemantauan bayi baru lahir yaitu :
1) Dua jam pertama sesudah lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam
pertama sesudah lahir meliputi :
a) Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b) Bayi tampak aktif atau lunglai
c) Bayi kemerahan atau biru
2) Sebelum ibu dan bayinya pulang, petugas kesehatan
melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya
masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti :
a) Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
b) Gangguan pernafasan
c) Hipotermia
d) Infeksi
e) Cacat bawaan dan trauma
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi & Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika.
JNPK-KR. 2012. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Aosiasi Unit Pelatihan
Kilin Organisasi Profesi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Marmi. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta :
Pustaka Belajar.
Saputra, Lyndon. 2014. Pengantar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Tangerang
Selatan : Binarupa Aksara.
Sudarti, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Yogyakarta : Nuha Medika.
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Kamis, 07 Juni 2018
Pukul : 07. 25 WITA
IDENTITAS BAYI
Nama : By. Ny. G
Tanggal/Jam Lahir : 07 Juni 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke :2
PROLOG
Pada tanggal 07 Juni 2018 jam 07.15 WITA, bayi Ny. N lahir spontan belakang
kepala. Jenis kelamin laki-laki segera menangis, warna kulit kemerahan dan
gerakan aktif.
DATA SUBJEKTIF
-
DATA OBJEKTIF
Keadaan umum ibu baik, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tali pusat
segar dan tidak perdarahan tali pusat, suhu 37,2 0C, nadi 130 x/menit, pernafasan
45 x/menit, berat badan : 3200 gram, panjang badan : 50 cm, lingkar kepala 33
cm, lingkar dada 34 cm, testis sudah berada pada skrotum dan penis berlubang,
anus berlubang. Tali pusat tampak segar, tidak ada kelainan kongenital, BAB (-),
BAK (-), APGAR Score 8,9,10.
ANALISA
Bayi baru lahir fisiologis
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum bayi baik. Ibu
mengerti.
2. Mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi dengan menggunakan handuk
bersih dan kering, kemudian mengganti handuk yang kotor dengan kain yang
bersih dan kering. Bayi tidak hipotermi.
3. Membersihkan jalan napas bayi dengan menggunakan Dee Lee. Tidak ada
sumbatan pada jalan nafas.
4. Melakukan perawatan tali pusat dengan tidak memberikan apapun pada tali
pusat dan menutupi tali pusat menggunakan kasa steril untuk mencegah
infeksi. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat.
5. Melakukan perawatan BBL :
a. Memberikan injeksi vitamin K1 0,1 ml secara IM 1/3 paha bagian luar
sebelah kiri. Injeksi vitamin K1 sudah diberikan.
b. Memberikan salep mata gentamicyn pada mata bayi kanan dan kiri
untuk mencegah infeksi pada mata bayi. Salep mata gentamicyn sudah
diberikan.
6. Memastikan popok , baju bayi, sarung tangan, sarung kaki, topi serta
membedong bayi dengan kain kering dan bersih agar tetap hangat. Bayi
sudah dibedong.
7. Mengobservasi tanda-tanda vital, BAK, dan BAB bayi. Mencatat hasil
pemeriksaan pada lembar observasi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Analisa
Bayi berumur 6 jam fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa bayinya dalam
keadaan baik dan sehat. Ibu dan keluarga
bahagia
2. Menjelaskan kepada ibu tentang perawatan
bayi dirumah untuk menjaga personal hygine
bayi dengan sering mengganti popok bayi
apabila basah dan jangan membubuhkan
apapun pada tali pusat bayi untuk menghindari
infeksi. Ibu mengerti.
3. Mengajari ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar, bibir bawah bayi membuka
keluar, seluruh badan bayi tersangga baik,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala
dan tubuh bayi lurus, badan bayi menghadap ke
dada ibu dan badan bayi dekat ke ibunya. Ibu
mengerti dan sudah dapat menyusui dengan
benar.
4. Memberitahu ibu agar selalu menjaga
kehangatan bayinya dengan membedong bayi
namun tidak terlalu kencang. Ibu mengerti dan
menjaga bayinya agar tetap hangat.
5. Memberitahukan kepada ibu tentang
pentingnya pemberian ASI yang pertama kali
yaitu kolostrum yang warnanya kuning agak
kental karena mengandung antibody atau
kekebalan yang menghindarkan bayi dari
berbagai kemungkinan penyakit serta
menganjurkan ibu untuk memberikan ASI
secara eksklusif (ASI saja) secara on demand
(semau bayi) sampai bayinya berumur 6 bulan
tanpa memberikan susu formula dan makanan
tambahan lain serta menyendawakan bayi
setelah menyusui. Ibu mengerti dan berjanji
akan memberikan ASI kepada bayinya.
6. Memberitahukan pada ibu tentang tanda
bahaya pada bayi, yaitu :
a. Tidak mau menyusu
b. Mengamuk atau tidak sabar
c. Merintih
d. Adanya tarikan dinding dada
e. Kulit berwarna kebiruan
f. Kejang
g. Badan bayi kuning
h. Kaki atau tangan terasa dingin
i. Demam
j. Tali pusat kemerahan sampai dinding
perut
k. Mata bayi bernanah banyak
7. Segera membawa ke bidan atau fasilitas
kesehatan terdekat jika muncul salah satu tanda
diatas. Ibu mengerti.
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Dokumentasi telah dilakukan.
Kunjungan Neonatal II Subjektif
Rabu, 13 Juni 2018 Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat, kulit tubuh
Pukul 16.00 WITA bayinya tidak pernah kuning, BAB 3-4 kali sehari
dengan warna kuning konsistensi lembek, BAK 5-6
kali sehari dengan warna kuning jernih, tali pusat
pupus pada hari ke lima, bayi sudah diberikan
imunisasi HB 0 pada hari kedua.
Objektif
Keadaan umum baik, suhu 37,1 0C, N : 130x/menit,
R : 44 x/menit, BB : 3400 gram, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, bekas tali pusat tampak
kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi, gerak
aktif, menyusu kuat, abdomen tidak kembung, BAB
positif, BAK positif.
Analisa
Bayi umur 6 hari fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa keadaan bayinya
dalam keadaan baik dan sehat.
2. Menjelaskan kembali pada ibu untuk tetap
menjaga personal hygine bayi dengan sering
mengganti popok bayi apabila basah. Ibu
mengerti.
3. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga
kehangatan bayinya dengan membedong bayi
namun jangan terlalu kencang. Ibu membedong
bayi dan tidak kencang.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui
bayinya sesering mungkin sesuai kehendak
bayi (secara on demand) pada kedua payudara
secara bergantian dan menyendawakan bayi
setelah menyusui.
5. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk tetap
memberikan ASI secara eksklusif (ASI saja)
secara on demand (semau bayi) sampai bayinya
berumur 6 bulan tanpa memberikan susu
formula dan makanan tambahan lain. Ibu
mengerti.
6. Mengingatkan kembali pada ibu tanda bahaya
pada bayi. Ibu telah mengetahui tanda-tanda
bahaya bayi baru lahir.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Dokumentasi telah dilakukan.
Kunjungan Neonatal III Subjektif
Rabu, 20 Juni 2018 Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI dan
Pukul 16.00 WITA menyusu kuat, tidak rewel, dan kulit tubuh tidak
pernah kuning, BAB 2-3 kali sehari, BAK 5-6 kali
sehari.
Objektif
Keadaan umum baik, suhu 36,6 0C, N : 112 x/menit,
R : 44 x/menit, BB : 3500 gram, kulit kemerahan
dan tidak ikterik, gerak aktif, menyusu kuat,
abdomen tidak kembung, BAB positif, BAK positif.
Analisa
Bayi umur 14 hari fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa bayinya dalam
keadaan baik dan sehat.
2. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk
memberikan ASI secara eksklusif (ASI saja)
secara on demand (semau bayi) sampai bayinya
berumur 6 bulan tanpa memberikan susu
formula dan makanan lain. Ibu mengerti.
3. Memberitahu ibu untuk mengontrol tumbuh
kembang bayinya dengan membawa ke
posyandu/ puskesmas dan pemberian imunisasi
:
a. BCG untuk mencegah penyakit TBC
b. Hepatitis B untuk mencegah penyakit
hepatitis
c. Polio untuk mencegah penyakit
poliomeilitis
d. DPT untuk mencegah penyakit Difteri,
Pertusis dan Tetanus.
e. Campak untuk mencegah penyakit
campak.
IMUNISASI DASAR
Umur Jenis
1 bulan BCG, Polio I
2 bulan DPT I HB I dan Polio
II
3 bulan DPT II HB II dan Polio
III
4 bulan DPT III HB III dan
Polio IV
9 bulan Campak
IMUNISASI LANJUTAN
1,5 tahun ( 18 bulan ) DPT-HB-Hib
2 tahun ( 24 bulan ) Campak
Objektif
Keadaan umum baik, BB : 4200 gram, PB 52 cm,
suhu 36,8 0C, N : 112 x/menit, R : 43 x/menit, gerak
aktif, menyusu kuat, menggerakkan tangan dan
kaki, tersenyum, menatap objek, BAB positif, BAK
positif.
Analisa
Bayi umur 42 hari fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa bayinya dalam
keadaan baik dan sehat.
2. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk
memberikan ASI secara eksklusif (ASI saja)
secara on demand (semau bayi) pada kedua
payudara secara bergantian dan
menyendawakan bayi setelah menyusu untuk
menghindari bayi tersedak. Ibu mengerti.
3. Mengingatkan kembali keadaan ibu untuk
mengontrol tumbuh kembang bayinya dengan
membawa ke posyandu atau puskesmas dan
pemberian imunisasi sesuai jadwal.
IMUNISASI DASAR
Umur Jenis
1 bulan BCG, Polio I
2 bulan DPT I HB I dan Polio
II
3 bulan DPT II HB II dan Polio
III
4 bulan DPT III HB III dan
Polio IV
9 bulan Campak
IMUNISASI LANJUTAN
1,5 tahun ( 18 bulan ) DPT-HB-Hib
2 tahun ( 24 bulan ) Campak
4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
Dokumentasi telah dilakukan.