DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022
i
A. Definisi Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram (Dewi, 2013 : 1).
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru
lahir selama satu jam pertama kelahiran (Dwienda, 2014; hal 4).
berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis,
dan tidak ada kelainan congenetal (cacat bawaan) yang berat (Dwienda,
2014;hal 5).
cukup
sempurna
ii
l. Nilai APGAR > 7
m. Gerak aktif
s. Genetalian
2).
Tabel 2.11
Tanda Apgar
iii
(tonus otot) sedikit fleksi
Activity Tidak ada Sedikit gerak Langsung
(aktivasi) menangis
Respiration Tidak ada Lemah/tidak Menangis
(pernafasan) teratur
Interprestasi :
perubahan perilaku.
1. Sistem pernafasan
Tabel 2.12
Perkembangan Sistem Pulmonal
iv
Usia Kehamilan Perkembangan
24 hari Bakal paru paru terbentuk
26-28 hari Kedua bronkus membesar
6 minggu Segmen bronkus terbentuk
12 minggu Lobus terdiferensiasi
24 minggu Alvelous terbentuk
28 minggu Surfaktan terbentuk
34-36 minggu Struktur paru matang
Ketika struktur matang, ranting paru-paru sudah bisa
(stimulasi mekanik)
kimiawi)
2. Peredaran darah
v
lainnya langsung ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri
paru turun dan tekanan dalam aorta desenden naik dan juga
3. Suhu tubuh
a. Konduksi
vi
dingin, dan menggunakan stetoskop dingin untuk
pemeriksaan BBL.
b. Koveksi
kipas angin.
c. Radiasi
d. Evaporasi
vii
yang besarnya 200kg/BB, sedangkan yang dibentuk hanya
berikut.
lahir
4. Metabolisme
viii
energi diperoleh dari lemak dan karbohidrat yang masing-masing
6. Tarktus Digentivus
Selama periode ini detak jantung cepat dan pulsasi talipusat jelas.
ini setiap usaha harus dibuat untuk memudahkan kontak bayi dan ibu.
ix
pengenalan. Beberapa bayi akan disusui selama periode ini. Bayi
suara usus pada umumnya terdengar setelah usia 30 menit. Bunyi usus
kelahiran.
2) Jaga bayi agar tetap hangat (suhu aksila/kulit berkisar antara 36,5˚C
memfasilititasi perlekatan.
x
b. Fase tidur (Periode of Unresponsive Sleep)
usus muncul tapi berkurang. Jika mungkin, bayi tidak diganggu untuk
Bayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal, tetapi bapak dan ibu
III
xi
traktus instinal. Bayi baru lahir mung…
bayi).
saatmakan.
kedua reaktivitas. Hal ini terjadi sekitar 2-6 jam setelah persalinan. Kulit
xii
C. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
2. Kejang-kejang
3. Lemah
9. Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair dan
11. Tinja bayi saat buang air besar berwarna kuning pucat yang
Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran (Sudarti, 2010).
xiii
untuk bayi baru lahir ialah Pencegahan Infeksi, Penilaian awal,
1. Pencegahan Infeksi
dengan bayi
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan
klem, gunting, penghisap lendir delee dan benang tali pusat telah
xiv
3. Pencegahan kehilangan panas
tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangan. Suhu tubuh
bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat
(prawiraharjo,2002).
tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal. Bayi prematur atau berat
cara:
a. Evaporasi
b. Konduksi
c. Konveksi
xv
d. Radiasi
a. Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi
15 menit:
bayi
bayi tersebut.
hangat
bayi lebihh lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala di atur
xvi
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
e. Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya
ditempat
Score)
lalu mengurut tali pusat ke arah ibu dan memasang klem kedua
xvii
d. Membungkus bayi dengan kain bersih dan memberikannya pada
6. Merawat Mata
8. Pemberian vitamin K
Tabel 2.14
Kunjungan BBL
KUNJUNGAN PENATALAKSANAAN
Kunjungan 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Neonatal ke-1 (KN Hindari memandikan bayi hingga
xviii
1) dilakukan dalam sedikitnya enam jam dan hanya setelah itu
kurun waktu 6-48 jika tidak terjadi masalah medis dan jika
jam setelah bayi suhunya 36.5 Bungkus bayi dengan kain
lahir yang kering dan hangat, kepala bayi harus
tertutup
2. Pemeriksaan fisik bayi
Dilakukan pemeriksaan fisik
a. Gunakan tempat tidur yang hangat dan
bersih untuk pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah
pemeriksaan lakukan pemeriksaan
c. Telinga : Periksa dalam hubungan letak
dengan mata dan kepala
d. Mata : Tanda-tanda infeksi
e. Hidung dan mulut : Bibir dan
langitanPeriksa adanya sumbing
Refleks hisap, dilihat pada saat
menyusu
f. Leher : Pembekakan,Gumpalan
g. Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,,
Bunyi jantung
h. Bahu lengan dan tangan :Gerakan
Normal, Jumlah Jari
i. System syaraf : Adanya reflek moro
j. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali
pusat pada saat menangis, Pendarahan
tali pusat tiga pembuluh, Lembek (pada
saat tidak menangis), Tonjolan
k. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam
skrotum, Penis berlubang pada letak
ujung lubang
l. Kelamin perempuan :Vagina
berlubang,Uretra berlubang, Labia
minor dan labia mayor
m. Tungkai dan kaki : Gerak normal,
Tampak normal, Jumlah jari
n. Punggung dan Anus: Pembekakan atau
cekungan, Ada anus atau lubang
o. Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan
atau bercak hitam, Tanda-Tanda lahir
p. Konseling : Jaga kehangatan,
Pemberian ASI, Perawatan tali pusat,
Agar ibu mengawasi tanda-tanda
bahaya
q. Tanda-tanda bahaya yang harus
dikenali oleh ibu : Pemberian ASI sulit,
xix
sulit menghisap atau lemah hisapan,
Kesulitan bernafas yaitu pernafasan
cepat > 60 x/m atau menggunakan otot
tambahan, Letargi bayi terus menerus
tidur tanpa bangun untuk makan,Warna
kulit abnormal kulit biru (sianosis) atau
kuning, Suhu-terlalu panas (febris) atau
terlalu dingin (hipotermi), Tanda dan
perilaku abnormal atau tidak biasa,
Ganggguan gastro internal misalnya
tidak bertinja selama 3 hari, muntah
terus-menerus, perut membengkak,
tinja hijau tua dan darah berlendir, Mata
bengkak atau mengeluarkan cairan
r. Lakukan perawatan tali pusat
Pertahankan sisa tali pusat dalam
keadaan terbuka agar terkena udara dan
dengan kain bersih secara longgar,
Lipatlah popok di bawah tali pusat ,Jika
tali pusat terkena kotoran tinja, cuci
dengan sabun dan air bersih dan
keringkan dengan benar
3. Gunakan tempat yang hangat dan bersih
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan
5. Memberikan Imunisasi HB-0
Kunjungan 1. Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih
Neonatal ke-2 (KN dan kering
2) dilakukan pada 2. Menjaga kebersihan bayi
kurun waktu hari 3. Pemeriksaan tanda bahaya seperti
ke-3 sampai kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,
dengan hari ke 7 berat badan rendah dan Masalah pemberian
setelah bayi lahir. ASI
4. Memberikan ASI Bayi harus disusukan
minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
minggu pasca persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir dirumah dengan
menggunakan Buku KIA
8. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
xx
Kunjungan 1. Pemeriksaan fisik
Neonatal ke-3 2. Menjaga kebersihan bayi
(KN-3) dilakukan 3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda
pada kurun waktu bahaya Bayi baru lahir
hari ke-8 sampai 4. Memberikan ASIBayi harus disusukan
denlgan hari ke-28 minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
setelah lahir. minggu pasca persalinan.
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir dirumah dengan
menggunakan Buku KIA
8. Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
9. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
(Buku KIA, 2018)
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,Vivian. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba
medika
KIA, 2018. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta : Kementrian Kesehatan dan
JICA
Dwienda, Octa. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita dan Anak Pra
Sekolah Untuk Para Bidan. Yogyakarta : CV Budi Utama
xxii