Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASHAN KEPERAWATAN

BAYI BARU LAHIR (BBL) PADA NY.S DI PUSKESMAS


GENDING PROBOLINGGO

Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan profesi ners

Disusun Oleh :
Nindi Indah Septiani
(14901.08.21037)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASHAN KEPERAWATAN

BAYI BARU LAHIR (BBL) PADA NY.S DI PUSKESMAS


GENDING PROBOLINGGO

Telah disahkan pada:


Hari :
Tanggal :

Probolinggo, .......Februari
2022
Mahasiswa

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

Kepala Ruangan
LAPORAN PENDAHULUAN BAYI BARU LAHIR (BBL) NORMAL

I. Pengertian
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu
dan lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir
2.5000 gram. Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim
seorang wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai umur
satu bulan. Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga
mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram (Lestari,Rukiyah,
2019).
II. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
1) Berat Badan 2.500 – 4.000 gram
2) Panjang Badan 48 – 52 gram
3) Lingkar dada 30 38 cm
4) Lingkar kepala 33 – 35 cm
5) GDS 45 g/dl – 130 g/dl
6) Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun 120 –
140 x/menit
7) Pernafasan pada menit –menit pertama ± 140 x/menit
8) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan diliputi
vernik caseosa
9) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
10) Kuku agak panjang dan lemas
11) Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk laki-
laki testis sudah menurun
12) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
13) Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam
14) Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekoneum hitam kecoklatan (Meli, 2020).
III. Tanda-Tanda Bayi Lahir Normal
Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa antara
lain Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-merahan, Pulse
(heart rate) atau frekuensi jantung >100x/menit, Gremace (reaksi terhadap
rangsangan), menangis atau batur/bersin, Activity (tonus otot), gerak aktif,
Respiration (usaha napas), bayi terlalu ingin (kurang dari 36°C). Segera setelah
lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah disiapkan
diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi diantara
kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan bersih dan kering.
Segara lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir antara lain :
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan ataukah ada sianosis ?
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat, bergerak
aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satu penilaian tidak ada pada bayi,
bayi tidak dikatakan lahirnormal/fisiologis (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Pada
saat diberi makanan hisapan kuat, tidak mengantuk berlebihan, tidak muntah.
Tidak terlihat tanda-tanda infeksi pada talipusat seperti, tali pusat merah,
bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah, dapat berkemih selama 24 jam,
tinja lembek, hijau tua, tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil,
tangisan kuat, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-
kejang halus tidak bisa tenang, menangis terus-menerus (Rukiyah dan Yulianti,
2010).
TANDA APGAR

Nilai 0 1 2
Appearance color Seluruh badan Warna kulit Warna kulit
(warna kulit) biru atau pucat tubuh normal merah tubuh,tangan dan
muda, tetapi tangan kaki normal merah
dan kaki muda,
Pulse (heart rate) Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit
Atau frekuensi
Grimace Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau bersin
(reaksi terhadap menangis

Activity (tonus otot) Lemah atau tidak Sedikit gerakan Bergerak aktif
Respiration Tidak ada Lemah atau Menangis kuat,
(usaha nafas) Tidak

IV. Perubahan – Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir


1. Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam kurun waktu ± 24 jam setelah lahir,akan terjadi penurunan kadar gula
darah,untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir,diambil dari
hasil metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan pada neonatus,maka
kemungkinan besar bayi akan mengalami hypoglikemi,missal pada bayi
BBLR,bayi dari ibu yang mengalami DM dan lainnya.
2. Perubahan Suhu
Ketika bayi baru lahir berada pada suhu lingkuangan yang lebih rendah dan

suhu didalam rahim ibu,apabila bayi di lahirkan dengan suhu kamar 25 o C,maka bayi
akan kehilangan panas melalui konveksi,radiasi dan evavorasi,sebanyak 200
kal/KgBB/menit. Sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya

1/10nya,keadaan ini menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2oC dalam waktu
15 menit akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan
oksigenpun meningkat.
3. Perubahan pernafasan
selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui placeta setelah
bayi lahir,pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Rangsangan untuk gerakan
pernafasan pertama adalah :
a. Tekanan mekanik dari thorax sewaktu melalui jalan lahir
b. Penurunan PA O2 dan kenaikan PA CO2 Merangsang kemoreseptor yang
setelah di sinus karotis.
c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang daerah permukaan
gerakan pernafasan
d. Refleks deplasi
heringbreur
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30 detik
setelah kelahiran,tekanan rongga pada bayi,pada saat melalui jalan lahir,pervagina
mengakibatkancairan paru-paru (pada bayi normal jumlahnya 80-100 ML)
kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut,sehingga cairan yang hilang ini di ganti
dengan udara. Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk
semula,pernafsan pada neonatus terutama pernafsan diafragmatikdan abdominal
biasanya masih tidak teratur frekuensi dan lamanya pernafasan
4. Perubahan Sirkulasi
Dengan perkembangan paru-paru mengakibatkan tekanan O2 Meningkat dan
tekanan CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resisitensi pembuluh darah
paru sehingga aliran darah ke otak tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan
darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus artriosis
menutup.Dengan menciutnya arteri dan vena umbilical kemudian tali pusat dipotong
aliran darah dari p;acenta melalui vena. Vena kappa superior dan foramen oval pada
atrium kiri terhenti sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup
diluar badan ibu.
5. Perubahan alat pencernaan : Hati,Ginjal dan alat lainnya mulai berfungsi (Hafifah, 2014).

V. Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai, dideteksi lebih
dini untuk segera dilakukan penganan agar tidak mengancam nyawa bayi. Beberapa
tanda bahaya pada bayi baru lahir tersebut, antara lain pernafasan sulit atau lebih dari
60 kali per menit, retraksi dinding dada saat inspirasi. Suhu terlalu panas atau lebih
dari 38°C atau terlalu dingin suhu kurang dari 36°C.
Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat, memar atau sangat kuning
(terutama pada 24 jam pertama) juga merupakan tanda bahaya bagi bayi baru lahir.
Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang lain yaitu pemberian ASI sulit (hisapan
lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah), tali pusat merah, bengkak keluar
cairan, bau busuk, berdarah, serta adanya infeksi yang ditandai dengan suhu tubuh
meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (pus), bau busuk, pernafasan sulit.
Gangguan pada gastrointestinal bayi juga merupakan tanda bahaya,
antara lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama kelahiran, urine tidak
keluar dalam 24 jam pertama, muntah, terus menerus, distensi abdomen, faeses
hijau/berlendir/darah. Bayi menggigil atau menangis tidak seperti biasa, lemas,
mengantuk, lunglai, kejang -kejang halus, tidak bias tenang, menangis terus
menerus, mata bengkak dan mengeluarkan cairan juga termasuk tanda-tanda bahaya
pada bayi baru lahir (Lestari, 2013).

VI. Adaptasi Fisiologi Bayi Baru Lahir


Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi :
1) Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
pusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat
adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan
tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada
sinus karotis. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli
adanya surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit sehingga
oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan untuk mempertahankan ketegangan
alveoli. Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus
biasanya pernapasan diafragma dan abdominal. Sedangkan respirasi beberapa saat
setelah kelahiran yaitu 30-60 x/menit.
2) Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari
plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar
masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel
tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian
akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan
demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah
mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan
duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika
menjadi ligamen.
3) Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari
pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata
hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.

Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan

Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb
janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5%
pada minggu ke 20.
4) Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air
ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air
ketuban dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam
kehijauan). Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam
24 jam pertama.
5) Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir
simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam
hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan
imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar
untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar
belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat
Glukoronide Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase)
yang berfungsi dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus
memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.
6) Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
7) Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi
daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran
panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin.
Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang
lebih dingin tanpa kontak secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan
menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai
uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsun
8) kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormone dari ib, pada waktu bayi baru lahir
kadang kadang hormone tersebut masih berfungsi misalkan pengeluran darah dari
vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjarteroid sudah terbentuk sempurna
waktu lahir dan berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.
9) Keseimbangan air dan ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium
relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan
ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur
belum sebanyak orang dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan
glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal)
pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
10) Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat
dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan
menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan
gerakan menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi
lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup
diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap
cahaya.
11) Sistem imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2
bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan.
Khususnya pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan
bakteri dapat alat pencernaan, imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan
kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap
dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi
yang menyusui mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.
12) Sistem integumen
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum
matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Vernik
kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi sangat sensitif
dan dapat rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit
kemerahan yang akan memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran.
Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki
sedikit sianotik (Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor.
Stasis kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat
sementara dan bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika terpajan pada udara
Dingin.
13) Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh.
Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap
ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan
bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir
tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat
kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi
cukup bulan.
14) Sistem neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
a. Reflek pada Mata
a) Berkedip atau Refleks korneal
b) Reflek Pupil
c) Mata boneka
b. Reflek pada Hidung
a) Bersin
b) Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis
mata)menyebabkan mata menutup dengan rapat. c. Reflek pada mulut dan
Tenggorokkan
c) Menghisap
d) Muntah
e) Rooting
Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan
bayi membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan mulai menghadap: harus
hilang kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi dapat menetap selama 12 bulan.
f) Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan mendorongnya
keluar: harus menghilang pada usia 4 bulan.
g) Menguap
h) Batuk
d. Reflek pada ekstremitas
a) Menggenggam
b) Babinski
c) Klonus, Pergelangan kaki : Dorsofleksi telapak kaki yang cepat ketika
menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan munculnya satu
sampai dua gerakan oskilasi (denyut). Akhirnya tidak boleh ada denyut
yang teraba.
d) Refleks pada Massa/Moro
e) Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan
fleksi siku: tangan tetap tergenggam: harus hilang pada usia 4 bulan (Meli,
2013).
VIII. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi
normal atau tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas
keperawatan.
a. 2 jam pertama sesudah kelahiran
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama
sesudah lahir meliputi :
1. Kemampuan menghisap lemah atau kuat
2. Bayi tampak aktif atau lunglai
3. Bayi kemeraqhan atau biru
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap
ada tidaknya kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
1. Gangguan pernafasan
2. Hipotermia
3. Infeksi
4. Cacat bawaan dan trauma lahir (Mitayani, 2013).

IX. Penatalaksanaan Medis


1) Tes diagnostic

a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai 23.000-

24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).


b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi
prenatal/perinatal).
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2
hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah dan RH
2) Terapi
a. Non Farmakologi
1. Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit
kelima setelah dilahirkan)
2. Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
3. Penimbangan BB setiap hari
4. Jadwal menyusui
5. Higiene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
1. Suction dan oksigen, Vitamin K
2. Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%,
perak nitral atau neosporin)
3. Vaksinasi hepatitis B
4. Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang
biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah
muskulus vastus lateralis. (Bobak, M Irene, 2005).

X. Dampak Bayi Baru Lahir Terhadap Kebutuhan Dasar Manusia


1. Kebutuhan Oksigenasi
Pada proses persalinan ketika kepala melewati jalan lahir, banyak cairan amnion
yang masuk kesaluran napas, reflek menghisap dan menelan belum sempurna,
terjadi akumulasi secret pada jalan napas mengakibatkan bersihan jalan napas dan
pola napas tidak efektif.
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Peningkatan pengeluaran cairan melalui insisible loss (IWL) dan reflek menghisap
dan menelan belum sempurna merupakan resiko tinggi terhadap gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan.
3. Kebutuhan Sirkulasi
Adaptasi terhadap perubahan suhu tubuh dari suhu intra uterin yang stabil ke suhu
ruangan dan adanya pengeluaran suhu tubuh melalui proses konveksi, radiasi dan
evaporasi merupakan faktor resiko tinggi terjadinya hipothermi.
4. Kebutuhan Nutrisi
Reflek menghisap dan menelan yang belum sempurna, merupakan faktor
resiko tinggi pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh .
5. Kebutuhan Rasa Aman
Adanya luka pemotongan tali pusat yang belum kering merupakan faktor
resiko tinggi terjadinya infeksi.
XI. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma
saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata
cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
2) Pernapasan dan peredaran darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat
digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari
frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh
tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit
(12 jam pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit
(tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas,
wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi
baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke
hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun
(sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan
bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
3) Suhu Tubuh

Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C. Pengukuran


suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
4) Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan.
Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih kekuningan terutama di
daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
5) Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah
atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
6) Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali
pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya.
7) Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a. Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang
mengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b. Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang
akan memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak
kaki dirangsang akan memberi reaksi.
c. Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang
datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d. Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh
kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
e. Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap.
8) Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis.
Namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir.
Berat badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
9) Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna
gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24
jam pertama.
10) Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas
dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-
occipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis
35cm. Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm.
Panjang badan normal 48-50 cm.
11) Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas
berdarah sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup
dengan rugae, fimosis biasa terjadi.
2. Diagnosa keperawatan yang sering muncul
Kemungkinan diagnosa yang muncul pada klien dengan persalinannormal adalah :
1. Menyusui tidak efektif b/d ketidak adekuatan refleks menghisap bayi
2. Hipotermia b/d terpapar suhu lingkungan rendah
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DX KEPERAWATAN SLKI SIKI


1. Menyusui tidak efektif b/d Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Konseling laktasi
ketidakadekuatan refleks selama 1 x 24 jam menyusui tidak efektif dapat Observasi
menghisap bayi membaik dengankriteria hasil: a. identifikasi keadaan emosional ibu saat akan
a. Status menyusui dilakukan konseling menyusui
Indikator SA ST b. identifikasi keinginandan tujuan menyusui
Perlekatan bayi pada 3 sedang 1 c. identifikasi permasalahan yang ibualami selama
paudara meningkat
kemampuan ibu 3 sedang 1 proses menyusui
memosisikan bayi
meningkat
dengan benar Terapeutik
Tetesan / pancaran ASI 3 sedang 1
d. gunakan teknik mendengarkan aktif(mis. duduk sama
meningkat
Suplai ASI adejuat 3 sedang 1
tinggi, dengarkan permasalahan ibu)
meningkat e. berikan pujian terhadap perilaku ibuyang benar
Payudara ibu kosong 3 sedang 1 Edukasi
stelah menyususi
meningkat f. ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai
Hisapan bayi 3 sedang 1
kebutuhan ibu.
meningkat
a. Status menelan
Indikator SA ST
Reflek menelan 3 sedang 5
meningkat
Usaha menelan 3 sedang 5
meningkat
Memepertahankan 3 sedang 5
makanan di mulut
meningkat

c status nutrisi
Indikator SA ST
Berat badan 3 sedang 5
meningkat
Panjang badan 3 sedang 5
meningkat
Pucat 3 sedang 5
meningkat
Poa makan 3 sedang 5
meningkat

2. Hipotermia b/d terpapar Setelah dilakukan 1. Manajemen Hipotermia


suhu lingkungan rendah Observasi
tindakan keperawatan selama 1x 24 jam
a. monitor suhu tubuh
hipotermia membaik dengan kriteria hasil :
a. Termogulasi nenonatus b. identifikasi penyebabhipotermia (mis,terpapar suhu
Indikator SA ST lingkungan rendah, pakaian tipis, kerusakan
Mengigil 3 sedang 1 meningkat hipotalamus, kekurangan lemak subkutan)
Suhu tubuh 3 sedang 1 meningkat
Suhu kulit 3 sedang 1 meningkat c. Monitor tanda dan gejala hipotermia
Frekuensi nadi 3 sedang 5 menurun Terapeutik
d. sediakan lingkungan yang hangat (mis, stursuhu
ruangan,incubator)
e. ganti pakaian atau linen yang basah
b. Perfusi Perifer f. lakukan penghangatan pasif(mis, selimut, menutup
Indikator SA ST kepala, pakaian tebal)
Warna kulit pucat 3 sedang 5 membaik g. lakukan penghangatan aktifinternal (mis, infusecairan
Akral 3 sedang 5 membaik
hangat, oksigen hangat)
Turgor kulit 3 sedang 5 membaik
Edukasi
h. anjurkan makan/minum
3. Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 1. Pencegahan Infeksi
dengan posedur invasive 24 jam Resiko infeksi membaik dengan kriteria Observasi
hasil : a. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
a. Tungkat infeksi Terapheiutik
Indikator SA ST b. Batasi jumlah pengunjung
Kebersihan tangan 3 sedang 5 meningkat c. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
Kemerahan 3 sedang 5 meningkat
Kultur darah 3 sedang 5 membaik pasien dan lingkungan pasien
Bengkak 3 sedang 5 menurun Edukasi
d. Jelaskan tandan dan gejal infeksi
b. Integritas Kulit dan jaringan e. Ajarkan cara mencuci ytangan dengan benar
Indikator SA ST
f. Anjurkan meningkatkan nutrisi
Elastisitas 3 sedang 5
meningkat Kolaborasi
Perfusi jaringan 3 sedang 5
meningkat
g. Kolaboraso imunisasi jika perlu.
Tekstur 3 sedang 5
membaik
Suhu kulit 3 sedang 5
membaik

c. Status Imun
Indikator SA ST
Integritas kulit 3 sedang 5meningkat
Imunisasi 3 sedang 5 meningkat
Integritas mukosa 3 sedang 5 meningkat
DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan


TindakanKeperawatan Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan


TindakanKeperawatan Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Arif, Mansjoer. (2020). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3. Media


Aesculapius. Jakarta.

Bobak. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Gary,Hafifah, dkk. (2019). Obstetri Williams. Jakarta: EGC.

Lestari, Meli, dkk. (2020). Diagnosa Keperawatan. Jakarta. EGC.

Johnson, Meridian Maas, & Sue Moorhead. (2018). Nursing Outcame


Clasification. Mosby. Philadelphia.

Manuaba, Ida Bagus Gede. (2020). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

McCloskey & Gloria M Bulechek. (2019). Nursing Intervention Clasification.


Mosby. USA.
VII PATHWAY
Bayi Baru Lahir

Perubahan Fisiologis

Sistem respirsai S.kardiovaskular S.Gastrointestinal Termoregulasi Pemotongan Tali Pusat

Sistem respirasi alveolus terisi O2 Asam lambung adaptasi hangat ke port de entry bacteri
dingin
Resiko Infeksi
Hipoksia, tekanan resistensi vascular kolik meningkatkan panas
Rongga dada paru
Kegagalan peningkatan
Peningkatan
Merangsang saraf tekanan pylmonalis distress antara Atifitas Otot panas
suhu tubuh
pernafasan waktu makan
menangis,
pegeluaran cairan aliran darah paru menggigil Hipertermi Hipotermi
Risiko Defisit
paru masuk jantung Nutrisi
Resiko
Ketidakefektifan Gangguan Cedera
bersihan jalan Perfusi
napas jaringan

Anda mungkin juga menyukai