Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS DI PUSKESMAS


BOJONGJURUH

Oleh :

DIDIN EKA SEPTIANA

210513048

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTATAHUN 2021-2022
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP BAYI BARU LAHIR

1 Konsep bayi baru lahir


a. Bayi baru lahir
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42 mingguatau
294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir (newborn
atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia empat minggu
(Wahyuni, 2012).
b. Ciri-ciri Bayi Normal
1. Berat badan 2500-4000 gram.
2. Panjang badan lahir 48-52 cm.
3. Lingkar dada 30-38 cm.
4. Lingkar kepala 33-35 cm .
5. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit, kemudian menurun sampai
120-140×/menit.
6. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun setelah
tenang kira-kira 40×menit.
7. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk dan
diliputi vernix caseosa,Kuku panjang .
8. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis sudah turun
(pada laki-laki).
10. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
11. Refleksmoro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti
memeluk.
12. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak tangan, bayi
akan menggengam / adanya gerakan refleks.
13. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan daerah mulut
Sudah terbentuk dengan baik.
14. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan (Saleha, 2012)
c. Apgar score
Tabel 2.1 Tanda APGAR bayi baru lahir

Tanda 0 1 2

A=warna kulit Biru/pucat Tubuh kemerahan, Tubuh dan


ekstremitas biru ekstremitas
kemerahan

P= denyut nadi Tidak ada <100x/menit >100x/menit

G=reflek Tidak ada Gerakan sedikit Menangis

A=tonus otot Tidak ada Flexi lemah Aktif

R=respiratory Tidak ada Lemah merintih Tangis kuat

Penilaian

7-10 = normal

4-6 =asfixia sedang

0-3 = asfixia berat

d. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di Luar Uterus


Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional neonatus darikehidupan
didalam uterus ke kehidupan diluar uterus.Beberapa perubahan fisiologi yang dialami bayi
baru lahir antara lain yaitu :

1 Sistem Pernafasan Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika harus
mengatasi resistensi paru pada saat pernapasan yang pertama kali.Pada umur kehamilan
34-36 minggu struktur paru-paru matang, artinya paru-paru sudah bisa mengembangkan
sistem alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. (Rahardjo dan
Marmi, 2015: 14)
2 Sirkulasi darah Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke
hati, sebagian langsung ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri jantung.Dari bilik
kiri darah di pompa melalui aorta ke seluruh tubuh.Dari bilik kanan darah di pompa
sebagian ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta.Setelah bayi lahir, paru
akan berkembang mengakibatkan tekanan-tekanan arteriol dalam paru menurun. Tekanan
dalam jantung kiri lebih besar dari pada tekanan jantung kanan yang mengakibatkan
menutupnya foramen ovale secara fungsional.Hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah
kelahiran. Oleh 17 karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desenden
naik dan karena rangsangan biokimia (pa02 yang naik), duktus arteriosus akan
berobliterasi, ini terjadi pada hari pertama.Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5
liter per menit / m2.Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1.96
liter/menit/m2 karena penutupan duktus arteriosus (Indrayani, 2013: 312).
3 Metabolisme Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang dewasa
sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih besar, sehingga BBL harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sehingga energi diperoleh dari metabolisme
karbohidrat dan lemak.Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan
karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak.Setelah mendapat
suhu
4 Keseimbangan air dan fungsi ginjal Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih
banyak air dan kadar natriumrelatif lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler
luas.
Fungsi ginjalbelum sempurna karena:
1. Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa
2. Tidak seimbang antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal
3. Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan
dengan orang dewasa(Indrayani, 2013: 313).
5 Imunoglobulin Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang
matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang didapat.Kekebalan alami terdiri
dari struktur pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau meminimalkan infeksi.
Berikut beberapa contoh kekebalan alami:Perlindungan dari membran mukosa, Fungsi
saringan saluran nafas, Pembentukan koloni mikroba dikulit dan usus, Perlindungan kimia
oleh lingkungan asam lambung (Walyani dan Purwoastuti, 2015:135).
2 Konsep asuhan keperawatan
a. Pengkajian Menurut Yermia (2017), pengkajian keperawatan pada bayi baru lahir meliputi :
1. Identitas Biasanya berupa nama, tanggal lahir/jam lahir, jenis kelamin, identitas orang tua
(meliputi : nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan, agama)
2. Riwayat kehamilan dan kelahiran Meliputi prenatal (pemeriksaan yang dilakukan sebelum
melahirkan/pada saat mengandung), intranatal (pada saat melahirkan), dan postnatal
(pemeriksaan yang dilakukan setelah malahirkan).
3. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir umumnya adalah menggunakan
APGAR(Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration)scoreatau yang berarti ( A : warna
kulit, P : denyut jantung, G : respons refleks, A : tonus otot/keaktifan, dan R : pernapasan).
Pemeriksaan fisik secara komplek pada bayi baru lahir meliputi : kesadaran, keadaan umum,
tanda- tanda vital, kepala, mata, hidung, mulut dan lidah, telinga, leher, dada, abdomen,
punggung, genetalia, tanganm kaki, serta integumen.
4. Pemeriksaan Penunjang Meliputi pemeriksaan darah lengkap di laboratium medis.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada bayi baru lahirmenurut Indah, et al (2019) yaitu :
1. Risiko perubahan suhu tubuh: hipotermi/hipertermi berhubungan dengan lingkungan yang
baru (udara luar dan penuruna jumlah lemak subcutan.
2. Risiko infeksi tali pusat berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer.
c. Intervensi keperawatan

No Diagnosis Tujuan/kriteria Perencanaan Keperawatan SIKI


hasil

1 Risiko Setelah diberikan Manajemen hipotermia


hipotermia tindakan 1) Monitor suhu
keperawatan 2) Identifikasi penyebab hipotermia
selama 1 kali 24 (misalnya: terpapar suhu lingkungan
jam maka rendah, pakaian tipis, kerusakan
diharapkan risiko hipotalamus, penurunan laju
hipotermia tidak metabolisme, kekurangan lemak
terjadi, dengan subkutan)
3) Monitor tanda dan gejala akibat
kriteria hasil : hipotermia (hipotermia ringan :
1) Mengigil takipnea, disartria, menggigil,
menurun hipertensi, diuresis; hipotermia sedang :
2) Kulit merah aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati,
menurun refleks menurun; hipotermia berat :
3) Akrosianosis oliguria, refleks menghilang, edema
menurun paru, asam basa abnormal )
4) Dasar kuku 4) Sediakan lingkungan yang hangat
sianotik menurun (atur suhu ruangan, inkubator)
5) Suhu tubuh 5) Ganti pakaian dan/ atau linen yang
cukup membaik basah
6) Suhu kulit 6) Lakukan penghangatan pasif
cukup membaik (selimut, menutup kepala, pakaian
tebal)
7) Lakukan penghangatan aktif
eksternal (kompres hangat, botol
hangat, selimut hangat, perawatan
metode kangguru)
8) Lakukan penghangatan aktif internal
(infus cairan hangat, oksigen hangat)

Regulasi temperatur
1) Monitor suhu bayi sampai stabil
(36,5o C37,50 C)
2) Monitor warna dan suhu kulit
3) Bedong bayi segera setelah lahir
untuk mencegah kehilangan panas
4) Masukkan bayi BBLR ke dalam
plastik segera setelah lahir
5) Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
6) Pertahankan kelembaban inkubator
50% atau lebih untuk mengurangi
kehilangan panas karena posisi
evaporasi
7) Atur suhu inkubator sesuai
kebutuhan 8) Hindari meletakkan bayi
di dekat jendela terbuka atau di aliran
pendingin ruangan atau kipas angin.
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR
KEPERAWATAN MATERNITAS DI
PUSKESMAS BOJONGJURUH
Nama Mahasiswa : Didin Eka Septiana NIM : 210513048
Tempat Praktek : Puskesmas Bojongjuruh Tanggal :

Nama Ayah/ Ibu : Ny. D/ Tn. E


Alamat : Kp. Tapos Hanjatan

No Tahun Lahir L/P BB Keadaan Komp. Jenis Tempat Ket.


Lahir Bayi Persalinan Lahir

1 2012 L 3500 Sehat - Normal Bidan

2 2017 L 3400 Sehat - Normal Bidan

3 2019 L 2600 Sehat - Normal Puskesmas

RIWAYAT KELAHIRAN

Status Gravida Ibu : G4 P3 A0

Riwayat Persalinan : ibu melahirkan Normal , lahir jam 16.00 wib dr ibu g4 p3 ao hamil
37-38 minggu

BB/TB Ibu : 76 Kg/ 158 Cm

Tempat Persalinan : Puskesmas Bojongjuruh

Jenis Persalinan : Persalinan Normal

Komplikasi Persalinan : tidak ada


Lama Pecahnya Ketuban : belum pecah

Keadaan bayi saat lahir : bayi bugar sehat, tangis kuat, gerak aktif

Lahir Tanggal : 02-02-2022 jam :16.00 wib

Jenis Kelamin : perempuan Bayi tunggal

BB/PB Lahir : 2900 gram 48 Cm

Nilai APGAR : 8/9

Plasenta

1. Berat : 580 gram

2. Kotiledon : Tidak ada data

3. Ukuran : Tidak ada data

4. Kelainan : Tidak ada data

5. Insersi tali pusat : Tidak ada data.

Tali pusat

1. Panjang : 50 cm

2. Pembuluh darah :3
3. Kelainan : tidak ada

Pemeriksaan Fisik Bayi

Umur : 0 hari

Hari/tanggal : selasa/ 02-22-2022

Jam : 16.30
o
Suhu Badan : 36.7 C Genitalia : bersih.

Berat Badan : 2900 gram

Panjang Badan : 48 Cm Perempuan,Labio : mayor menghitam

Lingkar Kepala : 32 cm Anus : ada


Lingkar Dada : 33 cm Mekonium :.belum bab.

Lingkar Perut : 31 cm Kepala dan Leher : tidak ada benjolan.

Ekstremitas : normal Bentuk :Simetris

Jari Tangan :lengkap 5 jari Komplikasi : tidak ada

Jari Kaki : lengkap 5 jari

Pergerakan : Aktif Caput : tidak ada

Garis telapak tangan/ kaki : tidak ada semean line.

Chepal hematom : tidak ada.

Status Neurologi : gerak aktif.

Ubun- ubun/ Sutura : sudah mengeras.

Reflek

Mata : kedip. Tendon :

Telinga : kaget. Morro : ada

Mulut : menghisap. Rooting : ada

Hidung : bernafas. Sucking : ada

Leher : menoleh. Babinski : ada

Menggenggam : ada.

Dada

Menangis : tidak retraksi Jantung & Paru : suara s1,s2 tunggal.

Berjalan :belum Bunyi Nafas : normal..

Tonus Leher : menoleh RR : 42. x/menit

Denyut Jantung : 132. x/ menit


Kulit
Kelainan :tidak ada Vernik caseosa :

tidak ada. Lanugo : tidak ada

Punggung

Keadaan punggung : simetris

Fleksibilitas tulang punggung :lentur

Kelainan : tidak ada.

Abdomen

Bising usus : 8x/menit.

Kontur : elastis.

Kelainan : tidak ada.

1. ASI/PASI : asi.

2. Kemampuan minum : netek langsung. ml/jam

Eliminasi

1. BAB pertama : belum tanggal : ............... jam: ......................

2. BAK pertama : .sudah.. tanggal : 02-02-2022 jam: 21.00.

Data lain : ................................................................................................................

..................................................................................................................

Laboratorium :

Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan penunjang:
Tidak ada

Kesimpulan :
Bayi baru lahir ,dari ibu g4 p3 a0 hamil 37-38 minggu, lahir jam 16.00 a/s 89 ketuban
jernih, 16.00 tidak, sianosis tidak, cacat tidak, anus ada. Bb=2900 pb=48 lk33 ld 33 lp
31

1. ANALISA DATA

a. Berisi data fokus :


Bayi baru lahir ,dari ibu g4 p3 a0 hamil 37-38 minggu, lahir jam 16.00 a/s 89 ketuban
jernih, 16.00 tidak, sianosis tidak, cacat tidak, anus ada. Bb=2900, pb=48 lk33 ld 33 lp
31

b. Analisa data

No Hari/ tgl/ jam DATA PROBLEM ETIOLOGI

111
02-02-2022 Subyektif : ibu Risiko hipotermi lingkungan
mengatakan anaknya lahir yang baru
Jam 21.00 menangis kuat (udara luar dan
penuruna
Obyektif : jumlah lemak
lahir normal dari ibu g4 subcutan
p4 p3 a0 hamil 37-38
minggu, lahir jam 16.00
a/s 89 ketuban jernih,
16.00 tidak, sianosis
tidak, cacat tidak, anus
ada. Bb=2900, pb=48
lk33 ld 33 lp 31

111
02-02-2022 Subyektif : ibu Resiko infeksi Faktor
mengatakan anaknya lahir lingkungan
Jam 21.00 menangis kuat dan- bakteri
mudah
Obyektif : Tali Pusat menempel dan
masih basah dan rapuh. berkembang
biak- Resiko
terjadinya
infeksi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN: disusun sesuai prioritas dan urgensinya ( SDKI)

No Tgl/ jam Diagnosis keperawatan KODE

1 02-02-2022 Risiko hipotermi berhubungan dengan 302


lingkungan yang baru (udara luar dan
Jam 21.00 penuruna jumlah lemak subcutan.

2 02-02-2022 Resiko infeksi berhubungan dengan D.0142


ketidaka dekuatan pertahanan tubuh
Jam 21.00 primer.
3. INTERVENSI

TGL/ No. TUJUAN& RENCANA TINDAKAN PARAF


JAM DX KRITERIA
HASIL
02-02-2022 1 Setelah diberikan Manajemen hipotermia
tindakan 1) Monitor suhu
Jam 21.00
keperawatan selama 2) Identifikasi penyebab
1 x 24 jam maka hipotermia (misalnya: terpapar
diharapkan risiko suhu lingkungan rendah,
hipotermia tidak pakaian tipis, kerusakan
terjadi, dengan hipotalamus, penurunan laju
kriteria hasil : metabolisme, kekurangan
1) Mengigil menurun lemak subkutan)
2) Kulit merah 3) Monitor tanda dan gejala
menurun akibat hipotermia (hipotermia
3) Akrosianosis ringan : takipnea, disartria,
menurun menggigil, hipertensi, diuresis;
4) Dasar kuku hipotermia sedang : aritmia,
sianotik menurun hipotensi, apatis, koagulopati,
5) Suhu tubuh cukup refleks menurun; hipotermia
membaik berat : oliguria, refleks
6) Suhu kulit cukup menghilang, edema paru, asam
membaik basa abnormal )
4) Sediakan lingkungan yang
hangat (atur suhu ruangan,
inkubator)
5) Ganti pakaian dan/ atau linen
yang basah
6) Lakukan penghangatan pasif
(selimut, menutup kepala,
pakaian tebal)
7) Lakukan penghangatan aktif
eksternal (kompres hangat,
botol hangat, selimut hangat,
Regulasi temperatur
1) Monitor suhu bayi sampai
stabil (36,5o C37,50 C)
2) Monitor warna dan suhu
kulit
3) Bedong bayi segera setelah
lahir untuk mencegah
kehilangan panas
4) Masukkan bayi BBLR ke
dalam plastik segera setelah
lahir
5) Gunakan topi bayi untuk
mencegah kehilangan panas
pada bayi baru lahir
6) Pertahankan kelembaban
inkubator 50% atau lebih untuk
mengurangi kehilangan panas
karena posisi evaporasi
7) Atur suhu inkubator sesuai
kebutuhan
8) Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau di
aliran pendingin ruangan atau
kipas angin.
02-02-2022 2 Setelah di lakukan 1. Observasi adanya tanda- P
A
tindakan tanda infeksi.
Jam 21.00 R
keperawatan1x24 2. Ajarkan kepada oragtua A
F
jam tidak terdapat teknik mencuci tangan yang
infeksi pada bayi tepat sebelum memegang
dengan kriteria hasil: bayi.
a. TTV klien dalam 3. Anjurkan kepada Keluarga
batas normal (Suhu dan pengunjung yangakan
36,5-37,5. RR 30-60 memegang bayi untuk
X/ menit). mencuci tangan dengan
b. Tidak ada tanda sabun atau antiseptic,
dan gejala infeksi.

4.IMPLEMENTASI
No Tgl/jam Tindakan respon Par
Dx af
1 02-02-2022 1. Monitor suhu 1. S= 36,8 c
2. menyediakan lingkungan 2. Suhu infant
Jam 21.00
yang hangat (atur suhu warmer 35 c
ruangan, inkubator)
3. Ganti pakaian dan/ atau 3. Ganti pampers,
linen yang basah pasien bab,bak
4. melakukan penghangatan
pasif (selimut, menutup 4. Selimut
kepala, pakaian tebal) terpasang
5. Bedong bayi segera setelah
melakukan tindakan 5. Bayi dibedong
6. menghindari meletakkan
bayi di dekat jendela 6. Bayidi
terbuka atau di aliran tempatkan di
pendingin ruangan atau infant warmer
kipas angin
7. menggunakan topi bayi 7. Bayi
untuk mencegah menggunakan
kehilangan panas pada bayi topi
baru lahir

2. 02-02-2022 1. Observasi adanya tanda-


tanda infeksi 1. Tidak adanya
Jam 21.00
2. Mengajarkan posisi dan warna
cara menyususi sesui kemerahan.
dengan mobilitas ibu 2. Ibu belum bias
miring kanan
3. Mengajarkan klien dan
dan miring kiri
keluarga cuci tangan 6
3. Klien dan
langkah
keluarga sudah
bias melakukan
cuci tangan 6
langkah, dan
akan cuci
tangan sebelum
dan sesudah
menyentuh
bayi, serta
sebelum dan
sesudah
membersihkan
tali pusat.

5.EVALUASI

No. HARI/ JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


DX TGL

1 02-02-2022 S: bayi menangis kuat

O: suhu bayi stabil dalam 1x24 jam tanpa


infant warmer, akral hangat, kemerahan,
tidak sianosis, tidak pucat
S=36,7 hr=132 RR=42

A: risiko hipotermi tidak terjadi

P: edukasi ibu pasien untuk menjaga


kestabilan suhu bayi
02-02-2022 S: bayi menangis kuat

O: -Talipusat Masih Basah


- Tidak ada Warna Kemerahan

A: Risiko Infeksi Tidak ada

P: Intervensi di Lanjutkan
1 02-02-2022 S: klien mengatakan Bisa melakukan
Cucitangan 6 langkah

O: Ayah dan ibu klien dapat


Memperaktekan Cara mencuci tangan 6
Langkah

A: Masalah Teratasi Sebagian.

P: Intervensi Dihentikan

Anda mungkin juga menyukai