Oleh :
210513048
Tanda 0 1 2
Penilaian
7-10 = normal
1 Sistem Pernafasan Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika harus
mengatasi resistensi paru pada saat pernapasan yang pertama kali.Pada umur kehamilan
34-36 minggu struktur paru-paru matang, artinya paru-paru sudah bisa mengembangkan
sistem alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. (Rahardjo dan
Marmi, 2015: 14)
2 Sirkulasi darah Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke
hati, sebagian langsung ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri jantung.Dari bilik
kiri darah di pompa melalui aorta ke seluruh tubuh.Dari bilik kanan darah di pompa
sebagian ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta.Setelah bayi lahir, paru
akan berkembang mengakibatkan tekanan-tekanan arteriol dalam paru menurun. Tekanan
dalam jantung kiri lebih besar dari pada tekanan jantung kanan yang mengakibatkan
menutupnya foramen ovale secara fungsional.Hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah
kelahiran. Oleh 17 karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desenden
naik dan karena rangsangan biokimia (pa02 yang naik), duktus arteriosus akan
berobliterasi, ini terjadi pada hari pertama.Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5
liter per menit / m2.Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1.96
liter/menit/m2 karena penutupan duktus arteriosus (Indrayani, 2013: 312).
3 Metabolisme Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang dewasa
sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih besar, sehingga BBL harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sehingga energi diperoleh dari metabolisme
karbohidrat dan lemak.Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan
karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak.Setelah mendapat
suhu
4 Keseimbangan air dan fungsi ginjal Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih
banyak air dan kadar natriumrelatif lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler
luas.
Fungsi ginjalbelum sempurna karena:
1. Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa
2. Tidak seimbang antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal
3. Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan
dengan orang dewasa(Indrayani, 2013: 313).
5 Imunoglobulin Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang
matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang didapat.Kekebalan alami terdiri
dari struktur pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau meminimalkan infeksi.
Berikut beberapa contoh kekebalan alami:Perlindungan dari membran mukosa, Fungsi
saringan saluran nafas, Pembentukan koloni mikroba dikulit dan usus, Perlindungan kimia
oleh lingkungan asam lambung (Walyani dan Purwoastuti, 2015:135).
2 Konsep asuhan keperawatan
a. Pengkajian Menurut Yermia (2017), pengkajian keperawatan pada bayi baru lahir meliputi :
1. Identitas Biasanya berupa nama, tanggal lahir/jam lahir, jenis kelamin, identitas orang tua
(meliputi : nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan, agama)
2. Riwayat kehamilan dan kelahiran Meliputi prenatal (pemeriksaan yang dilakukan sebelum
melahirkan/pada saat mengandung), intranatal (pada saat melahirkan), dan postnatal
(pemeriksaan yang dilakukan setelah malahirkan).
3. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir umumnya adalah menggunakan
APGAR(Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration)scoreatau yang berarti ( A : warna
kulit, P : denyut jantung, G : respons refleks, A : tonus otot/keaktifan, dan R : pernapasan).
Pemeriksaan fisik secara komplek pada bayi baru lahir meliputi : kesadaran, keadaan umum,
tanda- tanda vital, kepala, mata, hidung, mulut dan lidah, telinga, leher, dada, abdomen,
punggung, genetalia, tanganm kaki, serta integumen.
4. Pemeriksaan Penunjang Meliputi pemeriksaan darah lengkap di laboratium medis.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada bayi baru lahirmenurut Indah, et al (2019) yaitu :
1. Risiko perubahan suhu tubuh: hipotermi/hipertermi berhubungan dengan lingkungan yang
baru (udara luar dan penuruna jumlah lemak subcutan.
2. Risiko infeksi tali pusat berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer.
c. Intervensi keperawatan
Regulasi temperatur
1) Monitor suhu bayi sampai stabil
(36,5o C37,50 C)
2) Monitor warna dan suhu kulit
3) Bedong bayi segera setelah lahir
untuk mencegah kehilangan panas
4) Masukkan bayi BBLR ke dalam
plastik segera setelah lahir
5) Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
6) Pertahankan kelembaban inkubator
50% atau lebih untuk mengurangi
kehilangan panas karena posisi
evaporasi
7) Atur suhu inkubator sesuai
kebutuhan 8) Hindari meletakkan bayi
di dekat jendela terbuka atau di aliran
pendingin ruangan atau kipas angin.
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR
KEPERAWATAN MATERNITAS DI
PUSKESMAS BOJONGJURUH
Nama Mahasiswa : Didin Eka Septiana NIM : 210513048
Tempat Praktek : Puskesmas Bojongjuruh Tanggal :
RIWAYAT KELAHIRAN
Riwayat Persalinan : ibu melahirkan Normal , lahir jam 16.00 wib dr ibu g4 p3 ao hamil
37-38 minggu
Keadaan bayi saat lahir : bayi bugar sehat, tangis kuat, gerak aktif
Plasenta
Tali pusat
1. Panjang : 50 cm
2. Pembuluh darah :3
3. Kelainan : tidak ada
Umur : 0 hari
Jam : 16.30
o
Suhu Badan : 36.7 C Genitalia : bersih.
Reflek
Menggenggam : ada.
Dada
Punggung
Abdomen
Kontur : elastis.
1. ASI/PASI : asi.
Eliminasi
..................................................................................................................
Laboratorium :
Pemeriksaan penunjang:
Tidak ada
Kesimpulan :
Bayi baru lahir ,dari ibu g4 p3 a0 hamil 37-38 minggu, lahir jam 16.00 a/s 89 ketuban
jernih, 16.00 tidak, sianosis tidak, cacat tidak, anus ada. Bb=2900 pb=48 lk33 ld 33 lp
31
1. ANALISA DATA
b. Analisa data
111
02-02-2022 Subyektif : ibu Risiko hipotermi lingkungan
mengatakan anaknya lahir yang baru
Jam 21.00 menangis kuat (udara luar dan
penuruna
Obyektif : jumlah lemak
lahir normal dari ibu g4 subcutan
p4 p3 a0 hamil 37-38
minggu, lahir jam 16.00
a/s 89 ketuban jernih,
16.00 tidak, sianosis
tidak, cacat tidak, anus
ada. Bb=2900, pb=48
lk33 ld 33 lp 31
111
02-02-2022 Subyektif : ibu Resiko infeksi Faktor
mengatakan anaknya lahir lingkungan
Jam 21.00 menangis kuat dan- bakteri
mudah
Obyektif : Tali Pusat menempel dan
masih basah dan rapuh. berkembang
biak- Resiko
terjadinya
infeksi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN: disusun sesuai prioritas dan urgensinya ( SDKI)
4.IMPLEMENTASI
No Tgl/jam Tindakan respon Par
Dx af
1 02-02-2022 1. Monitor suhu 1. S= 36,8 c
2. menyediakan lingkungan 2. Suhu infant
Jam 21.00
yang hangat (atur suhu warmer 35 c
ruangan, inkubator)
3. Ganti pakaian dan/ atau 3. Ganti pampers,
linen yang basah pasien bab,bak
4. melakukan penghangatan
pasif (selimut, menutup 4. Selimut
kepala, pakaian tebal) terpasang
5. Bedong bayi segera setelah
melakukan tindakan 5. Bayi dibedong
6. menghindari meletakkan
bayi di dekat jendela 6. Bayidi
terbuka atau di aliran tempatkan di
pendingin ruangan atau infant warmer
kipas angin
7. menggunakan topi bayi 7. Bayi
untuk mencegah menggunakan
kehilangan panas pada bayi topi
baru lahir
5.EVALUASI
P: Intervensi di Lanjutkan
1 02-02-2022 S: klien mengatakan Bisa melakukan
Cucitangan 6 langkah
P: Intervensi Dihentikan