Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Bayi Ny. “S” dengan BBLN usia 0 Hari

Di BPS.Ny.Sugiati Amd.Keb

Ds.Pulo Rejo – Dawar Blandong

Mojokerto

Disusun Oleh :

LIA NUR AZIZAH

NIM. 200906002

PRODI D-III KEBIDANAN

UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO

MOJOKERTO

2010-2011
LAPORAN PENDAHULUAN

I. DEFINISI
 Neonatus adalah Bayi yang lahir mengalami proses kelahiran dan
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
(Jumanis ilyas, 1994 : 4)
 Bayi baru lahir normal adalah Bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu
dengan berat badan 2500 sampai <4000 gram

(Asuhan kebidanan maternal dan neonatus, 1998)

 Pengertian Asuhan Bayi Baru Lahir Normal adalah Asuhan yang diberikan
pada Bayi Baru lahir Normal selama jam pertama setelah melahirkan.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)
II. CIRI-CIRI BBLN
1. Berat badan 2500-4000 gram
2. Panjang badan 48-58 cm
3. Lingkar dada 30-38 cm
4. Lingkar kepala 33-35 cm
5. Bunyi jantung pertama 180 kali / menit kemudian turun menjadi 120 kali / menit
6. Pernafasan pertama 80 kali / menit kemudian turun menjadi 40x / menit
7. Kulit kemerah-marahan dan licin karena jaringan sub cutan terbentuk dan terlapisi
vernic caseosa.
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas.
10. Genetalia pada wanita : labia mayora belum menutupi labia minora, lubang
vagina dan klitoris ada.
Genetalia pada pria : testis sudah turun ke skrotum.
11. Reflek hisap dan menelan baik.
12. Reflek moro baik, bayi bila dikejutkan akan memperlihatkan gerakan seperti
memeluk.
13. Gerak reflek baik, bila meletakkan suatu benda pada telapak tangan, maka bayi
tersebut akan memegangnya.
14. Eliminasi baik urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.
III. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BBLN
a. Metabolisme
Dalam waktu 2 jam setelah lahir mengalami penurunan keadaan gula daalm
darah untuk menambah energi pada jam pertama setelah lahir yang diambil
dari metabolism asam lemak.
b. Perubahan suhu
Ketika bayi bary lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah
dari suhu dalam rahim ibu, akibatnya metabolism jaringan meningkat dan
kebutuhan oksigen juga meningkat.
c. Perubahan pernafasan
Selama dalam uterus bayi mendapatkan oksigen dari plasenta setelah lahir
melalui paru-paru bayi.
d. Perubahan sirkulasi pernafasan
Dengan terkembangnya paru-paru maka tekanan O2 meningkat CO2 menurun
dan menyebabkan desistasi pembuluh darah dalam pulmonalis mengalir ke
paru, duktus arterior tertutup.
Dengan muncul arteri dalam vena dan terpotongnya tali pusat, aliran darah
dalam plasenta melalui vena cava arteriol dan folamen ovale pada atrium kiri
sehinggah sirkulasi janin berubah.
e. Ketuban pecah
Alat-alat pencernaan bayi, hati, ginjal, dan alat-alat lain mulai berfungsi.

IV. PELAKSANAAN SEGERA SETELAH BAYI LAHIR


1) Ambil secara cepat penilaian pernafasannya, letak bayi dengan handuk di atas
perut ibu.
2) Dengan kain bersih dan kering/kasa, lap darah dan lendir dari wajah bayi.
3) Klem dan potong tali pusat.
- kira-kira 2-3 cm dari pangkal puast bayi
- potonglah tali pusat diantara 2 klem sambil melindungi bayi, digunting
dengan tangan kiri.
- pertahankan kebersihan.
4) Jagalah bayi agar tetap hangat.
- pastikan terjadi kontak kulit bayi dengan ibu.
- ganti handuk atau kain bersih dengan kain kering, bungkus bayi dengan
selimut.
5) Kontak dini dengan ibunya
- berikan bayi pada ibunya secepat mungkin untuk kehangatan.
- untuk ikatan batin antara bayi dan ibu untuk memberikan ASI
6) Pernafasan
Periksa pernafasan dan warna kulit setiap 5 menit.
7) Perawatan mata.
Obat mata entromisin atau 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk
mencegah penyakit mata karena klamedia.
8) Identifikasi bayi
9) Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi, bayi perlu dipasang segera
pasca persalinan
- Tanggal lahir
- Nama (bayi dan ibu)
- Jenis kelamin
- unit
10) Perawatan lain
11) Lakukan perawatan tali pusat
12) Dalam waktu 2 jam beri imunisasi Hepatitis
13) Ajarkan cara merawat bayi

V. TANDA-TANDA BAHAYA BBLN


1. Pernafasan : sulit / kurang dari 60x / menit
2. Kehangatan : terlalu panas ( ≥ 38,6 oC ) atau terlalu dingin ( ≤ 36 oC )
3. Warna : kuning, biru, pucat, dan memar.
4. Pemberian Asi: hisapan lemah atau tidak, muntah atau tidak.
5. Tali pusat : merah, bengkak, perdarahan, bau busuk.
6. Infeksi : suhu meningkat, merah atau pus.
7. Feses dan BAK : tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek dan berwarna
hijau.
8. Aktivitas : menggigil, lemas, kejang, menangis terus.
VI. PENILAIAN APGAR SCOR
APGAR adalah nama seseorang tapi singakatan juga dari
 A (appereance) : Rupa atau warna kulit
 P (pulse) : Nadi
 G (griveanse) : Menyeringai akibat reflek katesa
 A (activity) : Keaktifan
 R (respiration) : Pernafasan

No. Kriteria 0 1 2
Seluruh tubuh
Appreance Badan merah,
1 pucat kemerah-
(warna kulit) ekstremitas biru
merahan
2 Pulse Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
(detik jantung)
3 Griveance Tidak ada Gerakan sedikit, Menangis kuat
(refleks) menyeringai Batuk / bersin
4 Activity Lumpuh Ekstensi, fleksi Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit
5 Respiration Tidak ada Lemah, tidak teratur Baik, teratur.
(pernafasan)

Teknik penilaian

- Dimulai pada menit 1 dan menit ke 5 setelah bayi lahir.

- Penilaian apgar pada menit ke 1 untuk menentukan ada tidaknya asfiksia.

- Penilaian apgar pada menit ke 5 untuk mengetahui apakah bayi tersebut dilakukan rawat
gabung.

- Nilai apgar

7-10 normal

4-6 asfiksia ringan / sedang

0-4 asfiksia berat


VII. PERAWATAN LANJUTAN PADA BAYI
 Adalah suatu perawatan yang diberikan dengan melaksnakan rawat
gabung, ibu dan bayi dalm satu ruangan, supaya kita dapat memantau TTV
bayi
 Perawatan lanjutan tersebut ada 2, antara lain :
1. Perwatan bayi di ruangan bersalin :
a. pengukuran suhu bayi dengan cara parietal
b. timbang BB bayi tiap pagi saat setelah dimandikan
c. memandikan bayi 2x sehari
d. merawat tali pusat dengan cara :
- terbuka : dengan triple day
- tertutup : dengan alcohol 70%
e. cara meneteki yang benar
- putting susu dibersihkan dahulu dengan kapas dan air hangat
- mengukur posisi ibu agar duduk dengan benar
- puting susu dimasukkan ke mulut bayi sampai areola mammae (untuk
menghindari putting susu lecet
- pemberian secara bergantian, bila sudah selesai bayi disendawakan dengan
cara menepuk punggung bayi, agar tidak muntah.
2. Perawatan bayi setelah pulang dari ruang bersalin :
a. Perawatan pada ibu seperti apa yang dilakukan di ruang bersalin.
b. Bayi tidak boleh diberi makanan tambahan sampai umur 4 bulan ( asi
eksklusif)
c. 1 minggu setelah pulang control supaya mendapatkan imunisasi
d. Khusus perawatan tali pusat, bayi tidak boleh dimandikan hanya diseka
saja.
e. Kecuali pada perawatan tali pusat tertutup, boleh dimandikan.
DAFTAR PUSTAKA

Asri, Aminullah. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FK UI


Kadri, Ivantono. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FK UI
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2. Jakarta :
Media Ausculapius FK UI
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB.
Jakarta : EGC
Sarwono, Prawiro harjo. 1997. Ilmu Kebidanan edisi III. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka
. 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
ASUHAN KEBIDANAN

Pada Bayi Ny. “S” usia 0 Hari dengan Bayi Baru Lahir Normal

di BPS Ny.Sugiati. Amd.Keb

Ds.Pulorejo-Dawar Blandong Mojokerto

I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal : 1 Agustus 2011 Jam : 21.30 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Bayi : By. “S”
Tanggal lahir : 1-08-2011
Jam : 21.30 WIB
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 0 hari

Nama Ibu : Ny. “S” Nama Ayah : Tn. “ M


Umur : 21 tahun Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Dsn.Setoyo Alamat : Dsn.Setoyo
Dawar Blandong Dawar Blandong
2. Keluhan Utama
-
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi lahir secara spontan B, A-S = 7-9, dengan BB : 2500 gr, PB : 49 cm
Bayi menangis kuat dan pergerakan aktif.
4. Riwayat Penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat-
obatan apapun.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
_

6. Riwayat Antenatal
 HPHT : 1-11-2010
 UK : 36 minggu.
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ketiga dengan usia kehamilan 8
bulan. Selama hamil ibu rutin periksa ke bidan sebanyak 13 kali :
 TM I : 3x dengan keluhan mual muntah
Tx : caviplex, gastrucid, vaspirin.
 TM II : 3x dengan tidak ada keluhan
Tx : gastrucid, vaspirin.
 TM III : 4x tidak ada keluhan
Tx : vitional lacta, vaspirin, gastrucid.
 Imunisasi TT : TT2 tgl. 11-04-20011
7. Riwayat Neonatal
Bayi lahir tanggal 1 Agustus 2011 jam 21.20 WIB dengan UK 8
bulan. Ditolong oleh bidan dengan persalinan normal spontan B. JK ; Laki-
laki, BB; 2500 gr, PB; 49 cm, anus (+), cacat bawaan (+).
8. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
 Pola nutrisi
Bayi diberi minum ASI saat bayi menangis atau setiap 2 jam sekali.
 Pola eliminasi
BAB : sudah keluar mekonium
BAK : sudah keluar
 Pola istirahat
Bayi lebih banyak tidur
 Pola aktivitas
Bayi menangis pada saat lapar, BAB dan BAK
 Personal hygiene
Bayi dimandikan min 6 jam setelah lahir, baju diganti setiap selesai mandi,
popok diganti setiap kali basah.
B. DATA OBYEKTIF
Tanggal lahir : 1-08-2011
Jam : 21.30 WIB
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : lemah
BB : 2500 gram PB : 49 cm
LK : 32 cm A-S : 7-9
Jenis kelamin : laki-laki
Anus : (+)
Cacat bawaan : (-)
Bayi menagis kuat
2. Tanda - Tanda Vital
HR : 140 x/menit
S : 367 ºC
RR : 43 x/menit

3. Pemeriksaan Fisik
 Kepala : bundar, rambut hitam, bersih, penyebaran merata dan
terdapat caput succedoneum
 Muka : bersih, tidak odema, syanosis sudah tidak ada.
 Mata : simetris, sclera tidak icterus, konjungtiva merah muda,
tidak ada perdarahan pada retina, tidak ada odema pa-
da palpebra
 Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping
hidung (PCH)
 Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada kelainan
daun telinga, tidak mengeluarkan cairan abnormal
 Mulut : bibir sudah tidak cyanosis, tidak ada ke-
lainan congenital (labio, palato dan genatoshizis)
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembe-
saran kelenjar tiroid dan tidak ada bendungan vena ju-
gularis
 Dada : bersih, tidak terdapat tarikan intracostae, tidak ada
fraktur klavikula
 Abdomen : tidak ada bising usus, tidak kembung, tidak buncit
 Genetalia : testis sudah turun ke skrotum, penis berlubang
 Anus : bersih, anus berlubang atu tidak atresia ani
 Ekstremitas Atas : jari-jari tangan lengkap, tidak ada polidaktili dan syn-
daktili

Bawah : jari-jari kaki lengkap, tidak ada polidaktili dan syndak-

tili

 Reflek : Reflek moro : (+)

Reflek rooting : (+)

Reflek sucking : (+)

Reflek grasping : (+)

Reflek babynski : (+)

II. INTERPRETASI DATA

Dx : By. Ny. “S” dengan BBLN usia 0 hari.


Ds :-
Do : K/u : baik
BB : 2500 gr Anus : (+)
PB : 49 cm Cacat bawaan : (-)
AS : 7-9 Menangis (+) kuat
JK : Laki-laki
Masalah Kebutuhan :
- Menjaga kehangatan bayi.
- Asupan ASI atau PASI (nutrisi)
- Merawat tali pusat.
- Menjaga personal hygiene.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


 Resiko hipotermi

 Resiko infeksi

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-
V. INTERVENSI
Tanggal : 1-08-20011 Jam : 21.45 WIB

Tujuan : setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapkan bayi tidak mengalami


hipotermi dan bisa beradaptasi dengan lingkungannya.

Kriteria hasil : - K/u baik

- TTV dalam batas normal

HR : 120-160 x/menit

S : 365 ºC – 375 ºC

RR : 40-60 x/menit

- tidak terjadi hipotermi

- tidak terjadi resiko infeksi

- asupan gizi terpenuhi

- tali pusat kering

Rencana Asuhan :

1. Jaga bayi agar tetap hangat


R/ : mencegah terjadinya hipotermi pada bayi.
2. Berikan ASI segera dan exclusive.
R/ : untuk memenuhi nutrisi pada bayi.
3. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri bayinya atau personal hygine
R/ : agar bayi tetap bersih dan nyaman.
4. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan tali pusat
R/ : pencegahan infeksi yang masuk pada tali pusat,
5. Berikan injeksi Vit.K1 0,2 mg & HB Uniject.
R/ : Mencegah perdarahan dan kekebalan tubuh pada bayi.
6. Berikan zalf mata antibiotic profilaksis.
R/ : mencegah terjadinya gonorhoeca pada bayi.
7. Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol 3 hari lagi
R/ : untuk mengetahui dan mengobati jika kemungkinan terjadi komplikasi
dini.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 1-08-20011 Jam : 21.45 WIB
1. Menjaga bayi agar tetap hangat
- tidak dimandikan sebelum 6 jam kelahiran
- mengganti popok yang basah
- menyelimuti bayi
2. Memberikan ASI segera dan exclusive.
- memberikan ASI segera setelah lahir dan setiap 2 jam sekali atau tiap bayi
menangis
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri bayinya atau personal hygine
- Memandikan bayi
- Mengganti baju tiap kali kotor atau tiap kali mandi.
4. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan tali pusat
- Membungkus tali pusat dengan dengan kasa steril
5. Memberikan injeksi Vit.K1 0,2 mg & HB Uniject secara IM.
6. Memberikan zalf mata antibiotic profilaksis.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol 3 hari lagi atu sewaktu-waktu bila
ada keluhan
VII. EVALUASI
Tanggal : 1-08-20011 Jam : 22.00 WIB
S :-

O : - K/u baik

BB : 2500 gr Anus : (+)


PB : 49 cm Cacat bawaan : (-)
AS : 7-9 Menangis (+) kuat
JK : Laki-laki BAB/BAK : +/+
Minum Asi (+)
Reflek moro (+), Reflek rooting(+), Reflek sucking (+), Reflek
grasping (+), Reflek babynski (+)

A : By. Ny. “S” dengan BBLN usia 0 hari.

P : Beri HE :

 Jaga kehangatan dan kenyamanan bayi

 Anjurkan ibu untuk perawatan tali pusat

 Jaga personal hygiene

 Beri ASI Eksklusif

 Kontrol ulang 3 hari lagi atau sewaktu-waktu bila ada


keluhan

Anda mungkin juga menyukai