Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN

“Pada By. Ny “N” Usia 3 Hari dengan Imunisasi Hepatitis B ”


di Ruang NICU”
RSI HASANAH MUHAMMADIYAH
MOJOKERTO

Disusun Oleh :

LIA NUR AZIZAH


NIM. 200906002

PRODI D-III KEBIDANAN


UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
MOJOKERTO
2010-2011
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
o Imunisasi adalah pemberian imun spesivik pada individual yang sebelumnya
tidak imun melalui perlimfoid tersensitasi atau serum dari individual yang
imun.
( Kamus kedokteran, Dorland, Jakarta : EGC )
o Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekesalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen. Sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang
serupa tidak terjadi penyakit.

II. KLASIFIKASI
Dilihat dari cara timbulnya :
o Kekebalan pasif
Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan di buat oleh individu itu
sendiri.
o Kekebalan aktif
Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan antigen seperti
imunisasi.

III. JENIS IMUNISASI


1. BCG ( Bacillus Calmatte Guerin )
2. Hepatitis B
3. DPT ( Dipteri, Pertusis, Tetanus )
4. Polio
5. Campak
6. MMR
7. HIB ( Hemaphillus Influenza B )
8. Demam typhoid
9. Hepatitis A
10. TT
IV. TUJUAN IMUNISASI
Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan
menghilangkan penyakit tertentu pada populasi (kelompok masyarakat).

V. KEKEBALAN IMUNISASI
Tergantung dari beberapa factor :
1. Status imun penjamu.
Individu yang mendapat obat omuno supresan, menderita defisiensi imun,
menderita penyakit yang menimbulkan defisiensi imum sekunder, keganasan,
gizi buruk yang akan menyebabkan respon imun terhadap vaksin atau toksoid
berkurang.
2. Faktor ginetik penjamu
Interaksi antara sel-sel imun dipengaruhi oleh variabilitas genetic. Secara
genetic respon imun manusia bik, cukup, dan rendah terhadap vaksin.
3. Kualitas dan Kuantitas Vaksin
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan vaksinasi. Cara pemberian
vaksin, dosis vaksin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, frekwensi
pemberian, tujuan yang dipergunakan dan jenis vaksin.

VI. JENIS VAKSIN


A. Vaksin hidup antetnuated / dilemahkan.
Ex : Campak, polio ( OPV ), MMR.
B. Vaksin Inactivated ( komponen saja )
Ex : HIB, IPV ( Polio ), Pertusis, Hepatitis A/ B, Typhoid Influenza.
C. Vaksin Polisakarida ( Inci, Inactivated )
Ex : HB, pneumonia, Meningochele.
D. Vaksin Rekombinan ( Rekayasa genetic )
Ex : Hepatitis B, Typhoid.

VII. EFEKTIFITAS VAKSIN


Banyak factor yang mempengaruhi efektifitas vaksin, vaksin yang efektif harus
mempunyai hal-hal berikut :
a. Merangsang timbulnya imunisasi yang tepat, antibody untuk toksin dan
organisme intraseluler seperti basil tuberculosis.
b. Stabil dalam penyimpanan penting intuk vaksin hidup yang biasanya perlu
disimpan di tempat dingin atau memerlukan rantai Pendingin ( Chold Chaid )
yang sempurna dari pabrik ke klinik.

VIII. KONTRAINDIKASI
1. Alergi bahan Vaksin
2. Tx steroid, Sitostatika, Radio Tx, dll.
3. KIPI Berat
4. Sakit yang menurunkan imunitas ( leukemia, HIV dll )
5. Tinggal serumah dengan penderita di atas / tx diatas.
6. Bulan lalu mendapat vaksinasi campak, rubella.
7. Tiga bulan yang lalu transfusi / immunoglobulin +
8. Sakit SSP

IX. PROTAP PEMBERIAN IMUNISASI RUTIN BAYI


1. Bayi umur 0 – 3 bulan
Jenis antigen : BCG
Dosis : 0,05 ml
Interval Pemberian : Inj. IC
Lokasi suntikan : ⅓ bagian lengan atas.
Kontraindikasi : - luka, sakit kulit pada tempat suntikan.
- tidak boleh bersamaan dengan tetes polio.
2. Bayi umur 0 – 7 hari
Jenis antigen : HB
Dosis : 0,5 ml
Interval Pemberian : 8 minggu ( dini ), 4 minggu ( lanjutkan )
Cara Pemberian : Inj. SC / IM
Lokasi suntikan : ⅓ paha bagian luar
Kontraindikasi : - BB ≤ 2500 gram
3. Bayi umur 2 bulan
Jenis antigen : DPT / DPT Combo
Dosis : 0,5 ml
Interval Pemberian : 1,2,3,4 minggu.
Cara Pemberian : Inj. SC / IM
Lokasi suntikan : ⅓ paha bagian luar
Kontraindikasi : - panas ≥ 38 0C, riwayat kejang, demam.
4. Bayi umur 9 – 10 bulan
Jenis antigen : Campak
Dosis : 0,5 ml
Interval Pemberian : 1x
Cara Pemberian : Inj. SC
Lokasi suntikan : ⅓ bagian lengan kiri atas.
Kontraindikasi : - panas ≥ 38 0C
- riwayat kejang, demam.
- tidak boleh bersamaan dengan tetes polio.
5. Bayi umur 0 – 11 bulan
Jenis antigen : Polio
Dosis : 2 tetes
Interval Pemberian : 1,2,3,4 minggu.
Cara Pemberian : Meneteskan ke dalam mulut tanpa menyentuh mulut.
Lokasi suntikan :-
Kontraindikasi : - panas ≥ 38 0C
- riwayat kejang, demam.
- tidak boleh bersamaan dengan campak, BCG.

X. PENGERTIAN VAKSIN
Vaksin adalah kuman atau racun yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi atau
anak yang disebut antigen. Jenis-Jenis vaksin antara lain :
a. Vaksin BCG
Tujuan pemberian vaksin ini untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit Tuberculosis (TBC)
b. Vaksin DPT
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakiti Dipteri,
Pertusis, dan Tetanus.
c. Vaksin Polio
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap Poliometilitik
d. Vaksin Campak
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakiti
Campak.
e. Vaksin Hepatitis
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakiti
Hepatitis B
f. Vaksin DT
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu bersamaan
terhadap toksin yang dihasilkan kuman penyakit Dipteri dan Tetanus.
g. Vaksin Tetanus
o Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu
bersamaan terhadap toksin yang dihasilkan kuman penyakit
o Vaksin diberikan pada anak di kelas 2 dan 5 SD. Padaibu hamil
pemberian imunisasi tetanus dilakukan 2 kali masing-masing
kehamilan 7 dan 8 bulan, cara pemberian secara IM atau SC dalam di
bagian antero lateral sebanyak 0,5 ml

XI. PERSYARATAN PEMBERIAN VAKSIN


Beberapa pemberian vaksin pada bayi yaitu :
a. Bayi sehat.
b. Tidak boleh pada Bayi Sakit
c. Pemberian imunisasi dengan tekhnik tepat.
d. Mengetahui jadwal imunisasi sesuai umur jenis imunisasi yang diberikan.
e. Memilih jenis vaksin yang diberikan.
f. Merperhatikan dosis yang akan diberikan.

XII. CARA PENGAMBILAN DAN PENYUNTIKAN.


Tekhnik atau penatalaksanaan pemberian vaksin, sebagai berikut ;
a. Membuka bagian tutup botol sehingga karet terbuka.
b. Tutup karet didesinfektan dengan desinfektan memakai alcohol 70 %
c. Mengambil Jarum yang steril dengan sput untuk menghisap vaksin.
d. Kulit yang disuntik didesinfektan kemudian dibersihkan dengan air hangat
kemudian disuntikkan

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Rustam Mochtar, Mp.H. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jakarta
: EGC
Saiful (Eds), 2001, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : Jakarta :
YBP Sarwono Prawirohardjo.
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
“Pada By. Ny “N” Usia 3 Hari dengan Imunisasi Hepatitis B ”

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 8 Desember 2010 Jam : 10.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama By : By.Ny “N”
Tgl.Lahir : 6 Desember 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 3 hari

Nama ibu : Ny.“N” Nama ayah : Tn. “I”


Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Umur : 19 tahun Umur : 24 tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pekayon Gang.2 Alamat : Pekayon Gang.2
No.5 RT.1 RW.1 Kranggan No.5 RT.1 RW.1 Kranggan

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya ingin mendapatkan imunisasi HB 0 setelah bayinya
lahir.

3. Riwayat Kesehatan
 Kesehatan Ibu
Ibu mngatakan tidak mempunyai penyakit menular seperti HIV dan menurun
seperti Hipertensi, DM serta menahun seperti TBC

 Kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun dan
menahun seperti : HIV / AIDS, DM, Asma, TBC

4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Antenatal
o Ibu mengatakan kehamilannya ini adalah kehamilan yang ke-1
o HPHT : 26-02-2010
o HTP : 03-12-2010
o ANC di : Bidan setempat
- TM I : 2x dengan keluhan mual muntah
- TM II : 3x dengan keluhan gatal-gatal
- TM III : 1x seminggu tanpa keluhan
o Penyuluhan yang pernah didapat : Gizi untuk ibu hamil,
Perawatan payudara serta tanda-tanda persalinan.
o Pergerakan janin mulai dirasa sejak UK 5 bulan
b. Riwayat Natal
Ibu mengatakan melahirkan secara SC ditolong oleh dr.SpOG. Bayi
lahir hidup dan langsung menangis, tidak cacat, ari-ari lengkap ± 10 menit
setelah bayi lahir. Lahir pada UK 40 minggu
c. Riwayat Neonatal
Bayi lahir normal pada tanggal : 6 Desember 2010 dengan BB lahir:
3200 gram PB : 49 cm. lahir secara SC dengan Letak Sunsang. Bayi
mendapat ASI. Tidak ada cacat bawaan / kelainan
d. Riwayat Imunisasi
Bayi belum mendapat imunisasi apapun, baru akan diberikan imunisasi
HB 0

5. Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a. Pola Nutrisi
o Ibu mengatakan memberikan ASI serta PASI dengan perbandingan ± 70 % :
30 % atau 8 x 25 CC / hari PASI
o Ibu memberikan susu Nutrilon pada bayinya.

b. Pola Eliminasi
BAK : + sudah BAK
BAB : + sudah BAB
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan perkembangan anaknya bagus dan baik bayinya bergerak
aktif. Bayinya menangis bila menginginkan sesuatu ( mersa lapar, Ingin BAB /
BAK )
d. Personal Hygiene
Bayi mandi 2x sehari, Ganti popok setiak kali BAK dan BAB.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB / PB : 3200 gram / 49 cm
LIDA : 34 cm
LIKA :
- MO : 38 cm
- FO : 53 cm
- SOB : 32 cm
2. TTV
S : 362 0C RR : 42 x/menit
N : 128 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala dan rambut: Bentuk simetris, rambut hitam merata, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada caput succedaneum, tidak ada cephal hematoma.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak odema, tidak cyanosis
Mata : Simetris, tidak ada secret, sclera putih, conjungtiva merah muda,
pupil isokor.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, sejajar dengan mata.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada PCH,
Mulut : Simetris, Bibir tidak cyanosis, mukosa merah muda, tidakada
kelainan conqenital ( labio, palato, dan genato shizis ).
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid dan limfe, serta tidak terlihat bendungan vena
jugularis.
Dada : Simetris, tidak tarikan intercosta.
Abdoment : Bersih, tali pusat tidak menonjol, tidak ada pelebaran pada tali pusat.
Genetalia : Bersih, testis sudah turun.
Anus : Bersih, tidak ada atresia ani.
Ekstrimitas:
- Atas : simetris, kuku jari tidak cyanosis, jumlah jari lengkap, pergerakan
bebas..
- Bawah : simetris, kuku jari tidak cyanosis, jumlah jari lengkap, pergerakan
bebas..
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan abnormal
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid serta limfe. Serta tidak
teraba bendungan vena jugularis
Abdoment : Tidak ada benjolan abnormal, tidak kembung.
Reflek :
- Moro : baik
- Rooting : baik
- Suching : baik
- Tonick neck : baik
- Graph : baik
c. Auskultasi
Dada :
- Bayi nafas + teratur, RR : 42 x/menit
- Bunyi jantung + teratur
- Tidak terdengar wheezing maupun ronchi
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx : By. Ny “N” usia 3 hari dengan imunisasi HB 0
DS : Ibu mengatakan anaknya ingin diberi imunisasi HB 0 segera setelah bayinya
lahir.
DO :
- K/U : Baik
- BB : 3200 gram
- PB : 49 cm
- TTV
S : 362 0C RR : 42 x/menit
N : 128 x/menit

Masalah :
-
Kebutuhan :
- Imunisasi HB 0

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


- Potensial terjadinya hipotermi.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- Kontak kulit ibu dengan bayi
- Hangatkan bayi ( beri topi, selimut, dll )
V. INTERVENSI
Dx : By. Ny “N” usia 3 hari dengan imunisasi HB 0
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 1 x 30 menit diharapkan
bayi mendapatkan imunisasi HB 0 dan proses imunisasi berjalan lancar.
Kriteria hasil : .
- K/U baik.
- Bayi sudah di imunisasi HB 0
- TTV dalam batas normal
TD : 110/70 mmHg – 130/85 mmHg
S : 365 0C – 375 0C
N : 120– 160x/menit
RR : 30– 60x/menit
Rencana Asuhan :
1. Lakukan pendekatan terapheutik pada orang tua dan keluarga
R/ Dengan pendekatan therapheutik terjalin kerjasama yang baik antara nakes
dan keluarga.
2. Jelaskan tentang pengertian imunisasi HB 0 pada keluarga
R/ Pengetahuan keluarga bertambah tentang imunisasi HB 0 dan lebih
kooperatif..
3. Anjurkan keluarga untuk mengatur posisi bayi.
R/ Mempermudah jalannya imunisasi.
4. Siapkan alat dan bahan untuk imunisasi HB 0
R/ Imunisasi berjalan dengan efektif.
5. Lakukan penyuntikan imunisasi HB 0.
R/ Dengan memberikan imunisasi HB 0 di harapkan bayi dapat terhindar dari
penyakit Hepatitis pada bayi.
6. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin.
R/ Pemenuhan kebutuhan nutrisi secara adekuat pada bayi.
7. Jelaskan pada ibu tentang efek samping yang mungkin terjadi setelah
penyuntikan.
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi HB 0.
8. Anjurkan pada ibu untuk mengimunisasikan bayinya 1 bulan lagi.
R/ Untuk mendapatkan imunisasi berikutnya.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 08 Desember 2010 Jam : 10.15 WIB
Dx : By. Ny “N” usia 3 hari dengan imunisasi HB 0
1. Melakukan pendekatan secara terapheutik pada keluarga atu orang tua agar
terbina kepercayaan & kerja sama yang baik antara nakes & keluarga.
2. Menjelaskan pada keluarga tentang pengertian imunisasi HB 0 yaitu imunisasi
Hepatitis B dosis pertama yang diberikan pada bayi usia 0-7 hari untuk mencegah
terjadinya penyakit hepatitis B
3. Menganjurkan keluarga untuk mengatur posisi bayi ( memegang dan
memangku bayi ) untuk mempermudah pemberian suntikan.
4. Menyiapkan alat dan bahan untuk imunisasi HB 0 ( dosis 0,5 ml )
5. Melakukan penyuntikan imunisasi HB 0 pada ⅓ paha atas bagian luar secara IM..
6. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya sesering
mungkin 2-3 jam sekali atau saat bayi menginginkan.
7. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping yang mungkin terjadi setelah
penyuntikan sperti : demam ringan atau nyeri di tempat suntikan yang akan hilang
dalam beberapa hari..
8. Menganjurkan pada ibu untuk mengimunisasikan bayinya 1 bulan lagi.
VII. EVALUASI
Tanggal : 08 Desember 2010 Jam : 10.45 WIB
S :
- Ibu mengatakan telah lega bayinya sudah mendapat imunisasi HB 0
- Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas &
akan menjalankan saran yang akan dilakukan

O :
- K/U baik
- TTV
o TD : 100/70 mmHG
o S : 367 0C
o N : 84 x/menit
o RR : 18 x/menit
- Bayi telah mendapatkan Imunisasi HB 0
- Bayi menangis saat disuntik.

A : By. Ny “N” usia 3 hari dengan imunisasi HB 0

P :
- Anjurkan ibu memberi ASI sesering mungkin
- Anjurkan ibu untuk mengikuti imunisasi BCG 1 bulan lagi.

Anda mungkin juga menyukai