Disusun Oleh :
II. KLASIFIKASI
Dilihat dari cara timbulnya :
o Kekebalan pasif
Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan di buat oleh individu itu
sendiri.
o Kekebalan aktif
Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan antigen seperti
imunisasi.
V. KEKEBALAN IMUNISASI
Tergantung dari beberapa factor :
1. Status imun penjamu.
Individu yang mendapat obat omuno supresan, menderita defisiensi imun,
menderita penyakit yang menimbulkan defisiensi imum sekunder, keganasan,
gizi buruk yang akan menyebabkan respon imun terhadap vaksin atau toksoid
berkurang.
2. Faktor ginetik penjamu
Interaksi antara sel-sel imun dipengaruhi oleh variabilitas genetic. Secara
genetic respon imun manusia bik, cukup, dan rendah terhadap vaksin.
3. Kualitas dan Kuantitas Vaksin
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan vaksinasi. Cara pemberian
vaksin, dosis vaksin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, frekwensi
pemberian, tujuan yang dipergunakan dan jenis vaksin.
VIII. KONTRAINDIKASI
1. Alergi bahan Vaksin
2. Tx steroid, Sitostatika, Radio Tx, dll.
3. KIPI Berat
4. Sakit yang menurunkan imunitas ( leukemia, HIV dll )
5. Tinggal serumah dengan penderita di atas / tx diatas.
6. Bulan lalu mendapat vaksinasi campak, rubella.
7. Tiga bulan yang lalu transfusi / immunoglobulin +
8. Sakit SSP
X. PENGERTIAN VAKSIN
Vaksin adalah kuman atau racun yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi atau
anak yang disebut antigen. Jenis-Jenis vaksin antara lain :
a. Vaksin BCG
Tujuan pemberian vaksin ini untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit Tuberculosis (TBC)
b. Vaksin DPT
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakiti Dipteri,
Pertusis, dan Tetanus.
c. Vaksin Polio
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap Poliometilitik
d. Vaksin Campak
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakiti
Campak.
e. Vaksin Hepatitis
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakiti
Hepatitis B
f. Vaksin DT
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu bersamaan
terhadap toksin yang dihasilkan kuman penyakit Dipteri dan Tetanus.
g. Vaksin Tetanus
o Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu
bersamaan terhadap toksin yang dihasilkan kuman penyakit
o Vaksin diberikan pada anak di kelas 2 dan 5 SD. Padaibu hamil
pemberian imunisasi tetanus dilakukan 2 kali masing-masing
kehamilan 7 dan 8 bulan, cara pemberian secara IM atau SC dalam di
bagian antero lateral sebanyak 0,5 ml
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Rustam Mochtar, Mp.H. Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Jakarta
: EGC
Saiful (Eds), 2001, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : Jakarta :
YBP Sarwono Prawirohardjo.
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
“Pada By. Ny “N” Usia 3 Hari dengan Imunisasi Hepatitis B ”
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 8 Desember 2010 Jam : 10.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama By : By.Ny “N”
Tgl.Lahir : 6 Desember 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 3 hari
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya ingin mendapatkan imunisasi HB 0 setelah bayinya
lahir.
3. Riwayat Kesehatan
Kesehatan Ibu
Ibu mngatakan tidak mempunyai penyakit menular seperti HIV dan menurun
seperti Hipertensi, DM serta menahun seperti TBC
Kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun dan
menahun seperti : HIV / AIDS, DM, Asma, TBC
4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Antenatal
o Ibu mengatakan kehamilannya ini adalah kehamilan yang ke-1
o HPHT : 26-02-2010
o HTP : 03-12-2010
o ANC di : Bidan setempat
- TM I : 2x dengan keluhan mual muntah
- TM II : 3x dengan keluhan gatal-gatal
- TM III : 1x seminggu tanpa keluhan
o Penyuluhan yang pernah didapat : Gizi untuk ibu hamil,
Perawatan payudara serta tanda-tanda persalinan.
o Pergerakan janin mulai dirasa sejak UK 5 bulan
b. Riwayat Natal
Ibu mengatakan melahirkan secara SC ditolong oleh dr.SpOG. Bayi
lahir hidup dan langsung menangis, tidak cacat, ari-ari lengkap ± 10 menit
setelah bayi lahir. Lahir pada UK 40 minggu
c. Riwayat Neonatal
Bayi lahir normal pada tanggal : 6 Desember 2010 dengan BB lahir:
3200 gram PB : 49 cm. lahir secara SC dengan Letak Sunsang. Bayi
mendapat ASI. Tidak ada cacat bawaan / kelainan
d. Riwayat Imunisasi
Bayi belum mendapat imunisasi apapun, baru akan diberikan imunisasi
HB 0
b. Pola Eliminasi
BAK : + sudah BAK
BAB : + sudah BAB
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan perkembangan anaknya bagus dan baik bayinya bergerak
aktif. Bayinya menangis bila menginginkan sesuatu ( mersa lapar, Ingin BAB /
BAK )
d. Personal Hygiene
Bayi mandi 2x sehari, Ganti popok setiak kali BAK dan BAB.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB / PB : 3200 gram / 49 cm
LIDA : 34 cm
LIKA :
- MO : 38 cm
- FO : 53 cm
- SOB : 32 cm
2. TTV
S : 362 0C RR : 42 x/menit
N : 128 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala dan rambut: Bentuk simetris, rambut hitam merata, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada caput succedaneum, tidak ada cephal hematoma.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak odema, tidak cyanosis
Mata : Simetris, tidak ada secret, sclera putih, conjungtiva merah muda,
pupil isokor.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, sejajar dengan mata.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada PCH,
Mulut : Simetris, Bibir tidak cyanosis, mukosa merah muda, tidakada
kelainan conqenital ( labio, palato, dan genato shizis ).
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid dan limfe, serta tidak terlihat bendungan vena
jugularis.
Dada : Simetris, tidak tarikan intercosta.
Abdoment : Bersih, tali pusat tidak menonjol, tidak ada pelebaran pada tali pusat.
Genetalia : Bersih, testis sudah turun.
Anus : Bersih, tidak ada atresia ani.
Ekstrimitas:
- Atas : simetris, kuku jari tidak cyanosis, jumlah jari lengkap, pergerakan
bebas..
- Bawah : simetris, kuku jari tidak cyanosis, jumlah jari lengkap, pergerakan
bebas..
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan abnormal
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid serta limfe. Serta tidak
teraba bendungan vena jugularis
Abdoment : Tidak ada benjolan abnormal, tidak kembung.
Reflek :
- Moro : baik
- Rooting : baik
- Suching : baik
- Tonick neck : baik
- Graph : baik
c. Auskultasi
Dada :
- Bayi nafas + teratur, RR : 42 x/menit
- Bunyi jantung + teratur
- Tidak terdengar wheezing maupun ronchi
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx : By. Ny “N” usia 3 hari dengan imunisasi HB 0
DS : Ibu mengatakan anaknya ingin diberi imunisasi HB 0 segera setelah bayinya
lahir.
DO :
- K/U : Baik
- BB : 3200 gram
- PB : 49 cm
- TTV
S : 362 0C RR : 42 x/menit
N : 128 x/menit
Masalah :
-
Kebutuhan :
- Imunisasi HB 0
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 08 Desember 2010 Jam : 10.15 WIB
Dx : By. Ny “N” usia 3 hari dengan imunisasi HB 0
1. Melakukan pendekatan secara terapheutik pada keluarga atu orang tua agar
terbina kepercayaan & kerja sama yang baik antara nakes & keluarga.
2. Menjelaskan pada keluarga tentang pengertian imunisasi HB 0 yaitu imunisasi
Hepatitis B dosis pertama yang diberikan pada bayi usia 0-7 hari untuk mencegah
terjadinya penyakit hepatitis B
3. Menganjurkan keluarga untuk mengatur posisi bayi ( memegang dan
memangku bayi ) untuk mempermudah pemberian suntikan.
4. Menyiapkan alat dan bahan untuk imunisasi HB 0 ( dosis 0,5 ml )
5. Melakukan penyuntikan imunisasi HB 0 pada ⅓ paha atas bagian luar secara IM..
6. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya sesering
mungkin 2-3 jam sekali atau saat bayi menginginkan.
7. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping yang mungkin terjadi setelah
penyuntikan sperti : demam ringan atau nyeri di tempat suntikan yang akan hilang
dalam beberapa hari..
8. Menganjurkan pada ibu untuk mengimunisasikan bayinya 1 bulan lagi.
VII. EVALUASI
Tanggal : 08 Desember 2010 Jam : 10.45 WIB
S :
- Ibu mengatakan telah lega bayinya sudah mendapat imunisasi HB 0
- Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas &
akan menjalankan saran yang akan dilakukan
O :
- K/U baik
- TTV
o TD : 100/70 mmHG
o S : 367 0C
o N : 84 x/menit
o RR : 18 x/menit
- Bayi telah mendapatkan Imunisasi HB 0
- Bayi menangis saat disuntik.
P :
- Anjurkan ibu memberi ASI sesering mungkin
- Anjurkan ibu untuk mengikuti imunisasi BCG 1 bulan lagi.