ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
“Gangguan Rasa Nyaman (cemas) pada Ny “E” Sehubungan dengan
Pro Curretage ”
Di Ruang Maisanah”
RSI HASANAH MUHAMMADIYAH
MOJOKERTO
Disusun Oleh :
I. DEFINISI
Gangguan cemas adalah kekhawatiran yang berlebihan dan
dihayati, disertai berbagai gejala somatic, yang menyebabkan
gangguan bermakna dalam fungsi social atau penderitaan yang
jelas bagi pasien.
Gangguan panik adalah gangguan yang ditandai dengan terjadinya
serangan panik yang spontan dan tidak diperkirakan.
( Arief Mansjoer, 1999)
II. ETIOLOGI
1. Terdapat hipotesis yang melibatkan disregulasi system syaraf perifer & pusat.
2. Peningkatan tonus simpatik.
3. Adanya konflik bawah sadar yang tidak terpecahkan.
4. Adanya kegagalan mekanisme pertahanan terhadap impuls yang menyebabkan
kecemasan.
(Arief Mansjoer, 1999)
III. PATOFISIOLOGI
▪ Narasi
Cemas kurang dari 1 bulan.
Cemas ( kwatir, kategori motorik, hiperaktif autonom ) stressor yang
bermakna dan akan menimbulkan gangguan penyesuaian dengan efek cemas,
tetapi jika cemas tidak didahului stressor yang bermakna maka menimbulkan
gangguan cemas yang tak tergolongkan.
Cemas lebih dari 1 bulan.
Cemas ( Kwatir, kategori motorik, hiperaktif autonom ) dalam waktu lebih
dari 1 bulan akan menimbulkan neurosis yang menyebabkan ; cemas, fobia,
kompulsi, panic, trauma hebat, dan gangguan cemas tidak khas.
CEMAS
- Khawatir / waspada berlebihan
- Ketegangan motorik
- Hiperaktif autonom
(+) Fobia
Gangguan panik
Gangguan Gangguan cemas
penyesuaian yang tak
dengan efek tergolongkan Otak (+) Obsesi
cemas ( a.i. gangguan Gangguan obsesif
campuran kompulsi Kompulsif
ansietas dan Peningkatan
depresi ) asam lambung (+) Panik Gangguan panik
Anorexia,
mual, muntah (+) trauma Reaksi terhadap stress
Defisit berat
perawatan diri hebat
Gangguan
cairan, nutrisi Di luar
Gangguan cemas tidak
gangguan khas
jiwa di atas
IV. MANIFESTASI KLINIS
Ada 2 macam gejala :
1. Gejala komponen somatik
Nafas sesak.
Dada tertekan.
Kepala enteng.
Linu-linu.
Lekas lelah.
Keringat dingin.
2. Gejala komponen psikologik
Rasa was-was, khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan.
Tidak berperilaku dengan santai.
Nadi sedikit lebih cepat.
( Townsend Mary C, 1998 )
V. PENATALAKSANAAN
1. Kaji adanya faktor-faktor yang memberatkan resiko kecemasan.
2. Yakinkan klien, bahwa perawatan akan membantu.
3. Kaji pengalaman traumatic.
4. Kaji usaha mengurangi stress.
5. Kaji tekinik mengatasi cemas.
6. Pendekatan pskoteraphy dan farmakoteraphy serta pendekatan supartif.
( Townsend Mary C, 1998 )
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1) Gangguan kecemasan berhubungan dengan deficit pengetahuan
tentang penyakit.
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur berhubungan dengan
gangguan psikologis (cemas)
3) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
penurunan keinginan makan sekunder akibat anoreksia, depresi,
stress, cemas.
( Lynda Juall Carpenito, 2000)
VII. INTERVENSI ( RENCANA TINDAKAN )
Carpenito, Juall Lynda. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi Bahasa
Indonesia, monica,ester - Edisi 8. EGC. Jakarta.
Mansjoer Arif. M. 2000. Kapita Selekta Kedokteran atau editor Mnsjoer AMF : Edisi
3 cetakan I. Media aedculapius. Jakarta.
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. “E”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kradenan III / VII4 – Kauman Paralon
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan cemas menghadapi curettage karena sebelumnya pasien
belum pernah melakukan curettage.
e. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai alergi terhadap obat maupun
makanan.
h. Riwayat Menstruasi
Menarche usia 13 tahun
Lama menstruasi ± 1 minggu.
Terjadi disminorea pada 3 hari pertama.
Ganti pembalut ± 2-3 kali / hari.
III. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
4. Istirahat tidur
Kebiasaan 2 x sehari Tidak tidur sma
Waktu sekali
Siang : ± 1-2 jam Tidak tidur
Malam : ± 7-8 jam
Perlengkapan Bantal, guling, kasur, Bantal, kasur dan
selimut. selimut.
Penerangan Lampu dimatikan Lampu nyala
Gangguan Tidak ada. Tidak bisa tidur.
5. Personal Hygiene
Mandi 2 -3x sehari 2 x sehari
Keramas 3 x dalam seminggu 3 x seminggu
Gosok gigi 2 -3x sehari 2 -3x sehari
Ganti pakaian 2 x sehari 2 x sehari
Gangguan Tidak ada Tidak ada
6. Ketergantungan
Kopi Tidak ada Tidak ada
Merokok Tidak ada Tidak ada
Alkohol Tidak ada Tidak ada
IV. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Emosi
Emosi pasien terkontrol dengan baik, tapi pasien merasa cemas dan takut
menghadapi curettage karena tidak pernah melakukan curettage.
b. Konsep Diri
o Body Image
Pasien mengatakan dirinya sedang sakit dan sedang dirawat di rumah
sakit.
o Self Ideal
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh sehingga dapat beraktivitas lagi
seperti semula.
o Self Esteem
Pasien mengatakan telah mendapatkan perawatan yang layak di Rumah
Sakit.
o Role Performance
Pasien mengatakan akan mematuhi tindakan medis yang dilakukan oleh
dokter, bidan dan perawat yang membuatnya cepat sembuh.
o Self Identity
Pasien mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang Ibu Rumah Tangga,
saat ini berumur 41 tahun dan sedang mengalami perawatan di Rumah
Sakit.
V. DATA SOSIAL
1. Pendidikan : SD
2. Sumber Penghasilan : Suami
3. Pola Komunikasi : Pasien sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi
4. Pola Interaksi : Pola Interaksi pasien dengan perawat, bidan, dokter,
dan keluarganya sangat baik.
5. Thorax
Inspeksi : Simetris, gerak nafas teratur, tidak terdapat luka
bekas operasi, tidak terdapat tarikan nafas intercosta, tidak terlihat
benjolan abnormal.
Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal
Perkusi : Paru terdengar sonor.
Auskultasi : Tidak terdengar wheezing maupun ronchi.
6. Abdoment
Inspeksi : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak terlihat
benjolan abnormal.
Palpasi : Tidak terjadi nyeri tekan pada kwadran II
Perkusi : Terdengar suara timpani pada kwadran II
Auskultasi : -Tidak terdengar DJJ karena janin abortus incomplit.
-Terdengar bising usus ±19 kali permenit.
7. Ektrimitas
Atas : Normal, fungsi gerak baik, tidak odema, turgor
kulit agak menurun.
Bawah : Tidak ada fraktur, tidak ada odema, tidak ada
varices.
ANALISIS DATA
DO :
K/U : Sedang
-Kesadaran compos mentis.
-Pasien tampak cemas dan
gelisah.
-TTV
TD : 150 / 100mmHg
S : 36 7 o C
N : 98 x / menit
RR : 24 x / menit
-Ekspresi wajah
Tidak tenang
Bingung
Gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
P : Intervensi dilanjutkan
- Instruksikan pasien untuk melakukan
teknik relaksasi & distraksi bila merasa
cemas.
-Motivasi pada keluarga pasien untuk
selalu mendukung pasien.
-Lakukan observasi TTV.
-Anjurkan pasien untuk banyak berdo’a.
-Lanjutkan advise dokter.