Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
“Gangguan Rasa Nyaman (cemas) pada Ny “E” Sehubungan dengan
Pro Curretage ”
Di Ruang Maisanah”
RSI HASANAH MUHAMMADIYAH
MOJOKERTO

Disusun Oleh :

LIA NUR AZIZAH


NIM. 200906002

PRODI D-III KEBIDANAN


UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
MOJOKERTO
2009-2010
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN

I. DEFINISI
 Gangguan cemas adalah kekhawatiran yang berlebihan dan
dihayati, disertai berbagai gejala somatic, yang menyebabkan
gangguan bermakna dalam fungsi social atau penderitaan yang
jelas bagi pasien.
 Gangguan panik adalah gangguan yang ditandai dengan terjadinya
serangan panik yang spontan dan tidak diperkirakan.
( Arief Mansjoer, 1999)
II. ETIOLOGI
1. Terdapat hipotesis yang melibatkan disregulasi system syaraf perifer & pusat.
2. Peningkatan tonus simpatik.
3. Adanya konflik bawah sadar yang tidak terpecahkan.
4. Adanya kegagalan mekanisme pertahanan terhadap impuls yang menyebabkan
kecemasan.
(Arief Mansjoer, 1999)
III. PATOFISIOLOGI
▪ Narasi
 Cemas kurang dari 1 bulan.
Cemas ( kwatir, kategori motorik, hiperaktif autonom ) stressor yang
bermakna dan akan menimbulkan gangguan penyesuaian dengan efek cemas,
tetapi jika cemas tidak didahului stressor yang bermakna maka menimbulkan
gangguan cemas yang tak tergolongkan.
 Cemas lebih dari 1 bulan.
Cemas ( Kwatir, kategori motorik, hiperaktif autonom ) dalam waktu lebih
dari 1 bulan akan menimbulkan neurosis yang menyebabkan ; cemas, fobia,
kompulsi, panic, trauma hebat, dan gangguan cemas tidak khas.

(Arief Mansjoer, 1999)


▪ Skema

CEMAS
- Khawatir / waspada berlebihan
- Ketegangan motorik
- Hiperaktif autonom

< 1bulan > 1 bulan

Didahului stressor yang Neurosis


bermakna
Ya Tidak Cemas Gangguan cemas
menyeluruh

(+) Fobia
Gangguan panik
Gangguan Gangguan cemas
penyesuaian yang tak
dengan efek tergolongkan Otak (+) Obsesi
cemas ( a.i. gangguan Gangguan obsesif
campuran kompulsi Kompulsif
ansietas dan Peningkatan
depresi ) asam lambung (+) Panik Gangguan panik

Anorexia,
mual, muntah (+) trauma Reaksi terhadap stress
Defisit berat
perawatan diri hebat
Gangguan
cairan, nutrisi Di luar
Gangguan cemas tidak
gangguan khas
jiwa di atas
IV. MANIFESTASI KLINIS
Ada 2 macam gejala :
1. Gejala komponen somatik
 Nafas sesak.
 Dada tertekan.
 Kepala enteng.
 Linu-linu.
 Lekas lelah.
 Keringat dingin.
2. Gejala komponen psikologik
 Rasa was-was, khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan.
 Tidak berperilaku dengan santai.
 Nadi sedikit lebih cepat.
( Townsend Mary C, 1998 )
V. PENATALAKSANAAN
1. Kaji adanya faktor-faktor yang memberatkan resiko kecemasan.
2. Yakinkan klien, bahwa perawatan akan membantu.
3. Kaji pengalaman traumatic.
4. Kaji usaha mengurangi stress.
5. Kaji tekinik mengatasi cemas.
6. Pendekatan pskoteraphy dan farmakoteraphy serta pendekatan supartif.
( Townsend Mary C, 1998 )
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1) Gangguan kecemasan berhubungan dengan deficit pengetahuan
tentang penyakit.
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur berhubungan dengan
gangguan psikologis (cemas)
3) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
penurunan keinginan makan sekunder akibat anoreksia, depresi,
stress, cemas.
( Lynda Juall Carpenito, 2000)
VII. INTERVENSI ( RENCANA TINDAKAN )

1. Gangguan kecemasan sehubungan dengan deficit pengetahuan tentang


penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ibu bisa menerti tentang
penyakitnya.
K/H : Diharapkan dalam waktu ± 1x24 jam masalah teratasi.
Intervensi.
a. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga pasien.
R/ Menjalin hubungan terapheutik dengan keluarga pasien dan tim
medis.
b. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati.
R/ Agar pasien bisa mengurangi rasa cemas.
c. Tekankan bahwa semua orang merasakan cemas dari waktu ke waktu.
R/ agar pasien merasa tenang dan mengontrol emosi atau perasaan
cemasnya.
d. Perlihatkan rasa empati, misalnya : datang dengan tenang, menyentuh
dan mengungkapkan perasaannya.
R/ Agar beban yang dirasakan pasien dapat berkurang..

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur sehubungan dengan gangguan


psikologis ( cemas ).
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ibu bisa mengerti atas
tindakan yang akan dilakukan.
K/H : Diharapkan dalam waktu ± 3 x 24 jam rasa cemas dapat
berkurang.
Intervensi.
a. Atur prosedur untuk membersihkan jumlah terkecil gangguan selama
periode tidur.
R/ Agar pasien merasa tenang dan mengurangi kecemasannya..
b. Berikan pendekatan psikoteraphy.
R/ Agar pasien mampu mengembalikan respon kecemasan dan tenang
kembali.
c. Berikan teraphy / pengobatan yang efektif.
R/ Agar dapat mengurangi tekanan depresi pasien dan mengurangi
paniknya.

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan


penurunan keinginan makan sekunder akibat dari ; anoreksia, depresi,
stress, cemas.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan cemas akan berkurang.
Intervensi.
a. Rencanakan perawatan sehingga prosedur yang tidak menyenangkan
atau menyakitkan tidak dilakukan sebelum makan.
R/ Agar pasien tidak mengingat kembali hal yang membuatnya cemas.
b. Beri dorongan individu untuk makan dengan orang lain.
R/ Agar pasien dapat termotivasi / dorongan dari pihak keluarga / orang
lain.
c. Kolaborasi dengan dokter.
R/ untuk mempercepat proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Juall Lynda. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi Bahasa
Indonesia, monica,ester - Edisi 8. EGC. Jakarta.

Mansjoer Arif. M. 2000. Kapita Selekta Kedokteran atau editor Mnsjoer AMF : Edisi
3 cetakan I. Media aedculapius. Jakarta.

Townsend Mary C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan


Psikiatri : Pedoman untuk Rencana Keperawatan atau Mary C. Townsend :
Alih Bahasa. Novi Helena. C. daulina editor ester – Edisi 3. EGC. Jakarta.
ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
“Gangguan Rasa Nyaman (cemas) pada Ny “E” Sehubungan dengan
Pro Curretage ”
I. Pengkajian Data
No register : 60476
Ruang : Maisanah
Tgl / Jam MRS : 29 Juni 2010 / 08.45
Tgl pengkajian : 29Juni 2010 / 16.00
Diagnosa Medis : P10011 + Abortus + DM + HT
Procurretage
A. Data Subyektif.
I. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Ny “ E”
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kradenan III / VII4 – Kauman Paralon

b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. “E”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kradenan III / VII4 – Kauman Paralon
II. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan cemas menghadapi curettage karena sebelumnya pasien
belum pernah melakukan curettage.

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan terjadi perdarahan pada kehamilannya tanggal 21 Juni
2010 yang cukup banyak dan berangsur-angsur keluar sedikit-sedikit pada hari
berikutnya. Akhirnya pada tanggal 29 Juni 2010 pasien dibawa ke RSI
HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO untuk melakukan
pengobatan. Kemudian disarankan untuk melakukan curettage di Ruang VK..

c. Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien mengatakan bahwa dirinya menderita penyakit DM dan
hipertensi, tapi tidak memiliki penyakit menular seperti HIV/AIDS dan
Hepatitis. Serta penyakit kronis seperti TBC.

d. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarganya ada yang menderita
- Penyakit menurun seperti DM dan Asma.
- Penyakit menahun seperti Hipertensi.
- Penyakit menular seperti HIV/AIDS dan Hepatitis.

e. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai alergi terhadap obat maupun
makanan.

f. Riwayat Kehamilan Sekarang


Pasien mengatakan pada kehamilannya pasien mengalami pusing dan meriang
serta lemas.
g. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu.
No. Kehamilan Bersalin di Anak Umur Nifas
1. 9 bulan Bidan Laki-laki 9 tahun Kurang dari
setempat 30 hari

h. Riwayat Menstruasi
 Menarche usia 13 tahun
 Lama menstruasi ± 1 minggu.
 Terjadi disminorea pada 3 hari pertama.
 Ganti pembalut ± 2-3 kali / hari.
III. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

No Pola Aktivitas Di rumah Di Rumah sakit


1. Nutrisi
 Kebiasaan makan  3x sehari ( 1 porsi  Masih 1 x ( siang )
habis)  Nasi Tim dengan
 Menu  Nasi, lauk-pauk, lauknya, sayur, buah.
sayur.  ( NS RG )
 Makanan kesukaan  -  -
 Makanan pantangan  -  -
 Selera makan  Baik  Baik
 Jumlah minum  4-6 gelas / hari  4-5 gelas / hari
 Gangguan  Tidak ada gangguan  Tiadak ada gangguan
hambatan
2. Eliminasi
 BAK
Kebiasaan  4-5x / hari  4-6x / hari
Warna  Kuning  kuning
Volume  ± 150cc / BAK  ±100cc / BAKi
Gangguan  Tidak ada nyeri  Tidak ada nyeri
 BAB
Kebiasaan  1 x sekari  1 x sehari
Warna  Kuning khas feses  Kuning khas feses
Konsistensi  Padat, Lunak.  Padat, Lunak
Gangguan  Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
3. Aktifitas Fisik
 Kebiasaan  Menyapu, Memasak,  Istirahat.
Mencuci baju.
 Waktu senggang  Menonton TV,  Ngobrol dengan
bercengkrama dengan keluarga.
keluarga.
 Gangguan  Tidak ada  Tidak ada

4. Istirahat tidur
 Kebiasaan  2 x sehari  Tidak tidur sma
 Waktu sekali
 Siang : ± 1-2 jam  Tidak tidur
Malam : ± 7-8 jam
 Perlengkapan  Bantal, guling, kasur,  Bantal, kasur dan
selimut. selimut.
 Penerangan  Lampu dimatikan  Lampu nyala
 Gangguan  Tidak ada.  Tidak bisa tidur.

5. Personal Hygiene
 Mandi  2 -3x sehari  2 x sehari
 Keramas  3 x dalam seminggu  3 x seminggu
 Gosok gigi  2 -3x sehari  2 -3x sehari
 Ganti pakaian  2 x sehari  2 x sehari
 Gangguan  Tidak ada  Tidak ada

6. Ketergantungan
 Kopi  Tidak ada  Tidak ada
 Merokok  Tidak ada  Tidak ada
 Alkohol  Tidak ada  Tidak ada
IV. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Emosi
Emosi pasien terkontrol dengan baik, tapi pasien merasa cemas dan takut
menghadapi curettage karena tidak pernah melakukan curettage.
b. Konsep Diri
o Body Image
Pasien mengatakan dirinya sedang sakit dan sedang dirawat di rumah
sakit.
o Self Ideal
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh sehingga dapat beraktivitas lagi
seperti semula.
o Self Esteem
Pasien mengatakan telah mendapatkan perawatan yang layak di Rumah
Sakit.
o Role Performance
Pasien mengatakan akan mematuhi tindakan medis yang dilakukan oleh
dokter, bidan dan perawat yang membuatnya cepat sembuh.
o Self Identity
Pasien mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang Ibu Rumah Tangga,
saat ini berumur 41 tahun dan sedang mengalami perawatan di Rumah
Sakit.

V. DATA SOSIAL
1. Pendidikan : SD
2. Sumber Penghasilan : Suami
3. Pola Komunikasi : Pasien sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi
4. Pola Interaksi : Pola Interaksi pasien dengan perawat, bidan, dokter,
dan keluarganya sangat baik.

VI. DATA SPIRITUAL


Pasien mengatakan beragama islam, tapi selama sakit pasien belum bisa
melaksanakan sholat lima waktu dengan baik karena Perdarahannya. Namun,
pasien cuma bisa berdo’a agar cepat sembuh.
B. Data Obyektif
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Sedang.
2. Kesadaran : Compos mentis GCS : 4,5,6
3. Tanda-tanda Vital :
 TD : 150 / 100mmHg
 S : 36 7 o C
 N : 98 x / menit
 RR : 24 x / menit
4.
 Kepala : Tidak terdapat lesi, tidak terdapat benjolan abnormal.
 Rambut : Bersih,warna hitam, tidak ada ketombe, dan bentuk
bergelombang.
 Ekspresi wajah : Tidak tenang, bingung, cemas & gelisah.
 Mata : Simetris, reflek pupil baik, pupil isokor, conjungtiva
agak pucat, sklera berwarna putih, mata berkantong tapi tidak cowong.
 Telinga : Simetris, tidak ada produksi serumen berlebih, tidak
ada peradangan, pendengaran baik.
 Hidung : Simetris, tidak terlihat polip (benjolan), tidak ada
produksi sekret berlebih.
 Mulut : Simetris, mukosa bibir lembab, gigi tidak caries, tidak
terdapat stomatitis, lidah bersih, mulut bersih.
 Leher
- Inspeksi : Tidak terlihat bendungan vena jugularis.
- Palpasi : Tidak teraba pembengkakan kelenjar limfe dan
tyroid.

5. Thorax
 Inspeksi : Simetris, gerak nafas teratur, tidak terdapat luka
bekas operasi, tidak terdapat tarikan nafas intercosta, tidak terlihat
benjolan abnormal.
 Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal
 Perkusi : Paru terdengar sonor.
 Auskultasi : Tidak terdengar wheezing maupun ronchi.

6. Abdoment
 Inspeksi : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak terlihat
benjolan abnormal.
 Palpasi : Tidak terjadi nyeri tekan pada kwadran II
 Perkusi : Terdengar suara timpani pada kwadran II
 Auskultasi : -Tidak terdengar DJJ karena janin abortus incomplit.
-Terdengar bising usus ±19 kali permenit.

7. Ektrimitas
 Atas : Normal, fungsi gerak baik, tidak odema, turgor
kulit agak menurun.
 Bawah : Tidak ada fraktur, tidak ada odema, tidak ada
varices.

8. Genetalia : Tidak terkaji.

9. Anus : Tidak terkaji


DATA PENUNJANG

Tanggal Periksa : 29 Juni 2010


No. Sub. Pemeriksaan Nilai hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
1. Lekosit, Hb, PCV/ -
HCT, Trombosit
2. Haemoglobin (Hb) 10,1 11,0 – 16,5 g /dl
3. Hematokrit (PCV) 27,5 35,0- 50,0 %
4. Trombosit 253000 150-390rb / ul
5. Lekosit 12100 3500-10000 /ul
6. LED / BBS 60 / 90
7. Gula darah acak 98 < 200 mg / dl
8. Cholesterol total 191 < 200 mg / dl
9. Trigliserida - < 200 mg / dl
10. RFT 74
11. Asam Urat 8,1 L ; < 7,0 mg / dl
P ; < 5.7 mg / dl
12. Urea 50 10-50 mg / dl
13. Creatinin 1,5 L ; 0,7-1,2 mg / dl
P ; 0,5 – 1,0 mg / dl
14. LFT
15. SGOT 17 P ; < 36 ng / dl
L ; < 59 mg / dl
16. SGPT 10 P ; < 52 mg / dl
L ; < 72 mg /dl
17. Bilirubin Total 0,6 Anak & dewasa
< 1,0 mg dl
Bayi
< 12 mg /dl
18. Bilirubin Direk 0.1 < 0,3 mg / dl
19. Bilirubin Indirek -

ANALISIS DATA

Nama : Ny “E” Ruang :Maisanah


Umur : 41 tahun Jenis Kelamin :Perempuan

Dx DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Kurangnya Gangguan rasa
Pasien mengatakan cemas pengetahuan nyaman ( cemas )
menghadapi curettage karena tentang prosedur
sebelumnya pasien belum curretage
pernah melakukan curettage.

DO :
K/U : Sedang
-Kesadaran compos mentis.
-Pasien tampak cemas dan
gelisah.
-TTV
 TD : 150 / 100mmHg
 S : 36 7 o C
 N : 98 x / menit
 RR : 24 x / menit
-Ekspresi wajah
 Tidak tenang
 Bingung
 Gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Ny “E” Ruang :Maisanah


Umur : 41 tahun Jenis Kelamin :Perempuan

No. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang prosedur curretage
Yang ditandai dengan :
DS :
Pasien mengatakan cemas menghadapi curettage karena sebelumnya pasien
belum pernah melakukan curettage.
DO :
K/U : Sedang
-Kesadaran compos mentis.
-Pasien tampak cemas dan gelisah.
-TTV
 TD : 150 / 100mmHg
 S : 36 7 o C
 N : 98 x / menit
 RR : 24 x / menit
-Ekspresi wajah
 Tidak tenang
 Bingung
 Gelisah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN ( INTERVENSI )

Nama : Ny “E” Ruang : Maisanah


Umur : 41 tahun No. register : 60476

No. Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Paraf


1. Gangguan rasa -Jangka 1.Lakukan 1.Membina
nyaman ( cemas ) pendek: pendekatan pada hubungan saling
berhubungan Setelah pasien dan keluarga percaya antara
dengan dilakukan pasien. pasien dan keluarga
kurangnya tindakan dengan perawat.
pengetahuan ibu keperawatan 2.Kaji masalah yang 2.Mengetahui
tentang prosedur selama 1 x 60 dihadapi oleh masalah apa yang
curettage . menit pasien. me,buat pasien
Yang ditandai diharapkan merasa cemas.
dengan : kecemasan 3.Jelaskan prosedur 3.Memberikan
DS : sudah curettage. pengetahuan pada
Pasien berkurang. pasien tentang
mengatakan Dengan kriteria prosedur yang
cemas hasil : dijalani.
menghadapi -pasien 4.Anjurkan pasien 4.Mendekatkan diri
curettage karena mengatakan untuk berdo’a. pada Allah untuk
sebelumnya cemas memohon
pasien belum berkurang. kelancaran
pernah -Pasien tampak curettage.
melakukan tenang. 5.Ajarkan teknik 5.Mengurangi
curettage. -Persiapan relaksasi & distraksi. ketegangan pikiran
DO : curettage melepaskan otot
K/U : Sedang berjalan lancar. dan mengurangi
-Kesadaran rasa cemas.
compos mentis. 6.Instruksikan pada 6.Agar pasien tidak
-Pasien tampak keluarga pasien terlalu cemas dan
cemas dan untuk selalu terhibur.
gelisah. mendukung pasien
-TTV dan menghiburnya.
 TD ; 7.Observasi TTV 7.Untuk
150 / 100 mengetahui
mmhg perkembangan
 S ; 367 oC kondisi pasien..
 N ; 98 8.Kolaborasi dengan 8.Dengan
x / menit tim medis. penjelasan dari
 RR ; 24 dokter diharapkan
x / menit. pasien lebih tenang
-Ekspresi wajah dan kecemasan
 Tidak tenang pasien berkurang.
 Bingung 9.Lakukan Informen 9.Fungsi legalitas.
 Gelisah Concernt.
10.Anjurkan pasien 10.Mencegah
untuk puasa. terjadinya aspirasi.
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Ny “E” Ruang : Maisanah


Umur : 41 tahun No. register : 60476

No. Dx Keperawatan Tanggal Tindakan Paraf


1. Gangguan rasa 29-06-2010 1.Melakukan pendekatan pada pasien
nyaman ( cemas ) ( 16.00 ) dan keluarganya ( anamnesa )
berhubungan  Senyum.
dengan kurangnya  Sapa.
pengetahuan ibu  Salam.
tentang prosedur  Sopan.
curettage .
 Santun.

2.Mengkaji masalah yang dihadapi oleh


pasien yaitu ; kecemasan menghadapi
curettage.

3.Menjelaskan prosedur curettage antara


lain ;
 Curretage hanya butuh waktu ±
10 menit.
 Dalam melakukan curettage
pasien dibius sehingga tidak
merasakan sakit.
 Setelah curettage pasien boleh
langsung pulang.

4.Menganjurkan pasien untuk berdo’a


kepada Allah.

5.Mengajarkan teknik relaksasi &


distraksi.
 Relaksasi ; menarik nafas
panjang melalui hidung dan
dihembuskan melalui mulut.
 Distraksi ; mengalihkan
perhatian dengan menonton TV,
membaca buku saat cemas.

6.Memberikan instruksi pada keluarga


pasien terutama suami untuk
meyakinkan pasien bahwa curettage
berjalan lancar.

7.Melakukan observasi TTV


 TD ; 150 / 100 mmhg
 S ; 367 oC
 N ; 98 x / menit
 RR ; 24 x / menit.

8.Melakukan kolaborasi dengan tim


medis untuk memberikan penjelasan
secara rinci tentang prosedur curettage.

9.Lakukan Informen Concernt, meminta


tanda tangan, persetujuan kepada
keluarga pasien.

10.Menganjurkan pasien untuk


berpuasa.
CATATAN EVALUASI

Nama : Ny “E” Ruang : Maisanah


Umur : 41 tahun No. register : 60476

No. Dx Tanggal Evaluasi Paraf


1. Gangguan rasa 29-06-2010 S : Pasien mengatakan rasa cemas pada
nyaman ( cemas ( 17.00 ) dirinya sudah berkurang.
) berhubungan O : K/U sedang.
dengan -Wajah tampak sedikit tenang.
kurangnya -TTV
pengetahuan ibu  TD ; 150 / 100 mmhg
tentang  S ; 367 oC
prosedur  N ; 98 x / menit
curettage .  RR ; 24 x / menit.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Intervensi dilanjutkan
- Instruksikan pasien untuk melakukan
teknik relaksasi & distraksi bila merasa
cemas.
-Motivasi pada keluarga pasien untuk
selalu mendukung pasien.
-Lakukan observasi TTV.
-Anjurkan pasien untuk banyak berdo’a.
-Lanjutkan advise dokter.

Anda mungkin juga menyukai