( Keperawatan Jiwa )
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Tinneke Tololiu, S. Kep, M. Kep
DISUSUN OLEH :
Nama : Gabrila Kambey
NIM : 711440118039
Tingkat : 3A/ DIII Keperawatan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini agar mahasiswa
memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada
klien Ny. E dengan prioritas masalah kebutuhan aman dan nyaman:Ansietas di
Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny.E dengan masalah
kebutuhan aman dan nyaman: ansietas penulis mampu:
1. Melakukan pengkajian pada Ny.E dengan prioritas masalah ansietas.
2. Menegakkan diagnosa pada Ny.E dengan prioritas masalah ansietas.
3. Menyusun rencana keperawatan pada Ny.E dengan prioritas masalah ansietas.
4. Melakukan intervensi keperawatan berdasarkan rencana keperawatan yang
sudah dibuat pada Ny.E dengan prioritas masalah ansietas.
5. Melakukan evaluasi hasil akhir terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan pada Ny.E dengan prioritas masalah ansietas.
1.3 Manfaat
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Untuk menambah wacana baru khususnya pada ilmu asuhan keperawatan
dengan pasien ansietas.
2. Bagi Akademik
Dapat menjadi referensi bagi institusi pendidikan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan masalah ansietas.
3. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang proses asuhan
keperawatan dengan masalah ansietas dan dapat menerapkan ilmu yang di
peroleh selama perkuliahan serta meningkatkan keterampilan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
4. Bagi Klien
Memberikan informasi tentang asuhan keperawatan dengan prioritas masalah
ansietas.
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
Respon Kognitif:
a. Lapang persepsi sangat sempit
b. Tidak mampu menyelesaikan masalah
ResponPerilaku dan Emosi:
a. Perasaan ancaman meningkat
b. Verbalisasi cepat
c. Blocking
4. Panik
Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah sangat menyempit dan
sudah terganggu sehingga tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat
melakukan apa-apa walaupun telah di berikan pengarahan.
Respon Fisiologi:
a. Napas pendek
b. Rasa tercekik dan palpitasi
c. Sakit dada
d. Pucat
e. Hipotensi
f. Koordinasi motorik rendah
Respon Kognitif:
a. Lapang persepsi sangat sempit
b. Tidak dapat berpikir logis
Respon Perilaku dan Emosi:
a. Agitasi, mengamuk dan marah
b. Ketakutan, berteriak-teriak, blocking
c. Kehilangan kendali atau kontrol diri
d. Persepsi Kacau
Respon Fisiologi yang mempengaruhi system yang ada dalam tubuh manusia
adalah:
a. Sistem Kardiovaskuler
1) Palpitasi
2) Jantung berdebar
3) Tekanan darah meningkat
3) Gatal-gatal
4) Perasaan panas atau dingin pada kulit
5) Muka pucat
6) Berkeringat seluruh tubuh
Respon perilaku kognitif:
a. Perilaku
1) Gelisah
2) Ketegangan fisik
3) Tremor
4) Gugup bicara cepat
5) Tidak ada koordinasi
6) Kecenderungan untuk celaka
7) Menarik diri
8) Menghindar
9) Terhambat melakukan aktifitas
b. Kognitif
1) Gangguan perhatian
2) Konsentrasi hilang
3) Pelupa
4) Salah tafsir
5) Adanya bloking pada fikiran
6) Bingung
7) Rasa khawatir yang berlebihan
8) Kehilangan penilaian objektifitas
9) Takut akan kehilangan kembali
10) Takut berlebihanTingkat ansietas (Dalami, 2009).
Tingkat Ansietas
Kategori Ringan Sedang Berat Panik
Perubahan Semakin Tremor dan Komunikasi sulit Komunikasi
verbalisasi sering perubahan dipahami mungkin tidak
bertanya nada suara. dapat dipahami
4. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain :
5. Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dan dorongan agar
pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi keyakinan serta
percaya diri.
a. Psikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi bila
dinilai bahwa ketidakmampuan mengatsi kecemasan.
b. Psikoterapi re-konstruktif, untuk dimaksudkan memperbaiki kembali
(rekonstruksi) kepribadian yang telah mengalami goncangan akibat
stressor.
c. Psikoterapi kognitif, untuk memulihkan fungsi kognitif pasien, yaitu
kemampuan untuk berpikir secara rasional, konsentrasi dan daya ingat.
d. Psikoterapi psiko-dinamik, untuk menganalisa dan menguraikan proses
dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang tidak
mampu menghadapi stressor psikososial sehingga mengalami kecemasan.
e. Psikoterapi keluarga, untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar
faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor keluarga
dapat dijadikan sebagai faktor pendukung.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.E
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Toraget Kec.Langowan Utara
Pasien tampak cukup aktif beraktivitas di tandai dengan kondisi rumah yang
tertata rapi dan bersih
4. Alam Perasaan :
Pasien mengungkapkan rasa cemasnya karena kondisi yang di alami saat ini
5. Interaksi selama wawancara : Pasien kooperatif, terlihat cemas dan gelisah
6. Proses Fikir :
Pasien dapat memilih pilihan yang di inginkan seperti misalnya ketika sakit
ia memilih periksa ke tenaga kesehatan dan beristirahat terlebih dahulu dari
pada melanjutkan pekerjaanya.
11. Daya tilik diri :
Ket :
Perempuan : Laki-laki :
Pasien : Meninggal :
Saat sakit interaksi dalam keluarga tidak terganggu karena klien dapat berinteraksi
dengan baik.
Ny.E mempunyai orientasi yang baik. Ny.E berpandangan jika Ny.E sakit
harus di bawa ke tempat pelayanan kesehatan secepatnnya
11. Tingkat Aktivitas
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Data Subyektif: Ansietas
Klien mengatakan merasa cemas dengan
akibat dari kondisi yang di hadapi karena
covid-19
Klien mengatakan ekonomi keluarga
mulai memburuk.Klien pun merasa
bingung harus berbuat apa
Klien merasa gelisah memikirkan
kehidupan keluaranya kedepan.
Data Objektif:
Ekspresi wajah tampak tegang
Tampak gelisah
Sulit mengendalikan rasa cemas
TD : 140/100 mmHg
N : 97 x / Menit
R : 22 x/ Menit
C. POHON MASALAH
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan Krisis Situasional di buktikan dengan Klien
mengatakan merasa cemas dengan akibat dari kondisi yang di hadapi karena
covid-19,klien mengatakan ekonomi keluarga mulai memburuk sehingga bingung
harus berbuat apa,klien merasa gelisah memikirkan kehidupan keluaranya
kedepan. Ekspresi wajah tampak tegang,tampak gelisah,sulit mengendalikan rasa
cemas,TD : 140/100 mmHg, N: 97 x / menit,R : 22 x/ menit
E. PERENCANAAN KEPERAWATAN
persepsi
08.30 6) Latih teknik relaksasi A : Masalah belum teratasi
Hasil : Mengajarkan Ny.E teknik P : Intervensi di lanjutkan
nafas dalam Ny.E dapat melakukan
dengan baik
Hari Kedua
Hari Ketiga
Pertemuan pertama
a. Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Hallo Ibu. Perkenalkan nama saya Gabrila Kambey. Saya senang dipanggil Gebby
Saya Mahasiswa Poltekkes Jurusan Keperawatan , saat ini saya sedang praktek
Keperawatan Jiwa. Ini dengan Ibu siapa? Lebih senang dipanggil siapa Ibu?”
2. Evaluasi
3. Kontrak
b. Kerja
“Ibu mengatakan kalau merasa cemas dengan penyakit Ibu, sudah beberapa hari
merasa gelisah. Coba Ibu ceritakan lebih lanjut tentang perasaan Ibu, kenapa Ibu
merasakan hal tersebut, apa yang Ibu pikirkan? Oh, jadi Ibu cemas jika tekanan
darah Ibu naik? Ibu juga cemas dengan komplikasi dari penyakit Ibu? Bagaimana
kalau kita coba mengatasi kecemasan Ibu dengan relaksasi dengan cara tarik napas
dalam. Ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang Ibu
rasakan.” “Bagaimana kalau kita latihan sekarang. Saya akan lakukan, dan Ibu
memperhatikan
saya, lalu mengkuti yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya Bu? Pertama-tama Ibu
tarik napas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan napas. Dalam hitungan ketiga
setelah itu Ibu hempaskan udara melalui mulut dengan meniup udara secara
perlahan-lahan. Sekarang coba Ibu praktikan.”
c. Terminasi
a) Evaluasi Subyektif
“Nah, sekarang bagaimana perasaan Ibu? Apakah perasaan cemasnya sudah
berkurang Bu? Apakah sudah merasa lebih baik sekarang?”
b) Evaluasi Objektif
“Sekarang coba Ibu lakukan lagi tahapan-tahapan melakukan relaksasi yang seperti
saya contohkan tadi ya?”
c) Kontrak
“Baiklah. Bagaimana kalau kita lanjutkan percakapan kita besok pada pukul 08.00
pagi seperti saat ini di ruang tamu ini?
d) Rencana Tindakan Lanjutan
“Selanjutnya Ibu harus mengingat-ingat apa yang sudah saya ajarkan ya?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Pertemuan ke 2
a. Orientasi
1. Salam Terapeutik
2. Evaluasi
3. Kontrak
b. Kerja
“Ibu kemarin mengatakan kalau merasa cemas dengan penyakit Ibu dan merasa
gelisah. Apakah Ibu masih merasa gelisah hari ini? Baiklah kalau masih
merasa
gelisah. Kemarin kita sudah mempelajari teknik napas dalam dan relaksasi otot,
apakah Ibu sudah melakukanya lagi? Kali ini kita akan mempelajari teknik
hipnotis 5 jari. Pejamkan mata Ibu, tarik napas lalu buang perlahan. lakukan
selama 3 kali. Tautkan ibu jari Ibu kepada jari tulunjuk, bayangkan ketika
tubuh Ibu begitu sehat. Tautkan ibu jari Ibu pada jari tengah, bayangkan ketika
Ibu mendapatkan hadiah atau barang yang Ibu sukai. Tautkan ibu jari pada
kepada jari manis, bayangkan ketika Ibu berada ditempat yang paling nyaman,
tempat yang sangat bahagia. Tautkan ibu jari Ibu kepada jari kelingking,
bayangkan ketika Ibu mendapatkan suatu penghargaan. Tarik napas, buang
perlahan, lakukan selama 3 kali lalu buka mata kembali.”
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
2) Evaluasi Objektif
NIM : 711440118039
Kelas : III A