Anda di halaman 1dari 16

ANSIETAS

Oleh :
Kelompok 4
Namira Fitria 183110224
Nur’Aini 183110225
Rahayu Tri Utami 183110228
Ramadhani Riska Sucianti183110229
Revina Agustina 183110230
Rezi Gusnita Putri 183110231
Savikri Jurali 183110232

Dosen Pembimbing :
Heppi Sasmita,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa
 
Defenisi
Ansietas

Menurut Lynn S. Bickley (2009) “


kecemasan merupakan reaksi yang sering
terjadi pada keadaan sakit, pengobatan, dan
sistem perawatan kesehatan itu sendiri, bagi
sebagian klien kecemasan merupakan
saringan terhadap persepsi dan reaksi
mereka, bagi sebagian lainnya kecemasan
dapat menjadi bagian dari sakit yang
dideritanya.”
ketegangan, rasa tidak aman dan
kekawatiran yang timbul karena
dirasakan terjadi sesuatu yang tidak
(DepKes RI, menyenangkan tetapi sumbernya
1990). sebagian besar tidak diketahui dan
berasal dari dalam (DepKes RI, 1990).

suatu keadaan perasaan keprihatinan,


rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut
(Stuart and dari kenyataan atau persepsi ancaman
Sundeens, 1998). sumber aktual yang tidak diketahui
atau dikenal (Stuart and Sundeens,
1998).
1.Faktor Predisposisi Faktor presipitasi
2.

Etiologi
Faktor Predisposisi

Stressor predisposisi
adalah semua
ketegangan dalam
kehidupan yang dapat
menyebabkan timbulnya
kecemasan (Suliswati,
2005).
Ketegangan Berupa

Peristiwa Pola
Traumatik mekanisme
koping
keluarga

Konflik Riwayat
Emosional, Frustasi gangguan
kecemasan

Konsep diri
Gangguan fisik Medikasi
terganggu
Faktor presipitasi

Stresor presipitasi adalah


semua ketegangan dalam
kehidupan yang dapat
mencetuskan timbulnya
kecemasan (Suliswati,
2005).
Rentang Respon Kecemasan
(Stuart & Sundeen, 1990).

Kecemasan Kecemasan
Ringan Berat

Tingkat Panik
Kecemasan
Dari
Sedang
Kecemasan
TANDA DAN GEJALA KECEMASAN

Respons fisik :
Kardiovaskular :
Palpitasi, Jantung Bedebar, Tekanan Darah Meninggi, Denyut Nadi Cepat
Pernafasan:
Napas Cepat, Napas Pendek, Tekanan Pada Dada , Napas Dangkal, Pembengkakan Pada
Tenggorokan, Terengah-Engah
Neuromuskular:
Refleks Meningkat, Insomnia, Tremor, Gelisah, Wajah Tegang, Kelemahan Umum, Kaki
Goyah, Gerakan Yang Janggal
Gastrointestinal :
Anoreksia, Diare/Konstipasi, Mual, Rasa Tidak Nyaman Pd Abdomen
Traktur Urinarius:
Sering Berkemih Dan Tidak Dapat Menahan Kencing
Kulit :
Wajah Kemerahan, Berkeringat, Gatal, Rasa Panas Pada Kulit
Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar,
berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman
Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan,
ketidakberdayaan meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran
meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan,
distressed, khawatir, prihatin.
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPERBERAT ANSIETAS

Ancaman
terhadap
integritas fisik.

Ancaman
terhadap harga
diri meliputi
sumber internal
dan eksternal.
Bayi

Perbedaan pada
Remaja
tingkat usia.

Dewasa

Perbedaan pada
tingkat usia. Lansia
PENATALAKSANAAN KECEMASAN

1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara  :

a) Makan makanan yang berigizi dan seimbang


b) Tidur yang cukup
c) Olahraga yang teratur
d) Tidak merokok dan tidak minum minuman keras

2. Terapi Psikofarmaka
Terapi psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolytic),
yaitu seperti diazepam, clobazam, bromazepam, lorazepam, buspirone HCl,
meprobamate dan alprazolam.
3.Terapi Somatik
Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutan atau akibat
dari kecemasan yang bekerpanjangan. Untuk menghilangkan keluhan-keluhan
somatik (fisik) itu dapat diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tubuh yang
bersangkutan.
 
4.Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain
Psikoterapi Suportif
Psikoterapi Re-Edukatif
Psikoterapi Re-Konstruktif
Psikoterapi Kognitif
Psikoterapi Psikodinamik
Psikoterapi Keluarga
5.Terapi Psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya dengan kekebalan
dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan
stressor psikososial.
Proses Keperawatan pada Gangguan Ansietas

1.Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi
pada pasien dan keluarga (pelaku rawat). Wawancara yang
dilakukan sebagai berikut : “Bagaimana perasaan ibu/bapak
saat ini? “. Perawat saat wawancara sekaligus melakukan
observasi perilaku pasien.
Data hasil wawancara dan observasi didokumentsikan pada
kartu berobat pasien di puskesmas. Contoh
pendokumentasian hasil pengkajian
2.Diagnosis Keperawatan

Setelah melakukan pengkajian, perawat dapat merumuskan


diagnosis keperawatan berdasarkan tingkat ansietas (lihat
tingkatan ansietas pada halaman sebelumnya).
 
3.Tindakan Keperawatan pada Gangguan ansietas

Tindakan keperawatan ansietas dilakukan terhadap pasien dan keluarga


(pelaku rawat). Saat melakukan pelayanan di Puskesmas, perawat
membina hubungan saling percaya dengan pasien, menanyakan
keluhan fisik yang dialaminya, melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-
tanda vital, mengeksplor penyebab munculnya keluhan fisik,
pengkajian ansietas, mengidentifikasi masalah keluarga dalam
merawat, menentukan tingkatan ansietas, merumuskan diagnosis,
melatih cara untuk mengatasi ansietas pada pasien dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai