Trichomonas vaginalis pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 19
September 1836 pada saat Academy of Sciences di Paris. Pada saat itu dikatakan bahwa ia
menemukan suatu organisme yang disebutnya sebagai animalcules dari sekret segar vagina. Dan
disepakati pada saat itu juga organisme ini dinamakan Trico-monas vaginale, oleh karena mirip
dengan organisme dari genus Monas dan Trichodina. Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan
penemuan Donne dan memberikan nama pada protozoa ini yaitu Trichomonas vaginalis. Pada
tahun 1884, Marchan menemukan Trichomonas vaginalis pada traktus urinarius pria. Selama 50
tahun selanjutnya, penelitian tentang Trichomonas vaginalis tidak begitu menarik perhatian para
ilmuwan. Mereka lebih tertarik mempelajari diagnosis dan pengobatan gonorrhoe dan syphillis
sebagai penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dan baru pada tahun 1916 Hoehne
melaporkan bahwa Trichomonas vaginalis adalah suatu flagellata yang patogenik karena ia
menemukan kolpitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat blepharoblas
sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung, di ujungnya
sebagai alat geraknya yang “maju-mundur”. Flagella kelima melekat ke undulating membrane dan
menjuntai kebelakang sepanjang setengah panjang tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu
struktur yang berfungsi seperti tulang yang disebut sebagai axostyle. Vakuola, partikel, bakteri,
virus, ataupun leukosit dan eritrosit (tetapi jarang) dapat ditemukan di dalam sitoplasma
Trichomonas vaginalis ini memperoleh makanan secara osmosis dan fagositosis. Makanannya
adalah kuman-kuman dari sel-sel vagina dan leukosit.
Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan inti
membelah dengan cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi yang
optimum. Jadi tidak heran bila dalam beberapa hari saja protozoa ini dapat berkembang mencapai
jutaan. Tidak seperti protozoa lainnya, trichomonas tidak memiliki bentuk kista. Sel-sel
trichomonas vaginalis memiliki kemampuan untuk melakukan fagositosis.
Untuk dapat hidup dan berkembang biak, trichomonas vaginalis membutuhkan kondisi
lingkungan yang konstan dengan temperatur sekitar 35-37˚C, hidup pada pH diatas 5,5- 7,5. Sangat
sensitif terhadap tekanan osmotik dan kelembaban lingkungan. Protozoa ini akan cepat mati bila
diletakkan di air atau di keringkan. Meskipun penularan trichomonas vaginalis secara non-venereal
sangat jarang, ternyata organisme dapat hidup beberapa jam dilingkungan yang sesuai dengan
ligkungannya.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan
leukosit dengan menggerakkan flagel anterior dan membran bergelombang.Parasit ini mati pada
suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 00C. Dalam biakan, parasit ini mati pada pH
< 4,9, (pH vagina 3,8 - 4,4) dan tahan terhadap desinfektans dan antibiotik.
Trichomonas vaginalis tidak memiliki stadium kista tetapi hanya ditemui dalam
stadium Tropozoit dan ciri-cirinya adalah :
1. Bentuknya oval atau piriformis.
2. Memiliki 4 buah flagel anterior.
3. Flagel ke 5 menjadi axonema dari membran bergelombang (membranaundulant)
4. Pada ujung pasterior terdapat axonema yang keluar dari badan yang diduga untuk melekatkan diri
pada jaringan sehingga menimbulkan iritasi,
5. Memiliki 1 buah inti,
6. Memiliki sitostoma pada bagian anterior untukmengambil makanan, perkembangbiakan dengan
cara belah pasang.
Gambar . Morofologi Trichomonas vaginalis
Hospes dari Trichomonas vaginalis adalah manusia. Parasit ini terdapat pada genital wanita
dan pria, terutama ditemukan pada saluran kencing kedua jenis kelamin tersebut. Wanita frekuensi
lebih banyak dijumpai daripada pria, dan penyakit ini bersifat kosmopolit. Trichomoniasis adalah
nama penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina dan pada pria di uretra dan prostat. Parasit
ini hidup di makosa vagina dengan makan bakteri dan leukosit.Trichomonas vaginalis bergerak
dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan flagel
antesias dan membran bergelombang. Trichomonas berkembang biak secara belah pasang
longitudinal.
Di luar habitatnya, parasit mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu
00C. Dalam biakan, parasit ini mati pada pH kurang dari 4,9, inilah sebabnya parasir tidak dapat
hidup di sekitar vagina yang asam (pH 3,8 – 4,4). Parasit ini tidak tahan pula terhadap desinfektans
dan antibiotik.
Infeksi terjadi secara langsung waktu bersetubuh melalui bentuk trofozoit pada keadaan
lingkungan sanitasi kurang biak dengan banyak orang hidup bersama dalam satu rumah. Infeksi
secara tidak langsung melalui alat mandi seperti : lap mandi atau alat sanitasi seperti toilet seat,
pernah di laporkan.
Keterangan gambar ; Trichomonas vaginalis terletak di bawah saluran kelamin wanita dan di
uretra dan prostate pria (1), mereflikasi dengan carabinary fission (2). Parasit ini tidak memiliki
bentuk kista dan tidak dapat bertahan dilingkungan luar. Trichomonas vaginalis ditularkan antar
manusia, dengan penularan utama melalui hubungan sex (3).
G. PENYEBAB PENYAKIT Trichomonas vaginalis
3. Kemandulan
Ini dia yang harus diperhatikan terkait dengan adanya penyakit ini, akibat dari adanya
keputihan dengan cairan berlebih, kental dan berisi parasit yang berujung pada radang, akan
menyebabkan berbagai masalah pada organ reproduksi wanita yang berakibat kemandulan.
PADA PRIA