Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH :

PENGOBATAN HERBAL PENYAKIT DM, HIPERTENSI, GASTRITIS, ASAM


URAT DAN KOLESTROL

Disusun :
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komplementer
Kelas Reguler XXI B

Oleh :
Enjela PO.62.20.1.18.050
Fitri Handayani PO.62.20.1.18.052
Maudy Khoiriah Indah S. PO.62.20.1.18.061
Muhammad Faesal P. PO.62.20.1.18.062
Nonik Nazlica Aryanto PO.62.20.1.18.064
Rania Magfira PO.62.20.1.18.070
Yusvita Intarini PO.62.20.1.18.081

Dosen Pengampu
[ Supriandi, SST.,M.Kes]

DIII KEPERAWATAN

POLTITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKARAYA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengobatan Herbal
penyakit DM,Hipertensi, Gastritis, Asam Urat dan Kolesterol”. Penyusunan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari Pak Supriandi, SST.,M.Kes., selaku Dosen sekaligus
Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Komplementer di Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Palangkaraya. Selain itu tujuan dari penyusun makalah ini juga untuk menambah
wawasan lebih dalam mengenai herbal yang berguna pada penyakit DM, Hipertensi,
Gastritis, Asam Urat, dan jug Kolesterol.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Pak Supriandi, SST.,M.Kes., karna telah
memberikan tugas ini sekaligus membimbing dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya bisa menjadi
lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna untuk kita semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Palangkaraya, April 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
A Latar Belakang................................................................................................................1
B Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
A. Pengertian........................................................................................................................3
B. Manfaat dan Efek Samping Menggunakan Obat/ Tanaman Herbal...............................3
C. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Menggunakan Tanaman Herbal.....................4
D. Resep Nutrisi dan Ramuan HerbalBerdasarkan Penyakit...............................................5
1. Diabetes Melitus..........................................................................................................5
2. Hipertensi..................................................................................................................14
3. Gastritis......................................................................................................................23
4. Asam Urat..................................................................................................................29
5. Kolesterol..................................................................................................................38
BAB IV....................................................................................................................................46
PENUTUP................................................................................................................................46
A. KESIMPULAN.............................................................................................................46
B. SARAN.........................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................48

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pengobatan herbal adalah bentuk pengobatan menggunakan produk dari


tanaman atau ekstrak dari tanaman bertujuan untuk pengobatan,pencegahan mengatur
dan meningkatkan kondisi kesehatan atau pengobatan ini disebut juga
phytotherapy,phytomedicine,atau botanical medicine.
Dunia lebih mengenal pengobatan herbal melalui pengobatan Barat (Western
herbal medicine) dan pengobatan berasal dari China (Chinese herbal medicine).
Obat-obatan modern dibuat dengan menggunakan bahan dari tanaman yang
diekstrakkan, tetapi para herbalis tidak melakukan ektraksi bahan obat,mereka yakin
pengobatan akan bekerja jika terjadi keseimbangan kimiawi dalam keseluruhan
tanaman atau dari campuran tanaman-tanaman.
Pengobatan herbal pada umumnya digunakan oleh 60% pasien dengan kanker
bersamaan dilakukan pengobatan komvensional seperti echinacae,St John ‘s wort, teh
hijau,dan jahe.Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa 65% dari
penduduk negara-negara maju telah menggunakan pengobatan tradisional.WHO juga
merekomendasikan penggunaan obat tradisional (herbal) guna menjaga kesehatan
serta pencegahan dan pengobatan penyakit.
Biasanya pasien saat pertama kali berkunjung herbalis akan melakukan
pengkajian kondisi fisik,cara atau kebiasaan hidup,diet dan riwayat kesehatan
individu dan keluarga. Kemudian herbalis memutuskan jenis obat yang diberikan
meliputi: cairan yang telah jadi tablet atau kapsul,ramuan mentah yang harus direbus
dan diminum seperti minum teh dan salep atau krem untuk penggunaan dikulit. Lama
pengobatan tergantung pada kemajuan pengobatan sehingga pasien diminta untuk
datang kembali.
Pengobatan herbal dapat digunakan untuk alternatif pencegahan atau
penyembuhan berbagai penyakit. Dalam makalah ini kami akan membahas,
pengobatan herbal pada beberapa penyakit yaitu DM,Hipertensi, Gastritis, Asam Urat
dan Kolestrol.

1
B Rumusan Masalah

1. Apa yang Dimaksud dengan Pengobatan Herbal?


2. Apa Manfaat dan Efek Samping dari Pengobatan Herbal ?
3. Apa Jenis Pengobatan Herbal pada Penyakit DM, Hipertensi, Gastritis, Asam
Urat, Hiperlipidemia?
4. Apa Fungsi Pengobatan Herbal Terhadap Penyakit Tersebut?

C Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa:


1. Mengetahui apa itu pengobatan herbal
2. Mengetahui manfaat dan efek samping dari pengobatan herbal
5. Mengetahui jenis pengobatan herbal pada penyakit DM, Hipertensi, Gastritis,
Asam Urat, Hiperlipidemia
6. Mengetahui fungsi pengobatan herbal terhadap penyakit tersebut

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Herbal adalah jenis tanaman yang berkhasiat guna menyembuhkan berbagai


penyakit. Selain itu, herbal dapat digunakan sebagai pencegahan dan perawatan guna
meningkatkan kesehatan tubuh serta menjaga kebugaran. Dilihat dari aspek flora, iklim,
tanah, maupun industri obat dan kosmetik tradisional di Indonesia, prospek
pengembangan tumbuhan herbal sangat baik. Secara empiris, selain mempunyai
kengulan kimiawi (sebagai bahan obat), beberapa tumbuhan obat juga memiliki
keunggulan fisik, yaitu sebagai tanaman hias serta tanaman yang dibudidayakan.

Pengelolaan tanaman obat tersebut bukanlah kewenangan dan tugas


daripemerintah, melainkan tugas seluruh warga negara indonesia. Gerakan budidaya dan
pemanfatan TOGA merupakan wujud kepedulian masyarakat dalam melestarikan obat
herbal dalam lingkup keluarga.

Menurut PERMENKES RI No.246/MENKES/PER/V/2990, yang dimaksud obat


tradisional adalah bahanatau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral,
sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut, secara tradisional teah
digunakan sebagai pengobatan. Pemanfaatan obat tradisional (herbal) meningkat karena
terjadi pergeseran pola penyakit, yaitu dari infeksi ke penyakit degeneratif serta
gangguan metabolisme. Penyakit degeneratif memerlukan pengobatan jangka panjang,
sehingga menyebabkan efek samping yang serius bagi kesehatan.

B. Manfaat dan Efek Samping Menggunakan Obat/ Tanaman Herbal

1. Manfaat dari tujuan pendekatan konsep Back to Nature dengan memanfaatkan


tanaman herbal sebagai bagian dari gaya hidup sehat:
a. Mengoptimalkan fungsi tubuh, sehingga meningkatkan kebugaran
b. Pencegahan terhadap penyakit
c. Membantu proses penyembuhan dan pemulihan dari gangguan penyakit
d. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
e. Memperbaiki sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan

3
2. Efek samping penggunaan obat/ tanaman herbal
Meski dikenal memiliki banyakmanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi tidak
semua jenis herbal ternyata aman untuk dikonsumsi.Tak hanya itu ternyata tidak
semua orang boleh mengonsumsi obat herbal.Ada beberapa kondisi medis yang
mungkin tidak cocok dengan kandungan-kandungan dalam jenis obat/tanaman
herbal, misalnya rasa yang terlalu asam atau terlalu pahit.Peredaran obat/tanama
herbal belum diatur dengan ketat oleh badan yang berwewenang BPOM.
Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi ekstrak
tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh dibanding dengan hanya
menggunakan satu komponen tumbuhan saja.Kombinasi dari tumbuh-tumbuhan ini
memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan bahkan menambah daya
khasiatnya.Kombinasi ini juga diklaim dapat mengurangi efek samping yang tidak
diinginkan, misalnya dapat mengurangi kejadian keracunan dibanding hanya dengan
menggunakan satu jenis herbal.Namun, secara teoritis, kombinasi zat kimia aktif
dalam beberapa jenis herbal juga bisa berinteraksi untuk membuat ramuan herbal
menjadi lebih beracun daripada menggunakan satu jenis herbal.
Untuk menjaga keamanan pastikan untuk mengkonsumsi produk yang sudah
dibuktikan secara ilmiah sebelumnya. Obat herbal perlu meewati serangkaian proses
uji klinis sebelum dinyatakan aman dikonsumsi. Obat herbal juga harus melewati uji
dosis, efektivitas, cara penggunaan, serta efek yang mungkin muncul saat
berinteraksi dengan senyawa lain saat masuk dalam tubuh. Efek samping yang
mungkin muncul jika mengalami ketidakcocokan menggunakan herbal adalah mucul
tanda-tanda alergi, tubuh terasa lebih lemas, sakit perut, keracunan, kontraindikasi
dengan obat lain dan efek samping lainnya.

C. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Menggunakan Tanaman Herbal

Tanaman memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda. Guna


mengidentifikasi sifat dan ciri khas masing-masing tanaman tersebut, maka harus
mengetahui farmakognosi tanaman herbal yang akan digunakan sebagai obat. Didalam
ilmu kesehatan tradisional Tiongkok, dikenal empat macam sifat dan lima macam cita
rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari metode pengobatan tradisional timur.
Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu adalah dingin, panas, hangat, dan sejuk.
Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat digunakan untuk pengobatan sindrom
dingin, seperti pasien yang takutdingin, tangan dan kaki terasa dingin, lidah pucat, atau

4
denyut nadi lambat. Sedangkan tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan
untuk pengobatan sindrom panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua,
lidah merah, dan denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat adalah pedas, manis, asam, pahit dan
asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu. Selain berhubungan dengan organ
tubuh, rasa juga mempunyai khasiat serta kegunaan tersendiri. Misalnya, rasa pedas
mempunyai sifat menyebar dan merangsang, serta manis berkhasiat mengawetkan serta
pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara itu, rasa asin bersifat
melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang, ada ujuga yang menambahkan cita
rasa yang ke-enam, yaitu netral atau tawar, yang berkhasiat sebagai duiretik (peluruh
kencing)
Dalam pembahasan ini, terapi herbal yang akan diberikan kepada individu atau
keluarga sebagai sarana pencegahan dan pengobatan penyakit adalah meliputi
identifikasi masalah kesehatan, menjelaskan penyebab penyakit, mengenali tanda dan
gejala yang dirasakan, seta menjelaskan pencegahan dan pengobatan penyakit.

D. Resep Nutrisi dan Ramuan HerbalBerdasarkan Penyakit

Terapi buah, sayur, dan tanaman obat keluarga bertujuan untuk mengatasi
berbagai keluhan penyakit. Terapi ini aman bagi klien karena disesuaikan dengan
masalah kesehatan masing-masing. Jika terapis merasa perlu berkonsultasi dengan dokter
dan ahli gizi, maka hal tersebut sangat dianjurkan.
Bila tidak tersedia petunjuk pemakaian ramuan herbal, seringnya obat diminum
sebelum makan. Biasanya, obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong dan obat
berkhasiat sedatif diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis, obat yang
dianjurkan diminum dikonsumsi sesuai jadwal atau secara teratur. Berikut adalah contoh
dari penggunaan resep herbal perpaduan antara terapi nutrisi herbal (jus) dan resep
ramuan herbal (jamu) guna mengatasi berbagai penyakit.
Berikut ramuan herbal dalam penyakit:

1. Diabetes Melitus
Penyakit DM (Diabetes Melitus) atau yang sering kita kenal sebagai kencing
manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya
peningkatan pada kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan hormon
insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Penyebab dari penyakit DM adalah:

5
 Usia ( kemampuan insulin guna mengatur kadar gula dalam darah cenderung
menurun pada usia 60 tahun keatas)
 Obesitas atau kegemukan
 Pola makan yang tidak teratur, cenderung berlebih
 Riwayat keluarga (keturunan)
 Kelompok etnik

Penyakit DM ditandai dengan banyak kencing (poli uria) banyak minum (poli
dipsia), banyak makan (poli folia), badan terasa lemah, dan berat badan menurun,
terjadi gangguan syaraf tepi atau kesemutan, gangguan penglihatan, seta sering gatal
atau muncul bisul. Berikut adalah resep jus berbahan herbal dan ramuan tradisional
guna mengatasi DM.

a. Nutrisi Herbal: Jus Tomat

Tomat merupakan salah satu jenis makanan kaya serat.Serat pada tomat
merupakan serat tidak larut (insoluble dietary fiber) yaitu hemiselulosa
(Nainggolan O, Adimunca C, 2007). Menurut berbagai hasil penelitian
menunjukkan adanya keterkaitan antara serat pangan dengan penurunan kadar
glukosa darah. Serat dapat memperlambat penyerapan glukosa dari usus kecil.
Serat tidak larut mengurangi proses glukoneogenesis yang berpengaruh terhadap
peningkatan sekresi insulin sehingga dapat mengurangi kenaikan kadar glukosa
(PERKENI,2006)
Tomat memiliki zat aktif utama yang disebut dengan likopen.Berbagai
penelitian ilmiah menunjukkan, likopen merupakan kelompok karotenoid yang
tidak hanya penting sebagai pigmen pemberi warna merah, tetapi juga sangat

6
bermanfaat bagi kesehatan, yaitu menurunkan glukosa darah, memperlambat
kanker prostat, dan mencegah osteoporosis(Gartner, Sthal, Sies, 2006).
Kandungan likopen pada tomat yang telah melalui proses pemanasan
akan lebih banyak dan lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan tomat
segar. Pada pembentukan likopen, suhu mempunyai peranan yang penting, jika
suhu naik maka likopen yang terbentuk akan semakin banyak (Maulida,
Zulkarnaen, 2010).
Cara Mengolah Jus Tomat untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
 200 gr tomat
 100 ml air matang

Cara membuat:
 Cuci tangan sebelum meramu
 Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
 Potong-potong tomat, lalu masukan kedalam gelas blender beserta air
matang
 Hidupkan mesin blender, kemudian giling bahan hingga lembut dan
tercampur merata
 Matikan mesin blender, selanjutnya tuang kedalam gelas dan siap
dihidangkan
 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Analisis Jurnal
Hasil uji Paired t-test pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata
selisih GDS sebelum dan sesudah pemberian jus tomat nilai dapat menurunkan
GDS pada kelompok intervensi secara signifikan. Pada penelitian ini pemberian
jus jus tomat 180 gr (Gelas 300 ml) Pagi dan sore hari kepada penderita
diabetes.Semua pasien dalam penelitian ini mendapatkan therapi obat
glibenclamide 2x1(5 mg).Glibenlamide merupakan obat antihiperglikemi.Efek
antihiperglikemi glibenclamide adalah dengan bekerja merangsang pankreas
untuk menghasilkan insulin lebih banyak agar gula diluar tubuh dapat dibagikan
ke sel – sel tubuhlainya.Pada penelitian ini pengaruh terapi kombinasi likopen

7
bersama dengan obat glibenclamide akan bersinergi dalam menurunkan kadar
gula darah.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan oleh Sudiarto dan Widi Rusmono padabulan
November 2018 yang dilakukan di di RSI Banjarnegara.Jenis penelitian ini
mengunakanmetode kuantitatif dengan desain quasieksperimen (eksperimen
semu) denganmenggunakan rancangan pretest-posttest with control group.
Sampel diambil dengan teknik acak sederhana (simple random sampling)
Jumlah sampel adalah 13 klien menjadi kelompok intervensi dan 13 klien
menjadi kelompok kontrol, sehingga jumlah total sampel adalah 26.

b. Ramuan Herbal: Kumis Kucing

Salah satu tanaman yang memiliki khasiat antidiabetik adalah


Orthosiphon stamineus atau sering disebut dengan kumis kucing.Berdasarkan
penelitian-penelitian sebelumnya. Orthosiphon stamineus mengandung
berbagai senyawa yang memiliki khasiat menurunkan kadar glukosa darah.
Senyawa-senyawa tersebut antara lain adalah orthosiphon glukosa, minyak
atsiri, saponin, polifenol, flavonoid, sapofonin, garam kalium, dan
mionositol.Tanaman ini sering digunakan untuk mengobati reumatik, diabetes,
hipertensi, tonsillitis, epilepsy, kelainan menstruasi, gonorrhea, sifilis, batu
empedu, dan batu ginjal.Banyak penelitian yang dilakukan terhadap tanaman
O.stamineus, baik menggunakan akar maupun daunnya, untuk membuktikan
efek antihiperglikemik dari tanaman ini.Dan hasil peneitian tersebut
menunjukkan bahwa ekstrak O. stamineus dapat menurunkan konsentrasi
glukosa darah tikus diabetes tergantung pada dosis yangdiberikan.Bahkan

8
konsentrasi kolesterol HDL pun lebih meningkat pada tikus diabetes yang
diberi ekstrak O. stamineus dibandingkan yang tidak diberi ekstrak.

Cara Mengolah Daun Kumis Kusing untuk Diabetes Mellitus


Bahan:
 Daun kumis kucing 30 lembar
 Batang brotowali 2 jari tangan
 Kunyit yang dikupas dan diiris tipis sebanyak 1 sdm
 Tanaman meniran 2 batang

Cara membuat:
 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
 Siapkan bahan dan cuci menggunakan air engalir
 Masukkan daun kumis kucing, brotowali, irisan kunyit dan meniran
kedalam wadah perebus yang berisi 4 gelas air
 Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih sampai airnya
sisa 3 gelas
 Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
 Minum ramuan 3 kali sehari, per konsumsi setengah gelas
 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Analisis Jurnal
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2012 dengan
hasil penelitian bahwa ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphion aristatus)
dosis 0,75 dan 1,25 g/kgBB memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar
glukosa darah lebih baik dari aquades namun hanya dosis 1,25 g/kgBB yang
memiliki efektifitas sebanding dengan metformin apabila diberikan selama 28
hari.

METODE PENELITIAN
Penelitian Victoria Cyntia Yogya pada bulan Agustus 2012 bagian
Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas
Diponegoro. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian pre dan post test randomized controlled

9
group design. Hewan coba adalah tikus wistar jantan sebanyak 25 ekor dibagi
menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu perlakuan dengan aquades (kontrol
negatif), metformin dengan dosis 18 mg/tikus(kontrol positif), dan ekstrak
daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dosis 0,25 ; 0,75 ; 1,25 g/kgBB.
Seluruh kelompok perlakuan diinduksi aloksan terlebih dahulu sampai dengan
kadar glukosa darahnya mencapai t 126 mg/dL kemudian diukur kadar glukosa
darahnya sebagai data pre test. Perlakuan diberikan selama 28 hari dan pada
hari ke ± 14 dan hari ke ± 28 diukur kadar glukosa darah puasanya sebagai
post test 1 dan post test 2.

c. Nutrisi herbal : Lidah Buaya

Menurut Wahyono E & Kusnandar, lidahbuaya berkhasiat sebagai anti


inflamasi, antijamur, anti bakteri dan membantu prosesregenerasi sel. Riset
menunjukan bahwa daun lidah buaya dapat mengatur kadarglukosa darah dan
sebagai pengobatantradisional dari alam lebih baik dari padapengobatan kimia
terutama oada penderita DM tipe 2 (Sari, 2010, Vijayakone, 2015). Salah satu
upaya yang dilakukan dengan pemberianjus lidah buaya yang merupakan
bagian produk alami yang banyak terdapatmasyarakat yang sejak dulu
digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatur glukosa darah.
Cara Mengolah Lidah Buaya untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
 1 lembar daun lidah buaya
 Bisa ditambah madu murni 3-4 sendok makan (Bila ingin)
 Es batu
Cara membuat
 Cuci daun lidah buaya

10
 Kupas bagian terluar kulit daun lidah buaya, hanya gunakan dagingnya
saja kemudian potong daging lidah buaya kecil-kecil
 Masukan potongan daging lidah buaya, madu da juga es batu kedalam
blender
 Blender/haluskan semua bahan
 Tuangkan kedalam gelas
 Jus lidah buaya siap untuk dikonsumsi

Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil jurnal penelitian yang dilakukan pada bulan Juli-
Agustus 2018.Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 14 responden setelah
pemberian jus lidah buaya.rata rata penurunan glukosa darah puasa setelah
pemberian jus lidah buaya 28,42 gr/ dl dan glukosa darah sewaktu 40,54. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurniasari, (2015) dimana sebanyak 5
orangdiberikan jus lidah buaya hasilnya didapat kadar glukosa 198 gr/dl
menjadi 133 gr/dl diberikan selama 5 hari hasil dapat menurunkan kadar gula
darah pada klien diabetes melitus. Dalam hal ini menunjukan terjadi rata-rata
penurunan glukosa darah sebanyak 65 gr/dl.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitianQuasi Eksperimental (Notoatmojo,
2010) dengan metode pendekatan Pretest–Postest Non Equivalent Control
Group untuk melihat mengetahui pengaruh jus lidah buaya (Aloe Barbadensis
Miller) terhadap penurunan glukosa darah puasa GDP) dan 2 Jam PP (Post
Prendial) pada penderita DM (Diabetes Melitus). Pengumpulan data dilakukan
di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Sikolos Padang Panjang.Pengumpulan
data dilakukan selama satu bulan dari bulan Juli- Agustus 2018.Pengambilan
sampel dilakukan merekrut penderita diabetes melitus yang memenuhi kriteria
inklusi. Kriterianya adalah penderita diabetes melitus, usia responden >40
tahun, bersedia menyetujui inform consent, sedang tidak mengkonsusmsi obat
kimia dan penderita yang tidak merokok. Sampel yang memenuhi berjumlah
14 orang.

11
d. Ramuan Herbal : Daun Salam

Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan tanaman yang secara


luas digunakan sebagai salah satu bumbu masakan dan secara tradisional
digunakan dalam tatalaksana diabetes di Indonesia. Tanaman ini tumbuh di
wilayah iklim tropis dan subtropis, termasuk di Asia Tenggara dan
Cina.Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah atau pun pegunungan, di
Indonesia pohon ini kebanyakan tumbuh di pegunungan, tetapi ada juga yang
ditanam orang untuk pelengkap bumbu masak. Daun Salam memiliki banyak
manfaat yaitu mengobati kencing manis, kolesterol tinggi, hipertensi, diare,
dan gastritis. Analisis fitokimia menunjukkan kandungan minyak esensial,
tanin, flavonoid dan terpenoid dari daun salam. Flavonoid merupakan salah
satu golongan senyawa fenol yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa
darah.
Penelitian tentang potensi Daun Salam (Eugenia polyantha) ini telah
lama dan banyak dilakukan, baik pada hewan bahkan juga pada
manusia.Kandungan zat aktif yang terdapat pada daun salam adalah tannin,
flavonoid, minyak atsiri, sitral, eugenol, triterphenoid, steroid, lakton, saponin,
dan karbohidrat. Selain itu daun salam (Eugenia polyantha) juga mengandung
beberapa vitamin diantaranya vitamain C, Vitamin A, thiamin, riboflavin,
niaciri, vit B6, vit B12, dan folat, selenium. Diketahui bahwa senyawa
eugenol, tannin, dan flavonoid dalam daun salam bisa digunakanuntuk
menurunkan kadar gula darah. Flavonoid dapat menangkap radikal hidroksi
serta memiliki khasiat antidiabetes dan antiinflamasi.Flavonoid dapat berperan
sebagai insulin secretagogus/ insulin mimetic melalui mekanisme pielotropik
untuk mengurangi komplikasi diabetes mellitus.

12
Cara Mengolah Daun Salam untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
 Daun salam 10-15 lembar (sekitar 15 gram)
 Air 4-6 gelas

Cara Membuat:
 Masukan daun salam kedalam air didalam panci
 Rebus air dan daun salam sampai mendidih
 Diamkan hingga agak hangat
 Tuangkan air rebusan air daun salam ke dalam gelas
 Rebusan air daun salam siap dikonsumsi
 Minum secara rutin

Analisis Jurnal
Jurnal oleh Rima Zanaria1, M.T. Kamaluddin, Theodorus yang dibuat
pada bulan Oktober 2017.Dari hasil penelitian ini melaporkan bahwa
pemberian ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha) selama 14 hari
dengan dosis rendah yaitu 62,5 mg/kgbb tikus dibandingkan dengan kontrol
negatif mampu menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus jantan galur
wistar, artinya semakin tinggi dosis semakin cepat menurunkan kadar gula
darah puasa pada tikus putih jantan galur wistar. Namun jika dibandingkan
dengan kontrol positif yaitu obat pioglithazone pemberian ekstrak etanol daun
salam dengan dosis 62,5 mg/kgbb, 125 mg/kgbb dan 250 mg/kgbb tikus tidak
terdapat perbedaan rerata artimya efektivitas ekstrak daun salam dalam
menurunkan kadar gula darah puasa masih sama efektifnya dengan obat
pioglithazone.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah ekperimental, rancangan pre dan post test
dengan kelompok kontrol dilakukan di Animal house Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Tiga puluh enam ekor tikus dengan berat antara 150 -
200 gram secara acak dibagi menjadi 6 kelompok.

13
2. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi,
dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg dan pada
lansia tekanan darah sistoliknya 160 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg.
Penyebab dari hipertensi adalah :
 Elastisitas dinding aorta menurun
 Katup jantung menebal dan menjadi kaku
 Kemampuan jantung memompa darah menurun
 Kehilangan elastisitas pembuluh darah
 Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Hipertensi ditandai dengan sering mengeluh sakit kepala dan pusing, sering
merasa lemas dan kelelahan, sesak nafas, mudah gelisah, sering mual dan muntah,
efistaksis, serta kesadaran menurun. Berikut adalah resep jus berbahan herbal guna
mengatasi hipertensi :
a. Jus Seledri (Apium graveolens L.)

Seledri mengandung beberapa zat yang menurunkan tekanan darah, antara lain
apiin, manitol, apigenin, dan potassium. Mekanisme umum tanaman obat dalam
mengontrol tekanan darah antara lain, memberikan efek dilatasi pada pembuluh
darah dan menghambat angiotensin converting enzym (ACE). Selain itu
kandungan3-n butylpthalideatauphthalides dalamseledri berperan dalam
merelaksasi dan melemaskan otot-otot halus pembuluh darah dan menurunkan
hormon stress dalam darah. Seledri juga memiliki kandungan bahan alami untuk
menurunkan kadar kolesterol di dalam darah yaitu fitosterol yang mencegah
deposisi kolesterol pada dinding dalam pembuluh darah.

14
Cara Mengolah Jus Seledri untuk Diabetes Mellitus
Bahan:
 2 batang daun seledri yang besar
 Air secukupnya
Cara Membuat:
Blender halus semua bahan-bahan diatas menggunakan blender atau juicer.
Kemudian tuangkan ke dalam gelas dan jus seledri siap di hidangkan.
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan September
2016, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien hipertensi menggunakan air
perasan jus seledri untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan FJA
(Formula Jamu Antihipertensi) yang disusun oleh Komisi Nasional Saintifikasi
Jamu, mengandung komposisi diantaranya herba seledri.Tumbuhan ini
mengandung flavonoid (apiin dan apigenin) serta kumarin.Efek anti hipertensi
seledri melalui mekanisme penghambatan kanal ion kalsium dan penghambatan
pada ACE.

METODE PENELITIAN

- Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui pola penggunaan obat
bahan alam sebagai terapi komplementer pada pasien hipertensi.Penelitian
dilakukan di Puskesmas Sempaja Kota Samarinda sepanjang bulan September
2016.
- Subyek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi dan
memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti.Besar sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus besar sampel untuk data nominal. Dari
perhitungan didapatkan besar sampel minimal adalah 45 orang. Pengambilan
sampel dilakukan tanpa acak (nonprabability sampling) dengan teknik
pengambilan consecutive sampling, yaitu pengambilan sampel pada subjek
yang datang secara berurutan yang memenuhi kriteria penelitian hingga jumlah
sampel minimal terpenuhi.
- Data dan Instrumen Penelitian

15
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dimana kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.Instrumen
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
kamera untuk mendokumentasikan sediaan obat bahan alam.

b. Jus Mentimun (Cucumis sativus L.)

Buah mentimun mempunyai sifat hipotensif (menurunkan tekanan darah).


Karena kandungan air dan kalium dalam mentimun akan menarik natrium ke
dalam intraseluler dan bekerja dengan membuka pembuluh darah (vasodilatasi)
yang dapat menurunkan tekanan darah (Beevers, 2007). Kandungan mentimun
yang berperan dalam meregulasi tekanan darah adalah potasium/kalium yang
tinggi akan meningkatkan konsentrasi didalam cairan intraseluler, sehingga
cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan
darah karena efek vasodilatasi pembuluh darah, kalium merupakan ion utama
didalam cairan intrasel yang bekerja berkebalikan dari natrium/garam (Astawan,
2008).
Cara Mengolah Jus Mentimun untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
 2 buah timun berukuran sedang yang masih segar
 200 ml air matang
Cara Membuat :
 Jangan lupa siapkan blendernya terlebih dahulu
 Bersihkan timun dan belah menjadi dua bagian

16
 Buah timun segar yang sudah dipotong-potong lalu dimasukkan kedalam
blender
 Kemudian masukkan air matang kedalam blender
 Setelah itu blender campuran tadi hingga halus dan lembut
 Jika jus sudah halus dan lembut kemudian siapkan gelas saji
 Tuang jusnya kedalam gelas saji tersebut dan siap untuk dinikmati.
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari
2014,hasil penelitian menyatakan ada perbedaan tekanan darah yang signifikan
antara tekanan darah pada kelompok perlakuan sesudah diberikan jus mentimun
dan pada kelompok perlakuan 2 minggu setelah pengukuran tekanan darah awal
di Desa Sawahan Porong Sidoarjo. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya
mekanisme kontrol sistem saraf pernafasan yang mempengaruhi kecepatan detak
jantung dan perubahan tekanan darah yang menyesuaikan agar sebanding dengan
kecepatan pernafasan yang terjadi pada kelompok perlakuan.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental yaitu
penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya
keterlibatan dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam,
2013). Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah true experimental
(eksperimental sungguhan) dengan teknik pratest dan pasca test,yaitu
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melihat kelompok kontrol
disamping kelompok eksperimental yang dipilih dengan menggunakan teknik
acak. Populasi yang diteliti adalah Semua penderita hipertensi di Desa Sawahan
Kecamatan porong sidoarjo sejumlah 87 orang. Analisis data yang digunakan
adalah uji wilcoxon signed rank test.

Tehnik pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti dibantu oleh


kader kesehatan Desa Sawahan. Sebelum pengumpulan data, peneliti
mengadakan pertemuan dengan para observer/kader untuk membicarakan tentang
pengisian cara pemberian terapi jus mentimun dan cara pengisian lembar
observasi. Kemudian peneliti melakukan pendekatan kepada responden penelitian
dan menjelaskan mengenai tujuan penelitian.Setelah itu, peneliti melakukan

17
observasi awal atau pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi yang
disebut dengan pre-test dengan menggunakan lembar cheklist diisi oleh observer
sebelum dilakukan perlakuan pemberian jus mentimun, kemudian peneliti
memberikan terapi jus mentimun dengan dosis 2x200 gram per hari (pagi dan
sore) selama 2 minggu tanpa air dan gula.Pada hari ke 14 peneliti melakukan
observasi akhir atau pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi yang
disebut dengan post-test.

Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi


untuk mengetahui tekanan darah pada penderita hipertensi, dan alat pengukur
tekanan darah (sphygmomanometer air raksa dan stethoscope) dan alat timbangan
duduk untuk mengukur berat mentimun.Pengambilan keputusan didasarkan pada
besarnya nilai yaitu bila α< 0,05 maka H1 diterima, artinya Jus mentimun
berpengaruh dalam penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jika nilai
α > 0,05 maka H1 ditolak, artinya Jus mentimun tidak berpengaruh dalam
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

c. Rebusan Bawang Putih

Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah karena bawang putih


mengandung zat alisin dan hydrogen sulfide. Zat tersebut memiliki efek
selayaknya obat darah tinggi, yaitu memperbesar pembuluh darah dan membuat
pembuluh darah tidak kaku, sehingga tekanan darah akan menurun. Mekanisme
kerja bawang putih dalam menurunkan tekanan darah berhubungan dengan efek
vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan tertutupnya kanal dan
terbukanya kanal sehingga terjadi hiperpolarisasi. Dengan demikian otot akan
mengalami relaksasi, tingginya konsentrasi ion intraseluler menyebabkan

18
vasokontriksi yang berdampak terhadap terjadinya kondisi hipertensi. Senyawa
allisin yang terkandung dalam bawang putih berkhasiat menghancurkan
pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi
tekanan darah (Hernawan, U. E. & A. D. Setyawan, 2011).

Cara Mengolah Rebusan Bawang Putih untuk Diabetes Mellitus


Bahan:
 3 siung bawang putih
 2 sendok Madu
 3 gelas air
Cara Membuat :
Masukkan 3 siung bawang putih dan 3 gelas air ke dalam panci sampah
mendidih, diamkan 3-4 menit lalu tambahkan 2 sendok madu lalu aduk rata. Air
rebusan bawang putih siap di sajikan.(Minumlah air rebusan bawang putih hangat
maksimal 2 gelas dalam sehari).

Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Juli
2017,dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan bawang putih dapat
menurunkan tekanan darah karena bawang putih adalah obat alami yang memiliki
zat-zat yang diketahui berpengaruh terhadap ion untuk kontraksi otot polos
pembuluh darah, hal ini dapat menyebabkan pelebaran ruang pembuluh darah
sehingga tekanan darah menjadi turun.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan pendekatan
onr group pretest posttest without control.Pada rancangan penelitian ini tidak ada
kelompok pembanding (kontrol) tetapi observasi dilakukan sebelum (pretest)
perlakuan (pemberian air rebusan bawang putih) dan sesudah (pretest), hal ini
dilakukan untuk melihat adanya perubahan-perubahan yang terjadi setelah
dilakukan eksperimen.
- Populasi
Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien yg terdiagnosa
hipertensi.Data yang didapatkan dari Puskesmas tigo baleh, populasi pasien

19
hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Tigo Baleh pada bulan januari
adalah 68 orang.
- Sampel
Sampel penelitian sebagai unit yang lebih kecil lagi adalah sekelompok
individu yang merupakan bagian dari populasi.(Kelana, 2011).Sampel pada
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus, setelah dihitung
menggunakan rumus, maka didapatkan sampel pada penelitian ini yaitu
sebanyak 17 orangdan memenuhi kriteria inklusi.
Adapun responden yang akan diteliti dengan kriteria:
a. Bersedia menjadi responden
b. pasien hipertensi yang tidak mengonsumsi obat farmakologi
c. Bersedia meminum air rebusan bawang putih tersebut 2x sehari selama 7
hari.
d. Pasien hipertensi yang memiliki tekanan darah diatas 140/90 mmHg.

Ekslusi adalah sampel yang tidak dapat dimasukkan atau tidak layak untuk di
teliti dengan kriteria:
a. Responden menolak untuk menjadi objek penelitian
b. Mempunyai penyakit komplikasi (penyakit jantung koroner, gagal
jantung, kerusakan pembuluh darah otak dan gagal ginjal)
- Teknik pengambilan sampel
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non porbality
sampling yaitu dengan purposive sampling.Purposive sampling adalah
tekinik pengambilan sampel di dasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
yang di buat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,2010). Jumlah sampel yang di
gunakan dalam penelitian ini yaitu 17 orang, hal ini sesuai dengan jumlah
yang di tetapkan oleh Arikunto (2011), bahwa untuk penelitian eksperiment
menggunakan persentase antara 20-25%.

20
d. Jus Kulit Manggis

Manfaat kulit manggis untuk mengatasi hipertensi dibuktikan oleh peneliti


dari Departemen Farmakologi dan Toksikologi, Medical University School,
Janczewkiego, Polandia, Rajtar Grazyna yang hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa lima senyawa turunan manggis yaitu α-mangostin, β-mangostin, γ-
mangostin, mangostinone, garcinon E, mampu menghambat pembentukan
gumpalan darah sehingga risiko stroke berkurang. Hasil penelitian lain
menunjukkan bahwa beberapasenyawa turunan xanthon terbukti bersifat
antihipertensif serta memiliki efekmenurunkan tekanan pada pembuluh darah
(Hasanah, 2013).

Cara Mengolah Jus Kulit Manggis untuk Diabetes Mellitus


Bahan :
 1 kulit buah manggis ukuran kecil
 2 gelas air putih
 2 sendok madu
 1 sdm gula merah
Cara Membuat :
 Kerok daging kulit bagian dalam, kulit bagian luar yang keras di buang
 Campur semua bahan kemudian di blender sampai benar-benar hancur
 Jika jus sudah halus dan lembut kemudian siapkan gelas saji,
 Tuang jusnya kedalam gelas saji tersebut dan siap untuk dinikmati.

Analisis Jurnal

21
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari
2014,dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tekanan darah pada kelompok
hipertensi yang mengkonsumsi jus buah manggis dan madu dengan yang tidak
mengkonsumsi jus kulit buah manggis dan madu di Dusun Gamping Lor Sleman
Yogyakarta.Terkait hal tersebut.Masyarakat atau keluarga yang memiliki
penderita hipertensi hendaknya memberikan jus kulit buah manggis pada
penderita hipertensi agar tekanan darah penderita tetap normal.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan
menggunakan desain pre post group design. Perlakuan atau intervensi dilakukan
dalam penelitian ini, kemudian dilakukan pengukuran (observasi) atau postest
(Notoatmodjo, 2010).
Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan subyek penelitian warga
Dusun Gamping Lor Sleman Yogyakarta yang mengalami hipertensi sebanyak 40
orang.Untuk penelitian eksperimen sederhana, yang menggunakan kelompok
eskperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing
kelompok antara 10 s/d 20 orang.Oleh sebab itu, jumlah sampel yang digunakan
yaitu sebanyak 20 orang.
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tekhnik non
probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan, dengan kriteria inklusi yaitu usia 35-65 tahun,
bersedia menjadi responden, warga Dusun Gamping Lor, tidak mengkonsumsi
obat anti hipertensi, mempunyai kebiasaan merokok maupun tidak. Sebelum
dilakukan uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, yaitu untuk
mengetahui apakah data tersebut terdistribusi secara normal atau tidak salah satu
cara untuk melakukan uji normalitas data, untuk sampel kecil ≤ 50 yaitu
menggunakan rumus Shapiro-wilk.Apabila data terdistribusi normal maka
dilakukan analisa dengan menggunakan uji statistik parametrik independent
sample t-test dan Apabila sebarannya tidak normal maka menggunakan uji
statistik non parametrik Wilcoxon atau Mann U Whitney (Riwidikdo, 2009).

22
3. Gastritis

Gastritis merupakan istilah umum yang mengindikasikan peradangan lapisan


mukosa yang sering disebabkan oleh beberapa faktor termasuk alkohol, tembakau,
racun-racun, bakteri, dan obat-obatan (contohnya aspirin).Maag atau radang lambung
atau tukak lambung atau gastritis adalah gejala penyakit yang menyerang lambung
dikarenakan adanya asam lambung yang berlebihan atau meningkatnya asam
lambung.Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
Lambung terdiri atas beberapa lapisan mulai dari lapisan dalam sampai lapisan
luar, yaitu lapisan mukosa, sub mukosa, muskularis ekstema dan serosa. Mucus
melapisi mukosa lambung merupakan suatu rangka proteksi utama bagi dinding
lambung.Gejala gastritis Tidak nyaman sampai nyeri pada saluran pencernaan, Mual
Muntah, Lambung terasa penuh, Kembung, Bersendawa, Cepat kenyang, Perut
keroncongan, dan Sering kentut. Berikut adalah obat berbahan herbal untuk
mengatasi gastritis:
a. Jahe (Helicobacter pylori)

Helicobacter pylori merupakan jenis bakteri yang tergolong dalam bakteri


Gram negative, berbentuk batang bengkok yang sering dihubungkan dengan
penyakit kronis pencernaan dan gastroduodenal ulcer disease, serta perannya
dalam kanker saluran pencernaan.Berbagai penelitian dilakukan untuk
menghilangkan serta membasmi Helicobacter pylori.Gingerol merupakan
sekelompok senyawa polifenolik struktural yang diisolasi dari jahe yang dapat
menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori dalam lambung.
Gingerol berpotensi menjadi alternatif dalam membantu mengobati
penyakit gastritis dengan memanfaatkan kekayaan hayati nusantara yaitu Jahe.
Keunggulan dari tablet rimpang jahe (Zingeberis offinale) yakni dapat

23
menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori yang merupakan salah satu
penyebab penyakit gastritis melalui kandungan gingerol pada jahe.

Cara Mengolah Jahe untuk Gastritis


Bahan :
 2 ruas jahe kupas bersih
 Air secukupnya
Cara Membuat:
Parut jahe hingga halus dan rebus dengan air secukupnya.Rebus selama 15 menit
Kemudian saring dan tuangkan ke dalam gelas minuman jahe siap di hidangkan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jenis penelitian ialah
eksperimental laboratorik dengan randomized post-test only control group design.
Sampel penelitian ialah 25 ekor tikus Wistar jantan dengan berat rerata 200gr
yang telah dilakukan penyesuaian Selama 2 Gambaran mikroskopik lambung
pada kelompok I (kontrol positif) dengan pemberian asam asetat selama 3 hari
memperlihatkan permukaan mukosa sebagian tampak erosif, lapisan muskularis
tampak edematous, dan kapiler darah melebar (Gambar 2). Gambaran
mikroskopik lambung pada kelompok II yaitu kelompok yang diberikan ekstrak
jahe dan asam asetat secara bersamaan memperlihatkan pemukaan mukosa intak
dengan sel-sel radang dan pembuluh darah yang melebar (Gambar 3). Gambaran
mikroskopik lambung pada kelompok III yaitu kelompok yang diberikan asam
asetat selama 3 hari kemudian dilanjutkan dengan dosis standar ekstrak jahe 0,51
mg selama 10 hari memperlihatkan gambaran permukaan mukosa.

24
b. Madu

Madu merupakan produk utama yang dihasilkan lebah.Madu memiliki


nilai gizi yang lengkap dan banyak digunakan untuk mengatasi berbagai ganguan
atau penyakit termasuk gangguan pada saluran pencernaan (Ruspidra, 2005). Di
balik rasa manisnya yang alami, ternyata madu bisa digunakan sebagai obat alami
untuk mengatasi keluhan gastritis.Radikal bebas diduga sebagai salah satu alasan
rusaknya sel-sel pada lapisan saluran pencernaan.Maka itu, madu dapat berperan
sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas tersebut.Madu bisa membantu
mengurangi peradangan di esofagus atau kerongkongan.Madu memiliki tekstur
yang cair dan lembut, sehingga bisa melapisi dinding kerongkongan yang terluka
karena peradangan.Madu merupakan bahan alami yang bisa dikombinasikan
dengan berbagai obat herbal maag lainnya.
Cara Mengolah Madu untuk Gastritis
Bahan :
 Madu 2 sendok
 The hangat/air hanga
Cara membuat:
Campurkan 2 sendok madu kedalam air hangat/teh hangat.Kemudian minum
selagi hangat.

Analisis Jurnal
Hasil penelitian: Rerata penilaian terhadap gambaran histopatologi
lambung tikus disajikan pada Tabel 1. Hasil analisis Kruskall-Wallis
menunjukkan terdapat perbedaan bermakna derajat gastritis dan derajat ulkus
peptikum paling tidak antara dua kelompok Suranto (2007) menyebutkan
bahwa madu memiliki efek perlindungan terhadap obat-obatan yang merusak

25
lambung.Madu juga dapat mengurangi derajat keasaman/pH serta membantu
mencegah terjadinya perdarahan pada lambung ataupun usus (Purbaya,
2007).Indometasin merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid derivat
indol-asam.
Asetat yang dikenal pada tahun 1963 (FK UI, 2005). Menurut Sudoyo et
al., (2007) indometasin merupakan salah satu obat yang sering diresepkan dan
dianggap sebagai first line therapy untuk arthritis dan digunakan secara luas pada
kasus trauma, nyeri pasca pembedahan dan nyeri-nyeri lain. Indometasin
mempunyai efek terhadap saluran cerna meliputi nyeri abdomen, diare,
perdarahan saluran cerna, dan pankreatitis (Katzung, 1998).

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan rancangan penelitian “post test control group design”. Sampel
berupa 24 ekor tikus putih jantan galur wistar dengan umur ± 2 bulan dan berat ±
200 gram.Sebelum penelitian, dilakukan penimbangan berat badan, selanjutnya
tikus diadaptasikan dengan kondisi laboratorium selama 1 minggu. Tikus diberi
pakan standar pellet CP 12 dan minum air ledeng secara ad libitum.
Tikus dibagi menjadi 6 kelompok denganmetode random sampling,
masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor.Kelompok I sebagai kontrol hanya
diberikan aquades.Kelompok. II sampai VI diinduksi indometasin dengan dosis
3,78 mg/hari selama 10 hari. Hari ke-11 sampai ke-15 untuk tikus kelompok II
diberikan aquades, kelompok III diberi madu dengan konsentrasi 25%/ hari,
kelompok IV diberi madu konsentrasi 50%/ hari, kelompok V madu konsentrasi
75%/ hari, dan kelompok VI diberi madu konsentrasi 100%/ hari.
Pembuatan preparat lambung tikus dilakukan pada hari ke – 15 dengan
mengambil jaringan lambung tikus.Pengecatan jaringan lambung tikus
menggunakan pewarna Hematoxylin Eosin (HE).kemudian dinilai gambaran
histopatologinya di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 100 ×. Data
yang diperoleh diuji non parametrik dengan Kruskall Wallis, dan uji Mann
Whitney.

26
c. Lidah buaya

Lidah Buaya mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan


tubuh. Beberapa zat yang terkandung di dalam lidah buaya adalah gula, sejumlah
enzim, vitamin, mineral, sterol, saponin, asam amino, asam salisilat, serta
senyawa khusus, seperti anthraquinones.berikut manfaat dari lidah buaya:

 Mengurangi peradangan yang disebabkan oleh gastritis atau duodenitis

 Regenerasi lapisan lambung

 Membantu meringankan gejala hernia hiatal

 Detoksifikasi tubuh

 Merangsang pencernaan

 Mengurangi sakit maag

 Membersihkan darah

 Membantu menyerap nutrisi

 Mengobati kolitis ulserativa

 Menyembuhkan luka yang disebabkan oleh sakit maag

 Menstabilkan pingkat pH perut

 Membantu produksi insulin

27
 Menghilangkan bakteri dari perut

 Meringankan gejala penyakit Crohn

Cara Mengolah Lidah Buaya untuk Gastritis


Bahan :
 1 daun lidah buaya
 2 sendok makan madu dan
 1 cangkir air
Cara membuat:
Ambil daun lidah buaya dan kupas. Cuci dan biarkan hingga meresap dalam air
selama beberapa menit untuk memastikan bahwa sekresi kuning telah keluar dari
lidah buaya.Ini bisa sangat pahit dan berbau tidak enak, jadi kita hanya
membutuhkan gel yang bening saja.Selanjutnya, campur bahan dalam blender,
haluskan dan minum. Kita juga bisa menambahkan dua sendok madu untuk
mempermanis jus lidah buaya.Anda bisa minum jus ini antara 3 hingga 5 kali
sehari, sebelum makan.Namun, jangan minum selama lebih dari 7 hari berturut-
turut.
Analisis Jurnal
Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO
adalah 40,8%, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup
tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, gastritis merupakan salah
satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien inap di rumah sakit di
Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%).
Penyakit gastritis ditimbulkan karena adanya peningkatan asam lambung
yang berlebihan.Nyeri pada gastritis timbul karena pengikisan mukosa yang dapat
menyebabkan kenaikan mediator kimia seperti prostaglandin dan histamine pada
lambung yang ikut berperan dalam merangsang reseptor nyeri. Nyeri akibat
penyakit gastritis bila tidak ditangani sedini mungkin atau dibiarkan maka
berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka
(ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung, selain itu bisa terjadi komplikasi
seperti penyempitan kerongkongan hingga sulit menelan, esofagus barret, atau

28
terpapar asam lambung pada kerongkongan, hingga 'bocornya' asam lambung
hingga usus halus.

METODE PENELITIAN
Penelitian kuantitatif dengan quasy eksperiment design. Rancangan
penelitian ini menggunakan one group pretest postest, dengan menggunakan satu
kelompok diberi konsentrat aloe vera .Pengukuran nyeri lambung dilakukan
sebelum dan sesudah diberikan konsentrat aloe vera.Nyeri dengan lembar
penilaian NRS (Numeric Rating Scala) sebelum dilakukan intervensi dan sesudah
dilakukan intervensi.
Pretest actions posttest
(O1) (X) (O2)

Skema 3.1 desain penelitian Keterangan :


 (O1) = nyeri rata-rata hasil sebelum dilakukan terapi pendamping
aloe vera
 (X) = nyeri rata-rata hasil dengan perlakuan, pemberian terapi
pendamping konsentrat aloe vera (2 jam setelah obat medis)
selama 4 hari
 (O2) = nyeri rata-rata hasil pengukuran nyeri selama 4 hari
sesudah dilakukan terapi pendamping aloe vera (2 jam setelah obat
medis)
Populasi penelitian ini yaitu semua pasien gastritis di Puskesmas
Kedungmundu dari bulan Juli sampai September 2017 terdapat 280 orang dengan
rata-rata perbulan 60 pasien. Sampel dalam penelitian ini diambil 20 pasien rawat
jalan dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik pusposive
sampling.Instrument penelitian menggunakan lembar observasi skala.nyeri,
minuman aloe vera dari produk herballife, SOP cara pemakaian produk
konsentrat aloe vera. Analisa univariat berdasarkan mean, max dan min dan
analisis bivariat menggunakan uji paired t-test (t-independen) yang sebelumnya
dilakukan uji normalitas Shapiro wild.

4. Asam Urat
Asam urat merupakan hasil metabolisme protein dari makanan yang masuk
kedalam tubuh. Dan,bila kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya

29
kristal asam urat. Biasanya, kristal-kristal ini terkonsentrasi pada sendi-sendi
(kaki,lutut,siku,atau tangan), sehingga mengakibatkan radang sendi akut (arthritis
gout). Asam urat di sebabkan oleh beberapa hal berikut :
 Menurunnya kemampuan tubuh dalam membuang asam urat melalui urine
 Mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat purin tinggi, seperti jeroan
(otak,paru,usus,jantung, dan babad),daging,ikan laut tertentu (salmon dan
sarden), kerang, tape, kacang-kacangan, serta emping.
 Penyakit, seperti gangguan pada penyimpanan glikogen atau defisien enzim
turunan, sehingga menghasilkan metabolit-metabolit, misalnya laktat atau
trigliserida yang harus berkompetisi dengan asam urat untuk ekskresi
 Stres, kegemukan, dan sering mengonsumsi minuman beralkohol

Gejala dari gangguan asam urat adalah sendi yang terkena timbul benjolan
atau terjadi inflamasi,terlihat bengkak,kemerahan, serta terasa panas dan nyeri.
Selain itu, gejalanya adalah terasa nyeri, terutama di malam atau pagi hari (ketika
bangun tidur),merasa kesemutan dan pegal-pegal pada sendi,leher,serta punggung.
Dan, gejala terakhir adalah persendian terasa kaku dan ngilu, terutama kalau terkena
dingin. Berikut adalah resep jus berbahan herbal dan ramuan tradisional guna
mengatasi asam urat.

a. Nutrisi Herbal: Jus Jambu Air Mint

Pengendalian hiperurisemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi


makanan yang mengandung vitamin C. Jus jambu biji merah merupakan salah
satu produk yang mengandung vitamin C yang baik untuk penderita
hiperurisemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus
jambu biji merah terhadap kadar asan urat pada penderita hiperurisemia di

30
wilayah kerja puskesmas pasirkaliki kota cimahi. Desain penelitian yang
digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan sampel purposive sampling.
Sampel berjumlah 14 orang. Sampel diberikan jus jambu biji merah, dengan
jumlah baju biji merah yang diberikan sebanyak 200 gr selama 7 hari berturut-
turut. Data yang dikumpulkan meliputi kadar asam urat dari hasil pengukuran
sebelum intervensi dan sehari setelah intervensi. Hasil penelitian yang didapat,
ada pengaruh pemberian jus jambu biji merah penurunan terhadap kadar asam
urat sebanyak 0,31 mg/dl (p=0,021) pada penerita hiperurisemia. Berdasarkan
hasil penelitian, mengosumsi jus jambu biji merah dapat dijadikan alternative
untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia.

Cara Mengolah Jus Jambu Air Mint untuk Asam Urat


Bahan :
 250 gram buah jambu air yang dipotong-potong
 100 gram paprika merah potong-potong
 4 lembar daun mint
 1 sendok makan air jeruk lemon
 1 sendok makan madu
 Air matang secukupnya
Cara Membuat :
 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
 Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
 Potong-potong jambu air, paprika,dan daun mint, kemudian masukkan ke
dalam gelas blender beserta air matang.
 Hidupkan mesin blender, lalu giling bahan hingga lembut dan tercampur
merata
 Matikan mesin blender, selanjutnya tuangkan ke dalam gelas
 Masukkan campuran sari jambu air kedalam gelas. Tambahkan air jeruk
lemon dan madu, selanjutnya aduk hingga tercampur merata dan siap
dihidangkan
 Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal

31
Tanaman Jambu Air (Syzygium aqueum) digunakan sebagai obat alami
yang berperan dalam menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kesehatan
masyarakat.Data yang diperoleh dengan pencarian istilah dan strategi pencarian
data berupa data yang berisi tentang penjelasan senyawa kimia dan aktivitas
farmakologi S. aqueum baik secara ilmiah (in vitro dan in vivo) maupun secara
empiris. Senyawa kimia yang paling banyak ditemukan pada daun Syzygium
aqueum yaitu flavonoid, fenolik, dan tannin sebagai antimikroba dan senyawa
hexahydroxyflavone, Myricetin ,vitamin C, senyawa 2',4'- dihidroksi-6-metoksi-
3, 5–dimetilkalkon, senyawa 4-Hidroksibenzaldehid, myricetin-3- O-ramnosid,
europetin-3-O-ramnosid, floretin, myrigalon-G dan myrigalon-B yang
mempunyai aktivitas farmakologi sebagai anti oksidan, antikanker, antidiabetes
dan antihiperglikemik. Diharapkan dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk
dikembangkan menjadi fitofarmaka.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan randomized
pre-post control group design. Tempat penelitian di tiga gerbang tol (GT) di
Kota semarang yaitu GT Tembalang, GT Manyaran dan GT Muktiharjo.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2016.

b. Ramuan Herbal : Daun Salam

Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan tanaman yang secara


luas digunakan sebagai salah satu bumbu masakan dan secara tradisional
digunakan dalam tatalaksana diabetes di Indonesia. Tanaman ini tumbuh di
wilayah iklim tropis dan subtropis, termasuk di Asia Tenggara dan
Cina.Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah atau pun pegunungan, di
Indonesia pohon ini kebanyakan tumbuh di pegunungan, tetapi ada juga yang
ditanam orang untuk pelengkap bumbu masak. Daun Salam memiliki banyak

32
manfaat yaitu mengobati kencing manis, kolesterol tinggi, hipertensi, diare, dan
gastritis. Analisis fitokimia menunjukkan kandungan minyak esensial, tanin,
flavonoid dan terpenoid dari daun salam. Flavonoid merupakan salah satu
golongan senyawa fenol yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Penelitian tentang potensi Daun Salam (Eugenia polyantha) ini telah
lama dan banyak dilakukan, baik pada hewan bahkan juga pada
manusia.Kandungan zat aktif yang terdapat pada daun salam adalah tannin,
flavonoid, minyak atsiri, sitral, eugenol, triterphenoid, steroid, lakton, saponin,
dan karbohidrat. Selain itu daun salam (Eugenia polyantha) juga mengandung
beberapa vitamin diantaranya vitamain C, Vitamin A, thiamin, riboflavin,
niaciri, vit B6, vit B12, dan folat, selenium. Diketahui bahwa senyawa eugenol,
tannin, dan flavonoid dalam daun salam bisa digunakanuntuk menurunkan kadar
gula darah. Flavonoid dapat menangkap radikal hidroksi serta memiliki khasiat
antidiabetes dan antiinflamasi.Flavonoid dapat berperan sebagai insulin
secretagogus/ insulin mimetic melalui mekanisme pielotropik untuk mengurangi
komplikasi diabetes mellitus.

Cara Mengolah Daun Salam untuk Asam Urat


Bahan :
 Daun salam 10 lembar
 Serai 4 batang
 Daun dewa 25 gram
Cara membuat :
 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
 Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
 Masukkan daun salam,serai,dan daun dewa ke dalam wadah perebus yang
berisi 500 cc air.
 Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih, sampai airnya
tersisa 250 cc air
 Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
 Minum ramuan 2 kali sehari, per konsumsi setengah gelas (±125 cc)
 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Analisis Jurnal

33
Obat penurun asam urat yang sering digunakan adalah penghambat
xantin oksidase yaitu allopurinol. Tumbuhan obat yang digunakan sebagai
antihiperurisemia sangat banyak, salah satunya adalah tanaman salam
(Syzygium polyanthum Wight). Selain untuk mengatasi asam urat, daun salam
juga dapat digunakan sebagai obat kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes
melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit maag (gastritis), dan
diare.Tanaman salam mengandung tanin, flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri
yang terdiri dari sitrat dan eugenol. Daun salam (Syzygium polyanthum Wight)
mampu memperbanyak produksi urin (diuretik) sehingga dapat menurunkan
kadar asam urat.Suatu penelitian menyatakan bahwa ekstrak daun salam dapat
menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita hiperurisemia yang
ditunjukkan dengan penurun asam urat lebih besar dibandingkan
allopurinol.Suatu penelitian menyatakan bahwa ekstrakdaun salam dapat
menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita hiperurisemia yang
ditunjukkandengan nilai delta ekstrak daun salam penurun asam urat lebih besar
dibandingkan allopurinol, meskipun secara statistik masih belum menunjukkan
perbedaan yang bermakna.

METODE PENELITIAN
Suatu penelitian menyatakan bahwa ekstrakdaun salam dapat
menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita hiperurisemia yang
ditunjukkandengan nilai delta ekstrak daun salam penurun asam urat lebih besar
dibandingkan allopurinol, meskipun secara statistik masih belum menunjukkan
perbedaan yang bermakna. Penurunan nilai TNF-α ini sesuai keadaan klinis
yaitu ekstrakdaun salam penurun asam urat dapat mengurangi nyeri pada
penderita dengan hiperurisemia. Hal ini sesuai dengan penelitian lainnya,
dimana ekstrakdaun salampenurun asam urat mengurangi nyeri pada
penderitahiperurisemia simtomatik pada hari ke-28 secarabermakna
dibandingkan kelompok plasebo dengan p=0,004. Berkurangnya nyeri pada
penderitahiperurisemia diduga akibat penurunan pelepasan sitokin proinflamasi
(TNF-α, IL-6, dan IL-1β).
c. Ramuan Herbal: Kumis Kucing

34
Salah satu tanaman yang memiliki khasiat antidiabetik adalah
Orthosiphon stamineus atau sering disebut dengan kumis kucing.Berdasarkan
penelitian-penelitian sebelumnya. Orthosiphon stamineus mengandung berbagai
senyawa yang memiliki khasiat menurunkan kadar glukosa darah. Senyawa-
senyawa tersebut antara lain adalah orthosiphon glukosa, minyak atsiri, saponin,
polifenol, flavonoid, sapofonin, garam kalium, dan mionositol.Tanaman ini
sering digunakan untuk mengobati reumatik, diabetes, hipertensi, tonsillitis,
epilepsy, kelainan menstruasi, gonorrhea, sifilis, batu empedu, dan batu
ginjal.Banyak penelitian yang dilakukan terhadap tanaman O.stamineus, baik
menggunakan akar maupun daunnya, untuk membuktikan efek
antihiperglikemik dari tanaman ini.Dan hasil peneitian tersebut menunjukkan
bahwa ekstrak O. stamineus dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah tikus
diabetes tergantung pada dosis yangdiberikan.Bahkan konsentrasi kolesterol
HDL pun lebih meningkat pada tikus diabetes yang diberi ekstrak O. stamineus
dibandingkan yang tidak diberi ekstrak.

Cara Mengolah Kumis Kucing untuk Asam Urat


Bahan:
 Daun kumis kucing 30 lembar
 Batang brotowali 2 jari tangan
 Kunyit yang dikupas dan diiris tipis sebanyak 1 sdm
 Tanaman meniran 2 batang
Cara membuat:
 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
 Siapkan bahan dan cuci menggunakan air engalir
 Masukkan daun kumis kucing, brotowali, irisan kunyit dan meniran
kedalam wadah perebus yang berisi 4 gelas air

35
 Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih sampai airnya
sisa 3 gelas
 Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
 Minum ramuan 3 kali sehari, per konsumsi setengah gelas
 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Analisis Jurnal
Hasil penelitian univariat diketahui rata-rata kadar asam urat sebelum
diberikan daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus)  yaitu pada laki-laki 10,2
mg/dl dan  perempuan 11,0 mg/dl, dan diketahui rata-rata kadar asam urat
sesudah diberikan daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus)  yaitu pada laki-
laki 7,1 mg/dl dan perempuan 7,8 mg/dl. Selisih sebelum dan sesudah diberikan
rebusan daun kumis kucing yaitu pada laki-laki 3,2 mg/dl dan pada perempuan
3,1 mg/dL, didapatkan hasil dari bivariat denganp-value 0,000. Hasil penelitian
ini ada pengaruh pemberian rebusan daun kumis kucing (orthosiphon
aristatus) terhadap kadar asam urat. Melalui pimpinan Puskesmas, diharapkan
kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan penkes terapi non
farmakologi khususnya pemberian daun kumis kucing (Orthosiphon
aristatus)  sebagai penurunan kadar asam urat dan sebagai tindakan mandiri
penderita untuk mengatasi permasalahan arthritis gout.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah quasy eksperimen one only group
prettest dan posttest design. Populasi sebanyak 190 orang penderita arthritis
gout dan sampel 16 orang penderita arthritis gout.Pemilihan sampel dengan
metode purposive sampling.Penelitian dilakukan dari 31 Juni sampai 11
Agustus 2018.Analisis hasil penelitian dilakukan secara univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji T-test dependen.

d. Ramuan Herbal : Jahe Merah

36
Atritis pirai (gout) merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai
akibat deposisi kristal mosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat di dalam cairan ekstra selular. Manifestasi klinik deposisi urat
meliputi atritis gout akut, gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah
hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0
ml/dl dan 6,0 mg/dl. Pengobatan untuk penderita atritis gout saat ini sudah
banyak dikembangkan baik sintesis maupun herbal. Salah satu tumbuhan
berkhasiat obat diantaranya adalah rimpang dari tumbuhan jahe merah. Jahe
merah (Zingiber officinale Roscoe). Rimpang jahe merah mempunyai
komponen volatile (minyak atsiri) dan non volatile (oleoresin) paling tinggi jika
dibandingkan dengan jenis jahe yang lain yaitu kandungan minyak atsiri sekitar
2,58-3,90% dan oleoresin 3%. Simpulan, jahe merah dapat menurunkan kadar
asam urat
Cara Mengolah Jahe Merah Untuk Asam Urat
Bahan :
 4 ruas Jahe Merah yang dipotong kecil-kecil
 500 cc air
Cara membuat :
 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
 Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
 Masukkan Jahe Merah ke dalam wadah perebus yang berisi 500 cc air.
 Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih, sampai airnya
tersisa 250 cc air
 Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
 Minum ramuan 2 kali sehari, per konsumsi setengah gelas (±125 cc)
 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

37
Analisis Jurnal
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktifitas biologi dari jahe merah
dan mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa bioaktif yang tekandung di
dalam ekstraknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap ekstrak
etanol jahe merah memperlihatkan kemampuannya dalam menurunkan asam
urat pada kelinci yang diinduksi dengan kalium bromat (KBrO3) pada
konsentrasi 0,6 b/v yang diamati pada 1 dan 3 jam setelah diinduksi dan
dibandingkan dengan allopurinol yang digunakan sebagai positif kontrolnya.
Ekstrak etanol jahe merah juga memperlihatkan hubungan konsentrasi
dengan penurunan asam urat pada kelinci.Isolasi senyawa bioaktif dalam
tanaman ini telah dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi dan
identifikasi stukturnya didasarkan pada analisis data spektrofotometri dan
NMR.Berdasarkan data spectra yang diperoleh terhadap senyawa yang paling
dominan yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi adalah senyawa 6-gingerol.
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah memiliki aktifitas
dalam menurunkan kadar asam urat dengan senyawa utama 6-gingerol.

METODE PENELITIAN
 Alat dan Bahan yang Digunakan :
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lampu UV 254 nm
dan 366 nm, seperangkat alat kromatografi lapis tipis, alat sentrifus
(Hettich), balon kateter, spektrofotometer UV-Vis, NMR (Jeol), Humalyser
(human body), gelas arloji, labu tentukur 100 ml (Pyrex), lumpang dan alu,
pipet ukur, tabung darah, tabung sentrifuge, timbangan analitik (Sartorius),
timbangan gram (O’hauss), timbangan hewan (Berkel), dan spoit. Bahan-
bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air suling, etanol, jahe
merah (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum), n-heksan, etil asetat, ethanol
70%, kertas saring, H2SO4 10%, silica gel, reagen Dragendroff, H2SO4
2N, reagen Mayer, reagen wagner, serbuk Fe, HCl pekat, eter, asam asetat
anhidrat, H2SO4 pekat, FeCl3, silika gel, kalium bromat (KBrO3), natrium
CMC, reagen untuk analisis asam urat dan tablet Allopurinol.
 Pengambilan dan Penyiapan Sampel:
Sampel jahe merah (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) diperoleh dari
Tana Toraja, Sulawesi Selatan.Sampel dibersihkan kemudian diangin-

38
anginkan pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung hingga
mengering.Sebanyak kurang lebih 100 g sampel jahe merah yang telah
kering, dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan dalam wadah maserasi,
lalu ditambahkan dengan cairan penyari sampai sampel terendam
seluruhnya.Ekstraksi dilakukan selam 5 hari, hasil ekstraksi yang diperoleh
selanjutnya diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.

5. Kolesterol

Kolesterol adalah suatu zat lemak beredar dalam darah, diproduksi oleh hati
dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan
masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80%
kolesterol yang diproduksi oleh tubuh sendiri 20% berasal dari makanan. Kolesterol
total adalah salah satu variable lipid plasma. Penelitian menunjukkan bahwa setiap
penurunan kolesterol total 1% dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
sebesar 2%. Sehingga pemantauan dan penurunan kadar kolesterol adalah penting.
Kadar kolesterol dalam darah mempunyai peranan penting dalam proses
aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler. Pada
penyakit kardiovaskular terjadi penyumbatan aliran darah oleh endapan aterosklerosis
pada arteri coroner yang menyuplai darah ke otot jantung.

a. Daun salam (Eugenia polianta)

Daun salam adalah salah satu rempah pengharum makanan yang sering
terdapat di dapur penduduk Indonesia. Banyak penelitian yang menunjukkan
bahwa berbagai flavonoid, saponin, tannin, fenol, alkaloid dari daun salam dapat
menurunkan kadar kolesterol total. Ini artinya daun salam berguna sebagai anti
kolesterol. Zat aktif yang ada di daun salam pada beberapa penelitian

39
memperbaiki profilipid. Senyawa alkaloid yang terkandung pada daun salam
kerjanya menghambat aktivitas enzim lipase pancreas sehingga meningkatkan
sekresi lemak melalui feses. Selain alkaloid yang terkandung pada daun salam,
saponin juga membantu menurunkan kadar kolesterol serta mengurangi
penimbunan lemak dalam pembuluh darah. Flavonoid yang merupakan
antioksidan juga yang terdapat dalam daun salam yang dapat mencegah terjadinya
peroksidasi lipid. Tannin yang juga ada di daun salam dapat bekerja secara
sinergis dalam memperbaiki profil lipid. Tannin menurunkan penyimpanan lemak
dan darah secara berlebihan.
Cara Mengolah Daun Salam untuk Kolesterol
Bahan :Daun salam secukupnya, kapsul obat
Cara Membuat
 2kg daun salam dikeringkan
 Dihaluskan menggunakan blender
 Dibagi menjadi 200 kapsul

Analisis Jurnal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan paada tahun 2017 diperoleh Kadar
Kolesterol menggunakan kapsul daunsalam untuk menurunkan kadar kolesterol.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pirdayanti (2008) yang menyatakan bahwa
mengkonsumsi daun salam yang diekstrak dengan dosis 1 g daun salam segar
selama 7 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini dilibatkan sebanyak 12 pasien Hiperkolesterol diwilayah UPTD
puskesmas Kerinci Kanan Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak Riau,
yang terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok masing-masing berjumlah 6
orang yaitu kelompok control (obat statin 10 mg) dan kelompok ekstrak daun
salam 1 kapsul 1 gram. Pada penelitian yang dilakuakan pada 6 orang pakai
obat statin dan 6 orang pakai daun salam.
- Subyek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita kolesterol.
Pada penelitian ini dilakukan pada 6 orang pakai obat statin dan 6 orang
pakai daun salam mempunyai karakteristik responden karakteristik usia 30-

40
60 tahun, jenis kelamin laki-laki 5 responden (42%) perempuan 7 responden
(58%).
- Data instrument penelitian
Data didapatkan dengan uji Paired Sampel pada responden. Hasil pada
penelitian menunjukkan untuk kelompok Pre-test dan Pro-test, dari hasil
penelitian ekstrak daun salam 1 gram segar paling baik dalam menurunkan
kadar kolesterol total. Hal ini disebabkan karena daun salam mengandung
flafonoid, saponin, tannin, fenol, alkaloid yang dapat menurunkan kadar
kolesterol total.

b. Kunyit ( curcuma domestica )

Kunyit merupakan tanaman yang digunakan untukbumbu masakan, obat-


obatan, dan bahan pewarna.Curcuma mengandung protein, minyak, mineral,
karbohidrat dan lemak.
Cara Mengolah Kunyit Untuk Kolesterol
Bahan
 Ekstrak kunyit
 Kapsul obat
Cara membuat
 1kg kunyit dikeringkan
 Dihaluskan menggunakan blender
 Dibagi menjadi 200 kapsul

41
Analisis
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan kapsul kunyit
berdasarkan Kadar Kolesterol dapat menurunkan angka kadar kolesterol. Karena
mengandung zat aphellandrene, sabinene, cineol, borneol, zingiberene,
sesquiterpines.dengan ini kandungan kunyit dapat bermanfaat sebagai anti
hiperkolesterol.
METODE PENELITIAN

- Desain Penelitian
Penelitian ini terdiri dari responden yang memiliki riwayat kadar kolesterol dalam
darah >200 mg/dl, responden dengan jenis kelamin perempuan dengan usia 30-60
tahun, responden yang sudah tidak mengkonsumsi obat kolesterol
- Subyek Penelitian
subyek penelitian memerlukan 3 responden dan waktu 21 hari. Dari 21 hari
dilakukan 4 kali test.Pertama sebelum diberikan terapi kemudian setiap 7 hari
kembali di test untuk melihat perkembangan tingkat kolesterol dari responden.
- Data instrument penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil test / uji statistic kadar kolesterol
pada masing-masing responden. Instrument pada penelitian ini adalah alat ukur
kadar kolesterol, lembar kadar kolesterol masing-masing responden, sedian obat
herbal, kamera untuk pendokumentasian.

c. Jus Tomat

Tomat adalah jenis sayuran yang banyak mengandung senyawa antioksidan,


diantaranya karatinoid, vitamin E, vitamin C dan likopen. Beberapa mekanisme yang
memungkinkan turunnya kadar kolesterol total dan LDL (low density lipoprotein)

42
oleh likopen antara lain: (1) likopen dapat mencegah aktivitas dari enzim 3-hydroxy-
3-methylglutaryl-CoA reductase (HMGKoA reductase) yang merupakan enzim kunci
pada sintesisi kolesterol sehingga sintesis kolesterol terhambat (2) likopen daapat
meningkatkan pengambilan dan degradasi LDL oleh makrophag dan (3) likopen dapat
meningkatkan pengaturan reseptor LDL sehingga kadar LDL daalaam darah dapat
berkurang.
Cara Mengolah Jus Tomat untuk Kolesterol
Bahan :
 200 gr tomat
 100 ml air matang
Cara membuat:
 Cuci tangan sebelum meramu
 Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
 Potong-potong bawang merah dan tomat, lalu masukan kedalam gelas blender
beserta air matang
 Hidupkan mesin blender, kemudian giling bahan hingga lembut dan tercampur
merata
 Matikan mesin blender, selanjutnya tuang kedalam gelas dan siap dihidangkan
 Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Analisis Jurnal

Berdasarkan penelitian ini tomat/jus tomat dapat menurunkan kadaar kolesterol


kaarenaa dalam tomat mengadung likopen yang dapat menurunkan kadar kolesterol
total dalam LDL.

METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskrptif untuk mengetahui obat herbal pada pasien
kolesterol. Penelitian ini dilakukan pada 15 November 2015 di Desa Ngrame
Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul DI Yogyakarta, di desa tersebut terdapat
20 orang dari usia 45-55 tahun memiliki kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dl
- Subyek Penelitian

43
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan Non-
Equivalent Control Group. Sampel pada penelitian ini adalah 20 orang yang
memiliki kadar kolesterol >200 mg/dl yang diambil dengan cara Total Sampling.
- Data instrument penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil penelitian sesudah dan sebelum
meminum jus tomat dan uji statistic.instrumen penelitian yang ddigunakan pada
penelitian ini adalah aalat kadar glukosa, bahan obat herbal, statistic, dan alat
pendokumentasian.

d. Daun Sirsak

Daun sirsak , mengandung simvastatin yang bekerja dengan menghambat


mekanisme pembentukan kolesterol dengan cara menghambat enzim HMG CoA
reductase. Secara empiris masyarakat sering menggunakan jus buah sirsak dan
rebusan daun sirsak untuk menurunkan bobot badan dan kolesterol darah. Kandungan
pada buah dan daun sirsak seperti flavonoid, tannin dan saponin berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol.
Cara Mengolah Daun Sirsak Untuk Kolesterol
Bahan :
 10-15 lembar daun sirsak
 600 cc air
Cara membuat :
 Cuci bersih daun sirsak dengan air mengalir

44
 Panaskan air sebanyak 600 cc (3 gelas)
 Masak dengan menggunakan api kecil
 Lalu masukkan daun sirsak
 Kemudian tunggu hingga menguap dan tersisa air rebusan sebanyak 1 gelas

Analisis Jurnal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan ekstark air daun sirsak
dapat menurunkan angka kadar kolesterol. Karena mengandung zat seperti flavonoid,
tannin dan saponin berperan dalam menurunkan kadar kolesterol.

METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium murni in vivo
dengan rancangan acak lengkap. Variable bebas pada penelitian ini adalah
konsentrasi air daun sirsak, sedangkan variable terikatnya adalah kadar kolesterol.
- Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur Wistar
berjenis kelamin jantan, kondisi sehat, bobot badan 150-250 g. dilakukan proses
adaptasi terhadap tikus selama 1 minggu sebelum penelitian.

- Data instrument penelitian


Data uji statistic dan grafik statistic pada setiap tikus. Instrument yang digunakan
pada penelitian yaiutu Gelas ukur, kandang individual tikus yang dilengkapi
wadah makanan dan minuman khusus, alat suntik untuk pemberian oral pada
tikus, timbangan, sonde oral, spuit, gloves. Dan alat pendokumentasian

45
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Herbal adalah jenis tanaman yang berkhasiat guna menyembuhkan berbagai


penyakit.Selain itu, herbal dapat digunakan sebagai pencegahan dan perawatan guna
meningkatkan kesehatan tubuh serta menjaga kebugaran.Dilihat dari aspek flora, iklim,
tanah, maupun industri obat dan kosmetik tradisional di Indonesia, prospek
pengembangan tumbuhan herbal sangat baik.
Manfaat dari tujuan pendekatan konsep Back to Nature dengan memanfaatkan
tanaman herbal sebagai bagian dari gaya hidup sehat:Mengoptimalkan fungsi tubuh,
sehingga meningkatkan kebugaran, pencegahan terhadap penyakit, membantu proses

46
penyembuhan dan pemulihan dari gangguan penyakit, m eningkatkan sistem kekebalan
tubuh, memperbaiki sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan
Didalam ilmu kesehatan tradisional Tiongkok, dikenal empat macam sifat dan lima
macam cita rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari metode pengobatan
tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu adalah dingin, panas,
hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat digunakan untuk
pengobatan sindrom dingin, seperti pasien yang takutdingin, tangan dan kaki terasa
dingin, lidah pucat, atau denyut nadi lambat. Sedangkan tumbuhan obat yang bersifat
dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindrom panas, seperti demam, rasa haus,
warna kencing kuning tua, lidah merah, dan denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat adalah pedas, manis, asam, pahit dan
asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu. Selain berhubungan dengan organ
tubuh, rasa juga mempunyai khasiat serta kegunaan tersendiri. Misalnya, rasa pedas
mempunyai sifat menyebar dan merangsang, serta manis berkhasiat mengawetkan serta
pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara itu, rasa asin bersifat
melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang, ada ujuga yang menambahkan cita
rasa yang ke-enam, yaitu netral atau tawar, yang berkhasiat sebagai duiretik (peluruh
kencing).

B. SARAN

Pengobatan tradisional merupakan salah satu jenis dari pengobatan alternative.


Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan secara turun-temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.

Salah satu factor yang menghambat berkembangnya pengobatan tradisional yang


ada di Indonesia diantaranya adalah faktor pengetahuan, sumber daya manusia, serta
kurangnya dukungan dari pemerintah.Disamping itu, penelitian tentang khasiat tanaman
obat masih kurang menarik untuk diteliti. Sehingga untuk kedepannya, kami berharap
adanya pemanfaatan potensi alam dengan berbagai penelitian dan pengembangan

47
tanaman obat untuk terus mengembangkan obat-obat tradisional sehingga
ketergantungan akan pengobatan medis dapat dikurangi.

Disini pula peran kedepan bagi generasi muda, khususnya di dunia kesehatan untuk
lebih mengembangkan pengobatan tradisional di Indonesia, agar nantinya benar-benar
dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tentunya mempunyai banyak efek bagi
masyarakat misalnya dari segi ekonomi.

Oleh karena itu, agar pengobatan tradisional bisa mendapatkan prospek yang nyata
dan meyakinkan di masa depan perlu adanya perhatian dengan dilakukannya penelitian.
Di sisi lain, diharapkan juga instansi-instansi pendidikan yang prospeknya pada dunia
kesehatan agar dapat mendidik calon generasi penerus agar kedepannya dapat
memprakarsai atau mengembangkan dan juga mencetuskan hal-hal yang baru terkait
dengan pengembangan obat tradisional di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Budhi. 2016. Obat Herbal Andalan Keluarga.Adi, Mahadea (ed). Jakarta:
Flashbook

Agromedia, Redaksi. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat 431 jenis tanaman penggempur
aneka penyakit. Jakarta: Agromedia

Agoes, Azwar. 2019. Tanaman Obat Indonesia Buku 3.Jakarta: Salemba Medika

Dalimartha, Setiawan & Adrian Felix. 2013. Ramuan Herba Tumpas Penyakit. Jakarta:
Penebar Swadaya

Bangun.2006. Terapi Jus dan ramuan Tradisiomal Untuk Kolesterol.Jakarta : Agromedia


Pustaka

48
Wijayakusuma, hembing.2000. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah
Tinggi.Jakarta : Penebar Swadaya

Permata, Heri. 2007. Tanaman Obat Tradisional.Jakarta: Titian ilmu

Darlimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2.Jakarta : Trubus Agriwidya

Kusyanti, Hasanuddin, Djufri. 2016. “Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi dan


Diabetes mellitus pada Masyarakat Rundeng” Kota Subulussalam. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Biologi, Volume 1, Issue 1, Agustus 2016, hal 85-94
(diakses : 20 april 2020)

Intan Fajar Ningtiyas dan M. Ricky Ramadhian. 2016. “Efektivitas Ekstrak Daun Salam
Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat pada Penderita Artritis Gout”. Jurnal
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung (diakses :
20 april 2020)

Dewi, Fetri, Ratu. 2015. “Uji Aktivitas Antihiperglikemikemia Kombinasi Kacang Panjang
(Vigna Unguculata L.Walp) dan Jus Tomat (Solanum Lycopersicium L.) pada Mencit
Swiss Webster Jantan dengan Mtode Induksi Aloksan”. Jurnan Penelitian Prodi
Farmasi, Fakultas MIPA Unisba.(diakses : 18 Mei 2020)

Rima, Kamaludin dan Theodorus. 2017. “Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia
Polyantha) terhadap GLUT 4 di Jaringan Adiposa dan Kadar Gula Darah Puasa
pada Tikus Putih Jantan”. Jurnal Penelitian Prodi Magister Ilmu Biomedik Dasar,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang. (diakses : 18 Mei 2020)

Cyntia, Victoria. 2012. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kumis Kusing (Orthosiphon
aristatus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa darah Tikus Wistar yang di Induksi
Aloksan”. Jurnal Media Medika Muda, Prodi Sarjana Pendidikan Kedokteran,
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang. (diakses : 19 Mei 2020)

file:///C:/Users/My%20User/Downloads/27826-57059-2-PB.pdf (diakses 25 Mei 2020)

file:///C:/Users/My%20User/Downloads/407-694-1-SM.pdf (diakses 25 Mei 2020)

file:///C:/Users/My%20User/Downloads/158-543-1-PB.pdf (diakses 25 Mei 2020)

https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/56/68 (diakses 25 Mei 2020)

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://103.38.103.27/repository/index.php/S1KEP/arti
cle/viewFile/145/115&ved=2ahUKEwiu9IXqotTpAhXWc30KHabXB3E4FBAWM
AN6BAgJEAE&usg=AOvVaw2VF_dXMwHpYhEPtyITvAR5 ((diakses 26 Mei
2020)

49
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/ar
ticle/view/111&ved=2ahUKEwi4_8bHydTpAhWJbisKHZ_rBKIQFjAAegQIChAC
&usg=AOvVaw0NmYKbV4lXL_MzUz0a-OT9 (diakses 26 Mei 2020)
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unisayogya.ac.id/313/&ved=2ahUKEwii
rpS1wNbpAhXg63MBHQQcCRAQFjAAegQIChAC&usg=AOvVaw3m6Qzyl_Sds
KulTZ6RMLOs (diakses 26 Mei 2020)
https://media.neliti.com/media/publications/236553-kombinasi-ekstrak-bawang-dan-kunyit-seba-
82388548.pdf (diakses 26 Mei 2020)
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JKP/article/download/87/77/ (diakses 26 Mei 2020)
http://digilib.unisayogya.ac.id/2087/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20fina%20201210201023.pdf
(diakses 26 Mei 2020)
journal.ipb.ac.id/index.php/actavetindones/article/download/17037/12377 (diakses 26 Mei 2020)
https://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/fitofarmakaindo/article/view/319 (diakses 27 Mei
2020)
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/meditory/article/view/342 (diakses 27 Mei 2020)
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/meditory/article/view/478 (diakses 27 Mei 2020)
https://juriskes.com/ojs/index.php/jrk/article/view/669 (diakses 27 Mei 2020)

50

Anda mungkin juga menyukai