Disusun :
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komplementer
Kelas Reguler XXI B
Oleh :
Enjela PO.62.20.1.18.050
Fitri Handayani PO.62.20.1.18.052
Maudy Khoiriah Indah S. PO.62.20.1.18.061
Muhammad Faesal P. PO.62.20.1.18.062
Nonik Nazlica Aryanto PO.62.20.1.18.064
Rania Magfira PO.62.20.1.18.070
Yusvita Intarini PO.62.20.1.18.081
Dosen Pengampu
[ Supriandi, SST.,M.Kes]
DIII KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengobatan Herbal
penyakit DM,Hipertensi, Gastritis, Asam Urat dan Kolesterol”. Penyusunan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari Pak Supriandi, SST.,M.Kes., selaku Dosen sekaligus
Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Komplementer di Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Palangkaraya. Selain itu tujuan dari penyusun makalah ini juga untuk menambah
wawasan lebih dalam mengenai herbal yang berguna pada penyakit DM, Hipertensi,
Gastritis, Asam Urat, dan jug Kolesterol.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Pak Supriandi, SST.,M.Kes., karna telah
memberikan tugas ini sekaligus membimbing dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya bisa menjadi
lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna untuk kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
A Latar Belakang................................................................................................................1
B Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
A. Pengertian........................................................................................................................3
B. Manfaat dan Efek Samping Menggunakan Obat/ Tanaman Herbal...............................3
C. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Menggunakan Tanaman Herbal.....................4
D. Resep Nutrisi dan Ramuan HerbalBerdasarkan Penyakit...............................................5
1. Diabetes Melitus..........................................................................................................5
2. Hipertensi..................................................................................................................14
3. Gastritis......................................................................................................................23
4. Asam Urat..................................................................................................................29
5. Kolesterol..................................................................................................................38
BAB IV....................................................................................................................................46
PENUTUP................................................................................................................................46
A. KESIMPULAN.............................................................................................................46
B. SARAN.........................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................48
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
1
B Rumusan Masalah
C Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
3
2. Efek samping penggunaan obat/ tanaman herbal
Meski dikenal memiliki banyakmanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi tidak
semua jenis herbal ternyata aman untuk dikonsumsi.Tak hanya itu ternyata tidak
semua orang boleh mengonsumsi obat herbal.Ada beberapa kondisi medis yang
mungkin tidak cocok dengan kandungan-kandungan dalam jenis obat/tanaman
herbal, misalnya rasa yang terlalu asam atau terlalu pahit.Peredaran obat/tanama
herbal belum diatur dengan ketat oleh badan yang berwewenang BPOM.
Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi ekstrak
tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh dibanding dengan hanya
menggunakan satu komponen tumbuhan saja.Kombinasi dari tumbuh-tumbuhan ini
memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan bahkan menambah daya
khasiatnya.Kombinasi ini juga diklaim dapat mengurangi efek samping yang tidak
diinginkan, misalnya dapat mengurangi kejadian keracunan dibanding hanya dengan
menggunakan satu jenis herbal.Namun, secara teoritis, kombinasi zat kimia aktif
dalam beberapa jenis herbal juga bisa berinteraksi untuk membuat ramuan herbal
menjadi lebih beracun daripada menggunakan satu jenis herbal.
Untuk menjaga keamanan pastikan untuk mengkonsumsi produk yang sudah
dibuktikan secara ilmiah sebelumnya. Obat herbal perlu meewati serangkaian proses
uji klinis sebelum dinyatakan aman dikonsumsi. Obat herbal juga harus melewati uji
dosis, efektivitas, cara penggunaan, serta efek yang mungkin muncul saat
berinteraksi dengan senyawa lain saat masuk dalam tubuh. Efek samping yang
mungkin muncul jika mengalami ketidakcocokan menggunakan herbal adalah mucul
tanda-tanda alergi, tubuh terasa lebih lemas, sakit perut, keracunan, kontraindikasi
dengan obat lain dan efek samping lainnya.
4
denyut nadi lambat. Sedangkan tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan
untuk pengobatan sindrom panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua,
lidah merah, dan denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat adalah pedas, manis, asam, pahit dan
asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu. Selain berhubungan dengan organ
tubuh, rasa juga mempunyai khasiat serta kegunaan tersendiri. Misalnya, rasa pedas
mempunyai sifat menyebar dan merangsang, serta manis berkhasiat mengawetkan serta
pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara itu, rasa asin bersifat
melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang, ada ujuga yang menambahkan cita
rasa yang ke-enam, yaitu netral atau tawar, yang berkhasiat sebagai duiretik (peluruh
kencing)
Dalam pembahasan ini, terapi herbal yang akan diberikan kepada individu atau
keluarga sebagai sarana pencegahan dan pengobatan penyakit adalah meliputi
identifikasi masalah kesehatan, menjelaskan penyebab penyakit, mengenali tanda dan
gejala yang dirasakan, seta menjelaskan pencegahan dan pengobatan penyakit.
Terapi buah, sayur, dan tanaman obat keluarga bertujuan untuk mengatasi
berbagai keluhan penyakit. Terapi ini aman bagi klien karena disesuaikan dengan
masalah kesehatan masing-masing. Jika terapis merasa perlu berkonsultasi dengan dokter
dan ahli gizi, maka hal tersebut sangat dianjurkan.
Bila tidak tersedia petunjuk pemakaian ramuan herbal, seringnya obat diminum
sebelum makan. Biasanya, obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong dan obat
berkhasiat sedatif diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis, obat yang
dianjurkan diminum dikonsumsi sesuai jadwal atau secara teratur. Berikut adalah contoh
dari penggunaan resep herbal perpaduan antara terapi nutrisi herbal (jus) dan resep
ramuan herbal (jamu) guna mengatasi berbagai penyakit.
Berikut ramuan herbal dalam penyakit:
1. Diabetes Melitus
Penyakit DM (Diabetes Melitus) atau yang sering kita kenal sebagai kencing
manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya
peningkatan pada kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan hormon
insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Penyebab dari penyakit DM adalah:
5
Usia ( kemampuan insulin guna mengatur kadar gula dalam darah cenderung
menurun pada usia 60 tahun keatas)
Obesitas atau kegemukan
Pola makan yang tidak teratur, cenderung berlebih
Riwayat keluarga (keturunan)
Kelompok etnik
Penyakit DM ditandai dengan banyak kencing (poli uria) banyak minum (poli
dipsia), banyak makan (poli folia), badan terasa lemah, dan berat badan menurun,
terjadi gangguan syaraf tepi atau kesemutan, gangguan penglihatan, seta sering gatal
atau muncul bisul. Berikut adalah resep jus berbahan herbal dan ramuan tradisional
guna mengatasi DM.
Tomat merupakan salah satu jenis makanan kaya serat.Serat pada tomat
merupakan serat tidak larut (insoluble dietary fiber) yaitu hemiselulosa
(Nainggolan O, Adimunca C, 2007). Menurut berbagai hasil penelitian
menunjukkan adanya keterkaitan antara serat pangan dengan penurunan kadar
glukosa darah. Serat dapat memperlambat penyerapan glukosa dari usus kecil.
Serat tidak larut mengurangi proses glukoneogenesis yang berpengaruh terhadap
peningkatan sekresi insulin sehingga dapat mengurangi kenaikan kadar glukosa
(PERKENI,2006)
Tomat memiliki zat aktif utama yang disebut dengan likopen.Berbagai
penelitian ilmiah menunjukkan, likopen merupakan kelompok karotenoid yang
tidak hanya penting sebagai pigmen pemberi warna merah, tetapi juga sangat
6
bermanfaat bagi kesehatan, yaitu menurunkan glukosa darah, memperlambat
kanker prostat, dan mencegah osteoporosis(Gartner, Sthal, Sies, 2006).
Kandungan likopen pada tomat yang telah melalui proses pemanasan
akan lebih banyak dan lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan tomat
segar. Pada pembentukan likopen, suhu mempunyai peranan yang penting, jika
suhu naik maka likopen yang terbentuk akan semakin banyak (Maulida,
Zulkarnaen, 2010).
Cara Mengolah Jus Tomat untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
200 gr tomat
100 ml air matang
Cara membuat:
Cuci tangan sebelum meramu
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
Potong-potong tomat, lalu masukan kedalam gelas blender beserta air
matang
Hidupkan mesin blender, kemudian giling bahan hingga lembut dan
tercampur merata
Matikan mesin blender, selanjutnya tuang kedalam gelas dan siap
dihidangkan
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Hasil uji Paired t-test pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata
selisih GDS sebelum dan sesudah pemberian jus tomat nilai dapat menurunkan
GDS pada kelompok intervensi secara signifikan. Pada penelitian ini pemberian
jus jus tomat 180 gr (Gelas 300 ml) Pagi dan sore hari kepada penderita
diabetes.Semua pasien dalam penelitian ini mendapatkan therapi obat
glibenclamide 2x1(5 mg).Glibenlamide merupakan obat antihiperglikemi.Efek
antihiperglikemi glibenclamide adalah dengan bekerja merangsang pankreas
untuk menghasilkan insulin lebih banyak agar gula diluar tubuh dapat dibagikan
ke sel – sel tubuhlainya.Pada penelitian ini pengaruh terapi kombinasi likopen
7
bersama dengan obat glibenclamide akan bersinergi dalam menurunkan kadar
gula darah.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan oleh Sudiarto dan Widi Rusmono padabulan
November 2018 yang dilakukan di di RSI Banjarnegara.Jenis penelitian ini
mengunakanmetode kuantitatif dengan desain quasieksperimen (eksperimen
semu) denganmenggunakan rancangan pretest-posttest with control group.
Sampel diambil dengan teknik acak sederhana (simple random sampling)
Jumlah sampel adalah 13 klien menjadi kelompok intervensi dan 13 klien
menjadi kelompok kontrol, sehingga jumlah total sampel adalah 26.
8
konsentrasi kolesterol HDL pun lebih meningkat pada tikus diabetes yang
diberi ekstrak O. stamineus dibandingkan yang tidak diberi ekstrak.
Cara membuat:
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air engalir
Masukkan daun kumis kucing, brotowali, irisan kunyit dan meniran
kedalam wadah perebus yang berisi 4 gelas air
Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih sampai airnya
sisa 3 gelas
Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
Minum ramuan 3 kali sehari, per konsumsi setengah gelas
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2012 dengan
hasil penelitian bahwa ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphion aristatus)
dosis 0,75 dan 1,25 g/kgBB memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar
glukosa darah lebih baik dari aquades namun hanya dosis 1,25 g/kgBB yang
memiliki efektifitas sebanding dengan metformin apabila diberikan selama 28
hari.
METODE PENELITIAN
Penelitian Victoria Cyntia Yogya pada bulan Agustus 2012 bagian
Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas
Diponegoro. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian pre dan post test randomized controlled
9
group design. Hewan coba adalah tikus wistar jantan sebanyak 25 ekor dibagi
menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu perlakuan dengan aquades (kontrol
negatif), metformin dengan dosis 18 mg/tikus(kontrol positif), dan ekstrak
daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dosis 0,25 ; 0,75 ; 1,25 g/kgBB.
Seluruh kelompok perlakuan diinduksi aloksan terlebih dahulu sampai dengan
kadar glukosa darahnya mencapai t 126 mg/dL kemudian diukur kadar glukosa
darahnya sebagai data pre test. Perlakuan diberikan selama 28 hari dan pada
hari ke ± 14 dan hari ke ± 28 diukur kadar glukosa darah puasanya sebagai
post test 1 dan post test 2.
10
Kupas bagian terluar kulit daun lidah buaya, hanya gunakan dagingnya
saja kemudian potong daging lidah buaya kecil-kecil
Masukan potongan daging lidah buaya, madu da juga es batu kedalam
blender
Blender/haluskan semua bahan
Tuangkan kedalam gelas
Jus lidah buaya siap untuk dikonsumsi
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil jurnal penelitian yang dilakukan pada bulan Juli-
Agustus 2018.Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 14 responden setelah
pemberian jus lidah buaya.rata rata penurunan glukosa darah puasa setelah
pemberian jus lidah buaya 28,42 gr/ dl dan glukosa darah sewaktu 40,54. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurniasari, (2015) dimana sebanyak 5
orangdiberikan jus lidah buaya hasilnya didapat kadar glukosa 198 gr/dl
menjadi 133 gr/dl diberikan selama 5 hari hasil dapat menurunkan kadar gula
darah pada klien diabetes melitus. Dalam hal ini menunjukan terjadi rata-rata
penurunan glukosa darah sebanyak 65 gr/dl.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitianQuasi Eksperimental (Notoatmojo,
2010) dengan metode pendekatan Pretest–Postest Non Equivalent Control
Group untuk melihat mengetahui pengaruh jus lidah buaya (Aloe Barbadensis
Miller) terhadap penurunan glukosa darah puasa GDP) dan 2 Jam PP (Post
Prendial) pada penderita DM (Diabetes Melitus). Pengumpulan data dilakukan
di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Sikolos Padang Panjang.Pengumpulan
data dilakukan selama satu bulan dari bulan Juli- Agustus 2018.Pengambilan
sampel dilakukan merekrut penderita diabetes melitus yang memenuhi kriteria
inklusi. Kriterianya adalah penderita diabetes melitus, usia responden >40
tahun, bersedia menyetujui inform consent, sedang tidak mengkonsusmsi obat
kimia dan penderita yang tidak merokok. Sampel yang memenuhi berjumlah
14 orang.
11
d. Ramuan Herbal : Daun Salam
12
Cara Mengolah Daun Salam untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
Daun salam 10-15 lembar (sekitar 15 gram)
Air 4-6 gelas
Cara Membuat:
Masukan daun salam kedalam air didalam panci
Rebus air dan daun salam sampai mendidih
Diamkan hingga agak hangat
Tuangkan air rebusan air daun salam ke dalam gelas
Rebusan air daun salam siap dikonsumsi
Minum secara rutin
Analisis Jurnal
Jurnal oleh Rima Zanaria1, M.T. Kamaluddin, Theodorus yang dibuat
pada bulan Oktober 2017.Dari hasil penelitian ini melaporkan bahwa
pemberian ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha) selama 14 hari
dengan dosis rendah yaitu 62,5 mg/kgbb tikus dibandingkan dengan kontrol
negatif mampu menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus jantan galur
wistar, artinya semakin tinggi dosis semakin cepat menurunkan kadar gula
darah puasa pada tikus putih jantan galur wistar. Namun jika dibandingkan
dengan kontrol positif yaitu obat pioglithazone pemberian ekstrak etanol daun
salam dengan dosis 62,5 mg/kgbb, 125 mg/kgbb dan 250 mg/kgbb tikus tidak
terdapat perbedaan rerata artimya efektivitas ekstrak daun salam dalam
menurunkan kadar gula darah puasa masih sama efektifnya dengan obat
pioglithazone.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah ekperimental, rancangan pre dan post test
dengan kelompok kontrol dilakukan di Animal house Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Tiga puluh enam ekor tikus dengan berat antara 150 -
200 gram secara acak dibagi menjadi 6 kelompok.
13
2. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi,
dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg dan pada
lansia tekanan darah sistoliknya 160 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg.
Penyebab dari hipertensi adalah :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katup jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun
Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Hipertensi ditandai dengan sering mengeluh sakit kepala dan pusing, sering
merasa lemas dan kelelahan, sesak nafas, mudah gelisah, sering mual dan muntah,
efistaksis, serta kesadaran menurun. Berikut adalah resep jus berbahan herbal guna
mengatasi hipertensi :
a. Jus Seledri (Apium graveolens L.)
Seledri mengandung beberapa zat yang menurunkan tekanan darah, antara lain
apiin, manitol, apigenin, dan potassium. Mekanisme umum tanaman obat dalam
mengontrol tekanan darah antara lain, memberikan efek dilatasi pada pembuluh
darah dan menghambat angiotensin converting enzym (ACE). Selain itu
kandungan3-n butylpthalideatauphthalides dalamseledri berperan dalam
merelaksasi dan melemaskan otot-otot halus pembuluh darah dan menurunkan
hormon stress dalam darah. Seledri juga memiliki kandungan bahan alami untuk
menurunkan kadar kolesterol di dalam darah yaitu fitosterol yang mencegah
deposisi kolesterol pada dinding dalam pembuluh darah.
14
Cara Mengolah Jus Seledri untuk Diabetes Mellitus
Bahan:
2 batang daun seledri yang besar
Air secukupnya
Cara Membuat:
Blender halus semua bahan-bahan diatas menggunakan blender atau juicer.
Kemudian tuangkan ke dalam gelas dan jus seledri siap di hidangkan.
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan September
2016, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien hipertensi menggunakan air
perasan jus seledri untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan FJA
(Formula Jamu Antihipertensi) yang disusun oleh Komisi Nasional Saintifikasi
Jamu, mengandung komposisi diantaranya herba seledri.Tumbuhan ini
mengandung flavonoid (apiin dan apigenin) serta kumarin.Efek anti hipertensi
seledri melalui mekanisme penghambatan kanal ion kalsium dan penghambatan
pada ACE.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui pola penggunaan obat
bahan alam sebagai terapi komplementer pada pasien hipertensi.Penelitian
dilakukan di Puskesmas Sempaja Kota Samarinda sepanjang bulan September
2016.
- Subyek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi dan
memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti.Besar sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus besar sampel untuk data nominal. Dari
perhitungan didapatkan besar sampel minimal adalah 45 orang. Pengambilan
sampel dilakukan tanpa acak (nonprabability sampling) dengan teknik
pengambilan consecutive sampling, yaitu pengambilan sampel pada subjek
yang datang secara berurutan yang memenuhi kriteria penelitian hingga jumlah
sampel minimal terpenuhi.
- Data dan Instrumen Penelitian
15
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dimana kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.Instrumen
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
kamera untuk mendokumentasikan sediaan obat bahan alam.
16
Buah timun segar yang sudah dipotong-potong lalu dimasukkan kedalam
blender
Kemudian masukkan air matang kedalam blender
Setelah itu blender campuran tadi hingga halus dan lembut
Jika jus sudah halus dan lembut kemudian siapkan gelas saji
Tuang jusnya kedalam gelas saji tersebut dan siap untuk dinikmati.
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari
2014,hasil penelitian menyatakan ada perbedaan tekanan darah yang signifikan
antara tekanan darah pada kelompok perlakuan sesudah diberikan jus mentimun
dan pada kelompok perlakuan 2 minggu setelah pengukuran tekanan darah awal
di Desa Sawahan Porong Sidoarjo. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya
mekanisme kontrol sistem saraf pernafasan yang mempengaruhi kecepatan detak
jantung dan perubahan tekanan darah yang menyesuaikan agar sebanding dengan
kecepatan pernafasan yang terjadi pada kelompok perlakuan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental yaitu
penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya
keterlibatan dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam,
2013). Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah true experimental
(eksperimental sungguhan) dengan teknik pratest dan pasca test,yaitu
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melihat kelompok kontrol
disamping kelompok eksperimental yang dipilih dengan menggunakan teknik
acak. Populasi yang diteliti adalah Semua penderita hipertensi di Desa Sawahan
Kecamatan porong sidoarjo sejumlah 87 orang. Analisis data yang digunakan
adalah uji wilcoxon signed rank test.
17
observasi awal atau pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi yang
disebut dengan pre-test dengan menggunakan lembar cheklist diisi oleh observer
sebelum dilakukan perlakuan pemberian jus mentimun, kemudian peneliti
memberikan terapi jus mentimun dengan dosis 2x200 gram per hari (pagi dan
sore) selama 2 minggu tanpa air dan gula.Pada hari ke 14 peneliti melakukan
observasi akhir atau pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi yang
disebut dengan post-test.
18
vasokontriksi yang berdampak terhadap terjadinya kondisi hipertensi. Senyawa
allisin yang terkandung dalam bawang putih berkhasiat menghancurkan
pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi
tekanan darah (Hernawan, U. E. & A. D. Setyawan, 2011).
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Juli
2017,dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan bawang putih dapat
menurunkan tekanan darah karena bawang putih adalah obat alami yang memiliki
zat-zat yang diketahui berpengaruh terhadap ion untuk kontraksi otot polos
pembuluh darah, hal ini dapat menyebabkan pelebaran ruang pembuluh darah
sehingga tekanan darah menjadi turun.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan pendekatan
onr group pretest posttest without control.Pada rancangan penelitian ini tidak ada
kelompok pembanding (kontrol) tetapi observasi dilakukan sebelum (pretest)
perlakuan (pemberian air rebusan bawang putih) dan sesudah (pretest), hal ini
dilakukan untuk melihat adanya perubahan-perubahan yang terjadi setelah
dilakukan eksperimen.
- Populasi
Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien yg terdiagnosa
hipertensi.Data yang didapatkan dari Puskesmas tigo baleh, populasi pasien
19
hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Tigo Baleh pada bulan januari
adalah 68 orang.
- Sampel
Sampel penelitian sebagai unit yang lebih kecil lagi adalah sekelompok
individu yang merupakan bagian dari populasi.(Kelana, 2011).Sampel pada
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus, setelah dihitung
menggunakan rumus, maka didapatkan sampel pada penelitian ini yaitu
sebanyak 17 orangdan memenuhi kriteria inklusi.
Adapun responden yang akan diteliti dengan kriteria:
a. Bersedia menjadi responden
b. pasien hipertensi yang tidak mengonsumsi obat farmakologi
c. Bersedia meminum air rebusan bawang putih tersebut 2x sehari selama 7
hari.
d. Pasien hipertensi yang memiliki tekanan darah diatas 140/90 mmHg.
Ekslusi adalah sampel yang tidak dapat dimasukkan atau tidak layak untuk di
teliti dengan kriteria:
a. Responden menolak untuk menjadi objek penelitian
b. Mempunyai penyakit komplikasi (penyakit jantung koroner, gagal
jantung, kerusakan pembuluh darah otak dan gagal ginjal)
- Teknik pengambilan sampel
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non porbality
sampling yaitu dengan purposive sampling.Purposive sampling adalah
tekinik pengambilan sampel di dasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
yang di buat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,2010). Jumlah sampel yang di
gunakan dalam penelitian ini yaitu 17 orang, hal ini sesuai dengan jumlah
yang di tetapkan oleh Arikunto (2011), bahwa untuk penelitian eksperiment
menggunakan persentase antara 20-25%.
20
d. Jus Kulit Manggis
Analisis Jurnal
21
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari
2014,dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tekanan darah pada kelompok
hipertensi yang mengkonsumsi jus buah manggis dan madu dengan yang tidak
mengkonsumsi jus kulit buah manggis dan madu di Dusun Gamping Lor Sleman
Yogyakarta.Terkait hal tersebut.Masyarakat atau keluarga yang memiliki
penderita hipertensi hendaknya memberikan jus kulit buah manggis pada
penderita hipertensi agar tekanan darah penderita tetap normal.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan
menggunakan desain pre post group design. Perlakuan atau intervensi dilakukan
dalam penelitian ini, kemudian dilakukan pengukuran (observasi) atau postest
(Notoatmodjo, 2010).
Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan subyek penelitian warga
Dusun Gamping Lor Sleman Yogyakarta yang mengalami hipertensi sebanyak 40
orang.Untuk penelitian eksperimen sederhana, yang menggunakan kelompok
eskperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing
kelompok antara 10 s/d 20 orang.Oleh sebab itu, jumlah sampel yang digunakan
yaitu sebanyak 20 orang.
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tekhnik non
probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan, dengan kriteria inklusi yaitu usia 35-65 tahun,
bersedia menjadi responden, warga Dusun Gamping Lor, tidak mengkonsumsi
obat anti hipertensi, mempunyai kebiasaan merokok maupun tidak. Sebelum
dilakukan uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, yaitu untuk
mengetahui apakah data tersebut terdistribusi secara normal atau tidak salah satu
cara untuk melakukan uji normalitas data, untuk sampel kecil ≤ 50 yaitu
menggunakan rumus Shapiro-wilk.Apabila data terdistribusi normal maka
dilakukan analisa dengan menggunakan uji statistik parametrik independent
sample t-test dan Apabila sebarannya tidak normal maka menggunakan uji
statistik non parametrik Wilcoxon atau Mann U Whitney (Riwidikdo, 2009).
22
3. Gastritis
23
menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori yang merupakan salah satu
penyebab penyakit gastritis melalui kandungan gingerol pada jahe.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jenis penelitian ialah
eksperimental laboratorik dengan randomized post-test only control group design.
Sampel penelitian ialah 25 ekor tikus Wistar jantan dengan berat rerata 200gr
yang telah dilakukan penyesuaian Selama 2 Gambaran mikroskopik lambung
pada kelompok I (kontrol positif) dengan pemberian asam asetat selama 3 hari
memperlihatkan permukaan mukosa sebagian tampak erosif, lapisan muskularis
tampak edematous, dan kapiler darah melebar (Gambar 2). Gambaran
mikroskopik lambung pada kelompok II yaitu kelompok yang diberikan ekstrak
jahe dan asam asetat secara bersamaan memperlihatkan pemukaan mukosa intak
dengan sel-sel radang dan pembuluh darah yang melebar (Gambar 3). Gambaran
mikroskopik lambung pada kelompok III yaitu kelompok yang diberikan asam
asetat selama 3 hari kemudian dilanjutkan dengan dosis standar ekstrak jahe 0,51
mg selama 10 hari memperlihatkan gambaran permukaan mukosa.
24
b. Madu
Analisis Jurnal
Hasil penelitian: Rerata penilaian terhadap gambaran histopatologi
lambung tikus disajikan pada Tabel 1. Hasil analisis Kruskall-Wallis
menunjukkan terdapat perbedaan bermakna derajat gastritis dan derajat ulkus
peptikum paling tidak antara dua kelompok Suranto (2007) menyebutkan
bahwa madu memiliki efek perlindungan terhadap obat-obatan yang merusak
25
lambung.Madu juga dapat mengurangi derajat keasaman/pH serta membantu
mencegah terjadinya perdarahan pada lambung ataupun usus (Purbaya,
2007).Indometasin merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid derivat
indol-asam.
Asetat yang dikenal pada tahun 1963 (FK UI, 2005). Menurut Sudoyo et
al., (2007) indometasin merupakan salah satu obat yang sering diresepkan dan
dianggap sebagai first line therapy untuk arthritis dan digunakan secara luas pada
kasus trauma, nyeri pasca pembedahan dan nyeri-nyeri lain. Indometasin
mempunyai efek terhadap saluran cerna meliputi nyeri abdomen, diare,
perdarahan saluran cerna, dan pankreatitis (Katzung, 1998).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan rancangan penelitian “post test control group design”. Sampel
berupa 24 ekor tikus putih jantan galur wistar dengan umur ± 2 bulan dan berat ±
200 gram.Sebelum penelitian, dilakukan penimbangan berat badan, selanjutnya
tikus diadaptasikan dengan kondisi laboratorium selama 1 minggu. Tikus diberi
pakan standar pellet CP 12 dan minum air ledeng secara ad libitum.
Tikus dibagi menjadi 6 kelompok denganmetode random sampling,
masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor.Kelompok I sebagai kontrol hanya
diberikan aquades.Kelompok. II sampai VI diinduksi indometasin dengan dosis
3,78 mg/hari selama 10 hari. Hari ke-11 sampai ke-15 untuk tikus kelompok II
diberikan aquades, kelompok III diberi madu dengan konsentrasi 25%/ hari,
kelompok IV diberi madu konsentrasi 50%/ hari, kelompok V madu konsentrasi
75%/ hari, dan kelompok VI diberi madu konsentrasi 100%/ hari.
Pembuatan preparat lambung tikus dilakukan pada hari ke – 15 dengan
mengambil jaringan lambung tikus.Pengecatan jaringan lambung tikus
menggunakan pewarna Hematoxylin Eosin (HE).kemudian dinilai gambaran
histopatologinya di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 100 ×. Data
yang diperoleh diuji non parametrik dengan Kruskall Wallis, dan uji Mann
Whitney.
26
c. Lidah buaya
Detoksifikasi tubuh
Merangsang pencernaan
Membersihkan darah
27
Menghilangkan bakteri dari perut
28
terpapar asam lambung pada kerongkongan, hingga 'bocornya' asam lambung
hingga usus halus.
METODE PENELITIAN
Penelitian kuantitatif dengan quasy eksperiment design. Rancangan
penelitian ini menggunakan one group pretest postest, dengan menggunakan satu
kelompok diberi konsentrat aloe vera .Pengukuran nyeri lambung dilakukan
sebelum dan sesudah diberikan konsentrat aloe vera.Nyeri dengan lembar
penilaian NRS (Numeric Rating Scala) sebelum dilakukan intervensi dan sesudah
dilakukan intervensi.
Pretest actions posttest
(O1) (X) (O2)
4. Asam Urat
Asam urat merupakan hasil metabolisme protein dari makanan yang masuk
kedalam tubuh. Dan,bila kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya
29
kristal asam urat. Biasanya, kristal-kristal ini terkonsentrasi pada sendi-sendi
(kaki,lutut,siku,atau tangan), sehingga mengakibatkan radang sendi akut (arthritis
gout). Asam urat di sebabkan oleh beberapa hal berikut :
Menurunnya kemampuan tubuh dalam membuang asam urat melalui urine
Mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat purin tinggi, seperti jeroan
(otak,paru,usus,jantung, dan babad),daging,ikan laut tertentu (salmon dan
sarden), kerang, tape, kacang-kacangan, serta emping.
Penyakit, seperti gangguan pada penyimpanan glikogen atau defisien enzim
turunan, sehingga menghasilkan metabolit-metabolit, misalnya laktat atau
trigliserida yang harus berkompetisi dengan asam urat untuk ekskresi
Stres, kegemukan, dan sering mengonsumsi minuman beralkohol
Gejala dari gangguan asam urat adalah sendi yang terkena timbul benjolan
atau terjadi inflamasi,terlihat bengkak,kemerahan, serta terasa panas dan nyeri.
Selain itu, gejalanya adalah terasa nyeri, terutama di malam atau pagi hari (ketika
bangun tidur),merasa kesemutan dan pegal-pegal pada sendi,leher,serta punggung.
Dan, gejala terakhir adalah persendian terasa kaku dan ngilu, terutama kalau terkena
dingin. Berikut adalah resep jus berbahan herbal dan ramuan tradisional guna
mengatasi asam urat.
30
wilayah kerja puskesmas pasirkaliki kota cimahi. Desain penelitian yang
digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan sampel purposive sampling.
Sampel berjumlah 14 orang. Sampel diberikan jus jambu biji merah, dengan
jumlah baju biji merah yang diberikan sebanyak 200 gr selama 7 hari berturut-
turut. Data yang dikumpulkan meliputi kadar asam urat dari hasil pengukuran
sebelum intervensi dan sehari setelah intervensi. Hasil penelitian yang didapat,
ada pengaruh pemberian jus jambu biji merah penurunan terhadap kadar asam
urat sebanyak 0,31 mg/dl (p=0,021) pada penerita hiperurisemia. Berdasarkan
hasil penelitian, mengosumsi jus jambu biji merah dapat dijadikan alternative
untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia.
31
Tanaman Jambu Air (Syzygium aqueum) digunakan sebagai obat alami
yang berperan dalam menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kesehatan
masyarakat.Data yang diperoleh dengan pencarian istilah dan strategi pencarian
data berupa data yang berisi tentang penjelasan senyawa kimia dan aktivitas
farmakologi S. aqueum baik secara ilmiah (in vitro dan in vivo) maupun secara
empiris. Senyawa kimia yang paling banyak ditemukan pada daun Syzygium
aqueum yaitu flavonoid, fenolik, dan tannin sebagai antimikroba dan senyawa
hexahydroxyflavone, Myricetin ,vitamin C, senyawa 2',4'- dihidroksi-6-metoksi-
3, 5–dimetilkalkon, senyawa 4-Hidroksibenzaldehid, myricetin-3- O-ramnosid,
europetin-3-O-ramnosid, floretin, myrigalon-G dan myrigalon-B yang
mempunyai aktivitas farmakologi sebagai anti oksidan, antikanker, antidiabetes
dan antihiperglikemik. Diharapkan dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk
dikembangkan menjadi fitofarmaka.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan randomized
pre-post control group design. Tempat penelitian di tiga gerbang tol (GT) di
Kota semarang yaitu GT Tembalang, GT Manyaran dan GT Muktiharjo.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2016.
32
manfaat yaitu mengobati kencing manis, kolesterol tinggi, hipertensi, diare, dan
gastritis. Analisis fitokimia menunjukkan kandungan minyak esensial, tanin,
flavonoid dan terpenoid dari daun salam. Flavonoid merupakan salah satu
golongan senyawa fenol yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Penelitian tentang potensi Daun Salam (Eugenia polyantha) ini telah
lama dan banyak dilakukan, baik pada hewan bahkan juga pada
manusia.Kandungan zat aktif yang terdapat pada daun salam adalah tannin,
flavonoid, minyak atsiri, sitral, eugenol, triterphenoid, steroid, lakton, saponin,
dan karbohidrat. Selain itu daun salam (Eugenia polyantha) juga mengandung
beberapa vitamin diantaranya vitamain C, Vitamin A, thiamin, riboflavin,
niaciri, vit B6, vit B12, dan folat, selenium. Diketahui bahwa senyawa eugenol,
tannin, dan flavonoid dalam daun salam bisa digunakanuntuk menurunkan kadar
gula darah. Flavonoid dapat menangkap radikal hidroksi serta memiliki khasiat
antidiabetes dan antiinflamasi.Flavonoid dapat berperan sebagai insulin
secretagogus/ insulin mimetic melalui mekanisme pielotropik untuk mengurangi
komplikasi diabetes mellitus.
Analisis Jurnal
33
Obat penurun asam urat yang sering digunakan adalah penghambat
xantin oksidase yaitu allopurinol. Tumbuhan obat yang digunakan sebagai
antihiperurisemia sangat banyak, salah satunya adalah tanaman salam
(Syzygium polyanthum Wight). Selain untuk mengatasi asam urat, daun salam
juga dapat digunakan sebagai obat kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes
melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit maag (gastritis), dan
diare.Tanaman salam mengandung tanin, flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri
yang terdiri dari sitrat dan eugenol. Daun salam (Syzygium polyanthum Wight)
mampu memperbanyak produksi urin (diuretik) sehingga dapat menurunkan
kadar asam urat.Suatu penelitian menyatakan bahwa ekstrak daun salam dapat
menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita hiperurisemia yang
ditunjukkan dengan penurun asam urat lebih besar dibandingkan
allopurinol.Suatu penelitian menyatakan bahwa ekstrakdaun salam dapat
menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita hiperurisemia yang
ditunjukkandengan nilai delta ekstrak daun salam penurun asam urat lebih besar
dibandingkan allopurinol, meskipun secara statistik masih belum menunjukkan
perbedaan yang bermakna.
METODE PENELITIAN
Suatu penelitian menyatakan bahwa ekstrakdaun salam dapat
menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita hiperurisemia yang
ditunjukkandengan nilai delta ekstrak daun salam penurun asam urat lebih besar
dibandingkan allopurinol, meskipun secara statistik masih belum menunjukkan
perbedaan yang bermakna. Penurunan nilai TNF-α ini sesuai keadaan klinis
yaitu ekstrakdaun salam penurun asam urat dapat mengurangi nyeri pada
penderita dengan hiperurisemia. Hal ini sesuai dengan penelitian lainnya,
dimana ekstrakdaun salampenurun asam urat mengurangi nyeri pada
penderitahiperurisemia simtomatik pada hari ke-28 secarabermakna
dibandingkan kelompok plasebo dengan p=0,004. Berkurangnya nyeri pada
penderitahiperurisemia diduga akibat penurunan pelepasan sitokin proinflamasi
(TNF-α, IL-6, dan IL-1β).
c. Ramuan Herbal: Kumis Kucing
34
Salah satu tanaman yang memiliki khasiat antidiabetik adalah
Orthosiphon stamineus atau sering disebut dengan kumis kucing.Berdasarkan
penelitian-penelitian sebelumnya. Orthosiphon stamineus mengandung berbagai
senyawa yang memiliki khasiat menurunkan kadar glukosa darah. Senyawa-
senyawa tersebut antara lain adalah orthosiphon glukosa, minyak atsiri, saponin,
polifenol, flavonoid, sapofonin, garam kalium, dan mionositol.Tanaman ini
sering digunakan untuk mengobati reumatik, diabetes, hipertensi, tonsillitis,
epilepsy, kelainan menstruasi, gonorrhea, sifilis, batu empedu, dan batu
ginjal.Banyak penelitian yang dilakukan terhadap tanaman O.stamineus, baik
menggunakan akar maupun daunnya, untuk membuktikan efek
antihiperglikemik dari tanaman ini.Dan hasil peneitian tersebut menunjukkan
bahwa ekstrak O. stamineus dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah tikus
diabetes tergantung pada dosis yangdiberikan.Bahkan konsentrasi kolesterol
HDL pun lebih meningkat pada tikus diabetes yang diberi ekstrak O. stamineus
dibandingkan yang tidak diberi ekstrak.
35
Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih sampai airnya
sisa 3 gelas
Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
Minum ramuan 3 kali sehari, per konsumsi setengah gelas
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Hasil penelitian univariat diketahui rata-rata kadar asam urat sebelum
diberikan daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yaitu pada laki-laki 10,2
mg/dl dan perempuan 11,0 mg/dl, dan diketahui rata-rata kadar asam urat
sesudah diberikan daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yaitu pada laki-
laki 7,1 mg/dl dan perempuan 7,8 mg/dl. Selisih sebelum dan sesudah diberikan
rebusan daun kumis kucing yaitu pada laki-laki 3,2 mg/dl dan pada perempuan
3,1 mg/dL, didapatkan hasil dari bivariat denganp-value 0,000. Hasil penelitian
ini ada pengaruh pemberian rebusan daun kumis kucing (orthosiphon
aristatus) terhadap kadar asam urat. Melalui pimpinan Puskesmas, diharapkan
kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan penkes terapi non
farmakologi khususnya pemberian daun kumis kucing (Orthosiphon
aristatus) sebagai penurunan kadar asam urat dan sebagai tindakan mandiri
penderita untuk mengatasi permasalahan arthritis gout.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah quasy eksperimen one only group
prettest dan posttest design. Populasi sebanyak 190 orang penderita arthritis
gout dan sampel 16 orang penderita arthritis gout.Pemilihan sampel dengan
metode purposive sampling.Penelitian dilakukan dari 31 Juni sampai 11
Agustus 2018.Analisis hasil penelitian dilakukan secara univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji T-test dependen.
36
Atritis pirai (gout) merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai
akibat deposisi kristal mosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat di dalam cairan ekstra selular. Manifestasi klinik deposisi urat
meliputi atritis gout akut, gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah
hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0
ml/dl dan 6,0 mg/dl. Pengobatan untuk penderita atritis gout saat ini sudah
banyak dikembangkan baik sintesis maupun herbal. Salah satu tumbuhan
berkhasiat obat diantaranya adalah rimpang dari tumbuhan jahe merah. Jahe
merah (Zingiber officinale Roscoe). Rimpang jahe merah mempunyai
komponen volatile (minyak atsiri) dan non volatile (oleoresin) paling tinggi jika
dibandingkan dengan jenis jahe yang lain yaitu kandungan minyak atsiri sekitar
2,58-3,90% dan oleoresin 3%. Simpulan, jahe merah dapat menurunkan kadar
asam urat
Cara Mengolah Jahe Merah Untuk Asam Urat
Bahan :
4 ruas Jahe Merah yang dipotong kecil-kecil
500 cc air
Cara membuat :
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
Masukkan Jahe Merah ke dalam wadah perebus yang berisi 500 cc air.
Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih, sampai airnya
tersisa 250 cc air
Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
Minum ramuan 2 kali sehari, per konsumsi setengah gelas (±125 cc)
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
37
Analisis Jurnal
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktifitas biologi dari jahe merah
dan mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa bioaktif yang tekandung di
dalam ekstraknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap ekstrak
etanol jahe merah memperlihatkan kemampuannya dalam menurunkan asam
urat pada kelinci yang diinduksi dengan kalium bromat (KBrO3) pada
konsentrasi 0,6 b/v yang diamati pada 1 dan 3 jam setelah diinduksi dan
dibandingkan dengan allopurinol yang digunakan sebagai positif kontrolnya.
Ekstrak etanol jahe merah juga memperlihatkan hubungan konsentrasi
dengan penurunan asam urat pada kelinci.Isolasi senyawa bioaktif dalam
tanaman ini telah dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi dan
identifikasi stukturnya didasarkan pada analisis data spektrofotometri dan
NMR.Berdasarkan data spectra yang diperoleh terhadap senyawa yang paling
dominan yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi adalah senyawa 6-gingerol.
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah memiliki aktifitas
dalam menurunkan kadar asam urat dengan senyawa utama 6-gingerol.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan yang Digunakan :
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lampu UV 254 nm
dan 366 nm, seperangkat alat kromatografi lapis tipis, alat sentrifus
(Hettich), balon kateter, spektrofotometer UV-Vis, NMR (Jeol), Humalyser
(human body), gelas arloji, labu tentukur 100 ml (Pyrex), lumpang dan alu,
pipet ukur, tabung darah, tabung sentrifuge, timbangan analitik (Sartorius),
timbangan gram (O’hauss), timbangan hewan (Berkel), dan spoit. Bahan-
bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air suling, etanol, jahe
merah (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum), n-heksan, etil asetat, ethanol
70%, kertas saring, H2SO4 10%, silica gel, reagen Dragendroff, H2SO4
2N, reagen Mayer, reagen wagner, serbuk Fe, HCl pekat, eter, asam asetat
anhidrat, H2SO4 pekat, FeCl3, silika gel, kalium bromat (KBrO3), natrium
CMC, reagen untuk analisis asam urat dan tablet Allopurinol.
Pengambilan dan Penyiapan Sampel:
Sampel jahe merah (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) diperoleh dari
Tana Toraja, Sulawesi Selatan.Sampel dibersihkan kemudian diangin-
38
anginkan pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung hingga
mengering.Sebanyak kurang lebih 100 g sampel jahe merah yang telah
kering, dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan dalam wadah maserasi,
lalu ditambahkan dengan cairan penyari sampai sampel terendam
seluruhnya.Ekstraksi dilakukan selam 5 hari, hasil ekstraksi yang diperoleh
selanjutnya diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.
5. Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak beredar dalam darah, diproduksi oleh hati
dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan
masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80%
kolesterol yang diproduksi oleh tubuh sendiri 20% berasal dari makanan. Kolesterol
total adalah salah satu variable lipid plasma. Penelitian menunjukkan bahwa setiap
penurunan kolesterol total 1% dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
sebesar 2%. Sehingga pemantauan dan penurunan kadar kolesterol adalah penting.
Kadar kolesterol dalam darah mempunyai peranan penting dalam proses
aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler. Pada
penyakit kardiovaskular terjadi penyumbatan aliran darah oleh endapan aterosklerosis
pada arteri coroner yang menyuplai darah ke otot jantung.
Daun salam adalah salah satu rempah pengharum makanan yang sering
terdapat di dapur penduduk Indonesia. Banyak penelitian yang menunjukkan
bahwa berbagai flavonoid, saponin, tannin, fenol, alkaloid dari daun salam dapat
menurunkan kadar kolesterol total. Ini artinya daun salam berguna sebagai anti
kolesterol. Zat aktif yang ada di daun salam pada beberapa penelitian
39
memperbaiki profilipid. Senyawa alkaloid yang terkandung pada daun salam
kerjanya menghambat aktivitas enzim lipase pancreas sehingga meningkatkan
sekresi lemak melalui feses. Selain alkaloid yang terkandung pada daun salam,
saponin juga membantu menurunkan kadar kolesterol serta mengurangi
penimbunan lemak dalam pembuluh darah. Flavonoid yang merupakan
antioksidan juga yang terdapat dalam daun salam yang dapat mencegah terjadinya
peroksidasi lipid. Tannin yang juga ada di daun salam dapat bekerja secara
sinergis dalam memperbaiki profil lipid. Tannin menurunkan penyimpanan lemak
dan darah secara berlebihan.
Cara Mengolah Daun Salam untuk Kolesterol
Bahan :Daun salam secukupnya, kapsul obat
Cara Membuat
2kg daun salam dikeringkan
Dihaluskan menggunakan blender
Dibagi menjadi 200 kapsul
Analisis Jurnal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan paada tahun 2017 diperoleh Kadar
Kolesterol menggunakan kapsul daunsalam untuk menurunkan kadar kolesterol.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pirdayanti (2008) yang menyatakan bahwa
mengkonsumsi daun salam yang diekstrak dengan dosis 1 g daun salam segar
selama 7 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini dilibatkan sebanyak 12 pasien Hiperkolesterol diwilayah UPTD
puskesmas Kerinci Kanan Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak Riau,
yang terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok masing-masing berjumlah 6
orang yaitu kelompok control (obat statin 10 mg) dan kelompok ekstrak daun
salam 1 kapsul 1 gram. Pada penelitian yang dilakuakan pada 6 orang pakai
obat statin dan 6 orang pakai daun salam.
- Subyek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita kolesterol.
Pada penelitian ini dilakukan pada 6 orang pakai obat statin dan 6 orang
pakai daun salam mempunyai karakteristik responden karakteristik usia 30-
40
60 tahun, jenis kelamin laki-laki 5 responden (42%) perempuan 7 responden
(58%).
- Data instrument penelitian
Data didapatkan dengan uji Paired Sampel pada responden. Hasil pada
penelitian menunjukkan untuk kelompok Pre-test dan Pro-test, dari hasil
penelitian ekstrak daun salam 1 gram segar paling baik dalam menurunkan
kadar kolesterol total. Hal ini disebabkan karena daun salam mengandung
flafonoid, saponin, tannin, fenol, alkaloid yang dapat menurunkan kadar
kolesterol total.
41
Analisis
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan kapsul kunyit
berdasarkan Kadar Kolesterol dapat menurunkan angka kadar kolesterol. Karena
mengandung zat aphellandrene, sabinene, cineol, borneol, zingiberene,
sesquiterpines.dengan ini kandungan kunyit dapat bermanfaat sebagai anti
hiperkolesterol.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini terdiri dari responden yang memiliki riwayat kadar kolesterol dalam
darah >200 mg/dl, responden dengan jenis kelamin perempuan dengan usia 30-60
tahun, responden yang sudah tidak mengkonsumsi obat kolesterol
- Subyek Penelitian
subyek penelitian memerlukan 3 responden dan waktu 21 hari. Dari 21 hari
dilakukan 4 kali test.Pertama sebelum diberikan terapi kemudian setiap 7 hari
kembali di test untuk melihat perkembangan tingkat kolesterol dari responden.
- Data instrument penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil test / uji statistic kadar kolesterol
pada masing-masing responden. Instrument pada penelitian ini adalah alat ukur
kadar kolesterol, lembar kadar kolesterol masing-masing responden, sedian obat
herbal, kamera untuk pendokumentasian.
c. Jus Tomat
42
oleh likopen antara lain: (1) likopen dapat mencegah aktivitas dari enzim 3-hydroxy-
3-methylglutaryl-CoA reductase (HMGKoA reductase) yang merupakan enzim kunci
pada sintesisi kolesterol sehingga sintesis kolesterol terhambat (2) likopen daapat
meningkatkan pengambilan dan degradasi LDL oleh makrophag dan (3) likopen dapat
meningkatkan pengaturan reseptor LDL sehingga kadar LDL daalaam darah dapat
berkurang.
Cara Mengolah Jus Tomat untuk Kolesterol
Bahan :
200 gr tomat
100 ml air matang
Cara membuat:
Cuci tangan sebelum meramu
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
Potong-potong bawang merah dan tomat, lalu masukan kedalam gelas blender
beserta air matang
Hidupkan mesin blender, kemudian giling bahan hingga lembut dan tercampur
merata
Matikan mesin blender, selanjutnya tuang kedalam gelas dan siap dihidangkan
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskrptif untuk mengetahui obat herbal pada pasien
kolesterol. Penelitian ini dilakukan pada 15 November 2015 di Desa Ngrame
Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul DI Yogyakarta, di desa tersebut terdapat
20 orang dari usia 45-55 tahun memiliki kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dl
- Subyek Penelitian
43
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan Non-
Equivalent Control Group. Sampel pada penelitian ini adalah 20 orang yang
memiliki kadar kolesterol >200 mg/dl yang diambil dengan cara Total Sampling.
- Data instrument penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil penelitian sesudah dan sebelum
meminum jus tomat dan uji statistic.instrumen penelitian yang ddigunakan pada
penelitian ini adalah aalat kadar glukosa, bahan obat herbal, statistic, dan alat
pendokumentasian.
d. Daun Sirsak
44
Panaskan air sebanyak 600 cc (3 gelas)
Masak dengan menggunakan api kecil
Lalu masukkan daun sirsak
Kemudian tunggu hingga menguap dan tersisa air rebusan sebanyak 1 gelas
Analisis Jurnal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan ekstark air daun sirsak
dapat menurunkan angka kadar kolesterol. Karena mengandung zat seperti flavonoid,
tannin dan saponin berperan dalam menurunkan kadar kolesterol.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium murni in vivo
dengan rancangan acak lengkap. Variable bebas pada penelitian ini adalah
konsentrasi air daun sirsak, sedangkan variable terikatnya adalah kadar kolesterol.
- Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur Wistar
berjenis kelamin jantan, kondisi sehat, bobot badan 150-250 g. dilakukan proses
adaptasi terhadap tikus selama 1 minggu sebelum penelitian.
45
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
46
penyembuhan dan pemulihan dari gangguan penyakit, m eningkatkan sistem kekebalan
tubuh, memperbaiki sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan
Didalam ilmu kesehatan tradisional Tiongkok, dikenal empat macam sifat dan lima
macam cita rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari metode pengobatan
tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu adalah dingin, panas,
hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat digunakan untuk
pengobatan sindrom dingin, seperti pasien yang takutdingin, tangan dan kaki terasa
dingin, lidah pucat, atau denyut nadi lambat. Sedangkan tumbuhan obat yang bersifat
dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindrom panas, seperti demam, rasa haus,
warna kencing kuning tua, lidah merah, dan denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat adalah pedas, manis, asam, pahit dan
asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu. Selain berhubungan dengan organ
tubuh, rasa juga mempunyai khasiat serta kegunaan tersendiri. Misalnya, rasa pedas
mempunyai sifat menyebar dan merangsang, serta manis berkhasiat mengawetkan serta
pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara itu, rasa asin bersifat
melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang, ada ujuga yang menambahkan cita
rasa yang ke-enam, yaitu netral atau tawar, yang berkhasiat sebagai duiretik (peluruh
kencing).
B. SARAN
47
tanaman obat untuk terus mengembangkan obat-obat tradisional sehingga
ketergantungan akan pengobatan medis dapat dikurangi.
Disini pula peran kedepan bagi generasi muda, khususnya di dunia kesehatan untuk
lebih mengembangkan pengobatan tradisional di Indonesia, agar nantinya benar-benar
dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tentunya mempunyai banyak efek bagi
masyarakat misalnya dari segi ekonomi.
Oleh karena itu, agar pengobatan tradisional bisa mendapatkan prospek yang nyata
dan meyakinkan di masa depan perlu adanya perhatian dengan dilakukannya penelitian.
Di sisi lain, diharapkan juga instansi-instansi pendidikan yang prospeknya pada dunia
kesehatan agar dapat mendidik calon generasi penerus agar kedepannya dapat
memprakarsai atau mengembangkan dan juga mencetuskan hal-hal yang baru terkait
dengan pengembangan obat tradisional di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Budhi. 2016. Obat Herbal Andalan Keluarga.Adi, Mahadea (ed). Jakarta:
Flashbook
Agromedia, Redaksi. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat 431 jenis tanaman penggempur
aneka penyakit. Jakarta: Agromedia
Agoes, Azwar. 2019. Tanaman Obat Indonesia Buku 3.Jakarta: Salemba Medika
Dalimartha, Setiawan & Adrian Felix. 2013. Ramuan Herba Tumpas Penyakit. Jakarta:
Penebar Swadaya
48
Wijayakusuma, hembing.2000. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah
Tinggi.Jakarta : Penebar Swadaya
Darlimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2.Jakarta : Trubus Agriwidya
Intan Fajar Ningtiyas dan M. Ricky Ramadhian. 2016. “Efektivitas Ekstrak Daun Salam
Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat pada Penderita Artritis Gout”. Jurnal
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung (diakses :
20 april 2020)
Dewi, Fetri, Ratu. 2015. “Uji Aktivitas Antihiperglikemikemia Kombinasi Kacang Panjang
(Vigna Unguculata L.Walp) dan Jus Tomat (Solanum Lycopersicium L.) pada Mencit
Swiss Webster Jantan dengan Mtode Induksi Aloksan”. Jurnan Penelitian Prodi
Farmasi, Fakultas MIPA Unisba.(diakses : 18 Mei 2020)
Rima, Kamaludin dan Theodorus. 2017. “Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia
Polyantha) terhadap GLUT 4 di Jaringan Adiposa dan Kadar Gula Darah Puasa
pada Tikus Putih Jantan”. Jurnal Penelitian Prodi Magister Ilmu Biomedik Dasar,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang. (diakses : 18 Mei 2020)
Cyntia, Victoria. 2012. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kumis Kusing (Orthosiphon
aristatus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa darah Tikus Wistar yang di Induksi
Aloksan”. Jurnal Media Medika Muda, Prodi Sarjana Pendidikan Kedokteran,
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang. (diakses : 19 Mei 2020)
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://103.38.103.27/repository/index.php/S1KEP/arti
cle/viewFile/145/115&ved=2ahUKEwiu9IXqotTpAhXWc30KHabXB3E4FBAWM
AN6BAgJEAE&usg=AOvVaw2VF_dXMwHpYhEPtyITvAR5 ((diakses 26 Mei
2020)
49
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/ar
ticle/view/111&ved=2ahUKEwi4_8bHydTpAhWJbisKHZ_rBKIQFjAAegQIChAC
&usg=AOvVaw0NmYKbV4lXL_MzUz0a-OT9 (diakses 26 Mei 2020)
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unisayogya.ac.id/313/&ved=2ahUKEwii
rpS1wNbpAhXg63MBHQQcCRAQFjAAegQIChAC&usg=AOvVaw3m6Qzyl_Sds
KulTZ6RMLOs (diakses 26 Mei 2020)
https://media.neliti.com/media/publications/236553-kombinasi-ekstrak-bawang-dan-kunyit-seba-
82388548.pdf (diakses 26 Mei 2020)
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JKP/article/download/87/77/ (diakses 26 Mei 2020)
http://digilib.unisayogya.ac.id/2087/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20fina%20201210201023.pdf
(diakses 26 Mei 2020)
journal.ipb.ac.id/index.php/actavetindones/article/download/17037/12377 (diakses 26 Mei 2020)
https://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/fitofarmakaindo/article/view/319 (diakses 27 Mei
2020)
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/meditory/article/view/342 (diakses 27 Mei 2020)
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/meditory/article/view/478 (diakses 27 Mei 2020)
https://juriskes.com/ojs/index.php/jrk/article/view/669 (diakses 27 Mei 2020)
50