Disusun :
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komplementer
Kelas Reguler XXI B
Oleh :
Enjela PO.62.20.1.18.050
Fitri Handayani PO.62.20.1.18.052
Maudy Khoiriah Indah S. PO.62.20.1.18.061
Muhammad Faesal P. PO.62.20.1.18.062
Nonik Nazlica Aryanto PO.62.20.1.18.064
Rania Magfira PO.62.20.1.18.070
Yusvita Intarini PO.62.20.1.18.081
Dosen Pengampu
[ Supriandi, SST.,M.Kes]
DIII KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengobatan Herbal
penyakit DM,Hipertensi, Gastritis, Asam Urat dan Kolesterol”. Penyusunan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas dari Pak Supriandi, SST.,M.Kes., selaku Dosen sekaligus
Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Komplementer di Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Palangkaraya. Selain itu tujuan dari penyusun makalah ini juga untuk menambah
wawasan lebih dalam mengenai herbal yang berguna pada penyakit DM, Hipertensi,
Gastritis, Asam Urat, dan jug Kolesterol.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya bisa
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini berguna untuk kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
A Latar Belakang................................................................................................................1
B Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
A. Pengertian........................................................................................................................3
B. Manfaat dan Efek Samping Menggunakan Obat/ Tanaman Herbal...............................3
C. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Menggunakan Tanaman Herbal.....................4
D. Resep Nutrisi dan Ramuan Herbal Berdasarkan Penyakit..............................................5
1. Diabetes Melitus..........................................................................................................5
2. Hipertensi..................................................................................................................14
3. Gastritis......................................................................................................................23
4. Asam Urat..................................................................................................................29
5. Kolesterol..................................................................................................................37
BAB IV....................................................................................................................................42
PENUTUP................................................................................................................................42
A. KESIMPULAN.............................................................................................................42
B. SARAN.........................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................44
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
1
B Rumusan Masalah
C Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
3
2. Efek samping penggunaan obat/ tanaman herbal
Meski dikenal memiliki banyakmanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi tidak
semua jenis herbal ternyata aman untuk dikonsumsi. Tak hanya itu ternyata tidak
semua orang boleh mengonsumsi obat herbal. Ada beberapa kondisi medis yang
mungkin tidak cocok dengan kandungan-kandungan dalam jenis obat/tanaman
herbal, misalnya rasa yang terlalu asam atau terlalu pahit. Peredaran obat/tanama
herbal belum diatur dengan ketat oleh badan yang berwewenang BPOM.
Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi ekstrak
tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh dibanding dengan hanya
menggunakan satu komponen tumbuhan saja. Kombinasi dari tumbuh-tumbuhan ini
memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan bahkan menambah daya
khasiatnya. Kombinasi ini juga diklaim dapat mengurangi efek samping yang tidak
diinginkan, misalnya dapat mengurangi kejadian keracunan dibanding hanya dengan
menggunakan satu jenis herbal. Namun, secara teoritis, kombinasi zat kimia aktif
dalam beberapa jenis herbal juga bisa berinteraksi untuk membuat ramuan herbal
menjadi lebih beracun daripada menggunakan satu jenis herbal.
Untuk menjaga keamanan pastikan untuk mengkonsumsi produk yang sudah
dibuktikan secara ilmiah sebelumnya. Obat herbal perlu meewati serangkaian proses
uji klinis sebelum dinyatakan aman dikonsumsi. Obat herbal juga harus melewati uji
dosis, efektivitas, cara penggunaan, serta efek yang mungkin muncul saat
berinteraksi dengan senyawa lain saat masuk dalam tubuh. Efek samping yang
mungkin muncul jika mengalami ketidakcocokan menggunakan herbal adalah mucul
tanda-tanda alergi, tubuh terasa lebih lemas, sakit perut, keracunan, kontraindikasi
dengan obat lain dan efek samping lainnya.
4
denyut nadi lambat. Sedangkan tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan
untuk pengobatan sindrom panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua,
lidah merah, dan denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat adalah pedas, manis, asam, pahit dan
asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu. Selain berhubungan dengan organ
tubuh, rasa juga mempunyai khasiat serta kegunaan tersendiri. Misalnya, rasa pedas
mempunyai sifat menyebar dan merangsang, serta manis berkhasiat mengawetkan serta
pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara itu, rasa asin bersifat
melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang, ada ujuga yang menambahkan cita
rasa yang ke-enam, yaitu netral atau tawar, yang berkhasiat sebagai duiretik (peluruh
kencing)
Dalam pembahasan ini, terapi herbal yang akan diberikan kepada individu atau
keluarga sebagai sarana pencegahan dan pengobatan penyakit adalah meliputi
identifikasi masalah kesehatan, menjelaskan penyebab penyakit, mengenali tanda dan
gejala yang dirasakan, seta menjelaskan pencegahan dan pengobatan penyakit.
Terapi buah, sayur, dan tanaman obat keluarga bertujuan untuk mengatasi
berbagai keluhan penyakit. Terapi ini aman bagi klien karena disesuaikan dengan
masalah kesehatan masing-masing. Jika terapis merasa perlu berkonsultasi dengan dokter
dan ahli gizi, maka hal tersebut sangat dianjurkan.
Bila tidak tersedia petunjuk pemakaian ramuan herbal, seringnya obat diminum
sebelum makan. Biasanya, obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong dan obat
berkhasiat sedatif diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis, obat yang
dianjurkan diminum dikonsumsi sesuai jadwal atau secara teratur. Berikut adalah contoh
dari penggunaan resep herbal perpaduan antara terapi nutrisi herbal (jus) dan resep
ramuan herbal (jamu) guna mengatasi berbagai penyakit.
Berikut ramuan herbal dalam penyakit:
1. Diabetes Melitus
Penyakit DM (Diabetes Melitus) atau yang sering kita kenal sebagai kencing
manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya
peningkatan pada kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan hormon
insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Penyebab dari penyakit DM adalah:
5
Usia ( kemampuan insulin guna mengatur kadar gula dalam darah cenderung
menurun pada usia 60 tahun keatas)
Obesitas atau kegemukan
Pola makan yang tidak teratur, cenderung berlebih
Riwayat keluarga (keturunan)
Kelompok etnik
Penyakit DM ditandai dengan banyak kencing (poli uria) banyak minum (poli
dipsia), banyak makan (poli folia), badan terasa lemah, dan berat badan menurun,
terjadi gangguan syaraf tepi atau kesemutan, gangguan penglihatan, seta sering gatal
atau muncul bisul. Berikut adalah resep jus berbahan herbal dan ramuan tradisional
guna mengatasi DM.
Tomat merupakan salah satu jenis makanan kaya serat. Serat pada tomat
merupakan serat tidak larut (insoluble dietary fiber) yaitu hemiselulosa
(Nainggolan O, Adimunca C, 2007). Menurut berbagai hasil penelitian
menunjukkan adanya keterkaitan antara serat pangan dengan penurunan kadar
glukosa darah. Serat dapat memperlambat penyerapan glukosa dari usus kecil.
Serat tidak larut mengurangi proses glukoneogenesis yang berpengaruh terhadap
peningkatan sekresi insulin sehingga dapat mengurangi kenaikan kadar glukosa
(PERKENI,2006)
Tomat memiliki zat aktif utama yang disebut dengan likopen. Berbagai
penelitian ilmiah menunjukkan, likopen merupakan kelompok karotenoid yang
tidak hanya penting sebagai pigmen pemberi warna merah, tetapi juga sangat
6
bermanfaat bagi kesehatan, yaitu menurunkan glukosa darah, memperlambat
kanker prostat, dan mencegah osteoporosis (Gartner, Sthal, Sies, 2006).
Kandungan likopen pada tomat yang telah melalui proses pemanasan
akan lebih banyak dan lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan tomat
segar. Pada pembentukan likopen, suhu mempunyai peranan yang penting, jika
suhu naik maka likopen yang terbentuk akan semakin banyak (Maulida,
Zulkarnaen, 2010).
Cara Mengolah Jus Tomat untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
200 gr tomat
100 ml air matang
Cara membuat:
Cuci tangan sebelum meramu
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
Potong-potong tomat, lalu masukan kedalam gelas blender beserta air
matang
Hidupkan mesin blender, kemudian giling bahan hingga lembut dan
tercampur merata
Matikan mesin blender, selanjutnya tuang kedalam gelas dan siap
dihidangkan
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Hasil uji Paired t-test pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata
selisih GDS sebelum dan sesudah pemberian jus tomat nilai dapat menurunkan
GDS pada kelompok intervensi secara signifikan. Pada penelitian ini pemberian
jus jus tomat 180 gr (Gelas 300 ml) Pagi dan sore hari kepada penderita
diabetes. Semua pasien dalam penelitian ini mendapatkan therapi obat
glibenclamide 2x1(5 mg). Glibenlamide merupakan obat antihiperglikemi. Efek
antihiperglikemi glibenclamide adalah dengan bekerja merangsang pankreas
untuk menghasilkan insulin lebih banyak agar gula diluar tubuh dapat dibagikan
ke sel – sel tubuhlainya. Pada penelitian ini pengaruh terapi kombinasi likopen
7
bersama dengan obat glibenclamide akan bersinergi dalam menurunkan kadar
gula darah.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan oleh Sudiarto dan Widi Rusmono padabulan
November 2018 yang dilakukan di di RSI Banjarnegara. Jenis penelitian ini
mengunakan metode kuantitatif dengan desain quasi eksperimen (eksperimen
semu) dengan menggunakan rancangan pretest-posttest with control group.
Sampel diambil dengan teknik acak sederhana (simple random sampling)
Jumlah sampel adalah 13 klien menjadi kelompok intervensi dan 13 klien
menjadi kelompok kontrol, sehingga jumlah total sampel adalah 26.
8
kolesterol HDL pun lebih meningkat pada tikus diabetes yang diberi ekstrak
O. stamineus dibandingkan yang tidak diberi ekstrak.
Cara membuat:
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air engalir
Masukkan daun kumis kucing, brotowali, irisan kunyit dan meniran
kedalam wadah perebus yang berisi 4 gelas air
Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih sampai airnya
sisa 3 gelas
Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
Minum ramuan 3 kali sehari, per konsumsi setengah gelas
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2012 dengan
hasil penelitian bahwa ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphion aristatus)
dosis 0,75 dan 1,25 g/kgBB memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar
glukosa darah lebih baik dari aquades namun hanya dosis 1,25 g/kgBB yang
memiliki efektifitas sebanding dengan metformin apabila diberikan selama 28
hari.
METODE PENELITIAN
Penelitian Victoria Cyntia Yogya pada bulan Agustus 2012 bagian
Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas
Diponegoro. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian pre dan post test randomized controlled
9
group design. Hewan coba adalah tikus wistar jantan sebanyak 25 ekor dibagi
menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu perlakuan dengan aquades (kontrol
negatif), metformin dengan dosis 18 mg/tikus(kontrol positif), dan ekstrak
daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dosis 0,25 ; 0,75 ; 1,25 g/kgBB.
Seluruh kelompok perlakuan diinduksi aloksan terlebih dahulu sampai dengan
kadar glukosa darahnya mencapai t 126 mg/dL kemudian diukur kadar glukosa
darahnya sebagai data pre test. Perlakuan diberikan selama 28 hari dan pada
hari ke ± 14 dan hari ke ± 28 diukur kadar glukosa darah puasanya sebagai
post test 1 dan post test 2.
10
Kupas bagian terluar kulit daun lidah buaya, hanya gunakan dagingnya
saja kemudian potong daging lidah buaya kecil-kecil
Masukan potongan daging lidah buaya, madu da juga es batu kedalam
blender
Blender/haluskan semua bahan
Tuangkan kedalam gelas
Jus lidah buaya siap untuk dikonsumsi
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil jurnal penelitian yang dilakukan pada bulan Juli-
Agustus 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 14 responden setelah
pemberian jus lidah buaya. rata rata penurunan glukosa darah puasa setelah
pemberian jus lidah buaya 28,42 gr/ dl dan glukosa darah sewaktu 40,54. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurniasari, (2015) dimana sebanyak 5
orangdiberikan jus lidah buaya hasilnya didapat kadar glukosa 198 gr/dl
menjadi 133 gr/dl diberikan selama 5 hari hasil dapat menurunkan kadar gula
darah pada klien diabetes melitus. Dalam hal ini menunjukan terjadi rata-rata
penurunan glukosa darah sebanyak 65 gr/dl.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitianQuasi Eksperimental (Notoatmojo,
2010) dengan metode pendekatan Pretest–Postest Non Equivalent Control
Group untuk melihat mengetahui pengaruh jus lidah buaya (Aloe Barbadensis
Miller) terhadap penurunan glukosa darah puasa GDP) dan 2 Jam PP (Post
Prendial) pada penderita DM (Diabetes Melitus). Pengumpulan data dilakukan
di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Sikolos Padang Panjang. Pengumpulan
data dilakukan selama satu bulan dari bulan Juli- Agustus 2018. Pengambilan
sampel dilakukan merekrut penderita diabetes melitus yang memenuhi kriteria
inklusi. Kriterianya adalah penderita diabetes melitus, usia responden >40
tahun, bersedia menyetujui inform consent, sedang tidak mengkonsusmsi obat
kimia dan penderita yang tidak merokok. Sampel yang memenuhi berjumlah
14 orang.
11
d. Ramuan Herbal : Daun Salam
12
Cara Mengolah Daun Salam untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
Daun salam 10-15 lembar (sekitar 15 gram)
Air 4-6 gelas
Cara Membuat:
Masukan daun salam kedalam air didalam panci
Rebus air dan daun salam sampai mendidih
Diamkan hingga agak hangat
Tuangkan air rebusan air daun salam ke dalam gelas
Rebusan air daun salam siap dikonsumsi
Minum secara rutin
Analisis Jurnal
Jurnal oleh Rima Zanaria1, M.T. Kamaluddin, Theodorus yang dibuat
pada bulan Oktober 2017. Dari hasil penelitian ini melaporkan bahwa
pemberian ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha) selama 14 hari
dengan dosis rendah yaitu 62,5 mg/kgbb tikus dibandingkan dengan kontrol
negatif mampu menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus jantan galur
wistar, artinya semakin tinggi dosis semakin cepat menurunkan kadar gula
darah puasa pada tikus putih jantan galur wistar. Namun jika dibandingkan
dengan kontrol positif yaitu obat pioglithazone pemberian ekstrak etanol daun
salam dengan dosis 62,5 mg/kgbb, 125 mg/kgbb dan 250 mg/kgbb tikus tidak
terdapat perbedaan rerata artimya efektivitas ekstrak daun salam dalam
menurunkan kadar gula darah puasa masih sama efektifnya dengan obat
pioglithazone.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah ekperimental, rancangan pre dan post test
dengan kelompok kontrol dilakukan di Animal house Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Tiga puluh enam ekor tikus dengan berat antara 150 -
200 gram secara acak dibagi menjadi 6 kelompok.
13
2. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
tinggi, dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg
dan pada lansia tekanan darah sistoliknya 160 mmHg dan tekanan diastoliknya 90
mmHg. Penyebab dari hipertensi adalah :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katup jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun
Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Hipertensi ditandai dengan sering mengeluh sakit kepala dan pusing,
sering merasa lemas dan kelelahan, sesak nafas, mudah gelisah, sering mual dan
muntah, efistaksis, serta kesadaran menurun. Berikut adalah resep jus berbahan
herbal guna mengatasi hipertensi :
a. Jus Seledri (Apium graveolens L.)
14
dalam darah yaitu fitosterol yang mencegah deposisi kolesterol pada dinding
dalam pembuluh darah.
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan
September 2016, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien hipertensi
menggunakan air perasan jus seledri untuk menurunkan tekanan darah. Hal
ini sesuai dengan FJA (Formula Jamu Antihipertensi) yang disusun oleh
Komisi Nasional Saintifikasi Jamu, mengandung komposisi diantaranya
herba seledri. Tumbuhan ini mengandung flavonoid (apiin dan apigenin)
serta kumarin. Efek anti hipertensi seledri melalui mekanisme penghambatan
kanal ion kalsium dan penghambatan pada ACE.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui pola penggunaan
obat bahan alam sebagai terapi komplementer pada pasien hipertensi.
Penelitian dilakukan di Puskesmas Sempaja Kota Samarinda sepanjang
bulan September 2016.
- Subyek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita
hipertensi dan memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti.
Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus besar sampel untuk
data nominal. Dari perhitungan didapatkan besar sampel minimal adalah
45 orang. Pengambilan sampel dilakukan tanpa acak (nonprabability
sampling) dengan teknik pengambilan consecutive sampling, yaitu
15
pengambilan sampel pada subjek yang datang secara berurutan yang
memenuhi kriteria penelitian hingga jumlah sampel minimal terpenuhi.
- Data dan Instrumen Penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dimana kuesioner
yang digunakan adalah kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah lembar
kuesioner dan kamera untuk mendokumentasikan sediaan obat bahan
alam.
16
200 ml air matang
Cara Membuat :
Jangan lupa siapkan blendernya terlebih dahulu,
Bersihkan timun dan belah menjadi dua bagian,
Buah timun segar yang sudah dipotong-potong lalu dimasukkan kedalam
blender,
Kemudian masukkan air matang kedalam blender
Setelah itu blender campuran tadi hingga halus dan lembut,
Jika jus sudah halus dan lembut kemudian siapkan gelas saji,
Tuang jusnya kedalam gelas saji tersebut dan siap untuk dinikmati.
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari
2014,hasil penelitian menyatakan ada perbedaan tekanan darah yang
signifikan antara tekanan darah pada kelompok perlakuan sesudah diberikan
jus mentimun dan pada kelompok perlakuan 2 minggu setelah pengukuran
tekanan darah awal di Desa Sawahan Porong Sidoarjo. Perbedaan tersebut
terjadi karena adanya mekanisme kontrol sistem saraf pernafasan yang
mempengaruhi kecepatan detak jantung dan perubahan tekanan darah yang
menyesuaikan agar sebanding dengan kecepatan pernafasan yang terjadi pada
kelompok perlakuan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental
yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat
dengan adanya keterlibatan dalam melakukan manipulasi terhadap variabel
bebas (Nursalam, 2013). Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan
adalah true experimental (eksperimental sungguhan) dengan teknik pratest
dan pasca test,yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melihat kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental yang dipilih
dengan menggunakan teknik acak. Dalam rancangan ini, kelompok
eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada
kedua kelompok diawali dengan pra-tes, dan setelah pemberian perlakuan
17
selesai diadakan pengukuran kembali (pasca tes) (Nursalam,2013). Populasi
yang diteliti adalah Semua penderita hipertensi di Desa Sawahan Kecamatan
porong sidoarjo sejumlah 87 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji
wilcoxon signed rank test.
Tehnik pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti dibantu
oleh kader kesehatan Desa Sawahan. Sebelum pengumpulan data, peneliti
mengadakan pertemuan dengan para observer/kader untuk membicarakan
tentang pengisian cara pemberian terapi jus mentimun dan cara pengisian
lembar observasi. Kemudian peneliti melakukan pendekatan kepada
responden penelitian dan menjelaskan mengenai tujuan penelitian. Setelah
itu, peneliti melakukan observasi awal atau pengukuran tekanan darah pada
penderita hipertensi yang disebut dengan pre-test dengan menggunakan
lembar cheklist diisi oleh observer sebelum dilakukan perlakuan pemberian
jus mentimun, kemudian peneliti memberikan terapi jus mentimun dengan
dosis 2x200 gram per hari (pagi dan sore) selama 2 minggu tanpa air dan
gula. Pada hari ke 14 peneliti melakukan observasi akhir atau pengukuran
tekanan darah pada penderita hipertensi yang disebut dengan post-test.
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi untuk mengetahui tekanan darah pada penderita hipertensi, dan alat
pengukur tekanan darah (sphygmomanometer air raksa dan stethoscope) dan
alat timbangan duduk untuk mengukur berat mentimun. Pengambilan
keputusan didasarkan pada besarnya nilai yaitu bila α< 0,05 maka H1
diterima, artinya Jus mentimun berpengaruh dalam penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi. Jika nilai α > 0,05 maka H1 ditolak, artinya Jus
mentimun tidak berpengaruh dalam penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
18
c. Rebusan Bawang Putih
19
Analisis Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Juli
2017,dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan bawang putih dapat
menurunkan tekanan darah karena bawang putih adalah obat alami yang
memiliki zat-zat yang diketahui berpengaruh terhadap ion untuk kontraksi
otot polos pembuluh darah, hal ini dapat menyebabkan pelebaran ruang
pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi turun.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan
pendekatan onr group pretest posttest without control. Pada rancangan
penelitian ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol) tetapi observasi
dilakukan sebelum (pretest) perlakuan (pemberian air rebusan bawang putih)
dan sesudah (pretest), hal ini dilakukan untuk melihat adanya perubahan-
perubahan yang terjadi setelah dilakukan eksperimen.
- Populasi
Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien yg terdiagnosa hipertensi.
Data yang didapatkan dari Puskesmas tigo baleh, populasi pasien
hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Tigo Baleh pada bulan januari
adalah 68 orang.
- Sampel
Sampel penelitian sebagai unit yang lebih kecil lagi adalah sekelompok
individu yang merupakan bagian dari populasi.(Kelana, 2011).Sampel
pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus, setelah
dihitung menggunakan rumus, maka didapatkan sampel pada penelitian
ini yaitu sebanyak 17 orangdan memenuhi kriteria inklusi.
Adapun responden yang akan diteliti dengan kriteria:
a. Bersedia menjadi responden
b. pasien hipertensi yang tidak mengonsumsi obat farmakologi
c. Bersedia meminum air rebusan bawang putih tersebut 2x sehari
selama 7 hari.
d. Pasien hipertensi yang memiliki tekanan darah diatas 140/90 mmHg.
Ekslusi adalah sampel yang tidak dapat dimasukkan atau tidak layak
untuk di teliti dengan kriteria:
20
e. Responden menolak untuk menjadi objek penelitian
f. Mempunyai penyakit komplikasi (penyakit jantung koroner, gagal
jantung, kerusakan pembuluh darah otak dan gagal ginjal)
- Teknik pengambilan sampel
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non porbality
sampling yaitu dengan purposive sampling.Purposive sampling adalah
tekinik pengambilan sampel di dasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
yang di buat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,2010).
Jumlah sampel yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu 17 orang,
hal ini sesuai dengan jumlah yang di tetapkan oleh Arikunto (2011),
bahwa untuk penelitian eksperiment menggunakan persentase antara 20-
25%.
21
Cara Mengolah Jus Kulit Manggis untuk Diabetes Mellitus
Bahan :
1 kulit buah manggis ukuran kecil
2 gelas air putih
2 sendok madu
1 sdm gula merah
Cara Membuat :
Kerok daging kulit bagian dalam, kulit bagian luar yang keras di buang
Campur semua bahan kemudian di blender sampai benar-benar hancur
Jika jus sudah halus dan lembut kemudian siapkan gelas saji,
Tuang jusnya kedalam gelas saji tersebut dan siap untuk dinikmati.
Analisis Jurnal
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan
menggunakan desain pre post group design. Perlakuan atau intervensi
dilakukan dalam penelitian ini, kemudian dilakukan pengukuran (observasi)
atau postest (Notoatmodjo, 2010).
Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan subyek penelitian
warga Dusun Gamping Lor Sleman Yogyakarta yang mengalami hipertensi
sebanyak 40 orang. Untuk penelitian eksperimen sederhana, yang
menggunakan kelompok eskperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah
anggota sampel masing-masing kelompok antara 10 s/d 20 orang. Oleh sebab
itu, jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 20 orang.
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tekhnik non
probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu teknik
22
penentuan sampel dengan pertimbangan, dengan kriteria inklusi yaitu usia
35-65 tahun, bersedia menjadi responden, warga Dusun Gamping Lor, tidak
mengkonsumsi obat anti hipertensi, mempunyai kebiasaan merokok maupun
tidak. Sebelum dilakukan uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
data, yaitu untuk mengetahui apakah data tersebut terdistribusi secara normal
atau tidak salah satu cara untuk melakukan uji normalitas data, untuk sampel
kecil ≤ 50 yaitu menggunakan rumus Shapiro-wilk. Apabila data terdistribusi
normal maka dilakukan analisa dengan menggunakan uji statistik parametrik
independent sample t-test dan Apabila sebarannya tidak normal maka
menggunakan uji statistik non parametrik Wilcoxon atau Mann U Whitney
(Riwidikdo, 2009).
3. Gastritis
Gastritis merupakan istilah umum yang mengindikasikan peradangan lapisan
mukosa yang sering disebabkan oleh beberapa faktor termasuk alkohol, tembakau,
racun-racun, bakteri, dan obat-obatan (contohnya aspirin). Maag atau radang
lambung atau tukak lambung atau gastritis adalah gejala penyakit yang menyerang
lambung dikarenakan adanya asam lambung yang berlebihan atau meningkatnya
asam lambung. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
Lambung terdiri atas beberapa lapisan mulai dari lapisan dalam sampai lapisan
luar, yaitu lapisan mukosa, sub mukosa, muskularis ekstema dan serosa. Mucus
melapisi mukosa lambung merupakan suatu rangka proteksi utama bagi dinding
lambung. Gejala gastritis Tidak nyaman sampai nyeri pada saluran pencernaan,
Mual Muntah, Lambung terasa penuh, Kembung, Bersendawa, Cepat kenyang,
Perut keroncongan, dan Sering kentut. Berikut adalah obat berbahan herbal untuk
mengatasi gastritis:
a. Jahe (Helicobacter pylori)
23
Helicobacter pylori merupakan jenis bakteri yang tergolong dalam
bakteri Gram negative, berbentuk batang bengkok yang sering dihubungkan
dengan penyakit kronis pencernaan dan gastroduodenal ulcer disease, serta
perannya dalam kanker saluran pencernaan. Berbagai penelitian dilakukan
untuk menghilangkan serta membasmi Helicobacter pylori. Gingerol
merupakan sekelompok senyawa polifenolik struktural yang diisolasi dari jahe
yang dapat menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori dalam lambung.
Gingerol berpotensi menjadi alternatif dalam membantu mengobati
penyakit gastritis dengan memanfaatkan kekayaan hayati nusantara yaitu Jahe.
Keunggulan dari tablet rimpang jahe (Zingeberis offinale) yakni dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori yang merupakan salah
satu penyebab penyakit gastritis melalui kandungan gingerol pada jahe.
Cara Mengolah Jahe untuk Gastritis
Bahan :
2 ruas jahe kupas bersih
Air secukupnya
Cara Membuat:
Parut jahe hingga halus dan rebus dengan air secukupnya. Rebus selama 15
menit Kemudian saring dan tuangkan ke dalam gelas minuman jahe siap di
hidangkan.
METODE PENELITIAN
24
melebar (Gambar 3). Gambaran mikroskopik lambung pada kelompok III
yaitu kelompok yang diberikan asam asetat selama 3 hari kemudian
dilanjutkan dengan dosis standar ekstrak jahe 0,51 mg selama 10 hari
memperlihatkan gambaran permukaan mukosa.
b. Madu
Analisis Jurnal
25
Hasil penelitian: Rerata penilaian terhadap gambaran histopatologi lambung
tikus disajikan pada Tabel 1. Hasil analisis Kruskall-Wallis menunjukkan
terdapat perbedaan bermakna derajat gastritis dan derajat ulkus peptikum
paling tidak antara dua kelompok Suranto (2007) menyebutkan bahwa
madu memiliki efek perlindungan terhadap obat-obatan yang merusak
lambung. Madu juga dapat mengurangi derajat keasaman/pH serta membantu
mencegah terjadinya perdarahan pada lambung ataupun usus (Purbaya, 2007).
Indometasin merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid derivat indol-
asam.
Asetat yang dikenal pada tahun 1963 (FK UI, 2005). Menurut Sudoyo
et al., (2007) indometasin merupakan salah satu obat yang sering diresepkan
dan dianggap sebagai first line therapy untuk arthritis dan digunakan secara
luas pada kasus trauma, nyeri pasca pembedahan dan nyeri-nyeri lain.
Indometasin mempunyai efek terhadap saluran cerna meliputi nyeri abdomen,
diare, perdarahan saluran cerna, dan pankreatitis (Katzung, 1998).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen
dengan menggunakan rancangan penelitian “post test control group design”.
Sampel berupa 24 ekor tikus putih jantan galur wistar dengan umur ± 2 bulan
dan berat ± 200 gram. Sebelum penelitian, dilakukan penimbangan berat
badan, selanjutnya tikus diadaptasikan dengan kondisi laboratorium selama 1
minggu. Tikus diberi pakan standar pellet CP 12 dan minum air ledeng secara
ad libitum.
26
Pembuatan preparat lambung tikus dilakukan pada hari ke – 15 dengan
mengambil jaringan lambung tikus. Pengecatan jaringan lambung tikus
menggunakan pewarna Hematoxylin Eosin (HE). kemudian dinilai gambaran
histopatologinya di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 100 ×. Data
yang diperoleh diuji non parametrik dengan Kruskall Wallis, dan uji Mann
Whitney.
c. Lidah buaya
Detoksifikasi tubuh
Merangsang pencernaan
Membersihkan darah
27
Mengobati kolitis ulserativa
28
dapat menyebabkan kenaikan mediator kimia seperti prostaglandin dan
histamine pada lambung yang ikut berperan dalam merangsang reseptor nyeri.
Nyeri akibat penyakit gastritis bila tidak ditangani sedini mungkin atau
dibiarkan maka berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan
membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung, selain itu bisa
terjadi komplikasi seperti penyempitan kerongkongan hingga sulit menelan,
esofagus barret, atau terpapar asam lambung pada kerongkongan, hingga
'bocornya' asam lambung hingga usus halus.
METODE PENELITIAN
Penelitian kuantitatif dengan quasy eksperiment design. Rancangan
penelitian ini menggunakan one group pretest postest, dengan menggunakan
satu kelompok diberi konsentrat aloe vera . Pengukuran nyeri lambung
dilakukan sebelum dan sesudah diberikan konsentrat aloe vera. Nyeri dengan
lembar penilaian NRS (Numeric Rating Scala) sebelum dilakukan intervensi
dan sesudah dilakukan intervensi.
Pretest actions posttest
(O1) (X) (O2)
29
konsentrat aloe vera. Analisa univariat berdasarkan mean, max dan min dan
analisis bivariat menggunakan uji paired t-test (t-independen) yang
sebelumnya dilakukan uji normalitas Shapiro wild.
4. Asam Urat
Asam urat merupakan hasil metabolisme protein dari makanan yang masuk
kedalam tubuh. Dan,bila kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya
kristal asam urat. Biasanya, kristal-kristal ini terkonsentrasi pada sendi-sendi
(kaki,lutut,siku,atau tangan), sehingga mengakibatkan radang sendi akut (arthritis
gout). Asam urat di sebabkan oleh beberapa hal berikut :
Menurunnya kemampuan tubuh dalam membuang asam urat melalui urine
Mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat purin tinggi, seperti jeroan
(otak,paru,usus,jantung, dan babad),daging,ikan laut tertentu (salmon dan
sarden),kerang,tape,kacang-kacangan,serta emping
Penyakit, seperti gangguan pada penyimpanan glikogen atau defisien enzim
turunan, sehingga menghasilkan metabolit-metabolit, misalnya laktat atau
trigliserida yang harus berkompetisi dengan asam urat untuk ekskresi
Stres, kegemukan, dan sering mengonsumsi minuman beralkohol
Gejala dari gangguan asam urat adalah sendi yang terkena timbul benjolan
atau terjadi inflamasi,terlihat bengkak,kemerahan, serta terasa panas dan nyeri.
Selain itu, gejalanya adalah terasa nyeri, terutama di malam atau pagi hari (ketika
bangun tidur),merasa kesemutan dan pegal-pegal pada sendi,leher,serta
punggung. Dan, gejala terakhir adalah persendian terasa kaku dan ngilu, terutama
kalau terkena dingin. Berikut adalah resep jus berbahan herbal dan ramuan
tradisional guna mengatasi asam urat.
30
Cara Mengolah Jus Jambu Air Mint untuk Asam Urat
Bahan :
250 gram buah jambu air yang dipotong-potong
100 gram paprika merah potong-potong
4 lembar daun mint
1 sendok makan air jeruk lemon
1 sendok makan madu
Air matang secukupnya
Cara Membuat :
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
Potong-potong jambu air, paprika,dan daun mint, kemudian masukkan
ke dalam gelas blender beserta air matang.
Hidupkan mesin blender, lalu giling bahan hingga lembut dan tercampur
merata
Matikan mesin blender, selanjutnya tuangkan ke dalam gelas
Masukkan campuran sari jambu air kedalam gelas. Tambahkan air jeruk
lemon dan madu, selanjutnya aduk hingga tercampur merata dan siap
dihidangkan
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
31
kimia dan aktivitas farmakologi S. aqueum baik secara ilmiah (in vitro dan in
vivo) maupun secara empiris. Senyawa kimia yang paling banyak ditemukan
pada daun Syzygium aqueum yaitu flavonoid, fenolik, dan tannin sebagai
antimikroba dan senyawa hexahydroxyflavone, Myricetin ,vitamin C,
senyawa 2',4'- dihidroksi-6-metoksi-3, 5–dimetilkalkon, senyawa 4-
Hidroksibenzaldehid, myricetin-3- O-ramnosid, europetin-3-O-ramnosid,
floretin, myrigalon-G dan myrigalon-B yang mempunyai aktivitas
farmakologi sebagai anti oksidan, antikanker, antidiabetes dan
antihiperglikemik. Diharapkan dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk
dikembangkan menjadi fitofarmaka.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan randomized
pre-post control group design. Tempat penelitian di tiga gerbang tol (GT) di
Kota semarang yaitu GT Tembalang, GT Manyaran dan GT Muktiharjo.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2016.
32
Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih, sampai
airnya tersisa 250 cc air
Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
Minum ramuan 2 kali sehari, per konsumsi setengah gelas (±125 cc)
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Obat penurun asam urat yang sering digunakan adalah penghambat
xantin oksidase yaitu allopurinol. Tumbuhan obat yang digunakan sebagai
antihiperurisemia sangat banyak, salah satunya adalah tanaman salam
(Syzygium polyanthum Wight). Selain untuk mengatasi asam urat, daun
salam juga dapat digunakan sebagai obat kolesterol tinggi, kencing manis
(diabetes melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit maag (gastritis),
dan diare.Tanaman salam mengandung tanin, flavonoid, alkaloid, dan
minyak atsiri yang terdiri dari sitrat dan eugenol. Daun salam (Syzygium
polyanthum Wight) mampu memperbanyak produksi urin (diuretik) sehingga
dapat menurunkan kadar asam urat.Suatu penelitian menyatakan bahwa
ekstrak daun salam dapat menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum
penderita hiperurisemia yang ditunjukkan dengan penurun asam urat lebih
besar dibandingkan allopurinol. Suatu penelitian menyatakan bahwa
ekstrakdaun salam dapat menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita
hiperurisemia yang ditunjukkandengan nilai delta ekstrak daun salam
penurun asam urat lebih besar dibandingkan allopurinol, meskipun secara
statistik masih belum menunjukkan perbedaan yang bermakna.
METODE PENELITIAN
Suatu penelitian menyatakan bahwa ekstrakdaun salam dapat
menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α serum penderita hiperurisemia yang
ditunjukkandengan nilai delta ekstrak daun salam penurun asam urat lebih
besar dibandingkan allopurinol, meskipun secara statistik masih belum
menunjukkan perbedaan yang bermakna. Penurunan nilai TNF-α ini sesuai
keadaan klinis yaitu ekstrakdaun salam penurun asam urat dapat mengurangi
nyeri pada penderita dengan hiperurisemia. Hal ini sesuai dengan penelitian
lainnya, dimana ekstrakdaun salampenurun asam urat mengurangi nyeri pada
33
penderitahiperurisemia simtomatik pada hari ke-28 secara bermakna
dibandingkan kelompok plasebo dengan p=0,004. Berkurangnya nyeri pada
penderita hiperurisemia diduga akibat penurunan pelepasan sitokin
proinflamasi (TNF-α, IL-6, dan IL-1β).
Cara membuat:
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air engalir
Masukkan daun kumis kucing, brotowali, irisan kunyit dan meniran
kedalam wadah perebus yang berisi 4 gelas air
Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih sampai airnya
sisa 3 gelas
Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
Minum ramuan 3 kali sehari, per konsumsi setengah gelas
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Hasil penelitian univariat diketahui rata-rata kadar asam urat sebelum
diberikan daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yaitu pada laki-laki 10,2
34
mg/dl dan perempuan 11,0 mg/dl, dan diketahui rata-rata kadar asam urat
sesudah diberikan daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yaitu pada laki-
laki 7,1 mg/dl dan perempuan 7,8 mg/dl. Selisih sebelum dan sesudah
diberikan rebusan daun kumis kucing yaitu pada laki-laki 3,2 mg/dl dan pada
perempuan 3,1 mg/dL, didapatkan hasil dari bivariat denganp-
value 0,000. Hasil penelitian ini ada pengaruh pemberian rebusan daun kumis
kucing (orthosiphon aristatus) terhadap kadar asam urat. Melalui pimpinan
Puskesmas, diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan
penkes terapi non farmakologi khususnya pemberian daun kumis
kucing (Orthosiphon aristatus) sebagai penurunan kadar asam urat dan sebagai
tindakan mandiri penderita untuk mengatasi permasalahan arthritis gout.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah quasy eksperimen one only group
prettest dan posttest design. Populasi sebanyak 190 orang penderita arthritis
gout dan sampel 16 orang penderita arthritis gout. Pemilihan sampel dengan
metode purposive sampling. Penelitian dilakukan dari 31 Juni sampai 11
Agustus 2018. Analisis hasil penelitian dilakukan secara univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji T-test dependen.
Cara membuat :
35
Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Siapkan bahan dan cuci menggunakan air yang mengalir
Masukkan Jahe Merah ke dalam wadah perebus yang berisi 500 cc air.
Hidupkan kompor dan rebus semua bahan hingga mendidih, sampai
airnya tersisa 250 cc air
Angkat dan saring semua bahan, kemudian dinginkan
Minum ramuan 2 kali sehari, per konsumsi setengah gelas (±125 cc)
Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Analisis Jurnal
Jahe merah (Zingiber officinalle var. Amarum) merupakan salah satu
tumbuhan yang banyak digunakan sebagai bumbu makanan sehari-hari dan
juga berkhasiat sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit
termasuk asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktifitas biologi
dari jahe merah dan mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa bioaktif yang
tekandung di dalam ekstraknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
terhadap ekstrak etanol jahe merah memperlihatkan kemampuannya dalam
menurunkan asam urat pada kelinci yang diinduksi dengan kalium bromat
(KBrO3) pada konsentrasi 0,6 b/v yang diamati pada 1 dan 3 jam setelah
diinduksi dan dibandingkan dengan allopurinol yang digunakan sebagai positif
kontrolnya.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan yang Digunakan :
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lampu UV 254 nm
dan 366 nm, seperangkat alat kromatografi lapis tipis, alat sentrifus
36
(Hettich), balon kateter, spektrofotometer UV-Vis, NMR (Jeol), Humalyser
(human body), gelas arloji, labu tentukur 100 ml (Pyrex), lumpang dan alu,
pipet ukur, tabung darah, tabung sentrifuge, timbangan analitik (Sartorius),
timbangan gram (O’hauss), timbangan hewan (Berkel), dan spoit. Bahan-
bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air suling, etanol, jahe
merah (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum), n-heksan, etil asetat, ethanol
70%, kertas saring, H2SO4 10%, silica gel, reagen Dragendroff, H2SO4
2N, reagen Mayer, reagen wagner, serbuk Fe, HCl pekat, eter, asam asetat
anhidrat, H2SO4 pekat, FeCl3, silika gel, kalium bromat (KBrO3), natrium
CMC, reagen untuk analisis asam urat dan tablet Allopurinol.
Pengambilan dan Penyiapan Sampel:
Sampel jahe merah (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) diperoleh dari
Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Sampel dibersihkan kemudian diangin-
anginkan pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung hingga
mengering. Sebanyak kurang lebih 100 g sampel jahe merah yang telah
kering, dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan dalam wadah maserasi,
lalu ditambahkan dengan cairan penyari sampai sampel terendam
seluruhnya. Ekstraksi dilakukan selam 5 hari, hasil ekstraksi yang diperoleh
selanjutnya diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.
5. Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak beredar dalam darah, diproduksi oleh hati
dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan
masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80%
kolesterol yang diproduksi oleh tubuh sendiri 20% berasal dari makanan. Kolesterol
total adalah salah satu variable lipid plasma. Penelitian menunjukkan bahwa setiap
penurunan kolesterol total 1% dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
sebesar 2%. Sehingga pemantauan dan penurunan kadar kolesterol adalah penting.
Kadar kolesterol dalam darah mempunyai peranan penting dalam proses
aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler. Pada
penyakit kardiovaskular terjadi penyumbatan aliran darah oleh endapan aterosklerosis
pada arteri coroner yang menyuplai darah ke otot jantung.
37
a. Daun salam (Eugenia polianta)
Daun salam adalah salah satu rempah pengharum makanan yang sering
terdapat di dapur penduduk Indonesia. Banyak penelitian yang menunjukkan
bahwa berbagai flavonoid, saponin, tannin, fenol, alkaloid dari daun salam dapat
menurunkan kadar kolesterol total. Ini artinya daun salam berguna sebagai anti
kolesterol. Zat aktif yang ada di daun salam pada beberapa penelitian
memperbaiki profilipid. Senyawa alkaloid yang terkandung pada daun salam
kerjanya menghambat aktivitas enzim lipase pancreas sehingga meningkatkan
sekresi lemak melalui feses. Selain alkaloid yang terkandung pada daun salam,
saponin juga membantu menurunkan kadar kolesterol serta mengurangi
penimbunan lemak dalam pembuluh darah. Flavonoid yang merupakan
antioksidan juga yang terdapat dalam daun salam yang dapat mencegah terjadinya
peroksidasi lipid. Tannin yang juga ada di daun salam dapat bekerja secara
sinergis dalam memperbaiki profil lipid. Tannin menurunkan penyimpanan lemak
dan darah secara berlebihan.
Cara Mengolah Daun Salam untuk Kolesterol
Bahan : Daun salam secukupnya, kapsul obat
Cara Membuat
2kg daun salam dikeringkan
Dihaluskan menggunakan blender
Dibagi menjadi 200 kapsul
Analisis Jurnal
Berdasarkan penelitian yang dilakukan paada tahun 2017 diperoleh Kadar
Kolesterol menggunakan kapsul daunsalam untuk menurunkan kadar kolesterol.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pirdayanti (2008) yang menyatakan bahwa
38
mengkonsumsi daun salam yang diekstrak dengan dosis 1 g daun salam segar
selama 7 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini dilibatkan sebanyak 12 pasien Hiperkolesterol diwilayah UPTD
puskesmas Kerinci Kanan Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak Riau,
yang terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok masing-masing berjumlah 6
orang yaitu kelompok control (obat statin 10 mg) dan kelompok ekstrak daun
salam 1 kapsul 1 gram. Pada penelitian yang dilakuakan pada 6 orang pakai
obat statin dan 6 orang pakai daun salam.
- Subyek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita kolesterol.
Pada penelitian ini dilakukan pada 6 orang pakai obat statin dan 6 orang
pakai daun salam mempunyai karakteristik responden karakteristik usia 30-
60 tahun, jenis kelamin laki-laki 5 responden (42%) perempuan 7 responden
(58%).
- Data instrument penelitian
Data didapatkan dengan uji Paired Sampel pada responden. Hasil pada
penelitian menunjukkan untuk kelompok Pre-test dan Pro-test, dari hasil
penelitian ekstrak daun salam 1 gram segar paling baik dalam menurunkan
kadar kolesterol total. Hal ini disebabkan karena daun salam mengandung
flafonoid, saponin, tannin, fenol, alkaloid yang dapat menurunkan kadar
kolesterol total.
39
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan kapsul kunyit berdasarkan
Kadar Kolesterol dapat menurunkan angka kadar kolesterol. Karena mengandung zat
aphellandrene, sabinene, cineol, borneol, zingiberene, sesquiterpines.dengan ini
kandungan kunyit dapat bermanfaat sebagai anti hiperkolesterol.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini terdiri dari responden yang memiliki riwayat kadar kolesterol dalam
darah >200 mg/dl, responden dengan jenis kelamin perempuan dengan usia 30-60
tahun, responden yang sudah tidak mengkonsumsi obat kolesterol
- Subyek Penelitian
subyek penelitian memerlukan 3 responden dan waktu 21 hari. Dari 21 hari
dilakukan 4 kali test. Pertama sebelum diberikan terapi kemudian setiap 7 hari
kembali di test untuk melihat perkembangan tingkat kolesterol dari responden.
- Data instrument penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil test / uji statistic kadar kolesterol
pada masing-masing responden. Instrument pada penelitian ini adalah alat ukur
kadar kolesterol, lembar kadar kolesterol masing-masing responden, sedian obat
herbal, kamera untuk pendokumentasian.
c. Jus tomat.
40
pada sintesisi kolesterol sehingga sintesis kolesterol terhambat (2) likopen daapat
meningkatkan pengambilan dan degradasi LDL oleh makrophag dan (3) likopen dapat
meningkatkan pengaturan reseptor LDL sehingga kadar LDL daalaam darah dapat
berkurang.
Cara Mengolah Jus Tomat untuk Kolesterol
Bahan :
Cara membuat :
Analisis
Berdasarkan penelitian ini tomat/jus tomat dapat menurunkan kadaar kolesterol
kaarenaa dalam tomat mengadung likopen yang dapat menurunkan kadar kolesterol
total dalam LDL.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskrptif untuk mengetahui obat herbal pada pasien
kolesterol. Penelitian ini dilakukan pada 15 November 2015 di Desa Ngrame
Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul DI Yogyakarta, di desa tersebut terdapat
20 orang dari usia 45-55 tahun memiliki kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dl
- Subyek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan Non-
Equivalent Control Group. Sampel pada penelitian ini adalah 20 orang yang
memiliki kadar kolesterol >200 mg/dl yang diambil dengan cara Total Sampling.
- Data instrument penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil penelitian sesudah dan sebelum
meminum jus tomat dan uji statistic.instrumen penelitian yang ddigunakan pada
penelitian ini adalah aalat kadar glukosa, bahan obat herbal, statistic, dan alat
pendokumentasian.
d.
41
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
42
tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu adalah dingin, panas,
hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat digunakan untuk
pengobatan sindrom dingin, seperti pasien yang takutdingin, tangan dan kaki terasa
dingin, lidah pucat, atau denyut nadi lambat. Sedangkan tumbuhan obat yang bersifat
dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindrom panas, seperti demam, rasa haus,
warna kencing kuning tua, lidah merah, dan denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat adalah pedas, manis, asam, pahit dan
asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu. Selain berhubungan dengan organ
tubuh, rasa juga mempunyai khasiat serta kegunaan tersendiri. Misalnya, rasa pedas
mempunyai sifat menyebar dan merangsang, serta manis berkhasiat mengawetkan serta
pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara itu, rasa asin bersifat
melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang, ada ujuga yang menambahkan cita
rasa yang ke-enam, yaitu netral atau tawar, yang berkhasiat sebagai duiretik (peluruh
kencing).
B. SARAN
Disini pula peran kedepan bagi generasi muda, khususnya di dunia kesehatan untuk
lebih mengembangkan pengobatan tradisional di Indonesia, agar nantinya benar-benar
43
dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tentunya mempunyai banyak efek bagi
masyarakat misalnya dari segi ekonomi.
Oleh karena itu, agar pengobatan tradisional bisa mendapatkan prospek yang nyata
dan meyakinkan di masa depan perlu adanya perhatian dengan dilakukannya penelitian.
Di sisi lain, diharapkan juga instansi-instansi pendidikan yang prospeknya pada dunia
kesehatan agar dapat mendidik calon generasi penerus agar kedepannya dapat
memprakarsai atau mengembangkan dan juga mencetuskan hal-hal yang baru terkait
dengan pengembangan obat tradisional di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Budhi. 2016. Obat Herbal Andalan Keluarga. Adi, Mahadea (ed). Jakarta:
Flashbook
Agromedia, Redaksi. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat 431 jenis tanaman penggempur
aneka penyakit. Jakarta: Agromedia
Agoes, Azwar. 2019. Tanaman Obat Indonesia Buku 3. Jakarta: Salemba Medika
Dalimartha, Setiawan & Adrian Felix. 2013. Ramuan Herba Tumpas Penyakit. Jakarta:
Penebar Swadaya
Bangun. 2006. Terapi Jus dan ramuan Tradisiomal Untuk Kolesterol. Jakarta : Agromedia
Pustaka
Darlimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta : Trubus Agriwidya
44
Kusyanti, Hasanuddin, Djufri. 2016. “Pemanfaatan Tumbuhan Obat Hipertensi dan
Diabetes mellitus pada Masyarakat Rundeng” Kota Subulussalam. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Biologi, Volume 1, Issue 1, Agustus 2016, hal 85-94
Intan Fajar Ningtiyas dan M. Ricky Ramadhian. 2016. “Efektivitas Ekstrak Daun Salam
Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat pada Penderita Artritis Gout”. Jurnal
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Dewi, Fetri, Ratu. 2015. “Uji Aktivitas Antihiperglikemikemia Kombinasi Kacang Panjang
(Vigna Unguculata L.Walp) dan Jus Tomat (Solanum Lycopersicium L.) pada Mencit
Swiss Webster Jantan dengan Mtode Induksi Aloksan”. Jurnan Penelitian Prodi
Farmasi, Fakultas MIPA Unisba.
Rima, Kamaludin dan Theodorus. 2017. “Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia
Polyantha) terhadap GLUT 4 di Jaringan Adiposa dan Kadar Gula Darah Puasa
pada Tikus Putih Jantan”. Jurnal Penelitian Prodi Magister Ilmu Biomedik Dasar,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang.
Cyntia, Victoria. 2012. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kumis Kusing (Orthosiphon
aristatus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa darah Tikus Wistar yang di Induksi
Aloksan”. Jurnal Media Medika Muda, Prodi Sarjana Pendidikan Kedokteran,
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang.
file:///C:/Users/My%20User/Downloads/27826-57059-2-PB.pdf
file:///C:/Users/My%20User/Downloads/407-694-1-SM.pdf
file:///C:/Users/My%20User/Downloads/158-543-1-PB.pdf
https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/56/68
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://103.38.103.27/repository/index.php/S1KEP/arti
cle/viewFile/145/115&ved=2ahUKEwiu9IXqotTpAhXWc30KHabXB3E4FBAWM
AN6BAgJEAE&usg=AOvVaw2VF_dXMwHpYhEPtyITvAR5
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/ar
ticle/view/111&ved=2ahUKEwi4_8bHydTpAhWJbisKHZ_rBKIQFjAAegQIChAC
&usg=AOvVaw0NmYKbV4lXL_MzUz0a-OT9
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unisayogya.ac.id/313/&ved=2ahUKEwii
rpS1wNbpAhXg63MBHQQcCRAQFjAAegQIChAC&usg=AOvVaw3m6Qzyl_Sds
KulTZ6RMLOs
45
46