Anda di halaman 1dari 10

USULAN PROPOSAL PENGABDIAN BAGI MASYARAKAT

Edukasi dan Swamedikasi Penyakit Diabetes Mellitus di Masyarakat

Oleh :

Andry Octaviani / 1061711012

Abhiseka Putra Wilaga / 1061711001

Irma Arivita / 1061711055

Mafidatul Khoiriyah / 1061711068

Miftakhul Khoeriyah / 1061711073


Naila Nurul Arofah / 1061711077

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI

2017

1
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

RINGKASAN PROPOSAL................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

1.1 Analisis Situasi.............................................................................................................. 4

1.2 Permasalahan Mitra. ..................................................................................................... 5

BAB II SOLUSI. ................................................................................................................. 6

BAB III METODE PELAKSANAAN. .............................................................................. 6

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI. ............................................................ 7

BAB V JADWAL KEGIATAN. ........................................................................................ 8

REFERENSI. ...................................................................................................................... 8

2
RINGKASAN PROPOSAL

Permasalahan masyarakat yang mengonsumsi makanan tanpa menyadari kandungan,


gizi dan efek pengaruh dalam tubuh serta aktivitas fisik yang kurang menimbulkan
gangguuan kesehatan. Salah satu penyakit yang disebabkan hal tersebut adalah diabetes
mellitus. Kelainan dasar dari penyakit ini ialah kekurangan hormon insulin yang dihasilkan
oleh pankreas, yaitu kekurangan jumlah dan atau dalam kerja insulin.
Masyarakat hanya mengetahui penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit
degeneratif sedangkan diabetes mellitus termasuk penyakit menahun yang disebabkan oleh
pola hidup yang tidak sehat. Berdasarkan Kemenkes tahun 2013 terdapat 382 juta orang
yang hidup dengan diabetes mellitus dan diperkirakan terancam berkembang progresif. Kadar
gula darah normal < 200 mg/dl sehingga pemeriksaan kadar gula darah perlu dilakukan secara
rutin. Penyuluhan dan penangan penyakit diabetes mellitus sangat dibutuhkan untuk
meminimalisir resiko yang semakin parah atau terjadinya komplikasi.
Upaya pemberian informasi tentang diabetes melllitus yang berisi penjelasan
mengenai gejala, penyebab serta cara mengatasi penyakit diabetes melllitus. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan di Jl. Ngablak Indah RT 09 RW IV Kel. Bangetayu Kulon Kec.
Genuk Kota Semarang. Media yang digunakan dalam penyampaian informasi ini adalah
melalui pemberian leafet, serta melakukan diskusi / tanya jawab diabetes melllitus.

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Lokasi yang dijadikan tempat pengabdian masyarakat adalah Jl. Ngablak Indah

RT 09 RW IV Kel. Bangetayu Kulon Kec. Genuk Kota Semarang. Lokasi tersebut

merupakan pemukiman yang didominasi oleh warga dengan jenis pekerjaan swasta.

Pemukiman tersebut dekat dengan pusat kuliner di tlogosari, hal ini cenderung

menyebabkan masyarakat bersifat konsumtif. Keberagaman jenis makanan yang

disajikan jarang memperhatikan keseimbangan kandungan dalam makanan tersebut dan

apabila dikonsumsi dalam jangka lama dapat memicu berbagai jenis penyakit, salah

satunya adalah diabetes mellitus.

Yayasan Pharmasi yang mengelola STIFAR Semarang berdiri sejak tahun 2000

yang berdekatan dengan rumah susun Bandung Bondowoso, berada di jalan Sarwo Edhie

wibowo km.1 Kelurahan Plamongansari. Perkembangan kampus memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap perubahan lingkungan, sosial ekonomi, bahkan perubahan

kultural kemasyarakatan yang positif. Selain itu juga memberikan pengaruh

perkembangan mengenai kesehatan masyarakat dalam memberikan bantuan berupa

pelayanan dan swamedikasi suatu penyakit. Hal ini disebabkan karena tingkat

pemahaman kesehatan masih rendah seperti cara penggunaan obat yang benar dan

kesehatan lingkungan. Sehingga diharapkan masyarakat di lokasi yang menjadi sasaran

mendapatkan pengetahuan dibidang kesehatan.

1.2 Permasalahan Mitra

Wilayah Jl. Ngablak Indah RT 09 RW IV, Bangetayu Kulon merupakan

pemukiman yang padat, didominasi oleh penduduk yang berusia 20 tahun hingga

penduduk usia lanjut (lansia) 50 tahun. Penduduk di lokasi ini umumnya memiliki

4
perekonomian yang berada pada kelas menengah yang cenderung konsumtif.

Pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi pangan sering kali tidak dihiraukan. Masyarakat

tidak begitu menyadari bahwa makanan yang mereka konsumsi sehari-hari tidak

seimbang kandungan gizinya atau bahkan tidak sehat, misal : tingginya kandungan

karbohidrat, tingginya kandungan purin, tingginya kandungan garam, rendahnya zat besi,

mengonsumsi alcohol, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai

masalah kesehatan, salah satunya adalah penyakit asam urat (Hyperuricemia).

Masalah kesehatan ini muncul semakin banyak pada masyarakat berusia 30 tahun

untuk laki-laki dewasa dan wanita setelah menopause ( 50 tahun) dan semakin tidak

terkontrol karena diantaranya sudah mencapai tahap gout. Masyarakat sering tidak

mengetahui bahwa kadar asam uratnya tinggi karena tidak melakukan pola makan yang

sehat dan tidak secara rutin melakukan pemeriksaan. Masyarakat baru menyadari bahwa

ada kemungkinan dirinya terkena asam urat adalah pada saat munculnya rasa sakit di

persendian seperti ditusuk jarum dan berdenyut-denyut yang biasanya terjadi pada malam

hari yang diikuti dengan pembengkakan atau disebut sebagai tahap gout akut.

Oleh karena itu, untuk meminimalkan risiko kelebihan asam urat dan menghindari

serangan gout akut, maka diperlukan penyuluhan kepada masyarakat di Jl. Ngablak Indah

RT 09 RW IV, Bangetayu Kulon tentang edukasi penyakit asam urat, pencegahan,

swamedikasi (pengobatan sendiri) yang masih dapat dilakukan hingga evaluasi terapi

asam urat yang tepat dan benar.

5
BAB II

SOLUSI

No Permasalahan Solusi
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat Memberikan pengetahuan kepada
tentang penyakit asam urat. masyarakat tentang penyakit asam urat
meliputi gejala, faktor risiko dan
pencegahannya.
2. Kurangnya kesadaran dalam hal pola Memberikan informasi kepada masyarakat
makan yang sehat dan bernutrisi bagaimana mengatur pola makan yang
seimbang. sehat dan memilih makanan yang bernutrisi
sesuai dengan kebutuhannya.
3. Ketidakpahaman masyarakat dalam Memberikan penjelasan kepada masyarakat
pemilihan terapi yang tepat untuk kapan gejala penyakit asam urat masih bisa
swamedikasi. dilakukan swamedikasi (pengobatan
sendiri) dan menginformasikan obat apa
saja yang dapat digunakan dalam
swamedikasi tersebut.
4. Ketidaktahuan masyarakat mengenai Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi
berbagai tindakan pencegahan dan dan Edukasi) kepada masyarakat tentang
perawatan pasien asam urat. tatalaksana pencegahan dan perawatan
pasien.

BAB III METODE PELAKSANAAN


Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah metode ceramah

dan diskusi tanya jawab. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan memberikan

ceramah penyuluhan kepada masyarakat di Jl. Ngablak Indah RT 09 RW IV Kel. Bangetayu

Kulon Kec. Genuk Kota Semarang. Masyarakat akan dikumpulkan pada salah satu rumah

warga dengan tim pelaksana yang akan memberikan ceramah penyuluhan tentang materi

edukasi dan swamedikasi pengobatan asam urat. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi

diskusi tanya jawab untuk memperdalam pemahaman responden tentang materi tersebut.

6
Pada saat pelaksanaan kegiatan juga ditampilkan gambar dan penjelasan mengenai

pentingnya mengatur pola makan, mengenali tanda dan gejala penyakit asam urat, melakukan

pencegahan dan perawatan pasien, tatalaksana terapi baik non farmakologi dan farmakologi

dan melakukan swamedikasi penyakit asam urat.sesuai gejala yang diketahui atau bahkan

dialami dengan harapan responden dapat lebih cepat memahami materi.

Tahapan yang akan dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat :

1. Mencari lokasi tempat pengabdian masyarakat.

2. Meminta ijin kepada Kepala RT 09 RW IV, Bangetayu sebagai tempat pengabdian

masyarakat dilakukan.

3. Mencari materi tentang tema yang sesuai untuk disampaikan kepada responden.

4. Menyiapkan materi baik berupa tulisan maupun gambar sebagai penunjang pada saat

penyuluhan.

5. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dengan metode

ceramah.

6. Mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam penyuluhan dengan memberikan fasilitas


pengecekan kadar asam urat gratis untuk 20 responden pertama dan pemberian
doorprize.

7
BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan edukasi dan swamedikasi

pengobatan asam urat. Agar kegiatan dapat berjalan lancar dan target tercapai dengan baik

maka dibutuhkan narasumber yang memiliki pengetahuan mengenai materi yang diberikan

dengan dibawah bimbingan Program Studi Profesi Apoteker. Sumber daya manusia yang

terlibat dalam kegiatan ini adalah :

No. Nama Kedudukan dalam Latar Belakang


Tim Keahlian
1. Ungsari Rizki Eka Purwanto, M.Sc., Pembimbing Apoteker
Apt.
2. Andry Octaviani Ketua Sarjana Farmasi
3. Abhiseka Putra Wilaga Anggota Sarjana Farmasi
4, Irma Arivita Anggota Sarjana Farmasi
5. Mafidatul Khoiriyah Anggota Sarjana Farmasi
6. Miftakhul Khoeriyah Anggota Sarjana Farmasi
7. Naila Nurul Arofah Anggota Sarjana Farmasi

8
BAB V JADWAL KEGIATAN

No. Hari/Tanggal Kegiatan


1. Mei 2017 Pengecekan kadar asam urat gratis, Ceramah dan
Diskusi

9
DAFTAR PUSTAKA

Arya, RK & Jain, V. 2013. Osteoarthritis of the Knee Joint. Journal Indian Academy of
Clinical Medicine. Vol 14. No 2. Page 154-162.

Diah., Yenrina, R., Uripi, V., 2001. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam
Urat, Jakarta, Penebar Swaday. Hal 3-23.

Febby, Yuniko., 2013. Hubungan Indeks Masa Tubuh Dan Usia Dengan Kadar Asam Urat
Pada Remaja Pra-Obese Dan Obese Di Purwokerto. Skripsi, Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto. (Skripsi Elektronik) diaskes pada tanggal 04 Maret 2014;
keperawatan.unsoed.ac.id.

Iskandar, J. 2012. Rematik & Asam urat. Edisi Revisi, Jakarta, PT Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia. Hal. 79-101.

Noviyanti. 2015. Hidup Sehat Tanpa Asam Urat.Yogyakarta, Notebook. Hal. 21-72.

Nur Amalina Dianati | Gout And Hyperurecemia J MAJORITY | Volume 4 Nomor 3|


Januari 2015| 82 [Artikel Review] Gout And Hyperurecemia Nur Amalina
Dinanati Faculty of Medicine, University of Lampung.

Purwaningsih, Tinah. 2010. Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus di Rumah
Sakit Umum Kardinah Kota Tegal. Available from: http://.undip.ac.id/24334
[Accessed May 4, 2011].

10

Anda mungkin juga menyukai