Oleh :
2017
1
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
RINGKASAN PROPOSAL................................................................................................ 3
REFERENSI. ...................................................................................................................... 8
2
RINGKASAN PROPOSAL
3
BAB I
PENDAHULUAN
Lokasi yang dijadikan tempat pengabdian masyarakat adalah Jl. Ngablak Indah
merupakan pemukiman yang didominasi oleh warga dengan jenis pekerjaan swasta.
Pemukiman tersebut dekat dengan pusat kuliner di tlogosari, hal ini cenderung
apabila dikonsumsi dalam jangka lama dapat memicu berbagai jenis penyakit, salah
Yayasan Pharmasi yang mengelola STIFAR Semarang berdiri sejak tahun 2000
yang berdekatan dengan rumah susun Bandung Bondowoso, berada di jalan Sarwo Edhie
pelayanan dan swamedikasi suatu penyakit. Hal ini disebabkan karena tingkat
pemahaman kesehatan masih rendah seperti cara penggunaan obat yang benar dan
pemukiman yang padat, didominasi oleh penduduk yang berusia 20 tahun hingga
penduduk usia lanjut (lansia) 50 tahun. Penduduk di lokasi ini umumnya memiliki
4
perekonomian yang berada pada kelas menengah yang cenderung konsumtif.
Pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi pangan sering kali tidak dihiraukan. Masyarakat
tidak begitu menyadari bahwa makanan yang mereka konsumsi sehari-hari tidak
seimbang kandungan gizinya atau bahkan tidak sehat, misal : tingginya kandungan
karbohidrat, tingginya kandungan purin, tingginya kandungan garam, rendahnya zat besi,
mengonsumsi alcohol, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai
Masalah kesehatan ini muncul semakin banyak pada masyarakat berusia 30 tahun
untuk laki-laki dewasa dan wanita setelah menopause ( 50 tahun) dan semakin tidak
terkontrol karena diantaranya sudah mencapai tahap gout. Masyarakat sering tidak
mengetahui bahwa kadar asam uratnya tinggi karena tidak melakukan pola makan yang
sehat dan tidak secara rutin melakukan pemeriksaan. Masyarakat baru menyadari bahwa
ada kemungkinan dirinya terkena asam urat adalah pada saat munculnya rasa sakit di
persendian seperti ditusuk jarum dan berdenyut-denyut yang biasanya terjadi pada malam
hari yang diikuti dengan pembengkakan atau disebut sebagai tahap gout akut.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan risiko kelebihan asam urat dan menghindari
serangan gout akut, maka diperlukan penyuluhan kepada masyarakat di Jl. Ngablak Indah
swamedikasi (pengobatan sendiri) yang masih dapat dilakukan hingga evaluasi terapi
5
BAB II
SOLUSI
No Permasalahan Solusi
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat Memberikan pengetahuan kepada
tentang penyakit asam urat. masyarakat tentang penyakit asam urat
meliputi gejala, faktor risiko dan
pencegahannya.
2. Kurangnya kesadaran dalam hal pola Memberikan informasi kepada masyarakat
makan yang sehat dan bernutrisi bagaimana mengatur pola makan yang
seimbang. sehat dan memilih makanan yang bernutrisi
sesuai dengan kebutuhannya.
3. Ketidakpahaman masyarakat dalam Memberikan penjelasan kepada masyarakat
pemilihan terapi yang tepat untuk kapan gejala penyakit asam urat masih bisa
swamedikasi. dilakukan swamedikasi (pengobatan
sendiri) dan menginformasikan obat apa
saja yang dapat digunakan dalam
swamedikasi tersebut.
4. Ketidaktahuan masyarakat mengenai Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi
berbagai tindakan pencegahan dan dan Edukasi) kepada masyarakat tentang
perawatan pasien asam urat. tatalaksana pencegahan dan perawatan
pasien.
dan diskusi tanya jawab. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan memberikan
Kulon Kec. Genuk Kota Semarang. Masyarakat akan dikumpulkan pada salah satu rumah
warga dengan tim pelaksana yang akan memberikan ceramah penyuluhan tentang materi
edukasi dan swamedikasi pengobatan asam urat. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi
diskusi tanya jawab untuk memperdalam pemahaman responden tentang materi tersebut.
6
Pada saat pelaksanaan kegiatan juga ditampilkan gambar dan penjelasan mengenai
pentingnya mengatur pola makan, mengenali tanda dan gejala penyakit asam urat, melakukan
pencegahan dan perawatan pasien, tatalaksana terapi baik non farmakologi dan farmakologi
dan melakukan swamedikasi penyakit asam urat.sesuai gejala yang diketahui atau bahkan
masyarakat dilakukan.
3. Mencari materi tentang tema yang sesuai untuk disampaikan kepada responden.
4. Menyiapkan materi baik berupa tulisan maupun gambar sebagai penunjang pada saat
penyuluhan.
ceramah.
7
BAB IV
pengobatan asam urat. Agar kegiatan dapat berjalan lancar dan target tercapai dengan baik
maka dibutuhkan narasumber yang memiliki pengetahuan mengenai materi yang diberikan
dengan dibawah bimbingan Program Studi Profesi Apoteker. Sumber daya manusia yang
8
BAB V JADWAL KEGIATAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Arya, RK & Jain, V. 2013. Osteoarthritis of the Knee Joint. Journal Indian Academy of
Clinical Medicine. Vol 14. No 2. Page 154-162.
Diah., Yenrina, R., Uripi, V., 2001. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam
Urat, Jakarta, Penebar Swaday. Hal 3-23.
Febby, Yuniko., 2013. Hubungan Indeks Masa Tubuh Dan Usia Dengan Kadar Asam Urat
Pada Remaja Pra-Obese Dan Obese Di Purwokerto. Skripsi, Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto. (Skripsi Elektronik) diaskes pada tanggal 04 Maret 2014;
keperawatan.unsoed.ac.id.
Iskandar, J. 2012. Rematik & Asam urat. Edisi Revisi, Jakarta, PT Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia. Hal. 79-101.
Noviyanti. 2015. Hidup Sehat Tanpa Asam Urat.Yogyakarta, Notebook. Hal. 21-72.
Purwaningsih, Tinah. 2010. Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus di Rumah
Sakit Umum Kardinah Kota Tegal. Available from: http://.undip.ac.id/24334
[Accessed May 4, 2011].
10