Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYAKIT DEGENERATIF

DISUSUN OLEH :
1. Aini Ridha Az Zahrah 051201004
2. Riska Pebriana 051201012
3. Nawang Novia Ramadhani 051201070

Nama Pembimbing : Apt. Agitya Resti Erwiyani, S.Farm., M.Sc.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DENGAN JUDUL
PENYAKIT DEGENERATIF

Yang disusun oleh :

1. Aini Ridha Az Zahrah 051201004


2. Riska Pebriana 051201012
3. Nawang Novia Ramadhani 051201070

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


Ungaran, ……………………2023
Pembimbing

Apt. Agitya Resti Erwiyani, S.Farm., M.Sc.


NIDN………………..
SURAT KETERSEDIAAN MITRA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : apt. Mita Dian Rochmawaty, S.Farm
Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek Resta Farma

Dengan ini menyatakan bahwa Apotek Resta Farma bersedia menjadi mitra dalam
program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Penyakit Degeneratif”
yang dilakukan oleh :
Nama pembimbing : Apt. Agitya Resti Erwiyani, S.Farm., M.Sc
Nama mahasiswa :
1. Aini Ridha Az Zahrah (051201004)
2. Riska Pebriana (051201012)
3. Nawang Novia Ramadhani (051201070)

Demikian surat pernyataan ini kami buat, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.

Sraten, 21 September 2023


Apoteker Pengelola Apotek

Apt. Mita Dian Rochmawaty, S. Farm.


BERITA ACARA
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pada hari Kamis tanggal 21 bulan September Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
telah dilaksanakan kegiatan program pengabdian kepada Masyarakat dengan judul
“Penyakit Degeneratif” yang meliputi :
1. Waktu : Pukul 13.00 - Selesai WIB
2. Tempat : Apotek Resta Farma
3. Jumlah Dosen : 1 Orang
4. Jumlah Mahasiswa : 3 Orang
5. Jumlah Peserta : 15 Orang

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan


seperlunya.

Sraten, 28 September 2023


Mengetahui,

Pembimbing Apoteker Pengelola Apotek Resta


Farma

Apt. Agitya Resti Erwiyani, S.Farm., M.Sc. Apt. Mita Dian Rochmawaty, S.Farm.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
SURAT KETERSEDIAAN MITRA
BERITA ACARA
DAFTAR ISI
RANGKUMAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
1.2 Permasalahan Mitra
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi Permasalahan
2.2 Target Luaran
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan
3.2 Lokasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan
2. Leaflet
3. Surat ketersediaan mitra
4. Lokasi pengabdian
5. Berita acara kegiatan
6. Daftar hadir peserta kegiatan
RANGKUMAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Masalah kesehatan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pola hidup, pola
makan, factor lingkungan, kerja, olahraga, dan faktor stress. Perubahan gaya
hidup terutama di kota-kota besar menyebabkan terjadinya prevalensi penyakit
degeneratif. Perubahan sosial ekonomi dan selera makan pada masyarakat
pada masyarakat yang cenderung menjauhkan konsep makanan yang
seimbang, sehingga berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi. Penyakit
degeneratif merupakan penyakit kronik yang mempengaruhi kualitas hidup
seseorang. Penyakit degeneratif semakin berkembang karena menurunnya
aktivitas fisik, gaya hidup dan pola makan. Penyakit degeneratif mempunyai
mortilitas yang tinggi dan dapat mempengaruhi kualitas hidup dan
produktivitas seseorang.
Kejadian penyakit degeneratif mulai menyerang seseorang pada usia lebih
muda (> 15 tahun) dan memerlukan peningkatan pengetahuan bagi setiap
individu agar dapat mengenali lebih dini dan waspada terhadap masalah
kesehatan yang dialami. Untuk mencegah penyakit degeneratif semakin
meningkat sangat diperlukan pengetahuan dalam menggali tanda dan gejala
lebih awal serta memperbaiki gaya hidup. Dalam hal ini perlu dilakukan
peningkatan pengetahuan.
Program pengabdian masyarakat dilakukan dengan pendekatan dengan
mitra (Apotek Resta Farma) dan masyarakat atau pasien yang dating sebagai
sasarannya. Mitra mempertimbangkan dan menetapkan berdasarkan pola
konsumsi obat dan layanan swamedikasi bahwa prevalensi penyakit yang
cukup tinggi merupakan penyakit degeneratif, seperti asam urat, diabetes
mellitus, dan kolesterol. Permasalahan yang dikeluhkan pasien yaitu belum
adanya penyampaian informasi atau edukasi mengenai penyakit degeneratif,
berikut ini uraian mengenai penyekait degeneratif asam urat, diabetes mellitus,
dan kolesterol :
A. Asam Urat
Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi
yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Penyakit asam
urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau penyakit gout
(arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam
urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi
batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian
dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat
sendi sakit, nyeri, dan meradang. Faktor–faktor yang mempengaruhi kadar
asam urat dalam darah adalah faktor keturunan, jenis kelamin, konsumsi
pangan yang kaya akan purin, konsumsi alkohol yang berlebihan, obesitas,
gangguan ginjal yang mengakibatkan terhambatnya pembuangan purin,
penggunaan obat tertentu yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
Asupan purin merupakan faktor utama yang berhubungan dengan kadar
asam urat darah. Dimana, semakin tinggi pemasukan zat purin, maka asam
urat juga semakin meningkat. Kadar asam urat normal laki-laki 3,4-7,0
mg/dl ; perempuan 2,4-6,0 mg/dl ; anak-anak 2,0-5,5 mg/dl
Gejala-gejala yang akan dirasakan ketika mengalami asam urat
yaitu terjadinya peradangan atau nyeri pada sendi, rasa panas, bengkak,
dan memerah. Tujuan utama pengobatan asam urat yaitu membatasi
serangan akut, mencegah kekambuhan dan mencegah komplikasi yang
terkait dengan pengendapan kristal urat di jaringan. Terapi obat yang dapat
digunakan untuk mengatasi asam urat yaitu allopurinol, natrium
diklofenak, colchicine, dan febuxostat. Selain itu terapi non-farmakologi
juga dapat diterapkan untuk membantu mengatasi asam urat, seperti
kompres hangat jahe, rebusan daun salam, rebusan jahe, dan alpukat.
B. Diabetes Melitus
C. Kolesterol
1.2 Permasalahan Mitra
A. Berdasarkan analisis diatas sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk
memberikan edukasi kesehatan terakit penyakit degeneratif seperti asam
urat, diabetes mellitus, dan kolesterol.
B. Keterbatasan sumber daya tenaga dan waktu yang memadai untuk
melakukan edukasi kesehatan mengenai penyakit degeneratif
C. Kurangnya kesadaran masyarakat yang merupakan permasalahan utama
dalam edukasi kesehatan. Banyak masyarakat yang tidak menyadari atau
mengetahui gejala, penyebab, bahaya, dan cara mengatasi penyakit
degeneratif. Sehingga mitra perlu mengembangkan strategi untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan
penyakit degeneratif asam urat, diabetes mellitus, dan kolesterol.
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Permasalahan


A. Tim pengabdian masyarakat mengkomunikasikan pelaksanaan edukasi
kesehatan kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk mempermudah
koordinasi mengenai pengabdian yang akan dilakukan.
B. Melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk edukasi
kesehatan dengan penyesuaian kondisi pasien/masyarakat yang akan
diberikan edukasi terkait penyakit degeneratif.
C. Memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan pemberian
leaflet atau brosur yang berisikan pengertian, penyebab, tanda & gejala,
pencegahan, terapi farmakologi maupun non-farmakologi. Edukasi
kesehatan ini dilakukan agar meningkatkan pemahaman masyarakat terkait
penyakit degeneratif sehingga akan meningkatkan kualitas hidup pasien.
2.2 Target Luaran
A. Target utama dari pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah
masyarakat yang berisiko tinggi mengalami penyakit degeneratif. Hal ini
dapat diketahui dengan tanya jawab singkat mengenai pola hidupnya.
B. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi kesehatan
pada pasien/masyarakat yang dating ke Apotek Resta Farma. Pengabdian
masyarakat dilakukan dengan tujuan peningkatan pemahaman mengenai
penyakit degeneratif, menerapkan pola hidup sehat, dan meningkatkan
kualitas hidup. Pembagian dan penjelasan leaflet untuk mengkaji
pengetahuan pasien/masyarakat di Apotek Resta Farma.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu :
i. Tahap pertama adalah analisis kebutuhan.
Tahapan ini dilakukan untuk menggali permasalahan yang terjadi
berdasarkan pola konsumsi obat dan swamedikasi kepada
masyarakat, sehingga edukasi kesehetan yang dibuat sesuai dan
memberikan manfaat. Setelah dianalisis dan dipertimbangkan,
diperoleh beberapa penyakit degeneratif seperti asam urat, diabetes
mellitus, dan kolesterol.
ii. Tahap kedua yaitu tahap pembuatan media edukasi (leaflet)
Leaflet yang akan dibagikan dibuat dengan berisikan beberapa poin
penting mengenai penyakit degeneratif, seperti pengertian umum,
penyebab, tanda & gejala, pencegahan, terapi farmakologi maupun
non-farmakologi. Leaflet dibuat dengan tujuan untuk
mempermudah pemahaman masyarakat mengenai penyakit
degeneratif seperti asam urat, diabetes mellitus, dan kolesterol.
iii. Tahap ketiga adalah pelaksanaan kegiatan.
Sebelum melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan
edukasi kesehatan, penting untuk memastikan bahwa
pasien/masyarakat memiliki waktu lebih dan bersedia untuk
mengikuti kegiatan edukasi kesehatan. Pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan edukasi dan membagikan leaflet agar dibawa
dan dibaca lagi dirumah. Setelah penyampaian, berikan beberapa
pertanyaan kepada pasien/masyarakat, seperti upaya apa yang
dilakukan apabila sudah mengalami gejala penyakit degeneratif.
Selain itu, berikan kesempatan kepada pasien/masyarakat untuk
bertanya seputar isi leaflet.
3.2 Lokasi
Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai edukasi kesehatan mengenai
penyakit degeneratif (asam urat, diabetes mellitus, kolesterol)
dilaksanakan pada hari Kamis, 21 September 2023 di Apotek Resta Farma
yang berlokasi di Jalan Raya Salatiga-Ambarawa 1, Padaan, Gedangan,
Kec. Tuntang, Kab. Semarang. Sasaran pengabdian masyarakat yaitu
masyarakat yang berada di Apotek Resta Farma.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Asam Urat


DAFTAR PUSTAKA

Fridalni, N., Minropa, A., & Sapardi, V. S. (2019). Pengenalan dini penyakit
degeneratif. Jurnal Abdimas Saintika, 1(1), 129-135.
Karina, N. A. (2018). PENGARUH SUHU AWAL REAGEN TERHADAP HASIL
PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surabaya).
Naid, T., Mas' ud, I. A., & Haryono, K. (2014). Korelasi kadar asam urat dalam darah dan
kristal asam urat dalam urine. As-Syifaa Jurnal Farmasi, 6(1), 56-60.
Amalia, I. N., Pratama, B. P., Agustin, I. J., Khotimah, K. K., Lestari, N., & Jauza, S. S.
(2021). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Merah Terhadap Tingkat Nyeri
Arthritis Gout (Asam Urat). Jurnal Sehat Masada, 15(1), 112-119.
a. Asam urat
1. Pengertian Asam Urat
Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang
terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Penyakit asam urat atau
dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau penyakit gout (arthritis gout) adalah
penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar
asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan
penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya.
Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang
(Sutanto, 2013). Selain itu asam urat merupakan hasilmetabolisme normal dari
pencernaan protein (terutama dari daging, hati,ginjal, dan beberapa jenis sayuran
seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya
akan dibuang melalui ginjal,feses, atau keringat (Sustrani et al. 2008).Asam urat
merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang sangat membahayakan, karena
bukan hanya mengganggu kesehatan tetapi juga dapat mengakibatkan cacat pada
fisik (Asaidi, 2010).
Menurut Sustrani et al (2008) faktor–faktor yang mempengaruhi kadar asam urat
dalam darah adalah faktor keturunan, jenis kelamin, konsumsi pangan yang kaya
akan purin, konsumsi alkohol yang berlebihan, obesitas, gangguan ginjal yang
mengakibatkan terhambatnya pembuangan purin, penggunaan obat tertentu yang
dapat meningkatkan kadar asam urat. Asupan purin merupakan faktor utama yang
berhubungan dengan kadar asam urat darah. Dimana, semakin tinggi pemasukan
zat purin, maka asam urat juga semakin meningkat (Utami, 2010).

2. Gejala Asam Urat


Gejala asam urat muncul pada persendian biasanya di pinggul, kaki,
pergelangan tangan, pangkal jempol kaki dan lutut.
Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul pada penderita Gout
diantaranya adalah
a. Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari kaki dan jari kaki
b. Terganggunya fungsi sendi yang biasanya terjadi di satu tempat. sekitar
70-80% pada pangkal ibu jari
c. Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal asam urat dalam cairan dan
jaringan sendi, ginjal, tulang rawan dan lain-lain.
d. Telah terjadi >1 kali serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut
Adanya serangan nyeri pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki.
e. Adanya Serangan juga biasa terjadi di tempat lain seperti pergelangan
kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan atau jari-jari tangan.
f. Sendi tampak kemerahan.
g. Peradangan disertai demam (suhu tubuh >38° C), dan pembengkakan tidak
simetris pada satu sendi dan terasa panas.
h. Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam
urat di ginjal.

KADAR ASAM URAT NORMAL :


- laki-laki 3,4-7,0 mg/dl
- perempuan 2,4-6,0 mg/dl
- anak-anak 2,0-5,5 mg/dl

CARA PENCEGAHANNYA ASAM URAT :


1. Hindari makanan dan minuman yang tinggi purin, protein dan lemak :
- sayur: bayam, jamur dsb
- buah nangka dan durian dsb
- makanan laut
- danging jeroan, bebek, kambing dsb
- minuman manis, bersoda, beralkohol dan berkafein
2. Olahraga teratur
3. Pelindungan kesehatan (Memiliki asuransi kesehatan)
4. Berat badan ideal
5. Cek kesehatan rutin memeriksakan asam urat

AKIBAT ASAM URAT YANG TIDAK SEGERA DITANGANI :


1. Penyakit batu ginjal Asam urat apabila tidak segera diatasi menyebabkan
batu ginjal. Kadar asam urat dalam tubuh membentuk kristal yang
menumpuk dan lama-lama berubah menjadi batu ginjal. Apabila terus
dibiarkan dapat mengakibatkan seseorang mengalami gangguan fungsi
pada ginjal.
2. Kerusakan pada Sendi
3. Asam urat yang tidak kunjung ditangani akan dapat menyebabkan
gangguan cacat sendi, karena dengan adanya deposi dari kristal
monosodium urat monohidrat pada sendi dengan adanya hiperurikemia
yang sudah bertahun-tahun dengan memiliki kadar asam urat lebih dari 7
mg/dL. pada umumnya dapat menyebabkan pembentukan kristal asam urat
pada sendi-sendi. Dan kristal yang keras tersebut dapat merusak tulang.
4. Gangguan Asidosis Metabolik: pusing, lemas,susah tidur, napas
tersenggal, kehilangan kesadaran berujung kehilangan nyawa. Asidosi
dapat terjadi apabila adanya peningkatan kadar asam dalam darah akibat
ginjal tidak dapat mengeluarkan kadar asam dalam tubuh. Kondisi ini
menyebabkan tubuh kesulitan untuk menjaga keseimbngan asam dan
basa.

OBAT ASAM URAT:

a. Berdasarkan penyebab
1. Penghambat xantine oksidase (mengurangi produksi asam urat )
contoh allopurinol dengan aturan pakai 1x 1 hari setelah makan untuk
dosis awal 100-300 mg dan untuk dosis pemeliharaan 200-600 mg
sehari dan untuk dosis tunggal maksimum 300 mg, dosis yang lebih
tinggi 900 mg.
2. Obat urikosurik (pembuang asam urat melalui ginjal) contohnya
probenesid : Dosis 250 mg, tiap 2 kali sehari selama 1 minggu. Dosis
dapat ditingkatkan menjadi 500 mg, tiap 2 kali sehari. Peningkatan
dosis selanjutnya sebanyak 500 mg, tiap 4 minggu. Pemberian dosis
maksimal 2.000 mg per hari.

b. Berdasarkan Gejala
1. Steroid
a. Metilprednosolon( bekerja dengan cara mengurangi zat pemicu
peradangan di dalam tubuh) Dosis: 4- 48 mg / hari dikonsumsi
sebanyak 2 kali dalam sehari atau tiap 12 jam sesudah makan.
2. Non Steroid
a. Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat hormon prostaglandin
(penyebab rasa nyeri)). Dosis ibuprofen sehari 3 x sehari 200-400
mg setelah makan.
b. Napoxen (bekerja dengan cara menghambat hormon prostaglandin
(penyebab rasa nyeri). dosis dosis awal 200 400 mg dalam 1 jam
pertama, diikuti 200 mg setiap 8 12 jam sesuai kebutuhan. Dosis
maksimal 600 mg dalam sehari atau 400 mg dalam 8 - 12 jam

3.2 Diabetes Melitus


1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes mellitus atau yang dikenal dengan kencing manis atau penyakit
gula merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi.
Seseorang dikatakan menderita diabetes melitus apabila :
a. Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl.
b. Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah puasa > 126 gr/dl.
c. Kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) lebih
dari 200 gr/dl.

DM dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh


penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Kemenkes
RI, 2014). DM dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia,
mulai dari kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi Jenis-jenis
diabetes

a. Diabetes melitus tipe 1 yaitu Diabetes yang disebabkan tidak


adanya produksi insulin sama sekali.
b. Diabetes Melitus tipe 2 yaitu Diabetes yang disebabkan tidak
cukup dan tidak efektifnya kerja insulin.
c. Diabetes Melitus Gestasional yaitu Diabetes yang terjadi saat
kehamilan.

TANDA DAN GEJALA DIABETES


1) Sering buang air kecil, terutama jika di malam hari
2) Mudah haus dan Banyak makan, mudah lapar
3) Berat badan turun drastic
4) Kulit kering dan Luka yang susah sembuh
5) Gangguan penglihatan / penglihatan menjadi kabur
6) Kesemutan pada tangan atau kaki
7) Lemas dan sakit kepala , Mudahnya terinfeksi jamur dan bakteri
8) Gusi merah dan bengkak
9) Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
10) Timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus)

Faktor penyebab diabetes:


1) Faktor keturunan (Genetik)
2) Usia lebih dari 40 tahun
3) Obesitas (Kegemukan)
4) Gaya hidup yang kurang sehat, Kurang beraktivitas dan kurang olahraga
Cara Mencegah Diabetes Melitus:
1) Rutin Berolahraga
2) Menjaga berat badan tetap ideal
3) Menerapkan pola makan sehat
4) Melakukan pengecekan gula darah secara berkala
5) Mengusahakan untuk tidak stress
6) Rajin mengkonsumsi air putih.
7) Mempertahankan kadar vitamin D secara optimal
8) Menghentikan kebiasaan merokok

Obat yang dapat dikonsumsi penderita diabetes:


1) Metformin
Metformin bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas hormon insulin,
mengurangi pembentukan gula darah di dalam hati, dan menurunkan penyerapan
gula di dalam usus. Cara kerja ini akan membantu menurunkan kadar gula di
dalam darah. Obat ini dapat di minum sebelum makan
2) Glibenklamide
Glibenklamide bekerja dengan cara melepaskan insulin alami dalam tubuh supaya
gula darah turun. Obat ini dapat diminum setelah makan.
3) Glimpiride
Glimepiride bekerja menurunkan kadar gula darah dengan merangsang pelepasan
insulin dari sel beta pankreas yang masih berfungsi. Glimepiride memerlukan tiga
jam setelah diminum untuk mencapai efek maksimal dan efek ini berlangsung
hingga satu hari.Obat ini dapat diminum setelah makan atau bersama makan,
biasanya pada makan pagi.
4) Pioglitazone
Pioglitazone bekerja dengan cara meningkatkan respons tubuh terhadap insulin,
yaitu hormon yang berfungsi memasukkan gula darah ke dalam sel tubuh. Dengan
begitu, pioglitazone dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan
memaksimalkan pembakaran gula darah menjadi energi.Obat ini dapat di minum
Sebelum atau sesudah makan.
5) Vidagliptin
Vidagliptin bekerja dengan meningkatkan jumlah insulin yang diproduksi
oleh tubuh serta mengurangi jumlah zat yang disebut glukagon yang diproduksi
oleh pankreas. Obat ini dapat di minum Sebelum atau sesudah makan pada pagi
atau malam hari.
3.3 Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi adalah kondisi ketika kadar kolesterol di dalam darah
melebihi batas normal. Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang
didapatkan dalam diet manusia. Kolesterol merupakan komponen utama dinding
sel dan sampul mielin dan memiliki fungsi pokok dalam pembentukan semua
membran sel. Kolesterol merupakan substrat untuk pembentukan zat-zat esensial
lain seperti asam empedu yang dibuat oleh organ hati (Linder C.M., 1992). Kadar
kolesterol ditentukan oleh faktor genetik yang beragam dan faktor lingkungan.
Hiperkolesterolemia juga sering ditentukan seagai akibat sekunder dari penyakit-
penyakit tertentu gejala gejala terkena penyakit kolesterol tinggi :
1. Sesak nafas
2. Nyeri dada
3. Leher dan punggung pegal
4. Kesemutan pada kaki dan tangan
PENYEBAB PENYAKIT KOLESTEROL TINGGI:
1. Genetik/keturunan
2. Usia, Semakin bertambah usia resiko kolesterol tinggi semakin
meningkat
3. Jenis kelamin Umumnya, pria memiliki kadar kolesterol lebih tinggi
dibanding perempuan
4. kebiasaan konsumsi makanan yang memiliki kadar lemak jenuh tinggi
contohnya kuning telur
5. Obesitas
6. Merokok Dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan kadar
kolesterol baik
7. Kurang olahraga
8. Memiliki riwayat penyakit tertentu contohnya hipertensi
9. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol Dsb
OBAT PENURUN KOLESTEROL DI APOTEK:
1. Simvastatin (bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada HMG-CoA
reduktase (enzim yang mempercepat proses sistesis kolesterol)
- Dosis : Digunakan 1 x sehari 1 tablet, pado malam hari.
2. Atorvastatin (menghambat reaksi beberapa enzim yang dibutuhkan
tubuh untuk memproduksi kolesterol)
- Dosis : Digunakan 1 x sehari 1 tablet, padc pagi hari.
disarankan dikonsumsi pada waktu yang sama

CARA PENCEGAHANYA:
1. Pola Makan Sehat. Satasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol
dan hindari konsumsi minuman beralkohol. Perbanyak makan sayur, buah,
dan ikan
2. Menurunkan Berat Badan Berlebih. Dengan menurunkan berat badan.
kadar kolesterol total juga dapat menurun.
3. Menghentikan kebiasaan merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung koroner dan mempecepat penumpukan plak dalam arteri
4. berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat memperbaiki kadar
kolesterol dalam tubuh. Usahakan untuk berolahraga selama 30-60 menit
tiap hari. Misalnya jogging, tari. bersepeda, atau berenang.
Pelaksanaan Pengabdian Masayarakat

Kegiatan magang apotek dengan judul "Penyuluhan Kesehatan dan


Pemeriksaan Fisik. Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol dan Asam Urat di
Apotek Duta Farma Salatiga" telah terlaksana pada tanggal 12 Juni 2023 sampai 1
Juli 2023. Jumlah pasien yang datang ke Apotek dan melakukan pemeriksaan
kesehatan sekitar 5 orang, selain itu kita juga melakukan homecare ke rumah
pasien untuk melakukan pemeriksaan di rumah pasien sebanyak 7 orang. Progam
homecare ini sangat membantu pasien yang malas periksa kebalai kesehatan. Dari
anamnesis yang dilakukan di dapatkan ada beberapa warga yang mempunyai
riwayat hipertensi dan banyak dari mereka memiliki faktor resiko besar
mengalami hipertensi yaitu pola hidup yang tidak terkontrol dengan baik dan
sebagian besar terjadi karena pola pikiran yang mengganggu atau bisa disebut
dengan stres.
Kegiatan ini dilakukan saat lansia yang datang ke Apotek ingin memeriksa
kesehatan, setelah itu dilakukan pengukuran tekanan darah, pemeriksaan glukosa
darah, kolesterol dan asam urat dengan menggunakan metode stick. Kemudian
para lansia diberi tahu hasil pemeriksaan yang sudah dicek kemudian diberikan
informasi pengetahuan terhadap hasil pemeriksaan tentang resiko komplikasi yang
dapat ditimbulkan apabila kadar glukosa darah, asam urat, kolesterol dan tekanan
darah di atas ambang normal. Dari hasil pemeriksaan tersebut juga diberikan
pengetahuan cara pencegahan terhadap penyakit yang akan ditimbulkan.
Berdasarkan kegiatan pemeriksaan yang telah dilakukan pada lansia didapatkan
lansia yang prehipertensi sebanyak 5 lansia (ada yang sudah mengetahui dan ada
yang belum), hasil Gula darah acak >200mg/dl ada 2 lansia, hasil kolesterol ada 3
dan Asam Urat sebanyak 3 lansia. Selain itu, pengetahuan para lansia bertambah
dengan adanya penyuluhan kesehatan tentang hipertensi, kolesterol, asam urat,
dan glukosa darah.

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Normal < 120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Derajat I 140-159 90-99
Hipertensi Derajat II ≥160 ≥100

Nilai normal untuk kadar gula darah puasa adalah < 126 mg/dl sedangkan untuk
kadar gula darah sewaktu adalah < 200 mg/dl. Pada pemeriksaan asam urat, nilai
normal yang diambil untuk laki-laki adalah 3,4-7,0 mg/dl dan untuk wanita adalah
2,4-6,0 mg/dl, untuk pemeriksaan kolesterol nilai normal <200 mg/dL, untuk
kadar kolesterol 200-239 mg/dL sudah masuk pada ambang batas tinggi, jika
jumlahnya mencapai 240 mg/dL atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi.
BAB V
KESIMPULAN

Kegiatan magang apotek dengan judul “Penyuluhan Kesehatan dan


Pemeriksaan Fisik. Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol dan Asam Urat di
Apotek Duta Farma Salatiga” telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini merupakan kegiatan mahasiswa farmasi di lingkungan Apotek
yang melibatkan pasien lebih mengenal penyakit Diabetes, Kolesterol, Hipertensi,
dan Gula Darah mulai dari gejala, faktor resiko, penyebab, terapi non farmakologi
(terapi non obat) dan parameter klinis agar lebih sadar untuk melakukan
pencegahan dini khususnya kepada pasien dengan keluarga yang memiliki riwayat
penyakit tersebut. Upaya ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup,
produktivitas dan aktifitas pasien, serta kondisi kesehatan yang terkontrol. Dengan
adanya rangkaian kegiatan tersebut di Apotek Duta Farma Salatiga mahasiswa
mendapatkan pengalaman sekaligus terlatih untuk terampil, teliti, disiplin, dan
bertanggungjawab.

Anda mungkin juga menyukai