Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I

1 AdekYunita Sari
.
2 Chrisna Wahyu Ramadhan
.
3 DayuJaysendira
.
4 Devi Diana Suri
.
5 Ericha Endrianti
.
6 Erlina Wati
.
7 Imam Arifudin
.
8 Indah Okciana
.
9 Intan Mayasari
.

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG KEMENTRIAN


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI
PROFESI NERS TAHUN AJARAN 2022/2023
A. LatarBelakang
Semakin berkembangnya zaman maka epidemiologi juga mengalami
pergeseran yang dulunya lebih menekan ke arah masalah penyakit menular kini
menekan ke arah masalah kesehatan yang ruang lingkupnya sangat luas. Hal ini terjadi
karena banyaknya perubahan pada masyarakat seperti perubahan pada pola penyakit,
pola hidup, tingkat ekonomi masyarakat, peningkatan sosial dan semakin luasnya
jangkauan masyarakat. Penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup
masyarakat salah satunya adalah penyakit pada sisitem pencernaan (Diliyana, 2020).
Penyakit pada sistem pencernaan merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular
yang banyak terjadi di masyarakat, yang tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan
pola hidup, salah satunya penyakit Gastritis. Penyakit gastritis adalah salah satu
gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh pola makan bahkan hampir 10 persen
penduduk dunia mengalami gastritis (Syafi’i, 2019)
Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah
40,8% (Mustakim & Rimbawati, 2021). Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah
di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa
penduduk (Handayani & Thomy, 2018). Prevalensi gastritis di Jawa Timur mencapai
31,2% yaitu dengan jumlah 30.154 kejadian (Mustakim & Rimbawati, 2021).
Menurut WHO, angka persentase kejadian gastritis di dunia, diantaranya
Jepang 14,5%, Inggris 22%, Perancis 29,5%, China 31%, dan Kanada 35%. Di dunia,
insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Kejadian
gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
(Sumangkut & Karundeng, 2013).
Di Provinsi Lampung, kasus gastritis mengalami peningkatan, tahun 2014
7,33%, tahun 2015 8,64% dan pada tahun 2016 8,91%. Terutama di
Puskesmas Satelit sejak 3 tahun terakhir yang menunjukkan peningkatan
penderita gastritis dari tahun 2015 13% (1.650 kasus), tahun 2016 15% (1.979
kasus), dan tahun 2017 17% (1.867 kasus) (Muliani et al., 2021).
Gastritis masuk dalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat
inap Rumah Sakit di Indonesia. Berdasarkan profil keesehatan kesehatan tahun 2018,
gastritis merupakan salah satu penyakit di dalam sepuluh penyakit terbanyak pada
pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%)
(Gustin, 2018)
Gastritis disebabkan oleh faktor resiko seperti merokok, konsumsi alkohol,
penggunaan tembakau, makanan pedas, obat-obatan, stres, menelan benda asing dan
infeksi bakteri seperti helicobacter pylori akan mempengaruhi lapisan perut sehingga
terjdi peradangan. Iritasi mukosa lambung yang berlebihan menyebabkan manifestasi
seperti sakit perut, gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah serta
rasa terbakar di daerah epigastrium (Riyanto & Supratman, 2016).
Terjadinya gastritis ada berbagai macam faktor diantaranya yaitu pengetahuan
dan perilaku. Pengetahuan merupakan hal sangat penting untuk mengubah aktifitas
seseorang (overt behaviour ). Pengetahuan merupakan hasil dari mengerti dan terjadi
seseorang melihat suatu obyek tertentu. Respon seseorang terhadap sesuatu yang
berkaitan dengan sehat dan sakit, makanan dan minuman, sistem pelayanan kesehatan,
dan lingkungan.
Notoatmodjo 2012 mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya gastritis diantaranya yaitu pengetahuan dan perilaku untuk mencegah
terjadinya gastritis. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Perilaku kesehatan merupakan
respon seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zilmawati 2007 yaitu pengetahuan mempunyai
hubungan yang bermakna terhadap gejala gastritis. Dengan adanya pengetahuan
tentang proses terjadinya gastritis, faktor penyebab, rawatan yang tepat, masalah gejala
gastritis yang dihadapi oleh individu dapat diatasi.5
Menurut Ardiansyah, 2012 dalam Hartati & Cahyaningsih (2015), gastritis
pada remaja, yang disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola
makan, gaya hidup dan salah satunya yaitu meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan)
sehingga mahasiswa tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk
makan.
Gastritis pada kalangan masyarakat khususnya remaja atau mahasiwa sangat
umum diderita. Apalagi mengingat banyaknya tuntutan dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam perkuliahan yang terkadang membuat pola makan dan gaya hidup
menjadi tidak teratur sehingga membuat gastritis lebih mudah diderita. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk mencegah gastritis.7 Hal ini juga terjadi pada kalangan
mahasiswa STIKes, sebagian besar ada yang mengalami gastritis karena kurangnya
pengetahauan dalam menjaga pola makan, sehingga berdasarkan fenomena tersebut
perlu dilakukan penelitian.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya gastritis diantaranya
yaitu pengetahuan dan upaya untuk mencegah terjadinya gastritis. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
behaviour). Upaya pencegahan merupakan perilaku yang memerlukan totalitas
penghayatan dan aktivitas seseorang, yang juga merupakan respon seseorang terhadap
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan
dan minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2010). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Zilmawati (2007) pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna
terhadap gejala gastritis, dengan adanya pengetahuan tentang proses terjadinya
gastritis, faktor penyebab, rawatan yang tepat, masalah gejala gastritis yang dihadapi
oleh individu dapat diatasi.
Berdasarkan hasil FGD (focus group discussion) yang dilakukan pada tanggal
17 Februari 2023 di RT 19, 20 dan 21 dusun Banjarsari II, Desa Kalisari, Kecamatan
Natar. Didapatkan 21 orang yang memiliki riwayat masalah gangguan pencernaan
yaitu penyakit gastritis. Didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang cara
menangani penyakit gastritis masih rendah dan partisipasi dalam pemeriksaan
kesehatan masih rendah serta data penyakit gastritis masih tinggi di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Defisit pengetahuan tentang penyakit gastritis pada masyarakat usia remaja Karang
Taruna Desa Banjar Sari II berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang
gastritis di wilayah RT 19, RT 20, RT 21 Dusun Kalisari Desa Banjarsari II.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan asuhan keperawatan komunitas selama 1 jam
diharapkan tidak terjadi deficit pengetahuan tentang penyakit gastritis di
wilayah RT 19, RT 20, RT 21 Dusun Kalisari Desa Banjarsari II.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan asuhan keperawatan komunitas selama 1 jam
diharapkan pengetahuan tentang penyakit gastritis meningkat di wilayah RT
19, RT 20, RT 21 Dusun Kalisari Desa Banjarsari II.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi.
Untuk institusi sebagai referensi untuk meningkatkan Pengetahuan tentang cara
mengatasi penyakit gastritis agar tidak terjadi berulang
2. Bagi Puskesmas Natar
Menambah wawasan dalam pengetahuan tentang cara mengatasi penyakit gastritis
agar tidak terjadi berulang di wilayah kerja puskesmas natar, sehingga diharapkan
kerja sama antara puskesmas dengan masyrakat dalam mengendalikan penyakit
tidak menular khusunya gastritis dalam berjalan dengan optimal.
3. Bagi masyarakat
Memotivasi masyarakat agar paham cara mengatasi penyakit gastritis agar tidak
terjadi berulang.
4. Bagi mahasiswa
Sebagai bahan masukan dari hasil kegiatan diharapkan dapat bermanfaat,
memberikan keritik dan saran, serta dapat menambah informasi tentang cara
mengatasi penyakit gastritis agar tidak terjadi berulang.

E. Topik Kegiatan
Dilakukan penyuluhan penyakit gastritis agar tidak terjadi berulang di wilayah Karang
Taruna RT 19, RT 20, RT 21 Dusun Kalisari Desa Banjarsari II.
F. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan ceramah di wilayah RT 19, RT 20, RT 21
Dusun Kalisari Desa Banjarsari II meningkat.
G. Sasaran
Masyarakat usia remaja yang menderita gastritis di Karang Taruna wilayah RT 19, RT
20, RT 21 Dusun Kalisari Desa Banjarsari II dengan kriteria :
1. Kriteria inklusi
Masyarakat usia remaja yang menderita gastritis.
2. Kriteria eksklusi
Yang tidak hadir saat dilakukan penyuluhan.
H. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Hari : Sabtu, 4 Maret 2023
Jam : 19.30-21.00
2. Tempat : di Karang Taruna wilayah RT 19, RT 20, RT 21 Dusun
Kalisari Desa Banjarsari II

I. Setting Tempat

Layar / PPT

MC pemateri Notulen
Pem. Akademi dan lahan
Serta tamu undangan

observer
Audience/Responden

Fasilitaor
observer

Penerima Tamu

J. Pengorganisasian
1. Ketua Pelaksana : Imam Maruf
2. Pembawa Acara : Indah Okciana
3. Dosen Penanggung Jawab : Dwi Agustanti,M.Kep.,Sp.Kom
4. Pembimbing Lahan : Ns. Arlis Yuliana.,S.Kep
5. MC : Dayu Jaseda
6. Pemateri : Erlina Wati
7. Notule : Devi Diana Suri
8. Fasilitator : Adek Yunita sari
9. Observator : Intan Mayasari, Ericha
10. Dokumentasi : Chrisna Wahyu Ramadhan

K. Strategi
1) Persiapan
a. Membuat satuan penyuluhan kesehatan tentang penyakit gastritis
b. Mempersiapkan materi dan media
c. Mempersiapkan ruangan
d. Mempersiapkan sasaran yaitu masyarakat usia remaja Karang Taruna RT 19,
20 dan 21, dusun Kalisari, desa Banjarsari II, kecamatan Natar
2) Pelaksanaan
a. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi
b. Memberikan sesi tanya jawab
3) Pelaporan
a. Merangkum materi
b. Mengajukan pertanyaan kepada masyarakat

L. Rundown Acara
No Waktu Kegiatan
1 19.00-19.05 Pembukaan
2 19.05.19.10 Doa
2 19.10-20.00 Menyampaikan Materi
4 20.00-20.30 Sesi Tanya Jawab
5 20.30-20.50 Penutup
M. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Ruangan yang digunakan dalam keadaan siap dan layak untuk
digunakan sesui rencana
b) Kegiatan dilaksanakan di wilayah Karang Taruna RT 19, 20 dan 21,
dusun Kalisari, desa Banjarsari II, kecamatan Natar
c) dengan setting tempat yang sudah direncanakan
d) Alat dan bahan yang akan digunakan sudah siap sesuai rencana
e) Metode dan media yang akan digunakan disipakan sesuai rencana
f) Kegiatan berjalan tepat waktu
g) Peserta yang hadir sesuai dengan apa yang di targetkan
2. Evaluasi Peserta
a) Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Peserta memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan
c) Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian penyakit gastritis
d) Peserta dapat menjelaskan kembali penyebab gastritis
e) Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala yang terjadi pada penyakit
gastritis
f) Peserta dapat menjelaskan kembali akibat buruk jika terjadi gastritis
bila tidak diobati
g) Peserta dapat menjelaskan kembali cara perawatan nyeri gastritis
dirumah.
h) Peserta mampu menyebabkan kembali diet yang baik untuk penderita
gastritis.
3. Evaluasi Hasil
a) Minimal 80 % peserta dapat menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan dengan katagori baik.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Program Studi : Keperawatan Komunitas


Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang Gastritis
Sub Pokok Bahasan : Cara menangani penyakit gastritis dirumah
Sasaran : Peserta Desa Banjarsari II RT 19, 20, 21
Tempat :-
Hari/ Tanggal : Sabtu/ 4 Maret 2023
Waktu : Pukul 09:00 s.d selesai

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan asuhan keperawatan komunitas selama 1 jam
diharapkan tidak terjadi deficit pengetahuan tentang penyakit gastritis di
Karang Taruna wilayah RT 19, RT 20, RT 21 Dusun Kalisari Desa Banjarsari
II.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyulusan asuhan keperawatan komunitas selama 1 jam
diharapkan pengetahuan tentang penyakit gastritis meningkat di Karang Raruna
wilayah RT 19, RT 20, RT 21 Dusun Kalisari Desa Banjarsari II meeningkat
dengan kriteria hasil :
a. Menjelaskan pengertian penyakit gastritis
b. Menjelaskan Penyebab penyakit gastritis
c. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit gastritis
d. Menjelaskan akibat buruk jika gastritis tidak segera ditangani.
e. Menjelaskan cara perawatan nyeri akibat gastritis.
f. Menjelaskan makanan diet yang baik bagi penderita gastritis.
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian penyakit Gastritis
2. Penyebab penyakit Gastritis.
3. Tanda dan gejala penyakit Gastritis.
4. Akibat buruk jika Gastritis tidak segera ditangani.
5. Cara perawatan nyeri akibat Gastritis.
6. Makanan diet yang baik bagi penderita Gastritis.
7. (Materi Terlampir)

C. Kegiatan Penyuluhan

Hari/Tanggal Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien dan


Penyuluhan Kesehatan keluarga
Kesehatan
Sabtu/ 4 maret 1. Pembukaan (5  Mengucapkan  Peserta membalas
2023 menit) salam
salam.
 Menyebutkan nama
dan asal  Peserta menerima
 Menjelaskan tujuan kehadiran mahasiswa
 Mengkaji tingkat
pengetahuan dengan baik.
masyarakat tentang  Peserta memahami
penyakit Gastritis
tujuan dengan baik.
 Peserta berpartisipasi
dalam diskusi awal.

2. Inti (25 menit)  Menjelaskan tentang  Peserta mendengarkan


pengertian maag, dan memperhatikan
penyebab penyakit dengan baik.
maag, tanda dan
gejala penyakit
gastritis, akibat
buruk jika gastritis
tidak diobati, cara
perawatan nyeri
gastritis dirumah,
dan makanan diet
yang baik bagi
penderita gastritis.
Tanya Jawab  Memberi  Peserta mengajukan
(15 menit) pertanyaan.
kesempatan pada
pasien dan keluarga
untuk menanyakan
hal-hal yang kurang
jelas.

3. Penutup (5  Mengevaluasi tujuan  Peserta mampu


menit) penyuluhan menjawab/menjelaskan
kesehatan. kembali.
 Mengucapkan  Peserta membalas
terima kasih atas salam.

perhatian yang
diberikan dan
memberi salam
penutup.

D. Metode
Metode yang digunakan selama kegiatan berlangsung diantaranya :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
Media yang digunakan selama kegiatan berlangsung diantaranya :
1. Leafleat
2. LCD
3. Laptop
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Ruangan yang digunakan dalam keadaan siap dan layak untuk
digunakan sesui rencana
b) Kegiatan dilaksanakan di wilayah RT 19, 20 dan 21, dusun Kalisari,
desa Banjarsari II, kecamatan Natar
c) dengan setting tempat yang sudah direncanakan
d) Alat dan bahan yang akan digunakan sudah siap sesuai rencana
e) Metode dan media yang akan digunakan disipakan sesuai rencana
f) Kegiatan berjalan tepat waktu
g) Peserta yang hadir sesuai dengan apa yang di targetkan
2. Evaluasi Peserta
a) Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Peserta memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan
c) Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian penyakit gastritis
d) Peserta dapat menjelaskan kembali penyebab gastritis
e) Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala yang terjadi pada penyakit
gastritis
f) Peserta dapat menjelaskan kembali akibat buruk jika terjadi gastritis
bila tidak diobati
g) Peserta dapat menjelaskan kembali cara perawatan nyeri gastritis
dirumah.
h) Peserta mampu menyebabkan kembali diet yang baik untuk penderita
gastritis.
3. Evaluasi Hasil
a) Minimal 80 % peserta dapat menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan dengan katagori baik.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Penyakit Gastritis


Penyakit gastritis adalah salah satu gangguan pencernaan yang diakibatkan
oleh pola makan bahkan hampir 10 persen penduduk dunia mengalami gastritis
(Syafi’i, 2019). Gastritis merupakan inflamasi pada mukosa lambung yang
diakibatkan karena pola makan, yang ditandai dengannyeri perut (Novitayani E,
2020).
B. Etiologi Penyakit Gastritis
1. Gatritis akut disebabkan oleh faktor interna (kondisi pemicu yang
menyebabkan pengeluaran asam lambung berlebihan) maupin faktor
eksterna (menyebabkan iritasi dan infeksi) (Selfiana, 2015).
Faktor dari luar :
a) Makanan, diet yang salah
b) Makanan banyak, terlalu cepat
c) Makanan berbumbu yang dapat merusak mukosa lambung, seperti
rempah-rempah, alkohol, kopi, stres.
d) Obat obatan digitalis, iodium, kortison, analgesik, anti inflamasi,
bahan alkali yang kuat (soda).2).
Faktor dari dalam :
a) Toxin
b) Bakteri yang beredar dalam darah misal morbili, difteri, variola.
c) Infeksi pirogen langsung pada dinding lambung seperti streptococus,
stapilococcus.
2. Gastritis kronis disebabkan oleh benigna atau maglinadari lambung atau
oleh bakteri Helicobacter pylori (H.pylory) (Smeltzer & Bare, 2002).
a) Tipe A (gastritis autoimun) seperti anemia
b) Tipe B (gastritis H. Pylori) : faktor diet minum panas, pedas, alkohol,
merokok, refluk isi usus kedalam lambung.
3. Tanda dan Gejala
Tanda gejala gastritis menurut Smeltzer & Bare (2002) meliputi :
a) Gastritis akut : ketidak nyamanan, sakit kepala, malas, mual,
mutah, anoreksia.
b) Gastritis kronis :
Tipe A secara khusus asimtomatik.
Tipe B pasien mengeluh anoreksia, nyeri ulu hatii setelah makan,
kembung, rasa asam di mulut, mual, mutah

4. Akibat Buruk Jika Gastritis Tidak Diobati


Menurut (Suryono & Ratna, 2018) Akibat buruk jika gastritis tidak diobati
diantaranya :
a) Ulkus peptikum
b) Perdarahan lambung.
c) Risiko kanker lambung terutama jika terjadi penipisan secara terus
menerus pada dinding dan perubahan pada sel-sel didinsing lampung.
5. Cara Perawatan Nyeri Gastritis Dirumah
Perawatan nyeri gastritis dirumah, yaitu:
a) Mobilisasi saat nyeri.
b) Kompres hangat daerah nyeri.
c) Latihan nafas dalam.
d) Latihan distraksi dengan menonton atau mendengarkan music.
6. Makanan Diet Yang Baik Bagi Penderita Gastritis
Menurut (Almatsier, 2010) :
a) Buah dan sayuran.
Buah dan sayuran kaya akan nutrisi, relatif rendah kalori, dan bisa
menjadi sumber serat. Sementara tidak ada buah-buahan dan sayuran
yang diketahui memperburuk gastritis.
b) Biji-bijian.
Mengkonsumsi roti, biji-bijian dan sereal tidak memperburuk gejala
gastritis. Serat tinggi dan biji-bijian yang belum diolah, seperti beras
merah, jelai, quinoa dan oatmeal adalah pilihan yang sehat dan dapat
membantu mempromosikan buang air besar secara teratur. Pilihan lain
yang baik dari insulin adalah roti gandum, tortilla dan biskuit, tepung
jagung, dan sereal sarapan tanpa pemanis.
c) Makanan Protein Tinggi
Makanan berprotein tinggi seperti daging, unggas, dan ikan dapat
ditoleransi dengan baik. Pilihlah makanan rendah lemak seperti daging
tanpa lemak, unggas tanpa kulit, ikan, dan telur. Selain itu, sumber
protein nabati juga aman dikonsumsi penderita gastritis seperti kacang-
kacangan, biji-bijian, selai kacang, kacang kering kering atau lentil dan
produk kedelai termasuk edamame dan tahu adalah contoh protein
nabati.
d) Makanan Susu
Produk susu termasuk susu, yogurt, dan keju diperkirakan tidak
memperburuk gejala gastritis. Pilihlah varietas yang rendah lemak atau
bebas lemak. Jika tidak menyukai susu, Anda dapat memasukkan susu
nabati seperti kedelai yang diperkaya kalsium, beras atau susu almond
sebagai gantinya.
e) Minuman
Air merupakan nutrisi dan cairan yang cukup penting untuk fungsi
saluran pencernaan yang membantu tubuh menghilangkan limbah.
Selain menyegarkan tubuh, air bebas dari pemanis dan tidak
menyebabkan iritasi. Selain itu, penderita gastritis juga dapat minum jus
buah dan teh herbal. Hindari minuman yang mengandung kafein jika
dirasa memperburuk gejala. Hindari alkohol karena dapat mengiritasi
lapisan lambung.
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Sun. Ambarwati.
Respati. Fitri. 2011. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Surabaya: Cakrawala Ilmu.
Ariani, Putri, Ayu. 2016. Ilmu Gizi. Muara Bungo :Numed
Suryono, Ratna Dwi Meilani, 2016. Pengetahuan pasien dengan gastritis tentang
pencegahan kekambuhan gastritis. Jurnal AKP ; Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31
Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai