Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

PROMOSI KESEHATAN DAGUSIBU DAN CUCI TANGAN


DI PIMPINAN RANTING AISYIYAH BANYURADEN GAMPING

Anggota :
Delfi Ananda Putri (20184040084)
Fatma Sari Masitha (20184040086)
Laily Magfirah (20184040074)
Rahayu Jelita (20184040063)
Ramita Sari (20184040071)
Siska Febdian Nitami (20184040072)
Sundari (20184040083)
Zahratul Leini (20184040061)

PRODI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

PENYULUHAN DAGUSIBU DAN CUCI TANGAN

PIMPINAN RANTING AISYIYAH BANYURADEN

Disetujui Oleh:
Ranting Aisyiyah Banyuraden

Wijayanti

Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Dosen Pembimbing Promosi Kesehatan
Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran dan Ilmu dan Ilmu Kesehatan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

Nurul Maziyyah, M.Sc., Apt Annisa Krisridwany


NIK. 1988 1018 201410 173231 NIP. 19860416201901 173 271

i
RINGKASAN PROPOSAL
Dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat, maka dilakukan berbagai kegiatan
promosi kesehatan yang dilaksanakan di PRA Muhammadiyah yaitu Ranting Aisyiyah
Banyuraden. Ranting Aisyiyah Banyuraden merupakan salah satu ranting aisyiyah yang
terletak di kecamatan gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. PRA Banyuraden
memiliki beberapa kegiatan rutin, salah satunya ialah pertemuan rutin setiap sabtu pon tiap
bulannya, kajian rutin tiap ahad pagi, pengkajian akbar rutin bersama PRM setiap ahad wage
yang berlokasikan di masjid Nurul Soba dan kegiatan khusus yang ada pada bulan ramadhan
ini yaitu lomba di TK Asyiyah daerah Banyuraden.
Hal tersebut dapat kami jadikan sebagai wadah untuk melakukan kegiatan promosi
kesehatan tentang “Dagusibu dan Cuci Tangan yang baik”. Sebab, Dagusibu dan Cuci tangan
yang baik, merupakan hal yang banyak tidak diperhatikan oleh masyarakat sekitar, padahal
hal tersebut sangat penting dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Dagusibu dan Cuci tangan yang
baik, kami mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker UMY bekerja sama dengan PRA
Banyuraden untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan tersebut. Harapan penyeluhan
yang akan dilakukan yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat dan anak-anak dalam
penggunaan obat dan pola hidup bersih.
Metode promosi kesehataan yang digunakan adalah penyuluhan dalam kelompok besar.
Sedangkan media yang digunakan adalah power point,leaflet,demo dan pemutaran video
visual. Tahapan proses penyuluhan terdiri dari pre-test, presentasi dan demontrasi serta post-
test.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL ............................................................................................ i


RINGKASAN PROPOSAL.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Analisis Situasi........................................................................................................................ 4
1.2 Permasalahan Mitra ................................................................................................................ 2
BAB II..................................................................................................................................................... 7
SOLUSI DAN TARGET LUARAN....................................................................................................... 7
2.1 Solusi atas permasalahan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Target Luaran yang Diharapkan .............................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................................................................... 8
METODE PELAKSANAAN ................................................................................................................. 8
3.1 Waktu Pelaksanaan ................................................................................................................. 8
3.2 Metode dan Media Penyampaian ............................................................................................ 8
3.3 Tahapan Pelaksanaan .............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

iii
4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai terbiasa dengan penggunaan berbagai
jenis obat-obatan dengan tujuan menyembuhkan penyakit, mengontrol, ataupun sebagai
suplemen untuk menunjang aktifitas sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
faktor seperti perkembangan penyakit, produksi berbagai jenis obat-obatan dan suplemen
serta mulai diberlakukannya jaminan kesehatan nasional yang memungkinka nmasyarakat
mendapatkan akses yang lebih mudah untuk mendapatkan pengobatan.
Perkembangan tersebut menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang dapat terlihat adalah semakin banyaknya masyarakat yang mulai
peduli terhadap kesehatan dengan memeriksakan diri ketempat-tempat pelayanan
kesehatan. Sedangkan dampak negatif yang mungkin timbul dengan meningkatnya
penggunaan obat di masyarakat adalah kesalahan dalam menggunakan hingga membuang
limbah obat. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang
disampaikan kepada masyarakat terkait penggunaan obat yang baik dan benar. Kesalahan
dalam penggunaan obat dapat menyebabkan kerugian baik bagimasyarakat maupun bagi
lingkungan.
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) sebagai salah satu organisasi profesi kesehatan
saat ini mulai merancangkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat terkait penggunaan
obat yang baik dan benar. Kegiatan penyuluhan ini diberinama DAGUSIBU (Dapatkan –
Gunakan–Simpan–Buang). Apoteker sebagai profesi kesehatan yang concern terhadap
pemakaian obat-obatan di masyarakat dihimbau untuk terus melakukan penyuluhan
DAGUSIBU di manapun agar masyarakat paham mengenai penggunaan obat yang benar
sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai serta tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan karena pembuangan limbah obat yang salah.
Di Desa Banyuraden ini masih banyak masyarakat yang belummengetahui
tentang pengolahan obat yang baik dan benar dan masih menggunaka nobat berdasarkan
pengetahuan empiris yang mereka ketahui. Untuk meningkatkan pengetahuan serta
kesadaran masyarakat mengenai cara penggunaan dan pengelolahan obat yang baik agar
tercapai pengobatan yang optimal maka kami mengumpulkan orang tua siswa dari TK
ABA II Banyuraden untuk ikut serta dalam program kesehatan ini. Selain itu kami juga
5

melakukan promosi kesehatan ke pada adik-adik TK ABA II Banyuraden terkait cara


mencuci tangan yang baik dan benar.
Menginat mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat mencegah
penyakit yang menyebabkan kematian juta ananak setiap tahunnya, sepertidiaredanInfeksi
Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang dilaporkan telah membunuh 4 jutaanaksetiaptahun
di negara-negara berkembang. Karena tangan merupakan pembawa utama kuman
penyakit dan praktek mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapatmencegah 1 juta
kematian anak. Perilaku mencuci tangan menggunakan sabun yang tidak benar masih
tinggi ditemukan pada anak, sehingga dibutuhkan peningkatan pengetahuan dan
kesadaran mereka akan pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak merupakan kelompok yang
paling rentan terhadap penyakit sebagai akibat perilaku yang tidak sehat. Padahal anak-
anak merupakan asset bangsa yang paling berperan untuk generasi yang akan datang.
Dengan merebaknya penyebaran penyakit seperti diare yang mulai menjangkau
Indonesia, maka peningkatan kesadaran tentang mencuci tangan dengan menggunakan
sabun ditujukan kepada mereka yang berisiko tinggi untuk terjangkit antara lain anak-
anak di sekolah (Depkes, 2009).
1.2.PermasalahanMitra
Masyarakat di Banyuraden,Sleman, Yogyakarta memiliki akses yang cukupbaik
terhadap kesehatan, termasuk di dalamnya penggunaan obat, baik obat yang diresepkan
oleh dokter, obat bebas maupun obat bebas terbatas yang dibeli sesuai dengan gejala yang
dirasakan. Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berimbas pada peningkatan
motivasi masyarakat untuk memeriksa kesehatan secara rutin di pusatpelayanan
kesehatan setempat juga menjadi sebab peredaran obat yang cukup banyak di masyarakat.
Namun penggunaan obat yang semakin banyak ini belum didukung secara optimal
dengan pengetahuan masyarakat mengenai cara konsumsi hingga pembuangan limbah
obat yang baik dan aman bagi lingkungan. Pemberian informasi yang benar terkait
penggunaan obat menjadi kebutuhan masyarakat agar terhindar dari dampak buruk
kesehatan diri maupun lingkungan.
Kuman ada dimanapun, mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk
menghilangkan kuman dan untuk menghin dari penularan penyakit. Di sekolah anak tidak
hanya belajar, tetapi banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh anak di sekolah
seperti bermain, bersentuhan ataupun bertukar barang-barang dengan teman-teman.
Kuman yang ada di alat-alattulis, kalkulator, buku-buku dan benda-benda lainakandengan
6

mudah berpindah dari tangan satu anak ke anak lainnya, sehingga jika ada anak yang
mempunyai penyakit tertentu akan mudah menular pada anak lainnya. Jadi, mencuci
tangan harus dilatih sejak dini pada anak agar anak memiliki kebiasaan mencuci tangan,
sehingga anak terhindar dari penyakit.
Oleh sebab itu kami melakukan promosi kesehatan terkait DAGUSIBU
(DApatkan,GUnakan,Simpan dan BUang) obat yang benar, baik dalam pengobatan,
pencegahan, maupun terapi penunjang agar tercapainya target pengobatan dan juga
terhindar dari dampak buruk pada lingkungan sekitar. Selain itu kami juga melakukan
promosi kesehatan terkait mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun kepada
adik-adik TK ABA II Banyuraden agar mencegah penularan penyakit yang disebabkan
oleh kuman serta meningkatkan kesadaran adik-adik agar membiasakan diri mencuci
tangan setelah beraktifitas
1.3.Rumusah Masalah
1.Apakah anak-anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di Taman Kanak-kanak sudah
mengerti mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar?
2.Apakah orang tua wali dari anak-anak tersebut sudah mengetahui cara menggunakan
obat dengan baik dan benar?
1.4.Tujuan Kegiatan
1.Agar anak-anak di Taman-taman mengerti dan dapar mempraktekkan cara mencuci
tangan yang baik dan benar
2.Agar orang tua wali dapat mengetahui cara menggunakan obat dengan baik dan benar
1.5.Manfaat
1.Kegiatan promosi kesehatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan anak-anak
sehingga dapat menerapkan pola hidup bersih melalui pengenalan cara mencuci tangan
yang baik dan benar terutama untuk siswa dan siswa Taman Kanak-kanak Dukuh II
2.Kegiatan promosi kesehatan untuk orang tua wali diharapkan dapat menambah
pengetahuan mengenai cara penggunaan obat yang baik dan benar dan diharapkan ilmu
yang didapatkan dapat diterapkan baik didalam keluarga ataupun dalam masyarakat
luas
7

BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1.Solusi Yang Di Tawarkan
Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra, solusi yang ditawarkan
adalah melakukan promosi kesehatan seperti memberikan penyuluhan dan praktek
langsung cara mencuci tangan yang baik dan benar pada anak-anak Taman Kanak-
Kanak, dan Cara Penggunaan Obat yang Baik dan benar melalui penyuluhan
DAGUSIBU, kegiatan ini dapat dilakukan melalui :
1. Presentasi cara mencuci tangan yang baik dan benar beserta bahaya jika tidak
mencuci tangan menggunakan media video, peragaan oleh fasilitator serta
penerapan berupa praktik langsung oleh anak-anak.
2. Penempelan poster dilingkungan TK agar memudahkan dalam mengingat cara
mencuci tangan.
3. Untuk orang tua dilakukan promosi kesehatan dengan metode penyuluhan
langsung dibantu dengan media leaflet. Materi yang disampaikan yaitu mengenai
DAGUSIBU “Dapatkan Gunakan Simpan Buang Obat dengan baik dan benar”.

2.2.Target Luaran
Luaran yang ditarget kan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini mengenai kebersihan diri untuk
mencegah penyakit yang disebabkan oleh kuman. Serta meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai cara menggunakan obat yang baik dan benar, sehingga kualitas
kesehatan masyarakat dapat meningkat dengan tingginya produktivitas masyarakat itu
sendiri.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan promosi kesehatan akan diadakan pada:
a. Promosi Kesehatan pada Anak-Anak
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Mei 2019
Pukul : 09.00 – Selesai
Tempat : TK ABA Dukuh 2, Cokrowijayan, Banyuraden, Gamping,
Sleman.
b. Promosi Kesehatan pada Orang Dewasa
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Mei 2019
Pukul : 10.00 – Selesai
Tempat : TK ABA Dukuh 2, Cokrowijayan, Banyuraden, Gamping,
Sleman.
3.2 Metode dan Media Penyampaian
Metode promosi kesehatan yang digunakan adalah penyuluhan dalam kelompok
besar. Metode ini dipilih karena memiliki kelebihan salah satunya adalah dapat
disampaikan pada banyak orang dalam waktu yang singkat, hal ini sesuai karena jumlah
peserta yang diperkirakan akan hadir cukup banyak. Untuk mengoptimalkan penyuluhan,
kegiatan ini akan didukung menggunakan beberapa media diantaranya Power Point,
Leaflet, Demo, dan Pemutaran Video Visual. Power Point digunakan untuk membantu
menyampaikan materi kepada audience, kemudian sebelum penyampaian materi akan
dibagikan leaflet mengenai materi terkait untuk membantu audience memahami materi
yang disampaikan. Sebagai selingan apabila terdapat materi yang dapat dipraktekkan
secara langsung akan dilakukan demo untuk menambah pemahaman mengenai materi.
Selanjutnya untuk mengurangi kejenuhan dan menambah ketertarikan audience untuk
mendengarkan, akan diputarkan video yang berkaitan dengan materi.

8
9

3.3 Tahapan Pelaksanaan


a. Pre-Test
Tujuannya adalah untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman dasar dari
peserta penyuluhan mengenai materi yang akan disampaikan. Baik pada kelompok
anak-anak yang mendapatkan penyuluhan mengenai cuci tangan yang benar
maupun pada kelompok dewasa yang mendapat materi mengenai DAGUSIBU, pre-
test dilakukan dengan cara tanya jawab secara singkat sebelum memberikan
penjelasan dan demonstrasi oleh isntruktur. Kegiatan pre-test dialokasikan selama 5
menit.
b. Presentasi dan Demonstrasi
Presentasi dilakukan untuk menjelaskan mengenai materi penyuluhan yaitu
DAGUSIBU kepada para Ibu-ibu di PRA Banyuraden dengan menggunakan media
power point dan juga pemberian leaflet untuk menambah pemahaman mengenai
materi tersebut. Penyampaian materi dilakukan selama 15 menit.
Sementara pada kelompok anak-anak penjelasan mengenai tata cara cuci tangan
yang benar dilakukan dengan menggunakan media video dan juga demonstrasi
secara langsung agar anak-anak dapat dengan mudah mencerna dan mempraktikan
apa yang telah dismpaikan oleh instruktur. Penyampaian video dan demonstrasi
masing-masing dilakukan selama 10 menit.
c. Post-Test
Setelah dilakukan pemaparan materi, post-test dilakukan dengan Tanya jawab
secara lebih mendalam mengenai materi yang disampaikan, dan juga praktik
mandiri bagi anak-anak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan peserta
penyuluhan, apakah mengalami peningkatan atau tidak setelah mendapatkan materi
tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dari
penyuluhan. Kegiatan post-test dialokasikan selama 10 menit.
BAB VI
HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI
4.1. Hasil Kegiatan Program
Program promosi kesehatan yang diselenggaran di PRA Banyuraden pada hari Rabu
22 Mei 2019 bertempat di TK ABA Dusun II Somodaran, Banyuraden. Target promosi
kesehatan adalah anak-anak (Siswa Siswi TK ABA Dusun II) dan juga orang dewasa
(orang tua siswa atau wali murid), sehingga promosi kesehatan yang dilakukan
mengangkat dua tema berbeda yaitu penyuluhan DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan
Simpan dan Buang Obat) untuk orang dewasa dan praktek cuci tangan yang benar untuk
anak-anak. Tujuan dari promosi kesehatan ini dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat sebagai aksi preventif dan promotif, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri.
A. Penyuluhan DAGUSIBU
Penyuluhan ini dihadiri sebanyak 17 orang wali murid siswa siswi TK ABA Dusun II
Somodaran, Banyuraden. Pada pelaksanaan kegiatan, peserta penyuluhan mengisi
kuesioner sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan, untuk mengetahui tingkat
pemaham peserta juga untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan setelah pelaksanaan
penyuluhan tersebut dilaksanakan. Sekitar 5 menit waktu yang diberikan untuk
menjawab kuesioner baik pada pretest maupun posttest. Pemaparan materi DAGUSIBU
dilakukan dengan memberikan leaflet pada masing-masing peserta penyuluhan, sehingga
bersamaan dengan pemateri dalam menyampaikan penyuluhan peserta dapat menyimak
dengan melihat isi dari leaflet tersebut. Setelah penyuluhan selesai dilakukan Tanya
jawab sebagai katarsis untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan, baru
kemudian posttes dilaksanakan. Berdasarkan hasil pretest dan pesttest diperoleh data
sebagai berikut :
1. Hasil pretestdan posttest
Pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta penyuluhan
mengenai DAGUSIBU sebelum diberikan pemaparan materi. Sementara posttest
dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman peserta setelah dilakukan
pemaparan materi. Jumlah pertanyaan pada kuesioner sebanyak 10 pertanyaan yang
diberi skor dengan banyaknya jumlah jawaban yang benar.

10
Tabel 1. Distribusi frekuensi skor pretestdan posttestpada peserta penyuluhan

No Peserta Total skor Selisih


Pretest Posttest skor
1. P1 60 60 0
2. P2 50 90 +40
3. P3 80 90 +10
4. P4 60 90 +30
5. P5 70 60 -10
6. P6 90 90 0
7. P7 90 100 +10
8. P8 90 90 0
9. P9 70 80 +10
10. P10 70 90 +20
11. P11 90 80 -10
12. P12 60 80 +20
13. P13 100 100 0
14. P14 90 100 +10
15. P15 70 100 +30
16. P16 70 100 +30
17. P17 60 100 +40
Rata-rata 74,7 88.23

Berdasarkan data pada tabel 1 peningkatan pemahaman peserta dapat dilihat melalui
selisih skor yang didapat dari pretest dan posttest.Sehingga dapat digambarkan melalui
histogram berikut:

11
frekuensi selisih skor pretest dan
posttest
6

0
-10 0 10 20 30 40

Dari histogram tersebut terdapat 3 peserta dengan skor (0) atau tidak mengalami
peningkatan setelah dilakukan posttest, bahkan ada 2 peserta yang mengalami penurunan skor
(-10) setelah dilakukan posttes, hal ini kemungkinan terjadi karena media yang digunakan
hanya menggunakan leaflet, dan tidak adanya pengeras suara yang mungkin menyebabkan
sebagian peserta tidak mendengarkan penyuluhan dengan baik. Namun selain 5 peserta diatas
dapat dilihat semuanya mengalami peningkatan pemahaman setelah diberikan penyuluhan.
Pada tabel 1 rata-rata skor pretest dan posttest menunjukan keseluruhan skor penilaian
peningkatan pemahaman, dimana semula dengan 74,7 skor pretest meningkat menjadi 88,23
skor posttest . dapat dilihat pada histogram berikut:

rata-rata skor pretest dan posttest


90

85

80

75

70

65
pretest posttest

Berdasarkan hasil pretest dan posttest dapat digambarkan bahwa peserta mampu
memahami materi yang disampaikan pada penyuluhan kegiatan promosi kesehan ini.

12
B. Penyuluhan Praktek Cuci Tangan
Kegiatan ini diikuti sebanyak 29 anak dan 1 orang tidak hadir dari total anak
sebanyak 30 anak di TK ABA Dusun II Somodaran, Banyuraden. Kegiatan diawali dengan
berdoa bersama dan kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi bersama. Pada pelaksanaan
kegiatan ini, sebelum melakukan promosi kesehatan mengenai cuci tangan kepada anak-
anak, dilakukan pretest kepada anak-anak dengan memberikan pertanyaan ringan
seputaran cuci tangan yang bertujuan untuk mengetahi sejauh mana pengetahuan anak-
anak TK selama ini tentang cuci tangan dan anak-anak yang mampu menjawab pretest
akan mendapatkan hadiah berupa pensil.
Berdasarkan pretest yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ada sebagian anak-anak
yang telah mengerti tentang cuci tangan yang baik dan benar. Selanjutnya, pelaksaan ini
diisi oleh moderator dengan menjelaskan materi menggunakan video dan poster terkait
tentang mencuci tangan yang benar dan diiringi dengan nyanyian-nyanyian dan gerakan
agar anak-anak fokus memperhatikan, tidak mudah bosan, lebih aktif dan bisa menirukan
apa yang moderator lakukan serta lebih mudah mengingat apa yang disampaikan.
Untuk tahap terakhir, dilakukannya posttest dengan tujuan agar anak-anak sudah
mengerti dengan apa yang dijelaskan moderator dan masing-masing tau cara
mempraktekkannya. Berdasarkan posttest yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa anak-
anak sangat antusias ingin menjawab pertanyaan yang diajukan moderator dengan artian
bahwa anak-anak telah mengerti akan tujuan mencuci tangan, mengerti akibat yang timbul
jika tidak mencuci tangan dengan benar, mengerti tentang kapan mencuci tangan, mengerti
tentang alat yang digunakan untuk mencuci tangan dan mengerti tehnik mencuci tangan
yang benar serta dapat memperaktekkannya secara berurutan.
Kriteria Evaluasi Program :
1. Evaluasi struktur
a. 100% siswa-siswi hadir
b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif selama pertemuan
c. Siswa tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
d. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

13
3. Evaluasi hasil
a. Siswa-siswi mampu menyebutkan pengertian mencuci tangan yang benar
b. Siswa-siswi mampu menyebutkan alasan harus mencuci tangan yang benar
c. Siswa-siswi mampu menyebutkan waktu harus mencuci tangan yang benar
d. Siswa-siswi mampu mengetahui cara mencuci tangan yang benar
e. Siswa-siswi mampu menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan
yang benar
f. Siswa-siswi mampu mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar

14
BAB V
PENDAHULUAN
Pelaksanaan program promosi kesehatan yang di lakukan di TK ABA II, kelurahan

Banyuraden, kecamatan Gamping, kabupaten Sleman, Yogyakarta berjalan dengan baik.

Dilihat dari hasil quiz yang diadakan pada anak-anak TK serta dari hasil pre-testdanpost-test

ibu-ibu dan bapak-bapak wali murid anak-anak TK, dapat disimpulkan bahwa anak-anak

berserta wali muridnya sudah sangat memahami cara cuci tangan yang baik dan benar pada

anak-anak serta memahami tentang DAGUSIBU untuk para wali murid.

Anak-anak serta wali murid sangat berantusias saat dilakukannya promosi kesehatan

ini, dilihat dari partisipasi para anak-anak sertawalimuriduntukberdiskusidantanyajawab.

Sehingga manfaat dari promosi kesehatan tentang cuci tangan yang baik dan benar serta

DAGUSIBU sudah cukup tercapai dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Depkes ri. 2011. promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan. kemenkes : jakarta
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2017

16
LAMPIRAN
1. Cara cuci tangan yang baik dan benar

17
18
2. Dagusibu

19
20
21
3. Berita Acara

4. Absen mahasiwa

22
5. Absen peserta PROMKES

23

Anda mungkin juga menyukai