DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8 :
AGUS SALIM
ALFI MAULIA
M. MUFTI
NUR JANNAH T
SITTI
RAMADANI
SURYA PURNAMA ADJIE
ZASKIA
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya meskipun kami sadar masih
banyak kekurangan didalamnya karena keterbatasan pengetahuan kami.
Dan kami berterimakasih kepada ibu Ns. Misbah Nurjannah, M.Kep. yaitu selaku dosen
pengampu mata kuliah farmakologi yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami sehingga
kami dapat belajar dari tugas ini, dan juga saya ingin berterimakasih kepada teman teman satu kelompok
yang telah berkontribusi untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam pendidikan guna menambah wawasan dan
pengetahuan bagi semua orang. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna oleh sebab
itu kami berharap kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk menjadi
lebih baik lagi kedepannya. Mengingat bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..............................................................................................1
DAFTAR ISI…..............................................................................................................2
PENDAHULUAN…......................................................................................................3
PEMBAHASAN…........................................................................................................4
2.2 Perencanaan….........................................................................................................4
2.4 Pengadaan…...........................................................................................................5
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, dan nabati ynag dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringakan, atau mencegah penyakit serta gejalanya. Peran obat sebagai
komponen esensial memerlukan adanya fungsi pengelelolaan obat yang baik. Keberadaan obat
merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan Kesehatan.
Manajemen obat menyangkut berbagai tahap dan kegiatan yang saling terkait antara satu
dengan yang lain, pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi.
Presentase pengawasan obat dan makanan yang layak, bermutu dan aman dikonsumsi
masyarakat belum mencapai angka yang ditargetkan (77,78% dari target). Efektifitas dan
efisiensi dari kegiatan pengelelolaan obat mempengaruhi kejadian stagnant dan stockout obat.
Pengelolaan obat termasuk proses penyimpanan haruslah efektif dan efisien. Proses
pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan
menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem, dan juga tanpa manajemen dari
seorang kepala IFRS maka semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit
(Handoko 1984).
B. Tujuan
PEMBAHASA
Manajemen obat adalah sebuah rangkaian kegiatan dengan pemanfaatan sumber daya yang
tersedia seperti tenaga sarana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam berbagai unit
kerja.Pengelolaan obat adalah sebuah siklus meliputi seleksi, pengadaan, distribusi, dan
penggunaan yang didukung oleh struktur organisasi, keuangan, serta sistem informasi manajemen
yang layak.Berdasarkan siklus pengelolaan obat dari berbagai tahapan, peneliti hanya
memfokuskan tahap perencanaan dan pengadaan obat.
2.2 Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga
perbekalan sediaan farmasi sesuai dengan kebutuhan dan anggaran rumah sakit untuk
menghindari kekosongan stok obat dengan metode yang telah ditentukan antara lain
konsumsi,epidemiologi, dan kombinasi.Perencanaan merupakan tahap penting dalam
pengelolaan obat di rumah sakit. Tujuan dari pengelolaan obat tahap perencanaan adalah
untuk meminimalkan investasi dalam perencanaan obat namun tetap mengutamakan
pelayanan yang tinggi kepada pasien, memberi stok pengaman terhadap ketidakpastian
penggunaan obat, dan efisiensi dalam pembelian obat.Semua jenis obat dalam daftar obat
dikelompokkan ke dalam:
2.4 Pengadaan
a.Metode ABC
Metode ini sebagai fasilitas kegiatan pengadaan seperti penentuan sumber untuk pembelian obat
dengan harga lebih rendah, memastikan pengadaan sejalan dengan prioritas kesehatan, dan untuk menilai
tentang frekuensi pemesanan yang dapat mempengaruhi sistem pasokan keseluruhan. Pemantaun lebih
ditekankan pada golongan obat A karena kekurangan tak terduga akan menjadi sebab pembelian obat
secara darurat dengan harga yang tinggi (MSH, 2012).
d. benar waktu
e. benar rute
-Diminum (oral)
-Diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena), ke dalam otot (intramuskular), ke
dalam ruang di sekitar sumsum tulang belakang (intratekal), atau di bawah kulit (subkutan)
-Ditempatkan di bawah lidah (sublingual) atau antara gusi dan pipi (bukal)
-Dimasukkan ke dalam rektum (dubur) atau vagina (vagina)
-Ditempatkan di mata (rute okular) atau telinga (rute otic)
-Disemprotkan ke hidung dan diserap melalui membran hidung (nasal)
-Terhirup masuk ke dalam paru-paru, biasanya melalui mulut (inhalasi) atau mulut dan
hidung (dengan nebulisasi)
-Diterapkan pada kulit (kutanea) untuk efek lokal (topikal) atau seluruh tubuh (sistemik)
-Dihantarkan melalui kulit dengan patch (transdermal, semacam koyo) untuk efek sistemik.
f. benar dokumentasi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pengadaan obat memiliki beberapa tahapan, diantaranya : .Peninjauan kembali obat yang
dipilih .Penentuan standar kualitas .Penentuan kualitas yang dibutuhkan .Penyesuaian antara kebutuhan
dan dana .Pemilihan metode pengadaan .Pencarian dan pemilihan pemasok .Penentuan syarat-syarat
konntrak .Monitoring status pemesanan .Penerimaan dan pemeriksaan obat .Pembayaran .Pendistribusian
obat .Pengumpulan informasi konsumsi obat Metode Analisa Metode analisis yang digunakan pada
proses pengadaan yaitu: a.Metode ABC Metode ini sebagai fasilitas kegiatan pengadaan seperti penentuan
sumber untuk pembelian obat dengan harga lebih rendah, memastikan pengadaan sejalan dengan prioritas
kesehatan, dan untuk menilai tentang frekuensi pemesanan yang dapat mempengaruhi sistem pasokan
keseluruhan.
B.SARAN