PEMBAHASAN
(KEGIATAN POKOK DI INSTALASI FARMASI KABUPATEN DELI SERDANG
LUBUK PAKAM)
1.1. Perencanaan
Perencanaan obat dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan setiap Puskesmas
Kabupaten Deli Serdang dilakukan oleh puskesmas dan dilaporkan ke tenaga teknis
kefarmasian di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. Pengadaan obat dilakukan
berdasarkan penyakit, catatan pemakaian obat tahun sebelumnya dan penyakit yang tiba-tiba
muncul misalnya rabies serta karena adanya kejadian yang tidak diduga misalnya bencana
alam. Perencanaan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten Deli Serdang Lubuk Pakam dibuat
setiap tahunnya. Dalam perencanaan, Tenaga Teknis Kefarmasian meminta data ke 34
Puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Deli Serdang yang mana datanya meliputi data dari
setiap bawahan Puskesmas seperti, Polindes, Bidan Desa, Pustu, Puskesda. Tenaga Teknis
Kefarmasian melakukan perencanaan diawal tahun sesuai anggaran yang diberikan oleh
Negara.
STATUS
NAMA
NO KECAMATAN RAWAT RAWAT
PUSKESMAS
INAP JALAN
1 Sibolangit
Sibolangit
2 Bandar Baru
3 Gunung Meriah Gunung Meriah
4 Biru-Biru Biru-Biru
5 Bandar Khalipah
6 Percut Sei Tuan Tanjung Rejo
7 Kenanga
8 Mulyorejo
Sunggal
9 Sei Mencirim
10 Sei Semayang
11 Pematang Johar
Labuhan Deli
12 Labuhan Deli
13 Pancur Batu
Pancur Batu
14 Sukaraya
15 Namorambe Namorambe
16 Kutalimbaru Kutalimbaru
17 Hamparan Perak
Hamparan Perak
18 Kota Datar
19 Deli Tua Deli Tua
20 Patumbak Patumbak
21 Bangun Purba Bangun Purba
22 Batang Kuis Batang Kuis
23 STM Hulur Talun Kenas
24 STM Hilir Tiga Juhar
25 Tanjung Morawa
Tanjung Morawa
26 Dalu Sepuluh
27 Pagar Merbau Bandar Dolok
28 Galang
Galang
29 Petumbukan
30 Karang Anyar
Beringin
31 Aras Kabu
32 Pantai Labu Pantai Labu
33 Lubuk Pakam
Lubuk Pakam
34 Pagar Jati
1.2. Pengadaan
Pengadaan barang dan jasa yang efektif dan efisien merupakan salah satu bagian yang
penting dalam perbaikan pengelolaan keuangan negara. Salah satu perwujudannya adalah
dalam pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik, yaitu pengadaan
yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan di Instalasi
Farmasi dilaksanakan berdasarkan sistem e-catalog. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2014 katalok elekteronik (e-cataloge) adalah system
informasi elekteronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang tertentu
dari berbagai penyedia barang/ jasa pemerintah. E-cataloge merupakan daftar obat yang telah
ditentukan dan merupakan usulan seluruh daerah di Indonesia, kemudian pusat mendata
menjadi daftar yang harus secara konsisten dipakai di seluruh Indonesia. E-catalog hanya untuk
pengeloaan dilingkup Kabupaten/Kota yang dikelola oleh Dinas Kesehatan.
Menurut dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 e-Purchasing adalah tata
cara pembelian Barang/Jasa melalui system katalok elektronik Penyelenggaraan pengadaan
obat dan perbekalan kesehatan secara elektronik diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 70
Tahun 2012 sebagai perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Presiden
Nomor 70 Tahun 2012 dalam pasal 110 ayat (4) bahwa K/L/D/I melakukan e-purchasing
terhadap barang/jasa yang sudah dimuat dalam system catalog elektronik (e-kataloge). Menurut
Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 pasal 112 ayat (2) bahwa K/L/D/I wajib menayangkan
rencana umum pengadaan dan pengumuman pengadaan di website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi masing-masing dan Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) yang ketentuan teknis
operasionalnya diatur oleh peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) No.2 Tahun 2010 Tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik. LPSE
dalam meyelenggarakan Sistem Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik wajib
memenuhi ketentuan sebagaimana di tentukan dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2008
tentang Informasi Dan Teransaksi Elektronik pasal 15 dan pasal 16.
Proses Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik ini akan lebih meningkatkan dan
menjamin terjadinya efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam pembelanjaan
uang negara. Selain itu, Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara elektronik ini juga
dapat lebih menjamin tersedianya informasi, kesempatan usaha, serta mendorong terjadinya
persaingan yang sehat dan terwujudnya keadilan (non discriminative) bagi seluruh pelaku
usaha yang bergerak di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dibuat untuk mewujudkan harapan
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik. Layanan Yang tersedia dalam SPSE
saat ini adalah e-Tendering yaitu tata cara pemilihan penyedia Barang/Jasa yang dilakukan
secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia Barang/Jasa yang terdaftar pada Sistem
Pengadaan Secara Elektronik dengan menyampaikan satu penawaran dalam waktu yang telah
ditentukan.syarat dan ketentuan, panduan penggunaan(user guide) serta tata cara e-Tendering
di atur dalam Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No. 1
Tahun 2015 tentang e-Tendering yang di tetapkan dengan keputusan deputi bidang monitoring
evaluasi dan pengembangan system informasi. Dalam SPSE telah disiapkan fasilitas untuk
proses audit secara online (e-audit), dan e-Purchasing Obat Pemerintah.
E-Purchasing dibuat agar proses untuk pengadaan obat pemerintah dapat dilakukan
secara elektronik. Dalam e-Purchasing obat pemerintah, terdapat fitur untuk pembuatan paket,
unduh (download) format surat pemesanan, unduh format standar kontrak, unggah (upload)
hasil scan kontrak yang sudah ditandatangani, sampai dengan cetak pesanan obat. Dengan
adanya e-Purchasing Obat Pemerintah, diharapkan proses pengadaan obat pemerintah dapat
dimonitor dan lebih bersifat transparan.
Sumber dana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang berasal dari:
1. Program ( Pusat )
Contoh : Obat diare, TB Paru, KIA Ibu, Vitamin A, Obat Malaria, Zoonosis, Vaksin
Rabies, ATS (anti Tetanus Serum), Filariasis.
Buat Rencana
Pelaksanaan Klik Menu Aplikasi E-
Pengadaan (Offline) Procurement Lainnya, pilih
Aplikasi E-Purchasing
Buat Paket:
Spesifikasi
Login pada Website LPSE
Login Pada Website LPSE LKPP lpse.lkpp.go.id
dimana PPK tsb Terdaftar Input & Kirim Data
Permintaan
Pembelian Klik Menu Aplikasi E-
Klik Menu Aplikasi E- Procurement Lainnya,
Procurement Lainnya, Pilih Pilih Aplikasi E-Purchasing
Download &Cetak
Aplikasi E-Purchasing
Surat Pesanan
Pembelian Input Data Distributor
Persetujuan Permintaan Pengiriman Obat
Pembelian Persetujuan
Permintaan Persetujuan
Download &Cetak Pembelian Permintaan Pembelian
Surat Perjanjian
Pembelian
1.4. Pendistribusi
Pendistribusi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pengeluaran dan
pengiriman obat-obatan yang bermutu dan terjamin keabsahannya serta tepat jenis jumlah dari
untuk memenuhi kebutuhan unit pelayanan kesehatan.pendistribusi obat ke puskesmas
dilakukan setiap 2 bulan sekali. Dan dilakukan 1 hari maksimal 4 Puskesmas. Sebelum
penyerahan obat, Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas (LPLPO)
harus sudah di serahkan ke Instalasi Farmasi. Pendistribusian dilakukan atas dasar prinsip
ekonomi seperti:
a. First In First Out (FIFO): Barang atau obat yang pertama kali dibeli atau diterima adalah
barang atau obat yang pertama kali didistribusikan.
b. First Expired First Out (FEFO): Barang atau obat yang masa kedaluwarsanya lebih
awal adalah barang atau obat yang terlebih dahulu dikeluarkan atau didistribusikan.
Di Instalasi Farmasi Kabupaten Deli Serdang Lubuk Pakam obat didistribusikan menurut
prinsip First In First out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO), yaitu obat yang diterima lebih
awal dan yang masa kedaluwarsanya lebih awal harus digunakan terlebih dahulu, sebab
umumnya obat yang datang lebih dahulu adalah obat yang lebih awal diproduksi.
Pendistribusian obat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat bagi masyarakat di Kabupaten
Deli Serdang melalui 34 Puskesmas. Pendistribusi obat ke puskesmas tersebut dilakukan 2
bulan sekali pada bulan ganjil (Januari, Maret, Mei, Juli, September, November) atau dalam 1
tahun ada 6 kali dilakukan pendistribusian obat oleh Instalasi Farmasi Kabupaten Deli Serdang
Lubuk Pakam. Jika obat program tergantung dari pada kasus lain seperti obat TB Paru dan
Vaksin Rabies akan diberikan saat di butuhkan melalui surat Dinas Kesehatan.
Tata cara pendistribusian obat dari Instalasi Farmasi ke seluruh Puskesmas yang
berada di Kabupaten Deli Serdang:
1. Petugas Instalasi Farmasi mengantarkan obat kesetiap puskesmas dengan menggunakan
mobil Pendistribusian Obat dan Alat Kesehatan.
2. Puskesmas induk mendistribusikan kebutuhan obat-obatan untuk Puskesmas pembantu,
Poskesdes, Polindes dan unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah binaannya.
3. Obat-obatan yang akan dikirim ke Puskesmas harus disertai dengan dokumen penyerahan
atau pengiriman obat berupa Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
dan berita acara.
4. Sebelum dilakukan pengepakan obat-obatan yang akan dikirim maka perlu dilakukannya
pemeriksaan terhadap:
a. Jenis dan jumlah obat
b. Kualitas dan kondisi obat
c. Isi kemasan sediaan obat
d. Kelengkapan dan kebenaran dokumen pengiriman obat
e. Nomor Batch
f. Nomor Registrasi
g. Exp. Date (Kedaluwarsa)
Sistem Pendistribusi obat di Instalasi Farmasi Kabupaten Deli Serdang Lubuk Pakam
berdasarkan:
a. Jumlah/stok obat di Insalasi Farmasi
b. Permintaan pemakaian obat di puskesmas.