Anda di halaman 1dari 20

PEMASARAN FARMASI

ANALISIS STP DAN BAURAN PEMASARAN


TERHADAP PRODUK KONTRASEPSI KONDOM
SUTRA

Disusun Oleh :
Donius Septiawan

13390008

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Analisis STP dan 4P Bauran Pemasaran pada Produk Kondom Sutra
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran
Syariah. Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah strategi pemasaran yang
diterapkan oleh salah satu produk pada PT. Unilever Indonesia yaitu pasta gigi pepsodent.
Pepsodent telah menjadi Market Leader maka dari itu perlu kiranya penulis menganalisis
bagaimana sistem pemasaran yang diterapkan oleh produk pepsodent.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Pangkalpinang, 20 September 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................................. 3
Bab II Isi
A. STP (Segmenting, Targeting, Positioning)......................................................................... 4
B. Informasi Tentang Produk Kondom Sutra......................................................................... 10
C. Analisis STP Terhadap Produk Kondom Sutra.................................................................. 12
D. Analisis Bauran Pemasaran (4P Marketing Mix) pada Produk Kondom Sutra................. 13
Bab III Penutup
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman modern ini, kita dihantui dengan bertambahnya angka penderita/korban
penyakit AIDS, penyakit kelamin, dan terburuknya adalah pelaku aborsi. Anak muda dan
tidak menutup kemungkinan angkatan tua, sekarang ini dimudahkan akses-nya untuk
melakukan seks bebas. Dengan alasan rasa ingin tahu, maraknya pertumbuhan tempat
tempat hiburan, dan merakyatnya cara bergaul dari dunia Barat (pergaulan bebas) maka
menjadi besar pula kesempatan untuk terjangkitnya berbagai penyakit kelamin atau PMS
(Penyakit Menular Seksual), HIV/AIDS, dan meningkatnya angka kasus aborsi.
Disinilah pentingnya peran alat kontrasepsi dalam menekan angka penderita
PMS,HIV/AIDS, dan pelaku aborsi. Kontrasepsi merupakan cara menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperma (Depkes RI, 1999). Upaya tersebut dapat bersifat sementara dan dapat
pula bersifat permanen. Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah mencegah terjadinya
konsepsi dengan memakai cara, alat, atau obat-obatan. Salah satu alat kontrasepsi yang
mudah ditemui di pasaran, mudah penggunaannya dan cukup efektif sebagai sebuah alat
kontrasepsi adalah kondom. Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat
karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup
rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma.
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat berhubungan. Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam
traktus genitalia interna wanita. Kira-kira 1 cm dari ujung kondom dibiarkan kosong
untuk menampung air mani/sperma yang keluar, kondom mencegah agar air mani/sperma
tidak masuk ke dalam rahim, dengan kata lain mencegah pertemuan antara sel sperma
dengan sel telur dalam rahim.
Di dalam pergumulan pasar kondom di era sekarang ini, konsumen dihadapi dengan
berbagai macam merek, bentuk serta jenis kondom yang perusahaannya berasal dari
dalam maupun luar negeri. Konsumen Indonesia dirayu dengan beragam seni marketing
dari perusahaan perusahaan kondom lokal maupun internasional, sehingga konsumen
1

harus dapat dibius dengan seni marketing dan promosi yang memikat sehingga dapat
membuat konsumen jatuh cinta pada pandanga pertama sehingga hasil akhir
(meningkatkan persentase penjualan} pun dapat tercapai. Hal ini memacu para produsen
kondom dalam membuat bentuk bentuk promosi dan strategi penjualan yang kreatif
tetapi tanpa melanggar norma norma dan nilai nilai ke-Timur-an yang cukup kental di
Indonesia ini.
Strategi marketing yang paling sering digunakan oleh perusahaan kondom dalam
mengkomunikasikan produknya adalah dengan menggunakan media massa seperti iklan
televisi, iklan radio (media elektronik), majalah, dan lain lain. Adapun cara lain yaitu
dengan menjadi sponsor dalam berbagai kegiatan kegiatan anak muda, juga menjadi
mediator atau fasilitator dalam acara acara seminar/penyuluhan (pendidikan seks)
tentang bahayanya PMS, HIV/AIDS, dan aborsi.
Merek kondom yang akan dianalisa strategi pemasarannya menurut analisa STP
(Segmenting, Targeting, Positioning) oleh penulis adalah kondom merek Sutra. Kondom
merek Sutra ini diproduksi oleh DKT Indonesia, yang juga memproduksi kondom
Andalan dan Fiesta.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah analisis strategi pemasaran berdasarkan STP (Segmenting,
Targeting, Positioning) ?
2. Apakah yang dapat diketahui tentang produk kondom merk Sutra ?
3. Bagaimanakah penerapan strategi pemasaran dengan analisis STP (Segmenting,
Targeting, Positioning) pada salah satu brand DKT Indonesia yaitu produk
kondom dengan merek Sutra ?
4. Bagaimanakah strategi pemasaran produk kondom merk Sutra dengan 4P bauran
pemasaran/marketing mix nya ?

C. Tujuan
1. Mengetahui analisis strategi pemasaran menurut STP (Segmenting, Targeting,
Positoning
2. Mengetahui informasi mengenai salah satu produk DKT i\Indonesi yaitu kondom
Sutra
3. Mengetahui bentuk penerapan strategi pemasaran berdasarkan analisis STP
(Segmenting, Targeting, Positioning)
4. Mengetahui penerapan strategi penasaran berdasarkan analisis bauran permasaran
(Marketing Mix)

BAB III
ISI

A. STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

a. Segmenting
1. Pengertian Segmenting
Segmenting merupakan suatu proses mengelompokkan

pasar yang

semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang


berperilaku lebih seragam atau homogen. Atau suatu proses membagi bagi
pasar yang berperilaku sama dari keseluruhan perilaku pasar yang beragam.
2. Tujuan Segmenting
Tujuannya adalah untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai
karakter dan perilaku yang lebih seragam. Disamping itu segmenting memiliki
beberapa tujuan yang lain, yaitu :
-

Mendesain Produk
Mendesain produk-produk yang lebih dibutuhkan oleh pasar. Karena
hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu
stimuli maka pemasar dapat mendesain produk yang sesuai dengan
kebutuhan segmen ini.

Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja
yang akan menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu memiliki
kemampuan untuk memberikan alternatif pilihan produk bagi konsumen
dan tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.

Menemukan Ceruk Peluang (Nieche)


Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar
dengan baik akan sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang
ini tidak selalu sesuatu yang besar.

Menguasai Posisi yang Superior dan Kompetitif

Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah


mereka

yang

paham

betul

konsumennya.

Mereka

mempelajari

pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.


-

Menemukan Strategi yang Efektif dan Efisien


Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu
persis siapa segmennya termasuk warna favoritnya, jenis musik
kesukaan, kegiatan sehari-hari dan pendapatnya pribadi tentang
lingkungan sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda
menurut segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan
segmen premium.

3. Tingkat Segmentasi
a. Pemasaran Massal
Dalam pemasaran massal, penjual melakukan produksi massa,
distribusi missal, dan promosi massal di satu produk untuk semua pembeli,
tapi dalam perkembangannya beberapa menyatakan bahwa pemasaran
massal

sedang

sekarat.

Akhirnya

sebagian

perusahaan

beralih

ke pemasaran mikro pada satu dari empat tingkat yaitu pemasaran segmen,
pemasaran ceruk, pemasaran lokal, dan pemasaran individual.

b. Pemasaran Segmen
Terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan
kebutuhan dan keinginan yang serupa. Pemasaran segmen menawarkan
manfaat kunci melebihi pemasaran massal. Perusahaan sering kali dapat
merancang, member harga, melepaskan, dan menghantarkan produk atau
jasa dengan lebih baik dan juga dapat menyesuaikan program dan kegiatan
pemasaran untuk mengalahkan pemasaran yang dilakukan pesaing.

c. Pemasaran Ceruk
Ceruk adalah kelompok pelanggan yang lebih sempit yang mencari
bauran manfaat yang berbeda. Pemasar biasanya mengidentifikasi ceruk
dengan membagi satu segmen menjadi subsegmen.

d. Pemasaran Lokal
Kegiatan pemasaran berkonsentrasi untuk berada sedekat mungkin dan
secara pribadi serelevan mungkin dengan pelanggan individu.

e. Pemasaran Individual
Dalam segmen ini sebenarnya sedikt mengarah ke segmen pemasaran
massal. Pelanggan mulai mengambil inisiatif yang lebih individual dalam
menentukan apa yang dibeli dan bagaimana caranya.

f. Prosedur Segmentasi
o Tahap Survei
Periset melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan
membentuk kelompok fokus untuk mendapatkan pemahaman atas
motivasi, sikap, dan perilaku konsumen. Selanjutnya, periset
menyiapkan kuesioner resmi untuk mengumpulkan data mengenai
atribut dan peringkat kepentingan atribut.
o Tahap Analisa
Periset menerapkan analisis faktor terhadap data tersebut untuk
membuang variabel-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset
menerapkan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen
yang berbeda-beda secara maksimum.
o Tahap Pembentukan
Masing-masing kelompok di bentuk berdasarkn perbedaan sikap,
perilaku, demografis, psikografis, dan pola media. Masing-masing
segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominannya.
g. Dasar Segmentasi
Pendekatan-pendekatan segmentasi ada beberapa macam diantaranya
adalah geografi, demografi, psikografi, dan behavioral. Masing-masing
pendekatan ini memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sesuai.
o Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan,
wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa
6

wilayah geografik ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak


memperhatikan kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen.

o Segmentasi Demografis
Segmentasi

demografis

membagi

pasar

menjadi

kelompok

berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status


perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi
geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau
kebangsaan.
o Segmentasi Psikologis
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau
kepribadian. Dalam kelompok domografik, orang yang berbeda dapat
mempunyai ciri psikografik yang berbeda.
o Segmentasi Prilaku
Segmentasi prilaku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu
produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku
merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.

h. Segmentasi Efektif
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi supaya segmentasi menjadi
efektif, yaitu:
1. Dapat dijangkau (Accessable)
Segmen pasar yang sudah di bentuk atau direncanakan belum
tentu semua dapat dijangkau atau dilayani oleh perusahaan.
2. Dapat diukur (Measureable)
Meskipun perilaku bagian bagian pasar adalah heterpogen,
tetapi dalam kenyataannya sulit untuk melakukan pengukuran
perbedaan perbedaan tersebut.
3. Memberikan Keuntungan (Profitable)

Meskipun perilaku bagian bagian pasar adalah heterpogen,


tetapi dalam kenyataannya sulit untuk melakukan pengukuran
perbedaan perbedaan tersebut.

b. Targeting

1. Pengertian Targeting
Suatu kegiatan dalam mengevaluasi dan membandingkan kelompok
yang sudah teridentifikasi untuk kemudian dipilih satu atau beberapa yang
memiliki potensi tertinggi.
2.

Adapun penentuan dari target pasar yaitu:


1) Konsentrasi Segmen Tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu
dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki
pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk
ekspansi ke segmen lainnya.

2) Spesialisasi Selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai
dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.

3) Spesialisasi Pasar
Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari
suatu kelompok pelanggan tertentu.

4) Spesialisasi Produk
Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan
dijual kepada berbagai segmen pasar.

5) Pelayanan Penuh
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua
produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu
menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat
besar.
8

c. Positioning
1. Pengertian Positioning
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan,
dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian,
produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus
(distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi
konsumen.
2. Produk Positioning
a. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan
atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran,
lama keberadaannya, dan seterusnya.
b. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu.
c. Penentuan posisi menurut pengguanaan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang
digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya.
d. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai.
e. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara
utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing.
f. Penentuan menurut ketegori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori
produk.
g. Penentuan posisi menurut harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik.

B. Tentang Kondom Sutra (Produk PT. DKT Indonesia)


Seperti kondom Fiesta yang diperuntukan bagi pasangan muda dan kondom
Andalan bagi pasangan yang ingin menjalankan program keluarga berencana. DKT
International juga menghadirkan kondom Sutra, bagi pasangan yang telah menikah
dan ingin merasakan saat berhubungan tetap intim seperti pertama kali.Kondom
dengan kemasan berwarna merah ini bisa didapatkan secara bebas seperti merekmerek kondom lainnya. Kondom Sutra ini masih bersaudara dengan kondom Fiesta.
Kedua kondom ini berada di bawah naungan DKT Indonesia. Meski sama-sama dari
DKT Indonesia, tapi kedua kondom ini memiliki pasar yang berbeda.Kondom Sutra
memiliki target pasar orang-orang tua dengan level ekonomi menengah ke bawah.
Hal ini bisa dilihat dari desain kemasan yang simple, jenis yang disediakan serta
harga yang jauh berbeda. Harga kondom ini berkisar antara Rp. 8.500,- hingga Rp.
29.000,- saja.
Adapun jenis-jenis kondom Sutra yang tersedia yaitu sebagai berikut.

Sutra RM 3pcs dan 12pcs. Kondom ini terbuat dari ramuan Madura khusus
yang dapat membuat organ wanita lebih kencang saat melakukan
hubungan intim. Ukuran kondom ini 52 mm, sedangkan harganya sekitar
Rp. 8.500,- untuk Sutra RM 3 pcs dan Rp. 29.000,- untuk Sutra RM yang
12pcs.

Sutra Merah 12pcs. Kondom jenis ini memiliki pelumas khusus yang dapat
memberikan sensasi halus dan lembut. Kondom ini di import oleh
Innolatex Sdn (Bhd-Malaysia). Penggunaan kondom yang berharga Rp.
23.000,- ini dapat memberikan kemesraan ekstra bagi pengguna.

Sutra OK 12 pcs. Kondom jenis ini mengandung pelumas khusus yang


dimaksudkan agar pria akan lebih kuat serta tahan lama. Kondom ini di
androl dengan harga Rp. 26.000,-.

10

Berbeda dari kondom lainnya, kondom Sutra memiliki pelumas dengan


keunikan masing-masing pada tiap jenis kondomnya. Pelumas pada kondom Sutra
Klasik dengan pelumas yang lebih lembut, berbeda dengan pelumas pada Sutra RM
yang mampu merapatkan organ intim wanita untuk hubungan yang lebih intim.
Sementara pada Sutra OK pelumasnya bisa mencegah pria dari ejakulasi dini
sehingga saat bercinta semakin tahan lama.
Tentunya pelumas pada setiap jenis kondom Sutra telah teruji aman
digunakan. Bahan kondom ini pun telah memenuhi standarisasi international ISO
4074 untuk kondom berbahan lateks. Pengujian kondom ini dilakukan oleh DKT
International, sebagai perusahaan yang menaungi kondom Sutra untuk mencegah
masyarakat dunia dari tingkat kehamilan yang tinggi serta HIV / AIDS serta penyakit
menular seksual.Terbentuknya DKT sudah merupakan langkah memajukan program
keluarga berecana, seperti yang dilakukan oleh D.K Tyagi atau lebih dikenal sebagai
Deep Tyagi di India. Dari sanalah nama DKT berasal, untuk menghormati usaha dan
11

keberhasilan Tygi dalam menerapkan program KB. Namun tidak hanya di India,
program ini juga diterapkan DKT di negara Etiopia, Cina, Brazil dan 15 negara
lainnya. Bentuk pencegahan ini juga telah dilakukan di Indonesia, dengan hadirnya
DKT Indonesia. Sebagai organisasi swasta yang mendukung pencegahan HIV/AIDS
dan program keluarga berencana sejak tahun 1996, DKT Indonesia telah berhasil
menjual 144 juta kondom dan lebih dari 30 juta kontrasepsi pada tahun 2013.

C. Strategi Pemasaran Kondom Sutra berdasarkan Analisis STP (Segmenting,


Targeting, Positioning)
Segmenting Kondom Sutra:

Status Sosial: Menengah kebawah (menengah keatas ataupun kebawah)


Segmentasi pasar untuk produk ini berdasarkan status sosialnya ditujukan
kepada masyarakat golongan menengah kebawah. Hal ini dikarenakan harga
produk kondom merk Sutra yang murah/terjangkau. Hal ini juga bisa dilihat
dari desain kemasan yang simple, jenis yang disediakan serta harga yang jauh
berbeda. Harga kondom ini berkisar antara Rp. 8.500,- hingga Rp. 29.000,saja. Namun tidak menutup kemungkinan masyarakat golongan mengengah
keatas juga mengkonsumsi produk ini.

Pangsa Pasar: Dalam dan Luar negeri


Hal ini ditujakan agar mengurangi para pelaku hubungan seks diluar nikah
ataupun sebelum nikah terjangkit virus HIV/AIDS oleh penderita lain. Produk
ini telah merambah sampai ke tetangga sebelah seperti Indonesia dan
malaysia.

Targeting Kondom Sutra:

Umur : 18 tahun keatas

Jenis Kelamin: Pria

Pendidikan: Semua latar belakang pendidikan

Pekerjaan: Semua jenis pekerjaan

Pendapatan: Semua tingkat pendapatan


12

Ini merupakan harapan atau target yang dituju oleh perusahaan sendiri. Produk
ini ditargetkan untuk digunakan oleh pria dewasa atau yang sudah menikah.
Dibuktikan lewat pengiklanan produk lewat media elektronik yang
penayangannya pada jam jam dewasa. Tidak ada segmentasi terhadap jenis
pendidikan, pekerjaan, pendapatan. Tetapi dalam kenyataannya, banyak
konsumen yang tidak masuk dalam target namun membeli produk ini. Hal ini
bukan merupakan kesalahan dari perusahaan, melainkan perilaku konsumen
yang berbeda-beda.
Positioning Kondom Sutra:

Posisi Produk berdasarkan pesaing : Follower (produk ikutan)


Karena sebelumnya terdapat kondom lokal yang bernama Andalan yang
sama sama diproduksi oleh DKT Indonesia. Positioning distribusi kondom
Sutra ini diposisikan untuk dipasarkan lewat apotek dan toko obat. Sutra
memiliki tag line lebih kuat, lebih lama, lebih OK yang dipublikasikan lewat
iklan media elektronik (Iklan televisi yang membesut Julia Perez sebagai
bintang iklannya) dan media cetak. Sutra dikenal dengan bahan pelumasnya
yang mampu memberikan efek efek tertentu, salah satunya pada varian
produk Sutra yaitu Sutra OK yang mengandung pelumas khusus yang
dimaksudkan memberikan efek pada pria agar lebih kuat dan tahan lama.

D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 4P Kondom Sutra


Unsur unsur bauran pemasaran atau Marketing Mix ada empat, yaitu
Products, Price, Place, dan Promotion. Analisa 4P (Products, Price, Place, Promotion)
dari produk kondom Sutra yaitu :
a. Products
Strategi pengembangan produk oleh DKT Indonesia terhadap produk
Sutra ialah dengan mengembangkan item produk dengan kategori yang sama
(kondom) dengan menggunakan merk yang sama (Sutra) dengan variasi
terhadap produk yang dikembangkan. Dalam hal ini, kondom Sutra memiliki

13

berbagai varian produk yang telah dipasarkan dengan kelebihan kelebihan


tertentu pada masing masing variannya :

Sutra RM 3pcs dan 12pcs. Kondom ini terbuat dari ramuan Madura
khusus yang dapat membuat organ wanita lebih kencang saat
melakukan hubungan intim. Ukuran kondom ini 52 mm, sedangkan
harganya sekitar Rp. 8.500,- untuk Sutra RM 3 pcs dan Rp. 29.000,untuk Sutra RM yang 12pcs.

Sutra Merah 12pcs. Kondom jenis ini memiliki pelumas khusus yang
dapat memberikan sensasi halus dan lembut. Bahan Kondom ini di
import oleh Innolatex Sdn (Bhd-Malaysia). Penggunaan kondom yang
berharga Rp. 23.000,- ini dapat memberikan kemesraan ekstra bagi
pengguna.

Sutra OK 12 pcs. Kondom jenis ini mengandung pelumas khusus yang


dimaksudkan agar pria akan lebih kuat serta tahan lama. Kondom ini
di bandrol dengan harga Rp. 26.000,-.

b. Price
o Sutra RM 3pcs dan 12pcs. harganya sekitar Rp. 8.500,- untuk Sutra
RM 3 pcs dan Rp. 29.000,- untuk Sutra RM yang 12pcs.
o Sutra Merah 12pcs. Harga Rp. 23.000,o Sutra OK 12 pcs. Harga Rp. 26.000,-.

c. Place
Distribusi (place) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar
produk dapat diperoleh dengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran
sebagaian

besar

produsen

menggunakan

perantara

pemasaran

untuk

memasarkan produk. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar


dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkanbarang atau jasa
dagangannya ke tangan konsumen.Pemasaran produk oleh DKT indonesia
terhadap kondom Sutra ini dengan distribusi hingga ke Apotek, Toko Obat,
serta Minimarket/Supermarket.

14

d. Promotion
Strategi promosi menurut Moekijat (2000 : 443) : strategi promosi
adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan
komunikasi-komunikasi yang meyakinkan kepada para pembeli.
Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001 : 146) : Strategi
promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen
promosi : periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi
penjualan.
Dari defenisi di atas dapat dilihat bahwa strategi promosi merupakan
kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang
konsumen agar mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk
meningkatkan penjualan diharapkan dapat tercapai. Untuk strategi promosi
produk oleh DKT Indonesia terhadap kondom Sutra adalah lewat media
elektronik, yaitu dengan iklan di televisi. Untuk iklan Sutra umumnya
ditayangkan di televisi pada jam jam tertentu (jam dewasa, alias larut
malam), salah satu versi iklan tersebut pernah membesut Julia Perez sebagai
bintang iklannya, yang memperkenalkan tag line lebih kuat, lebih lama, lebih
Ok.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi merupakan cara menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma (Depkes RI,
1999).Salah satu alat kontrasepsi yang mudah ditemui di pasaran, mudah
penggunaannya dan cukup efektif sebagai sebuah alat kontrasepsi adalah kondom.
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks, berbentuk tabung
15

tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung
untuk menampung sperma.
Strategi marketing yang paling sering digunakan oleh perusahaan kondom
dalam mengkomunikasikan produknya adalah dengan menggunakan media massa
seperti iklan televisi, iklan radio (media elektronik), majalah, dan lain lain. Adapun
cara lain yaitu dengan menjadi sponsor dalam berbagai kegiatan kegiatan anak
muda, juga menjadi mediator atau fasilitator dalam acara acara seminar/penyuluhan
(pendidikan seks) tentang bahayanya PMS, HIV/AIDS, dan aborsi.
Segmentasi pasar untuk produk ini berdasarkan status sosialnya ditujukan
kepada masyarakat golongan menengah kebawah. Hal ini dikarenakan harga produk
kondom merk Sutra yang murah/terjangkau. Hal ini juga bisa dilihat dari desain
kemasan yang simple, jenis yang disediakan serta harga yang jauh berbeda. Harga
kondom ini berkisar antara Rp. 8.500,- hingga Rp. 29.000,- saja. Namun tidak
menutup kemungkinan masyarakat golongan mengengah keatas juga mengkonsumsi
produk ini.
Produk ini ditargetkan untuk digunakan oleh pria dewasa atau yang sudah
menikah. Dibuktikan lewat pengiklanan produk lewat media elektronik yang
penayangannya pada jam jam dewasa. Positioning distribusi kondom Sutra ini
diposisikan

untuk

dipasarkan

lewat

apotek

dan

toko

obat

serta

supermarket/minimarket.
Bauran Pemasaran (marketing mix) produk ini yaitu dengan mengembangkan
produk secara Line Extension, yaitu pengembangan produk dengan merek yang sama
dengan berbagai variasi sebagai produk barunya. Harga yang ditetapkan untuk
kondom Sutra ini juga relatif murah. Pendistribusian produk ini adalah ke Apotek,
Toko Obat dan Supermarket/Minimarket. Promosi produk ini lewat pengiklanan
melalui media massa elektronik seperti televisi juga lewat media cetak serta lewat
kegiatan penyuluhan atau seminar Keluarga Berencana atau HIV/AIDS.

16

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dktinternational.org/country-programs/indonesia/
(diakses pada 20 September 2015)
http://www.mykondom.com/blog-section/blogart46
(diakses pada 20 September 2015)
Muttaqin,M.Faizul.2012. STP (Segmenting, Targeting, Positioning).Malang : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Brawijaya,.
Boyd, Walker, and Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

17

Anda mungkin juga menyukai