Anda di halaman 1dari 81

PIVAS

( Pharmacy IntraVena Admixture


Service )
PIVAS
Proses pencampuran
obat steril ke dalam
larutan intravena
steril,menghasilkan
suatu sediaan steril.
Tujuan

Menurunkan Efisiensi waktu


Menjamin tingkat resiko Efisiensi
mutu dan Ketepatan dosis perawat
infeksi farmakoekonomi
sterilitas nosokomial
Layanan PIVAS
Nutrisi parenteral

Obat sitostatika

High Alert dan High Concentrate

Antibiotik dan obat lain


Standar pelayanan Farmasi RS PMK 72 tahun 2016
CLEAN ROOM
• Jumlah partikel dikendalikan: ukuran partikel
0,5 mikron tdak lebih dari 350.000
• Desain khusus  mendukung pengendalian
jumlah partikel : - pengendalian partikel yang masuk
- partikel yang dihasilkan
- partikel tertahan keluar
• Parameter yang harus dikendalikan :
1. kelembaban
2. temperatur
3. tekanan
TPN
• Nutrisi Parenteral : suatu metode pemberian
nutrisi tidak melalui saluran GIT
• Penggunaan nutrisi parenteral terbatas pada
situasi saluran cerna tidak berfungsi/tidak
dapat dilalui
• Formula nutrisi parenteral harus sesuai
dengan kebutuhan nutrisi pasien dan
mengandung cairan, protein, karbohidrat,
lemak, elektrolit
Kolaboratif dalam membuat formula,
penyiapan dan monitoring

Perhitungan osmolaritas dan


Kadar dextrose

PERAN
Pengkajian stabilitas dan kompabilitas
FARMASI larutan nutrisi parenteral

Edukasi terkait nutrisi parenteral


MUTU TPN
• Kalibrasi alat
• Uji mikrobiologi
• Pemeriksaan kesehatan petugas
• Pelatihan petugas
• kebijakan
Produksi TPN RSUP Dr. Hasan Sadikin
1400
1195
1200 1096
1000

800

600 520

400

200

0
2016 2017 2018
Pasien
Denah TPN
Critical point
BSC
Prinsip kerja BSC non sitostatika
Ruangan TPN
kebijakan
• Dokter mengisi order pencampuran TPN
• Petugas farmasi satelit melakukan kajian
• Pengiriman ke depo farmasi pencampuran
• Proses dispensing
• Produk akhir di distribusikan ke ruangan dan
dilakukan serah terima dengan perawat
order pencampuran
Pengkajian ulang oleh petugas depo
pencampuran
Proses dispensing
ETIKET TPN
kemasan
Perawatan CleanRoom Harian

Mulai dari arah dalam


Lakukan pembersihan
menuju ke arah pintu
sebelum dan setelah
keluar dengan gerakan
proses produksi
searah dan overlapping
PembersihanBSC
PENANGANAN OBAT SITOSTATIKA
PELAYANAN ONKOLOGI IFRS RSHS
14000
11864
12000
10149
10000
8627
8000 7613 7278

6000
4289 4520
3446 3819
4000
2521
2000 1336 981

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
rawat inap rawat jalan
Standar pelayanan Farmasi RS PMK 72
tahun 2016
Penggunaan obat kemoterapi oral
periode 2013-2018
900000
800000
700000 imatinib 100 mg
600000 tamoxifen 10 mg

500000 anastrozol 1 mg
hydroxyurea 500 mg
400000
capecitabin 500 mg
300000 ciclosporin 25 mg
200000 nilotinib 200 mg

100000
0
Penggunaan obat kemoterapi injeksi
periode 2013-2018
100000
90000 5FU
80000 CALCIUM FOLINAT
70000 DOXORUBUCIN
CYCLOFOSPHAMID
60000
KARBOPLATIN
50000
METHOTHREXAT
40000
CISPLATIN
30000 VINCRISTIN
20000 ifosfamid
10000 etoposid

0
Pelayanan Onkologi Farmasi

Preparasi • Dosis tepat


• Indikasi tepat
Obat • Aman (terhindar dari resiko paparan)

Monitoring • Kepatuhan pasien


• Efek samping obat
Terapi • Interaksi obat

Konseling • Cara penggunaan obat


• Cara penyimpanan obat
Pengobatan • Cara pemusnahan sisa obat
Faktor yang mempengaruhi respon
kemoterapi
Faktor • Kondisi umum
• Fungsi ginjal, Darah, Hepar
pasien • Toleransi terhadap obat

• Jadwal pemberian obat


Faktor obat • Dosis

Faktor • Stadium dan derajat keganasan


• Letak dan ukuran massa tumor
Tumor • Resistensi dan mutasi gen
Ruangan Sitostatika
• Clean Room
• Are penyimpanan
• Area administrasi
• Area ganti pakaian
• Area antara
• Pass through window
• Biological Safety cabinet (BSC)
Denah Ruang Preparasi
Hal yang harus diperhatikan dalam
penanganan sitostatika
1. Kebijakan
2. Petugas terlatih (telah mengikuti pelatihan)
3. Teknik khusus (aseptis)
4. Petugas yang bekerja harus terlindung (memakai APD)
5. Penanganan dalam biological safety cabinet (CDSC)
6. Penandaan, pengemasan, distribusi
7. Penangan tumpahan obat sitostatika
8. Jaminan mutu produk (steril ,stabil, compatible )
9. Penanganan limbah
1. kebijakan
• Instruksi kemoterapi harus ditulis pada
Catatan Pengobatan di rekam medis, formulir
Regimen kemoterapi dan order pencampuran
oleh dokter spesialis onkologi dan disetujui
oleh Tim Kanker RSUP Dr. Hasan Sadikin
• Tidak diperbolehkan memberikan order
kemoterapi secara lisan
• Perubahan regimen kemoterapi harus
terdokumentasi dalam rekam medik pasien
kebijakan
• Kelengkapan administratif meliputi :
– Nama lengkap pasien dan identifikasi lain
– Tanggal
– Diagnosa
– Lembar regimen, rencana regimen, jumlah siklus
– Hasil laboratorium
– Riwayat alergi
– Akumulative dosis  gol.antracyclines
– Berat badan, tinggi badan, kreatinin/ (eGFR) yang diperlukan
untuk menghitung dosis
– Rute pemberian, jenis pelarut, volume pelarut, durasi
pemberian, BUD
– Resep obat-obatan supporting (premedikasi,GCSF,anti alergi)
Contoh Regimen kemoterapi
Contoh Order Pencampuran
kebijakan
• Dilakukan pengkajian kembali kesesuaian
informasi/data pada Regimen Kemoterapi
Pasien dan order Pencampuran oleh petugas
farmasi di depo pencampuran
• Apabila tidak ada yang perlu dikonfirmasi,
dilanjutkan dengan proses pencampuran
pengkajian oleh petugas kemoterapi
2. Petugas terlatih
safe handling

Keamanan pasien terjamin  ME


berkurang

Personal dan lingkungan yang terlibat,


terlindung dari paparan bahan
berbahaya

Produk terlindung dari kontaminasi


mikroba sehingga mutu terjamin
3. Teknik khusus
syringe

Hand
needle
placement

Teknik
spesifik

Membuka
vial
kemasan

ampul
Menentukan batas volume
Menarik larutan
Memasukkan larutan
4. Petugas yang bekerja harus
terlindung
5. Penanganan dalam biological safety
cabinet
Prinsip aliran udara BSC
Ruangan Pencampuran sitostatika
6. Penandaan, pengemasan, distribusi
• Pengantaran obat sitostatika harus dilakukan
langsung ke ruang perawatan. Penggunaan
Pneumatic Tube TIDAK DIREKOMENDASIKAN
• Trolly/ kontainer obat sitostatika harus diberi
label bertuliskan sitostatika dan simbol yang
jelas, agar mudah diidentifikasi
7. Penanganan
tumpahan obat
sitostatika
Penanganan Tumpahan Sitostatika
BLOKIR AREA TUMPAHAN

Tutup / lokalisir area tumpahan dengan


perlengkapan apapun yang tersedia di area
sekitar tumpahan (bangku, kursi, meja, tutup
ruangan, dll)
TAHAP-1 : HILANGKAN TUMPAHAN
OBAT SITOSTATIKA
Jika tumpahan adalah obat
serbuk, basahi tisu dengan air

•Jika tumpahan berupa cairan


serap dengan tisu/bahan
penjerap

•Jika kaca ambil dengan


pinset masukkan dalam
wadah limbah kaca
•Gunakan sapu dan pengki
untuk membersihkan serpihan
kaca
66
TAHAP-1 : HILANGKAN TUMPAHAN
OBAT SITOSTATIKA

Masukkan seluruh sampah tisu


kedalam plastik klip/botol

67
TAHAP-2 : BERSIHKAN
DENGAN AIR SABUN

Bersihkan area tumpahan


dengan air sabun dan keringkan
dengan tisu
68
TAHAP-3 : BERSIHKAN DAN
BILAS DENGAN AIR

Bilas area tumpahan dengan


air dan keringkan dengan tisu

69
TAHAP-4 : PEMBERSIHAN TUMPAHAN
OBAT SITOSTATIKA

Masukkan seluruh plastik


klip dan pinset ke dalam
kantung ungu

70
SAMPAH SITOSTATIKA
1. Plastik klip + sarung tangan + botol cairan
pembersih, Bahan habis pakai (surgical gown,
masker) → dibuang kedalam kantong sampah
ungu → diikat
2. Kantong sampah ungu segera dibawa ke Bagian
Kesling dan diserahterimakan sebagai limbah
sitostatika
 Buat laporan kejadian kecelakaan ke kesling

71
Penanganan bila terkena obat
sitostatika
Penanganan bila terkena obat
sitostatika
8. Jaminan mutu produk
Pengadaan obat yang bermutu

Penyimpanan obat yang benar

Preparasi yang aman dan tepat

Pemberian / monitoring efek samping


Sumber Kontaminasi
MANUSIA
• Sentuhan langsung
• Pelepasan sel-sel kulit dan rambut

SUPLAI UDARA
• HVAC

INFILTRASI
• Partikel yang masuk melalui tempat yang berdekatan (ruang antara)
Kontaminasi silang
• Prosedur cleaning yang tidak baik
• Prosedur untuk petugas dan peralatan tidak
sesuai SPO
• Pengoperasian dan perawatan sistem
pengendali udara dan debu yang kurang baik
• Desain sistem pengendali udara dan debu
yang tidak sesuai
9. Penanganan limbah
Efek potensial akibat paparan

Penurunan jumlah sel-sel darah

Penurunan fungsi Hepar, fungsi ginjal

Rambut rontok
Terjadinya paparan

inhalasi • Uap yang timbul pada saat preparasi

absorpsi • Tumpahan langsung pada anggota badan

• Serbuk ikut tertelan

• Tertusuk jarum saat preparasi


injeksi
Keuntungan sentralisasi penanganan
obat kemoterapi
• Adanya pengecekan kembali oleh petugas
farmasi
• Kontrol kualitas sediaan
• Efisiensi waktu perawat
• Aman untuk petugas, pasien dan mencegah
paparan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai