2. ETIOLOGI
Thermal
a. Panas kering
b. Panas basah ( uap air, uap panas )
Sering terjadi pada anak anak dan usia lanjut: kerusakan sel,
pembuluh darah, tulang, otot dan saraf.
Bahan Kimia ( chemical )
a. Kontak langsung dengan kulit
b. Zat asam dan basa akan merusak protein jaringan ke nekrosis
kerusakan pada area pernapasan
c. Bahaya tergantung : jenis, konsentrasi, mekanisme kegiatan,
lama kontak, jumlah permukaan tubuh yang terkena
Radiasi
a. Sumber atau pengobatan radiasi
b. Kerusakan area supervisal atau epidermis
c. Reaksi sistematik ringan dan terbatas : nyeri kepala,
kedinginan, nousea, dan vomiting
d. Sumber sinar ultra violet
Thermal
Bahan Kimia
Listrik
Radiasi
:
:
:
:
Factor Resiko
a. Dua kelompok umur sangat beresiko : anak anak dan orang
lanjut usia
b. Anak anak : air mendidih dan bermain korek api
c. Lanjut usia : keadaan sensorik menurun, kecelakaan : kompor,
mandi air panas, api rokok.
Aktivitas / istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, tahanan, keterbatasan rentang gerak pada
area yang sakit.
Ganggauan masa otot, perubahan tonus
Sirkulasi
Tanda : hipotensi ( syok )
Integritas ego
Gejala : masalah tentang keluarga, pekerjaan, kecatatan
Tanda : ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri,
ramah
Eliminasi
Tanda : haluaran urine menurun / tak ada selama fase darurat. Warna
mungkin hitam, kemerahan bila terjadi hemoglobin
Dieresis ( setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam
sirkulasi )
Penurunan bising usus / tak ada, khususnya pada luka bakar kutaneus > 2
%
Makanan / cairan
Tanda : edema jaringan umum
Anoreksia, mual / muntah
Neurosensoris
Gejala : area kebas, kesemutan
Tanda : perubahan orientasi, efek, perilaku
Penurunan reflex tendon dalam ( rtd ) pada cedera ekstermitas
Aktivitas kejang ( syok listrik )
Laserasi kornea, kerusakan retina, penurunan ketajaman penglihatan
( syok listrik )
Repture membrane timpani ( syok listrik )
Paralisis ( cedera listrik pada aliran saraf )
Nyeri / kenyamanan
Gejala : berbagai nyeri,contoh luka bakar derajat I, secara ekstrem
sensitive untuk disentuh, ditekan, gerakan udara dan perubahan suhu
Luka bakar ketebalan sedang derajat II sangat nyeri
Pernapasan
Gejala : terkurung dalam ruangan tertutup, terpejam lama
( kemungkinan cedera inhalasi )
Keamanan
Tanda : area kulit tak terbakar mungkin dingin atau lembab, pucat
dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung
sehunungan dengan kehilangan cairan atau status syok
Cedera api : terdapat area cedera campuran dalam sehubungan dengan
variase intensitas panas yang di hasilkan bekuan terbakar
No
1.
intervensi
rasional
- Mencegah kontaminasi
pasien
2.
5
-Silver sulfadiozin ( silvaden )
infeksi
-Mencegah terpejam pada
organism infeksius
-Air melembutkan dan
membantu membuang
balutan dan jaringan
pucat ( lapisan balutan
dan jaringan perut
( lapisan kulit mati atau
jaringan )
-Meningkatkan
penyembuhan
Memberikan dasar dan
catatan proses
penyembuhan
Agen dibawah ini
membatu untuk mencegah
luka kering yang dapat
menyebabkan kerusakan
-mofedin asedat ( sulfamilon )
jaringan lanjut
Anti microbial spectrum
luas yang secara relatif
tidak nbcc, tetapi
mempunyai penetrasi
tindal dari pada
sulfamilan dan dapat
menyebabkan kemerahan
atau depresi sdp
Anti biotic pilihan pada
infeksi luka bakar /
infeksi
aktifitas
Mempertahankan posisi fungsi di buktikan oleh tak adanya
kontraktur
Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi yang
No
Intervensi
Rasional
kontraktus meningkatkan
pemeliharaan fungsi otot / sendi
dan menurunkan kehilangan kalsium
dari tulang
Secara cepat
3
Meningkatkan kemandirian,
individu
Keluhan nyeri
Focus mnyempit, penampilan wajah nyeri
Perubahan tonus otot : respon autonomif
Perilaku distrasi melindungi : ansietas / ketakutan
yang diharapkan
Melaporkan nyeri berkurang / terkontrol
Menunjukan ekspresi wajah / postur tubuh rileks
Berpartisipasi dalam aktivitas dan tidur / istirahat dengan tepat
No
Intervensi
Rasional
nyeri
Pernyataan memungkinkan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
b. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan utama
a. Keluhan utama masuk RS
Tn. N
30 thn
laki laki
wiraswasta
SMA
Kristen Protestan
Bentas
13 05 2010
15 05 -2010
teratai
060976
combustion tingkat II
NB.S
istri
ibu rumah tangga
bentas
0852430657823
kaki kanan
: nyeri hebat, rasa panas
c. Factor pencetus
d. Sifat keluha
e. Lokasi penyebaran
f. Skala keluhan
g. Hal yang meringankan
keseluruhannya
: 7 8 ( berat )
: jika di berikan analgetik
: tindakan keperawatan
luka dan aktivitas
Catatan kronologis :
Pada tanggal 13 05 2010 sekitar pukul 04.00 wit sebelum
tidur malam pasien membakar lilin namun tanpa disadari perlak
sudah terbakar dan sudah merembes kedinding pintu kamarnya,
dan saat itu dia mencoba un tuk lari keluar tiba tiba sambaran
api pada kayu yang jatuh dan membakar kaki kanannya pada pukul
04.40 wit pasien di bawa ke RS RST Ambon tiba di RS pasien di
-
Keterangan :
: laki - laki
: perempuan
: pasien
X
: meninggal
H&S
4. Keadaan psikososial
-
5. Keadaan spiritual
-
No
Pola hidup
Nutrisi
- Frekuensi
Sebelum sakit
Saat sakit
3 x sehari
3 x sehari
- Waktu
1 porsi
1 porsi
Tidak ada
1500 cc ( 1300 cc /
hari )
Jenis makan
- keluhan
Pola minum
- frekuensi
- jenis minuman
3
Air putih
BAB
1-2x sehari
1x sehari
Lunak
Lunak
- konsistensi
Kuning kecokelatan
Kuning kecokelatan
- warna
Khas
Khas
- bau
Tidak ada
Tidak ada
5 6 x sehari
1500 cc
1500 cc
- jumlah
Kuning
Kuning
- warna
Amoniak ( pesing )
Amoniak ( pesing )
- bau
Tidak ada
- frekuensi dalam
sehari
- keluhan
4
BAK
- frekuensi dalam
sehari
- keluhan
Urine menetes
BAK ada darah 2 tetes
tidur malam
6 7 jam
5 6 jam
tidur siang
2 jam
2 jam
kualitas tidur
Nyenyak
Nyenyak
keluhan
Tidak ada
Tidak ada
Ph ( personal hygiene )
-
kebiasaan mandi
2x sehari
1x sehari
kebiasaan gosok
gigi
2x sehari
1x sehari
Baik
Baik
kebersihan mulut
2x seminggu
Tidak ada
cuci mulut
PEMERIKSAAN FISIK
1. status umum
-
KU
: lemah
Tingkat kesadaran : CM
Suhu
: 38 0 c
TD
: 130 / 80 mmhg
Nadi
: 92 x/ m
Pernapsan
: 28x/ m
3. Pengkajian fisik
a. Kepala
-
Bentuk kepala
Distribusi rambut
: merata
Keadaan rambut
: tidak rapi
Wajah
Keluhan
: tidak ada
: bulat
: bersih
b. Kulit
1. Warna
-
Sianosis
Internus
Distribusi pigmentasi
: tidak ada
: tidak ada
: merata
2. Turgor
: baik
3. Keutuhan
4. Bau
: tidak ada
5. Edema
6. Kebersihan
: bersih
7. Tekstur
: halus
8. Eksudat
: ada
c. Kuku
-
Kebersihan
: baik
Kerapian
: rapi
Warna
: tidak sianosis
Muskulus keletal
o
Kekuatan otot
: lemah
Tonus otot
: kurang
Nyeri
Trauma
Pola aktivitas
: terbatas dan di bantu oleh
keluarga dan
perawat antara
lain seperti BAK, BAB, makan,
menurun
d. Lesi
-
Terdapat bulla
e. Ekstremitas
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAB
-
HB
LEUCO
LED
TROMBOSIT : 300,000 / MM
: 14,0 GR %
: 10000 MM3
: 15 25
PENGOBATAN / TINDAKAN
-
CEFOTAXIM 1 GR / 8 JAM
KLASIFIKASI DATA
A. Data subjektif ( Ds )
Pasien mengatakan
B. Data objektif ( Do )
-
TTV
S
: 38 0 C
: 92X / M
:28X / M
KU lemah
ANALISA DATA
NO
D A T A
DS :
ETIOLOGI
MASALAH
TTV
: 38 0 C
: 92X / M
:28X / M
NYERI
KERUSAKAN JARINGAN
- ku lemah
- Kulit nampak pucat
- ekspresi wajah meringis
- skala nyeri 7 8 ( berat )
- pasien Nampak gelisah
- lesi pada kaki kanan
DS :
Pasien mengatakan :
Rasa panas pada daerah luka
DO :
- Lesi pada kaki kanan
- Ada edema pada daerah
luka bakar
- Terdapat bulla pada daerah
luka bakar
- Sebagian bulla yang telah
pecah tampak merah
KERUSAKAN KULIT
RESIKO TINGGI
INFEKSI
DS :
Pasien mengatakan :
-
DO :
NYERI
- KU lemah
- Pasien Nampak gelisah dan
meringis kesakitan
- Kekuatan otot lemah
- Tonus otot kurang
- Terpasang IVFD pada
ekstermitas kanan atas
- Aktivitas terbatas dan
dibantu oleh keluarga dan
perawat
RUMUSAN DIAGNOSA
INTOLERANSI
AKTIVITAS
DS : pasien mengatakan
-
KU lemah
TTV :
DO :
: 38 0 C
: 92X / M
:28X / M
DO :
Suhu : 38 0 c
KU lemah
Terpasang IVFD
DO :
PRIORITAS MASALAH :
1. NYERI BERHUBUNGAN DENGAN KERUSAKAN JARINGAN
2. RESIKO TINGGI INFEKSI BERHUBUNGAN DENGAN KERUSAKAN KULIT
3. INTOLERANSI AKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN NYERI
DIAGNOSA I
IMPLEMENTASI
EVALUASI
: Pasien mengatakan
- Rasa nyeri mulai berkurang
Hasilnya :
Lokasi
: kaki kanan
Karakter : menetap
Skala
: berat ( 7 -8 )
P :
- KU masih lemah
- Kulit masih pucat
Hasilnya :
DIAGNOSA II
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TGL 15 05 2010
Tgl 15 05 2010
S : pasien mengatakan
- Rasa panas mulai berkurang
O :
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TGL 15 04 2010
S : pasien mengatakan
Hasilnya :
O :
- KU masih lemah
- Kekuatan otot lemah
- Tonus otot masih lemah
- Aktivitas masih dibantu oleh
perawat, seperti BAB, BAK,
makan dan minum
- Masih ada lesi pada kaki kanan
DAFTAR PUSTAKA