PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pil progestin menebalkan cairan mulut rahim (dimana ini menghalangi sperma bertemu
sel terlur)
Pil progestin juga akan mempengaruhi siklus menstruasi, termasuk mencegah pelepasan
sel telur dari ovarium (proses ovulasi) 97% (desogestresl) dan 60% (progestin) pada
perempuan 49
Jika digunakan secara konsisten (meminum pil setiap hari tanpa melewatkannya di waktu
yang sama) Pil Progestin 99% lebih efektif dalam mencegah kehamilan.
2
Dengan penggunaan yang kurang teratur pil progestin masih sangat efektif bagi
perempuan yang sedang menyusui. Ada kemungkinan kehamilan 1 di antara 100
perempuan yang menggunakan pil progestin ini dalam jangka waktu satu tahun (1%
tingkat kegagalan). Namun, pil ini kurang efektif bagi perempuan yang sedang tidak
dalam masa menyusi. Sekitar 3-10 perempuan dari 100 perempuan menggunakan pil
pogestin selama satu tahun akan mengalami kehamilan (dengan penggunaan tidak teratur)
Data menunjukan bahwa semua pil progestin memiliki efektivitas yang sama untuk
mencegah kehamilan.
c. Waktu Penggunaan
Pil progestin dapat dimulai kapan saja. Jika perempuan memulai dalam 5 hari setelah
menstruasi atau 5 hari setelah aborsi, tidak perlu disiapkan metode cadangan; perempuan akan
segera terlindungi dari kehamilan. Jika lebih dari 5 hari setelah menstruasi atau aborsi,
perempuan dapat memulai menggunakan pil progestin kapan saja. Namun, perempuan akan
membutuhkan metode cadangan selama dua hari setelah menggunakan pil. Perempuan juga
dapat menggunakan kondom sebagai metode cadangan.
Jika perempuan melahirkan dan masih dalam masa menyusui ia dapat mulai
menggunakan pil progestin 6 minggu setelah melahirkan. Jika ia tidak sedang menyusui, ia dapat
memulai kapan saja dalam kurun waktu 4 minggu setelah melahirkan tanpa harus menggunakan
kontrasepsi lain. Jika lebih dari 4 minggu setelah melahirkan maka perempuan akan
membutuhkan metode cadangan seperti kondom selama 2 hari.
Jika perempuan melanjutkan menyusui, ia dapat merubah pil gabungan ketika bayi
berusia 6 bulan; dengan cara ini pil gabungan tidak akan mempengaruhi kemampua perempuan
untuk menyusui. Untuk perempuan yang menyusui dan bayinya berusia kurang dari enam bulan,
pil progestogen adalah pil yang direkomendasikan, perempuan seharusnya tidak menggunakan
pil gabungan.
d. Efektifitas
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan
konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan
berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan
obat anti tuberkulosis (rifampisin).
Adapun cara untuk menjaga kehandalan mini pil antara lain:
e. Manfaat
Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi dan non
kontrasepsi.
3
Manfaat Kontrasepsi
Mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi sebagai berikut:
1. Sangat efektif apabila digunakan dengan benar dan konsisten.
2. Tidak mempengaruhi ASI.
3. Nyaman dan mudah digunakan.
4. Hubungan seksual tidak terganggu.
5. Kesuburan cepat kembali.
6. Efek samping sedikit.
7. Dapat dihentikan setiap saat.
8. Tidak mengandung estrogen.
Manfaat Non Kontrasepsi.
Mini pil mempunyai manfaat non kontrasepsi sebagai berikut:
1. Mengurangi jumlah darah haid.
2. Mengurangi kejadian anemia.
3. Menurunkan pembekuan darah.
4. Mengurangi nyeri haid.
5. Mencegah kanker endometrium.
6. Melindungi dari penyakit radang panggul.
7. Penderita endometriosis, kencing manis yang belum mengalami komplikasi dapat
menggunakan.
8. Tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi.
9. Mengurangi gejala pre menstrual sindrom.
f. Kerugian
Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai kerugian, antara lain:
1. Memerlukan biaya.
2. Harus selalu tersedia.
3. Efektifitas berkurang apabila menyusui juga berkurang.
4. Penggunaan mini pil bersamaan dengan obat tuberkulosis atau epilepsi akan
mengakibatkan efektifitas menjadi rendah.
5. Mini pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama.
6. Angka kegagalan tinggi apabila penggunaan tidak benar dan konsisten.
7. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
8. Mini pil tidak menjamin akan melindungi dari kista ovarium bagi wanita yang pernah
mengalami kehamilan ektopik.
g. Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan pil progestin atau mini pil antara lain:
1. Gangguan haid (perdarahan bercak, spotting, amenorea dan haid tidak teratur).
2. Peningkatan/penurunan berat badan.
3. Payudara tegang.
4. Mual.
5. Pusing.
6. Perubahan mood.
7. Dermatitis atau jerawat.
4
8. Hirsutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka), tetapi
sangat jarang.
h. Indikasi
Kriteria yang boleh menggunakan pil progestin atau mini pil antara lain:
2. Wanita yang telah memiliki anak maupun yang belum mempunyai anak.
3. Pasca persalinan dan tidak menyusui.
4. Menginginkan metode kontrasepsi efektif selama masa menyusui.
5. Pasca keguguran.
6. Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg atau dengan masalah pembekuan darah.
7. Tidak boleh mengkonsumsi estrogen atau lebih senang menggunakan progestin.
8. Perokok segala usia.
i. Kontra Indikasi
Kriteria yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil progestin atau mini pil antara lain:
1) Wanita usia tua dengan perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya.
2) Wanita yang diduga hamil atau hamil.
3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
4) Riwayat kehamilan ektopik.
5) Riwayat kanker payudara atau penderita kanker payudara.
6) Wanita pelupa sehingga sering tidak minum pil.
7) Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).
8) Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak maupun ganas.
9) Wanita dengan miom uterus.
10) Riwayat stroke.
5
Perdarahan tidak teratur/spotting Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan,
tidak perlu tindakan khusus. Berikan
alternatif kontrasepsi lain, bila pasien tidak
dapat menerima kondisi tersebut.
Pil Oral Kombinasi adalah metode kontrasepsi hormon estrogen dan progesteron yang harus
diminum satu pil setiap hari.jika meminum 1 pil setiap hari selama 21 hari lalu meminum pil yang
bebas hormone pada 7 hari berikutnya, selama minggu terakhir ini tingkat hormone akan menurun
ini yang menyebabkan seseorang dapat menstruasi. Setelah menyelesaikan siklus 28 hari, mulai
dengan kemasan baru untuk hari selanjutnya.
2. Mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma
dan sel telur.
c. Efektifitas
6
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan
pada 100 wanita pemakai/tahun pertama pemakaian (1:1000). Dalam pemakaian sehari-hari
karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan/
100 wanita pemakai/ tahun pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil
atau terlambat memulai kemasan yang baru.
d. Kelebihan
4) Mengurangi risiko kehamilan di luar rahim, kanker ovarium, kanker endometrium, kista
ovarium, dan penyakit radang panggul (Penyakit radang panggul adalah penyakit infeksi
di organ dalam rongga panggul seperti radang pada tuba fallopi, rahim, ovarium, leher
rahim, atau panggul perempuan)
6) Mengurangi jerawat
7) Mengobati PMS.
e. Kekurangan
5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan HIV atau penyakit kelamin (Infeksi
Menular Seksual)
f. Indikasi
1) ibu yang sedang menyusui. Hal ini dikarenakan hormon estrogen dapat menurunkan
volume air susu ibu (ASI).
2)
g. Kontra Indikasi
7
1) Hamil atau diduga hamil
h. Efek Samping
8
Pemberian vitamin A dan vitamin Edosisi tinggi. Bila disertai infeksi dapat diberikan
preparat tetracycline 250 mg 2x1 kapsul selama satu atau dua minggu (Maryani, 2008).
5. Air Susu Berkurang
ASI berkurang bahkan kadang-kadang sampai berhenti setelah pemakaian pil KB dengan
dosis estrogen rendah.
Penanggulangan :
Menjelaskan bahwa pemakaian pil KB tidak dianjurkan bagi wanita yang menyusui. Bagi
wanita yang menyusui dapat memakai pil mini yang hanya mengandung progestin
(Maryani, 2008).
6. Pusing dan Sakit Kepala
Rasa berputar atau sakit pada kepala yang dapat terjadi pada satu sisi atau seluruh bagian
kepala.
Penanggulangan :
Menjelaskan secara jujur kepada calon akseptor bahwa kemungkinan tersebut mungkin
ada, tetapi biasanya bersifat sementara dan jarang terjadi(Maryani, 2008).
7. Perubahan Libido
Terjadi peningkatan libido atau penurunan libido. Sulit dinilai karena bersifat subjektif ini
disebabkan oleh faktor psikis (kejiwaan) dan biasanya bersifat sementara.
Penanggulangan :
Menjelaskan kepada klien kemungkinan terjadi tentang hal ini dan sifatnya yang subjektif
(sementara). Akseptor dianjurkan untuk memperbaiki keadaan umum termasuk kesehatan
bila perlu konsultasi ke psikolog.
8. Varises
Rasa pegal dan nyeri pada tungkai dan terdapat pelebaran pembuluh darah balik (vena)
pada ektremitas bawah yang biasanya terlihat menonjol dibawah kulit.
Penanggulangan :
Menjelaskan bahwa varises hanya terdapat pada wanita yang berbakat untuk varises. Bagi
wanita yang tidak mempunyai varises tetap dapat memakai pil KB (Maryani, 2008).
9. Tromboemboli
Gejala yang timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah oleh darah yang membeku
(thrombus). Gejala yang timbul tergantung dari bagian yang tersumbat dan dapat terjadi
didaerah otak, arteri coronaria, pada pembuluh vena atau paru-paru.
Penaggulangan :
Menjelaskan secara jujur kepada calon aksepror bahwa kemungkinan
terjadi tromboemboli, walaupun sangat kecil dan biasanya dapat dikurangi kemungkinan
dengan pemakaian pil KB dengan dosis estrogen rendah (Maryani, 2008).
9
Kontrasepsi darurat adalah metode kontrasepsi yang dapat segera
mencegah kehamilan setelah berhubungan tanpa perlindungan alat
kontrasepsi.
b. Efektifitas
pil KB sebagai pil kontrasepsi darurat tergantung pada penyerapannya ke dalam
aliran darah. Penelitian menunjukan, jika penggunaan pil KB dapat mencegah 75
persen kehamilan jika dikonsumsi dengan dua kali dosisnya. Penelitian tersebut
menunjukan bahwa pil KB yang mengandung 100 mikrogram ethinyl estradiol dan 0.5
miligram levonorgestel telah berhasil mencegah 75 persen kehamilan ketika diambil
dalam 2 dosis yang diberikan dalam jeda 12 jam terpisah.
Pemberian pil KB yang pertama dengan catatan tidak lebih dari 120 jam setelah
berhubungan seks, melainkan segera setelahnya atau di pagi harinya. Kemudian
dilanjutkan dengan konsumsi 1 dosis lagi 12 jam setelah minum pil yang pertama.
Dosis tersebut tergantung dengan apa pil KB yang diminum.
Pada dasarnya, ada 2 jenis pil KB yang dapat digunakan sebagai pil kontrasepsi
darurat. Pertama adalah pil KB yang mengandung levonorgestrel, bentuk dari hormon
progesteron wanita yang mana jenis ini sering disebut dengan pil KB mini pil atau
progestin-only. Kedua yaitu, pil KB yang mengandung ethinyl estradiol yang sering
disebut dengan pil kombinasi.
c. Jenis KB Pil Kondar
1. Posrinor-2
Postinor-2 adalah jenis pil KB mini pil. Cara meminumnya, ambil 2 pil
postinor-2 setelah berhubungan seksual dan harus diminum dalam kurun waktu
maksimal 120 jam setelah berhubungan. Jangan lebih dari itu. Kebanyakan orang
akan mengonsumsinya segera mungkin atau di pagi hari setelah melakukan
hubungan seks.
2. Levonorgestirl pil, microgynon, microgynon-30, nordette
Pil-pil ini termasuk ke dalam jenis pil KB kombinasi yang mengandung
estrogen dan juga progesteron. Jenis pil ini yang dikemas dalam 28 hari, hanya 21
pil pertama yang bisa digunakan sebagai pil kontrasepsi darurat
d. Efek Samping
Efek samping yang biasanya muncul adalah rasa mual, sakit
kepala atau pusing. Mungkin sebagian perempuan akan muntah
dan payudara terasa lebih keras. Namun, pada umumnya efek
samping tidak berlangsung lebih dari 24 jam.
e. Penanganan Efek Samping
Jika muntah,segera minum lagi satu dosis pil kondar karena yang tadi
mungkin sudah dimuntahkan sebelum mulai bekerja dalam tubuh, minum obat
Pereda nyeri kepala.
f. Indikasi
1) Jika Anda tidak menggunakan alat kontrasepsi
10
3) Jika Anda lupa atau terlambat suntik KB tiga bulanan kurang dari 2
minggu
4) Jika Anda lupa atau terlambat suntik KB 1 bulanan kurang dari tujuh hari
g. Cara Penggunaan
Cara menggunakan pil KB sebagai kontrasepsi darurat adalah dengan
meminum 4 pil ini setelah berhubungan seksual dalam 2 dosis dengan jeda 12
jam. Meminum 4 pil yang pertama tidak boleh lebih dari 120 jam setelah
berhubungan seks. Lalu, minum 4 pil lagi 12 jam kemudian dari konsumsi yang
pertama kali.
2. a. Pasca Abortus
Tingkat efektivitas pil KB mencapai lebih dari 99 persen apabila
digunakan dengan tepat. Setelah keguguran, dapat segera menggunakan
kontrasepsi, baik IUD, pil KB, suntik, implan, dan sebagainya. Terkait
penggunaan pil KB, sebaiknya pemakaian pertama kali pada hari 3-4 menstruasi.
Hal ini untuk meminimalkan kemungkinan hamil yang menjadi kontraindikasi
penggunaan pil KB.
b. Efek samping
menyebabkan tekanan darah tinggi, nyeri payudara, bercak darah,
kenaikan berat badan, menstruasi berhenti, tidak teratur, dan lebih sedikit.
c. Penanganan efek samping
jelaskan efek samping yang akan terjadi lalu sarankan jika nyeri pada
payudara bisa mengompres dengan air hangat,lalu jika kenaikan berat badan
sarankan untuk melakukan diet mengatur pola makan.
3. a. Pasca Salin
Dalam perencanaan keluarga, pasangan akan menentukan jumlah anak dan
rentang waktu kehamilan. Menurut WHO, jarak antar kehamilan yang disarankan
adalah 24 bulan atau 2 tahun. Jadi artinya, sebaiknya pasangan menggunakan alat
kontrasepsi setelah melakukan persalinan untuk menghindari kehamilan yang
tidak direncanakan.
Waktu yang paling tepat untuk KB sebetulnya sesaat setelah ibu
melahirkan. Namun kondisi ini juga bergantung dari jenis kontrasepsi yang
hendak ibu pilih, serta apakah ibu meyusui bayinya atau tidak.
4. a. Masa Antara
Masa antara adalah waktu dimana seorang perempuan dari setelah masa
nifas sampai kehamilan selanjutnya.mulai digunakan saat:
– Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil
– Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
11
– Boleh menggunakan pada harike 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi
yang lain(kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tsb.
– Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan
pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu meunggu haid.
d. Indikasi
a.Usia reproduksi
b.Telah memiliki anak
c.Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
d.Pasca persalinan tidak menyusui
e.Pasca keguguran
f.Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
g.Riwayat kehamilan ektopik
h.Tekanan darah <180/ 110 mmhg, dengan maslah pembekuan darah.
i.Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
j.Sering lupa menggunakan pil
12
e. Kontra Indikasi
a.Hamil atu diduga hamil
b.Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya
c.Tumor/keganasan
d.Penyakit Jantung, Kelainan Haid, Darah Tinggi, Kencing Manis
g. Cara penggunaan
Pemasangan Implant biasanya dilakukan dibagian atas (bawah kulit) pada
lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal ), agar tidak menggangu
kegiatan. Implant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan
oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan
kesehatan terlebih dahulu danjuga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka
bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih kering dan tidak boleh terkena
air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah
pemasangan. Setelah itu setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5
tahun implant harus diambil atau di lepas.Saat pemsangan yang tepat adalah pada
waktu menstruasi atau 1-2 setelah menstruasi. Akseptor sebaiknya berbaring
horizontal atau duduk Selama pemasangan implant untuk mempermudah
pemsangan.
a) Lengan yang tidak dominan (lengan kiri) diletakan lurus setinggi pundak.
Tentukan daerah pemsangan biasanya sekitar 8 cm hingga 10 cm di atas lipat siku.
Lakukan pembersihan di daerah tindakan dan sekitarnya.
b) Lakukan anestesi local di tempat insersi dan dengan arah seperti kipas sepa
njang 4-4,5 cm dengan pembius local.
c) Lakukan sayatan melintang selebar 2-3 mm ditempat suntikan, agar luka tidak
dijahit dan mengurangi kemugkinan infeksi.
d) Tusukkan trochar melalui sayatan ke bawah kulit, perhatikan tanda batasnya
dan tusukkan sampai tanda batas dekat pangkal trochar.
e) Keluarkan batang dalam trochar dan masukkan kapsul implant ke dalam batang
ke luar trochar dengan memakai pinset anatomis, dorong pelan-pelan dengan
batang pendorong sampai terasa ada tahanan.
f) Pertahankan posisi batang pendorong, tarik trochar perlahan-lahan sepanjang
batang pendorong sampai batas paling ujung. Implant terlepas dari trokar kalau
tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan dipastikan dengan meraba
ujung trokar dengan jari.
13
g) Raba implant terpasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada posisi
sebelahnya tanpa terlebih dahulu mengeluarkan ujungnya dari sayatan. Pasang
seluruh implant dengan posisi menyerupai kipas, sehingga keenam kapsul
terpasang baik. Olesi luka sayatan dengan antisepstik, tutup dengan plester dan
kasa steril dan balut dengan perban.
Pencabutan Implant
a.Tentukan posisi implant dengan palpasi. Lakukan desinfeksi di daerah tindakan
dan sekitarnya. Lakukan anastesi local pada tempat insersi dengan bentuk seperti
kipas dengan cairan pembius local.
b.Lakukan sayatan 2-3 mm, agar luka tidak perlu dijahit dan mengurangi
kemungkinan infeksi.
c.Tekan Implan dengan jari kea rah sayatan, setelah ujung tampak, jepit dengan
pean dan tarik keluar.
d.Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan menggunakan
scalpel.
e.Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain. Tarik keluar
implant perlahan-lahan sampai terlepas seluruhnya. Lakukan hal yang sama
sampai semua implant (6 btg) dikeluarkan. Rapatkan luka, tutup dengan plester,
kasa steril dan balut dengan perban
h. Keuntungan Implant
a.Tidak menekan produksi ASI
b.Praktis dan efektiv
c.Tidak ada factor lupa
d.Masa pakai jangka panjang (5 thn)
e.Membantu mencegah anemia
f.Khasiat kontrasepsi susu berakhir segera setelah pengangkatan
g.Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone estrogen
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang
digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis
kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan
digunakan, serta harganya murah (Saifuddin, 2006).
2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/30082/2/BAB_I.pdf
http://www.tundakehamilan.com/kontrasepsi_darurat
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka. (Bagian Kedua MK 48-MK 53).
https://consult.womenhelp.org/id/page/450/progestin-only-pill
16