Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FARMAKOGNOSI 2 SEJARAH PENEMUAN ANTIBIOTIK

Disusun oleh: ALVIAN 1043050011

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

JAKARTA 2013

Pendahuluan Pada zaman dahulu, orang Mesir kuno dan zaman Cina kuno telah menggunakan suatu ekstrak jamur untuk mengatasi berbagai infeksi. Zat tersebut bekerja dengan cepat sebab beberapa jamur menghasilkan unsur antibiotik. Kata antibiotik berasal dari bahasa yunani yaitu anti (melawan) dan biotikos (cocok untuk kehidupan). Istilah ini diciptakan oleh Selman tahun 1942 untuk menggambarkan semua senyawa yang diproduksi oleh mikroorganisme yangdapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Namun istilah ini kemudian digeser dengan ditemukannya obat antibiotik sinetis. Penggunaan istilah antimikroba cenderung mengarah ke semua jenis mikroba dan termasuk didalamnya adalah antibiotik, anti jamur, anti parasit, anti protozoa, anti virus, dll. Namun dalam pembahasan ini hanya membicarakan proses penghambatan antibiotik dalam membunuh bakteri. Mikroorganisme yang dihambat oleh antibiotik khusunya adalah bakteri. Maka dari itu antibiotik bersinosim dengan anti-bakteri. Antibiotik berbeda dengan istilah disinfectant karena desifektant membunuh kuman dengan cara membuat lingkungan yang tidak wajar bagi kuman. Sedangkan kerja dariantibiotik adalah cenderung bersifat Toksisitas Selektif dalam arti dapat membunuh kuman tanpa merugikan inang

Antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri atau menekan pertumbuhan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Antibiotik yang pertama kali dikenal adalah penicillin. Penicillin ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 secara tidak sengaja. Alexander Fleming lahir pada tanggal 6 Agustus 1881 di Lechfield, Scotlandia. Fleming merupakan anak ketiga dari empat putra Hugh Fleming dari istri keduanya, Grace Stirling Morton. Fleming menuntut ilmu di St. Marys Hospital Medical School seperti kakak lakilakinya. Setelah Perang Dunia I, Fleming melakukan penelitian mengenai antibakteri karena prihatin menyaksikan begitu banyak kematian tentara akibat infeksi pada luka-luka yang diderita. Antiseptik ternyata justru lebih kuat melawan sistem kekebalan tubuh mereka daripada melawan bakteri penyebab infeksi. Dalam artikelnya yang dimuat di jurnal kedokteran The Lancet, Fleming menjelaskan bahwa antiseptik efektif bekerja di permukaan, tapi luka yang dalam justru menjadi tempat berlindung bagi bakteri anaerob dari agen antiseptik sehingga antiseptik tidak dapat membunuh bakteri yang tidak terjangkau ini. Suatu hari, Fleming melakukan penelitian menggunakan bakteri Staphylococcus. Dia sempat meninggalkan laboratoriumnya dan ketika kembali, Fleming mendapati ada kultur bakteri yang terkontaminasi oleh jamur. Anehnya, hanya di bagian tepi koloni saja yang bakterinya tidak tumbuh, sedangkan di tempat yang lain, bakteri tetap tumbuh. Kemudian Fleming menumbuhkan jamur tadi pada media murni. Ternyata, jamur tersebut memproduksi suatu senyawa yang dapat membunuh bakteri. Selanjutnya Fleming berhasil mengidentifikasi jamur tersebut berasal dari genus Penicillium. Pada tanggal 7 Maret 1929 senyawa tersebut diberi nama Penicillin. Fleming terus melakukan penelitian mengenai penicillin, namun dia kesulitan untuk membudidayakan penicillin dan mengisolasi senyawa tersebut dari jamurnya. Setelah Fleming menyerah, Howard Florey dan Ernst Boris Chain melanjutkan penelitian Fleming dengan biaya dari pemerintah Amerika dan Inggris. Mereka berhasil memurnikan penicillin sehingga mampu digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Penicillin dapat membunuh bakteri penyebab pneumonia, meningitis, difteri, gonorrhea, sifilis, bronchitis, dan gangren. Fleming juga menemukan bahwa penggunaan antibiotik dengan dosis yang terlalu rendah

atau durasi penggunaan yang terlalu singkat dapat menyebabkan resistensi bakteri. Atas penemuannya ini, Fleming mendapatkan penghargaan Nobel Prize in Medicine tahun 1945 bersama Florey dan Chain. Fleming meninggal di London pada tahun 1955 karena serangan jantung. Ia mencatat bahwa suatu koloni fungi telah tumbuh sebagai zat pencemar pada suatu agar dengan bakteri Staphylococcus aureus dan koloni bakteri di sekitar cendawan tersebut menjadi transparan hal ini disebabkan sel bakteri mengalami lysing. Fleming telah mengabdikan dirinya dalam berbagai riset untuk menemukan metoda dalam menangani infeksi. Saat itu ia mengenali pentingnya suatu fungi metabolite yang mungkin bisa digunakan untuk mengendalikan bakteri. Unsur ini diberi nama penicilin, sebab berasal dari fungi Penicillium notatum. Fleming menemukan bahwa penicillin adalah zat yang efektif melawan banyak bakteri Gram positif dalam kondisi-kondisi laboratorium.

Kemudian dua ilmuwan Britania lain, Howard Florey dan Ernst Chain yang bekerja di Amerika Serikat mengatur untuk menghasilkan antibiotik pada skala industri untuk penggunaan yang tersebar luas. Pada tahun mendapatkan hadiah Nobel dari bidang kedokteran Antibiotik Setelah ditemukan Penisilin, antibiotic kedua adalah Sefalosporin Sefalosporin merupakan salah satu antibiotik yang memiliki cincin -laktam dalam strukturnya sehingga tergolong antibiotik -laktam bersama-sama dengan penisilin, monobaktam, dan karbapenem. Sefalosporin tergabung dalam cephem, subgrup antibiotik laktam bersama dengan sefasimin. Seperti halnya semua senyawa metabolit sekunder, antibiotik sefalosporin dihasilkan dalam industri bioproses yang melibatkan mikroorganisme.
Sefalosporin C merupakan contoh sefalosporin yang paling awal ditemukan. Fungsinya sebagai antibiotik yang cukup potensial menjadikannya produk antibiotik yang banyak dihasilkan setelah penisilin. Dengan mengubah-ubah gugus sampingnya, diperoleh berbagai senyawa turunan sefalosporin atau disebut sefalosporin semisintetik dengan sifat-sifat yang berbeda.

1. Sejarah Perkembangan Sefalosporin Penemuan antibiotik -laktam merupakan terobosan yang luar biasa dalam pembuatan obat. Penisilin yang ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 terbukti efektif dalam melawan bakteri gram positif. Berbagai penelitian lebih lanjut terhadap penisilin menjadi populer pada masa itu. Meksipun demikian, penisilin umumnya memiliki keterbatasan dalam melawan bakteri gram negatif. Dan seiring dengan penggunaannya, beberapa bakteri gram positif menjadi resistan terhadap penisilin dengan menghasilkan enzim penisilinase yang menghidrolisis cincin -laktam pada penisilin. Pada tahun 1945, Giuseppe Brotzu, seorang profesor Hygiene dari University of Cagliari, Italia, berhasil mengisolasi strain Cephalosporium acremonium, sejenis mold,

dari air laut dekat saluran pembuangan limbah di Cagliari, Sardinia. Percobaan yang dilakukannya membuktikan bahwa fungi ini menghasilkan senyawa yang efektif dalam melawan Salmonella tylhi (sejenis bakteri gram negatif). Pada tahun 1948, Brotzu mempublikasikan penemuannya, akan tetapi kurang menarik perhatian. Atas usul British Medical Research Council, Brotzu kemudian mengirimkan kultur C. acremonium, yang kemudian diklasifikasi ulang sebagai Acremonium chrysogenium pada tahun 1971 oleh Gams, kepada Howard Florey di Oxford. Guy Newton dan Edward Abraham di Sir William Dunn School of Pathology, University of Oxford pada tahun 1951 berhasil menemukan senyawa antibiotik yang dihasilkan oleh kultur Acremonium yang kemudian diberi nama sefalosporin C. Pada tahun 1955, antibiotik sefalosporin C menunjukkan spektrum aktivitasnya yang lebar, termasuk banyak strain Staphylococcus aureus yang sensitif dan resistan terhadap penisilin. Riset dan pengembangan industri produksi sefalosporin semakin marak mengingat potensi yang besar dari sefalosporin. Proses produksi yang pertama melibatkan Glaxo, dari Inggris, dan Ely Lilly, dari Amerika Serikat, sebagai yang pertama bernegosiasi dengan NRDC (National Research Development Corporation). Pada tahun 1985, gen biosintetik -laktam pertama, pcbC (encoding cyclase) berhasil dikloning dari A. chrysogenum. Perkembangan ini cukup berarti bagi industri sefalosporin mengingat pembuatan enzim yang diperlukan bagi industri ini menjadi lebih mudah.

Penisilin dan sefalosporin merupakan kelompok antibiotic betalaktam yang telah lama dikenal. Pada permulaan tahun 1970 telah didapatkan kelompok ketiga antibiotic betalaktam yaitu keompok asam 6-amidinopenisilanat, dengan mesilinam sebagai antibiotic pertama dari kelompok ini

Anda mungkin juga menyukai