Anda di halaman 1dari 21

1

KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DIABETES


MELLITUS DISERTAI GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI
RAWAT INAP RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
TAHUN 2017

JURNAL ILMIAH

Oleh :

Claudia Cindy Narang


21154387A

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
2

PENGESAHAN JURNAL ILMIAH

Sesuai dengan hasil Penelitian, maka telah dilakukan perbaikan pada aspek
substansial, metodologi dan tata cara penulisan Jurnal Ilmiah.
Atas dasar hal tersebut, maka Jurnal Ilmiah dengan judul :

KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DIABETES


MELLITUS DISERTAI GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI
RAWAT INAP RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
TAHUN 2017

Yang disusun oleh peserta program :


Nama : Claudia Cindy Narang
NIM : 21154387A

Disyahkan sebagai Jurnal Ilmiah

Surakarta, April 2019

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Elina Endang Sulistyowati, M.Si. Ganet Eko Pramukantoro, M.Si.,Apt.

ii
6

KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN


DIABETES MELLITUS DISERTAI GAGAL GINJAL KRONIK
DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA TAHUN 2017

STUDY OF DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) IN PATIENTS OF


DIABETES MELLITUS WITH CHRONIC KIDNEY FAILURE IN
INAPORAL INSTALLATION OF RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA IN 2017
Claudia Cindy Narang1, Elina Endang S2, dan Ganet Eko P2
1
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Surkarta, Jln. Letjen Sutoyo-Mojosongo Surakarta-57127 Telp. 0271-
852578 claudiacindy565@gmail.com
2’2
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Surkarta, Jln. Letjen Sutoyo-Mojosongo Surakarta-57127 Telp.
0271-852578 www.setiabudi.ac.id , email : info@setiabudi.ac.id

ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit hiperglikemia yang terjadi
ketika tubuh tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau
tubuh tidak bisa menggunakan insulin tersebut secara efektif. Gagal ginjal
kronik (GGK) merupakan penyakit yang terjadi setelah berbagai macam
penyakit yang merusak nefron ginjal sampai pada titik keduanya tidak
mampu untuk menjalankan fungsinya. Tujuan utama penelitian ini adalah
untuk mengetahui penggunaan obat, kategori DRPs yang terjadi dan
pengaruh DRPs dengan lama rawat inap.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan
pengambilan data retrospektif dengan metode purposive sampling,
menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Data yang diambil
berupa catatan rekam medik pasien yang terdiagnosa diabetes mellitus
disertai gagal ginjal kronik dan pengolahan data dilakukan dengan
rancangan deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan kategori interaksi obat terdapat 34
kejadian (48,6%), dosis terlalu tinggi terdapat 27 kejadian (38,6%), dosis
terlalu rendah terdapat 5 kejadian (7,1%), terapi tanpa indikasi terdapat 0
kejadian, indikasi tanpa terapi terdapat 4 kejadian (5,7%).Identifikasi
pengaruh antara DRPs dengan lama rawat inap menggunakan Statistical
Product and Service Solution (SPSS), didapatkan nilai Pearson Chi-Square
sebesar 0,949 yaitu diatas 0,05 maka H0 diterima dan dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh DRPs dengan lama rawat inap.

Kata kunci: DM, DRPs, GGK.

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a hyperglycemic disease that occurs when
the body cannot produce enough insulin or the body cannot use insulin
effectively. Chronic renal failure (GGK) is a disease that occurs after various
types of diseases that damage the kidney nephron to the point that they are
unable to function. The main purpose of this study was to determine drug

1
Claudia, Elina, Ganet 2

use, the category of DRPs that occurred and the influence of DRPs with
length of stay.
This type of research is a non-experimental study with retrospective
data collection using purposive sampling method, using a cross-sectional
study design. Data taken in the form of medical record records of patients
diagnosed with diabetes mellitus accompanied by chronic renal failure and
data processing carried out in a descriptive design.
The results of the study categoriese the drug interaction had 34
events (48,6%), too high doses there were 27 events (38,6%), the dosage
was too low there were 5 events (7,1%), therapy without indication there
were 0 incidence, indications without therapy there were 4 events (5.7%).
Identification of influence between DRPs with length of stay using Statistical
Product and Service Solution (SPSS), obtained Pearson Chi-Square value
of 0.949 which is above 0.05 so H0 is accepted and it can be concluded that
there are influence DRPs with length of stay.

Keywords: DM, DRPs, GGK.

PENDAHULUAN terutama untuk obat yang memiliki


kisar terapetik sempit (narrow
Diabetes mellitus (DM) adalah
therapeutic window drugs)
penyakit hiperglikemia yang
(Sjamsuhidajat & Jong 2011).
terjadi ketika tubuh tidak bisa
Dalam pemberian terapi
memproduksi insulin atau tubuh
pengobatan pada pasien DM
tidak bisa menggunakan insulin
disertai GGK kemungkinan
tersebut secara efektif (Depkes
terjadinya hasil pengobatan yang
2005). International Diabetes
tidak diharapkan karena adanya
Federation (IDF) Diabetes Atlas
faktor Drug Related Problems
Seventh Edition memperkirakan
(DRPs) akan semakin meningkat.
ada 415 juta orang dewasa
Hasil penelitian oleh oleh
berusia 20-70 tahun yang
Miyadah (2017) tentang
menderita diabetes mellitus dan
Identifikasi Drug Related
5,0 juta kematian (IDF 2015).
Problems (DRPs) Pada Pasien
Penderita DM rentan terhadap
Diabetes Mellitus Yang Disertai
serangkaian komplikasi, salah
Dengan Gagal Ginjal di RSUP
satu satunya gagal ginjal kronik
Fatmawati tahun 2015
(GGK) merupakan penyakit yang
menunjukkan 402 kali potensial
terjadi setelah berbagai macam
obat mengalami interaksi obat
penyakit yang merusak nefron
pada 29 pasien, 9 kali terjadi
ginjal sampai pada titik keduanya
pemberian dibawah dosis
tidak mampu untuk menjalankan
terutama paling banyak pada
fungsinya (Lukman et al. 2013).
penggunaan insulin aspart yaitu 4
Sebagian besar obat
kali, 31 kali terjadi pemberian
mengalami eksresi dan eliminasi
dosis diatas dosis terutama paling
di ginjal oleh karena itu perlu
adanya penyesuaian dosis obat
3
Claudia, Elina, Ganet

banyak pada penggunaan insulin a. Pasien dengan riwayat


aspart yaitu 10 kali. penyakit DM disertai GGK.
b. Pasien DM disertai GGK
METODE PENELITIAN dengan komplikasi/ penyakit
penyerta lainnya.
Penelitian ini dilakukan di
c. Pasien yang di rawat inap.
RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
rancangan penelitian cross
sectional secara retrospektif Penelitian ini menunjukkan
pengambilan sampel dengan pasien DM disertai GGK yang
metode purposive sampling. dirawat inap di RSUD dr. Doris
Sampel yang digunakan dalam Sylvanus Palangka Raya tahun
penelitian ini adalah data rekam 2017 berjumlah 175 pasien
medik pasien DM disertai GGK di terdapat 53 kasus yang masuk
Instalasi Rawat Inap RSUD dr. kriteria inklusi.
Doris Sylvanus Palangka Raya Distribusi pasien berdasarkan
dari bulan Januari-Desember jenis kelamin
2017 yang memenuhi kriteria Pengelompokan pasien
inklusi. berdasarkan jenis kelamin tersaji
Kriteria inklusi untuk sampel pada tabel 1.
penelitian ini adalah:
Tabel 1. Distribusi Pasien DM disertai GGK Berdasarkan Jenis Kelamin di
Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka RayaTahun 2017
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-laki 22 41,5%
2. Perempuan 31 58,5%
Total 53 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Berdasarkan jenis kelamin, memiliki kadar glukosa yang
perempuan lebih cenderung tinggi.
rentan mengalami penyakit DM Distribusi pasien berdasarkan
disertai GGK. Hal ini disebabkan usia
perempuan cenderung lebih Pengelompokan pasien
memiliki peluang peningkatan berdasarkan usia tersaji pada
indeks masa tubuh sehingga tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Pasien DM disertai GGK Berdasarkan Jenis Usia di
Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017
No Usia Jumlah Persentase
1 26-35 tahun 3 5,7%
2 36-45 tahun 8 15,1 %
3 46-55 tahun 20 37,7 %
4 56-65 tahun 15 28,3 %
5 > 65 tahun 7 13,2 %
Total 53 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Berdasarkan usia, emakin seseorang mengalami penyakit
bertambahnya usia maka resiko diabetes mellitus disertai gagal
Claudia, Elina, Ganet 54

ginjal kronik semakin besar, hal ini (albumin) melalui urin yang sulit
karena adanya intoleransi untuk di kontrol.
glukosa, proses penuaan yang Distribusi pasien berdasarkan
menyebabkan kurangnya sel β lama rawat inap
pankreas dan lebih rentan Pengelompokan pasien
terjadinya kebocoran darah berdasarkan lama rawat inap
tersaji pada tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Pasien DM disertai GGK Berdasarkan Waktu Lama
Rawat Inap di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Tahun 2017
No Lama rawat inap Jumlah Persentase
1. 3-4 hari 16 30,2 %
2. 5-6 hari 22 41,5 %
3. 7-8 hari 7 13,2 %
4. 9-10 hari 6 11,3 %
5. 11-12 hari 1 1,9 %
6 13-14 hari 1 1,9 %
Total 53 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Hasil penelitian ini Distribusi pasien berdasarkan
menunjukkan bahwa waktu rawat derajat penyakit GGK di Instalasi
inap terbesar pada pasien DM Rawat Inap RSUD dr. Doris
disertai GGK adalah 3-8 hari. Sylvanus Palangka Raya Tahun
Lama waktu rawat inap 2017
berhubungan dengan penyakit Pengelompokan pasien
penyerta pasien atau derajat berdasarkan derajat penyakit
stadium gagal ginjal kronik yang di GGK tersaji pada tabel 4.
derita pasien.
Tabel 4. Distribusi Pasien DM disertai GGK Berdasarkan Derajat Tingkat
GGK sebelum terapi di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya tahun 2017
No Derajat Jumlah Persentase
1 Stage 3 10 18,9 %
2 Stage 4 24 45,3 %
3 Stage 5 19 35,8 %
Total 53 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Pasien yang mengalami dalam menyaring racun di dalam
penyakit gagal ginjal kronik tubuh.
stadium awal sering tidak Distribusi pasien berdasarkan
terdiagnosa sedangkan pada komplikasi
gagal ginjal kronik stadium akhir Pengelompokan pasien
penurunan fungsi ginjal sudah berdasarkan komplikasi tersaji
sangat parah sehingga ginjal tidak pada tabel 5.
dapat memiliki kemampuan lagi
Claudia, Elina, Ganet 5

Tabel 5. Jenis Komplikasi Pasien DM disertai GGK Serta Komplikasi


Lainnya di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Tahun 2017
No Jenis Komplikasi Jumlah Persentase
1 Ulkus pedis 3 5,7 %
2 Hipertensi 19 35,8 %
3 Tanpa komplikasi lainnya 31 58,5 %
Total 53 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Komplikasi terbanyak yang darah dan cairan di dalam tubuh
diderita pasien DM disertai GGK sehingga akan memicu terjadinya
adalah tanpa komplikasi lain proses peradangan dan jaringan
(gagal ginjal kronik ) hal parut serta fibriosis (Thomas
disebabkan karena pada 2010).
penderita diabetes mellitus akan Distribusi pasien berdasarkan
memperberat fungsi ginjal melalui penyakit penyerta
kerja sistem hormonal renin- Pengelompokan pasien
angiotensi-aldosetron (RAA) yaitu berdasarkan penyakit penyerta
suatu mekanisme hormon yang tersaji pada tabel 6.
mengatur keseimbangan tekanan
Tabel 6. Jenis Penyakit Penyerta Pasien DM disertai GGK di Instalasi
Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017
No Jenis Penyakit Penyerta Jumlah Persentase
1 Anemia 14 26,4 %
2 Efusi pleura 1 1,9 %
3 Stroke 1 1,9 %
4 Vertigo 2 3,8 %
5 Hiperkalemia 1 1,9 %
6 Dermatitis 1 1,9 %
7 Tuberkulosis 1 1,9 %
8 Hiperkolestrol 3 5,7 %
9 Edema paru 1 1,9 %
10 Infeksi Saluran Kemih (ISK) 2 3,8 %
11 Gout 3 5,7 %
12 Hipoalbumin 1 1,9 %
13 CHF st IV 3 5,7 %
14 Tanpa penyakit penyerta 19 35,8 %
Total 53 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Penyakit penyerta paling eritopoietin yang dihasilkan oleh
banyak diderita pasien DM sel pertibular sebagai respon
disertai GGK di RSUD dr. Doris hipoksia lokal akibat pengurangan
Sylvanus Palangka Raya Tahun parenkim ginjal fungsional atau
2017 adalah penyakit anemia, hal dalam arti lain pasien menderita
ini dikarenakan adanya difisiensi kekurangan zat besi (Bakis 2008).
Claudia, Elina, Ganet 7
6

Profil Penggunaan Obat telah dilakukan, didapatkan


Antidiabetes pasien DM disertai GGK tersaji
Profil penggunaan obat pada tabel 7.
antidiabetes
Tabel 7. Obat antidiabetes yang digunakan pada pasien DM disertai GGK di
instalasi rawat inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017
No. Jenis Golongan Nama Obat No. Jumlah %
Terapi Sampel
1 Monoterapi Insulin Aspart Novorapid® 4, 17 26, 13 24,5%
31, 32, 34,
38, 40, 41,
43, 48 51,
52
Insulin Detemir Levemir® 13, 15, 19, 6 11,3
30, 47, 49 %
Novomix® 18 1 1,9 %
Insulin Glargine Lantus® 16, 36, 45 3 5,7 %
Sulfonilurea Glimepiride 11, 14, 25 3 5,7 %
Sulfonilurea Glikuidon 33, 42, 44, 4 7,5 %
50
2 Kombinasi Inhibitor α- Acarbose 2 1 1,9 %
2 obat glukosidase Glkuidon
Sulfonilurea
Insulin Glargine Levemir® 3 1 1,9 %
Sulfonilurea Glimepiride
Insulin Aspart Novorapid® 6, 8, 20, 5 9,4 %
Insulin Glargine Lantus® 46, 53

Novorapid® 28 1 1,9 %
Ezelin®
Insulin aspart Novorapid® 7, 12, 21, 5 9,4 %
Insulin detemir Levemir® 22, 24
2 Kombinasi Insulin Glulisine Apidra® 10 1 1,9 %
2 obat Insulin Glargine Lantus®
Insulin Detemir Levemir® 23 1 1,9 %
Sulfonilurea Glikuidon
Insulin Detemir Levemir® 27 1 1,9 %
Inhibitor α- Acarbose
glukosidase
Insulin lispro Humalog® 29, 37 2 3,8 %
Insulin Glargine Lantus®
3 Kombinasi Insulin Aspart Novorapid® 1 1 1,9 %
3 obat Insulin Lispro Humalog®
Insulin Glargine Lantus®
Insulin Aspart Novorapid® 5 1 1,9 %
Insulin Detemir Levemir®
Inhibitor α- Acarbose
glukosidase
Insulin Aspart Novorapid® 35 1 1,9 %
Insulin Glargine Lantus®
Sulfonilurea Glikuidon
Claudia, Elina, Ganet 78

No. Jenis Golongan Nama No. Jumlah %


Terapi Obat Sampel
3 Kombinasi Insulin Aspart Novorapid® 39 1 1,9 %
3 obat Insulin Glargine Lantus®
Sulfonilurea Glimepiride
Insulin Glargine Lantus® 9 1 1,9 %
Insulin Aspart Insulin drip
Insulin Aspart Novorapid®
Total 53 100%
Sumber: data sekunder yang diolah tahun (2019).
Obat antidiabetes yang paling lama kerja 3-5 jam. (Katzung
sering digunakan adalah 2004).
novorapid®. Novorapid® Profil Penggunaan Obat Gagal
termasuk dalam rapid acting Ginjal Kronik
insulin (insulin aspart), yaitu Profil penggunaan obat gagal
insulin dengan onset sangat cepat ginjal kronik pada pasien DM
sekitar 15-30 menit, dengan disertai GGK tersaji pada tabel 8.
puncak kerja 30-60 menit dan
Tabel 8. Obat gagal ginjal kronik yang digunakan pada pasien DM disertai
GGK di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Tahun
No. Jenis Golongan Nama No. Sampel Jumlah %
Terapi Obat
1 Monoterapi Diuretik Furosemide 3, 5, 7, 10, 29, 8 15 %
36, 39, 45
Supl.kalsium CaCo3 1, 11 2 3,8 %
Vitamin dan Ketocid 6, 21 2 3,8 %
Mineral
2 Kombinasi Diuretik Furosemide 4, 20, 23, 27, 5 9,4 %
2 obat Vitamin dan Ketocid 48
Mineral
Antianemia As. Folat 2, 16, 22 3 5,7%
Vitamin dan Ketocid
mineral
Diuretik Furosemide 18, 25, 33, 6 11, 3%
Antianemia As. Folat 37,34, 41

Supl. kalsium CaCo3 31, 46, 47, 49 4 7, 5%


Antuanemia As. Folat
3 Kombinasi Diuretik Furosemide 9, 12, 13, 15, 20 37,7%
3 obat Supl.kalsium CaCo3 17, 19, 24, 28,
Antianemia As. Folat 30, 32, 38, 35,
40, 42, 43, 44,
50, 51, 52, 53
Diuretik Furosemide 8, 14, 26 3 5,7%
Supl. kalsium CaCo3
Vitamin dan Ketocid
Mineral
Total 53 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah tahun (2019).
Claudia, Elina, Ganet 8
6

Obat yang banyak digunakan pengobatan defisiensi asam folat


pada pengobatan pasien DM pada anemia megaloblastik.
disertai GGK yaitu kombinasi Analisis Drug Related Problems
antara furosemide, CaCO3 dan (DRPs)
asam folat. Menurut Thomas Melalui metode pendekatan
(2010), kombinasi diantara tiga analisis DRPs dari 53 sampel
obat ini memberikan hasil yang masuk kedalam kriteria
penuruan LFG sekitar 10-30%. inklusi, terdapat terdapat 41
Hal ini karena furosemide pasien yang mengalami DRPs.
(antihipertensi) yang merupakan Berdasarkan ketegori DRPs yang
jenis loop diuretic dapat mengikat dianalisis pada penelitian ini
91% sampai 99% total protein DRPS kategori interaksi obat
sehingga dapat menghambat terdapat 34 kejadian (48,6%),
diuresis, penambahan CaCO3 dosis terlalu tinggi terdapat 27
dikarena terhambatnya ekskresi kejadian (38,6%), dosis terlalu
fosfat pada gagal ginjal kronik rendah terdapat 5 kejadian
yang menyebabkan hipokalsemia (7,1%), terapi tanpa indikasi
sedangkan penggunaan asam terdapat 0 kejadian, indikasi tanpa
folat digunakan sebagai terapi terdapat 4 kejadian (5,7%),
ditunjukkan pada tabel 9.
Tabel 9. Persentase kejadian kategori Drug Related Problems (DRPs) pada
pasien DM disertai GGK di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya Tahun 2017
No. Kategori DRPs Jumlah Persentase
1. Interaksi Obat 34 48,6%
2. Dosis Terlalu Tinggi 27 38,6%
3. Dosis Terlalu Rendah 5 7,1%
4. Terapi Tanpa Indikasi 0 0%
5. Indikasi Tanpa Terapi 4 5,7%
Total 70 100 %
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
1. Interaksi Obat diklasifikasikan berdasarkan
Identifikasi keamanan keparahannya yaitu major,
penggunaan obat antidiabetes moderate, dan minor. Pada
dan gagal ginjal kronik di instalasi penelitian ini, dari 53 sampel
rawat inap RSUD dr. Doris terdapat 34 kejadian (64,2%) yang
Sylvanus Palangka Raya Tahun terdapat interaksi obat dan 19
2017 dikaji dari interaksi obat dan sampel (35,8%) tanpa kejadian
diidentifikasi menggunakan interaksi obat, disajikan pada
aplikasi Lexicomp. Interaksi obat tabel 11.
Claudia, Elina, Ganet 911

Tabel 10. Kajian Interaksi Obat Berdasarkan Tingkat Keparahannya Menurut


Literatur Pada Pasien DM disertai GGK Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangkaraya Tahun 2017
Kategori Obat A Obat B No. Jumlah Mekanisme Interaksi
Interaksi Sampel
Obat
Minor Gabapentin Mecobalamin 2 1 Gabapentin menurunkan
kadar mecobalamin (hanya
bila keduanya digunakan
secara oral)
Omeprazole Mecobalamin 2,9 2 Omeprazole menurunkan
kadar mecobalamin (hanya
bila keduanya digunakan
secara oral)
Novorapid® Clonidin 52 1 Clonidin meningkatkan
efek hipoglikemia
Moderate Novorapid® Candesartan 1, 7, 12, 10 Candesartan dapat
22, 24, meningkatkan efek
28, 32, hipoglikemia
38, 41,
51
CaCO3 Concor 1 1 CaCO3 menurunkan kadar
bisoprolol
Candesartan Concor 1 1 Dapat meningkatkan
serum kalium

Levemir® Candesartan 3, 7, 12, 7 Candesartan dapat


15, 22, meningkatkan efek
23, 24 hipoglikemia
Lantus® Valsartan 8, 16, 10, 5 Valsartan dapat
29, 45 meningkatkan efek
hipoglikemia
Novorapid® Valsartan 8, 31, 43 3 Valsartan dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Apidra® Valsartan 10 1 Valsartan dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Levemir® Valsartan 13, 19, 3 Valsartan dapat
49 meningkatkan efek
hipoglikemia
Humalog® Valsartan 29, 37 2 Valsartan dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Simvastatin Valsartan 16 1 Valsartan meningkatkan
kadar simvastatin
Piracetam Clopidogrel 19 1 Piracetam meningkatkan
efek clopidogrel
Furosemide Ketorolak 20 1 Ketorolak akan
meningkatkan serum
kalium dan furosemide
akan menurunkan kadar
serum kalium
Claudia, Elina, Ganet
10
12

Kategori Obat A Obat B No. Jumlah Mekanisme Interaksi


Interaksi Sampel
Obat
Moderate Levemir® Acarbose 27 1 Dapat meningkatkan efek
hipoglikemia
Lantus® Acarbose 27 1 Dapat meningkatkan efek
hipoglikemia
Isoniazid Codein 27 1 Isoniazid mengurangi
efek kodein dengan
mempengaruhi
metabolisme hati
Ezelin® Candesartan 28 1 Candesartan dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Valsartan Concor 29 1 Dapat meningkatkan
serum kalium
Meloxicam Concor 29 1 Dapat meningkatkan
serum kalium
Novorapid® Captopril 35, 53 1 Captopril dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Lantus® Captopril 35, 37, 4 Captopril dapat
45, 53 meningkatkan efek
hipoglikemia
Lantus® Lisinopril 39, 46 2 Lisinopril dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Novorapid® Lisinopril 39, 46 2 Lisinopril dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Glimepiride Lisinopril 39 1 Lisinopril dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
Levemir® Captopril 47 1 Lisinopril dapat
meningkatkan efek
hipoglikemia
CaCO3 Amlodipin 52 1 CaCO3 menurunkan efek
amlodipine
Sumber: data sekunder yang telah diolah (2019).

Pada penelitian ini dari 34 pasien secara berkala untuk efek


pasien yang mengalami interaksi samping atau penanganan lain
obat dibagi lagi berdasarkan (Stockley 2008).
tingkat keparahan diantaranya 2. Dosis terlalu tinggi
terdapat. Kejadian paling banyak Kategori Drug Related
yang dialamin pasien adalah Problems (DRPs) dosis terlalu
moderat. Interaksi moderet adalah tinggi adalah pemberian dosis
interaksi yang memiliki efek melebihi dari standar literature
samping sedang tetapi dapat dan dilakukan penyesuaian
menyebabkan toksisitas obat atau berdasarkan derajat penyakit
terapi gagal. Sehingga harus GGK. Kategori DRPs dosis terlalu
dilakukan pemantauan kondisi tinggi, ditunjukkan pada tabel 11.
Claudia, Elina, Ganet 11
6

Tabel 11. Daftar pasien DM disertai GGK di instalasi rawat inap RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017 yang menerima dosis obat
terlalu tinggi
No. Nama Obat Dosis Dosis Dosis Jenis DRPs
Sampel yang normal penyesuaian
digunakan GGK
1 Insulin Lantus® 12 unit/hari 11 unit/hari 8 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st Insulin Novorapid® 36 unit/hari 16 unit/hari 12 unit/hari Dosis terlalu tinggi
IV
5 Insulin Novorapid® 20 unit/hari 20 unit/hari 15 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
III Insulin Levemir®
16 unit/hari 13 unit/hari 10 unit/hari Dosis terlalu tinggi
6 Insulin Lantus® 16 unit/hari 13 unit/hari 10 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
III
7 Insulin Novorapid® 18 unit/hari 16 unit/hari 12 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV
8 Insulin Novorapid® 18 unit/hari 20 unit/hari 15 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
III
9 Insulin Lantus® 12 unit/hari 12 unit/hari 6 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV
10 Insulin Apidra® 18 unit/hari 27 unit/hari 14 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st Insulin Lantus® 14 unit/hari 18 unit/hari 9 unit/hari Dosis terlalu tinggi
V
Insulin Lantus® 18 unit/hari 18 unit/hari 9 unit/hari Dosis terlalu tinggi
12 Insulin Levemir® 10 unit/hari 12 unit/hari 6 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st Insulin Novorapid® 18 unit/hari 18 unit/hari 9 unit/hari Dosis terlalu tinggi
V
17 Insulin Novorapid® 12 unit/hari 14 unit/hari 7 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
18 Insulin Novomix® 36 unit/hari 16 unit/hari 8 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
20 Insulin Novorapid® 24 unit/hari 23 unit/hari 17 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV
21 Insulin Levemir® 36 unit/hari 16 unit/hari 12 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st Insulin Levemir® 32 unit/hari 16 unit/hari 12 unit/hari Dosis terlalu tinggi
IV
22 Insulin Novorapid® 30 unit/hari 27 unit/hari 20 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st Ranitidin 2 x 50mg / 50mg/6-8 25-50mg Dosis terlalu tinggi
IV hari jam /hari
28 Insulin Novorapid® 18 unit/hari 15 unit/hari 8 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
29 Insulin Lantus® 14 unit/hari 14 unit/hari 11 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st Insulin Humalog® 36 unit/hari 20 unit/hari 15 unit/hari Dosis terlalu tinggi
IV
Claudia, Elina, Ganet 12
13

No. Nama Obat Dosis Dosis Dosis Jenis DRPs


Sampel yang normal penyesuaian
digunakan GGK
34 Insulin Novorapid® 8 unit/hari 14 unit/hari 7 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV
35 Insulin Lantus® 8 unit/hari 13 unit/hari 7 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st Ranitidin 2 x 50mg / 50mg/6-8 25-50mg Dosis terlalu tinggi
V hari jam /hari
37 Insulin Humalog® 24 unit/hari 17 unit/hari 13 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV
39 Insulin Novorapid® 18 unit/hari 20 unit/hari 15 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
40 Insulin Novorapid® 24 unit/hari 21 unit/hari 16 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV
45 Insulin Levemir® 15 unit/hari 15 unit/hari 7 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
46 Insulin Novorapid® 30 unit/hari 20 unit/hari 15 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
47 Insulin Levemir® 8 unit/hari 14 unit/hari 7 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV Ranitidin 2 x 50mg / 50mg/6-8 25-50mg Dosis terlalu tinggi
hari jam /hari
51 Insulin Novorapid® 12 unit/hari 16 unit/hari 8 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
52 Insulin Novorapid® 12 unit/hari 21 unit/hari 11 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
V
53 Insulin Novorapid® 16 unit/hari 16 unit/hari 12 unit/hari Dosis terlalu tinggi
CKD st
IV Insulin Lantus 10 unit/hari 11 unit/hari 8 unit/hari Dosis terlalu tinggi
16 Ranitidin 2 x 50mg / 50mg/6-8 25-50mg Dosis terlalu tinggi
CKD st hari jam /hari
IV
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Perlu dilakukan penurunan menurun (Pecoits-Filho et al,
dosis karena ginjal memiliki peran 2016).
penting dalam metabolisme dan 3. Dosis terlalu rendah
clearance insulin eksogen yang Ketegori DRPs dosis terlalu
beredar pada pasien gagal ginjal, rendah untuk menimbulkan
oleh karena itu dengan adanya respon yang diharapkan, interval
gagal ginjal kronik dapat kurang untuk menimbulkan
menyebabkan clearance insulin respon yang diinginkan,
ditunjukkan pada tabel 12.
Claudia, Elina, Ganet 6
13

Tabel 12. Daftar pasien diabetes mellitus disertai gagal ginjal kronik di
instalasi rawat inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017
yang menerima dosis obat terlalu rendah.
No. Nama Obat Dosis yang Dosis Dosis Jenis DRPs
sampel digunakan normal penyesuain
GGK
3 Furosemide 1 x 10mg 40-80mg 20-80mg Dosis terlalu rendah
CKD st III

6 Insulin 12 unit/hari 20 15 unit/hari Dosis terlalu rendah


CKD st III Novorapid® unit/hari
20 Furosemide 1 x 10mg 40-80mg 20-80mg Dosis terlalu rendah
CKD st IV
23 Furosemide 1 x 10mg 40-80mg 20-80mg Dosis terlalu rendah
CKD st V
41 Insulin 8 unit/hari 21 11 unit/hari Dosis terlalu rendah
CKD st V Novorapid® unit/hari
Sumber: data sekunder yang sudah diolah (2019).
Pada kasus ini dokter Instalasi Rawat Inap RSUD dr.
memberikan terapi dengan dosis Doris Sylvanus Palangka Raya
terlalu rendah dilihat dari kondisi Tahun 2017 tidak terdapat kasus
pasien dimana kemungkinan DRPs terapi tanpa indikasi,
kondisi pasien seperti lemas mengingat dampak negatif terapi
menjadi faktor adanya tanpa indikasi sangat kompleks.
pengurangan dosis saat 5. Indikasi tanpa terapi
pemberian terapi sehingga terjadi Pada penelitian ini beberapa
perbedaan antara dosis pasien tidak mendapatkan
pemberian dengan dosis standar, pengobatan atas keluhan utama
seperti efek dari penggunaan padahal pada saat pemeriksaan
furosemide adalah diuretik atau telah diketahui. Hasil analisis dari
meningkatnya volume buang air terdapat 4 kasus DRPs indikasi
kecil. tanpa terapi, ditunjukkan pada
4. Terapi tanpa indikasi tabel 13.
Hasil analisis dari rekam
medis pasien DM disertai GGK di
Tabel 13. Persentase kejadian Drug Related Problems (DRPs) Kategori
Indikasi Tanpa Terapi pada pasien diabetes mellitus disertai gagal ginjal
kronik di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017
No Pasien Jenis Penyakit Alasan
5, 12, 17, 45 Sesak nafas Pasien mengalami keluhan sesak
nafas dari awal masuk
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Sebanyak 5-10% perburukan obat dalam bentuk inhaler seperti
kondisi dan kematian pada pasien nebu combivent atau nebu
DM disertai GGK disebabkan oleh ventolin dengan dosis yang
adanya sesak nafas. disarankan adalah 2 x hisapan
Rekomendasi obat dalam sebanyak 4x sehari (JFI 2013).
penangangan sesak nafas
tersebut adalah menggunakan
Claudia, Elina, Ganet 13
14
18

Identifikasi Hubungan Drug Identifikasi pengaruh DRPs


Related Problem (DRPs) dan Lama dengan waktu lama rawat inap
Rawat Inap pasien dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Pengaruh DRPs dengan Lama Rawat Inap Pasien Diabetes
Mellitus disertai Gagal Ginjal Kronik di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017
Chi-Square Test
Value Df Asymp.Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 0,355a 3 0,949
Sumber: data sekunder yang diolah (2019).
Berdasarkan tabel 14, adapun Jenis DRPs yang terjadi pada
hipotesis untuk kasus ini adalah: pasien DM disertai GGK di
 H0 = ada pengaruh antara Drug Instalasi Rawat Inap RSUD dr.
Related Problems (DRPs) Doris Sylvanus Palangka Raya
terhadap waktu lama rawat inap Tahun 2017 kategori interaksi
 H1 = tidak ada pengaruh antara obat terdapat 34 kejadian
Drug Related Problems (DRPs) (48,6%), dosis terlalu tinggi
terhadap waktu lama rawat inap terdapat 27 kejadian (38,6%),
Dari analisis menggunakan dosis terlalu rendah terdapat 5
aplikasi SPSS, didapatkan nilai kejadian (7,1%), terapi tanpa
Pearson Chi-Square sebesar indikasi terdapat 0 kejadian,
0,949 yaitu diatas 0,05 (H0 indikasi tanpa terapi terdapat 4
diterima) dan dapat disimpulkan kejadian (5,7%).
DRPs tersebut dipengaruhi oleh Adanya DRPs dipengaruhi
lama rawat inap atau lamanya oleh lama rawat inap inap pasien
rawat inap akan mempengaruhi diabetes mellitus disertai gagal
DRPs pasien DM disertai GGK di ginjal kronik di Instalasi Rawat
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Umum Daerah dr. Doris Sylvanus dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Palangka Raya Tahun 2017. Tahun 2017 dari hasil SPSS,
didapatkan nilai Pearson Chi-
KESIMPULAN Square sebesar 0,949 yaitu diatas
Profil penggunaan obat 0,05.
terbanyak yang digunakan pada
pasien DM disertai GGK di UCAPAN TERIMAKASIH
Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Terimakasih kepada segala
Doris Sylvanus Palangka Raya pihak yang terlibat dalam
Tahun 2017 adalah untuk penelitian ini, tenaga kesehatan di
antidiabetes yaitu insulin aspart RSUD dr. Doris Sylvanus
(novorapid) sebanyak 24,5 % dan Palangka Raya, kepada Ibu Dra.
obat gagal ginjal yaitu kombinasi Elina Endang S, M.Si dan Bapak
3 obat golongan diuretik, Ganet Eko P., M.Si.,Apt. atas
suplemen kalsium dan antianemia masukkan dan bimbingan yang
(Furosemide, CaCO3 dan Asam diberikan kepada saya.
folat) sebanyak 37,8%.
Claudia, Elina, Ganet 15

DAFTAR PUSTAKA Katzung, B.G. 2002, Farmakologi


Bakis, George, et al. 2008. Dasar dan Klinik. Fakultas
Prevalence and Kedokteran Universitas
associations of anemia of Airlangga: Salemba
CKD: Kidney Early Medika [dalam bahasa
Evaluation Program Indonesia]
(KEEP) and National pp: 349, 694-709.
Health and Nutrition Lukman N, Kanine E, Wowiling F.
Examination Survey 2013. Hubungan tindakan
(NHANES) 1999-2004. hemodialisis dengan
.American Journal of tingkat depresi tingkat
Kidney Diseases 5: S46- depresi klien penyakit ginjal
S55. kronik di BLU RSUP Prof.
[DEPKES RI] Departemen Dr. R. D. Kandou Manado.
Kesehatan RI. 2005. Ejournal Keperawatan 16 (e-
Pharmaceutical care untuk Kp) Vol 1.
penyakit diabetes Miyadah Samiyah. 2017.
mellitus.Jakarta: Depkes RI. Identifikasi drug related
[IDF] International Diabetes problems (DRPs) pada
Federation. Standart of pasien diabetes mellitus
medical care in diabetes yang disertai dengan gagal
edisi 7. 2015. ginjal di RSUP Fatmawati
[ISN] International Society of tahun 2015. Jurnal Ilmu
Nephrology. 2012. Kidney Farmasi. Yogyakarta: UGM.
Disease Improving Global Pecoits-Filho, Roberto et al. 2016.
Outcome Official Journal Interactions Between
ISN KDIGO Clinical Kidney Disease and
Practice Guideliene For Diabetes: Dangerous
Anemia in Chronic Kidney Liaisons.Guideline
Disease. Kidney Int Suppl Diabetology & Metabolic
2(4): 279-335. Syndrome.
[JFI] Jurnal Farmasi Indonesia. Stockley, I.H., 2008, Stockley’s
2013. Analisis Adverse Drug Interaction, Eighth
Reaction pada Pasien Edition, 21, 144, 698, 700,
Gagal Ginjal dan Asma di 904, 920, 936,
Suatu Rumah Sakit, Pharmaceutical Press,
Surabaya. Vol 6 No.3. London.
Fakultas Farmasi Thomas. 2010. Renal Nursing.
Universitas Surabaya : London ; Braille Tindall
Surabaya.
19

Anda mungkin juga menyukai