Anda di halaman 1dari 81

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. DI RB


RHAUDATUNNADYA

2 Maret 2020 – 1 Mei 2020

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Akhir
Program (UAP)

Oleh :

SRI DARIYAH

140217981

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN

TAHUN 2020

1
PERYATAAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA PADA Ny N

G2P1A0 DI RB RHAUDATUNNADYA 18 MARET – 24 MARET 2020

Studi Kasus Ini Telah Disetujui, Dipriksa dan siap Dipertahankan Dihadapan Tim

Penguji Studi Kasus Institut Medika Drg.Suherman

Bekasi, april 2020

Pembimbing

Ida Widaningsih, S,SiT , MKM

Nik 50120238

Menyetujui,

Ka. Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga

Institut Medika Drg.Suherman

Hajar Nur Fathur Rohmah, SST, M.Kes

Nik 50150257

2
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. N G2P1A0


DI KLINIK RHAUDATUNNADYA
PERIODE 2 MARET – 01 MEI 2020
TAHUN 2020

Studi Kasus Ini Telah Diperiksa dan Disahkan oleh Tim Penguji studi kasus

Institut Medika Drg. Suherman sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Program

(UAP)

PENGUJI I PENGUJI II

Ika Kania Fatdo Ida Widaningsih, S.SiT, MKM

Wardani, SST, M.Kes

MENYETUJUI

Ka. Prodi D-III Kebidanan Institut Medika Drg. Suherman

Hajar Nur Fathur Rohmah, SST, M.Kes

3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Sri Dariyah

Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi, 24 Maret 1999

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl.Pendidikan No.6 Kp. Siluman

Rt.002/018 Desa Mangunjaya, Kec.

Tambun Selatan, Kab. Bekasi.

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1) Sekolah Dasar : SDN Mangun Jaya 04 ( 2005 – 2011 )

2) Sekolah Menengah Pertama : MTs Pink 03 ( 2011 – 2014 )

3) Sekolah Menengah Keatas : SMAI Al Munir ( 2014 – 2017 )

4) Diploma Tiga Kebidanan Institud Medika Drg. Suherman

2017 – sekarang

Tanda Tangan

( Sri Dariyah )

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Studi Kasus ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. N G2P1A0

di Klinik Rhaudatunnadya Priode 2 Maret – 1 Mei 2020”

Laporan Studi Kasus ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan

untuk mengikuti Ujian Akhir Semester VI di Institut Medika Drg. Suherman.

Dalam penyusunan Studi Kasus, penulis banyak menemukan kesulitan-

kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya

penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. drg. Eddy Suharso, SH, M.Kes selaku Ketua Yayasan Medika Bahagia.
2. Dr. Trisseu Setianingsih, SKM, MKM selaku Rektor Institut Medika Drg.
Suherman.
3. Vincent Oktavius, SE, selaku wakil rektor II bidang Administrasi Dan
Keuangan Institut Medika Drg. Suheman.
4. Ns. Yana Setiawan, SKM, S.Kep, M.Kep wakil rektor III bidang
Kemahasiswaan Institut Medika Drg. Suherman.
5. Drs. Heru Turdja’i, SKM, M.Kes selaku dewan penasehat Institud Medika
Drg. Suherman.
6. Herlina Simanjuntak, SST, M.Keb selaku ketua jurusan Institut Medika
Drg. Suherman
7. Hajar Nur Fathur Rohmah, SST, M.Kes selaku ketua Program Studi
Diploma Tiga Kebidanan Institut Medika Drg. Suherman.
8. Ika Kania Fatdo Wardani, SST, M.kes selaku dosen penguji I studi kasus
Institut Medika Drg. Suherman.
9. Ida Widaningsih, S,SiT, MKM selaku dosen pembimbing serta penguji II
studi kasus Institut Medika Dgr. Suherman.

5
10. Seluruh dosen program studi diploma tiga kebidanan institud medika drg.
Suherman, terimakasih atas dukungan dan ilmu yang telah diberikan.
11. Kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Candra, ibunda Sopiyanti dan
adik – adikku serta keluargku tersayang yang selalu memberikan kasih
sayang yang tulus dan perhatian selama ini. Terimakasih atas segala
dukungan secara moril maupun materil serta doa dan semangat sehingga
terselsaikannya studi kasus ini.

12. Bidan. Hj.Wiwin Wulandari, S.ST.M.Si Selaku pembimbing lahan Klinik

Rhaudatunnadya.

13. Ny. N dan Tn. D Selaku pasien studi kasus yang telah bersedia tanpa

paksaan untuk menjadi pasien dalam Asuhan Kebidanan Kehamilan selama

periode 2 Maret – 1 Mei 2020.

14. Rekan – rekan seangkatan diploma tiga angkatan XIV yang senantiasa
memberikan dukungan dan semangat. Terimakasih banyak membantu
memberikan masukan untuk menyelesaikan studi kasus ini.
15. Kepada sahabat terdekat saya, Yolla Virgama, Afifah Rahma Ayutria, Rika
Lestari, Anggi Fitriani, Amelia Sumantri yang telah memberi nasehat dan
motivasi, semangat, pengalaman, dan suport mental dalam 3 tahun kita
bersama.
16. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatunya
yang telah membantu saya dalam pembuatan studi kasus ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Asuhan Kebidanan

Komprehensif ini masih banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan

hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak agar dalam penulisan laporan yang akan datang dapat tersusun lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Studi Kasus ini dapat

bermanfaat bagi pembaca pada umunya dan penulis pada khususnya.

Cikarang, Mei 2020

Sri Dariyah

6
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 8

D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 9

E. Tempat dan Waktu Pengambilan Kasus ................................................... 19

BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................... 11

A. ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF ...................................... 20

B. KEHAMILAN .......................................................................................... 21

1. Tanda dan Gejala Kehamilan .............................................................. 21

2. Tanda Bahaya Kehamilan ................................................................... 24

3. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Dalam Kehamilan ......................... 27

4. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil.................................................................32

7
5. Antenatal Care (ANC)......................................................................... 34

6. Refocusing ANC ................................................................................. 42

7. Manejemen dan pendokumentasia asuhan kebidanan ........................ 43

BAB III LAPORAN STUDI KASUS ..............................................................47

A. ANC ........................................................................................................47

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................55

A. Kehamilan ...............................................................................................55

BAB V PENUTUP .............................................................................................59

A. Kesimpulan .............................................................................................53

B. Saran ........................................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA

8
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Indeks Masa Tubuh (IMT) ........................................................36

Tabel 1.2 Ukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) ....................................................37

Tabel 1.3 Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) ..............................................39

9
DAFTAR LAMPIRAN

1. Informed Consent (Pernyataan Persetujuan Pasien)

2. Lembar Konsultasi Bimbingan

3. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Kebidanan ditulis tangan

10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk lebih

meningkatkan derajat kesehatan dan sumber daya manusia. Hal ini

ditujukan dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan

angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Kelahiran dan persalinan

merupakan kejadian fisiologis yang normal. Proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa

komplikasi baik pada ibu maupun janin. Selama proses persalinan petugas

kesehatan memberikan asuhan yang bertujuan untuk mencapai persalinan

yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, dengan

memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. (Prawirohardjo, 2009)

Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik pelayanan

kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah adalah kematian

maternal (maternal mortality). Menurut definisi WHO (World Health

Organizatin) kematian maternal ialah kematian seorang wanita hamil atau

dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas

dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri

kehamilan. Angka kematian maternal adalah angka jumlah kematian

maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau 100.000 kelahiran

hidup(prawihardjo, 2012).

Menurut data World Health Organization (WHO), angka kematian

ibu di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau

diperkirakan jumlah kematian ibu adalah 303.000 kematian dengan jumlah

11
tertinggi berada di negara berkembang yaitu sebesar 302.000 kematian.

Angka kematian ibu di negara berkembang 20 kali lebih tinggi

dibandingkan angka kematian ibu di negara maju yaitu 239 per 100.000

kelahiran hidup sedangkan di negara maju hanya 12 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2015 (WHO, 2015).

Angka Kematian Ibu di Indonesia termasuk tinggi diantara negara-

negara ASEAN.Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar

359 per 100.000 kelahiran hidup. Data ini merupakan acuan untuk mencapai

target AKI sesuai Sustainable Development Goals yaitu 70 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2030 (Kemenkes,2015). Hingga tahun 2015,

ternyata target MDGs 5 tersebut tidak dapat dicapai. Hal ini memang sudah

diprediksi sebelumnya. Dengan prediksi linier AKI, Kementerian

Kesehatan telah memperkirakan pada tahun 2015 Indonesia baru akan

mencapai angka 161 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil Survei Demografi

Kesehatan Indonesia 2012 menunjukkan AKI sebesar 359 per 100.000

kelahiran hidup. Sedangkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)

2015 menunjukkan AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, masih

sangat tinggi dibandingkan perkiraan Kementerian Kesehatan. Data lain

ditunjukkan oleh Bank Dunia yang menyatakan bahwa sejak 2000, AKI di

Indonesia menunjukkan tren menurun, dengan menyebutkan bahwa rasio

AKI di Indonesia sebesar 177 per 100.000 kelahiran hidup pada 2017

(SDKI,2017).

sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 24 per 1.000

kelahiran hidup dan Angka Kematian Neonatus (AKN) adalah sebesar 15

per 1.000 kelahiran hidup. (SDKI, 2017). AKI & AKB di Kota Bekasi tahun

12
2019 AKI tahun 2018 adalah 18 orang dan AKB sekitar 54 per 1000

kelahiran hidup (Dinkes Kabupaten Bekasi, 2019).

Proporsi kematian bayi (AKB) pada tahun 2017 sebesar 3,4 / 1000

kelahiran hidup, menurun 0,53 poin dibandingkan tahun 2016 sebessar 3,39

/ 1000 kelahiran hidup. Dari kematian bayi sebesar 3,4 / 1.000 kelahiran

hidup atau 84,63 % kematian bayi berasal dari bayi berusia 0-28 hari,

dengan demikian disarankan dalam penanganan AKB lebih di fokuskan

pada bayi baru lahir. Angka kematian bayi sebesar 3,4 / 1.000 kelahiran

hidup, sudah melampaui target MDGs yang pada tahun 2015 harus sudah

mencapai 17 / 1000 kelahiran hidup. (menurut profil kesehatan jawa barat,

2017).

Angka kematian ibu berdasarkan laporan rutin Profil Kesehatan

Kabupaten /Kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2017 tercatat jumlah

kematian ibu maternal yang terlapor sebanyak 76,03 orang per 100.000

kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan proporsi AKI tahun 2017 yang

ditargetkan maka AKI di provensi jawa barat sudah berada di bawah target

nasional ( MDG)s tahun 2015 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2017).

Menurut Kepala Dinas Kabupaten Bekasi menjelaskan pada tahun 2018

jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bekasi sebanyak 28 orang

dan jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bekasi sebanyak 41

bayi, (Dinkes Kabupaten Bekasi, 2018 ).

Terjadinya kematian ibu terkait dengan faktor penyebab langsung

dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di

Indonesia masih didominasi oleh perdarahan (28%), eklampsia atau

gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan (24%), dan infeksi

(11%). Komplikasi nifas (8%), emboli (5%), partus lama (5%) komplikasi

13
aborsi (5%) trauma obsertik (5%) dan penyebab lainya (11%). (Kemenkes

RI,2015)

Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena

masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu, yang terkait dengan

faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat

meliputi: Terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil

keputusan, Terlambat dirujuk, Terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di

fasilitas kesehatan. Masih cukup banyak ibu hamil dengan faktor risiko 4

Terlalu, yaitu: Terlalu tua hamil (hamil di atas usia 35 tahun) sebanyak 27%.

Terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak 2,6%,

Terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4) sebanyak 11,8%, Terlalu dekat

(jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun). (Depkes,2011).

Gambaran penyebab kematian ibu dan neonatus dijabarkan sebagai

berikut : perdarahan 30%-35%, infeksi 20%-25%, gestosis 15%-17%, lain-

lain 5% (Manuaba, 2006). Penyebab kematian pada perinatal asfiksia,

trauma kelainan, infeksi, prematuritas, kelainan bawaan dan sebab-sebab

lain. gambaran penyebab kematian perinatal yaitu asfiksia neonatorum

50%-60%, BBLR 25%-30%, infeksi 25%-30%, trauma persalinan 4%-10%.

(Prawirohardjo, 2009).

Adapun upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka kematian

ibu dan angka kematian bayi kemenkes menambahkan salah satu upaya

trobosan dan terbukti mampu meningkatkan indikator proksi (persalinan

oleh tenaga kesehatan) adalah program perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K), gerakan sayang ibu (GSI), (BOK) bantuan

operasional kesehatan dan setiap klinik & RB mendapat bantuan BOK dari

tahun 2011 BPJS ( Kementrian Kesehatan,2013).

14
Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program

EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival), bekerja sama dengan

USAID dengan kurun waktu 2012 – 2016, yang diluncurkan 26 Januari

2012 sebagai salah satu bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dengan

USAID dalam rangka percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru

lahir di 6 provinsi terpilih yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa

Barat, Banten, Jawa Tengah dan JawaTimur yang menyumbangkan kurang

lebih 50 persen dari kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dalam program ini

Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan JHPIEGO, serta mitra-

mitra lainnya seperti Save the Children, Research Triangle Internasional,

Muhammadiyah dan Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Upaya yang akan dilaksanakan adalah dengan peningkatan kualitas

pelayanan emergensi obstetri dan neonatal dengan cara memastikan

intervensi medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan

kematian dan tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di RS dan

Puskesmas. Upaya lain dalam program EMAS ini dengan memperkuat

sistem rujukan yang efisien dan efektif mulai dari fasilitas pelayanan

kesehatan dasar di RB sampai ke RS rujukan di tingkat kabupaten/kota.

Masyarakat pun dilibatkan dalam menjamin kualitas fasilitas kesehatan ini.

Untuk itu, program ini juga akan mengembangkan mekanisme umpan balik

dari masyarakat ke pemerintah daerah menggunakan teknologi informasi

seperti media sosial dan SMS gateway, dan memperkuat forum masyarakat

agar dapat menuntut pelayanan yang lebih efektif dan efisien melalui

maklumat pelayanan (service charter) dan Citizen Report Card.

(Depkes,2017).

Tugas bidan berperan dalam menurunkan AKI adalah memberikan

asuhan kebidanan kepada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir,

15
bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan, pertolongan

persalinan, tindakan pertolongan pertama kegawatan obstetrik,

pemeliharaan kesehatan anak, balita dan kelompok wanita dengan gangguan

reproduksi, melakukan pergerakan dan pembinaan peran serta masyarakat

untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak. (Syafrudin, 2009)

Berdasarkan data yang didapat pemerintah dan Depkes terus

memberikan prioritas tinggi pada pembukaan akses kesehatan masyarakat

miskin, contohnya BPJS kesehatan masyarakat adalah Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS. (Depkes, 2013)

Program dari pemerintah yaitu SDGs. SDGs adalah singkatan atau

kepanjangan dari Sustainable Development Goals, yaitu sebuah dokumen

yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan

perundingan negara-negara di dunia. Target utamanya mengentaskan

kemiskinan. Indonesia butuh upaya dan strategi yang lebih baik untuk

mencapai target SDGs untuk AKI tahun 2030 adalah sebesar 70 per 100.000

kelahiran hidup. (Kemenkes, 2015).

Salah satu upaya dalam penurunan AKI dan AKB adalah Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Selain itu,

program P4K juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan,

bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan

trampilan termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada setiap

ibu hamil. Kaum ibu juga didorong untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini

(IMD) dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Kementerian

Kesehatan 2013).

Bidan berperan penting menjaga kelangsungan hidup ibu dan anak,

terutama di daerah pedesaan. Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan

memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan AKI dan AKB,

16
memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus

pada aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling,

promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, dengan berlandaskan

kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada

kasus-kasus rujukan. (Depkes, 2011)

Klinik Rhaudatunnadya adalah salah satu bentuk unit kesehatan

dikelola oleh bidan Hj. Wiwin Wulandari, SST, M.Si berdiri pada tahun

2005 Jl. Raya Bhayangkara no.9 Cikarang Kab. Bekasi, Merupakan salah

satu tempat pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru

lahir, ibu bersalin, KB. Penulis mengambil tempat di klinik

Rhaudatunnadya karena bersamaan dengan kegiatan praktek klinik

kebidanan dimana penulis mendapatkan lahan ditempt tersebut, selain itu

klinik Rhaudatunnadya merupakan klinik yang sangat berkembang pesat

dan sudah dipercaya oleh masyarakat di daerah sekitar. Di klinik

Rhaudatunnadya dari bulan Maret – Mei 2020 terdapat Asuhan Antenatal

Care ( ANC ) berjumlah ?

Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih

dalam mengenai penerapan manajemen ibu hamil, di RB Rhaudatunnadya

sehingga penulis mengambil studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan

Komprehensif Pada Ny. N di RB Rhaudatunnadya Periode 2 Maret

2020 – 1 Mei 2020” dengan harapan bahwa manajemen asuhan kebidanan

komprehensif yang dilakukan tersebut dapat mendeteksi dini masalah atau

komplikasi selama kehamilan, sehingga menghasilkan ibu dan bayi yang

sehat.

Asuhan kebidanan komprehensif mencakup empat kegiatan

berkesinambungan diantaranya yaitu memberikan asuhan kebidanan

kehamilan (antenatal care), asuhan kebidanan persalinan (intranatal care),

17
asuhan kebidanan masa nifas (postnatal care),dan asuhan pada bayi baru

lahir (neonatal care) (Varney,2006).

B. Rumusan Masalah

Menurut Kepala Dinas Kabupaten Bekasi menjelaskan pada tahun

2018 jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bekasi sebanyak 28

orang dan jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bekasi

sebanyak 41 bayi, (Dinkes Kabupaten Bekasi, 2018 ).

Dari data pasien di bulan Januari – Desember 2019, didapatkan data

pasien ANC 385 pasien. Dalam studi kasus ini, penulis mendapatkan data

bahwa ibu sebagai subjek penelitian memiliki resiko yang dapat

membahayakan kesehatan ibu dan janinnya. Sehingga dalam studi kasus ini

penulis merumuskan kasus Asuhan kebidanan Komprehensif pada Ny. N

dan di dokumentasikan melalui SOAP di RB Rhaudatunnadya.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil

pada Ny. N di Praktik Mandiri Bidan Hj. Wiwin Wulandari, SST, M.Si,

periode 2 Maret 2020 – 15 Mei 2020 dan didokumentasikan dalam

asuhan kebidanan SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif melalui

anamnesis.

b. Mahasiswa mampu mengumpulkan data objektif melalui

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labolatorium.

18
c. Mahasiswa mampu menetapkan analisis berupa diagnosis

kebidanan, masalah, kebutuhan, diagnosis pontensial serta antisipasi

tindakan segera.

d. Mahasiswa mampu memberikan penatalaksanaan berupa asuhan

kebidanan sesuai keadaan pasien.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Dapat mengetahui teori dan wawasan tentang kehamilan, persalinan,

nifas, bayi baru lahir dan KB, serta dapat mengetahui dan melaksanakan

asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan

KB secara komprehensif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Klien

Hasil dari penerapan studi kasus ini dapat memberikan

pengetahuan kepada pasien tentang pentingnya pemantauan pada

saat hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan melakukan

pemeriksaan oleh tenaga kesehatan terutama bidan.

b. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan

Hasil dari penerapan studi kasus ini dapat meningkatkan

sistem pelayanan kesehatan yang menyeluruh serta tetap

mempertahankan sifat “5S” dalam memberikan pelayanan

kesehatan yaitu senyum, sapa, salam, sambut dan sopan.

c. Bagi Penulis

Hasil dari penerapan studi kasus ini dapat menerapkan teori

yang didapat dalam perkuliahan yang memberikan asuhan

19
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, KB dan

mampu memberikan asuhan kebidanan.

d. Bagi Institusi

Dapat bermanfaat sebagi tolak ukur sejauh mana mahasiswa

telah memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif

secara sistematis sesuai prosedur.

E. Tempat dan Waktu Pengambilan Kasus

1. Tempat

Pengambilan studi kasus komprehensif pada masa

kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. N di RB

Rhaudatunnadya.

2. Waktu

Tabel 1.1 Jadwal Kunjungan ANC pada Ny. N

No Waktu Kegiatan Tempat

1. 18 Maret 2020 Kunjungan ANC ke I Klinik Rhaudatunnadya

Pukul 19.00

Wib

2. 24 Maret 2020 Kunjungan ANC II Klinik Rhaudatunnadya

Pukul 18.30

Wib

20
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

1. Pengertian Asuhan Kebidanan Komprehensif

Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang

dilakukan secara lengkap, dengan adanya pemeriksaan laboratorium

sederhana dan konseling. (Varney, 2006)

Asuhan Kebidanan adalah penerapan dan kegiatan yang menjadi

tanggung jawab dalam memberikan pelayanan terhadap klien yang

mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu pada

saat hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir serta KB (IBI, 2006).

Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah aktivitas atau intervensi

yang dilaksanakan bidan kepada klien yang mempunyai

kebutuhan/permasalahan yang berkaitan dengan masa kehamilan atau

antenatal (Legawati, 2018).

Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan

tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang

lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.

2. Tujuan Asuhan Kebidanan

Tujuan Asuhan Kebidanan adalah :

a. Ibu dan bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya

kehormatan martabat manusia.

b. Saling menghormati penerima asuhan dan pemberi asuhan.

c. Kepuasan ibu, keluarga dan bidan.

d. Adanya kekuatan diri dari wanita dalam menentukan dirinya sendiri.

e. Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan.

21
B. KEHAMILAN

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin

lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2010). Kehamilan adalah

pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi

dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2010).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9

bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2010).

Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita

dalam siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir

dengan permulaan persalinan. Selama kehamilan ini terjadi perubahan-

perubahan, baik perut, fisik maupun fsikologi ibu (Varney, 2007).

Menurut usia, kehamilan dapat dibagi menjadi :

a. Kehamilan trimester I : 0 – 12 minggu.

b. Kehamilan trimester II : 13 – 28 minggu.

c. Kehamilan trimester III: 29 – 42 minggu.

Menurut Rustam (2015), Kehamilan memiliki Tanda-tanda sebagai

berikut:

a. Tanda Pasti (Tanda Positif) Hamil

1. Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-

bagian janin.

2. Denyut jantung janin : didengar dengan stetoskop-monoral

laennec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler, dicatat

22
dengan feto-elektro kardiogram, dilihat pada ultrasonografi,

terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.

b. Tanda-Tanda Presumtif (Tidak Pasti) Hamil

1. Amenore (tidak dapat haid).

2. Mual dan muntah.

3. Mengidam.

4. Pingsan.

5. Tidak ada selera makan.

6. Payudara membesar, tegang.

7. Sering kencing.

8. Konstipasi.

c. Tanda-Tanda Mungkin Hamil

1. Perut membesar.

2. Perubahan bentuk dan konsistensi uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan

konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globuler.

Serta terdapat tanda Hegar yaitu perlunakan pada daerah itsmus

uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai

kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan. Tanda ini terlihat

pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8

(Kusmiyati dkk, 2010).

3. Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan

karena terjadinya oedema dari cervix dan hiperplasia kelenjar-

kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi lunak.

4. Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina

bertambah hingga warna selaput lendirnya biru.

23
5. Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus

lebih cepat tumbuh di daerah inplantasi dan di daerah insersi

plasenta.

6. Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.

Pada minggu ke 16 - 20 teraba ballottement, setelah rongga

rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion cukup banyak.

sebagai diagnose banding adalah asites yang disertai dengan

kista ovarium dan mioma uteri. (Kusmiyati dkk, 2010)

7. Tanda Braxton-Hicks

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya

kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit. (Kusmiyati dkk, 2010)

8. Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya HCG pada

kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari

(Prawirohardjo, 2010).

2. Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

a. Perdarahan

a) Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran.

Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22

minggu. Perdarahan akan dikatakan tidak normal bila ada tanda-

tanda :

a. Keluar darah merah

b. Perdarahan yang banyak

c. Perdarahan dengan nyeri

Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus,

kehamilan ektopik atau kehamilan mola.

24
b) Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan

ibu dan bayi.

Perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu

sampai sebelum persalinan. Perdarahan dikatakan tidak normal

jika terdapat tanda-tanda :

a. Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan

bekuan.

b. Perdarahan kadang-kadang banyak atau tidak terus

menerus.

c. Perdarahan disertai rasa nyeri.

Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa,

solusio plasenta, rupture uteri, atau dicurigai adanya

kelainan pembekuan darah (Kusmiyati dkk, 2010).

b. Mual Muntah Berlebihan

Mual (Nausea) dan muntah (vomiting) dapat terjadi pada 50% kasus

ibu hamil. Mual bisa terjadi pada pagi hari, gejala ini bisa terjadi

pada usia kehamilan 6-12 minggu. Perasaan mual ini karena

meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.

Muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur 20 minggu,

dengan keluhan muntah yang kadang begitu hebat dimana segala

apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan kembali sehingga

dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan

sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton

dalam urin bahkan seperti gejala apendisitis, pielititis dan

sebagainya. (Prawirohardjo, 2010)

c. Sakit kepala hebat

d. Pengelihatan atau pandangan kabur

25
Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan. Perubahan

pengelihatan yang ringan (minor) adalah normal. Masalah visual

yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,

misalnya tiba-tiba pandangan kabur atau berbayang, melihat bintik-

bintik (spot), serta mata berkunang-kunang. Perubahan

pengelihatan ini bisa disertai dengan sakit kepala yang hebat. Jika

hal ini terjadi, kemungkinan suatu tanda preeclampsia (Kusmiyati

dkk, 2010).

e. Bengkak di kaki, tangan dan wajah

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak pada kaki

yang biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meninggikan

kaki.

Bengkak biasanya menjadi masalah serius jika ditandai dengan :

1) Muncul pada muka dan tangan.

2) Bengkak tidak hilang setelah beristirahat.

3) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit

kepala yang hebat, pandangan mata kabur dan lain-lain.

Jika hal ini terjadi merupakan pertanda adanya anemia, gagal jantung

atau pre eklampsia (Hidayati, 2013).

f. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak

Gerak janin mulai dirasakan ibu pada bulan ke 5 atau ke 6, beberapa

ibu hamil dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika janin

tidur gerakannya akan melemah. Normalnya, janin harus bergerak

paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. (Kusmiyati dkk, 2010).

26
g. Demam tinggi

Biasanya karena infeksi atau malaria, demam tinggi bila

membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran

atau kelahiran kurang bulan.

h. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat

membahayakan bayi dalam kandungan.

3. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Dalam Kehamilan

Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik

anatomis maupun fisiologis pada ibu. Berikut ini akan dibahas

mengenai perubahan-perubahan tersebut :

a. Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva mengalami perubahan akibat peningkatan

pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin

merah dan kebiru-biruan disebut Tanda Chadwicks. (Kusmiyati

dkk, 2010)

b. Serviks Uteri

Pada kehamilan Serviks uteri mengalami perubahan karena

hormone estrogen meningkat dan dengan adanya

hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka

kontensitas menjadi lunak yang disebut tanda Goodell. (Kusmiyati

dkk, 2010).

c. Ovarium

Pada kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum

gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya

plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu.

(Manuaba, 2010)

27
d. Sistem Endokrin

Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk

mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin dan

pemulihan pascapartum (nifas) (Kusmiyati dkk, 2010)

e. Uterus

Uterus yang semula beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi

dan hiperplasia, sehingga beratnya 1000 gram, dengan panjang ±

20 cm dan tebal dinding ± 2,5 cm saat akhir kehamilan (Kusmiyati

dkk, 2010).

Berikut adalah tinggi fundus utari berdasarkan per tiga jari:

12 minggu : 3 jari di atas simfisis

16 minggu : ½ simfisis-pusat

20 minggu : 3 jari di bawah pusat

24 minggu : Setinggi pusat

28 minggu : 3 jari di atas pusat

32 minggu : pertengahan pusat-PX

36 minggu : 3 jari di bawah PX

40 minggu : pertengahan pusat-PX

f. Payudara/Mammae

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone

somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum

mengeluarkan ASI dan baru mempersiapkan payudara untuk

pengeluaran ASI (Kusmiyati dkk, 2010)

Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI

yaitu:

1. Estrogen berfungsi :

a) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.

28
b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam

sehingga payudara tampak makin membesar.

c) Tekanan serta saraf akibat penimbunan lemak, air dan

garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.

2. Progesteron berfungsi :

a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.

b) Meningkatkan jumlah sel asinus

3. Somatomammotropin berfungsi :

Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,

a) laktalbumin, dan laktoglobulin.

b) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

c) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan

(Manuaba, 2010).

g. Sistem kekebalan

Peningkatan PH sekresi vagina wanita hamil

membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap infeksi

vagina.

Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan

tetap utuh, kadar immonoglobulin dalam kehamilan tidak

berubah. (Kusmiyati dkk, 2010)

h. Traktus urinarius / perkemihan

Karna pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala

bayi pada ibu hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk

sering buang air kecil. Desakan tersebut dapat menyebabkan

kandung kemih cepat penuh. (Manuaba, 2010)

i. Sirkulasi darah/cardiovaskuler

29
Dipengaruhi adanya sirkulasi ke plasenta, uterus

yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang

membesar pula, mammae, dan alat lainnya yang berfungsi

berlebihan dan kehamilan.

Perdarahan ibu dipengaruhi oleh :

a) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat

memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan

janin dalam rahim.

b) Terjadinya hubungan langsung antara arteri dan vena pada

sirkulasi retro-plasenter.

c) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin

meningkat.

Akibat dari fakor tersebut dijumpai beberapa

perubahan peredaran darah yaitu :

a) Volume Darah

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum

darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga

terjadi pengenceran darah (Hemodilusi) dengan puncaknya

pada umur kehamilan 32 minggu. Volume darah meningkat

25-30% sedangkan sel darah bertambah 20%.

b) Sel Darah

Sel darah merah bertambah untuk mengibangi pertumbuhan

janin dalam rahim, tetapi pertumbuhan tidak seimbang

dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi

hemodilusi disertai anemia fisiologis. Sel darah putih

meningkat sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan

30
anemia fisiologis maka maju endap darah semakin tinggi

dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal.

c) Integumen/kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating

hormone lobu hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar

suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada strie

gravidarum livide atau alba, areola mammae, papila

mammae, linea nigra, choasma gravidarum. Setelah

persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang.

d) Metabolisme

(a) Metabolisme basal naik sebesar 15%-20% dari semula.

(b) Keseimbangan asam basa turun dari 155 mEq per liter

menjadi 145 mEq per liter, disebabkan hemodilusidarah

dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.

(c) Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan

perkembangan bayi, perkembangan organ kehamilan,

dan persiapan lataksi. Dalam makanan diperlukan

protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam

sehari.

(d) Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan

protein. Berdasarkan angka kecukupan gizi yang

dianjurkan oleh widya karya nasional pangan dan gizi

1983, tambahan kalori untuk wanita hamil ± 285 kalori.

Untuk meyakinkan agar pengguna kalori selama

kehamilan berlangsung adekuat, masukan energi harus

diatas 36 kalori/kg/hari. Kecukupan yang dianjurkan,

31
sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi yang

seimbang, yaitu protein ± 15% lemak ±30% dan

karbohidrat ±55%.

(e) Kebuthan zat mineral diantaranya kalsium 1,5 gr setiap

hari, 30-40 gr untuk pertumbuhan tulang dan janin,

fasfor 8 gram dalam sehari, zat besi 800 mg atau 30-50

mg sehari dan air ibu hamil memerlukan cairan cukup

banyak.

(f) Berat badan ibu bertambah. Kenaikan berat badan antara

6,5-16,5 kg selama hamil atau sekitar ½ kg per minggu.

(Manuaba, 2010)

e) Sistem pernafasan

Pada usia kehamilan 32 minggu terjadi desakan diafagma

karena dorongan rahim yang semakin membesar. Sebagai

kompensasi terjadinya desakan rahim kebutuhan o2 yang

meningkat. Ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%

dari biasanya.

4. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

a) Oksigen

Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan

mempengaruhi pusat pernafasan, CO2 menurun dan O2 yang

meningkat akan bermanfaat bagi janin. (Kusmiyati dkk, 2010).

b) Nutrisi

Pada trimester I (0-12 minggu) umumnya nafsu makan ibu akan

berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada trimester II

(15-28 minggu), nafsu makan sudah kembali pulih. Pada trimester

III (29-40 minggu) nafsu makan sangat baik tetapi jangan kelebihan

32
kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran, buah-

buahan, kurangi makan yang mengandung manis (seperti gula) dan

terlalu asin karena makanan tersebut akan memberikan

kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang timbulnya

keracunan saat kehamilan.

c) Personal hygiene

Bagian tubuh yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan

adalah daerah genital, karena saat hamil biasanya terjadi

pengeluaran sekret vagina yang berlebih. Selain mandi, mengganti

celana dalam secara rutin minimal dua kali. (Kusmiyati dkk, 2010).

d) Pakaian

Pakaian ibu hamil harus longgor, mudah menyerap keringat, tidak

memakai hak tinggi, dan pakaian selalu kering. payudara perlu

ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak

enak karena pembesaran (Kusmiyati dkk, 2010)

e) Eliminasi

Keluhan yang dialami adalah konstipasi. Tindakan pencegahan ini

adalah harus mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan banyak

minum air putih. Walaupun ibu hamil sering mengatakan keluhan

sering buang air kecil, tindakan untuk mengurangi asupan cairan

tidak dianjurkan karena akan mengakibatkan dehidrasi (Kusmiyati

dkk, 2010.

f) Seksual

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai

akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya

tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran.

Koitus tidak dibenarkan bila :

33
1) Terdapat perdarahan pervaginam.

2) Terdapat riwayat abortus berulang.

3) Abortus / partus prematurus imminens.

4) Ketuban pecah.

5) Serviks telah membuka

g) Mobilisasi

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa selama

tidak terlalu melelahkan seperti menyapu, mengepel, masak dan

mengajar. Maka dari itu ibu hamil harus memperhatikan sikap

tubuh seperti : duduk, berdiri, berjalan, tidur, bangun dari berbaring,

membungkuk dan mengangkat.

h) Senam hamil

Manfaat untuk melakukan senam hamil dapat membantu proses

persalinan, antara lain melatih pernafasan, relaksasi, menguatkan

otot panggul dan perut, serta melatih cara meneran yang benar.

Dapat dilakukan pada usia kehamilan setelah 22 minggu dan

sedikitnya seminggu sekali (Kusmiyati dkk, 2010).

i) Istirahat

Ibu hamil dianjurkan pada saat tidur khususnya pada waktu hamil

itu harus posisi berbaring miring karena untuk meningkatkan

oksigenasi fetoplasental. Tidur malam hari selama kurang dari 8

jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam

(Kusmiyati dkk, 2010).

5. Antenatal Care (ANC)

a. Pengertian ANC

34
Antenatal care adalah pengawasan sebelum pengetahuan

persalinan terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2012).

Asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan

mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan

kehamilan normal (Saifudin, 2014).

ANC adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan

obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui

serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

(Prawirohardjo, 2010).

Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang di

berikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan

standar pelayanan antenatal, seperti yang di tetapkan dalam buku

pedoman pelayanan antenatal bagi puskesmas. Pelayanan antenatal

yang lengkap mencakup banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaan

fisik umum dan kebidanan, periksaan laboratorium sesuai indikasi,

serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada).

(Syafrudin, 2009).

b. Tujuan ANC

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan

ibu dan tumbuh kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan

sosial ibu dan bayi.

3. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan.

35
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI ekslusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

(Saifudin, 2014)

Pelayanan yang diberikan mengacu kepada standar yang telah

ditetapkan (10 T) :

1) Timbang Berat Badan

Untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu selama hamil.

Semakin besar kehamilan janin yang dikandung ibu seharusnya

juga semakin tumbuh dan berkembang secara normal tanpa

hambatan dengan demikian berat badan ibu akan bertambah dari

sebelumya (Prawirohardjo, 2008)

Peningkatan Berat badan ibu hamil tiap trimester :

a. Trimester I : kenaikan berat badan 0,7 - 1,4 kg

b. Trimester II : kenaikan berat badan antara 0,3-0,4 kg/hari

c. Trimester ke III : kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari

0,5 kg/minggu.

Kenaikan rata-rata berat badan normal ibu hamil yaitu 6,5-16 kg

(Prawirohardjo, 2010)

Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari

IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa

tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan berat

36
badan. Ada rumus tersendiri untuk menghitung IMT anda yakni

(Prawihardjo, 20113).

Rumus : IMT = Berat Badan (kg)

(Tinggi Badan (m)2

Tabel 1.1

Rekomendasi Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan Indeks Massa


Tubuh (IMT)

Kategori IMT Rekomendasi (Kg)

Rendah
< 19,8 12,5 – 18
(Underweight)

Normal
19,8 – 26 11,5 – 16
(Normoweight)

Tinggi
26-29 7 – 11,5
(Overweight)

Obesitas > 29 ≥7

Gemeli 16 – 20,5

2) Ukur Tekanan Darah

Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara

110/70 mmHg sampai 130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan

tekanan darah (hipertensi) atau penurunan tekanan darah

(hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat

berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani

secara dini (Prawirohardjo, 2010).

3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

37
Bila kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita

Kurang Energi Kronis (KEK) dan berisiko melahirkan berat

badan lahir Rendah (BBLR)

4) Ukur Tinggi Fundus Uteri

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald

adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan

hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari

pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai

dirasakan.

Dengan mengukur tinggi fundus uteri dapat diketahui berapa

usia kehamilan ibu, taksiran berat janin, serta taksiran hari

persalinan. Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi

fundus uteri dari simfisis, maka diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 1.2
Ukuran Tinggi Fundus Uteri

Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri

22-28 mg 24-25 cm diatas simfisis

28 mg 26,7 cm diatas simfisis

30 mg 29,5-30 cm diatas simfisis

32 mg 29,5-30 cm diatas simfisis

34 mg 31 cm diatas simfisis

36 mg 32 cm diatas simfisis

38 mg 33 cm diatas simfisis

40 mg 37,7 cm diatas simfisis

38
Rumus Johnson-Toshacek :

TBJ = (TFU-N) x 155

TBJ : Taksiran Berat Janin

TFU : Tinggi Fundus Uteri (cm)

N : 13 (bila kepala janin belum melewati PAP)

12 (bila kepala janin berada di atas atau pada spina ischiadika).

11 (bila kepala janin berada di bawah spina ischiadika).

5) Penentuan Letak Janin (Presentasi Janin) Dan

penghitungan denyut jantung janin

Apabila trimester lll bagian bawah janin bukan kepala atau

kepala belum masuk panggul kemungkinann ada kelainan letak

atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120

kali/menit atau lebih dari 160kali /menit menunjukan ada tanda

GAWAT JANIN. Segera Rujuk

6) Pemnerian Tablet Tambah Darah,

Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam

folat yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe

adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas,

karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring

pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi

penigkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan

untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin.

7) Skrining status imunisasi TT

Pada ibu hamil diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)

sebanyak 2 kali. Imunisasi TT I diberikan waktu ANC I dan TT

39
II diberikan 4 minggu setelah pemberian TT I. Imunisasi ini

dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat

menurunkan AKB akibat Tetanus Neonatorum.

Tabel 1.3

Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid

Interval Lama Perlindungan


Antigen
Perlindungan %

Pada kunjungan
- -
TT 1 antenatal pertama

TT 2 4 Minggu setelah TT1 3 Tahun 80 %

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 Tahun 95 %

TT 4 1 Tahun setelah TT 3 10 Tahun 95 %

25 Tahun/
TT 5 1 Tahun setelah TT 4 99 %
seumur hidup

100

8) Pemeriksaan HB

a. Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis

dan dengan cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada

kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu periksa lagi

menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu

upaya untuk mendeteksi Anemia pada ibu hamil.

b. Pemeriksaan Protein urine

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein

dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam

asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat

40
tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin

ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia.

c. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)

Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory

(VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema

pallidum/ penyakit menular seksual, antara lain syphilis.

Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang

diambil spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes

dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan /

rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin

pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat

menyebabkan prematur, cacat bawaan.

d. Pemeriksaan Urine Reduksi

Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka

perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan

adanya Diabetes Melitus Gestasioal. Diabetes Melitus

Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit

berupa pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar.

9) Konseling atau Penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan

kehamilan, pencegahan klainan bawaan, persalinan dan insiasi

menyusui dini ( IMD), nifas , perawatan Bayi baru lahir, ASI

eklusif, Keluarga Berencana,dan imunisasi pada bayi.

Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan

ibu hamil.

10) Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan

Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil

41
c. Kunjungan Antenatal Care

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikat 4x selama

dilakukan kehamilan, dengan rincian sebagai berikut :

1) 1 x kunjungan selama trimester pertama (selama 14 minggu)

2) 1 x kunjungan selama trimester kedua (antar minggu 14-28)

3) 2 x kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke 28-36

dan sudah minggu ke 36).

6. REFOCUSING ANC
Refocusing ANC adalah suatu intervensi terarah akan memberikan

kerangka asuhan antenatal yang efektif. Pada pemeriksaan ANC telah

dilakukan Refocusing ANC diantaranya:

a. Seeking Disease (Deteksi dini komplikasi / penyakit) seperti :

menanyakan riwayat penyakit pasien, baik riwayat penyakit yang

pernah atau belum pernah diderita, riwayat penyakit keturunan

maupun penyakit menular dalam keluarga.

b. Health Promosion (Promosi Kesehatan) seperti: memberikan

konseling kepada ibu sesuai dengan kebutuhan pasien diantaranya

promosi kesehatan mengenai gizi seimbang, pola istirahat dan pola

aktivitas.

c. Birth Preparadness (Persiapan Persalinan) yaitu menganjurkan ibu

untuk mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi, mempersiapkan

biaya persalinan yang dibutuhkan, penolong persalinan, dan donor

darah.

d. Emergency Rediness (Kegawatdaruratan) yaitu kesiapan menghadapi

komplikasi diantaranya kegawatdaruratan serta rujukan dalam kondisi

optimal dan tepat waktu ke tempat yang fasilitas rujukannya memiliki

42
sarana yang lebih lengkap. diharapkan mampu menyelamatkan jiwa

para ibu dan bayi baru lahir. Berikut adalah hal-hal yang diperlukan

untuk melakukan rujukan atau lebih dikenal dengan BAKSOKUDO.

7. MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN


KEBIDANAN
a. Manajemen Asuhan Kebidanan7 Langkah Varney

a) Definisi

Definisi Manajemen kebidanan adalah proses

pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk

mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori

ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan

yang berfokus pada klien (Varney’s 2010).

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang

digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan

masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis

data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi. (50 tahun IBI, 2010).

b) Langkah-langkah

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah

yang berurutan, yang dimulai dari pengumpulan data dasar

dan berakhir dengan evaluasi. Adapun langkah-langkah

adalah :

(a) Langkah I (Pengumpulan Data)

Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk

menilai keadaan klien secara keseluruhandan lengkap,

yaitu data utama (misalnya, riwayat persalinan), data

subyektif yang diperoleh dari anamnesis (misalnya,

43
keluhan pasien), dan data obyektif dari pemeriksaan

fisik (misalnya, tekanan darah) diperoleh melalui

serangkaian upaya sitematik dan terfokus. Validitas dan

akurasi data akan sangat membantu pemberi pelayanan

untuk melakukan analisis dan pada akhirnya, membuat

keputusan klinik yang tepat.

(b) Langkah II (Interpretasi Data)

Setelah data dikumpulkan, penolong persalinan

melakukan analisis untuk mendukung alur alogaritma

diagnosis.Untuk membuat diagnosis dan identifikasi

masalah , diperlukan data yag lengkap dan akurat,

kemampuan untuk menginterpretasi/analisis data.

(c) Langkah III (Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah

Potensial)

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial,

berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang

sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan

antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.

(d) Langkah IV (Mengidentifikasi Kebutuhan yang

Memerlukan Penanganan Segera)

Identifikasi masalah yang membutuhkan tindakan

segera Menetapkan kebutuhan tindakan segera,

konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga. Kesehatan lain

serta rujukan berdasrkan kondisi klien.

(e) Langkah V (Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh)

Merencanakan Asuhan menyeluruh. Menyusun

rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan

44
rasional. Berdasarkan keputusan yang dibuat pada

langkah-langkah sebelumnya. Merumuskan rencana

asuhan sesuai dengan pembahasan rencana bersama

klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum

melaksanakannya.

(f) Langkah VI (Tindakan/Implementasi)

Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman.

Perencanaan ini dapat dilakukan seluruhna oleh bidan

atau sebagian oleh klien/anggota tim kesehatan lain.

Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter

untuk menangani klien yang mengalami komplikasi,

keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien

adalah bertanggung jawab terhadap terlaksananya

rencana asuhan.

(g) Langkah VII (Evaluasi)

Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan

dengan mengulang kembali manejemen proses untuk

aspek-aspek asuhan yang diberikan, meliputi

pemenuhan kebutuhan terhadap masalah yang telah

diidentifikasi didalam masalah dan diagnosis.

c) SOAP

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan adalah

system pencatatan yang digunakan agar asuhan yang

dilakukan dapatdicatat dengan benar, jelas, sederhana dan

45
logis dengan menggunakan metode pendokumentasian

SOAP yang terdiri dari :

(a) Subyektif (S)

Menggambarkan pendokumentasian hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa. Hal ini

dilakukan untuk mengevaluasi keadaan klinis secara

lengkap. Subjektif termasuk kedalam langkah 1 dalam 7

langkah varney.

(b) Obyektif (O)

Menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan fisik dan klien,hasil laboratorium dan tes

diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk

mendukung assessment, objektif termasuk kedalam

langkah 1 dalam 7 langkah varney.

(c) Assesment (A)

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa

dan interprestasikan data subyektif dan obyektif dalam

situasi diagnosa atau masalah dan antisipasi diagnosa

atau masalah potensial lain. Assessment termasuk

langkah 2,3,4 dalam 7 langkah varney.

(d) Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari

perencanaan, tindakan dan evaluasi berdasarkan

assessment, planning terdiri dari langkah 5,6,7 dalam 7

langkah varney.

46
BAB III

LAPORAN STUDI KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

A. Manejemen Asuhan Kebidanan Pada Antenatal Care

1. Kunjungan ANC 1

Tanggal : 18 Maret 2020 pukul : 19.00

Oleh : Sri Dariyah

a. Subjektif

Ny. N berusia 23 tahun, bersuku bangsa betawi, agama

islam, pendidikan akhir SMA, pekerjaan karyawan swasta dan

alamat Kp. CBL Rt. 004/004 memiliki suami bernama Tn. D berusia

27 tahun, bersuku bangsa Jawa, Agama islam pendidikan SMK

pekerjaan wirausaha dan beralamat sama.

Ny. N ke RB Rhaudatunnadya dan ibu mengatakan hamil 37

minggu dan ibu ingin periksa hamil, saat ini tidak ada keluhan yang

dirasakan HPHT Ny. N 10 juni 2019, setiap haid lamanya 7 – 8 hari,

banyaknya 2x ganti pembalut penuh setiap hari. Dengan demikian

TP Ny. N tanggal 17 april 2020. Ny. Sudah merasakan pergerakan

janin ketika memasuki usia 16 minggu, dan ia merasakan dalam 2

jam terakhir lebih dari 2 -3 janin bergerak. Ny. N tidak merasakan

keluhan berupa lelah, mual muntah, nyeri perut, panas menggigil,

sakit kepala terus menerus pengelihatan kabur, nyeri/panas saat

BAK, rasa gatal pada vagina, pengeluaran cairan pervaginam, nyeri

tungkai dan oedema. Dalam sehari – hari Ny. N BAB sebanyak 1 –

2x sehari tanpa keluhan dan BAK ≥ 5 kali tanpa keluhan. Setiap hari

Ny. N istirahat siang selama ± 1 jam dan malam ± 8 jam, kemudian

melakukan aktifitas seksual jarang tanpa keluhan dan pekerjaan ibu

47
sehari – hari bekerja di PT dan mengurus rumah dengan pekerjaan

riangan, nyapu, ngepel, masak. Ny. N sudah melakukan suntik TT (

Tetanus toxoid ).

Ny. N mengatakan ini kehamilan yang kedua. Ny. N tidak

memiliki riwayat penyakit yang sedang di derita seperti jantung,

tekanan darah tinggi, hepar, DM, anemia berat, HIV/AIDS, campak,

malaria dan TBC. Dalam kehidupan Ny. N sehari-hari ia tidak

menggunakan alkohol, obat-obatan, merokok dan tidak makan sirih.

Tidak ada pula irigasi vagina, serta setiap hari Ny. N mengganti

pakaian dalam sebanyak 3x sehari.

Kehamilan ini direncanakan, harapannya baik perempuan

atau laki-laki sama saja yang penting sehat, Ny. N menikah resmi 1x

dengan Tn. D selama ± 4 tahun. Ny. N hidup serumah bersama Tn.

D (suami). Ia tidak memiliki kepercayaan seputar kehamilan,

persalinan, dan nifas. Ia juga tidak memiliki riwayat penyakit

keturunan seperti asma, hipertensi, DM dan kehamilan kembar.

b. Objetif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny. N baik,

kesadaran composmentis dan keadaan emosional stabil. Tekanan

darah 120/80 mmHg, nadi 81 x/menit, pernafasan 21 x/menit, dan

suhu 36,5⁰c, tinggi badan Ny. N 155 cm. berat badan sebelum

hamilnya 65 kg, dan berat badan sekarang 77 kg. kenaikan Berat

Badan 11 kg. Lila Ny. N adalah 31 cm.

Pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny. N hasilnya

di batas normal, kepala pada bagian rambut terlihat bersih dan tidak

ada ketombe, muka bersih tidak pucat dan oedema, kelopak mata

simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning. Mulut dan

48
gigi tidak ada kelainan, lidah bersih, gigi tidak caries dan gusi tidak

epulis. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening.

Dada simetris, pada jantung tidak ada suara mur-mur, pada paru-

paru tidak ada suara wheezing. Pembesaran payudara ada, putting

susu menonjol, payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak ada

benjolan/tumor/rasa nyeri, aerola sudah hiperpigmentasi.

Pada abdomen tidak di dapatkan luka bekas operasi,

pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, kontensitas abdomen

lunak, tidak ada benjolan dan pembesaran liver/lien, terdapat linea

nigra. Tinggi Fundus uteri (TFU) 30cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan pada fundus uteri

teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting, yaitu bokong janin.

Kemudian saat palpasi abdomen sebelah kanan Ny. N teraba bagian

janin kecil-kecil menonjol yaitu ekstermitas bayi, sedangkan sebelah

kiri Ny. N teraba panjang, keras seperti papan yaitu punggung bayi.

Pada bagian bawah segmen rahim Ny. N teraba bulat, keras,

melenting yaitu kepala janin yang belum masuk PAP (Pintu Atas

Panggul). Sehingga Leopold IV tidak dilakukan. TBJ pada janin Ny.

N adalah 30-12x155= 2790 gram. Kemudian DJJ pada janin Ny. N

positif dan teratur, yaitu 148x/menit pada PM 3 jari sebelah kiri ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedema, kemerahan, varises dan

reflek patella positif. Posisi tulang belakang yaitu lordosis

gravidarum, tidak ada nyeri dan CVAT tidak ada nyeri ketuk kanan

dan kiri. Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb Ny. N 11,6 gr%,

golongan darah tidak diketahui, urin protein dan reduksi negatif.

49
c. Analisa

G2P1A0 Hamil 37 Minggu

Janin Tunggal Hidup Intrauteri Presentasi Kepala

d. Penatalaksanaan Tindakan

a) Memberikan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan, ibu

bersedia

b) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan ibu saat ini baik dan sehat. Tekanan darah 120/80

mmHg, nadi 81x/menit, pernafasan 21 x/menit, dan suhu 36,7 ⁰c,

usia kehamilan 37 minggu, Tapsiran Persalinan (TP) 17-04-2020,

Djj (+) 148x/menit dan posisi janin baik, ibu mengetahui dan

mengerti hasil pemeriksaan.

c) Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya trimester

III yaitu sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu

hati, pergerakan janin berkurang, pengeluran cairan pervaginam

dan oedema (bengkak), ibu mengerti.

d) Menjelaskan kepada ibu untuk makan - makanan yang bergizi

seimbang seperti sayuran,ikan,daging,buah-buahan,susu dan

minum air putih yang cukup, Ibu mengerti.

e) Menjelaskan kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur

dalam sehari minimal 7 jam, ibu mengerti.

f) Menjelaskan kepada ibu tentang cara perawatan payudara seperti

kompres dengan air hangat dan dingin selama 3-5 menit, ini

dilakukan setiap sebelum mandi pada pagi dan sore, ibu mengerti.

g) Menjelaskan kepada ibu tentang ASI ekslusif yaitu ASI yang

diberiakan kepada Bayi Baru Lahir (BBL) sampai usia 6 bulan

50
tanpa dicampur dengan makanan tambahan apapun. ASI

diberikan pada bayi setiap 2 jam sekali, ibu mengerti.

h) Menjelaskan kepada ibu persiapan persalinan yaitu pendamping,

tempat untuk bersalin, tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi,

dan pendonor darah, ibu mengerti.

i) Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya

his yang kuat dan sering lama teratur, keluar lendir bercampur

darah keluar air-air. Apabila dapat tanda-tanda seperti itu segera

datang ke tenaga kesehatan, ibu mengerti.

j) Menjelaskan kepada ibu tentang IMD yaitu meletakan bayi di

atas dada di antara kedua payudara segera setelah lahir dan

biarkan bayi mencari puting sendiri. Ini dilakukan agar bayi

mendapat Asi segera mungkin dan terjadi ikatan batin ibu dan

bayi. Ibu mengerti

k) Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan

Kalsium 1x1 tablet/hari. Serta menjelaskan waktu meminum

obat: untuk Fe diminum malam hari dan Kalk diminum di pagi

hari. Saat meminum obat dianjurkan dengan air putih, ibu

mengerti dan mau meminumnya.

l) Menjelaskan kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu

kemudian pada tanggal -maret-2019 dan jika ada keluhan boleh

datang kapan saja, ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan

ulang.

51
B. Kunjungan ANC II

Pada tanggal : 24 Maret 2020 pukul : 18.30

Oleh : Sri Dariyah

a. Subjektif

Ny. N datang ke RB Rhaudatunnadya dengan tujuan untuk

melalukan kunjungan ulang dan USG dokter.

b. Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny.N baik, keadaan

emosional stabil dan kesadaran composmentis. Tekanan darah 110/70

mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit dan suhu 36,9ºc. Berat

badan sekarang 78 kg. pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny.

N hasilnya dibatas normal, kepala pada bagian rambut terlihat bersih dan

tidak ada ketombe, muka bersih tidak pucat dan oedema, kelopak mata

simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning. Mulut dan gigi tidak

ada kelainan, lidah bersih, gigi tidak caries dan gusi tidak epulis. Tidak

ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening. Dada simetris, pada

jantung tidak ada suara mur-mur, pada paru-paru tidak ada suara

wheezing. Pembesaran payudara ada, putting susu menonjol, payudara

simetris antara kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa nyeri, aerola

sudah hiperpigmentasi.

Pada abdomen tidak di dapatkan luka bekas operasi, pembesaran

sesuai dengan usia kehamilan, kontensitas abdomen lunak, tidak ada

benjolan dan pembesaran liver/lien, terdapat linea nigra. Tinggi Fundus

uteri (TFU) 30 cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan pada fundus uteri

teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting, yaitu bokong janin.

Kemudian saat palpasi abdomen sebelah kanan Ny. N teraba bagian janin

52
kecil-kecil menonjol yaitu ekstermitas bayi, sedangkan sebelah kiri Ny. N

teraba panjang, keras seperti papan yaitu punggung bayi. Pada bagian

bawah segmen rahim Ny. N teraba bulat, keras, tidak melenting yaitu

kepala janin sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul). Sehingga Leopold

IV kepala masuk PAP teraba 4/5 bagian. TBJ pada janin Ny. N adalah (30-

11)x155= 2945 gram. Kemudian DJJ pada janin Ny. N positif dan teratur

yaitu 148x/menit pada PM 3 jari sebelah kiri ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedem, kemerahan, varises dan reflek

patella positif. Posisi tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak ada

nyeri dan CVAT tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri. Pemeriksaan

laboratorium ditemukan Hb Ny. N 11,6 gr %. golongan darah tidak

diketahui, urin protein dan reduksi negatif.

c. Analisa

G2P1A0 Hamil 38 Minggu

Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Presentasi Kepala

d. Penatalaksanaan Tindakan

a) Melakukan informed consent kepada ibu untuk dilakukan pemeriksaan.

Ibu bersedia.

b) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan ibu saat ini baik dan sehat. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi

80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, dan suhu 36,9 ⁰c, usia kehamilan 38

minggu, Tapsiran Persalinan (TP) 17-04-2020, Djj (+) 148 x/menit dan

posisi janin baik, ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan.

c) Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit perut pada bagian bawah adalah

suatu yang normal karena kepala bayi menekan dan telah mencari jalan

lahir. Ibu mengerti

53
d) Mengingatkan ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan. Ibu masih

ingat tentang tanda bahaya pada kehamilan

e) Mengingatkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang, Ibu

mengerti.

f) Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur dalam sehari

minimal 7 jam, ibu mengerti.

g) Mengingatkan ibu tentang cara perawatan payudara, Ibu telah

melakukannya.

h) Mengingatkan ibu persiapan persalinan yaitu pendamping, tempat untuk

bersalin, tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi, dan pendonor darah,

ibu mengerti.

i) Mengingatkan ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya his yang kuat

dan sering lama teratur, keluar lender bercampur darah keluar air-air.

Apabila dapat tanda-tanda seperti itu segera datang ke tenaga kesehatan,

ibu mengerti.

j) Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan Kalk

1x1 tablet/hari. Serta menjelaskan waktu meminum obat: untuk Fe

diminum malam hari dan Kalk diminum di pagi hari. Saat meminum

obat dianjurkan dengan air putih, ibu mengerti dan mau meminumnya.

k) Memberitahu kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian

dan jika ada keluhan boleh datang kapan saja, ibu mengerti dan mau

melakukan kunjungan ulang.

54
BAB IV

PEMBAHASAN

Di dalam bab ini, penulis membahas tentang asuhan kebidanan secara

komprehensif (kehamilan, persalinan, nifas,

BBL dan KB) pada Ny. N umur 23 tahun dengan G2P1A0 yang

dilakukan sejak tanggal 2 Maret 2017 s/d 15 Mei 2020 di Klinik

Rhaudatunnadya. Di dalam bab ini penulis membandingkan apakah ada

kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.

A. Kehamilan

Dari hasil anamnesa didapat Ny. N umur 23 tahun, pada tanggal 02 Maret

2020 saat usia kehamilan 37 minggu. Ibu melakukan pemeriksaan sebanyak 8

kali selama kehamilan ini, yang terdiri dari dua kali pada trimester I, dua kali

pada trimester ke II dan empat kali pada trimester ke III. Dan ini merupakan

kunjungan ulang ibu dan kunjungan pertama penulis.

Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada Ny. N hanya “10 T” sedangkan

mengikuti stándar “14 T” yaitu : Timbang berat badan, Ukur tekanan darah,

Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama

kehamilan, Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid lengkap, pemeriksaan Hb,

Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab), perawatan payudara,

senam hamil, temu wicara/konseling, pemeriksaan protein urine, pemeriksaan

urine reduksi, pemberian obat malaria, pemberian kapsul minyak Iodium. Hal

ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo, 2013). Pada kehamilan Ny. N, standar

14 T ini tidak seluruhnya diterapkan pada saat pemeriksaan. Seperti

pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab), pemeriksaan reduksi

urine, pemberian obat malaria dan pemberian kapsul minyak iodium

55
dikarenakan ibu tidak ada indikasi sehingga standar 14 T belum sesuai dengan

teori.

Dari hasil pengamatan 14 T terdapat kesamaan dengan teori, yaitu:

1. Timbang Berat Badan

2. Ukur Tekanan Darah

3. Nilai Status Gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas).

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri

5. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)

6. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid Lengkap

7. Pemberian Tablet Fe

8. Tes penyakit menular seksual (PMS)

9. Tes Laboratorium / Tes rutin dan khusus

10. Temu Wicara

11. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam hamil

12. Perawatan Payudara

13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok

14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

Menurut teori (Prawirohardjo,2013) kenaikan berat badan ibu hamil

bertambah 0,5 kg per minggu atau 6,5 kg sampai 16 kg selama kehamilan.

(Manuaba, 2013). Pertambahan berat badan Ny. N Selama kehamilan

mengalami kenaikan 12 kg dari 65 kg sebelum hamil menjadi 77 kg. Ternyata

Ny. N mengalami kenaikan berat badan dalam batas yang normal dengan

rekomendasi kenaikan berat badan yang dibutuhkan selama kehamilan 6,5-

16,5 kg. tidak ada kesenjangan dengan teori.

Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70 mmHg

sampai 120/80 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah (hipertensi) atau

penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena

56
dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani secara dini

(Prawirohardjo, 2014). Setiap kali periksa kehamilan tekanan darah Ny. N

adalah 110/70 mmhg hingga 120/80 mmhg, tekanan darah dalam batas normal.

tidak ada kesenjangan dengan teori.

Ukuran lila Ny. N adalah 28,5 cm, angka tersebut masih sesuai teori

(Kusmiyati dkk, 2010), yaitu ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia

reproduksi adalah 23,5 cm. jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka

interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).

Pada saat kunjungan ANC pertama didapatkan Tinggi Fundus Uteri pada

Ny. N adalah 30 cm, sedangkan pada kunjungan kedua saat usia kehamilan 38

minggu didapati Tinggi Fundus Uteri 30 cm. Menurut (Kusumahati;2013).

Tinggi Fundus Uteri Ny. N pada saat kunjungan awal hingga kunjungan akhir

sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan dengan teori .

Normal DJJ pada teori (Prawiroharjo,2010) berkisar antara 120x/menit

hingga 160x/menit. Pada Ny. N didapati DJJ setiap diperiksa berkisar antara

140x/menit hingga 150x/menit, hal ini sesuai dengan teori dan tidak memiliki

kesenjangan dengan teori.

Tablet penambah darah dapat diberikan sesegera mungkin setelah rasa

mual hilang yaitu satu tablet sehari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg

(zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet.

Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan

mengganggu penyerapan (Saifuddin, 2009). Pada trimester I,II,III Ny. N sudah

mendapatkan tablet zat besi dan Ny. N mau meminum tablet zat besi sesuai

dengan anjuran yang diberikan, tidak ada kesenjangan dengan teori.

Ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar haemoglobin (Hb) dalam

darahnya kurang dari 11 gr% pada trimester pertama dan kurang dari

10g%pada trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo, 2012). Pada Ny. N

57
didapati kadar HB bernilai 11,6 gr%, maka hal ini sesuai dengan teori dan tidak

memiliki kesenjangan dengan teori.

Glukosa urine dan Protein urinepada ibu hamil jika didapati positif 2

serta ada oedema dan tensi darah tinggi, tanda-tanda tersebut menuju pada

preeklamsi pada kehamilan (Prawirohardjo, 2013). Pada pemeriksaan urine

Ny. N hasilnya adalah negative, tidak ada kesenjangan antara teori dengan

praktik.

Pada saat kunjungan pemeriksaan kehamilan dilakukan tes PMS

sederhana yaitu vulva hygiene didapatkan tidak ada kelainan seperti sifilis,

kondiloma, keputihan berbau.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

kehamilan yakni satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua,

dan dua kali pada triwulan ketiga. (Kusmiyati dkk, 2013). Ny. N rutin

melakukan pemeriksaan karena ingin mengetahui kondisi kesehatan janin yang

dikandungnya. Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.

58
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mahasiswa mampu memberikan asuhan secara komprehensf tetapi yang

hanya dilakukan pemeriksaan kehamilan saja dan didapatkan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengkajian pada kasus kehamilan data subjektif dan objektif tidak

terdapat kesenjangan antara teori dan praktek

2. Interpretasi data pada kasus kehamilan Ny. N G2P1A0 usia kehamilan

37 minggu, janin tunggal hidup intrauteri presentasi kepala.

3. Diagnosa pontensial pada kasus ibu hamil adalah infeksi sepsis,

perdarahan sementara bahaya untuk janinnya antara lain hipoksia,

perdarahan dan syok serta persalinan preterm. Diagnosa potensial atau

dampak yang ada pada teori sesuai dengan lahanraktek.

4. Antisipasi yagg dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter SpOg untuk

mengetahui lebih lanjut keadaan ibu dan janin.

5. Rencana tindakan yang dilakukan yaitu jelaskan pada ibu mengenai

kondisinya pada saat ini, libatkan keluarga untuk memberikan dukungan

psikologis pada ibu, berikan KIE pada ibu tentang bahaya kehamilan

trisemester III, tanda tanda persalinan, kebutuhan gizi ibu hamil.

6. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah

dibuat seperti di atas, yaitu memberikan penyuluhan tentang bahaya

pada kehamilan.

59
B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan

Meningkatkan jumlah buku sumber utuk dijadikan referensi

sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam pembuatan

pendokumentasian dengan menggunakan pendokumentasian SOAP dan

7 langkah varney serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam

menerapkan Asuhan Kebidanan.

2. Bagi Lahan Praktek

Meningkatkan pemberian pelayanan yang komperhensif sesuai

dengan standar asuhan kebidanan, sehingga komplikasi pada kehamilan,

persalinan, nifas, dan bayi baru lahir, dapat terdeteksi sedini mungkin,

dapat bekerjasamadengan pihak lain demi tercapainnya kesejahtraan ibu

dan bayi.

3. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan

asuhan kebidanan secara komperhensif dengan menggunakan

dokumentasi SOAP dan 7 langkah varnay mulai dari pengkajian sampai

evaluasi, secara sistematika dan benar sesuai data – data yang di dapat.

Sehingga mahasiswa mampu dan mahir dalam melakukan tindakan serta

pendokumentasian yang sesuai pada saat berada di lahan praktek.

60
DAFTAR PUSAKA

Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, 2008. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik

Kesehatan Reproduksi, Jakarta : EGC.

Kusmiyati Y, Wahyuningsih H,Sujiyatini, 2010. perawatan ibu hamil, Fitramaya,

Yogyakarta.

Manuaba IBG, 2010,Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

MuslihatunWafiNur, 2010, AsuhanNeonatusBayidanBalita, Fitramaya,

Yogyakarta.

Prawirohardjo S, 2010, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, Jakarta.

Saifuddin, AB, 2004,BukuPanduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Saifuddin, AB, 2009,BukuPanduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Sulistyawati , 2010,AsuhanKebidananPadaIbuBersalin,SalembaMedika, Jakarta.

Suhernidkk, 2010, PerawatanIbuNifas, Fitramaya, Yogyakarta.

Sumarah dan Widyastuti, 2009, Perawatan Ibu Bersalin, Fitramaya, Yogyakarta

Link Web

http://health.okezone.com/read/2013/12/29/482/918922/kematian-ibu-dan-

anak-di-kabupaten-bekasi-terus-turun

http://www.gobekasi.com/index.php/detail/7802/Angka-Kematian-Ibu-

Melahirkan-Masih-Tinggi#.Us5_mtJdUwo

http://health.detik.com/read/2010/05/10/173001/1354699/763/4-terlalu-dan-3-

terlambat-sumbang-angka-kematian-ibu

61
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/

http://www.jurnalperempuan.org/kesehatan-ibu-terabaikan.html

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/790-ibu-selamat-bayi-

sehat-suami-siaga.html

62
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ny. novi

Umur : 23 Tahun

Alamat : Kp. CBL Rt. 004/004

Bersedia diberikan asuhan kebidanan Ante Natal Care (Kehamilan) untuk


dijadikan pasien studi kasus oleh :

Nama : Sri Dariyah

NIM : 140217981

Program Stusi : DIII Kebidanan Institut Medika Drg.Suherman

Saya berjanji tidak akan menuntut terhadap asuhan yang diberikan kepada
saya, jika terjadi hal yang tidak diinginkan diluar asuhan yang diberikan.

Klien Suami Klien

( ) ( )

Mahasiswa

(Sri Dariyah)

63
LEMBAR KONSULTASI STUDI KASUS
PRODI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN
Nama Mahasiswa : Sri Dariyah

NIM : 140217981

Pembimbing : Ida Widianingsih, S,SiT , MKM

Judul : Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. N G2P1A0 di


Klinik Rhaudatunnadya Priode 2 Maret – 1 Mei 2020.

Materi Paraf
NO. Tanggal Saran Pembimbing
Konsultasi Pembimbing

Perbaiki data menjadi


Rabu, 15
1. BAB I dan II data terbaru, tempat
April 2020
dan waktu di buat tabel

Memperbaiki rumusan
Jum’at, 17
2 BAB I, dan II masalah dan tujuan
April 2020
umm dan khusus

Teorinya di perbayak
Sabtu, 18
3 BAB I s/d III dan di lengkapi dengan
April 2020
teori terbaru

Revisi bab I s/d III

Tambahkan teori tanda


Senin, 27 BAB I s/d BAB
4 – tanda bahaya dalam
April 2020 IV
kehamilan, refocusing

ANC dan SOAP

64
Senin, 4 Mei Tevisian BAB I – 4
5 BAB I s/d V
2020 Menambahkan BAB V

Koordinator Studi Kasus Pembimbing Studi Kasus

Eviana Yatiningsih, SST, M. Kes Ida Widianingih, S.SiT , MKM

65
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANC)

P.Lahan P.Akademik Nama Mahasiswa : Sri Dariyah

NIM : 140217981

Tempat : ………………………..

(……………..) (……….……) Pembimbing


Tanggal masuklahan : ………………………..
: 18 Maret 2020

No register : ………………………..

I. DATA SUBJEKTIF
Pengkajian : pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 19.30 0leh: Sri Dariyah

Identitas (Biodata)

Nama klien : Ny. Novi Nama Suami : Tn. Deni

Umur : 23 Umur : 27

Suku/kebangsaan : betawi/Indonesia Suku/kebangsaan : jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Rumah : Kp. CBL Rt.004/004 Alamat Rumah : Kp. CBL Rt. 004/004

Alamat Kantor :- Alamat Kantor : Jababeka

Penghasilan :- Penghasilan : 1.000.000

Quick chek :1. Sakit kepala berat : tidak ada

2. Pandangan Kabur : tidak ada

3. Nyeri Uluk Hati : tidak ada

4. Mual,Muntah : tidak ada

66
5. Pendarahan Pervagina : tidak ada

6. Oedema pada seluruh tubuh : tidak ada

1. Alasan kunjungan saat ini:


Keluhan : tidak ada

2. Riwayat kehamilan ini


a. Riwayat menstruasi
Hari pertama dari haid yang terakhir tanggal ______10 juni 2019____

Pasti.Tidak, Lamanya : _____7-8______ Hari, Banyaknya : 2-3x ganti


pembalut

Haid sebelumnya tanggal : ______8 mei 2019____________ Lamanya


___7_______ Hari, Banyaknya: 2-3 x ganti pembalut Siklus _28 hari

Kontensitas : cair, merah segar_ Tafsiran persalinan ___17 april 2020_

Hasil tes kehamilan (Jika dilakukan)

Tanggal _______-_____________ Hasil ____________-__

b. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali ____________4____bulan


Pergerakan fetus dirasakan 24 jam dlm 2 jam terakhir ___10___kali

c. Keluhan yang dijalankan (Bila ada dijelaskan)


 Rasa Lelah _________tidak ada_______________
 Mual dan muntah yang lama ___________tidak ada___
 Nyeri perut _________________tidak ada___________
 Panas, menggigil ______________tidak ada____________
 Sakit kepala berat/terus-menerus ____________tidak ada_
 Pengelihatan kabur __________________tidak ada_______
 Nyeri/panas waktu BAK _______________tidak ada________
 Rasa gatal pada vulva, vagina dan sekitarnya _______tidak ada_
 Pengeluaran cairan pervaginaan ________________tidak ada___
 Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai _________tidak ada
 Oedema ___________________________tidak ada_________
d. Diet/makan
Pola makan dan menu : ___2-3x sehari 1 porsi habis, nasi, lauk pauk
dan sayur _

Perubahan makan yang dialami (termasuk dalam nafsu makan , dll)


______tidak ada_____

e. Pola eleminasi :
BAB : _______1-2x sehari__Keluhan : _______tidak ada____

BAK : ________4 -5 kali sehari______ Keluhan : tidak ada_____

f. Aktivitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : ___1 jam tidur siang, 8 jam tidur malam__

67
Seksualitas : _______1 kali dalam
seminggu__________ Keluhan : ____tidak ada

Pekerjaan : ___ibu rumah tangga__________

g. Imunisasi TT1 tanggal : _________-_________ TT2 tanggal : _-


h. Kontrasepsi yang pernah digunakan ____kb 3 bulan______

3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Penyulit Anak Nifas


Tgl/tahun Tempat Usia Jenis kehamilan
No Penolong
persalinan pertolongan kehamilan persalinan & Jenis
BB PB Keadaan Laktasi Keadaan
Persalinan kelamin

1 2
2015 Klinik aterm Noemal bidan Tidak ada p 3,4 59 BAIK Baik
tahun

2 HAMIL INI

4. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
 Jantung ____________________Tidak ada______________
 Tekanan darah tinggi ______________tidak ada_______
 Hepar __________________________tidak ada________
 Diabetes Melitus __________________tidak ada____________
 Anemia berat __________________________tidak ada__
 Penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS _____tidak ada___
 Campak _____________________________tidak ada____
 Malaria ____________________________tidak ada_____
 Tuberkulosis _________________________tidak ada___________
 Gangguan mental _____________________tidak ada_____
 Operasi _______________________________tidak ada____
 Lain – lain ______________________________tidak ada________
b. Perilaku kesehatan
 Penggunaan alcohol/obat-obat sejenisnya __tidak mengkonsumsi
 Obat-obatan/jamu yang sering digunakan __obat dari bidan__
 Merokok, makan sirih _____________tidak konsumsi_________
 Irigasi vagina/ganti pakaian dalam __2-3 kali ganti celana dalam

5. Riwayat sosial
a. Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan? ___ya___________
b. Jenis kelamin yang diharapkan ______laki laki___________
c. Status perkawinan _____SAH_________
Jumlah _______________1__ kali Lama perkawinan ____5 tahun___

68
d. Susunan keluarga yang tinggal serumah

Jenis Umur Hubungan


No Pendidikan Pekerjaan
kelamin tahun keluarga Keterangan

Karyawan
1 L 27 Suami SMA
swasta -

2 p 5 Anak - -
-

e. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas


_____________________tidak ada____________________

6. Riwayat kesehatan keluarga


(Tanyakan tentang penyakit-penyakit keturunan)

_______tidak ada______________

II. DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan :

1. Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Komposmentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg Denyut nadi 84 x/menit

Suhu tubuh :36,5 oC Pernafasan 20 x/menit

3. Tinggi badan __________155______________ Berat badan sebelum hamil


___65_______________ Berat badan sekarang
________77_________ Lila ___30______________
Kenaikan berat badan ____________12__________

4. Pemeriksaan fisik :
a. Kepala : Rambut & kebersihannya ____bersih tidak
rotok_______________
b. Muka : Kelopak mata ____tidak oedem__
Konjungtiva ____tidak anemis

Sklera ____tidak ada ikterik_____

c. Mulut & gigi : Lidah ____tidak ada stomatitis__________


Gigi ______tidak ada caries_____

Gusi _________tidak oedema________

d. Kelenjar tyroid : Pembesaran _________tidak ada_______

69
e. Kelenjar getah bening : Pembesaran __________tidak ada_______
f. Dada : simetris
Jantung : _________tidak ada kelainan_____

Paru : ______tidak ada kelainan_________

Payudara :

Pembesaran : _ada, ___

Puting susu : _menonjol__

Simetris : _kanan dan kiri


Benjolan / Tumor : __tidak ada

Pengeluaran : _____tidak ada__

Rasa nyeri : ______tidak ada__

Areola : __hiperpigmentasi

Dll : _____tidak ada___

g. Abdomen
Bekas luka operasi : ___tidak ada

Pembesaran : _sesuai usia kehamilan

Konsistensi : ___-_________ Benjolan : __tidak ada

Pembesaran lien/liver : ____tidak ada__

Linea : __alba_Stirae : -

h. Tinggi fundus uteri : 30 cm


(gunakan jari pada usia kehamilan < 28 minggu)

(gunakan pita cm pada usia kehamilan > 28 minggu)

Kontraksi : Braxton Hicks ___tidak adaa_____

i. Palpasi
Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting

Leopold II Kanan : _teraba panjang, keras, lepar seperti


papa(punggung) __

Kiri : _teraba bagian kecil janin (ekremitas janin)

Leopold III : _teraba keras, bulat, tidak melenting (kepala) _

Leopold IV : _4/5 bagian________________

TBJ : _30 -12 x 155_ : 2,790 gram________

70
Auskultasi :

DJJ : __1448x/ menit__________________


Teratur

Frekuensi : ____148x/menit______ x / menit

Punctum maximum : _3 jari di bawah pusat sebelah kanan _

j. Ekstrimitas atas dan bawah


Oedema : __tidak ada_________________

Kekakuan sendi : __tidak ada____________________

Kemerahan : ____tidak ada_________________

Varises : ______tidak ada_________________

Refleks : _______positif, kanan dan kiri________________

k. Anogenital

1) Kelainan :
• Vulva : warna : ___________________ Luka :
____________________
• Vagina : warna : ___________________ Polip :
____________________
• Parut perineum :
___________________________________________________
_
• Condiloma akuminata :
______________________________________________
• Condiloma matalata :
_________________________________________________
• Varises :
___________________________________________________
_
• Oedema :
___________________________________________________
_
• Kelenjar bartolin:
___________________________________________________
_
• Rasa nyeri :
___________________________________________________
_
2) Pengeluaran
• Air ketuban : ________________________ Warna
______________________
• Darah lendir :
___________________________________________________
_

71
• Lendir :
___________________________________________________
_
• Darah/fluxus :
___________________________________________________
_
3) Anus
Haemoroid : _tidak
ada___________________________________________________

Periksa dalam : (jika ada indikasi)

• Vulva :
___________________________________________________
_
• Vagina :
___________________________________________________
_
• Serviks :
___________________________________________________
_
• Posisi :
___________________________________________________
_
• Konsistensi :
___________________________________________________
_
• Mobilitas :
___________________________________________________
_

l. Punggung dan pinggang


Posisi tulang belakang :
____hiperlordosis_____________________________________

Pinggang nyeri : ____tidak


ada________________________________________________

CVAT : _tidak
ada___________________________________________________

m. Previ metri klinis


a. Pemeriksaan panggul dalam
PAP : Promontorium :
____________________________________________

Linea anominata :
____________________________________________

Conjungata vera :
____________________________________________

72
PTP : Conjungata diagnosis :
__________________________________________

Spina wall (dinding samping)


_____________________________________

PBP : Arcus pubis :


_____________________________________________

Os cocigigys :
_____________________________________________

b. Pemeriksaan panggul luar


• Distasia spinarum :
_____________________________________________
• Distasia Cristarum :
_____________________________________________
• Conjungta Externa :
_____________________________________________
• Lingkar Panggul : _______________
Pemeriksaan Laboratorium

Darah : Hb : 11,6 gr % Golongan darah : _____negatif_

Urine : Protein : _______negatif__Reduksi : -


Pemeriksaan penunjang lain : __USG
III. ANALISA
G2P1A0 hamil 37 minggu

Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala

IV. PENATALAKSANAAN TINDAKAN


a) Memberikan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan, ibu

bersedia

b) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan ibu saat ini baik dan sehat. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi

81x/menit, pernafasan 21 x/menit, dan suhu 36,7 ⁰c, usia kehamilan 37

minggu, Tapsiran Persalinan (TP) 17-04-2020, Djj (+) 148x/menit dan

posisi janin baik, ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan.

c) Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya trimester III

yaitu sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati,

73
pergerakan janin berkurang, pengeluran cairan pervaginam dan oedema

(bengkak), ibu mengerti.

d) Menjelaskan kepada ibu untuk makan - makanan yang bergizi seimbang

seperti sayuran,ikan,daging,buah-buahan,susu dan minum air putih

yang cukup, Ibu mengerti.

e) Menjelaskan kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur dalam

sehari minimal 7 jam, ibu mengerti.

f) Menjelaskan kepada ibu tentang cara perawatan payudara seperti

kompres dengan air hangat dan dingin selama 3-5 menit, ini dilakukan

setiap sebelum mandi pada pagi dan sore, ibu mengerti.

g) Menjelaskan kepada ibu tentang ASI ekslusif yaitu ASI yang diberiakan

kepada Bayi Baru Lahir (BBL) sampai usia 6 bulan tanpa dicampur

dengan makanan tambahan apapun. ASI diberikan pada bayi setiap 2

jam sekali, ibu mengerti.

h) Menjelaskan kepada ibu persiapan persalinan yaitu pendamping, tempat

untuk bersalin, tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi, dan pendonor

darah, ibu mengerti.

i) Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya his yang

kuat dan sering lama teratur, keluar lendir bercampur darah keluar air-

air. Apabila dapat tanda-tanda seperti itu segera datang ke tenaga

kesehatan, ibu mengerti.

j) Menjelaskan kepada ibu tentang IMD yaitu meletakan bayi di atas dada

di antara kedua payudara segera setelah lahir dan biarkan bayi mencari

puting sendiri. Ini dilakukan agar bayi mendapat Asi segera mungkin

dan terjadi ikatan batin ibu dan bayi. Ibu mengerti.

k) Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan

Kalsium 1x1 tablet/hari. Serta menjelaskan waktu meminum obat: untuk

74
Fe diminum malam hari dan Kalk diminum di pagi hari. Saat meminum

obat dianjurkan dengan air putih, ibu mengerti dan mau meminumnya.

l) Menjelaskan kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian

pada tanggal 24 maret-2019 dan jika ada keluhan boleh datang kapan

saja, ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang..

Penulis Dokumentasi

( )

75
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

NO WAKTU S O

76
77
Kunjungan ANC II

Pada tanggal : 24 Maret 2020 pukul : 18.30

Oleh : Sri Dariyah

a. Subjektif

Ny. N datang ke RB Rhaudatunnadya dengan tujuan untuk

melalukan kunjungan ulang dan USG dokter.

b. Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny.N baik, keadaan

emosional stabil dan kesadaran composmentis. Tekanan darah 110/70

mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit dan suhu 36,9ºc. Berat

badan sekarang 78 kg. pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny.

N hasilnya dibatas normal, kepala pada bagian rambut terlihat bersih dan

tidak ada ketombe, muka bersih tidak pucat dan oedema, kelopak mata

simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning. Mulut dan gigi tidak

ada kelainan, lidah bersih, gigi tidak caries dan gusi tidak epulis. Tidak

ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening. Dada simetris, pada

jantung tidak ada suara mur-mur, pada paru-paru tidak ada suara

wheezing. Pembesaran payudara ada, putting susu menonjol, payudara

78
simetris antara kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa nyeri, aerola

sudah hiperpigmentasi.

Pada abdomen tidak di dapatkan luka bekas operasi, pembesaran

sesuai dengan usia kehamilan, kontensitas abdomen lunak, tidak ada

benjolan dan pembesaran liver/lien, terdapat linea nigra. Tinggi Fundus

uteri (TFU) 30 cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan pada fundus uteri

teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting, yaitu bokong janin.

Kemudian saat palpasi abdomen sebelah kanan Ny. N teraba bagian janin

kecil-kecil menonjol yaitu ekstermitas bayi, sedangkan sebelah kiri Ny. N

teraba panjang, keras seperti papan yaitu punggung bayi. Pada bagian

bawah segmen rahim Ny. N teraba bulat, keras, tidak melenting yaitu

kepala janin sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul). Sehingga Leopold

IV kepala masuk PAP teraba 4/5 bagian. TBJ pada janin Ny. N adalah (30-

11)x155= 2945 gram. Kemudian DJJ pada janin Ny. N positif dan teratur

yaitu 148x/menit pada PM 3 jari sebelah kiri ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedem, kemerahan, varises dan reflek

patella positif. Posisi tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak ada

nyeri dan CVAT tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri. Pemeriksaan

laboratorium ditemukan Hb Ny. N 11,6 gr %. golongan darah tidak

diketahui, urin protein dan reduksi negatif.

c. Analisa

G2P1A0 Hamil 38 Minggu

79
Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Presentasi Kepala

d. Penatalaksanaan Tindakan

1) Melakukan informed consent kepada ibu untuk dilakukan

pemeriksaan. Ibu bersedia.

2) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan ibu saat ini baik dan sehat. Tekanan darah 110/70 mmHg,

nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, dan suhu 36,9 ⁰c, usia

kehamilan 38 minggu, Tapsiran Persalinan (TP) 17-04-2020, Djj (+)

148 x/menit dan posisi janin baik, ibu mengetahui dan mengerti hasil

pemeriksaan.

3) Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit perut pada bagian bawah

adalah suatu yang normal karena kepala bayi menekan dan telah

mencari jalan lahir. Ibu mengerti

4) Mengingatkan ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan. Ibu masih

ingat tentang tanda bahaya pada kehamilan

5) Mengingatkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang,

Ibu mengerti.

6) Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur dalam

sehari minimal 7 jam, ibu mengerti.

7) Mengingatkan ibu tentang cara perawatan payudara, Ibu telah

melakukannya.

80
8) Mengingatkan ibu persiapan persalinan yaitu pendamping, tempat

untuk bersalin, tabulin, kendaraan, pakaian ibu dan bayi, dan

pendonor darah, ibu mengerti.

9) Mengingatkan ibu tanda-tanda persalinan seperti adanya his yang

kuat dan sering lama teratur, keluar lender bercampur darah keluar

air-air. Apabila dapat tanda-tanda seperti itu segera datang ke tenaga

kesehatan, ibu mengerti.

10) Memberikan ibu terapi obat Fe dengan dosis 1x1 tablet/hari dan

Kalk 1x1 tablet/hari. Serta menjelaskan waktu meminum obat:

untuk Fe diminum malam hari dan Kalk diminum di pagi hari. Saat

meminum obat dianjurkan dengan air putih, ibu mengerti dan mau

meminumnya.

11) Memberitahu kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu

kemudian dan jika ada keluhan boleh datang kapan saja, ibu

mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang.

81

Anda mungkin juga menyukai