Disusun oleh :
Disusun oleh :
Kata Kunci: Jus tomat, kadar hemoglobin, ibu hamil trimester III.
Kepustakaan: 60 pustaka (2000-2017)
Jumlah Halaman: XII + 101 halaman + 9 lampiran
1Judul
2Mahasiswa prodi DIII Kebidanan
3Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
ABSTRACT
1Title
2Student of DIII Program of Midwifery Dept
3Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir satu juta anak meninggal setiap tahun akibat kelahiran premature,
dimana lebih dari 60% kelahiran premature terjadi di Afrika dan Asia Selatan
4.371.800 jiwa. Satu dari enam bayi yang lahir pada tahun 2010 mengalami
premature atau 15,5 per 100 kelahiran hidup (675.700 jiwa) terlahir premature.
plasenta, serta faktor ibu. Faktor janin dan plasenta diantaranya perdarahan,
dan polihidramnion. Sedangkan faktor dari ibu diantaranya penyakit pada ibu,
serius pada kehamilan yang bisa ditimbulkan akibat anemia (Rukiyah &
Yulianti, 2010). Berdasarkan data dari Rekam Medis RSUD Brebes tahun 2012
Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil
di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil
diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika 24,1%, dan Eropa
angka ini masih lebih tinggi dari angka nasional yakni 71,2% (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prop Jateng, 2010). Kasus anemia pada ibu
tinggi. Pada tahun 2015 sebesar 44% atau 6 kasus per 100.000 kelahiran hidup
kurang atau sebelum hamil sudah mengalami anemia. Ibu hamil membutuhkan
asupan zat besi yang lebih banyak dibandingkan saat sebelum hamil. Asupan
makanan yang tidak adekuat menyebabkan zat besi yang tersedia tidak
menurunkan angka anemia pada balita, ibu hamill, ibu nifas, remaja putri, dan
100%. Kesulitan yang dihadapi pemerintah adalah kepatuhan ibu hamil dalam
Zat besi merupakan zat yang sulit untuk di serap oleh tubuh. Oleh
karena itu, pemberian tablet Fe saja kurang efektif untuk meningkatkan kadar
hemoglobin apalagi bila ibu tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. Sehingga
diperlukan bantuan untuk penyerapan zat besi itu sendiri. Vitamin C salah satu
kombinasi yang baik untuk membantu penyerapan zat besi (Guyton & Hall,
2008).
berbentuk obat. Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan. Salah satu buah
tomat. Kandungan tomat dalam 180 gram adalah 24,6 mg vitamin, 0,49 mg zat
besi, dan 27 mcg asam folat (The George Mateljan Foundation, 2010).
variabel yang diteliti di dapatkan hasil bahwa perbandingan jus strowberry dan
jus tomat terhadap peningkatan hemoglobin pada ibu hamil trimester III lebih
jus tomat menjadi 8,67 g/dL. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jus
bayam yang kaya zat besi bila dikombinasikan dengan vitamin C ternyata lebih
efektif untuk peningkatan hemoglobin pada ibu hamil (Merida, Misrawati, &
Utomo, 2014).
306 ibu hamil, 53 diantaranya mengalami anemia. Tahun 2018 dari bulan
Januari sampai Februari didapatkan sebanyak 113 ibu hamil yang melakukan
Puskesmas Bonorowo adalah memberikan tablet besi (Fe). Oleh karena itu,
penulis ingin menerapkan asuhan kehamilan pada ibu hamil anemia dengan
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pemberian jus tomat untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil
trimester III.
2. Tujuan Khusus
tomat.
tomat.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Institusi
trimester III.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
bidan dan tenaga kesehatan lain bahwa asupan vitamin C pada jus
trimester III.
c. Bagi Partisipan
Almabruroh, Z. C., & Alfi, Y. (2013). Hubungan Antara Anemia pada Ibu Hamil
dengan Kejadian Partus Prematur di RSUD Brebes tahun 2013. Politeknik
Tegal.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Pustaka Utama.
Amiruddin. (2007). Studi Kasus Kontrol Anemia Ibu Hamil . Journal Medical
Unhas.
Amirudin, & Wahyuddin. (2004). Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedia terhadap
Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung Maros. Jurnal
Medika Nusantara, 25(2).
Anonim. (2004). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehamilan . Dipetik 16
Maret 2018, dari http://situs.kespro.info/kia/des/2004/kia01.htm
Azhar, M. (2009). Fisiologi III dan IV. Dipetik 31 Januari 2018, dari
http://manusia-planet.blogspot.com
Bahar, R. (2006). Infeksi, Perbaiki Gizi Ibu Hamil.
Besuni, A., Jafar, N., & Indriasari, R. (2013). Hubungan Asupan Zat Gizi
Pembentuk Sel Darah Merah dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil
di Kabupaten Gowa. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.
Cunningham, F., Norman, F., Kenneth, J., Larry, C., John, C., & Katharine, D.
(2013). Obstetri William (Vol. 1). Jakarta: EGC.
Dalimartha. (2007). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Puspa Swara,
Anggota Ikapi.
Darlina. (2003). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi
pada Ibu Hamil di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Daur Kehidupan.
Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2000). Visi
Pembangunan Indonesia Sehat. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2004). Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat tahun 2004. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2008). Pedoman
Operasional Penanggulangan Anemia Gizi Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2010). Prinsip
Pengelolaan Program KIA. Jakarta: Depkes RI.