Anda di halaman 1dari 6

a. Apa itu clindamycin?

Klindamisin adalah obat antibiotik golongan makrolida yang dikembangkan


pada tahun 1966. Antibiotik ini digunakan untuk menangani infeksi yang
disebabkan oleh bakteri anaerob, golongan Streptococcus, golongan
Staphylococcus. golongan Pneumococcus, serta Protozoa.

b. Mekanisme Kerja
Mekanisme efek antimikroba clindamycin adalah mengikat 50 S subunit
ribosome bakteri dan menghambat sintesa protein.
Dalam sebuah review topikal antibiotik, clindamycin menunjukkan tiga
mekanisme kerja yaitu :
1. Menurunkan prosentase asam lemak bebas
2. Memiliki efek antiinflamasi
3. Menurunkan jumlah propionin bacteria Secara spesifik
antiinflamasi yang dimiliki clindamycin terdiri dari menghambat
pertumbuhan, sintesa protein,produksi lipase, produksi folikular
asam lemak bebas, dan molekul kemotaksis leukosit pada P.acnes.

Pada perkembangannya diketahui ternyata Clindamycin juga dapat


menghambat i NOS enzim dan berbagai sitokin proinflamasi

c. Rumus molekul
Clindamycin mempunyai struktur kimia yang merupakan turunan
semisintatatik dan glimtomisin atau antibiotik alami yang diproduksi oleh
actinobacterium Streptomyces licolnensis
Klindamisin yang memiliki rumus molekul C18H33ClN2O5S

ini merupakan jenis antibakteri semisintetik yang analog dengan linkomisin.


Klindamisin sebagai antibakterial bekerja menghambat pertumbuhan atau
reproduksi dari bakteri yaitu dengan menghambat sintesa protein.

d. Ada berberapa contoh sediaan dari clindamycin


1. Yang pertama dalam bentuk kapsul
2. Yang kedua bentuk ampul

3. Yang ketiga dalam bentuk larutan


4. Dalam bentuk salep

e. Obat Clindamycin akan melewati berberapa fase yaitu:


1. Fase farmasetik
2. Fase farmakodinamik
3. Fase farmakokinetik

Yang pertama yaitu fase farmasetik


 Dengan disolusi dimana obat melarut menjadi partikel-partikel lebih kecil
dalam cairan gastrointestinal untuk diabsorbsi, absorbsi clindamycin yamg
dilakukan dengan cara oral akan dia sabsorbsi dan setelah dihidrolisasi
disaluran gastrointestinal
 Waktu puncak konsentasi obat pada plasma akan mencapai 1 jam
pemberian pada anak dan 45 menit pada orang dewasa, absorbsi clidamicyn
tidak dipengaruhi oleh makanan melalui oral. Clindamycin memiliki
bioavaibilitas sekitar 90% konsentrasi puncak pada plasma mencapai segera
setelah invus selesai melalui pemberian intravena dalam tiga jam pemberian
intramuscular dan 10-14 jam cream vagina. dan 10 jam melalui pemberian
ovule, untuk pemberian ovule mencapai 30% atau terabsorbsi ke sistemik
sedangkan dalam bentuk sediaan cream hanya sekitar 5 % yang akan
terabsorbsi ke sistemik.
 Distribusi clindamycin
clindamycin didistribusi secara luas ke berbagai jaringan tubuh akan tetapi
clindamycin tidak menembus lapisan meningen sehingga dapat di
indikasikan untuk tata laksana infeksi pada cairan cerebrospinal sebagian
besar clindamycin dipembuluh darah akan diikat oleh protein volume
distribusi clindamycin sekitar 0,6-1,2 liter/kg
 Metabolisme clindamycin
Clindamycin memiliki metabolisme yaitu secara ekstensif dihepar sebagian
besar dimetabolime dilakukan oleh enzim cyp3a4 dan sisanya oleh cy3a5
khusus untuk clindamycin palmitat
Obat ini juga bersifat toksik terhadap hepar karena hampir sebagian besar
metabolisme dilakukan di hepar
 Clindamycin memiliki efek samping pada slauran pencernaan. Clindamycin
juga dilaporkan dapat menyebabkan kolitis yang berhubungan dengan
Clostridium difficile.
 Sebagian clindamycin diekskresikan di urin dan sebagiannya lagi difeses.
Sekita 10% diekskresi direnal dalam bentuk obat aktif dan sekitar 3,6 di
ekskresi melalui feses dalam bentuk obatt aktif. Clindamycin tidak
tereliminasi melalui dialysis, clindamycin dalam bentuk topical juga
diekskresi melalui renal dan sekitar 0,024% dalam bentuk obat aktif waktu
paruh clindamycin adalah 3 jam pada pasien dewasa dan 2 sampai 2,5 jam
untuk pasien anak. Waktu paruh sediaan cream adalah 1,5-2,6 jam , dan
untuk sediaan ovula adalah 11 jam
Kita masuk dalam fase Farmakodinamik

Clindamycin bekerja dengan cara mencegah sintesis protein pada bakteri. Sintesis
ini dihambat melalui ikatan terhadap subunit ribosom 50S dan 23S. Dengan
demikian, ikatan peptida tidak dapat terbentuk dan bakteri gagal menghasilkan
protein yang dibutuhkan. Clindamycin dapat berperan sebagai bakteriostatik
maupun bakterisidal tergantung dari organisme yang dilawan, lokasi infeksi, dan
konsentrasi obat yang diberikan. Selain itu, clindamycin juga dapat menghambat
produksi toksin yang dihasilkan oleh streptokokus grup A dan Staphylococcus
aureus. Clindamicyn memiliki efek yang lemah terhadap spesies enterococcus

Resistansi
Resistansi terhadap clindamycin terjadi bermacam -macam, salah satu yang paling
sering karena perubahan “binding site”bakteri. Resistansi propionic bacteria
terhadap clindamycin meningkat pada penderita acne. Resistensi terhadap
erythromycin, clindamycin dan tetracycline ditemukan. Seperti yang telah diduga,
resistansi antibiotik meningkat dari 34,5% pada tahun 1991 menjadi 55,5% pada
tahun 2000. Walau demikian, strain bakteri yang resisten terhadap clindamycin
masih lebih sedikit daripada strain bakteri yang resisten terhadap erithromycin

Yang ketiga yaitu Farmakokinetik


Klindamisin, 0.15-0.3 gramoral tiap 6 jam, menghasilkan kadar serum 2-5μg/ml.
Klindamisin diabsorpsi baik melalui oral hingga 90%. Obat didistribusikan ke
sebagian besar jaringan tubuh secara luas dan diekskresi melalui empedu dan urin.

Anda mungkin juga menyukai