b. Mekanisme Kerja
Mekanisme efek antimikroba clindamycin adalah mengikat 50 S subunit
ribosome bakteri dan menghambat sintesa protein.
Dalam sebuah review topikal antibiotik, clindamycin menunjukkan tiga
mekanisme kerja yaitu :
1. Menurunkan prosentase asam lemak bebas
2. Memiliki efek antiinflamasi
3. Menurunkan jumlah propionin bacteria Secara spesifik
antiinflamasi yang dimiliki clindamycin terdiri dari menghambat
pertumbuhan, sintesa protein,produksi lipase, produksi folikular
asam lemak bebas, dan molekul kemotaksis leukosit pada P.acnes.
c. Rumus molekul
Clindamycin mempunyai struktur kimia yang merupakan turunan
semisintatatik dan glimtomisin atau antibiotik alami yang diproduksi oleh
actinobacterium Streptomyces licolnensis
Klindamisin yang memiliki rumus molekul C18H33ClN2O5S
Clindamycin bekerja dengan cara mencegah sintesis protein pada bakteri. Sintesis
ini dihambat melalui ikatan terhadap subunit ribosom 50S dan 23S. Dengan
demikian, ikatan peptida tidak dapat terbentuk dan bakteri gagal menghasilkan
protein yang dibutuhkan. Clindamycin dapat berperan sebagai bakteriostatik
maupun bakterisidal tergantung dari organisme yang dilawan, lokasi infeksi, dan
konsentrasi obat yang diberikan. Selain itu, clindamycin juga dapat menghambat
produksi toksin yang dihasilkan oleh streptokokus grup A dan Staphylococcus
aureus. Clindamicyn memiliki efek yang lemah terhadap spesies enterococcus
Resistansi
Resistansi terhadap clindamycin terjadi bermacam -macam, salah satu yang paling
sering karena perubahan “binding site”bakteri. Resistansi propionic bacteria
terhadap clindamycin meningkat pada penderita acne. Resistensi terhadap
erythromycin, clindamycin dan tetracycline ditemukan. Seperti yang telah diduga,
resistansi antibiotik meningkat dari 34,5% pada tahun 1991 menjadi 55,5% pada
tahun 2000. Walau demikian, strain bakteri yang resisten terhadap clindamycin
masih lebih sedikit daripada strain bakteri yang resisten terhadap erithromycin