Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FARMAKOLOGI-TOKSIKOLOGI III

“ANTIAMUBA’’

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. ANDRIANA RIANDINI G 701 15 073


2. UMI MASAROFA G 701 16 227
3. LUSI LESTARI G 701 17 164
4. MUH. SUBHAN G 701 17 074
5. VANDA KEZIA G 701 17 119

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. makalah yang kami buat ini berisi informasi mengenai amuba dan
antiamuba.makalah ini memberikan pengetahuan yang besar mengenai amoba
dan antiamoba bseseta contoh obatnya, terutama untuk mahasiswa farmasi.
Selain menyajikan materi yang dikehendaki kurikulum, makalah ini menyajikan
stuktur dan bentuk sel amoeba obat obat antiamuba secara akurat. Setiap materi
dibahas dengan rinci dan disertai berbagai contoh yang memudahkan untuk
memahaminya.

makalah ini dapat mempermudah mahasiswa memahami apa itu antiamuba.


makalah ini memberikan informasi yang akurat mengenai antiamuba. Makalah
ini dapat menambah wawasan pembaca. Untuk menunjang pemahaman
pembaca, kami menjabarkan materi sesuai dengan materi yang ada.

Akhir kata, hanya ucapan terimakasih yang dapat kami sampaikan kepada pihak –
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kehidupan kita.

Palu,09 oktober 2019

penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1. PEDAHULUAN

a. Latar belakang………………………………………..
b. Rumusan masalah…………………………………..
c. Tujuan ……………………………………………………

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi amuba…………………………………………..

2.2 Karakter sel amuba……………………………………...

3.3 Tahapan siklus amuba…………………………………

4.4 Bentuk amuba dan penularannya………………..

a. Pencegahan amuba……………………………..
b. Penyakit yang disebabkan amuba………..
c. Penggolongan obat……………………………..

BAB III Penutup

Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Banyak jenis amoeba yang hidup mandiri, antara lain Amoeba proteus, namun ada
yang hidup parasitis dan menyebabkan penyakit disentri pada manusia dan hewan
(anjing dan kucing), yaitu Entamoeba histolityca.

Ukuran Amoeba berkisar antara 200-300 mikron, bentuknya selalu berubah-ubah.


Sitoplasma dibagi menjadi dua bagian, yaitu ektoplasma yang jernih, dan
endoplasma yang lebih keruh. Inti sebuah, pipih, bulat. Selalu ada satu vakuola
kontraktil dan banyak vakuola makanan.

Amoeba bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu


pseudopodia. Proses penjluran itu nampaknya adalah pencairan sementara bagian
luar endoplasma yang kental (plasmagel). Karena pencairan itu terjadi plasmosol.
Jika kemudian plasmosol iti dikentalkan kembali, maka penjuluran protoplasma itu
tertarik kembali, dan begitu seterusnya

Menurut Kastawi dkk (2003 hal: 28) amoeba ada yang dibungkus cangkang atau
tanpa selubung cangkang (telanjang). Amoeba telanjang dari genus Amoeba dan
Pelomyxa bentuknya asimetris dan bentuk ini selalu berubah. Sebaliknya amoeba
bercangkang memperlihatkan simetris bagian luarnya (cangkangnya).

Sitoplasma terbagi dalam ekto dan endoplasma, pseudopodia ada yang tipe
lobopodia (pada amoeba telanjang) atau tipe filopodia (pada amoeba bercangkang).
Pada lobopodia, penjuluran lebih besar dan mengandung ekto dan endoplasma,
sedang pada filopodia lebih kecil dan hanya tersusun dari ektoplasma.
Cangkang berasal dari sekresi sitoplasma berupa silica atau khitin, atau materi dari
luar yang melekat. Amoeba melekat pada dinding dalam cangkang dengan
perantara penjuluran protoplasma. Cangkang selalu memiliki bidang terbuka untuk
penjuluran sitoplasma, dan karenanya bentuk cangkang sering mirip helm/topi.

B. Rumusan masalah
1. Mempelajari Apa itu amoeba?
2. Mengetahui Karakter sel amoeba?
3. Mengetahui tahapan siklus hidup amoeba?
4. Mengetahui bentuk amoeba dan penularannya?
5. Pencegahan amoeba!
6. Penyakit yang disebabkan amoeba?
7. Penggolongan obat!

C. Tujuannya
1. Mengetahui apa itu amoeba
a. Jenis jenis amoeba
b. Siklus hidup amoeba
2. Memahami Bentuk amoeba dan penularannya
3. Memahami pecegahan amubiasi
4. Memahami penyakit yang disebabkan amoeba
5. Memahami penggolongan obat antiamuba
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 definisi antiamuba

Anti amuba adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit


yang disebabkan oleh mikro organisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba
histolytica yang dikenal dengan dysentri amuba.

Amuba adalah parasit yang terdapat dalam makanan dan minuman yang
tercemar, kemudian tertelan oleh manusia, dan menetap di usus yang dapat
menimbulkan infeksi pada usus.

Amubiasis adalah penyebab yang umum dari diare kronik maupun diare akut.
Pengertian dari diare akut sendiri yaitu diare yang menetap lebih dari 3-5 hari yang
disertai oleh nyeri perut, kram perut, demam tidak begitu tinggi, nyeri pada buang
air besar, dan faeses berupa darah disertai lendir. Sedangkan diare kronik adalah
diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu,penanganan diare kronik bersifat
lebih kompleks dan menyeluruh dibandingkan diare akut dan mengharuskan
rujukan kepada dokter ahli, penderita juga dapat mengalami kesukaran buang air
besar.

II.2 Karakteristik Sel Amoeba

Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda pada filum Protozoa. Secara umum dapt
dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya
pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Tubuh
protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun
demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat
dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya
antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat
memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga
ada memiliki fligel atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat yang basah.
Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa
merupakan zooplankton.

Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membransel yang tipis, elastis,


permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah
berubah-ubah.

Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur.
Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa
membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara
lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa
bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa
organisme lainnya. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis
makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu
ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme
yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan
dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal
ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke
bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
II.3 Tahapan Dalam Siklus Hidup Amoeba

Dalam siklus hidupnya E. histolytica memiliki stadium yang berbentuk


trofozoitprakista-kista-metakista. Trofozoit berukuran diameter 10-60 um,
ditemukan di bagian bawah usus halus, namun lebih sering berada di kolon dan
rektum yang melekat pada bagian mukosa. Trofozoit yang ditemukan pada tinja
encer penderita disentri berukuran lebih besar dibandingkan dengan trofozoit yang
ditemukan pada tinja padat penderita yang asimptomatik. Bagi penderita disentri,
dalam sitoplasma yang ada pada stadium trofozoit dapat terlihat sel darah merah,
sehingga hal ini menjadikan suatu gambaran khas dalam mendiagnosis E. hi I·
6IOD'dl isto 'ytica. ' 1 a am usus trofozoit membelah diri secara a-sexual, masuk ke
dalam mukosa usus besar. Di dalam dinding usus besar tersebut trofozoit terbawa
aliran darah menuju hati, paru, otak dan organ lain. Hati merupakan organ yang
kerap diserang selain usus, sehingga menyebabkan kerusakan hati dikarenakan
trofozoit memakan sel parenkhim hati. Trofozoit dalam saluran pencernaan akan
melakukan pemadatan dan berubah bentuk menjadi pra-kista yang berbentuk bulat.

Amuba bereproduksi secara aseksual. Proses ini sangat mirip dengan pembelahan
sel yang terjadi di dalam tubuh organisme bersel banyak seperti mamalia. Proses
dimana amuba berkembang biak dikenal sebagai mitosis atau sitokinesis. Dalam
proses mitosis, sel amuba induk akan terbagi menjadi dua sel. Sedangkan dalam
sitokinesis, sel asli dibagi menjadi tiga sel, yang terdiri atas sel asli dan dua sel
anak.Sebagai makhluk satu sel, amuba dilingkupi oleh membran sel. Membran sel
menjadi semacam pembungkus bagian-bagian sel seperti inti (semacam otak
amuba), organela (organ amuba), dan sitoplasma (cairan dalam membran sel).
Sebuah metode yang dikenal sebagai fagositosis digunakan oleh amuba untuk
bergerak, makan, dan bereproduksi. Selama fagositosis, amuba mengubah bentuk
kemudian kembali ke dalam bentuk semula lagi. Amuba makan dengan cara
menyelimuti makanan terlebih dahulu. Lantas, organela yang dikenal sebagai
vakuola melakukan tugas mencerna dan menyimpan makanan.

a. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua.
Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-
masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma
menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma
telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing
mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amoeba bila keadan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka
amoeba akan membentuk kista. Didalam kista amoeba dapt membelah menjadi
amoeba-amoeba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik
kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi dapat
keluar. Selanjudnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu
dia akan membelah diri seperti semula.

Pembelahan diri pada amoeba.

b. Pada bakteri terjadi pula pembelaan diri. Dengan proses sama seperti diatas.

Diagram skematik tahap-tahap reproduksi bakteri.

c. Dalam keadaan yang tidak memungkinkan bakteri akan membentuk endospora.


Endospora ini berdinding lebih tebal sehingga dapat lebih tahan hidup. Dengan
direbus atau dipanaskan atau dengan zat kimia, bakteri biasa akan mati tetapi
sporanya tidak mati spora tersebut dapat terbawa angin kemana-mana.

Amoeba merupakan salah satu anggota Rhizopoda yang terkenal. Bentuk Amoeba
senantiasa berubah-ubah, hidupnya bebas, terdapat di tanah becek atau di perairan
yang banyak mengandung bahan organik tetapi ada juga amoeba yang hidup
sebagai parasit yang sering dikenal dengan sebutan Entamoeba

Ciri-Ciri Amoeba

• Memiliki Kaki Semu (pseudopodia) sebaga alat gerak.

• Bersel Satu

• Hidup Bebas, di tanah atau tempat berair yang mengandung zat organiik

• Berkembang biak dengan membelah diri (pembelahan biner)

II.4 Bentuk Amuba dan Cara Penularannya

Penularan amubasis dapat melalui makanan yang tercemar Krista dewasa, tetapi
dapat juga terjadi melalui hubungan seks pada kaum homoseksual. Begitupula
pada keadaan hamil, malnutrisi dan penderita gangguan imunologi.

Bentuk pada amuba dibagi menjadi 3 yaitu :


a. Bentuk kista

Bentuk kista merupakan bentuk yang tidak aktif dari amuba yang memiliki
membran pelindung yang ulet dan tahan getah lambung. Bentuk kista
dibentuk dirongga usus besar. Bentuk kista berukuran 10-20 mikron,
berbentuk bulat atau lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti
entamoeba. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk
infektif.

b. Bentuk minuta

Bentuk minuta merupakan bentuk trofozoit. Bentuk minuta adalah bentuk


pokok. Tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung. Bentuk
minuta berukuran 10-20 micahkron. Bila makanan terinfeksi oleh kista
amuba masuk ke usus manusia, kista akan pecah dan berkembang menjadi
bentuk aktif yang disebut tropozoit, memperbanyak diri dengan pembelahan
dan hidup dari bakteri – bakteri kecil pada mukosa usus sehingga
menimbulkan kejang perut, diare berlendir dan darah.

c. Bentuk histolitika

Bentuk histolitika merupakan bentuk trofozoit. bentuk histolitikabersifat


patogen dan berukuran lebih besar dari minuta. Bentuk histolitika berukuran
20-40 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat didalam
endoplasma. Pergerakan bentuk histolitika dengan pseudopodium yang
dibentuk dari ektoplasma. Bentuk histolitika ini dapat hidup di jaringan usus
besar, hati, paru, otak, kulit, dan vagina.
Pada kasus tertentu tropozoid melewati dinding usus, berkembang menjadi 2
kali lebih besar, lalu menerobos ke organ – organ lain (jantung, paru-paru,
otak khususnya hati) disini tropozoit hidup dari eritrosit dan sel-sel jaringan
yang dilarutkan olehnya dengan jalan fagositosis sehingga jaringan yang
ditempatinya akan mati (nekrosis).

A. Pencegahan Amubiasis

Pencegahan penyakit amubiasis terutama ditunjukan pada kebersihan


perorangan dan kebersihan lingkungan. Kebersihan perorangan antara lain adalah
mencuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah makan, menghindari berbagi
handuk atau kain wajah Untuk kebersihan lingkungan antara lain mencuci sayuran
atau memasaknya sebelum dimakan, menutup dengan baik makanan yang
dihidangkan, membuang sampah pada tempat sampah yang ditutup untuk
menghindari lalat, diadakan pendidikan kesehatan dan perbaikan sanitasi
lingkungan, penyuluhan kesehatan dan gotong royong membersihkan lingkungan.

B. Penyakit yang disebabkan oleh amuba

Amuba umumnya menyerang usus. dengan gejala diare berlendir dan darah
disertai kejang-kejang dan nyeri perut, serta mulas pada waktu buang air besar.
Bila pengobatannya tidak tepat penyakit ini dapat menjalar ke organ organ lain
khususnya hati dan menyebabkan amubiasis hati yang berciri radang hati (hepatitis
amuba)

Macam-macam Amubiasis :

 Amubiasis usus: hampir sama dengan disentri basiller (sigelosis) dengan ciri
diare akut, mual,  muntah, sakit kepala, anorexia
 Amubiasis Hati : ditandai dengan radang pada hati ( hepatitis amuba)

C. Penggolongan obat

Penggolongan obat amubiasis dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

a) Amubiasis kontak atau lumen yaitu obat yang bekerja di lumen usus atau
aktif terhadap amubiasis intestinal. Ct: dihidroemetin dan emetin

b) Amubiasis jaringan atau histolitika yaitu obat yang bekerja pada jaringan
intestinum atau organ lainnya. Ct: diloksanidfurocid dan antibiotika
c) Amubiasis kombinasi yaitu efektif terhadap amubiasid lumen maupun
jaringan. Ct: derivate nitroimidazol seperti metronidazole dan nimorazole.

D. Obat – Obat Anti Amuba

Pengobatan penyakit amubiasis biasanya menggunakan antibiotic. Beberapa obat


amubiasis yang penting adalah :

a. Emetin Hidroklorida

Farmakokinetik :

Diserap baik dari tempat injeksi lalu dimetabolisme dan dieksresi secara
lambat, sehingga emetin sudah ditemukan diurin 20-40 menit setelah suntikan dan
masih ditemukan 40-60 hari setelah pengobatan dihentikan

Efek samping:

 Lokal: nyeri tempat suntikan, kekakuan, lemah otot tempat suntikan

 Sistemik: merupakan akumulasi dari obat

- Pada GIT: mual, muntah, diare

- Pada neuromuskuler: lemah, neyeri dan kaku otot rangka terutama


leher&anggota gerak

- Pada cardiovaskuler: hipotensi, nyeriprekordial, tachicardi

- Hati hati pada geriatri, lemah

Indikasi: untuk amubiasis jaringan


Kontra indikasi :

 Hamil

 Penyakit jantung

 Penyakit ginjal

Sediaan & Dosis:

 Tersedia dalam 20,30,&60 mg/ampul IM.

 Tidak boleh untuk IV.

 Pada anak 1mg/kgbb/hari selama 5 hari, terapi ulang baru boleh stelah 6-8
mg dari pemberian pertama. Dosis dewasa 1-1,5 mg/kgbb/hari dg dosis
maksimal 90 mg/hr dlm dosis terbagi 2x/hr. pemberian ulang setelah 2
minggu

b. Klorokuin

Obat ini merupakan amubisid jaringan, berkhasiat pada bentuk histolytica.

Mekanisme kerja :

Klorokuin digunakan sebagai antimalaria juga digunakan sebagai


antiamuba.Namun biasanya efektif untuk mengobati malaria infeksi P.Falciparum.
Klorokuin digunakan untuk amubiasis sistemik, terutama abseshati.

Efek samping dan efek toksisnya :

 Mual
 Diare

 Muntah

 Sakit kepala

Dosis :

Untuk orang dewasa adalah 1 gram sehari selama 2 hari, kemudian 500 mg sehari
selama 2 sampai 3 minggu dan efektif untuk amubiasis hati.

Interaksi obat : Fenilbutazon yang menyebabkan reaksi dermatitis

c. Metronidazol

Farmakokinetik :

Absorbsi peroral baik. 1 jam setelh 500mg diberikan oral, kadar plasma
10ug/mL. untuk protozoa & bakteri sensitif hanya diperlukan kadar plasma 8
ug/mL, t1/2 8-10 jam. Diekresi lewat urin, air liur, ASI &cairan vagina &seminalis
dalam kadar rendah. Urin mungkin berwarna gelap karena mengandung pigmen yg
larut air

Efek samping :

Sakit kepala, mual, mulut kering, kecap logam, lidah berselaput, glositis,
stomatitis,vertigo, ataksia, parestesia, flushing, pruritus, disuria dll.kadang
dijumpai netropenia
Kontra indikasi : hamil sebaiknya dihindarkan, walaupun belum ada bukti efek
teratogeniknya

Indikasi :

 Amubiasis

 Trikonomiasis & infeksi bakteri anaerob

 Giardiasis

 Profilakis bedah abdomen

 Kolitis pseudomembranosa oleh clostridium defficile

Sediaan & dosis :

Sediaan: tablet 250 mg& 500mg, tablet vagina 500mg

Dosis:

- Amubiasis 3x 750 mg/hr po. Pada anak 30-50 mg/kgbb/hari dalam 3


dosis

- Trikonomiasis vagina: 3x250 mg selama 7-10 hari, bisa diulang


setelah 4-6 minggu, dpt diberikan bersama tablet vagina 500mg/x/hr

Dosis giardiasis : 3x250 mg selama 7hari


 Tinidazol: tersedia 500mg tablet

- Giardiasis: 1,5g dosis tunggal waktu makan

- Disentri amuba&abses hati: 2g/x/hari selama 3 hari, anak


60mg/kgbb/hr

- Trikonomiasis : 2g dosis tunggal

- Infeksi anaerob: peritonitis, abses abdomen,a bses otak 500mg/12 jam


IV

Interaksi obat :

Alkohol (menimbulkan reaksi seperti disulfiram), meningkatkan efek antikoagulan


dengan warfarin.

No. GENERIK dan LATIN DAGANG


1. Kloroquin Fosfat Resochin
(Choloroquini Phosphas) Nivaquin
2. Metronidazol  Corsagly
(Metronidazolum DOEN) Flagly
3. Tinidazol Fasigyn
4. Nimorazol Naxogin
5. Secnidazol Sentyl
Flagentyl
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda pada filum Protozoa. Secara


umum dapt dijelaskan bahwa protozoa yaitu protos artinya pertama dan zoon
artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
2. Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan
membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan
3. Amoeba memiliki ciri-ciri yaitu, memiliki kaki semu (pseudopodia) sebagai
alat gerak, bersel satu, hidup bebas, ditanah atau tempat berair yang
mengandung zat organik dan berkembangbiak dengan membelah diri
(pembelahan biner).
4. Bentuk bentuk amuba dan penularannya beserta contoh-cotoh obat dan
mekanisme kerjanya dalam tubuh

B. Saran

Agar kondisi tubuh tetap sehat, kita harus menjaga kesehatan tubuh kita supaya
tidak terjadi gangguan keseimabangan atau sakit. Dalam hidup ini ada beberapa
factor yang mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh maupun psikologi manusia,
oleh karena itu kita harus mengetahui factor-faktor apa saja agar dapat menjaga
tubuh kita tetap dalam keadaan yang seimbang dan dinamis. Makalah yang kami
susun diatas bila terdapat berbagai kesalahan mohon maaf, karena kami masih
dalam tahap pembelajaran. Saran dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk
mengkoreksi dan memperbaki makalah berikutnya, agar menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Riyanti, Sri; dkk; Farmakologi Kelas X; Penerbit Pilar Utama Mandiri; Jakarta 2013
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-rrdewiretn-5701-2-
babii.pdfhttp://epidemiologiunsri.blogspot.com/2011/11/disentri.html

Menurut Kastawi dkk (2003 hal: 28)

diterbitkan: Rabu, 2 November 2011 Sumber :9 Februari 2015 by widyarsy SMK


KESEHATAN HUSADA PRATAMA SERANG-BANTEN
https://widyarasy.wordpress.com/2015/02/09/anti- malaria-dan-anti-
amuba/http://library.usu.ac.id/download/fk/anak- chairuddin28.pdfChairuddin. P
Lubis Bagian ilmu kesehatan anak Fakultas kedokteranSumatra utara, 2015
http://abdulmukit13.blogspot.co.id/2015/04/amuba- antiamuba.html Abdul
muqit, Minggu 19 April 2015 http://penpeniardiani.blogspot.co.id/2014/08/v
behaviorurldefaultvmlo.html veni ardiyani, semarang Minggu, 31 agustus 2014
http://niesarusnawati.blogspot.co.id/2012/07/farmakologi.html Niesa Rusnawati
Rabu, 18 juli 20

Anda mungkin juga menyukai