DISUSUN OLEH:
TAHUN AJARAN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
1 BAB 1.......................................................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
2 BAB 2.......................................................................................................................................3
2.4 Hatbitat..............................................................................................................................6
3 BAB 3.....................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
3.2 Saran................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................i
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat dan
keberkahan-Nya kita dapat melaksanakan kuliah. Puji syukur diucapkan kehadirat atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan kami materi
dan tugas, dengan memberi tugas itu, maka pengembangan diri dalam pembuatan makalah
semakin bertambah dan dapat meluaskan ilmu untuk membuat makalah secara mandiri sehingga
semakin banyak ilmu dan pengetahuan tentang cara pembuatan makalah yang berjudul
“PROTOZOA”ini telah saya buat dengan sesuai kemampuan dan dari segala sumber.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan dan
pengalaman kami ini untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih.
ii
1 BAB 1
PENDAHULUAN
Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat kemungkinan bahwa
setidaknya sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh generasi ahli biologi masa depan.
Hewan dikelompokkan ke dalam sekitas 35 filum, namun jumlah sebenarnya bergantung pada
perbedaan pandangan para ahli sistematika. Hewan menempati hampir semua lingkungan di
bumi, tetapi anggota terbanyak sebagiacn besar filum adalah spesies akuatik. Lautan yang
kemungkinan merupakan tempat asal mula jenis-jenis hewan pertama, masih merupakan rumah
bagi sejumlah besar filum hewan.
Pada zaman purba ada spesies-spesies yang mampu menyusun kulut/kerangka luar yang
terbentuk dari kapur/kersik, hal ini diketahui dari fosil-fosil yang terdapt dalam batu-batu yang
berasal dari zaman kambrium + 600 juta tahun yang lalu. Spesie yang berkerangka kersik lebih
dahulu hidupnya bila dibandingkan dengan berkerangka kapur. Penemuan fosil-fosil ketika
pengeboran tanah untuk mencari sumber-sumber minyak.
Protozoa hanya dapat hidup dari zat-zat organik, merupakan konsumen dalam komunitas,
mereka memakai bakteri atau mikroorganisme lain atau sisa-sisa organisme. Di perairan
merupakan zookplankton.
1.3 Tujuan
1
1. Dapat mengetahui pengertian protozoa
2. Dapat mengetahui ciri-ciri umum protozoa
3. Dapat mengetahui habitat protozoa
4. Dapat mengetahui proses pencernaan protozoa
5. Dapat mengetahui pengklasifikasian protozoa
2
2 BAB 2
PEMBAHASAN
Protozo berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang artinya pertama
dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Protozoa meripakan penghuni tempat berair atau basah, bila
keadaan jadi kering maka dia akan membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di lakukan oleh sel
itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya:
inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara
algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan
sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk
berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa
adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain
mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas
Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan
tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih
besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan
dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir
karena tidak dapat membentuk badan buah.
3
5. Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
6. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
7. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
8. Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9. Protozoa tidak mempunyai dinding sel
10. Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memiliki
membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah Sebagian
besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan
diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada
Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah
terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang
(longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk
spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut
sporozoid.
4
Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.
Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang
makan, maka amuba akan membentu kista. Di dalam kista amuba dapat membelah menjadi
amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding
kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh
setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
Penjelasannya:
Struktur sel Protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran Sel atau membran
plasma. Membran sel berfungsi sebagai pelindung dan mengatur pertukaran zat di dalam sel
dengan zat di luar sel. Pada beberapa jenis Protozoa, selain membran plasma, terdapat pelikel
(selaput tubuh yang keras) yang membantu mempertahankan bentuk tubuh Protozoa agar selalu
tetap. Membran plasma pada beberapa jenis Protozoa ada yang dilengkapi dengan silia atau
flagel. Keduanya berfungsi sebagai alat bergerak. Sitoplasma mengandung beberapa organel sel,
yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola makanan, dan vakuola kontraktil
(vakuola berdenyut). Paramecium memiliki trikosis (struktur di bagian korteks tubuh berupa
5
rongga dan benang panjang yang bisa dikeluarkan sebagai respons stimuli) sebagai alat
mempertahankan diri dari musuh.
1.7 Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas
dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik,
hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme
sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies
dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa
memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut
merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang
hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa
yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan
ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan
penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan
menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk
koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa
dibayangi oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein,
sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar
(cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi
jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel
antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa
bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme
lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat
organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu
menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati ada pula yang bersifat parasitik.
Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada
persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan
ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
6
1.8 Proses Pencernaan
7
d. Foraminifera sp.fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah
yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
e. Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan
penggosok.
Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus, vacuola makanan, sitoplasma dan lainnya. Bagi yang
hidup bebas terdapat vakuola kontraktil (Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air
tawar), sementara hewan parasit tidak ada. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator
atau pengatur keseimbangan air tapi dapat juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk melindungi selnya. Cangkang
tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat (misal Foraminifera). Keduanya
hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama
sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi
atau sebagai petunjuk sejarah bumi. Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai
petunjuk adanya sumber minyak bumi.Perilaku rhizopoda didasarkan pada rangsangan atau
respon terhadap berbagai stimulti eksternal maupun internal karena kepekaan protoplasmanya.
8
Hal ini dikarenakan belum dimilikinya system persyarafan. Anggota kelas rhizopoda melakukan
perkembangbiakan dengan pembelahan biner dan pencernaan makanan dilakukan secara internal
pada vakuola makanan. Sedangkan respirasinya dilakukan secara difusi.
Pembelahan biner
Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian yang ditimbulkan:
Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Tanah yang mengandung fosil Foraminifera disebut tanah globigerina.
Radiolaria sp, endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk
bahan penggosok.
Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi.
2. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk. Jadi, organisme yang termasuk
fillum Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk . fillum flagellata disebut juga mastigophora
9
(mastix : bulu cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat
gerak juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap makanan.
Flagel juga berfungsi sebagai alat indera. Kelompok flagellata merupakan kelompok protozoa
yang unik. Beberapa anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke
dalam alga. Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata dan
zooflagellata. Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap
dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm. Memiliki inti dan pada beberapa species memiliki kloroplas
dengan klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang termasuk pada golongan
phytonagellata.
alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Golongan phytonagellata
Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara
protozoa dengan ganggang)
Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan
mekanik)
b. Golongan Zooflagellata, contohnya :
Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di
Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina sp.)
10
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai Trypanosoma
rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak
Trypanosoma cruzl penyakit chagas
Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
3. Ciliata (Ciliophora)
alat gerak berupa silia (rambut getar)
a. Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu
vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan
tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.
b. Balantidium coli menyebabkan penyakit diare.
Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut
cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu, contoh Paramecium
aurelia. Hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak
mengandung bahan organik. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil,
sementara hewan parasit tidak ada. Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.
11
Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan. Sedangkan cara
menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi
aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri
bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.
Anggota ciliata ada yang hidup bebas seperti Paramecium candatum dan
adapula yang hidup sebagai parasite seperti Nyctoterus ovalis dan Balantidium coli.
1. Asexual
Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel
membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan
pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronucleus.
2. Sexual (konjugasi)
Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk
kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk
saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar
mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah
sebaliknya. Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini:
12
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah
a. Stentor, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
4. Sporozoa
Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan
sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri)
maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam
hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.
13
pergiliran keturunan antara fase vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada
tubuh hospes perantara seperti Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk
Anopheles betina.
Klasifikasi:
Subclassis Telosporidia
Subclassis Neosporidia
Genus Plasmodium
Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa
sporulasi) selang waktu 48 jam.
Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih
ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.
14
Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang mengakibatkan kematian
janin
a. Tubuh manusia
Keterangan :
15
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah
banyak.
5. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita
tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke
dalam tubuh nyamuk.
8. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan
menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista
9. Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap
dinamakan sporozoit.
10. Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh
tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
11. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan
melepaskan sporozoit ke dalam darah.
Peran menguntungkan :
16
2. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton
(zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan,
dll.
3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan
mineral.
4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat
dijadikan sebagai bahan penggosok.
Peran Merugikan :
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang
disebabkan Protozoa antara lain :
17
3 BAB 3
PENUTUP
1.11 Kesimpulan
Protozo berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang artinya
pertama dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama. Protozoa
merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa meripakan penghuni tempat berair atau
basah, bila keadaan jadi kering maka dia akan membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di
lakukan oleh sel itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-
alat itu misalnya: inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria. Protozoa
umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung
anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri)
atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di
lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui
membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk
ke sel secara pinositosis. Protozoa berkembangbiak secara seksual dan aseksual.
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya yaitu:
1. Rhizopoda (sarcodina)
2. Ciliata
3. Flagellata
4. Sporozoa
1. Protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel
satu.
2. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat kelas yaitu
rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.
3. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak
dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu)yang merupakan penjuluran dari
18
sitoplasma,misal Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan
Entamoeba histolytica
5. Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah
nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri) maupun
vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat
membentuk sejenis spora.
6. Ciliata memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut
cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu.
1.12 Saran
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan membaca
dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang radang dapat
bertambah, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan oleh radang itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi
perbaikan penulisan yang akan datang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Levine, Norman D. 1995. Protozoologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sri Dwiastuti dan Puguh Karyanto. 2003. Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan I. Surakarta:
UNS Press.
http://dauzbiotekhno.blogspot.co.id/2013/06/makalah-coelenterata.html
http://itawidiati22.blogspot.co.id/2013/10/makalah-coelenterata.html
https://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/09/27/makalah-coelenterata-dan-peranannya-dalam-
kehidupan-manusia/
http://kumpulantugaskita.blogspot.co.id/2012/07/makalah-biologi-coelenterata.html