Anda di halaman 1dari 19

COELENTERATA

DISUSUN OLEH:

NAMA :MELLYANA SAPUTRI


KELAS :A 16
PRODI :PENDIDIKAN BIOLOGI
MATA KULIAH :ZOOLOGI
DOSEN PENGAMPU :MARKUS IYUS SUPIANDI,M.PD
NIM :2016051463

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSADA KHATULISTIWA SINTANG
TAHUN AJARAN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Coelenterata......................................................................................2
2.2 Ciri-ciri Coelenterata..........................................................................................2
2.3 Habitat.................................................................................................................3
2.4 Sistem Reproduksi..............................................................................................3
2.5 Klasifikasi Coelenterata.......................................................................................3
Klasifikasi Coelenterata ( Cnidaria ).....................................................................3
Kelas Hydrozoa....................................................................................................4
Kelas scpyhozoa....................................................................................................6
Kelas Anthozoa......................................................................................................9
2.6 Peranan Coelenterata........................................................................................11
Peranan Coelenterata yang menguntungkan dan merugikan...........................11
2.7 Struktur Coelenterata........................................................................................12
Struktur Tubuh Coelenterata................................................................................12
BAB III........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................i

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa karna atas berkat da
keberkahannya kita dapat melaksanakan kuliah.puji syukur diucapkan kehadirat atas
segala rahmat-nya sehingga makalah ini dapat tersususun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen yang telah
memberian kami materi dan dan tugas dengan memberi tugas,dengan itu maka
pengembangan diri dalam pembuatan makalah semakin bertambah dan dapat
meluaskan ilmu untuk membuat makalah secara mandiri.sehingga semakin banyak
ilmu dan pengetahuan tentang cara pembuatan makalah yang berjudul
“COELENTERATA”ini telah saya buat dengan sesuai kemampuan dan dari segala
sumber.

Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.bagi saya penyusun merasa bawa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan dan pengalaman kami ini.untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih.

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Coelenterate adalah Coelenterata adalah berasal dari kata coelon yang artinya yakni
berongga dan enteron yang artinya yakni perut. Jadi Coelenterata diartikan sebagai
hewan perut berongga. Makanan masuk melalui mulut lalu masuk ke perut, pada
bagian rongga tubuh digunakan sebagai tempat pencernaan makanan dan sebagai alat
pengedar sari makanan dan sisa makanan dikeluarkan. Contoh hewan klasifikasi
coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga pada bagian tubuh yang berfungsi
dalam metabolisme seperti hydra, ubur- ubur, dan lain – lain. Hewan ini merupakan
hewan yang tergolong kepada invertebrata atau hewan yang tidak memiliki tulang
belakang.  Pada bagian tubuh hewan ini memiliki rongga dengan bentuk tubuh
menyerupai tabung dan mulut. Tabung tersebut dikelilingi oleh tentakel yang
dilegkapi dengan penyengat.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan coelenterate?
2.bagaimana cara reproduksi hewan coelenterate?
3.bagaimana kehidupan hewan coelenterate?
4.bagaimana struktur hewan coelenterate?
5.bagaimana dampak dari adanya hewan coelenterate?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagi pembaca
tentang bagaimana ilmu tentang hewan colenterata.dapat dibaca dan dilihat dari
beberapa penjelasan dimakalah tersebut dengan adanya ciri-ciri colenterata,struktur
tubuh,system kehidupan,pengertian coelenterate dam banyak lagi dapat dibaca pada
makalah ini.serta dapat menelaah bagaimana cara kehidupan hewan coelenterate
dilingkunagn sekitar kehisupan manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Coelenterata
Coelenterata sering disebut hewan berongga. Istilah Coelenterata diambil dari
bahasa Yunani coilos=rongga, enteron=usus. Gabungan istilah tersebut tidak
diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan
berongga. Pemberian hewan berongga sebetulnya tidak tepat
karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh sebenarnya
(acoelomata), yang tidak dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut
coelenteron (rongga gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan
pengedaran sari-sari makanan).

2.2 Ciri-ciri Coelenterata


Adapun ciri-ciri dari coelenterata yaitu:

1.Struktur tubuh diploblastik, terdiri atas : lapisan luar (ektoderm) berfungsi untuk
melindungi tubuh dan sensasi, dan lapisan dalam (endoderm/ gastrodermis), berfungsi
sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Di antara kedua lapisan tersebut
terdapat lapisan mesoglea. Lapisan mesoglea bersifat non seluler seperti agar-agar
dan berfungsi sebagai tempat lalu lintasnya serabut saraf.

2..Punya mulut, dikelilingi tentakel

3.Bersel banyak, simetri radial

4.Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ektrasel.

5.Hidupnya bersifat polymorphise atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip dan


mendusa.

2
6.Jenis kelamin: monoecius atau dioecius, larvanya disebut planula.

7.Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan
ektoderm dan pada bagian dasar gastodermis.

2.3 Habitat

Coelenterata hidup bebas secara heterotfof dengan memangsa plankton dan


hewan kecil di air. Jika ada mangsa yang menempel atau mendekati tentakel dan
mengenai knidosit, knidosit menegluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa
tersebut mangsa. Mangsa yang sudah dilumpuhkan ditangkap oleh tentakel. Tentakel
kemudian menggulung dan membawa mangsa ke mulut.

2.4 Sistem Reproduksi


Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual
dilakukan dengan pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada
Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap
melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni.

Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan


sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa
Coelenterata bentuk polip.Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk
gamet adalah hydra.

2.5 Klasifikasi Coelenterata


Klasifikasi Coelenterata ( Cnidaria )

Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, filum Coelenterata dibagi


menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa

3
memiliki bentuk polip dan medusa, pada Kelas Scyphozoa tipe medusa lebih
dominan, sedangkan pada Kelas Anthozoa hanya memiliki tipe polip saja. Berikut
uraian masing-masing kelas tersebut:

Kelas Hydrozoa

Hydrozoa merupakan kelas dari Filum Coelenterata. Hydrozoa berasal dari


bahasa Yunani, “hydro” artinya air, “zoon” artinya hewan sebagian besar
hidup di laut, hanya sebagian spesies yang hidup di air tawar. Kelas Hydrozoa
berasal dari kata hydra, artinya hewan yang berbentuk seperti ular. Umumnya
berbentuk soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan koloni berbentuk
polip dan medusa. Lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni polip
sedangkan dalam bentuk medusa jarang banyak ditemukan. Contohnya hydra.

Karakteristik Hydrozoa

Tubuhnya berbentuk seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis hidup


berbentuk polip, permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat
melekatkan diri disebut ujung aboral.Mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap
spesies tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel, panjang 1-20
mm). Reproduksi dilakukan secara aseksual (dengan pembentukan tunas) dan
seksual (pembentukan testes di bagian atas dan ovum di bagian bawah).
Persatuan anatara spermatozoid dengan ovum membentuk zigot, zigot
akhirnya tumbuh menjadi individu baru.baik spermatozoid maupun ovum
dbentuk dalam satu tubuh sehibgga disebut hermafrodit.dinding tubuh terdiri
atas dua lapis (diplobastik), yatu Lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam
(gastrodermis).

4
SISTEM METABOLSME

Hydra bersifat holozoik, makanannya berupa Cyclops, Daphnia, larva insekta,


Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel dan
dilumpuhkan oleh nematikist, kemudian ditelan masuk kedalam rongga
gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna
dengan bantuan enzym tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan
ekstrasel). Sel-sel nutrisi membentuk pseudopodia dan menangkap zat-zat
makanan yang telah diolah secara ekstrsel. Makanan tadi dicerna lagi di dalam
vakuola makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat-zat makanan diedarkan
ke seluruh tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan yang
tidak dapat dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.

Sistem Respirasi dan Ekskresi

Belum memiliki organ khusus untuk respirasi dan ekskresi, sehingga


pada bagian basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisa-sisa
ekskresi. Respirasi dan ekskresi dilakukan secara difusi melalui
seluruh permukaan tubuhnya.

Sistem Reproduksi

          Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual sebagai berikut:

1. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk testes


dibagian atas dan ovarium di bagian bawah. Dalam reproduksi secara
seksual beberapa spesies ada yang bersifat dioecius dan ada juga yang
bersifat monoecius (hermaprodit) kebanyakan Hydra bersifat
dioecious.

5
2. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan
tunas pada dinding tubuhnya yang kemudian melepaskan diri
menjadi Hydra

Kelas scpyhozoa

Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki


bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa
dikenal dengan ubur-ubur. Semuanya hidup di laut, terdapat 200 spesies.Pada
kelas ini, medusa dapat bertahan lebih lama. Medusanya hidup di antara plankton
sebagai ubur-ubur. Sebagian besar hewan dari kelas ini hidup di pantai dalam
bentuk polip selama hidupnya. Contohnya Aurelia aurita

1. Karakteristik Scyphozoa

Bersifat soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan antara fase polip


dengan fase medusa (fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau
jarang sekali ditemukan). Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung,
transparan, berdiameter berkisar 7,5-30 cm. Dari tengah-tengah permukaan tubuh
sebelah bawah (permukaan oral atau permukaan sub umbrella) terdapat
kerongkongan yang menggantung ke bawah yang disebut manubrium.Di ujung distal
manubrium terdapat lubang mulut. Setiap sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan
mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan manubrium dan bermuara ke
dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan 4 buah  kantung
gastrik. Masing-masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal
lengkap dengan nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangasa.

6
Dari kantung gastrik dapat menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan
saluran cincin yang ada di tepian ubur-ubur.

Sistem Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan aurelia aurita terdiri atas pencernaan ekstrasel


dan intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah melekat atau
terkumpul di bawah tubuh akan di sapu oleh flagel yang selanjutnya akan
ditangkap oleh tangan mulut untuk dimasukkan ke dalam mulut. Bulu-bulu
getar yang menghiasi tangan mulut cukup selektif dalam hal memilih
makanan. Bahan makanan kemudian masuk ke dalam rongga gastrovaskuler
melalui manubrium. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan yang belum
mati akan dilumpuhkan oleh nematokist, selanjutnya makanan dicerna dengan
bantuan enzym yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar. Pada pencernaan
intrasel, zat-zat makanan yang belum berubah bentuk menjadi molekul-
molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di dalam vakuola makanan.

Sistem Pernapasan dan Ekskresi

Sistem pernafasan dan ekskresi dilakukan secara langsung melalui seluruh


permukaan tubuh secara difusi-osmosis.

Sistem Reproduksi

Organ kelamin terpisah. Proses fertilisasi terjadi di dalam rongga


enteron betina.

7
Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya
akan dikeluarkan dari dalam tubuh betina melaui mulutnya dan berkembang menjadi
larva berambut getar (planula).dengan rambut getarnya,planula ini mengembara
kemudian mengikat diri pada suatu substrat didasar laut,pada saat itu rambut-rambut
getarnya lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma.bila telah
mencapai ukuran maksimal (kl 12 mm) skipistoma mengalami strobilasi (membelah
secara transversal sehingga membentk setumpulan ruas-ruas yang masing-masing
terbentuk cakram).Selanjutnya ruas-ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yaitu
terletak di bagian ujung strobila melepaskan diri dan berenang-renang bebas untuk
hidup secara mandiri menjadi ubur-ubur/ medusa muda dan selanjutnya menjadi
dewasa.

8
Kelas Anthozoa

Anthozoa berasal dari bahasa yunani, anthos = bunga, zoon = hewan merupakan
hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter
atau berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang membentuk
rangka dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada pula yang tidak membentuk
rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung
nematosista. Sel epitelial cnidaria pembangun koral mengeluarkan dinding kalsium
karbonat (CaCO3) dimana polip menyembunyikan dirinya. Senyawa yang
dikeluarkan polip inilah yang menjadi terumbu karang. Kelas anthozoa terdiri atas
6.100 spesies. Anthozoa meliputi anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau
pena laut.

Karakteristik Anthozoa

Tubuhnya silindris, panjang 5 atau 7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m),
radial simetri. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: (1) cakram pedal
(kaki), (2) kolumna/skapus/batang tubuh, dan (3) cakram oral (kapitulim). Antara
cakaram pedal dengan bagian skpaus dihubungkan olehbagianyang disebut limbus,
sedangkan antara bagian skapus dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian
yang disebut kollar.

Sistem Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan dimulai dari mulut-stomodeum (kerongkongan) rongga


gastrovaskuler. Disepanjang sisi stomodeum dilengkapi alur cincin bersilia yang
disebut siphonogliph. Alur ini merupakan jalan masuknya air ke dalam koelenteron.
Air dapat mengalir dari ruang yang satu ke ruang yang lainmelalui celah yang disebut

9
ostia. Di bagian bawah stomodeum berkembang menjadi bentuk yang tebal disebut
filamen pencernaan, di dalamnya mengandung sel-sel kelenjar penghasil getah
pencernaan yang mengandung enzym. Di dekat bagian dasar sistem filamen
ditemukan benang-benang akontia yang di dalamnya dilengkapi dengan sel-sel
kelenjar dan nematokist. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara ekstrasel dan
intrasel. Pada pencernaan makanan secara ekstrasel, mangsa dilumpuhkan oleh
nematokist. Dengan bantuan tentakel, makanan ditarik ke dalam mulut, kemudian ke
stomodeum, lalu ke rongga gastrovaskuler. Didalam rongga gastrovaskuler makanan
tersebut dicerna secara ekstrasel dilakukan oleh enzym yang dikeluarkan oleh getah
pencernaan. Sari-sari makanan diserap oleh dinding gastrodermis, sedangkan bagian
atau partikel-partikel yang tidak dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.

Sistem Pernapasan dan Ekskresi

Sistem respirasi dan ekskresi berlangsung secara difusi dan osmosis.

Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual. Daur hidup Anthozoa
diawali dengan pembuahan. Pembuahan di luar terjadi di laut dan pembuahan di
dalam terjadi pada rongga gatrovaskular. Pembuahan tersebut menghasilkan
zygot.Zygot akan berkembang menjadi coeleblastula. Kemudian blastula akan
menjadi grastula dan akan menjadi larva planula yang akan berenang bebas. Selama
berenang akan terjadi pharink, hingga bentuknya seperti bola bercilia. Kemudian
akan menempel pada substrat. Setelah itu akan terbentuk tentakel yang dikuti oleh
tumbuhnya sekat.

10
2.6 Peranan Coelenterata
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan
komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang
merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang. Keanekaragaman
organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina
dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia. Dua puluh lima persen ikan
yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang
sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat
bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai. Melindungi
pantai dari hantaman gelombang, tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan, ada
yang dipakai sebagai perhiasan, misalnya akar bahan dan koral, ada yang dipakai
sebagai bahan kapur misalnya batu karang, dan sebagai taman laut untuk rekreasi.
Selain itu Coelenterata dari kelas Scypozoa seperti Aurelia digunakan sebagai bahan
baku makanan di negara Jepang.

Peranan Coelenterata yang menguntungkan dan merugikan

 Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak.
 tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang
sangat penting bagi pengembangan objek wisata bahari.
 Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai
cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan
bangunan.

11
 Coelenterata dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu
karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.
 Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan
diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin.
 Kerangka luar beberapa jenis Coelenterata dapat digunakan sebagai hiasan
akuarium, misalnya Corallium rubrum (koral merah), Fungia actiniformis (karang
piring), Paramuricea (akar bahar), dan Favia speciosa (karang otak).
 Ubur-ubur sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan
sebagai bahan kosmetik.
 Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering
dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat
digunakan sebagai gelang.
 Pertumbuhan yang berlebih di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air
laut yang mengganggu dan membahayakan pelayaran kapal.
 Sengat yang dihasilkan oleh hewan Hydrozoa mengganggu kenyamanan dan
keamanan para penyelam.

2.7 Struktur Coelenterata

Struktur Tubuh Coelenterata

 Radial simetris (silindris, globular, atau spherikal)


 Dipoblastik terdiri endoderm dan ektoderm.
 Terdapat rongga mesoglea (lapisan non selular) antara epidermis dan
endodermis/ gastrodermis yang meruakan masa pasta/ gudir yang disekresikan oleh
sel-sel epidermis dan gastrodermis. Kadang-kadang didalam lapisan mesoglea ini
terdapat sel-sel amoboid.
 Mempunyai rongga gastrovaskular yang dilapisi jaringan gastrodermis untuk
pencernaan dan sirkulasi makanan

12
 Tentakel yang terdapat pada sekitar mulut berfungsi sebagai sistem gerak dan
juga untuk menangkap serta memasukkan makanan. Pada ujung tentakel terdapat sel
knidoblast, setiap knidoblast mengandung alat penyengat yang
dinamakan nematokist, yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan melumpuhkan
mangsa kedalam tubuhnya.
 Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat ekskresi, dan alat
respirasi. Tetapi tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut
sekaligus anus.

Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal
yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti
cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi
oleh tentakel.

Coelenterata ini mempunyai dua lapisan sel tunas yakni lapisan bagian luar
sebagai epidermis dan pada lapisan dalam sebagai gastrodermis, yang memiliki satu
lubang yang berfungsi sebagai mulut dan juga sebagai anus serta sel penyengat pada
epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis terdapat suatu ruang yang berisi
massa seperti jeli yangdisebut mesokarang laut.

13
Polip ini berbentuk silindris, pada bagian proksimal melekat bagian distal
mempunyai mulut yang dilingkup tentakel, berkoloni serta gonad dapat eksternal dan
dapat pula internal. Medusa berbentuk menyerupai payung atau lonceng dengan
tentakel yang menggantung di permukaannya. Ruang digesti berupa saluran radial,
bercabang empat dan bermuara disaluran sirkular. Gonad menggantung di saluran
radial dan bermuara di saluran radia. Hewan ini telah memiliki jaringan yang
sederhana.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk


hewan  diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan
endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian
atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat
knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya
dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu:
1.      Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak
bebas,melekat pada dasar perairan.
2.      Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina.
Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air.
Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai.
3.      Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu:
a.       Hydrozoa
b.      Scyphozoa
c.       Anthozoa

3.2 Saran
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan
membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang
radang dapat bertambah, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan
oleh radang itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://dauzbiotekhno.blogspot.co.id/2013/06/makalah-coelenterata.html

http://itawidiati22.blogspot.co.id/2013/10/makalah-coelenterata.html

https://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/09/27/makalah-coelenterata-dan-
peranannya-dalam-kehidupan-manusia/

http://kumpulantugaskita.blogspot.co.id/2012/07/makalah-biologi-coelenterata.html

Anda mungkin juga menyukai