DISUSUN OLEH:
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Coelenterata......................................................................................2
2.2 Ciri-ciri Coelenterata..........................................................................................2
2.3 Habitat.................................................................................................................3
2.4 Sistem Reproduksi..............................................................................................3
2.5 Klasifikasi Coelenterata.......................................................................................3
Klasifikasi Coelenterata ( Cnidaria ).....................................................................3
Kelas Hydrozoa....................................................................................................4
Kelas scpyhozoa....................................................................................................6
Kelas Anthozoa......................................................................................................9
2.6 Peranan Coelenterata........................................................................................11
Peranan Coelenterata yang menguntungkan dan merugikan...........................11
2.7 Struktur Coelenterata........................................................................................12
Struktur Tubuh Coelenterata................................................................................12
BAB III........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................i
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa karna atas berkat da
keberkahannya kita dapat melaksanakan kuliah.puji syukur diucapkan kehadirat atas
segala rahmat-nya sehingga makalah ini dapat tersususun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen yang telah
memberian kami materi dan dan tugas dengan memberi tugas,dengan itu maka
pengembangan diri dalam pembuatan makalah semakin bertambah dan dapat
meluaskan ilmu untuk membuat makalah secara mandiri.sehingga semakin banyak
ilmu dan pengetahuan tentang cara pembuatan makalah yang berjudul
“COELENTERATA”ini telah saya buat dengan sesuai kemampuan dan dari segala
sumber.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.bagi saya penyusun merasa bawa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan dan pengalaman kami ini.untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Coelenterate adalah Coelenterata adalah berasal dari kata coelon yang artinya yakni
berongga dan enteron yang artinya yakni perut. Jadi Coelenterata diartikan sebagai
hewan perut berongga. Makanan masuk melalui mulut lalu masuk ke perut, pada
bagian rongga tubuh digunakan sebagai tempat pencernaan makanan dan sebagai alat
pengedar sari makanan dan sisa makanan dikeluarkan. Contoh hewan klasifikasi
coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga pada bagian tubuh yang berfungsi
dalam metabolisme seperti hydra, ubur- ubur, dan lain – lain. Hewan ini merupakan
hewan yang tergolong kepada invertebrata atau hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Pada bagian tubuh hewan ini memiliki rongga dengan bentuk tubuh
menyerupai tabung dan mulut. Tabung tersebut dikelilingi oleh tentakel yang
dilegkapi dengan penyengat.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagi pembaca
tentang bagaimana ilmu tentang hewan colenterata.dapat dibaca dan dilihat dari
beberapa penjelasan dimakalah tersebut dengan adanya ciri-ciri colenterata,struktur
tubuh,system kehidupan,pengertian coelenterate dam banyak lagi dapat dibaca pada
makalah ini.serta dapat menelaah bagaimana cara kehidupan hewan coelenterate
dilingkunagn sekitar kehisupan manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Coelenterata
Coelenterata sering disebut hewan berongga. Istilah Coelenterata diambil dari
bahasa Yunani coilos=rongga, enteron=usus. Gabungan istilah tersebut tidak
diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan
berongga. Pemberian hewan berongga sebetulnya tidak tepat
karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh sebenarnya
(acoelomata), yang tidak dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut
coelenteron (rongga gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan
pengedaran sari-sari makanan).
1.Struktur tubuh diploblastik, terdiri atas : lapisan luar (ektoderm) berfungsi untuk
melindungi tubuh dan sensasi, dan lapisan dalam (endoderm/ gastrodermis), berfungsi
sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Di antara kedua lapisan tersebut
terdapat lapisan mesoglea. Lapisan mesoglea bersifat non seluler seperti agar-agar
dan berfungsi sebagai tempat lalu lintasnya serabut saraf.
2
6.Jenis kelamin: monoecius atau dioecius, larvanya disebut planula.
7.Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan
ektoderm dan pada bagian dasar gastodermis.
2.3 Habitat
3
memiliki bentuk polip dan medusa, pada Kelas Scyphozoa tipe medusa lebih
dominan, sedangkan pada Kelas Anthozoa hanya memiliki tipe polip saja. Berikut
uraian masing-masing kelas tersebut:
Kelas Hydrozoa
Karakteristik Hydrozoa
4
SISTEM METABOLSME
Sistem Reproduksi
5
2. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan
tunas pada dinding tubuhnya yang kemudian melepaskan diri
menjadi Hydra
Kelas scpyhozoa
1. Karakteristik Scyphozoa
6
Dari kantung gastrik dapat menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan
saluran cincin yang ada di tepian ubur-ubur.
Sistem Reproduksi
7
Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya
akan dikeluarkan dari dalam tubuh betina melaui mulutnya dan berkembang menjadi
larva berambut getar (planula).dengan rambut getarnya,planula ini mengembara
kemudian mengikat diri pada suatu substrat didasar laut,pada saat itu rambut-rambut
getarnya lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma.bila telah
mencapai ukuran maksimal (kl 12 mm) skipistoma mengalami strobilasi (membelah
secara transversal sehingga membentk setumpulan ruas-ruas yang masing-masing
terbentuk cakram).Selanjutnya ruas-ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yaitu
terletak di bagian ujung strobila melepaskan diri dan berenang-renang bebas untuk
hidup secara mandiri menjadi ubur-ubur/ medusa muda dan selanjutnya menjadi
dewasa.
8
Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari bahasa yunani, anthos = bunga, zoon = hewan merupakan
hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter
atau berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang membentuk
rangka dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada pula yang tidak membentuk
rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung
nematosista. Sel epitelial cnidaria pembangun koral mengeluarkan dinding kalsium
karbonat (CaCO3) dimana polip menyembunyikan dirinya. Senyawa yang
dikeluarkan polip inilah yang menjadi terumbu karang. Kelas anthozoa terdiri atas
6.100 spesies. Anthozoa meliputi anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau
pena laut.
Karakteristik Anthozoa
Tubuhnya silindris, panjang 5 atau 7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m),
radial simetri. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: (1) cakram pedal
(kaki), (2) kolumna/skapus/batang tubuh, dan (3) cakram oral (kapitulim). Antara
cakaram pedal dengan bagian skpaus dihubungkan olehbagianyang disebut limbus,
sedangkan antara bagian skapus dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian
yang disebut kollar.
9
ostia. Di bagian bawah stomodeum berkembang menjadi bentuk yang tebal disebut
filamen pencernaan, di dalamnya mengandung sel-sel kelenjar penghasil getah
pencernaan yang mengandung enzym. Di dekat bagian dasar sistem filamen
ditemukan benang-benang akontia yang di dalamnya dilengkapi dengan sel-sel
kelenjar dan nematokist. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara ekstrasel dan
intrasel. Pada pencernaan makanan secara ekstrasel, mangsa dilumpuhkan oleh
nematokist. Dengan bantuan tentakel, makanan ditarik ke dalam mulut, kemudian ke
stomodeum, lalu ke rongga gastrovaskuler. Didalam rongga gastrovaskuler makanan
tersebut dicerna secara ekstrasel dilakukan oleh enzym yang dikeluarkan oleh getah
pencernaan. Sari-sari makanan diserap oleh dinding gastrodermis, sedangkan bagian
atau partikel-partikel yang tidak dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual. Daur hidup Anthozoa
diawali dengan pembuahan. Pembuahan di luar terjadi di laut dan pembuahan di
dalam terjadi pada rongga gatrovaskular. Pembuahan tersebut menghasilkan
zygot.Zygot akan berkembang menjadi coeleblastula. Kemudian blastula akan
menjadi grastula dan akan menjadi larva planula yang akan berenang bebas. Selama
berenang akan terjadi pharink, hingga bentuknya seperti bola bercilia. Kemudian
akan menempel pada substrat. Setelah itu akan terbentuk tentakel yang dikuti oleh
tumbuhnya sekat.
10
2.6 Peranan Coelenterata
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan
komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang
merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang. Keanekaragaman
organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina
dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia. Dua puluh lima persen ikan
yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang
sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat
bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai. Melindungi
pantai dari hantaman gelombang, tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan, ada
yang dipakai sebagai perhiasan, misalnya akar bahan dan koral, ada yang dipakai
sebagai bahan kapur misalnya batu karang, dan sebagai taman laut untuk rekreasi.
Selain itu Coelenterata dari kelas Scypozoa seperti Aurelia digunakan sebagai bahan
baku makanan di negara Jepang.
Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak.
tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang
sangat penting bagi pengembangan objek wisata bahari.
Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai
cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan
bangunan.
11
Coelenterata dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu
karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.
Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan
diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin.
Kerangka luar beberapa jenis Coelenterata dapat digunakan sebagai hiasan
akuarium, misalnya Corallium rubrum (koral merah), Fungia actiniformis (karang
piring), Paramuricea (akar bahar), dan Favia speciosa (karang otak).
Ubur-ubur sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan
sebagai bahan kosmetik.
Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering
dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat
digunakan sebagai gelang.
Pertumbuhan yang berlebih di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air
laut yang mengganggu dan membahayakan pelayaran kapal.
Sengat yang dihasilkan oleh hewan Hydrozoa mengganggu kenyamanan dan
keamanan para penyelam.
12
Tentakel yang terdapat pada sekitar mulut berfungsi sebagai sistem gerak dan
juga untuk menangkap serta memasukkan makanan. Pada ujung tentakel terdapat sel
knidoblast, setiap knidoblast mengandung alat penyengat yang
dinamakan nematokist, yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan melumpuhkan
mangsa kedalam tubuhnya.
Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat ekskresi, dan alat
respirasi. Tetapi tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut
sekaligus anus.
Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal
yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti
cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi
oleh tentakel.
Coelenterata ini mempunyai dua lapisan sel tunas yakni lapisan bagian luar
sebagai epidermis dan pada lapisan dalam sebagai gastrodermis, yang memiliki satu
lubang yang berfungsi sebagai mulut dan juga sebagai anus serta sel penyengat pada
epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis terdapat suatu ruang yang berisi
massa seperti jeli yangdisebut mesokarang laut.
13
Polip ini berbentuk silindris, pada bagian proksimal melekat bagian distal
mempunyai mulut yang dilingkup tentakel, berkoloni serta gonad dapat eksternal dan
dapat pula internal. Medusa berbentuk menyerupai payung atau lonceng dengan
tentakel yang menggantung di permukaannya. Ruang digesti berupa saluran radial,
bercabang empat dan bermuara disaluran sirkular. Gonad menggantung di saluran
radial dan bermuara di saluran radia. Hewan ini telah memiliki jaringan yang
sederhana.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan
membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang
radang dapat bertambah, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan
oleh radang itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://dauzbiotekhno.blogspot.co.id/2013/06/makalah-coelenterata.html
http://itawidiati22.blogspot.co.id/2013/10/makalah-coelenterata.html
https://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/09/27/makalah-coelenterata-dan-
peranannya-dalam-kehidupan-manusia/
http://kumpulantugaskita.blogspot.co.id/2012/07/makalah-biologi-coelenterata.html