Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ZOOLOGI INVERTABRATA

COELENTERATA

Dosen Pengampu :
1. Irwandi Ansori, M.Si
2. Dr. Abas, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Gustiza Enggarni Q (A1D021002)
2. Getteri Hulandari (A1D021020)
3. Rani Riawanti (A1D021021)
4. Mufit Agilman (A1D021025)
5. Nabila Al Awaliyah (A1D021048)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Zoologi Invertebrata yaitu
membuat makalah yang berjudul “Coelenterata” dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “Coelenterata” berisi tentang definisi, karakteristik
secara umum maupun khusus, klasifikasi, aspek-aspek biologi yang ditinjau dari
sistem pencernaan, sistem respirasi, system reproduksi, pergerakan, dsb. Tidak
hanya itu, di dalam makalah ini juga di jelaskan manfaat Coelenterata bagi
kehidupan. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa lebih mudah
mempelajari dan memahami tentang Coelenterata khususnya dalam mata kuliah
Zoologi Invertebrata.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
bapak Irwandi Ansori, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Zoologi
Invertebrata yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
setulus-tulusnya.

Bengkulu, Febuari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah .........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................3
2.1 Pengertian Coelenterata .............................................................................3
2.2 Struktur Tubuh Coelenterata .....................................................................4
2.3 Fisiologi Coelenterata ...............................................................................6
2.3.1 Pergerakan ........................................................................................6
2.3.2 Cara Makan ......................................................................................6
2.3.3 Pernapasan Dan Ekskresi .................................................................6
2.3.4 Reproduksi .......................................................................................7
2.4 Karakteristik Umum Dan Khusus Coelenterata ........................................8
2.5 Klasifikasi Coelenterata ............................................................................9
2.5.1 Hydrozoa ...........................................................................................9
2.5.2 Scyphozoa .........................................................................................10
2.5.3 Anthozoa ...........................................................................................10
2.6 Peran Atau Manfaat Coelenterata .............................................................11
BAB III PENUTUP .....................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................13
3.2 Saran ..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Invertebrate merupakan kelompok binatang yang tidak mempunyai tulang
belakang (vertebrae). Invertebrate mencakup 95% dari semua jenis hewan yang
telah diidentifikasi, merupakan hewan yang persebarannya paling luas dengan
keunikan setiap ekosistem.1
Coelenterata adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan
bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Istilah
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, dari kata coeles yang memiliki arti
rongga dan enteron yaitu usus.
Golongan Coelenterata merupakan invertebrata yang sebagian besar
hidupnya dilaut. Ukuran tubuhnya merupakan yang paling besar baik yang soliter
maupun yang berbentuk koloni jika dibandingkan dengan invertebrata lainnya. Cara
hidupnya yang melekat didasar perairan, disebut polip, ada yang berenang bebas
disebut medusa. Filum Coelenterata terdiri atas tiga kelas, yaitu hydrozoa,
scyphozoan, Anthozoa.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari Coelenterata?
2. Bagaimana karakteristik umum maupun khusus dari Coelenterata?
3. Bagaimana struktur tubuh dari Coelenterata?
4. Bagaimana Fisiologi dari Coelenterata (pergerakan, cara makan serta
pernapasan dan ekskresi) dari Coelenterata?
5. Bagaimana sistem reproduksi dari Coelenterata?
6. Bagaimana klasifikasi dari Filum Coelenterata?
7. Apa saja manfaat coelenterate bagi kehidupan?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah berdasarkan uraian rumusan
masalah diatas, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Coelenterata.
2. Untuk mengetahui karakteristi umum maupun khusus dari Coelenterata.
1
3. Untuk mengetahui struktur tubuh dari Coelenterata.
4. Untuk mengetahui Fisiologi dari Coelenterata (pergerakan, cara makan serta
pernapasan dan ekskresi serta sistem reproduksi) dari Coelenterata.
5. Untuk mengetahui cara reproduksi Coelenterata.
6. Untuk mengetahui klasifikasi dari Filum Coelenterata.
7. Untuk mengetahui manfaat coelenterate bagi kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Coelenterata


Coelenterata adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan
bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Istilah
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, dari kata coeles yang memiliki arti
rongga dan enteron yaitu usus. Fungsi rongga tubuh coelenterata adalah sebagai alat
pencernaan (gastrovaskuler).
Coelenterata lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria
berasal dari bahasa Yunani dari kata cnida yang berarti penyengat karena sesuai
dengan namanya Cnidaria yang mempunyai sel penyengat. Sel penyengat terdapat
pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata adalah ubur-ubur,
hydra, dan anemon laut.
Golongan Coelenterata merupakan invertebrata yang sebagian besar
hidupnya dilaut. Ukuran tubuhnya merupakan yang paling besar baik yang soliter
maupun yang berbentuk koloni jika dibandingkan dengan invertebrata lainnya. Cara
hidupnya yang melekat didasar perairan, disebut polip, ada yang berenang bebas
disebut medusa.
Coelenterata sering disebut juga sebagai hewan berongga. Pemberian
nama hewan berongga sebetulnya tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan
yang tidak memiliki rongga tibih yang sebenarnya, yang dimiliki hanyalah sebuah
rongga sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler, yaitu rongga
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari
makanan). Filum Coelenterata terdiri atas tiga kelas, yaitu hydrozoa, scyphozoan,
anthozoa.
Pada saat berenang, mulut coelenterata menghadap ke dasar laut. Tubuh
coelenterata adalah terdiri dari atas jaringan luar (eksoterm) dan jaringan dalam
(endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea).

3
Sumber: https://pratamaadi.web.ugm.ac.id
Gambar 1. Salah Satu Contoh Hewan Coelenterata

2.2 Struktur Tubuh Coelenterata


Coelenterata termasuk hewan diplobastik. Tubuh coelenterate
memperlihatkan adanya dua lapisan yang berbeda, oleh karena itu mereka
dinamakan hewan diplopblastik. Dua lapisan tersebut adalah epidermis atau
ektodermis dan pada bagian luar adalah gastrodermis atau endodermis.
Sel-sel pembentuk lapisan epidermis. Epidermis terdiri dari lima tipe dasar
sel, yaitu:
1. Sel Epitelliomuskuler, yang berfungsi sebagai penyokong tubuh dan kontraksi
otot.
2. Sel sensoris, yang berfungsi sebagai alat peraba
3. Sel endosit, yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh, karena dilengkapi alat
penyengat (nematosit) dan menghasilkan racun yang disebut dengan enidoblast.
4. Sel interstitial yang berfungsi untuk membentuk sel gamet, sel tunas, sel
endosit untuk regenerasi.
Sel pembentuk lapisan gastrodermis atau endodermis:
1. Sel otot Peneema berfungsi untuk pencernaan dan sebagai otot yang bekerja
tegak lurus terhadap sumbu oral-aboral, membentuk lapisan otot melingkar.
2. Sel Kelenjar Enzim menghasilkan enzim untuk pencernaan di dalam rongga
gastrovaskuler.
3. Sel kelenjar Lendir banyak terdapat disekitar mulut.
Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial6. Hewan radial hanya
memiliki bagian dorsal (atas) dan bagian ventral (bawah) atau bagian oral (mulut)
dan bagian aboral, tetapi tidak ada bagian anterior (kepala) dan posterior (kaki).

4
Bentuk tubuh dasar hewan coelenterata terdiri dari dua variasi, yaitu polip dan
medusa yang secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya.
Polip memiliki bentuk tabung dengan ujungnya terdapat mulut yang
dikelilingi tentakel dan ujung lain menempel pada substrat secara tetap namun
dapat juga berpindah tempat, hidup berkoloni menetap pada suatu tempat. Tubuh
berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal memiliki mulut
yang dikelilingi oleh tentakel. Karena menempel pada substrat, polip bersifat pasif
dalam mencari makanan dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
Sedangkan medusa berbentuk payung dan pada bagian cekung dilengkapi mulut
dan tentakel mengarah ke bawah, umumnya berenang bebas dengan tubuh
bergelatin. Dengan demikian, pada dasarnya polip adalah fase anak dan medusa
adalah bentuk dewasa. Contoh coelenterata dalam bentuk medusa adalah ubur-
ubur.
Pada tubuh coelenterata terdapat dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm)
dan lapisan dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis, dan lapisan dalam
disebut gastroendermis, diantara kedua lapisan terdapat rongga yang disebut
mesoglea, memiliki fungsi sebagai tempat serabut saraf. Tidak memiliki kepala,
alat ekskresi, alat respirasi, peredaran darah dan anus.
Lapisan luar (ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh
dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan dalam proses
pencernaan. Sel-sel pada lapisan dalam (endoderm) atau gastroendermis
berbatasan sistem pencernaan berbentuk seperti kantong yang disebut gastrosol.

Sumber: Campbell. Biologi Jl. 2 Ed. 5


Gambar 2. Struktur Tubuh Coelenterata

5
2.3 Fisiologi Coelenterata
2.3.1 Pergerakan
Pergerakan terjadi karena kontraksi otot. Kontraksi otot berpengaruh
terhadap cairan di dalam rongga gastrovaskuler yang berfungsi sebagai rangka
hidrostatik, polip hanya dapat bergerak meliuk-liuk, sedangkan medusa dapat
berenang bebas dengan cara berdenyut akibat kontraksi otot melingkar. Gerakan
yang dihasilkan searah vertikal, sedangkan gerakan horizontal bergantung pada arus
laut.

2.3.2 Cara Makan


Kebanyakan coelenterata adalah hewan karnivora dan makanan mereka

sebagian besar terdiri dari krustasea kecil. Mereka menangkap mangsanya dengan
cara agak pasif melayang melalui tentakel mereka yang melepaskan nematosis
menyengat yang dapat melumpuhkan mangsanya. Coelenterata menggunakan
tentakel untuk menarik makanan ke dalam mulut dan rongga gastrovaskuler.
Makanan masuk ke dalam mulut dengan bantuan tentakel, kemudian masuk ke
rongga gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler terdapat enzim semacam
tripsin untuk mencerna protein. Makanan akan hancur dan kemudian diaduk
hingga merata oleh gerakan flagela. Sel otot pencerna memiliki pseudopodia
untuk menangkap dan menelan partikel makanan. Pencernaan dilanjutkan secara
intraseluler. Sari makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi,
sebagian disimpan sebagai cadangan makanan berupa lemak dan glikogen. Sisa
pencernaan makanan dibuang melalui mulut , coelenterata tidak memiliki anus.
2.3.3 Pernapasan Dan Ekskresi
Coelenterata tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi. Pertukaran gas
dilalukan oleh seluruh permukaan tubuhnya secara difusi. Sisa-sisa metabolisme
berupa amonia juga dibuang secara difusi. Pertukaran gas berlangsung secara
langsung di permukaan tubuh dan limbah mereka dilepaskan baik melalui rongga
gastrovaskuler mereka atau dengan difusi melalui kulit mereka.

6
2.3.4 Reproduksi
2.3.4.1 Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi secara aseksual terjadi pada stadium polip dan di lakukan dengan
jalan pertunasan (budding), pembelahan atau pencabikan telapak kaki. Suatu tunas
terjadi dari dinding tubuh yang menonjol keluar diikuti perluasan rongga
gastrovaskuler kemudian pada ujungnya terbentuk mulut dan tentakel.

2.3.4.2 Seksual (Generatif)


Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang
terjadi pada fase medusa. ;etak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat
kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang
dibuahi akan membentuk zigot . mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga
menjadi larva.
Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip
di dasar perairan. Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelenterata berlangsung
secara bergantian, sehingga coelenterata mengalami pergilirian keturunan/siklus
hidup/metagenesis.

Sumber: Yanuhar, Uun. Avertebrata. 2018


Gambar 3. Siklus Reproduksi Coelenterata
2.4 Karakteristik Umum Dan Khusus Coelenterata

7
Beberapa karakteristik umum dari coelenterate:
1. Struktur tubuh diplobastik
2. Lapisan tubuh coelenterate terdiri dari lapisan luar (ectoderm), berfungsi untuk
melindungi tubuh dan sensasi, Lapisan dalam (endoderm/gastrodermis),
berfungsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Diantara eksoderm dan
endoderm terdapat lapisan mesoglea.
3. Tidak mempunyai kepala, anus alat peredaran darah alat ekskresi dan alat
respirasi.
4. Mempunyai mulut dan dikelilingi tentakel.
5. Bersel banyak, simetri radial.
6. Belum mempunyai pusat susunan saraf (mempunyai saraf difus).
7. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intra sel dan ekstra sel.
8. Hidupnya bersifat polymorphisme atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip
dan medusa.
9. Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut
dengan nematosit
10. Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan
berkoloni
11. Memiliki sel penyengat (nematosit)
12. Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrate kecil)
13. Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan
ektoderm dan ada bagian dasar gastrodermis.
14. Rangka luar tersusun dari zat kapur atau kitin.
15. Mempunyai rongga gastrovaskuler untuk pencernaan.
16. Sistem pernafasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali
Anthozoa dan Sifonoglia.

2.5 Klasifikasi Coelenterata

8
2.5.1 Hydrozoa
Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti
ular. Karakteristik umum kelas Hydrozoa :
- Ada yang hidup soliter atau berkoloni.
- Siklus hidupnya terdiri dari fase polip dan fase medusa.
- Lapisan mesoglea merupakan lapisan non seluler yang bentuknya pasta.
- Gonadnya ditemukan dalam lapisan epidermis.
Hydrozoa dibagi menjadi 7 ordo :
1. Hydroida, Contoh : Hydra sp, Obelia sp.
2. Milleporina, contoh : Millepora
3. Stylasterina, contoh : Stylaslantheca, Hydralimania
4. Stranchylina, contoh : Craspedacusta sowerbii
5. Siphonopora, contoh : Physalia pelagic
6. Chondrophora, contoh : Porpita, Vellela
7. Actinulida, contoh : Octohydra
Beberapa contoh dari kelas hydrozoa adalah Hydra sp dan Obelia.
 Ciri umum Hydra:
1. Memiliki bentuk tubuh seperti polip
2. Mulutnya dikelilingi oleh tantekal
3. Berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual
 Ciri umum Obelia:
1. Hidup berkoloni di laut dangkal
2. Hidup sebagai polip di batu karang dan hidup sebagai medusa bila
berenang di air.
3. Memiliki dua jenis polip yaitu Hydrant dan Gonangium

2.5.2 Scyphozoa

9
Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani schypo yang berarti mangkok dan
zoo yang berarti hewan.
Ciri-ciri kelas scyphozoa :
1. Bentuk mirip dengan medusa yang dilengkapi tentakel
2. Memiiki mesoglea gelatinosa yang tebal
3. Keseluruhan dari kelas ini hidup di laut
4. Hidup secara soliter
Kelas Scyphozoa memiliki beberapa ordo:
1. Stauromedusa, contoh : Halyclystus sanjuanensi
2. Cubomedusa, contoh : Tamoya (terdapat di laut atlantik), Chyronex Fleckery
(lebah laut)
3. Coronatae, contoh : Periphylla
4. Semaestomae, contoh : Cyanea, Aurelia, Chrysaora
5. Rhyzostomae, contoh : Cassiopeia, Rhizosta.

Sumber: Lumenta, Cyska. 2018


Gambar 5. Hewan Schypozoa

2.5.3 Anthozoa
Anthozoa, dalam bahasa yunani, anthus berarti Bungan dan zoa berarti
hewan. Karakteristik umum kelas Anthozoa sebagai berikut:
1. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa
2. Berbentuk polip berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya

10
3. Memiliki banyja tentakel berwarna-warni seperti bunga
4. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.
5. Bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi dan reproduksi secara
seksual menghasilkan gamet.
Ordo pada Anthozoa adalah sebagai berikut:
1. Stolonofera, contoh tubipora musica
2. Telestacae, contoh telesto
3. Alcyonacea, contoh alcionium palmatum
4. Coenothecalia contoh heliopora
5. Gorgonacea contoh coralium dan gorgonia
6. Pennaulacea contoh stylatula dan pennaluta sulcata

Sumber: Cyska Lumenta, 2017


Gambar 6. Hewan Anthozoa
2.6 Peran Atau Manfaat Coelenterata
1. Koral atau karang laut dari kelas anthozoa berfungsi sebagai komponen
untuk pembentuk ekosistem terumbu karang seperti yang telah kita ketahui
terumbu karang memainkan peran penting dalam kehidupan di laut banyak
makhluk hidup yang tergantung padanya contoh : berbagai jenis ikan,
ganggang dan hewan laut lainnya yang memanfaatkan terumbu karang
sebagai tempat hidupnya, selain itu keindahan terumbu karang dapat

11
dijadikan objek wisata yang menghasilkan devisa bagi Negara. Karang di
pantai juga dapat menahan ombak untuk mencegah pengikisan pantai.
2. Beberapa jenis Cnidaria diperjualbelikan sebagai hewan hias untuk
akuarium laut hingga diekspor ke negara luar
3. Untuk dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin contohnya
adalah jenis scyphozoan.
4. Kerangka koral digunakan sebagai material bangunan untuk membuat
semen.
5. Kerangka Cnidaria Daria juga dibuat sebagai perhiasan.
6. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan
untuk dibuat tepung ubur-ubur kemudian diolah menjadi bahan kosmetik
atau kecantikan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Coelenterata adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan


bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Golongan
Coelenterata merupakan invertebrata yang sebagian besar hidupnya dilaut.
Ukuran tubuhnya merupakan yang paling besar baik yang soliter maupun yang
berbentuk koloni jika dibandingkan dengan invertebrata lainnya. Cara hidupnya yang
melekat didasar perairan, disebut polip, ada yang berenang bebas disebut medusa.
Filum Coelenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas knidoblast dimasukkan dalam
kelompok cnidarian (terdiri dari kelas hydrozoa, scyphozoan, dan kelas anthozoa),
Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial, Hewan radial hanya memiliki
bagian dorsal (atas) dan bagian ventral (bawah) atau bagian oral (mulut) dan
bagian aboral, tetapi tidak ada bagian anterior (kepala) dan posterior (kaki). Bentuk
tubuh dasar hewan coelenterata terdiri dari dua variasi, yaitu polip dan medusa yang
secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya.

3.2 Saran

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering menjumpai hewan coelenterata


dan mempelajari hewan tersesbut misalnya saja pada cumi-cumi banyak untuk
dikonsumsi orang seperti membuat tumis dari cumi-cumi untuk dijadikan lauk, selain
itu juga untuk menambah nutrisi dan sebagian besar diperdagangkan. jadi harapan
kami untuk anda memahami dan mempelajari isi dari makalah ini semoga makalah ini
bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi pembaca serta dapat menambah
pengetahuan yang lebih mengenai hewan coelenterate. kami sadar bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan maka dari itu
kelompok kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi perbaikan penulis yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cyska Lumenta. Avertebrata Air. Manado: Unsrat Press, 2017


Lumenta, Cyska. 2017. Avertebrata Air. Manado: Unsrat Press.
Lumowa, Sonja V.T. 2014. Zoologi Invertebrata. Yogyakarta: Kepel Press.
Luthfi, O.M. et. al. 2018. Kelimpahan Invertebrata Di Pulau Sempu Sebagai Indeks
Bioindikator Ekonomis Penting Konsumsi Dan Komoditas Koleksi Akuarium.
Journal Of Fisheries And Marine Research Vol. 3, No. 2. 137-148.
Maya, Sri dan Nurhidayah. 2020. Zoologi Invertebrate. Bandung: Widina Bhakti Persada.
Nurachmad Hadi dan Sumadiyo. “Anemon Laut (Coelenterata, Actiniaria) Manfaat
dan Bahayanya”.(Jakarta: Jurnal Oseana,1992. Vol. 17. No. 4),
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrate (Teori Dan Praktik). Bandung:
Alfabeta.
Sri Maya, Nurhidayah. Zoologi Invertebrata. Bandung: Widina Bhakti Persada, 2020
Suwignyo, Sugiarti dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya. Yanuhar,
Uun. 2018. Avertebrata. Malang: UB Press.
Uun Yanuhar. Avertebrata. Malang: UB Press, 2018.
Wiwik Endang Mardiastutik. Mengenal Hewan Invertebrata. Bekasi: Mitra Utama, 2010

14

Anda mungkin juga menyukai